Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH PENGELOLAN LABORATORIUM

Dosen Pengampuh : Ir. SUMIATI, MP

“ADMINISTRASI LABORATORIUM”

Disusun Oleh: Kelompok 1

M. SYAIFULLAH (B0D022009)

MIKDAL AL FARISKI (B0D022010)

ISRI RAMDANIA ( B0D022006 )

GILANG WAHYU RAMDANI (B0D022004)

INDRA MITRA ( B0D022005)

AGUNG JOEHARI (B0D022001)

BUSHAIRI WISNU SAPUTRA ( B0D022002)

FIRMANSYAH ( B0D022003)

KIKI RISKI AMELIA (B0D022007)

LIRNA SAPITRI (B0D022008)

JURUSAN AGRIBISNIS PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS MATARAM

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI......................................................................................................................i
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG......................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..................................................................................1
1.3 TUJUAN...........................................................................................................1
BAB II...............................................................................................................................2
PEMBAHASAN...............................................................................................................2
2.1 INVENTARIS ALAT DAN FASILITAS........................................................2
2.2 ADMINISTRASI FASILITAS UMUM LABORATORIUM........................6
2.3 ADIMISTRASI PENGADAAN LABORATORIUM..................................11
2.4 ADMINISTRASI PEMINJAMAN ALAT-ALAT LABORATORIUM.....13
2.5 ADMINITRASI PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN ALAT-ALAT
LABORATORIUM....................................................................................................14
2.6 DAFTAR ALAT - ALAT LABORATOIUM YANG ADA DIRUANGAN
PREPARASI BESERTA FUNGSINYA 17

1
BAB III...........................................................................................................................16
PENUTUP.......................................................................................................................16
3.1 PENUTUP.......................................................................................................16
3.2 SARAN............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................17

i
KATA PENGANTAR

Pertama dan utama sekali dengan segala ketulusan hati, kami sebagai
pemakalah mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah
memberi kesempatan kepada pemakalah untuk menulis makalah ini pada
kesempatan tugas mata kuliah Laboratorium Fisika. Makalah ini dibuat dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah Laboratorium Fisika. Dalam tugas ini, kami
mendapatkan kesempatan untuk mendapatkan materi mengenai Administrasi
Laboratorium yang akan dijelaskan pada makalah ini.

Didalam makalah ini, pemakalah banyak dibantu oleh berbagai pihak, dan
berbagai sumber referensi. Pada kesempatan ini, izinkan pemakalah untuk
meminta 66maaf sebesar-besarnya apabila ada kesalahan didalam pembuatan
makalah ini, karena pemakalah juga membuat makalah ini dalam rangka
pembelajaran. Semoga apa yang kami kerjakan ini bisa bermanfaat untuk yang
membacanya

Tim Penyusun kelompok 1

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Di dalam kehidupan sehari-hari sering kita melihat antara individu
yang satu dengan individu yang lain melakukan suatu transaksi atau
penukaran barang dengan uang atau peminjaman dan pengembalian
barang antar tetangga. Tanpa kita sadari hubungan sosial individu tersebut
adalah suatu administrasi. Dimana  administrasi adalah segenap rangkaian
kegiatan penataan terhadap pekerjaan-pekerjaan induk dan sumber-sumber
kegiatan lainnya yang bermaksud mencapai tujuan apapun dalam usaha
bersama dari sekelompok orang. 
Namun administrasi bukan hanya terjadi di kalangan masyarakat
yaitu hubungan sosialnya dengan individu lainnya, atau dengan intansi
pemerintahan, dan juga organisasi-organisasi lainya. Tetapi administrasi
juga terdapat di laboratorium IPA, baik itu laboratorium Fisika, Kimia,
Matematika, dan Biologi. Di laboratorium Fisika misalnya, kegiatan yang
ada di laboratorium ini ialah peminjaman dan pengembalian brang-
barang/alat-alat pratikum serta hal-hal lainnya yang berkaitan dengan
laboratorium Fisika
1.2 RUMUSAN MASALAH
2. Apa itu Inventaris Alat dan Fasilitas dalam Laboratorium ?
3. Apa saja Administrasi Fasilitas Umum Laboratorium yang berada di
dalam Lab ?
4. Apa itu Administrasi pengadaan laboratorium ?
5. Bagaimana proses melakukan administrasi peminjaman alat-alat
laboratorium ?
6. Bagaimana cara pemeliharaan dan perawatan alat-alat laboratorium?
1.3 TUJUAN
2. Mengetahui apa itu inventaris alat dan fasilitas dalam laboratorium
3. Mengetahui apa saja fasilitas umum laboratorium di dalam Lab
4. Mengetahui apa itu administrai pengadaan laboratorium

