MODUL AJAR 1
MANAJEMEN PERKANTORAN
DAN LAYANAN BISNIS
EKONOMI DAN BISNIS
SMK
FASE F
KELAS XI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN,RISET DAN TEKNOLOGI
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN PUSAT
ASESMEN DAN PEMBELAJARAN
Penyusun Sugrini, SE
B. Kompetensi Awal :
Peserta didk mengetahui konsep manajemen perkantoran dan layanan bisnis didunia kerja
F. Model Pembelajaran
Dicovery Learning
Metode : Diskusi, presentasi, eksplorasi
G. Kata Kunci
1. Ilmu ekonomi
2. Pelaku kegiatan ekonomi
3. Perilaku konsumen dan produsen
4. Pasar
5. Badan usaha
6. lembaga keuangan
7. usaha kecil dan menengah
8. e-commerce
9. Dasar-dasar pemasaran
HAN BACAAN UNTUK GURU DAN SISWA
KOMPONEN INTI
A. Tujuan Pembelajaran
1. Menjelaskan kosep ilmu ekonomi.
2. Mengidentifikasi pelaku kegiatan ekonomi
3. Mengidentifikasi perilaku konsumen dan produsen
4. Mengidentifikasi jenis pasar
5. Mengidentifikasi bentuk badan usaha
6. Mengidentifikasi lembaga keuangan
7. Menerapkan penyusunan rencana usaha kecil dan menengah
8. Mendeskripsikan e-commerce
9. Mengidentifikasi dasar-dasar pemasaran
B. Pemahaman Bermakna
Peserta didik berdiskusi dalam berpikir kritis dan mencari solusi dalam mengemukakan pendapat dan
berkomunikasi dalam memahami Ekonomi dan bisnis/Meliputi ilmu ekonomi, pelaku kegiatan ekonomi, perilaku
konsumen dan produsen, jenis pasar, bentuk badan usaha, lembaga keuangan, rencana usaha kecil dan menengah,
e-commerce, serta dasar-dasar pemasaran
C. Pertanyaan Pemantik
Anak-anak sudah sering kalian melakukan observasi ya dalam kegiatan pembelajaran pada bab sebelumnya.
Untuk selajutnya seperti mengapa kita perlu mempelajari ilmu ekonmi? Siapa saja pelaku dalam kegiatan
ekonomi? Bagaimana perilaku konsumen dan produsen? Apakah kalian tahu jenis-jenis pasar? Bagaimana
bentuk badan usaha yang ada di Indonesia?
D. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
Pendahuluan/ Pembukaan
Salam, berdo’a, mengkondisikan kelas, dan mengecek kehadiran siswa
Guru melakukan apersepsi tentang Ekonomi dan bisnis/Meliputi ilmu ekonomi, pelaku kegiatan ekonomi,
perilaku konsumen dan produsen, jenis pasar, bentuk badan usaha, lembaga keuangan, rencana usaha kecil
dan menengah, e-commerce, serta dasar-dasar pemasaran
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik
Guru menjelaskan tentang kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan
Kegiatan inti
Pemberian stimulus
Guru mengajak peserta didik untuk sedikit berdiskusi tentang Ekonomi dan bisnis/Meliputi ilmu ekonomi, pelaku
kegiatan ekonomi, perilaku konsumen dan produsen, jenis pasar, bentuk badan usaha, lembaga keuangan,
rencana usaha kecil dan menengah, e-commerce, serta dasar-dasar pemasaran
Guru mengajak peserta didik untuk membaca buku teks mengenai Ekonomi dan bisnis/Meliputi ilmu ekonomi,
pelaku kegiatan ekonomi, perilaku konsumen dan produsen, jenis pasar, bentuk badan usaha, lembaga keuangan,
rencana usaha kecil dan menengah, e-commerce, serta dasar-dasar pemasaran
Peserta didik mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan Ekonomi dan bisnis/Meliputi ilmu ekonomi, pelaku
kegiatan ekonomi, perilaku konsumen dan produsen, jenis pasar, bentuk badan usaha, lembaga keuangan,
rencana usaha kecil dan menengah, e-commerce, serta dasar-dasar pemasaran
Identifikasi masalah
Guru menanyakan tentang Ekonomi dan bisnis/Meliputi ilmu ekonomi, pelaku kegiatan ekonomi, perilaku
konsumen dan produsen, jenis pasar, bentuk badan usaha, lembaga keuangan, rencana usaha kecil dan
menengah, e-commerce, serta dasar-dasar pemasaran
Peserta didik mengidentifikasi hal-hal yang berkaitan dengan Ekonomi dan bisnis/Meliputi ilmu ekonomi, pelaku
kegiatan ekonomi, perilaku konsumen dan produsen, jenis pasar, bentuk badan usaha, lembaga keuangan,
rencana usaha kecil dan menengah, e-commerce, serta dasar-dasar pemasaran
Pengumpulan data
Guru meminta peserta didik untuk mencari tahu tentang Ekonomi dan bisnis/Meliputi ilmu ekonomi, pelaku
kegiatan ekonomi, perilaku konsumen dan produsen, jenis pasar, bentuk badan usaha, lembaga keuangan,
rencana usaha kecil dan menengah, e-commerce, serta dasar-dasar pemasaran
Peserta didik mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan Ekonomi dan bisnis/Meliputi ilmu ekonomi, pelaku
kegiatan ekonomi, perilaku konsumen dan produsen, jenis pasar, bentuk badan usaha, lembaga keuangan,
rencana usaha kecil dan menengah, e-commerce, serta dasar-dasar pemasaran
Pembuktian
Guru menugaskan peserta didik untuk mendiskusikan materi yang berkaitan dengan Ekonomi dan
bisnis/Meliputi ilmu ekonomi, pelaku kegiatan ekonomi, perilaku konsumen dan produsen, jenis pasar, bentuk
badan usaha, lembaga keuangan, rencana usaha kecil dan menengah, e-commerce, serta dasar-dasar
pemasaran
Peserta didik mengerjakan soal diskusi yang berkaitan dengan materi yang dibahas dan membandingkan
hasilnya dengan pekerjaan temannya
Guru membagikan kelompok dengan peserta didik yang kemampuannya diatas rata- rata ditempatkan di
bagian kelompok yang umum supaya menjadi tutor sebaya.
Penarikan Kesimpulan
Peserta didik memperlihatkan atau menyajikan hasil pekerjaannya dan saling menanya atau menanggapi
Bersama-sama peserta didik menyimpulkan materi yang telah dipelajari
Penutup
Guru bersama peserta didik mencoba untuk membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari
Guru memberikan evaluasi tentang materi yang diberikan
Guru menanyakan pendapat peserta didik tentang proses belajar yang dilakukan (merefleksi kegiatan)
Peserta didik diberi tugas untuk mempelajari materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya.
D. Asesmen
1. Asesmen Diagnostik
a. Asesmen Non Formatif
a. Coba amati lingkungan rumahmu saat ini, lalu pilih emoji berikut yang mewakili perasaanmu.
b. Berikan pendapatmu tentang bagaimana kondisi lingkungan akan berdampak pada semangat
belajarmu?
c. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan belajar di rumah?
b. Asesmen formatif
Peserta didik mampu Dari kegiatan diskusi yang Menyebutkan dan Paham utuh Pembelajaran dapat dilanjutkan ke unit
Menjelaskan konsep dilakukan jelaskan konsep Ilmu menjelaskan konsep berikutnya.
