Anda di halaman 1dari 13

ADMINISTRASI LABORATORIUM

Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Manajemen Laboratorium Yang Di Ampu Oleh Bapak Pupu Fakhrurrozi, M.Pd

Disusun Oleh :

Tirta Abdul Latif ( 202103012)

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH MANGGALA

BANDUNG

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah
memberikan taufik serta hidayahNya. Sehingga kami dapat menyusun makalah ini
dengan judul Administrasi Laboratorium pada Mata Kuliah Manajemen
Laboratorium.
Salawat dan salam semoga selalu senantiasa tercurah kepada junjungan kita
Nabi besar Muhammad SAW. Beserta keluarga, sahabat dan pengikut beliau
hinggga akhir zaman. Yang telah membawa kita dari alam kebodohan menuju
alam terang benderang bercahayakan iman, islam, dan ihsan.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Dosen
Mata Kuliah Manajemen Laboratorium  yang telah mendukung kami hingga
terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan belum sempurna apa
yang kami sampaikan, sehingga apabila ada kekurangan dalam penulisan serta isi
atau materi, kami mohon saran dan kritiknya secara langsung maupun tidak
langsung, untuk kesempurnaan makalah ini.

Bandung, Maret 2023

                                                                                                
Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1

A. Latar Belakang...........................................................................................1

B. Rumusan Masalah.....................................................................................1

C. Tujuan Masalah.........................................................................................2

BAB II ADMINISTRASI LABORATORIUM....................................................3

A. Inventaris Alat Dan Fasilitas.....................................................................3

B. Administrasi Pengadaan Laboratorium.....................................................3

C. Administrasi Fasilitas Umum Laboratorium.............................................6

BAB III PENUTUP...............................................................................................9

A. Simpulan....................................................................................................9

B. Saran..........................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Menurut Direktorat Pendidikan Menengah Umum (1995:7), Laboratorium


adalah tempat melakukan percobaan dan penyelidikan.tempat ini dapat
merupakan suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun.
Dalam pengertian yang terbatas laboratorium ialah suatu ruangan yang tertutup
tempat melakukan percobaan dan penyelidikan.selain itu, menurut widyarti
(2005:1) "Laboratorium adalah suatu ruangan tempat melakukan kegiatan praktek
atau penelitian yang ditunjang oleh adanya seperangkat alat-alat & Laboratorium
serta adanya inprastruktur & Laboratorium yang lengkap". Kemudian, menurut
wirjosoemarto dkk (2004:40)"pada konteks proses belajar mengajar sains di
sekolah-sekolah seringkali istilah Laboratorium diartikan dalam pengertian sempit
yaitu suatu ruangan yang didalamnya terdapat sejumlah alat-alat dan bahan
praktikum"

Laboratorium adalah bagian integral dari bidang akademik (bukan bagian


dari rumah tangga atau administrasi) maka manajemen laboratorium perlu
direncanakan seiring dengan perencanaan akademik (program dan anggarannya).
Peranan laboratorium sangat besar dalam menentukan mutu pendidikan karena
laboratoriumlah yang menghasilkan karya-karya ilmiah yang membanggakan,
yang tak dapat dihasilkan oleh institusi lainnya. sehingga bagi perguruan tinngi
yang bermutu, laboratorium menjadi bagian yang dikedepankan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa Itu Inventaris Alat dan Fasilitas dalam Laboratorium

2. Apa Itu Administrasi Pengadaan Laboratorium

1
2

3. Apa saja Tugas-tugas Administrasi Laboratorium

C. Tujuan Masalah

1. Mengetahui Apa Itu Inventaris Alat dan Fasilitas dalam Laboratorium

2. Mengetahui Apa Itu Administrasi Pengadaan Laboratorium

2. Mengetahui Apa itu Tugas-tugas Laboratorium


BAB II

ADMINISTRASI LABORATORIUM

A. Inventaris Alat Dan Fasilitas Laboratorium

Pengadministrasian sering juga disebut sebagai kegiatan


menginventaris.Inventaris adalah sutu kegiatan dan usaha untuk meyediakan
catatan tentang keadaansemua fasilitas, barang-barang yang dimiliki sekolah. Bagi
SMA yang mempunyai beberapa lab sangat penting untuk mendata fasilitas/
menginventaris alat dan bahan labuntuk kegiatan pembelajaran siswa. Dengan
kegiatan invetarisasi yang memadai akandapat diperoleh pedoman untuk
mempersiapan anggaran atau mempersiapkan kegiatan pada tahun yang akan
datang.1

