Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENGELOLAN LABORATORIUM FISIKA

ADMINISTRASI LABORATORIUM

Disusun Oleh:

Azizah Putri Islami A1C322005


Sarah Pramitha A1C322007
Rosenta Napitupulu A1C322011
Sonya Claudya A1C322023
Yuza Asrika A1C322033
Esra Yuliana Pasaribu A1C322053

Dosen Pengampu :
Neneng Lestari, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
Contents
KATA PENGANTAR......................................................................................................3
BAB I................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah................................................................................................5
1.3 Tujuan...............................................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
2.1 Pengertian dari administrasi alat....................................................................6
2.2 Pengertian dari administrasi bahan................................................................7
2.3 Administrasi Sarana prasarana......................................................................8
2.4 Administrasi tenaga.........................................................................................9
BAB III...........................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................10
3.2 Saran.....................................................................................................................10
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan Memanjatkan Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT, zat Yang
Maha Indah dengan segala keindahan-Nya, atas segala rahmat, karunia, serta
inayah-Nya yang senantiasa dilimpahkan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah dengan judul ADMINISTRASI LABORATORIUM dengan tepat waktu
dan sesuai yang diharapkan. Makalah ini disusun untuk memenuhi nilai dan tugas
mata kuliah Pengololaan laboratorium fisika. Shalawat serta salam senantiasa
terlimpah kepada Nabi Muhammad SAW. Nabi dan Rasul utusan Allah SWT
yang di utus sebagai tauladan umat manusia.

Dalam penulisan laporan ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang telah
memberikan bimbingan, nasihat, bantuan, saran, serta motivasi dan dukungan
kepada kami. Oleh karena itu, pada kesempatan ini kami ingin mengucapkan
terimakasih kepada :
Ibu Neneng Lestari,S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengampu matakuliah pengelolan
laboratorium fisika. Teman- teman, dan Para pihak yang telah membantu
penyusunan laporan ini.
Semoga segala kebaikannya dibalas sebanding oleh Allah SWT, dan semoga
Allah SWT selalu meridhai usaha- usaha kami dalam penyusunan laporan ini.
Penulis berharap makalah ini mudah dipahami dan tentunya dapat bermanfaat
bagi siapapun yang membacanya.

Jambi, 20 februari 2022

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Menurut PP Nomor 19 Tahun 2005 mengenai Standar Nasional Pendidikan
dan dijabarkan dalam Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007, laboratorium
merupakan tempat untuk mengaplikasikan teori keilmuan, pengujian teoritis,
pembuktian ujicoba peneltian, dan sebagainya dengan menggunakan alat bantu
yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan kuantitas dan kualitas yang
memadai (Susilowati, 2010).

Administrasi laboratorium merupakan bagian dari kegiatan pengelolaan


laboratorium. Kegiatan administrasi mencakup inventarisasi alat dan fasilitas
(prasarana) laboratorium, pencatatan penggunaan alat dan bahan, penggunaan
fasilitas laboratorium untuk berbagai kegiatan, administrasi perawatan dan
pengadaan alat dan bahan, dan berbagai aktivitas administrasi lainnya.
Dalam pendidikan sains laboratorium merupakan tempat proses belajar
mengajar dengan aktivitas praktikum yang melibatkan interaksi peralatan dan
bahan bahan atau spesimen untuk memperoleh pemahaman dan pengalaman
langsung dalam rahasia alam kehidupan. Laboratorium dapat berarti suatu
ruangan tempat dengan sejumlah perlengkapan, , atau suatu alam terbuka dengan
karakteristik natural. Melalui kegiatan laboratorium diharapkan siswa
mempelajari dan memperoleh pemahaman mengenai sifat dan gejala-gejala alam
kehidupan yang tidak dapat dijelaskan secara verbal. Laboratorium memiliki
fasilitas peralatan dan bahan yang sangat beragam. Diperlukan suatu pengaturan
yang luwes dan informatif dalam susunan yang tertib dan teratur sehingga
memudahkan dalam pengelolaan administrasi. Oleh karena itu peralatan dan
bahan beserta suku cadang dan perkakas yang ada di dalamnya harus tercatat
dengan baik. Kegiatan pencatatan merupakan suatu proses pengadministrasian
yang yang memungkinkan diperolehnya data inventarisasi laboratorium. Hal ini
penting karena inventarisasi laboratorium berguna untuk:
 Memperoleh informasi dengan cepat dan tepat mengenai keadaan
laboratorim
 Untuk perencanaan dan pengembangan sehingga bila ada permintaan
atau penambahan alat dapat ditentukan prioritas dan mencegah
duplikasi
 Pencegahan kehilangan atau penyalah gunaan
 Membina kegiatan laboratorium yang baik dan teratur

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan administrasi alat?
2. Apa yang dimaksud dengan administrasi bahan?
3. Apa saja yang termasuk dalam administrasi sarana prasarana?
4. Apa yang dimaksud dengan administrasi tenaga?