1
5. Mengetahui tata cara peminjaman alat-alat laboratorium
6. Mengetahui cara pemeliharaan dan erawatan alat laboratorium

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 INVENTARIS ALAT DAN FASILITAS

Pengadministrasian sering juga disebut sebagai kegiatan


menginventaris. Inventaris adalah sutu kegiatan dan usaha untuk
meyediakan catatan tentang keadaan semua fasilitas, barang-barang yang
dimiliki sekolah. Bagi SMA yang mempunyai beberapa lab sangat penting
untuk mendata fasilitas/ menginventaris alat dan bahan lab untuk kegiatan
pembelajaran siswa. Dengan kegiatan invetarisasi yang memadai akan
dapat diperoleh pedoman untuk mempersiapan anggaran atau
mempersiapkan kegiatan pada tahun yang akan datang.
Catatan inventaris yang baik akan mempermudah pergantian
tanggung jawab dari pengelola yang satu ke yang lainnya. Inventaris juga
akan mempermudah untuk mengetahui dimana suatu peralatan akan
ditempatkan. Untuk memudahkan pengontrolan dan analisis kebutuhan
atas semua fasilitas dan alat-alat tersebut, maka pengelolaan laboratorium
harus dilengkapi dengan tindakan inventarisasi secara rutin dan teratur
dengan instrument inventarisasi yang jelas, mudah dipahami, dan mudah
diakses namun tidak dapat diubah secara sembarang oleh orang atau pihak
yang tidak berwenang. Instrument yang dimaksud antara lain adalah daftar
inventaris alat dan kartu alat.

A. Daftar inventaris alat dan fasilitas laboratorium


 Daftar inventaris alat dan fasilitas laboratorium dapat dibuat dalam
bentuk buku catatan dengan tulisan tangan, file cetakan, ataupun
dalam bentuk file elektronik seperti dalam disket, hardisk, CD, dan
flashdisk.
 Daftar inventaris alat dan fasilitas laboratorium memuat nama dan
berbagai atribut alat-alat dan fasilitas laboratorium.

3
 Yang dimaksud dengan atribut alat-alat dan fasilitas laboratorium
dalam daftar inventaris adalah catatan keterangan mengenai nama alat,
nomor kode alat, spesifikasi, jumlah, keadaan baik atau rusak, tanggal
pembelian atau penerimaan, pabrik pembuat, nomor seri/tipe/model,
tempat penyimpanan bahkan mungkin juga sumber dana pembelian
atau pengadaan serta keterangan lain yang dianggap perlu sesuai
dengan kondisi dan sistem manajemen di laboratorium sekolah yang
bersangkutan.
 Perhatikan mungkin ada dan biasanya ada aturan resmi dari
pemerintah, dinas pendidikan atau sekolah mengenai tatacara
pembuatan daftar inventaris dan pemberian berbagai atribut alat dan
fasilitas laboratorium.
 Daftar inventaris selalu diperbaharui setiap dalam batas perioda
tertentu, sehingga daftar inventaris selalu sesuai dengan keadaan alat
dan fasilitas laboratorium dalam perioda waktu yang bersangkutan.
 Daftar inventaris alat dan fasilitas laboratorium sebaiknya dapat
dibaca oleh semua pihak yang berhak dan dianggap memerlukan,
tetapi jangan sampai bisa diberi perubahan oleh siapapun kecuali yang
berwenang.
 Daftar inventaris alat dan fasilitas laboratorium harus memudahkan
penyimpanan dan pengambilan serta pemeriksaan alat dan fasilitas
laboratorium.