Ilmu Ekonomi Ekonomi menurut ahli? Ilmu Ekonomi dari 4 ahli
Tanggal Penilaian:
Kriteria/Aspek
NO Nama Siswa 1 2 3 4 5 Skor Nilai
1
2
3
4
5
6
7
8
Kriteria: Skor :
1. Kemampuan menjawab 4 = Amat baik
2. Kemampuan bertanya 3 = baik
3. Ketertiban 2 = sedang
4. Keberanian tampil di depan kelas 1 = kurang
5. Menghargai pendapat orang lain
c. Asesmen Sumatif
Nama :
Kelas :
18. Sistem komunikasi bisnis antar pelaku bisnis dengan konsumen untuk memenuhi
kebutuhan tertentu pada saat tertentu disebut....................
A. B2C
B. C2B
C. G2C
D. C2G
E. C2B
19. Kegiatan bisnis atau jasa yang berkaitan erat dengan konsumen, manufaktur, ISP dan
pedagang perantara denganmenggunakan media elektronik disebut:
A. E-Banking
B. E-Commerce
C. E-Payment
D. E-Government
E. E-business
20. Transaksi online terjadi antara perusahaan dengan konsumen individual
A. C2B2C
B. B2B
C. B2C
D. C2C
E. B2C2C
21. Salah satu contoh badan usaha milik swasta adalah ....
A. PT Garuda Indonesia Airways
B. PT Kereta Api Indonesia
C. PT Pegadaian
D. Bank Jabar
E. CV Makmur Jaya
22. Perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah daerah berdasarkan peraturan
daerah dengan modal sebagian atau seluruhnya milik pemerintah daerah disebut ….
A. BUMN
B. BUMS
C. BUMD
D. koperasi
E. perusahaan Perseorangan
25. Bank Central Asia adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa lalu lintas pembayaran.
BCA termasuk jenis.........
A. Bank Sentral
B. BPR
C. Bank Syariah
D. Bank Devisa
E. Bank Umum
KUNCI JAWABAN
1. D 10. A 19. B
2. B 11. A 20. C
3. E 12. E 21. E
4. B 13. C 22. C
5. C 14. B 23. B
6. E 15. C 24. B
7. A 16. A 25. E
8. A 17. D
9. C 18. A
E. Pengayaan dan Remedial
a.Pengayaan
Kegiatan pengayaan diberikan kepada peserta didik yang telah menguasasi
materi pelajaran sesuai dengan indikator yang telah ditentukan. Bentuk yang
dilakukan antara lain peserta didik diminta untuk mencari informasi materi relevan
yang tingkat kompetensinya lebih tinggi dari kompetensi yang diharapkan dalam
materi ini. Selain itu peserta didik tersebut diminta menyampaikan atau
mengumpulkan hasil informasi yang ditentukan.
b. Remedial
Kegiatan remedial diberikan kepada peserta didik yang belum menguasai materi
pelajaran dan belum mencapai kompetensi yang telah ditentukan. Bentuk yang
dilakukan antara lain peserta didik secara terencana mempelajari buku teks
pelajaran Dasar-dasar manajemen perkantoran dan layanan bisnis pada bagian
tertentu yang belum dikuasainya. Guru menyediakan soal-soal latihan atau
pertanyaan yang merujuk pada pemahaman kembali tentang isi buku teks
pelajaran tersebut. Peserta didik diminta komitmennya untuk belajar secara disiplin
dalam rangka memahami materi pelajaran yang belum dikuasasinya. Guru
kemudian mengdakan uji kompetensi kembali pada materi yang belum dikuasai
peserta didik yang bersangkutan
F. Refleksi
Apa saja rencana/strategi yang berhasil Apa saja yang telah kamu pelajari dalam
pada hari ini? pembelajaran ini?
Apa point penting yang harus saya Bagaimana cara Anda belajar dalam
persiapkan untuk esok hari? materi ini?
1. Rasional
o Memilih barang sesuai kebutuhan.
o Barang yang dipilih memberikan kegunaan optimal bagi konsumen.
o Mutu barang terjamin.
o Memilih barang yang harganya sesuai dengan kemampuan.
2. Irasional
o Cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak maupun elektronik, biasanya
membeli berdasarkan keinginan.
o Memilih barang-barang bermerk atau branded yang sudah dikenal luas.
o Memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan gengsi atau prestise.
1. Internal
o Bersumber dari dalam diri konsumen.
o Motivasi, kegiatan dalam diri yang mendorong keinginan untuk melakukan aktivitas
tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
o Ekonomi, keadaan ekonomi atau keuangan seseorang yang mempengaruhi perilakunya
dalam mengambil keputusan untuk membeli suatu produk.
o Sikap, perilaku atau tanggapan terhadap rangsangan dari lingkungan yang bisa
membimbing atau mengarahkan tindakan orang tersebut.
2. Eksternal
o Kebudayaan, segala sesuatu yang berhubungan dengan budi, dan akal manusia, yang
diwujudkan dalam bentuk simbol dan fakta yang kompleks serta diwariskan secara turun-
temurun.
o Kelompok Sosial dan Kelompok Referensi, yaitu kesatuan sosial tempat individu
berinteraksi satu sama lainnya, sedangkan kelompok referensi yaitu kelompok sosial yang
menjadi ukuran individu dalam membentuk kepribadian dan tingkah laku.
o Keluarga, yaitu lembaga sosial terkecil yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anaknya yang
hidup bersama-sama.
1. Pendekatan Interpretif
Pendekatan yang membahas secara mendalam hal-hal mendasar mengenai perilaku
konsumen untuk mendapatkan kesimpulan mengenai makna suatu produk atau jasa bagi
konsumen, serta perasaan yang dialami konsumen ketika membeli kemudian menggunakan
produk maupun jasa tersebut. Pendekatan Tradisional yang didasari pada teori dan metode
dari Ilmu Psikologi Kognitif, Sosial dan Behavioral serta Ilmu Sosiologi. Tujuan utama dari
pendekatan ini adalah untuk mengembangkan teori dan metode yang relatif. Yang mana akan
digunakan untuk menjelaskan perilaku konsumen serta pembuatan keputusan konsumen.
2. Pendekatan Sains Pemasaran yang didasari pada teori dan metode dari Ilmu Ekonomi dan
Statistika
Pendekatan ini menggunakan pengembangan teori dari Abraham Maslow yaitu Teori Hierarki
Kebutuhan Maslow. Teori tersebut berisi tentang hierarki kebutuhan manusia yang kemudian
diuji coba dengan model Ilmu Matematika. Pendekatan ini dilakukan untuk
memprediksi moving rate analysis atau pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola
konsumsi.
Perilaku produsen
Pengertian Perilaku produsen Menurut bahasa, perilaku berarti kelakuan, perbuatan, sikap, dan tingkah.
Menurut sosiologi perilaku manusia adalah sekumpulan perilaku yang dimiliki oleh manusia dan
dipengaruhi oleh adat, sikap, emosi, etika dan kekuasaan.
Perilaku produsen adalah kegiatan pengaturan produksi sehingga produk yang dihasilkan
bermutu tinggi sehingga bisa di terima di masyarakat. Adapun permasalahan seorang produsen adalah
bagaimana dengan modal yang terbatas bisa menciptakan barang dengan kualitas dan kuantitas yang
cukup.
Teori perilaku produsen adalah teori yang membahas tentang bagaimana produsen
mendayagunakan sumber daya yang ada agar diperoleh keuntungan optimal.