1.3 Tujuan
1. Dapat mengetahui apa itu administrasi alat
2. Dapat mengetahui apa itu aministrasi bahan
3. Dapat mengetahui apa saja yang termasuk dalam sarana prasarana
4. Dapat mengetahui maksud dari pada administrasi tenaga
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dari administrasi alat


Administrasi laboratorium merupakan bagian dari kegiatan pengelolaan
laboratorium. Pencatatan atau pengadministrasian merupakan suatu proses
pedokumentasian seluruh komponen fisik laboratorium. Proses ini mencakup
kegiatan mendaftar semua fasilitas, alat dan bahan yang ada berdasarkan kategori
tertentu atau sesuai dengan peraturan yang berlaku. Inventarisasi laboratorium
berguna untuk:
1. Informasi dengan cepat dan tepat mengenai keadaan laboratorium.
2. Perencanaan dan pengembangan sehingga bila ada permintaan atau
penambahan alat dapat ditentukan prioritas dan mencegah duplikasi.
3. Meningkatkan kerja sama dengan laboratorium lain.
4. Pencegahan kehilangan atau penyalahgunaan.
5. Membina kegiatan laboratorium yang lebih baik dan teratur.
Daftar alat sebagai bukti inventaris laboratorium merupakan suatu
keharusan. Daftar alat ini dapat dibuat dalam bentuk keseluruhan (secara total)
atau perlaboratorium. Daftar alat dapat dikategorisasi berdasarkan jenis alat,
contohnya alat alat apa saja yang diperlukan didalam laboratorium tersebut seperti
pada laboratorium fisika diperlukannya alat ukur untuk melakukan percobaan
pengukuran dan alat lainnya (Parenden et al., 2013).
Dalam daftar hendaknya sekurang-kurangnya tercantum kode alat
(berdasarkan ketentuan yang berlaku), jumlah, spesifikasi dan nomor seri, tahun
kedatangan dan asal. Pencatatan mengenai pemakai dan riwayat alat untuk alat-
alat tertentu juga sangat penting. Catatan ini biasanya dibuat dalam bentuk kartu
alat. Kartu alat merupakan data spesifikasi alat, prosedur penggunaan, catatan
pemakaian, dan riwayat service atau perbaikan kerusakan serta keberadaan suku
cadang. Kartu alat biasanya diletakkan dekat atau digantungkan pada alat. Dengan
adanya kartu alat ini lebih memudahkan proses pengawasan, karena setiap
pemakai akan memeriksa kondisi alat berdasarkan spesifikasi dan kelengkapan
yang tercantum dalam kartu alat tersebut.
Yang mempunyai tugas untuk mengadministrasikan alat dan bahan adalah
pengelola laboratorium. Pengadministrasian Alat berguna untuk memudahkan
pengecekan, pengadaan, dan pertanggungjawaban dari pengelola laboratorium.
Yang perlu dicatat dalam pengadministrasian bahan adalah; nama, jumlah,
ukuran, merek dan tempat penyimpanan, nomor kode/katalognya. Disamping itu
pengelola laboratorium harus menyusun alat dan bahan yang ada dalam
laboratorium yang telah dikelolanya. Daftar alat dan bahan ini berisi jenis dan
jumlah alat serta bahan yang dibeli atau diterima, jumlah dan jenis bahan habis
serta jenis bahan yang masih ada sisanya. Untuk keperluan administrasi
diperlukan beberapa buku catatan diantaranya :
a. Buku stok
b. Kumpulan daftar pembelian dan penerimaan
c. Buku catatan barang-barang yang pecah, rusak, hilang dan habis
d. Buku harian