Catatan inventaris yang baik akan mempermudah pergantian tanggung


jawab dari pengelola yang satu ke yang lainnya. Inventaris juga akan
mempermudah untuk mengetahui dimana suatu peralatan akan ditempatkan.
Untuk memudahkan pengontrolan dan analisis kebutuhan atas semua fasilitas dan
alat-alat tersebut, maka pengelolaan laboratorium harus dilengkapi dengan
tindakan inventarisasi secara rutindan teratur dengan instrument inventarisasi
yang jelas, mudah dipahami, dan mudahdiakses namun tidak dapat diubah secara
sembarang oleh orang atau pihak yang tidak berwenang. Instrument yang
dimaksud antara lain adalah daftar inventaris alat dankartu alat.2

B. Administrasi Pengadaan Laboratorium

Administrasi penggunaan alat terutama ditujukan untuk mengetahui kapan,


berapalama, dan untuk apa dan oleh siapa laboratorium dan alat-alat laboratorium
digunakan.Data ini penting berkaitan dengan efisiensi dan efektifitas penggunaan
laboratoriumdan alatalat laboratorium serta kegiatan pemeliharaan dan perawatan
1
Sutrisno. 2010. Modul Laboratorium Fisika Sekolah I. Fakultas PendidikanMatematika dan Ilmu
Pengetauan. Universitas Pendidikan Indonesia
2
Tim SOP Fakultas Teknik. 2020. SOP Pelayanan Administrasi dan PengembalianAlat
Laboratorium. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

3
4

alat-alat, karenasetiap alat memiliki usia pakai yang dapat berbeda satu sama lain.
Pada garis besarnya,kegiatan laboratorium dapat dibedakan atas kegiatan rutin dan
kegiatan non rutin atauinsidental. Kegiatan rutin adalah kegiatan yang
dilaksanakan dengan jadwal teratur dan berkala menurut perioda tertentu,
sedangkan kegiatan non ruitn atau insidentaladalah kegiatan yang dilaksanakan
sewaktu-waktu jika diperlukan. Walaupun hanyadilaksanakan sewakltu-waktu
jika diperlukan saja, kegiatan non rutin tetap harusdirencakan dengan baik hingga
pada saatnya dapat dilaksanakan dengan lancar. Untuk kegiatan rutin maka
perencanaannya harus melibatkan semua guru yang terlibatdidalamnya dengan
pembagian tugas dan penjadwalan yang disepakati bersama.Jadwal kegiatan rutin
harus menunjukkan dengan jelas hari, tanggal dan jam serta jenis kegiatan, peserta
dan guru penanggung jawabnya3.

Administrasi Laboratorium adalah suatu proses pencatatan atau


inventarisasi fasilitas & aktifitas laboratorium, supaya semua fasilitas dan aktifitas
laboratorium dapat terorganisir dengan sistematis.4

Administrasi laboratorium meliputi segala kegiatan administrasi yang ada


di laboratorium, yang antara lain terdiri atas:

1. Inventarisasi peralatan laboratorium


2. Daftar kebutuhan alat baru, alat tambahan, alat yang rusak, alat yang
dipinjam/dikembalikan
3. Surat masuk dan surat keluar
4. Daftar pemakai laboratorium, sesuai dengan jadwal kegiatan
praktikum/penelitian
5. Daftar inventarisasi bahan kimia dan non-kimia, bahan gelas dan
sebagainya
6. Daftar inventarisasi alat-alat meubelair (kursi, meja, bangku, lemari dsb)
7. Sistem evaluasi dan pelaporan

3
https://www.academia.edu/44918971/Administrasi_Laboratorium
4
Hadari, N & Mimi, M (1996). Penelitian Terapan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press
5

Untuk kelancaran administrasi yang baik, seyogyanya tiap laboratorium


memberikan pelaporan kepada atasannya. Evaluasi dan pelaporan kegiatan
masing-masing laboratorium dapat dilakukan bersama dengan kepala sekolah
setiap semester atau sekali dalam setahun.

Dan itu tergantung pada kesiapan yang ada agar semua kegiatan
laboratorium dapat dipantau dan sekaligus dapat digunakan untuk perencanaa
laboratorium (misalnya penambahan alat baru, rencana pembiayaan atau dana
laboratorium yang diperlukan, perbaikan sarana & prasarana yang ada, dsb).

Kegiatan administrasi ini adalah merupakan kegiatan rutin yang


berkesinambungan, karenanya perlu dipersiapkan dan dilaksanakan secara berkala
dengan baik dan teratur.

Pengadministrasian alat atau administrasi Laboratorium dan bahan


laboratorium, pada dasarnya dapat dilakukan oleh staf administrasi sekolah,
bersama-sama dengan pengadministrasian barang dan bahan untuk keperluan
sekolah.

Akan tetapi, jenis/nama alat dan bahan laboratorium sangat banyak.