Perilaku produsen adalah kegiatan pengaturan produksi sehingga produk yang dihasilkan bermutu
tinggi sehingga bisa diterima masyarakat dan menghasilkan laba. Di dunia ini pasti ada orang yang
baik dan jahat begitu pun dengan perilaku produsen ada yang baik ada juga buruk.
Produsen yang baik itu produsen yang melakukan kegiatan produksi dengan jujur tidak mengganti
barang-barangnya dengan yang tidak semestinya.
Produsen yang tidak baik itu produsen yang melakukan kegiatan produksi secara tidak jujur
banyak mengganti bahan-bahan untuk produksinya dengan tidak semestinya.
Produsen yang melakukan produksi barang atau jasa dalam naungan sistem ekonomi
konvensional tidak mengenal batas-batas halal dan haram. Keinginan mereka hanyalah
memanfaatkan apa saja yang dapat diproduksi dalam berbagai macam usaha dan keuntungan
material. Mereka tidak pernah berpikir apakah produk yang mereka hasilkan memberikan manfaat
ataukah mudharat, baik ataukah buruk, sesuai dengan nilai dan akhlaq ataukah tidak. Hal yang
penting bagi mereka adalah bagaimana memproduksi barang apa saja yang dapat menghasilkan
hasil maksimum. Sedangkan seorang produsen muslim tidak boleh memproduksi sesuatu yang
tidak halal.
Perilaku produsen dalam kegiatan produksi adalah sebagai berikut:
a. Perencanan Seorang produsen harus mempunyai rencana-rencana tentang tujuan dan apa
yang sedang atau akan dicapai. Perencanaan yang baik harus memenuhi persyaratan berikut
ini :
1. faktual dan realistik: artinya apa yang dirumuskan sesuai fakta dan wajar untuk dicapai
dalam kondisi tertentu yang dihadapi perusahaan.
2. Logis dan rasional: artinya apa yang dirumuskan dapat diterima oleh akal sehingga
perencanaan dapat dijalankan.
3. Fleksibel: artinya perencanaan yang baik adalah yang tidak kaku yaitu dapat beradaptasi
dengan perubahan di masa yang akan dateng.
4. Komitmen: artinya perencanaan harus melahirkan komitmen terhadap seluruh isi perusahaan
(karyawan dan pimpinan) untuk bersama-sama berupaya mewujudkan tujuan perusahaan.
5. Komprehensif: artinya perencanaan harus menyeluruh dan mengakomodasi aspek-aspek
yang terkait langsung terhadap perusahaan.
b. Pengorganisasian Produsen harus dapat mengatur keseluruhan sumber daya yang dimiliki oleh
perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam pengorganisasian ini,
rencana dilakukan dalam sebuah pembagian kerja yang terdapat kejelasan tentang bagaimana
tujuan dan rencana akan dilaksanakan, dikoordinasikan dan dikomunikasikan. Produsen harus
dapat mengalokasikan keseluruhan sumberdaya yang ada (dimiliki) oleh perusahaan untuk
mencapai tujuan dan rencana perusahaan yang telah ditetapkan. Dalam pengorganisasian ini,
rencana dan tujuan perusahaan diturunkan dalam sebuah pembagian kerja yang terdapat
kejelasan tentang bagaimana rencana dan tujuan perusahaan akan dilaksanakan,
dikoordinasikan, dan dikomunikasikan.
c. Pengarahan Langkah berikutnya yang harus dilakukan produsen adalah bagaimana
keseluruhan rencana yang telah diorganisir tersebut dapat diimplementasikan. Agar rencana
terwujud, produsen wajib mengarahkan dan membimbing anak buahnya.
d. Pengendalian Produsen harus melakukan kontrol terhadap apa yang telah dilakukan. Hal ini
terkait dengan pencapaian tujuan perusahaan. Karena, walaupun rencana yang sudah ada
dapat diatur dan digerakkan dengan jitu tetapi belum menjamin bahwa tujuan akan tercapai
dengan sendirinya. Untuk itu perlu dilakukan pengendalian (kontrol) dan pengawasan dari
produsen atau pengusaha (pinpinan) yang bersangkutan.
Murti Sumani menyebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku produsen yaitu :
a. Faktor eksternal Seringkali para eksekutif perusahaan dihadapkan pada suatu dilema yang
menekannya. Seperti halnya harus mengejar kuota penjualan, menekankan ongkos-ongkos,
menekankan efisiensi dan bersaing. Dipihak lain eksekutif perusahaan juga harus bertanggung
jawab terhadap masyarakat agar kualitas barang terjaga, harga barang terjangkau.
b. Faktor organisasi Secara umum, aggota organisasi itu saling mempengaruhui satu dengan yang
lain (proses interaktif). Dilain pihak organisasi terhadap individu harus tetap berperilaku etis,
misalnya dalam masalah pengupahan, jam kerja maksimum.
c. Faktor individu Sesorang yang memiliki filosofi moral, dalam bekerja dan berintraksi dengan
sesama akan berperilaku etis. Prinsip-prinsip yang diterima secara umum dapat dipelajari atau
diperoleh dari hasil interaksi dengan teman, keluarga, kenalan
D. Jenis-jenis Pasar
Pengertian pasar
Pasar merupakan salah satu tempat terjadinya jual beli barang maupun jasa. Selain itu di
dalam pasar terjadi hubungan sosial antara pedagang dan pembeli. Penjual dan pembeli dapat
bertransaksi atau sepakat dalam akad jual beli. Transaksi yang disepakati meliputi barang,
penjual, pembeli, dan harga barang. Selain itu, di pasar juga bisa melakukan tawar menawar
yang tujuannya agar harga dari barang yang diinginkan bisa sepakat baik pihak penjual
maupun pihak pembeli.
Pengertian pasar menurut beberapa para ahli:
1. Kotler (1997)
Kotler berpendapat bahwa pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki
kebutuhan atau keinginan yang sama. Di pasar dapat terjadinya pertukaran untuk
memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan lainnya.
2. Ehrenberg et al (2003)
Pasar dalam artian yang luas yaitu tempat perjumpaan antara pembeli dan penjual. Barang
atau jasa sebagai produk yang dipertukarkan oleh pembeli dan penjual. Dalam pertukaran
itu muncul harga atas barang atau jasa yang dipertukarkan.
3. Kuntowijoyo (1994)
Menurut Kuntowijoyo pasar bukan hanya sekedar tempat, tetapi juga sebagai mekanisme
yang bisa menata kepentingan pembeli dan penjual.
4. William J. Stanton
Menurut William berpendapat bahwa pasar merupakan sekumpulan orang yang memiliki
suatu kepentingan yang puas, yaitu uang yang digunakan untuk belanja. Selain itu pasar
juga sebagai tempat yang memiliki kemauan untuk membelanjakan uang tersebut.
Jenis-jenis Pasar
Pasar memiliki jenis-jenis sendiri, hal ini karena setiap pasar di daerah tertentu terdapat
kebutuhan yang juga berbeda-beda. Pasar dibedakan berdasarkan bentuk kegiatannya, pasar
menurut cara transaksinya, serta pasar menurut barang-barangnya. Berikut jenis-jenis pasar
beserta penjelasannya:
1. Pasar menurut bentuk kegiatan
a. Pasar Nyata
Pasar nyata merupakan pasar yang menyediakan berbagai macam barang yang bisa
diperjual belikan. Contoh dari pasar nyata adalah pasar swalayan dan pasar tradisional.
b. Pasar Abstrak
Pasar abstrak merupakan pasar yang kecil kemungkinan dalam hal tawar menawar.