2.2 Pengertian dari administrasi bahan


Pengadministrasian bahan berguna untuk memudahkan pengecekan,
pengadaan, dan pertanggungjawaban dari pengelola laboratorium. Yang perlu
dicatat dalam pengadministrasian bahan adalah; nama, jumlah, ukuran, merek dan
tempat penyimpanan, nomor kode/katalognya. Pencatatan mengenai bahan sangat
penting untuk mengetahui jenis dan jumlah bahan serta masa kedaluarsa. Dengan
mengetahui jenis dan jumlah bahan dapat diperkirakan dan diprioritaskan bahan
yang akan dibeli. Administrasi bahan dan alat laboratorium yang terkait dengan
kegiatan belajar termasuk administra: ringan yang dapat dikerjakan oleh
teknisi/laboran. Pekerjaan administrasi bahan dan ala laboratorium antara lain:
penggunaan bahan dan alat untuk praktik rutin, kondisi alat laboratorium
keaadaan persediaan bahan praktik, perawatan alat dan sebagainya. Kondisi
peralatan yandiadministrasi dengan tertib sangat menolong rencana pengadaan,
perawatan dan penggantiakomponen. Administrasi alat sebaiknya juga
menjangkau supplies yang diambil dari booklet atakontak langsung lengkap jenis
produk, alamat dan harganya. Administrasi bahan juga menolong rencana
pengadaan yang- umumnya rutin tiap tahun sehingg tidak perlu bersusah payah
membuat spesifikasi. Pekerjaan yang komplek ini perlu dukunga komputer agar
mudah diakses oleh umum dan memudahkan pengarsipan. Program yan
dipergunakan umumnya program exell, karena dalam program ini pembuatan
table yang besar dapa diakomodasi, disamping itu perhitungan yang terkait
dengan jumlah dan harga langsung dapat deprogram.

2.3 Administrasi Sarana prasarana


Administrasi sarana dan prasarana pendidikan hal yang sangat menunjang bagi
tercapainya tujuan dari pendidikan. Proses belajar mengajar akan semakin sukses
bila sarana dan prasarana pendidikan memadai.Administrasi sarana dan prasarana
pendidikan merupakan hal yang sangat menunjang bagi tercapainya tujuan dari pe
ndidikan. (Asifa, 2020) Administrasi pendidikan sangat penting keberadaannya,
tidak hanya surat menyurat yang disebut dengan administrasi, namun juga
administrasi juga membahas pada sarana dan prasarana pendidikan. Penulis akan
menjelaskan bagaiamana Administrasi sarana dan prasarana yang digunakan di
dalam dunia pendidikan.

Administrasi Sarana dan Prasarana pendidikan merupakan seluruh proses


kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-
sungguh serta Pembinaan secara continue terhadap benda-benda pendidikan, agar
senantiasa siap-pakai (ready for use) dalam PBM semakin efektif dan efesien guna
membantu tercapainya tujuan pendidikan. Pengelolaan administrasi sarana dan
prasarana yang ketiga adalah objek, wujudnya adalah benda-benda nyata seperti;
gedung, ruang kerja, ruang laboratorium, perbekalan, logistik, barang, material,
peralatan, perlengkapan dan sebagainya.

Sarana prasarana ini adalah segala sesuatu/benda yang berwujud dan dapat
diperlakukan secara fisik/tangible, baik yang dipergunakan untuk kegiatan pokok
maupun kegiatan penunjang/administrasi. Aktivitas suatu organisasi apapun baik
organisasi publik maupun organisasi privat berkorelasi tinggi dengan penggunaan
dan pemanfaatan sarana dan prasarana pendukung kerja. Semakin kompleksnya
kemajuan teknologi maka semakin canggih pula sarana/peralatan kerja yang
dibutuhkan. Konsekuensinya, maka pengelolaan bidang sarana dan prasarana juga
semakin rumit. Selain semakin rumitnya pengelolaan sarana dan prasarana,
pengelola administrasi sarana dan prasarana juga dihadapkan dengan adanya
kecenderungan timbulnya gejala-gejala yang merugikan organisasi.