Berikut ini adalah salah satu contoh daftar inventaris yang dapat
dibuat tetapi tidak harus digunakan di sekolah:

4
Keterangan dari setiap judul kolom pada daftar inventaris di atas
adalah sebagai berikut ini :

1) No. adalah nomor urut masuknya alat ke dalam daftar inventaris.


2) Nama adalah nama alat, nama ini biasanya sama dengan nama yang
diberikan oleh pabrik pembuatnya. Nama alat dapat juga diberikan
sesuai dengan konsep materi fisika.
3) Asesoris adalah kelengkapan kecil atau bagian-bagian alat yang dapat
dibuka dan dipasang pada alat yang bersangkutan.
4) Kode atau nompor kode adalah nomor yang diberikan oleh pembuiat
daftar inventaris kepada setiap alat yang termasuk di dalam daftar
inventaris. Pengkodean ini hendaknya mengacu (jika ada) kepada
peraturan pemerintah mengenai pengkodean inventaris barang-barang
negara. Biasanga dua angka terakhir menyatakan nomor urut dari
jumlah alat sejenis, misalnya ……/……/……/2/6, berarti alat itu
adalah alat yang ke 2 dari jumlah 6 yang ada.
5) Spesifikasi adalah data-data teknis alat baik dari tampilannya seperti
bentuk, massa, ukuran panjang x lebar x tinggi, warna, bahan utama,

5
ataupun data-datapengukuran jenis besaran yang diukur (jika listrik
misalnya ac, dc, atau ac-dc) seperti batas ukur, skala makasimum,
skala terkecil, ketelitian dan sebagainya.
6) Jumlah adalah banyaknya alat yang ada dan terdaftar dalam daftar
inventaris, biasanya dinyatakan pada angka terakhir dari kode (lihat
keterangan kolom 4).
7) Tanggal penerimaan adalah tanggal bulan dan tahun alat itu diterima.
8) Pabrik pembuat adalah pabrik atau perusahaan atau pihak yang
memproduksi alat.
9) Nomor seri adalah nomor produk yang diberikan oleh pabrik pembuat
berkaitan dengan serial atau model produksinya.
10) Tempat Penyimpanan adalah nomor lemari, laci atau rak tempat alat
disimpan.

B. Kartu Alat
Kartu alat adalah kartu yang bertuliskan identitas dan segala atribut
alat.
1) Kartu alat dibuat dari kertas yang tebal agar tidak cepat sobek.
2) Kartu alat digantungkan pada setiap alat.
3) Kartu alat dapat dibedakan warnanya untuk setiap laboratorium yang
berbeda.
4) Sebaiknya selalu ada persedian kartu kosong untuk alat baru.

6
C. Label Alat
Label alat adalah label atau kartu kecil yang bertuliskan nnama dan kode
alat, ditempel secara permanen pada alat.
1) Label alat ditempel pada setiap alat dan asesoris alat.
2) Warna label alat dapat dibedakan untuk setiap laboratorium atau
setiap klasifikasi alat tertentu.
3) Sistem pengkodean pada label alat sama dengan sistem pengkodean
pada daftar inventaris dan kartu alat.

7
2.2 ADMINISTRASI FASILITAS UMUM LABORATORIUM

Fasilitas umum laboratorium adalah barang-barang yang


merupakan perlengkapan dari laboratorium. Jadi administrasi fasilitas
umum laboratorium adalah proses pencatatan fasilitas yang ada di
laboratorium, agar aktifitas laboratorium dapat terorganisir dengan
sistematis. Untuk mengadministrasikannya digunakan empat macam
format, yaitu Format B1, B2, B3, dan B4. Kartu ini digunakan oleh
petugas disetiap laboratorium.

Barang-barang fasilitas umum laboratorium adalah sebagai berikut.