Dalam pasar abstrak penjual dan pembeli tidak bertemu langsung, melainkan melalui
aplikasi atau surat dagangan. Yang dimaksud dalam pasar abstrak adalah pasar online,
pasar modal, pasar valuta asing dan pasar saham.
2. Pasar menurut transaksi
a. Pasar tradisional
Pasar tradisional merupakan pasar yang sifatnya tradisional. Jadi dalam pasar ini penjual
dan pembeli bisa bertemu langsung. Barang yang terdapat pada pasar tradisional
beragam, akan tetapi barang yang sering diperjual belikan adalah bahan pokok
kebutuhan sehari-hari.
Berikut ciri-ciri pasar tradisional:
Dikelola oleh pemerintah setempat atau daerah
Adanya sistem tawar menawar
Barang-barang yang dijual beragam, serta dengan tempat yang sama
Sebagian besar barang-barang serta jasa yang dijual merupakan hasil lokal
b. Pasar modern
Pasar modern merupakan pasar yang sifatnya modern. Jadi dalam pasar modern
terdapat berbagai macam barang diperjualbelikan dengan harga yang sudah pas dan
dengan layanan sendiri.
Pasar modern memiliki tempat sendiri untuk berlangsungnya jual beli. Tempat
pasar modern, seperti plaza, mal dan tempat-tempat lainnya. Pasar modern tidak banyak
bedanya dari pasar tradisional. Tetapi pasar jenis modern ini penjual dan pembeli tidak
perlu bertransaksi secara langsung, melainkan pembeli hanya melihat label harga yang
tercantum dalam barang atau barcode.
Selain itu pasar modern berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan
secara mandiri, swalayan atau dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual juga
beragam, seperti barang elektronik dan masih banyak lagi. Selain itu pasar modern juga
menjual bahan makanan seperti; buah, sayuran, daging. Sebagian besar barang yang
dijual adalah barang yang dapat bertahan lama. Contoh dari pasar modern, seperti pasar
swalayan, hypermarket, supermarket dan juga minimarket.
3. Pasar menurut jenis barang:
a. Pasar barang konsumsi
Pasar barang konsumsi merupakan sebuah pasar yang menjual ataupun membeli
berbagai macam jenis barang yang bisa dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari. Biasanya pasar barang konsumsi menjual berbagai macam kebutuhan
pokok, seperti sayuran, daging, buah-buahan. Lalu ada pasar yang khusu menjual satu
bahan pokok saja, seperti pasar ikan, pasar sapi, dan masih banyak lagi.
b. Pasar Sumber Daya Produksi
Pasar sumber daya produksi merupakan pasar yang menjual atau membeli mengenai
produksi. Pasar sumber daya produksi menjual, seperti tenaga kerja, mesin-mesin, alat-
alat berat dan masih banyak lagi.
4. Pasar menurut waktu
a. Pasar Harian
Pasar harian merupakan sebuah pasar yang menjual kebutuhan pokok. Pasar harian
mempertemukan penjual dan pembeli setiap hari, artinya pasar harian buka setiap hari.
b. Pasar mingguan
Pasar mingguan merupakan sebuah pasar yang biasanya hanya buka dalam seminggu
satu kali. Pasar mingguan biasanya terdapat di pedesaan. Serta pasar mingguan juga
menjual berbagai macam hewan ternak yang memang hanya dibuka pada hari-hari
tertentu saja.
c. Pasar bulanan
Pasar bulanan merupakan pasar yang bukanya sebulan sekali. Pasar bulanan terdapat
di daerah-daerah tertentu. Pasar bulanan terdapat pembeli yang membeli barang-barang
tertentu dan dapat dijual kembali.
d. Pasar temporer
Pasar temporer merupakan pasar yang diselenggarakan pada waktu tertentu serta tidak
dapat diprediksi atau hanya tertentu saja. Pasar temporer buka apabila hanya ada
perayaan tertentu saja. Contoh dari pasar temporer adalah bazar.
5. Pasar menurut keleluasaan distribusi
a. Pasar daerah
Pasar daerah merupakan sebuah pasar yang dapat membeli serta menjual produk dalam
satu daerah, yang dimana produk tersebut dihasilkan. Pasar daerah bisa juga dikatakan
sebagai pasar daerah yang melayani permintaan dan penawaran hanya dalam satu
daerah itu saja.
b. Pasar lokal
Pasar lokal merupakan sebuah pasar yang dapat melakukan transaksi jual beli produk
dalam satu kota, yang dimana tempat produk tersebut dihasilkan. Pasar lokal bisa juga
diartikan sebagai pasar lokal yang melayani permintaan dan penawaran hanya dalam
satu kota itu saja.
c. Pasar nasional
Pasar nasional merupakan sebuah pasar yang dapat membeli dan menjual suatu produk
di dalam satu negara dan juga tempat produk tersebut dihasilkan. Pasar nasional bisa
juga diartikan sebagai pasar nasional yang melayani permintaan serta penjualan dari
dalam Negeri.
d. Pasar Internasional
Pasar internasional merupakan sebuah pasar yang dapat transaksi membeli dan menjual
suatu produk dari berbagai negara. Selain itu, pasar internasional dapat dikatakan lebih
luas jangkauan karena pasar tersebut dapat jangkauan dari seluruh dunia. Contoh pasar
Internasional seperti Pasar kopi di Santos, Brazil.
6. Pasar menurut jenis dagangan
a. Pasar umum
Pasar umum merupakan suatu pasar yang dapat menjual dan membeli barang-barang
yang beraneka ragam. Berikut golongan jenis-jenis barang dagangan yang
diperjualbelikan pada pasar umum adalah :
Golongan A, seperti batu mulia, logam mulia, permata dan tekstil.
Golongan B, seperti batik, konveksi, pakaian tradisional, kerajinan, barang kelontong,
barang pecah belah, plastik, obat-obatan, bahan-bahan kimia, bumbu-bumbu, bahan-
bahan bangunan, daging dan ikan.
Golongan C, seperti beras, tepung terigu, ketan, jagung, gula pasir, teh, kopi, buah-
buahan, minyak goreng, jahe, warung makan dan jajan-jajanan di pasar.
Golongan D, seperti kembang, anyam-anyaman, gerabah, barang barang bekas
sepatu, sandal, dan pakaian, barang-barang bekas alat-alat elektronik dan barang-
barang bekas bahan bangunan.
b. Pasar khusus
Pasar khusus adalah suatu pasar yang bisa melakukan jual beli satu jenis barang
dagangan saja. Contoh dari pasar khusus, seperti pasar hewan, pasar rombengan, pasar
bunga, pasar sepeda dan lainnya. Berikut penggolongan jenis barang dagangan pada
pasar khusus:
Pasar khusus golongan A: Jual beli kendaraan bermotor, ternak, sepeda.
Pasar khusus golongan B: Menjual tanaman atau bunga hias, bahan bangunan, hasil
bumi dan furniture.
c. Pasar tempel
Pasar tempel merupakan jenis pasar umum yang secara formal tidak dikelola atau diakui
oleh pemerintah daerah. Tetapi secara fungsional pasar tempel berperan sebagai pasar
dengan wilayah pelayanan tertentu.
1. Pasar Monopoli
Pasar monopoli ialah pasar yang dikuasai sepenuhnya oleh penjual. Penjual
mempunyai kekuasaan yang mampu memaksakan kemauannya, baik dalam bentuk
harga, volume, tempat, maupun waktu pembelian barang yang akan dijualnya.