2.4 Administrasi tenaga


(Zakhiroh, 2013) menyatakan bahwa Tenaga Administrasi Sekolah
merupakan layanan yang berfungsi meringankan (facilitating function) terhadap
pencapaian tujuan aktivitas substantif. Setiap organisasi, apapun bentuk, jenis,
corak, dan tujuannya, tenaga administrasi sekolah terdiri atas dua pekerjaan yaitu
aktivitas substantif danpekerjaan kantor. Organisasi sekolah mempunyai aktivitas
substantif berupa pembelajaran dan pekerjaan kantor berupa administrasi sekolah.
Pengelolaan administrasi kepegawaian ada pada urusan administrasi/ tata usaha
atas wewenang yang diberikan kepala sekolah. Tujuan admi- nistrasi kepegawaian
ialah agar pegawai yang ada berdaya guna, berhasil guna, dan tepat guna serta
mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan. Ruang Lingkup
Supervisi Tenaga Kependidikan meliputi:
a. Tenaga Administasi Sekolah (TAS)Kepala TAS, Pelaksana Urusan, Petugas
Layanan Khusus.
b. Tenaga Perpustakaan Kepala Perpustakaan, Tenaga Perpustakaan.
c. Tenaga Laboratorium Kepala Laboratorium, Teknisi Laboratorium, laboran.
Administrasi sekolah dipimpin oleh seorang kepala administrasi sekolah
yang harus memenuhi kualifikasi dan kompetensi tertentu. Kepala administrasi
sekolah membawahi sejumlah tenaga administrasi sekolah yang bertugas
memberikan pelayanan kepada warga sekolah mulai dari kepala sekolah, guru
hingga tenaga kependidikan lainnya maupun masyarakat luar sekolah sebagai
pengguna jasa sekolah. Tenaga kependidikan merupakan tenaga yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada
satuan pendidikan yang selanjutnya juga disebut dengan tenaga administrasi
sekolah (TAS).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah, sebagai berikut:
1. Pengadministrasian Alat berguna untuk memudahkan pengecekan,
pengadaan, dan pertanggungjawaban dari pengelola laboratorium. Yang
perlu dicatat dalam pengadministrasian bahan adalah; nama, jumlah,
ukuran, merek dan tempat penyimpanan, nomor kode/katalognya.
2. Pengadministrasian bahan berguna untuk memudahkan pengecekan,
pengadaan, dan pertanggungjawaban dari pengelola laboratorium. Yang
perlu dicatat dalam pengadministrasian bahan. Pencatatan mengenai
bahan sangat penting untuk mengetahui jenis dan jumlah bahan serta masa
kedaluarsa. Dengan mengetahui jenis dan jumlah bahan dapat diperkirakan
dan diprioritaskan bahan yang akan dibeli.

3. Proses admnistrasi sarana dan prasarana adalah adanya perencanaan,


pengadaan, inventarisasi, penyaluran, pemanfaatan pemeliharaan,
penghapusan, dan pengawasan. Serta guru yang harus mengetahui
perannya dalam administrasi sarana dan prasarana pendidikan agar
tercapainya tujuan.

4. Administrasi kepegawaian atau tenaga ialah agar pegawai yang ada


berdaya guna, berhasil guna, dan tepat guna serta mampu menciptakan
suasana kerja yang menyenangkan. Biasanya jika disekolah dipimpin oleh
kepala sekolah sengangkan kalau di perkuliahan akan dipimpin oleh
kepala prodi.

3.2 Saran
1. Sebagai pengelola dan pengguna laboratorium, harus menjaga dan
menjaga dan merawat merawat laboratorium itu sendiri agar semua
kegiatan di dalam laboratorium dapat berjalan dengan lancar.
2. Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan dapat
memakhlumi jika masih banyak terdapat kekurangan di dalam makalah
ini. Jadi harapan penulis sendiri jika ada kesalahan dalam penulisan atau
kalimat-kalimat dalam makalah yang kurang berkenan, kedepannya dapat
dibenahi dengan yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan berguna kedepan.

DAFTAR PUSTAKA
Asifa, P. H. A. (2020). Administrasi Sarana dan Prasarana Pendidikan baru (1)
(pp. 1–4).
Parenden, F., Nurmalita, N., Triskarevi, R., & Dkk. (2013). Administrasi
Laboratorium. Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents,
01(01), 12–26.
Susilowati. (2010). Administrasi dan Investarisasi Laboratorium. Pendidikan,
01(01), 1.
Zakhiroh, R. (2013). Pengaruh Kinerja Tenaga Administrasi Sekolah Terhadap
Kualitas Layanan Administrasi Non Akademik. Didaktika, 19(2), 59–70.

Anda mungkin juga menyukai