 Meja tulis  Meja praktikum


 Lemari alat/bahan  Tangki gas
 Saklar listrik  Perlengkapan P3K
 Bak suci  Instalasi listrik
 Lemari asap  OHP
 Thermometer ruangan  Instalasi gas
 Papan tulis  Alat penangkal
 Barometer ruangan kebakaran
 Papan pengumuman  Blower
 Kursi/bangku  Kran air/gas
 Lampu  Jam dinding
 Meja demonstrasi  Lemari es
 Instalasi air  Perkakas bengkel
 Meja computer  Penuntun praktikum

8
 Beaker Glass / Gelas  Rak alat
Beaker /Gelas piala  Gelas Ukur
 Pengaduk kaca  Corong Gelas
 Karet penghisap  Pipet ukur
 Labu ukur/ labu takar  Pipet Volume/ Pipet
Gondok

A. Kartu Barang (Format B1)


Kartu barang menggunakan format, informasi yang harus diisi,
yaitu nama awal dari suatu barang, golongan barang, nomor induk
barang, lokasi penyimpanan, spesifikasi (merek, ukuran, pabrik, kode
barang), mutasi barang, dan riwayat barang. Contoh format B1 pada
gambar berikut ini.

Tata cara pengisian format B1 sebagai berikut.

 Pada bagian atas kartu barang tertera abjad dari A sampai Z untuk
memberi label nama awal dari suaru barang. Misalnya Barometer, dan
Blower. Kedua barang tersebut diawali dengan huruf B, maka huruf-
huruf lainnya dari C s.d. Z harus dihilangkan dengan cara
mengguntingnya.
 Secara alfabetis urutan kata Barometer (Ba) lebih dahulu dari kata
Blower (Bl), maka Barometer bernomor B1 dan Blower bernomor B2.

9
 Nama barang diisi dengan nama yang lazim digunakan misalnya
Barometer.
 Golongan barang dimaksudkan yaitu apakah barang tersebut termasuk
perkakas, barang optik, barang elektronik, perabot, dsb.
 Kode barang disesuaikan dengan kode yang diberikan oleh pabrik atau
buku katalog.
 Nomor induk adalah nomor pada buku induk/daftar barang.
 Lokasi penyimpanan diisi dengan R_ / L_ / Rk_ / Tk_. R, L, Rk dan
Tk menyatakan Ruangan, Lantai, Rak, dan Tingkat.
 Tanggal diisi dengan tanggal, bulan, dan tahun saat penerimaan barang
atau pengeluaran barang.
 Di bagian sebelahnya, kartu barang tersebut memuat informasi tentang
riwayat barang yang memberi keterangan tentang pelaksanaan
pemeliharaan atau perbaikan dari barang tersebut.

B. Format B2 (daftar barang atau buku induk)


Format ini merupakan rekapitulasi dari kartu barang yang ada.

10
C. Daftar Penerimaan/Pengeluaran Barang (Format B3)
Sistem di laboratorium SMA, barang yang diterima di koordinir
oleh wakil kepala sekolah bidang sarana dan pada saat penerimaan
disertai faktur barang, maka tidak perlu menggunakan format B3 tetapi
langsung di filekan. Format B3 bagi wakil kepala sekolah bidang
sarana berfungsi sebagai daftar keluar untuk didistribusikan ke masing-
masing lab. Teruntuk yang bekerja di laboratorium format B3
berfungsi sebagai penerima atau pengeluaran barang yang bersifat
tentatif.

11
D. Daftar Usulan Barang (Format B4)
Daftar usulan barang menggunakan format B4 yang digunakan
untuk mendaftarkan perbaikan atau pengadaan barang baru. Pada
format ini yang tertera yaitu:
 Nama barang
 Spesifikasi barang
 Jumlah barang
 Harga satuan per kemasan
 Total harga

Format ini memiliki fungsi yang sangat penting karena jika barang
yang diterima tidak sesuai dengan pengajuan, pemesan mempunyai dasar
yang kuat untuk menolak pesanan tersebut.