Lantaran penjual dalam pasar monopoli tidak mempunyai pesaing, ia dapat
menaikkan atau menurunkan harga dengan cara mengubah jumlah barang yang
ditawarkan. Contoh: PLN menguasai listrik di Indonesia, PT Pos Indonesia
memonopoli penjualan benda-benda pos di Indonesia.
2. Pasar Duopoli
Pasar duopoli yaitu pasar di mana penawaran suatu barang dikuasai oleh dua
perusahaan. Contoh: penawaran minyak pelumas yang dikuasai oleh Caltex dan
Pertamina.
3. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli ialah pasar di mana beberapa perusahaan menguasai
penawaran satu jenis barang. Beberapa perusahaan yang menguasai pasar, saling
memengaruhi satu sama lain.
Sifat ini menyebabkan satu perusahaan harus mengambil keputusan secara
hati-hati dalam mengubah harga, mengubah desain produk atau mengubah teknik
produksi. Contoh: penawaran sepeda bermotor yang dikuasai oleh beberapa
perusahaan di antaranya Honda, Suzuki, Yamaha, dan Kawasaki.
4. Pasar Monopolistika.
Pasar monopolistik adalah suatu bentuk pasar yang terdapat banyak
perusahaan yangmenjual hampir serupa tetapi tidak sama. Pasar ini sering kita
jumpai buktinya dengankita mengunjungi swalayan atau supermarket. Disana kita
akan menjumpai berbagaibentuk, jenis dan merek yang hampir serupa tetapi
tidak sama.
Ciri-ciri pasar monopolistic a) Jumlah penjual banyak tapi tidak sebanyak pada
pasar persaingan sempurna, b) Barang yang dijual berbeda corak, c)
Penjual/produsen harus aktif beriklan+Perusahaan baru lebih mudah masuk pasar,
d) Mempunyai kekuasaan mempengaruhi harga.
Kebaikan dan keburukan pasar monopolistic a) Memberi kebebasan memilih
bagi pembeli, b) Memberi kepuasan lebih pada pembeli karena ada persaingan
penjual, c) Perusahaan baru lebih mudah masuk pasar.
Keburukan a) Masih terdapat kemungkinan terjadi pemborosan biaya produksi
bila dibandingkandengan pasar persaingan sempurna, b) Bagi perusahaan yang
kecil, tingkat efisiensinya relatif rendah, c) Kurang efisiennya perusahaan kecil
menyebabkan harga barang yang dibayarkonsumen masih kecil.
Contoh Pasar Monopolistik Contoh Produkmakanan ringan (snack), nasi
goreng, pulpen, buku, shampoo, pasta gigi, dll
5. Pasar Monopsonia.
Pasar monopsoni adalah pasar yang dikuasai satu pembeli, apabila
perusahaan itubukan sebagai penjual tetapi sebagai pembeli tunggal.
Contoh : pabrik susu Nestle.
Ciri-ciri pasar monopsoni a) Hanya ada satu pembeli, b) Pembeli bukan
konsumen tapi pedagang/produsen, c) Barang yang dijual merupakan bahan
mentah, d) Harga sangat ditentukan pembelic.
Kebaikan a) Kualitas produk lebih terpelihara, b) Penjual akan hemat dalam
biaya produksi. Keburukan a) Pembeli bisa seenaknya menekan penjual, b) Produk
yang tidak sesuai keinginan pembeli tidak akan dibeli dan bisa terbuang
Contoh Pasar MonopsoniContoh Produkpabrik susu Nestle.Contoh yang ada
di Indonesia seperti PT. Kereta Api Indonesia yang merupakan satu-satunya
pembeli alat-alat kereta api.
F. Lembaga Keuangan
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN
Lembaga keuangan adalah suatu badan yang bergerak dibidang keuangan untuk
menyediakan jasa bagi nasabah atau masyarakat. Lembaga Keangan memiliki fungsi utama
ialah sebagai lembaga yang dapat menghimpun dana nasabah atau masyarakat ataupun sebagai
lembaga yang menyalurkan dana pinjaman untuk nasabah atau masyarakat.
Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga keuangan bank
dan lembaga keuangan bukan bank.
1. Lembaga Keuangan Bank·
a) Bank Sentra
b) Bank Umum
c) BPR
2. Lembaga Keuangan Bukan Bank
a) Pasar Modal
b) Pasar Uang dan Valas
c) Koperasi Simpan Pinjam
d) Pengadaian
e) Leasing
f) Asuransi
g) Anjak Piutang
h) Modal Ventura
i) Dana Pensiun
Di Indonesia Bank Indonesia yang mempunyai peran sebagai Bank Sentral. Bank
sentral memiliki tanggung jawab terhadap setiap kebijakan moneter yang diberlakukan
oleh setiap negara yang memiliki lembaga ini. Dibandingkan dengan perbankan
lainnyamaka bank sentral tidak memiliki kepentingan profit dalam menjalankan tugasnya
karena bank sentral memiliki tugas sebagai penjaga kebijakan moneter dari
pemerintahan yang sangat berbeda jelas dengan bank bank konvensional di setiap
negara. Tugas dari bank sentral yang utama yaitu menjaga kestabilan dari nilai kurs
dalam negeri dalam hal ini kurs mata uang dari suatu negara, menjaga kestabilan bisnis
perbankan dan juga sistem perekonomian negara secara menyeluruh sehingga bank
sentral menjadi lembaga yang penting dari suatu negara.
Bank umum merupakan bank yang bertugas melayani seluruh jasa-jasa perbankan
danmelayani masyarakat, baik masyarakat perorangan maupun lembaga-lembaga
lainnya.Bank umum juga dikenal dengan bank komersial dan dikelompokan kedalalm 2
jenis yaitu bank umum devisa dan bank umum non devisa. Bank umum yang
berstatusdevisa memiliki produk yang lebih luas daripada bank non devisa, antara lain
dapatmelaksanakan jasa yang berhubungan dengan seluruh mata uang asing atau jasa
bank ke luar negeri.
Bank pengkreditan rakyat merupakan bank yang khusus melayani masyarakat kecil
dikecamatan dan pedesaan. BPR ini berasal dari bank desa, bank pasar, lumbung
desa,bank pegawai, dan bank lainnya yang kemudian dilebur menjadi BPR. Jenis
produkyang ditawarkan oleh BPR relatif sempit jika dibandingkan dengan bank umum,
bahkan ada beberapa jenis jasa bank yang tidak boleh diselenggarakan oleh BPR,
seperti girodan ikut kliring.
Pasar Modal pasar tempat pertemuan dan melakukan transaksi antara pencari
dana(emiten) dengan para penanam modal (Investor). Dalam pasar modal yangdiperjual
belikan adalah efek-efek seperti saham dan obligasi (modal jangka panjang)
Pasar uang (money Market) sama halnya dengan pasar modal, yaitu pasar tempat
memperoleh dana dan investasi dana. Hanya bedanya modal yang ditawarkan
dipasaruang adalah berjangka waktu pendek. Dipasar ini transaksi lebih banyak
dilakukan dengan mengunakakn media elektronika, sehingan nasabah tidak perlu datang
secaralangsung.
Koperasi simpan pinjam membuka usaha bagi para anggotanya untuk menyimpan
uangyang sementara belum digunakan. Oleh petugas koperasi uang tersebut
dipinjamkankembali kepada para anggota yang membutuhkanya.
Perusahaan penggadaian merupakan lembaga keuangan yang menyediakan
pasilitaspinjaman dengan fasilitas jaminan tertentu. Nilai jaminan menentukan besarnya
nilaipinjaman. Sementara ini usaha pengadaian ini secara resmi masih dilakukan oleh
pemerintah.
