C. Materi :
Peralatan arsip merupakan sarana yang digunakan pada bidang kearsipan, kualitas
peralatan arsip yang baik secara tidak langsung akan memperlama umur suatu arsip.
Peralatan ini pada umumnya dibuat menggunakan bahan-bahan yang tahan lama seperti,
logam, kayu, alumunium, besi, plastik, maupun bahan kuat lainnya.
Macam-Macam Alat Kearsipan: Filing Cabinet, Rotary (alat penyimpanan berputar),
Rak Arsip, Map Arsip, Guide, Ordner, Stapler, Perforator, Numerator, Kotak (Box),
Alat Sortir, Label, Tickler file, Cardex (card index) cabinet, Alat Penyimpan Khusus
Bahan kearsipan adalah bahan-bahan pendukung yang digunakan dalam kegiatan
kearsipan, yang biasanya merupakan bahan yang tidak tahan lama.
Bahan kearsipan antara lain: Kartu Indeks, Kartu Tunjuk Silang, Lembar Pinjam Arsip
(out slip), Map Pengganti (out folder.
D. Langkah Kegiatan
1. Peserta didik membentuk kelompok dengan nama Kelompok A dan Kelompok B
2. Guru membagi Lembar Kerja yang telah disiapkan kepada masing-masing kelompok.
3. Peserta didik menuliskan identitas masing-masing anggota kelompok pada lembar kerja
yang telah diperoleh.
4. Agar peserta didik mempunyai kesiapan untuk mengerjakan lembar kerja ini, amati dan
perhatikan dengan seksama tayangan/slide pembelajaran yang akan ditampilkan oleh
guru mengenai peralatan dan perlengkapan arsip.
5. Guru membagi sub pokok materi/masalah kepada tiap-tiap kelompok untuk
didiskusikan dalam kelompok.
1. Kelompok A
a) Fungsi peralatan kearsipan
b) Kriteria pemilihan peralatan kearsipan
c) Langkah menggunakan dan fungsi peralatan (stapler, schnelhecter map,
guide)
2. Kelompok B
a) Tujuan peralatan/perlengkapan kearsipan
b) Kriteria pemilihan peralatan kearsipan
c) Langkah menggunakan dan fungsi peralatan (perforator, numerator,
ordner)
6. Hasil diskusi dituangkan pada lembar kerja yang tersedia
7. Peserta didik memeriksa kembali lembar kerja masing-masing sebelum dipresentasikan.
Lembar Jawaban
No. Kelompok Sub Pokok Masalah Pembahasan Sub Pokok Masalah
1. Fungsi peralatan/perlengkapan
arsip
2. Tujuan peralatan/perlengkapan
kearsipan
4. Prosedur Stapler
penggunaan :
Schnelhecter
map
Guide
Perforator
Numerator
Ordner
KUNCI PENYELESAIAN LKPD
4) Prosedur penggunaan
Stapler
1. Masukkan isi stapler dengan dengan posisi bagian ujung di bawah
2. Rapikan kertas yang akan dijepret, lalu letakan pnggir kertas pada lekukan kertas
3. Pegang kertas dengan tangan kiri, dan pegang penjepret dengan tangan kanan
4. Posisi ibu jari di atas penekan, dan telunjuk di bagian bawah,lalu jepret kertas
Schnelhecter map
1. Merapikan arsip yang akan disimpan
2. Melubangi arsip dengan perforator
3. Membuka kait yang ada di dalam schnelhecter
4. Masukkan arsip yang telah dilubangi ke dalam schnelhecter
5. Tutup/kunci arsip yang sudah dimasukkan dengan kait
Guide
1. Menempatkan guide di depan folder jika arsip menggunakan filing cabinet
2. Menempatkan guide di depan arsip menggunakan ordner atau schnelhecter
Perforator
1. Lipat sedikit bagian tepi kiri arsip sehingga terdapat lipatan yang membagi kertas arsip
menjadi 2 bagian yang sama
2. Letakkan kertas pada papan kertas dan sesuaikan lipatan kertas tadi pada
indicator/penunjuk perforator
3. Jumlah kertas/arsip maksimal 10 lembar yang dapat dilubangi
Numerator
1. Tangkai mesin di tekan ke bawah dan geser kunci penyangga
2. Tekan roda angka ke depan dengan stylus
3. Tekan kembali handle agar kembali pada posisi awal
Ordner
1. Lubangi arsip dengan perforator
2. Masukkan arsip yang telah dilubangi ke dalam besi penjepit
3. Letakkan ordner secara lateral pada rak/lemari arsip