12
E. Administrasi Kegiatan Laboratorium
Tingkat keberhasilan suatu lembaga biasanya ditentukan oleh
frekuensi dan kualitas kegiatan yang dilakukan lembaga tersebut. Kinerja
lembaga yang baik tentu sangat ditentukan oleh seberapa aktif personel
yang ada di dalamnya untuk memaksimalkan fungsi dari sarana dan
prasarana yang ada.Administrasi kegiatan laboratorium menggunakan
format F. Di dalam Format F terdapat informasi tentang waktu kegiatan,
mata pelajaran praktikum, judul praktikum, pembimbing praktikum, jenis
praktikan, dan jumlahnya. Contoh format F seperti berikut :

13
2.3 ADIMISTRASI PENGADAAN LABORATORIUM

Administrasi penggunaan alat terutama ditujukan untuk


mengetahui kapan, berapa lama, dan untuk apa dan oleh siapa
laboratorium dan alat-alat laboratorium digunakan. Data ini penting
berkaitan dengan efisiensi dan efektifitas penggunaan laboratorium dan
alatalat laboratorium serta kegiatan pemeliharaan dan perawatan alat-alat,
karena setiap alat memiliki usia pakai yang dapat berbeda satu sama lain.
Pada garis besarnya, kegiatan laboratorium dapat dibedakan atas kegiatan
rutin dan kegiatan non rutin atau insidental. Kegiatan rutin adalah kegiatan
yang dilaksanakan dengan jadwal teratur dan berkala menurut perioda
tertentu, sedangkan kegiatan non ruitn atau insidental adalah kegiatan yang
dilaksanakan sewaktu-waktu jika diperlukan. Walaupun hanya
dilaksanakan sewakltu-waktu jika diperlukan saja, kegiatan non rutin tetap
harus direncakan dengan baik hingga pada saatnya dapat dilaksanakan
dengan lancar. Untuk kegiatan rutin maka perencanaannya harus
melibatkan semua guru yang terlibat didalamnya dengan pembagian tugas
dan penjadwalan yang disepakati bersama. Jadwal kegiatan rutin harus
menunjukkan dengan jelas hari, tanggal dan jam serta jenis kegiatan,
peserta dan guru penanggung jawabnya.

14
Untuk kegiatan pembelajaran yang rutin menggunakan
laboratorium serta alat-alat laboratorium, jadalnya dapat dibuat misalnya
seperti pada contoh di bawah ini.

Gambar 12. Jadwal penggunaan laboratorium


Untuk pelaksanaan semua kegiatan rutin dan kegiatan non rutin,
administrasi penggunaan laboratorium dan alat-alat laboratorium dapat
dilakukan misalnya dengan menggunakan tabel di bawah ini.

15
Gambar 13. Tabel penggunaan laboratorium dan alat-alat
laboratorium
Keterangan :
1) No. adalah nomor urut pemakai, dimulai dengan nomor satu untuk
pemakai pertama, nomor dua , tiga dan seterusnya secara berurutan.
2) Tanggal adalah tanggal bulan dan tahun pemakai melaksanakan
kegiatan
3) Jam adalah waktu pelaksanaan kegiatan.
4) Pemakai atau pengguna adalah personal/individu guru, siswa atau
pihak penanggunbg jawab kegiatan yang menggunakan laboratorium
dan atau alat-alat laboratorium termasuk bahan habis.
5) Jumlah peserta adalah banyaknya perserta yang memngikuti kegiatan.
6) Kegiatan adalah nama atau jenis kegiatan yang dilaksanakan dengan
menggunakan laboratorium dan atau alat-alat laboratorium, misalnya

16
adalah kegioatan pembelajaran, demonstrasi, praktikum atau yang
lainnya..
7) Alat yang dipakai adalah nama dan jumlah bahan habis dan atau alat-
alat yang digunakan.
2.4 ADMINISTRASI PEMINJAMAN ALAT-ALAT LABORATORIUM
Prinsipnya Laboratorium beserta alat dan bahan yang ada didalamnya
diperuntukkan bagi siswa dan guru yang membutuhkannya dalam proses
pembelajaran di sekolah. Dimana dalam penggunaannya diperlukan kontrol/
kendali pemakaian alat dan bahan laboratorium, baik didalam atau diluar
sekolah. Agar adanya tanggung jawab atas resiko kehilangan, kerusakan dan
tidak tertumpu pada seseorang atau akhirnya saling menyalahkan tanpa bukti.
Oleh karena itu diperlukaannya administrasi peminjaman alat yang tertib
dengan disertai bukti atas peminjaman alat untuk berbagai kepentingan.
Dalam administrasi peminjaman harus adanya kebijakan yang jelas (bila
perlu ditulis) mengenai alat-alat yang boleh dan yang tidak untuk
dipinjamkan. Serta tata tertib dan prosedur peminjaman. Pelaksanaanya dapat
mengunakan bon atau bukti peminjaman dan buku catatan peminjaman.
Contohnya pada tingkat sekolah dan universitas :