Perusahaan sewa guna (leasing) bidang usahanya lebih ditekankan kepada pembiayaan
barang-barang modal yang diinginkan oleh nasabah. Sebagai contoh: jika seseorang
ingin memperoleh barang barang-barang modal secara kredit maka kebutuhan ini
pembayaranya dapat ditutupi oleh perusahaan lasing. Pembayaran oleh
nasabahdiangsur sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat.
Perusahaan asuransi merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidangpertanggunga
n. Setiap nasabah diberikan polis asuransi yang harus dibayar sesuaidengan perjanjian
dan perusahaan asuransi akan menanggung kerugian dengan menggantikanya apabila
nasabahnya terkena musibahatau terkena resiko seperti yang telah diperjanjikanya.
Anjak piutang (factoring) dimana usahanya adalah mengambil alih pembayaran kredit
suatu perusahaan dengan cara membeli kredit bermasalah perusahaan lain. Atau dapat
pula mengelola penjualan kredit perusahaan yang memerlukanya.Perusahaan modal
ventura merupakan pembiayaan oleh perusahaan-perusahaan yangusahanya
mengandung resiko tinggi. Perusahaan yang memberikan pembiayaan berupakredit
tanpa ada jaminan. Dana Pensiun merupakan perusahaan yang kegiatanya mengelola
dana pensiun suatuperusahaan pemberi kerja arau perusahaan itu sendiri.
Pemberdayaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan Koperasi merupakan
langkah yang strategis dalam meningkatkan dan memperkuat dasar kehidupanperekonomian dari
sebagian terbesar rakyat Indonesia, khususnya melalui penyediaan lapangan kerja dan
mengurangi kesenjangan dan tingkat kemiskinan.
Dengan demikia nupaya untuk memberdayakan UMKM harus terencana, sistematis dan
menyeluruh baikpada tataran makro, meso dan mikro yang meliputi
(1) penciptaan iklim usaha dalamrangka membuka kesempatan berusaha seluas-luasnya, serta
menjamin kepastianusaha disertai adanya efisiensi ekonomi;
(2) pengembangan sistem pendukung usahabagi UMKM untuk meningkatkan akses kepada
sumber daya produktif sehingga dapatmemanfaatkan kesempatan yang terbuka dan potensi
sumber daya, terutama sumberdaya lokal yang tersedia;
(3) pengembangan kewirausahaan dan keunggulan kompetitifusaha kecil dan menengah (UKM);
dan
(4) pemberdayaan usaha skala mikro untukmeningkatkan pendapatan masyarakat yang bergerak
dalam kegiatan usaha ekonomi disektor informal yang berskala usaha mikro, terutama yang
masih berstatus keluarga miskin.
Selain itu, peningkatan kualitas koperasi untuk berkembang secara sehat sesuai dengan jati
dirinya dan membangun efisiensi kolektif terutama bagi pengusaha mikrodan kecil. Dalam
perekonomian Indonesia Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha
yang memiliki jumlah paling besar. Selain itu Kelompok ini terbukti tahan terhadap berbagai
macam goncangan krisi ekonomi. Maka sudah menjadi keharusan penguatan kelompok usaha
mikro, kecil dan menengah yang melibatkan banyak kelompok.
Kriteria usaha yang termasuk dalam Usaha Mikro Kecil danMenengah telah diatur dalam
payung hukum berdasarkan undang-undang. Perkembangan UMKM yang meningkat dari segi
kuantitas tersebut belum diimbangioleh meratanya peningkatan kualitas UMKM. Permasalahan
klasik yang dihadapi yaitu rendahnya produktivitas. Keadaan ini disebabkan oleh masalah internal
yang dihadapi UMKM yaitu: rendahnya kualitas SDM UMKM dalam manajemen,
organisasi,penguasaan teknologi, dan pemasaran, lemahnya kewirausahaan dari para pelaku
UMKM, dan terbatasnya akses UMKM terhadap permodalan, informasi, teknologi dan pasar, serta
faktor produksi lainnya. Sedangkan masalah eksternal yang dihadapi oleh UMKM diantaranya
adalah besarnya biaya transaksi akibat iklim usaha yang kurang mendukung dan kelangkaan
bahan baku.
Juga yang menyangkut perolehan legalitasformal yang hingga saat ini masih merupakan
persoalan mendasar bagi UMKM diIndonesia, menyusul tingginya biaya yang harus dikeluarkan
dalam pengurusan perizinan. Sementara itu, kurangnya pemahaman tentang koperasi sebagai
badanusaha yang memiliki struktur kelembagaan (struktur organisasi, struktur kekuasaan,dan
struktur insentif) yang unik/khas dibandingkan badan usaha lainnya, serta kurang
memasyarakatnya informasi tentang praktek-praktek berkoperasi yang benar (bestpractices) telah
menyebabkan rendahnya kualitas kelembagaan dan organisasikoperasi. Bersamaan dengan
masalah tersebut, koperasi dan UMKM juga menghadapitantangan terutama yang ditimbulkan oleh
pesatnya perkembangan globalisasi ekonomidan liberalisasi perdagangan bersamaan dengan
cepatnya tingkat kemajuan teknologi.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM) ada beberapa kriteria yang dipergunakan untuk mendefinisikan Pengertian
dan kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Pengertian-pengertian UMKM tersebut adalah
1. Usaha Mikro Kriteria kelompok Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan
dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang ini.
2. Usaha Kecil Kriteria Usaha Kecil Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan
atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung
maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha
Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
3. Usaha Menengah Kriteria Usaha Menengah Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anakperusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah
kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.
1). Kriteria Usaha Mikro Kecil dan Menengah
2). Kriteria Usaha Kecil Dan Menengah Berdasar Perkembangan
Selain berdasar Undang-undang tersebut,dari sudut pandang perkembangannya
UsahaKecil Dan Menengah dapat dikelompokkan dalam beberapa kriteria Usaha Kecil Dan
Menengah yaitu :
b. Livelihood Activities, merupakan Usaha Kecil Menengah yang digunakan sebagai
kesempatan kerja untuk mencari nafkah, yang lebih umum dikenal sebagai sektorinformal.
Contohnya adalah pedagang kaki lima.
c. Micro Enterprise, merupakan Usaha Kecil Menengah yang memiliki sifat pengrajintetapi
belum memiliki sifat kewirausahaan.
d. Small Dynamic Enterprise, merupakan Usaha Kecil Menengah yang telah memiliki jiwa
kewirausahaan dan mampu menerima pekerjaan sub kontrak dan ekspor
e. Fast Moving Enterprise, merupakam Usaha Kecil Menengah yang telah memiliki jiwa
kewirausahaan dan akan melakukan transformasi menjadi Usaha Besar (UB).
a) 3). Kriteria Usaha Kecil Dan Menengah Berdasarkan Lembaga dan Negara Asing Lembaga
dan negara-negara asing mendefinisikan Kriteria Usaha Kecil dan Menengah bersarkan pada
beberapa hal yaitu, jumlah tenaga kerja, pendapatan dan jumlah aset. Kriteria Usaha Kecil Dan
Menengah tersebut sebagai berikut : Kriteria Usaha Kecil Dan Menengah Menurut World Bank.