Spesifikasi setiap jenis/nama dapat bermacam-macam. Jenis/nama,
jumlah/banyak, dan spesifikasi alat/bahan, bahkan nama perusahaan yang
memproduksi atau menjual beserta alamatnya perlu diketahui dan dicatat.

Staf administrasi sekolah akan mendapatkan kesulitan untuk dapat


menangani tugas ini dengan baik tanpa melalui pendidikan khusus. Oleh karena
itu, sebaiknya pengadministrasian alat dan bahan laboratorium dilakukan oleh
yang menggunakan alat-alat tersebut, yaitu guru, atau orang yang terlatih khusus
untuk menjadi pengelola laboratorium seperti teknisi laboratorium atau asisten
laboratorium.5

C. Fasilitas Laboratorium

5
Martono, R. (2015). Manajemen Logistik Terintegrasi. Jakarta Pusat: PPM.
6

1. Pencahayaan.

Untuk mendapatkan cahaya matahari yang cukup disarankan laboratorium


menggunakan jendela kaca dengan luas sekitar satu pertiga (1/3) dari luas
lantai ruangan. Jika bahan kimia atau peralatan instrumentasi sensitif
terhadap sinar matahari langsung gedung laboratorium harus didisain
sedemikian rupa untuk mengihindari penembusan langsung sinar matahari
yang melebihi intensitas 70 W/m2.Pencahayaan dalam laboratorium yang
diperlukan berkisar antara 540 – 1075 lux atau lumen per m2 pada area
kerja. Kualitas dan intensitas pencahayaan harus dikontrol agar masih dalam
kisaran yang dapat diterima. Untuk itu, seluruh rekaman pencahayaan dalam
laboratorium serta pengendaliannya harus dipelihara.6

2. Ventilasi

Ventilasi harus didesain sedemikian rupa sehingga memungkinkan


kontaminasi udara yang terjadi di ruang laboratorium yang disebabkan
bahan kimia dapat keluar dan digantikan dengan udara segar. Sistem
ventilasi laboratorium dapat dilakukan dengan menggunakan ventilasi alami
dan buatan (AC). Jika digunakan AC di ruang laboratorium maka kebutuhan
AC pada ruangan tersebut diperhitungkan sebesar 1 PK untuk 20 m2.
Penggunaan ventilasi alami tidak dimungkinkan pada ruang instrumentasi,
ruang srteril, atau ruang timbang karena akan menyebabkan adanya debu
atau pergerakan udara yang dapat mempengaruhi peralatan dan
instrumentasi laboratorium. Seluruh sistem ventilasi laboratorium harus
dimonitor setidak-tidaknya 3 bulan sekali jika pemantauan kontinu tidak
tersedia, serta harus dievaluasi ulang ketika ada perubahan pada sistem
tersebut.7

3. Sumber Energi

6
Hadi, A. 2000. Sistem Manajemen Mutu Laboratorium Sesuai ISO/IEC 17025: 2000. PT.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
7
Depkes RI. 2004. Pedoman Praktek Laboratorium Yang Benar (Good Laboratory
Practice) .Cetakan 3. Direktorat Laboratorium Kesehatan. Direktorat Jenderal Pelayanan Medik
Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
7

Laboratorium harus memastikan bahwa sumber energi cukup untuk kegiatan


operasionalnya. Selain itu, laboratorium harus mempunyai jenset untuk
cadangan energi apabila sewaktu-waktu ada pemadaman aliran listrik. Jika
laboratorium menggunakan peralatan instrumentasi, kestabilan arus listrik
adalah hal yang perlu diperhatikan, karena arus listrik akan sangat
mempengaruhi kinerja instrumentasi yang mempunyai sensitivitas tinggi.
Karena itu perlu dipertimbangkan penggunaan stabiliser, disamping isolated
ground circuit dan instalasi listrik yang memenuhi persyaratan8

4. Persediaan Air

Laboratorium harus memastikan persediaan air cukup untuk kegiatan


operasional, baik air destilasi, air bidestilasi, air demineralisasi, air untuk
keperluan sehari-hari, misalnya air untuk pencucian peralatan gelas, cuci
tangan, atau keperluan di kamar kecil. 9Laboratorium harus memastikan
persediaan air cukup untuk kegiatan operasional, baik air destilasi, air
bidestilasi, air demineralisasi, air untuk keperluan sehari-hari, misalnya air
untuk pencucian peralatan gelas, cuci tangan, atau keperluan di kamar
kecil.10 Laboratorium harus memastikan persediaan air cukup untuk kegiatan
operasional, baik air destilasi, air bidestilasi, air demineralisasi, air untuk
keperluan sehari-hari, misalnya air untuk pencucian peralatan gelas, cuci
tangan, atau keperluan di kamar kecil.