Mekanisme dan Prosedur Peminjaman Alat


1. Pengguna/mahasiswa membuat surat resmi permohonan peminjaman alat
dengan tanda tangan ketua/penanggung jawab melalui Laboran.

17
2. Surat yang sudah dibuat pengguna ditunjukkan pada Laboran untuk
dikoordinasikan apakah alat sedang dipakai atau tidak
3. Jika alat Laboratorium dipakai maka surat dikembalikan lagi untuk diganti
waktu peminjamannya. Jika alat Lab tidak digunakan maka laboran
memberikan paraf dan melaporkan pada kepala lab, mengenai alat yang
dipinjamkan
4. Kepala lab menandangani form bukti persetujuan peminjaman
5. Pengguna meninggalkan kartu identitas (KTM/SIM/KTP yang masih
berlaku), Nomor yang bisa dihubungi dari penanggung jawab kegiatan,
sesuai dengan ketentuan.
6. Laboran mengambil dan memeriksa alat Laboratorium yang akan dipinjam
7. Peminjam mengisi buku peminjaman alat
8. Laboran menyerahkan alat yang diminta
9. Laboran menginput jenis alat yang di pinjam kedalam sistem

Mekanisme dan prosedur pengembalian alat laboratorium adalah sebagai


berikut:
1. Pengguna/mahasiswa mengembalikan alat Laboratorium ke Laboran
sesuai dengan tanggal pengembalian yang diisi dalam form peminjaman
2. Laboran menerima dan memeriksa kelengkapan alat yang dipinjam
3. Kartu identitas di dikembalikan kembali kepada pengguna/mahasiswa.
4. 6Selesai. Laboran mengisi pengembalian atau penyelesaian sistem
peminjaman

2.5 ADMINITRASI PEMELIHARAAN DAN PERAWATAN ALAT-


ALAT LABORATORIUM
Pemeliharaan dan perawatn merupakan kegiatan yang penting dilakukan
untuk menjaga alat lab sesuai dengan batas usia pakainya. Kegiatan
memelihara dan merawat meliputi kegiatan membersihkan alat alat,
memeriksa hasil kerja alat, memperbaiki bagian alat yang rusak, mengganti
bagian yang hilang menyimpan alat sesuai dengan daftar inventaris,

18
memeriksa ketersediaan dan kebutuhan sehingga memberikan informasi
pengadaan alat.

Kegiatan pemeliharaan dan perawatan sebaiknya dijadwalkan dan dicatat


sehingga dapat memberikan informasi tentang riwayat alat sejak pembelian,
pemakaian, pemeliharaan sampai habis usia pakainya. Contohnya seperti
gambar berikut.