Menurut World Bank Usaha Kecil Dan Menengah dikelompokkan menjadi tiga kelompok :
a) Medium Enterprise, dengan kriteria :Jumlah karyawan maksimal 300 orang,Pendapatan
setahun hingga sejumlah $ 15 juta,jumlah aset hingga sejumlah $ 15 juta
b) Small Enterprise, dengan kriteria : Jumlah karyawan kurang dari 30 orang,Pendapatan
setahun tidak melebihi $ 3 juta, jumlah aset tidak melebihi $ 3 juta
c) Micro Enterprise, dengan kriteria : Jumlah karyawan kurang dari 10 orang‘
Pendapatan setahun tidak melebihi $ 100 ribu, Jumlah aset tidak melebihi $ 100 ribuKriteria
H. E-commerce
E-commerce adalah singkatan dari dua kata, yakni electronic dan commerce. Bila diartikan
secara harfiah, artinya adalah perdagangan elektronik. Maksudnya, segala bentuk perdagangan
meliputi proses pemasaran barang sampai dengan distribusi yang dilakukan melalui jaringan
elektronik atau online.
Secara sederhana, e-commerce adalah bentuk perdagangan yang dilakukan
secara online dengan memanfaatkan internet. E-commerce bisa dilakukan melalui komputer,
laptop, sampai smartphone.
Banyak bentuk layanan yang bisa kamu dapatkan dengan memanfaatkan transaksi e-
commerce, mulai dari pembelian tiket transportasi, pembayaran tagihan seperti listrik dan air,
kemudian juga layanan perbankan dan investasi.
Transaksi e-commerce bisa dalam bentuk bisnis ke bisnis (B2B), bisnis ke konsumen
(B2C), konsumen ke konsumen (C2B), dan konsumen ke bisnis (C2B).
Pengertian E-commerce Menurut Para Ahli
Loudon
E-commerce adalah suatu proses transaksi jual beli yang dilakukan oleh penjual dan
pembeli dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya secara elektronik dengan bantuan
komputer sebagai perantara transaksinya.
Kotler dan Amstrong
Menurut Kotler dan Amstrong, pengertian e-commerce adalah saluran online yang
dijangkau oleh seseorang melalui komputer. Saluran ini umumnya digunakan oleh seorang
pebisnis untuk menjalankan aktivitas bisnisnya. Sedangkan bagi konsumen, saluran ini
digunakan untuk mencari informasi sampai dengan menentukan pilihan dan akhirnya
melakukan transaksi sampai selesai.
Kalakota dan Whinston
E-commerce adalah aktivitas belanja online yang dilakukan dengan menggunakan jaringan
internet, dan transaksinya diselesaikan dengan cara transfer digital.
Jenis-jenis E-commerce
Business-to-Business (B2B)
Bisa dibilang bahwa B2B adalah jenis e-commerce yang paling besar karena berhubungan
langsung dengan transaksi yang dilakukan antar perusahaan atau bidang usaha. Jumlah
pembelian produk pada setiap transaksi B2B biasanya dalam jumlah yang besar.
Sebagai contoh, perusahaan obat-obatan yang menawarkan dan menjual produknya pada
rumah sakit swasta dengan skala besar. Jadi, secara tidak langsung konsep B2B tidak
tergantung pada berapa jenis produk yang dijual, namun lebih menekankan pada kuantitas
atau jumlah produk yang terjual.
Business-to-Consumers (B2C)
Salah satu dari jenis-jenis e-commerce berikutnya adalah Business-to-Consumers atau
yang lebih dikenal dengan sebutan B2C. Konsep seperti ini mungkin adalah tipe
perdagangan yang paling sering kamu temukan dalam kehidupan sehari-hari. Kenapa?
Karena dengan konsep B2C, pihak produsen menawarkan dan memasarkan langsung
produknya kepada para konsumen.
Konsepnya mungkin sama dengan sistem jual beli secara ecer, yang membedakan adalah
proses perdagangan dan transaksinya dilakukan secara online, bukan dengan cara
konvensional seperti biasanya.
Consumer-to-Consumer (C2C)
Konsep C2C memungkinkan sesama konsumen bisa saling menawarkan dan menjual
dagangannya kepada satu sama lain. Sistem perdagangan yang seperti ini umumnya
memang membutuhkan media atau wadah yang bisa mengorganisir segala sesuatunya
agar proses jual beli dan transaksi menjadi lebih mudah dilakukan.
Contoh media yang dimaksud adalah website yang bisa mempertemukan pihak penjual
dan pembelinya, seperti OLX atau Kaskus.
Consumer-to-Business (C2B)
C2B merupakan konsep yang berbanding terbalik dengan B2C. Di sini, yang terjadi adalah
proses jual beli dan transaksi berlangsung dari pihak konsumen kepada perusahaan.
Pada konsep ini, konsumen berperan sebagai pihak yang menyediakan layanan produk
atau jasa untuk dipasarkan kepada perusahaan yang membutuhkan. Dalam model C2B,
bisnis atau perusahaan mendapat untung dari kesediaan konsumen untuk menjual barang
atau jasa kepada perusahaan, sedangkan konsumen akan mendapatkan untung dari
penyediaan atau penjualan itu dengan pembayaran langsung, atau mendapatkan produk
dan layanan gratis atau dengan harga lebih rendah sebagai gantinya.
Online-to-Offline (O2O)
Jenis e-commerce seperti ini biasanya menggunakan dua saluran pada layanan
perdagangannya, yakni dengan online dan offline. Jaringannya ada pada sistem online,
namun eksekusinya bukan hanya bisa dilakukan dengan online, melainkan bisa juga
dengan offline.
Contoh yang paling nyata dari konsep seperti ini adalah layanan Gojek atau Grab, yang
bisa melakukan dua jenis transaksi online dan offline.
O2O ditujukan untuk menarik konsumen online ke toko fisik sekaligus menciptakan
pengalaman digital yang menyeluruh sebelum, saat, dan setelah transaksi dilakukan.
Consumer-to-Administration (C2A)
C2A pada dasarnya hampir sama dengan konsep yang ada dalam C2B. Perbedaannya
terletak pada tujuan sasaran penjualan. Bila dalam C2B, pihak konsumen menawarkan
produk atau jasanya pada perusahaan, dalam C2A kegiatan tersebut ditawarkan kepada
pihak pemerintah.
Dalam konsep yang satu ini, biasanya cukup jarang ditemui transaksi produk, yang lebih
sering terjadi adalah transaksi layanan jasa.
Business-to-Public Administration (B2PA)
Pada jenis-jenis e-commerce yang satu ini, pihak produsen atau perusahaan menawarkan
dan memasarkan produk dan jasanya kepada pihak pemerintah. Biasanya transaksi dan
proses jual beli dilakukan dengan cara tender.
Contoh E-commerce adalah
Dari penjelasan mengenai jenis-jenis e-commerce tadi, bisa kamu simpulkan
beberapa contoh e-commerce yang mungkin juga sudah sering kamu temukan dalam dunia
perdagangan bisnis.
Contoh E-commerce B2B
Importir spare part mobil kepada bengkel
Importir spare part mesin kepada industri tekstil dan garmen
Penjualan web hosting kepada web agency
Contoh E-commerce B2C
Jasa laundry pakaian
Penjualan makanan
Bisnis salon atau barbershop
Contoh E-commerce C2C
Bukalapak
Kaskus
OLX
Contoh E-commerce C2B
Google Adsense
iStock Photo
Contoh E-commerce O2O
Gojek
Grab
Matahari Online
Contoh E-commerce C2A
BPJS Kesehatan online
Layanan pajak online
Pembayaran Listrik online
Contoh E-commerce
BPJS Ketenagakerjaan online
Layanan NPWP online
Manfaat E-commerce
a) Efisiensi Waktu dan Tenaga
Saat perdagangan dan proses jual beli masih dilakukan secara konvensional dengan tatap
muka, mau tidak mau pihak pembeli harus mendatangi toko atau outlet tempat penjual
menawarkan dan memasarkan dagangannya. Bisa juga penjual memilih cara memasarkan
produknya dengan door to door alias mendatangi konsumen secara langsung.