a. Almari Asam Dan Almari Pengaman


b. Informasi Safety
c. Alat Untuk Menangani Tumpahan Bahan Kimia
d. Pakaian Kerja Dan Alat Pelindung Diri
e. Saluran Air Dengan Kran Dan Shower
f. Saluran Gas Dengan Kran Sentral

8
Andri, F., & Endang S.T. (2015). Pengantar Manajemen (3 in 1). Kebumen: Mediatera.
9
Febriawati, . (2013). Manajemen Logistik Farmasi Rumah Sakit. Yogyakarta: Gosyen
Publishing.
10
Gunawan, A, & Marwan. A . (2013). Anggaran Perusahaan. Yogyakarta:
BPFEYOGYAKARTA.
8

g. Jaringan Listrik Yang Dilengkapi Dengan Sekering Atau Pemutus


Arus
h. Kotak P3k Yang Berisi Lengkap Obat
i. Nomor Telepon Kantor Pemadam Kebakaran, Rumah Sakit, Dan
Dokter
j. Alat Pemadam Kebakaran Yang Siap Pakai Dan Mudah Dijangkau,
k. Bak Berisi Pasir Kering Dengan Sekop, Selimut Anti Api
l. Fasilitas Pembuangan Limbah

5. Meja Kerja dan Area kerja Personel Laboratorium


Meja kerja sebaiknya disesuaikan dengan kenyamanan personel dalam
melakukan kegiatan operasional laboratorium. Biasanya tinggi meja kerja
sekitar 80 cm, lebar 90 cm, sedangkan panjang disesuaikan dengan ruangan
yang ada. Untuk pemilihan meja laboratorium harus mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut :
a. terbuat dari bahan yang kuat
b. halus dan rata
c. kedap air
d. tahan terhadap bahan kimia
e. mudah dibersihkan.

Jarak minimum antar meja kerja harus dipertimbangkan untuk kenyamanan


dalam melakukan kegiatan laboratorium. Posisi meja kerja sedapat
mungkin tidak mengganggu kegiatan personel lain.
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

Administrasi laboratorium diartikan sebagai suatu pencatatan atau


inventarisasi fasilitas laboratorium dengan demikian dapat diketahui jenis dan
jumlah dari tiap jenisnya dengan tepat. Aspek-aspek yang perlu diadministrasikan
meliputi ruang laboratorium, fasilitas laboratorium, dan alat dan bahan praktikum.

Pengadministrasian laboratorium yang dimaksudkan dalam penelitian ini


adalah suatu proses pencatatan atau inventarisasi fasilitas dan aktifitas
laboratorium. Administrasi dilakukan agar semua fasilitas dan aktifitas
laboratorium dapat tertata dengan sistematis. Pengadministrasian yang benar akan
sangat membantu dalam perencanaan pengadaan alat atau bahan, mengendalikan
efisiensi penggunaan anggaran, memperlancar pelaksanaan kegiatan praktikum,
menyajikan laporan secara objektif, mempermudah pengawasan dan perlindungan
terhadap kekayaan laboratorium mengingat kekayaan laboratorium merupakan
investasi pemerintah pada bidang pendidikan

B. Saran

Sebagai seorang penyusun, kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun, karena saran dan kritik itu akan bermanfaat bagi kami untuk
memperbaiki makalah selanjutnya.

9
DAFTAR FUSTAKA

Andri, F., & Endang S.T. (2015). Pengantar Manajemen (3 in 1).


Kebumen: Mediatera.
Depkes RI. 2004. Pedoman Praktek Laboratorium Yang Benar (Good
Laboratory Practice) .Cetakan 3. Direktorat Laboratorium Kesehatan. Direktorat
Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
Febriawati, . (2013). Manajemen Logistik Farmasi Rumah Sakit.
Yogyakarta: Gosyen Publishing.
Gunawan, A, & Marwan. A . (2013). Anggaran Perusahaan. Yogyakarta:
BPFEYOGYAKARTA.
Hadari, N & Mimi, M (1996). Penelitian Terapan. Yogyakarta : Gadjah
Mada University Press
Hadi, A. 2000. Sistem Manajemen Mutu Laboratorium Sesuai ISO/IEC
17025: 2000. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
https://www.academia.edu/44918971/
ADMINISTRASI_LABORATORIUM

Martono, R. (2015). Manajemen Logistik Terintegrasi. Jakarta Pusat:


PPM.
Sutrisno. 2010. Modul Laboratorium Fisika Sekolah I. Fakultas
PendidikanMatematika danIlmuPengetauan. Universitas Pendidikan Indonesia
Tim SOP Fakultas Teknik. 2020. SOP Pelayanan Administrasi dan
PengembalianAlat Laboratorium.Universitas Muhammadiyah Yogyakart

10

Anda mungkin juga menyukai