Cara ini pastinya akan menghabiskan waktu dan juga tenaga. Dengan adanya e-commerce, hal
itu tidak perlu terjadi lagi. Mulai dari proses promosi, pemasaran produk, pemesanan, sampai
pembayaran bisa dilakukan kapan dan di mana saja. Sehingga, waktu dan tenaga yang kamu
punya, bisa dimanfaatkan untuk hal lain yang lebih produktif.
b) Tidak Perlu Modal dalam Jumlah Besar
E-commerce adalah sistem yang memungkinkan kamu sebagai pebisnis untuk tidak perlu
memiliki toko dalam bentuk fisik. Hal ini terjadi karena proses jual beli dan keseluruhan
transaksi cukup dilakukan secara online.
Dengan begitu, kamu bisa mengurangi biaya pengeluaran untuk sewa tempat atau outlet untuk
membuka toko secara fisik.
c) Menjadi Bisnis Lintas Wilayah
Bisnis lintas wilayah di sini maksudnya adalah bisnis yang kamu jalankan dengan e-
commerce bisa meraih jangkauan pasar yang jauh lebih luas. Teknologi dalam jaringan internet
memungkinkan produk yang kamu tawarkan bisa dilihat dan dibeli oleh konsumen-konsumen
yang berada di tempat, kota, pulau, sampai benua yang berbeda.
d) Bisnis yang Fleksibel
Kenapa e-commerce bisa dikatakan sebagai metode bisnis yang fleksibel? Karena
pengoperasian dan pengelolaannya bisa kamu lakukan dari mana dan kapan saja. Kamu tidak
perlu pergi ke toko, membuka dan menutup toko setiap hari. Cukup duduk di rumah sambil
melakukan hal-hal lainnya, bisnis sudah bisa berjalan dengan sendirinya. Dari sisi konsumen,
hal ini juga memudahkan mereka untuk melihat katalog produk kapan dan di mana saja mereka
mau, 24 jam setiap harinya. Selain itu, pilihan produk dengan harga yang beragam pun menjadi
tak terbatas.
e) Memudahkan Pengembangan Bisnis
Jika jangkauan pasar bisnismu sudah menjadi lebih luas, proses pengembangan atau ekspansi
bisnis pun bisa dengan mudah direalisasikan. Bahkan bisa dibilang e-commerce adalah pilihan
metode yang tepat untuk hal ini.
Perbedaan E-commerce dengan Marketplace
Biaya
E-commerce tentu saja membutuhkan sejumlah biaya di awal, namun bisa
dipastikan hal ini akan menjadi salah satu bentuk investasi jangka panjang bagi bisnismu.
Sedangkan, marketplace jarang sekali yang membutuhkan biaya di awal, kecuali
untuk proses produksi dan pengadaan barang. Kebanyakan memang gratis. Apalagi bila
ternyata kamu menggunakan sistem bisnis sebagai dropshipper atau reseller.
Bagi Kalian yang ingin memulai usaha, beberapa proses pemasaran berikut perlu dipahami
dengan baik
Adapun proses pemasaran terdiri dari:
1. Adanya Produk.
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan kepada masyarakat untuk dilihat, dipegang,
dibeli atau dikonsumsi. Dimulai dengan adanya produk atau jasa yang ditawarkan sangatlah
penting sebagai awal terjadinya proses pemasaran. Sehingga, pemasar dapat menjawab
pertanyaan tentang apa yang akan dipasarkannya.
2. Penetapan Harga.
Harga yaitu sejumlah uang yang konsumen bayar untuk membeli produk atau mengganti hal
milik produk. Harga meliputi last price, discount, allowance, payment period, credit terms,
and retail price. Melalui penetapan harga, pemasar bisa memasarkan produknya sesuai
dengan harga yang sudah ditetapkan.
4. Promosi.
Promosi yaitu berbagai kegiatan perusahaan untuk mengkomunikasi kan dan memperkenalkan
produk pada pasar sasaran. Variabel promosi meliputi antara lain sales promotion, advertising,
sales force, public relation, and direct marketing.
5. Pembelian.
Setelah promosi dilakukan dan terjadi ketertarikan konsumen, maka yang terjadi adalah
pembelian
Chairul Tanjung kelahiran Jakarta dan memiliki enam saudara. Kehidupan
yang dijalaninya sewaktu kecil sangatlah sederhana karena hal itulah
Chairul Tanjung sering disebut sebagai Anak Singkong.
Biografi orang sukses pemilik CT Corp ini memulai bisnisnya sejak semasa
kuliah, Chairul memulai dengan berjualan buku, kemudian mendirikan usaha
fotokopi hingga berjualan kaos. Semua jenis usaha itu ia jajal bukan hanya
untuk pengalamannya dalam berbisnis, tetapi juga untuk membiayai
kuliahnya.
Perjalanannya hingga menjadi orang sukses ini tak berhenti sampai disitu,
Chairul juga sempat mendirikan toko yang menyediakan peralatan
laboratorium dan kedokteran di kawasan Senen, namun usaha ini
mengalami kebangkrutan. Meskipun demikian, Chairul tetap berusaha keras
memperdalam dan fokus di dunia bisnis.
Salah satu orang sukses di Indonesia ini tidak pantang menyerah hingga
akhirnya Chairul dan ketiga temannya membuka sebuah usaha ekspor
sepatu anak dengan nama PT Pariarti Shindutama. Usaha yang dilakukan
Chairul dan ketiga temannya ini cukup sukses dan
berhasil mendapatkan pesanan sepatu dari Italia sebanyak 160 ribu pasang.
Namun, karena perbedaan visi dan misi Chairul memutuskan untuk keluar
dari bisnis tersebut.
Dengan bekal pengalaman dan modal jaringan yang cukup luas, Chairul
memulai bisnis Para Group dan berkembang pesat hingga pada tahun 1997
berhasil mendirikan Bank Mega yang pada mulanya adalah Bank Karman
yang dibeli seluruh kepemilikannya oleh Chairul.
Para Group inilah yang menjadi cikal bakal dari CT Corp dan menjadikannya
salah satu orang sukses di Indonesia. Chairul melebarkan sayap di dunia
bisnis dengan mengembangkan bisnis pertokoan melalui Bandung
Supermall.
Itulah biografi orang sukses pemilik CT Corp, Chairul Tanjung yang sangat
menginspirasi. Kesuksesan yang diraihnya saat ini bukanlah didapatkannya
dengan mudah dan instan, tetapi dengan kerja keras dan pantang menyerah
bahkan dalam kondisi terendah sekalipun serta berpola pikir visioner.
DAFTAR PUSTAKA
https://money.kompas.com/read/2021/12/18/092132926/pengertian-ilmu-ekonomi-tujuan-jenis-dan-
contohnya?page=all
https://www.academia.edu/36295957/
Modul_Ekonomi_Bisnis_SMK_2017_MODUL_EKONOMI_BISNIS
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-pasar/
https://vocasia.id/blog/jenis-jenis-pasar-adalah/
https://rangkulteman.id/berita/badan-usaha-adalah-pengertian-dan-bentuknya
https://www.zenius.net/prologmateri/ekonomi/a/1202/perilaku-konsumen
http://etheses.iainkediri.ac.id/1720/2/931338814_bab%202.pdf
GLOSARIUM