2.6 DAFTAR – DAFTAR ALAT LABORATORIUM YANG


ADA DIRUANGAN PEREPARASI BESERTA FUNGSINYA

19
a. PH Meter

Ph meter adalah jenis alat ukur untuk mengukur derajat keasaman


atau kebasaan suatu cairan, pada Ph meter digital terdapat elektroda
khusus yang berfungsi untuk mengukur pH bahan-bahan semi padat ,
elektroda (probe pengukur) terhubung sebuah alat elektronik yang
mengukur dan menampilkan nilai pH. Probe atau Elektroda merupakan
bagian penting dari pH meter, Elektroda adalah batang seperti struktur
biasanya terbuat dari kaca. Pada bagian bawah elektroda ada bohlam,
bohlam merupakan bagian sensitif dari probe yang berisi sensor. Jangan
pernah menyentuh bola dengan tangan dan bersihkan dengan bantuan
kertas tisu dengan tangan sangat lembut. Untuk mengukur pH larutan,
probe dicelupkan ke dalam larutan. Probe dipasang di lengan dikenal
sebagai probe lengan.
Prinsip kerja utama pH meter adalah terletak pada sensor probe
berupa elektrode kaca (glass electrode) dengan jalan mengukur jumlah ion
H3O+ di dalam larutan. Ujung elektrode kaca adalah lapisan kaca setebal
0,1 mm yang berbentuk bulat (bulb). Bulb ini dipasangkan dengan silinder
kaca non-konduktor atau plastik memanjang, yang selanjutnya diisi
dengan larutan HCl (0,1 mol/dm3). Di dalam larutan HCl, terendam
sebuah kawat elektrode panjang berbahan perak yang pada permukaannya

20
terbentuk senyawa setimbang AgCl. Konstannya jumlah larutan HCl pada
sistem ini membuat elektrode Ag/AgCl memiliki nilai potensial stabil.
Untuk pekerjaan yang sangat tepat pH meter harus dikalibrasi
sebelum setiap pengukuran. Untuk penggunaan kalibrasi normal harus
dilakukan pada awal setiap hari. Alasan untuk ini adalah bahwa elektroda
kaca tidak memberikan emf direproduksi selama waktu yang cukup lama.
Kalibrasi harus dilakukan dengan setidaknya dua larutan buffer standar
yang menjangkau rentang nilai pH yang akan diukur. Untuk tujuan umum
buffer pada pH 4 dan pH 10 yang diterima.
Ph meter dapat digunakan diberbagai macam industri ataupun
didalam laboratorium pengujian. Alatuji.com memiliki berbagai macam
jenis Ph meter dengan harga yang kompetitif
b. Desikator

Desikator adalah wadah yang terbuat dari bahan gelas yang kedap
udara dan mengandung desikan yang berfungsi menghilangkan air dan
kristal hasil pemurnian.
Desikator, bejana tertutup berisi zat pengering untuk
mengeringkan zat-zat lain, yang biasa dipakai ialah asam sulfat pekat,
kalsium klorida atau gel silika. Juga dipakai untuk menyimpan zat dalam
keadaan kering.

21
Desikator terdiri dari dua bagian, dibagian bawah diisi bahan
pengering seperti silika gel sehingga pengaruh uap air selama pengeringan
dapat diserap oleh gel silika tersebut. Dibagian atas digunakan untuk
tempat pengeringan. Desikator merupakan alat yang berbobot dan untuk
membukanya dengan cara menggeser karena di sekeliling dilapisi vaselin.
Desikasi merupakan cara pengeringan zat padat, zat cair, gas yang
mengandung air sedikit sekali dengan menggunakan zat yang mengandung
air atau uap air lebih sedikit daripada zat-zat yang akan dikeringkan.
Sehingga, desikasi adalah pengeringan dengan jalan penyerapan air yang
dikandung sesuatu zat oleh zat-zat lain. Zat-zat yang digunakan untuk
pengeringan disebut desikan (desiccant) yang dapat berupa zat padat atau
zat cair.[2] Desikator harus diisi dengan zat pengadsopsi yang sesuai
dengan jenis pelarut yang digunakan, pelarutnya senyawa hidrokarbon,
maka isi desikator yang sesuai ialah parafin. Apabila pelarutnya asam
asetat maka dapat diisi desikatornya pengadsopsinya NaOH atau KOH
pelet.

22
BAB III

PENUTUP

3.1 PENUTUP
Dapat disimpulkan bahwa administrasi adalah segenap rangkaian kegiatan
penataan terhadap pekerjaan-pekerjaan induk dan sumber-sumber kegiatan
lainnya yang bermaksud mencapai tujuan apapun dalam usaha bersama dari
sekelompok orang.  Dimana administrasi merupakan tempat
pengembalian/peminjaman suatu barang dan berbagai kegiatan dalam rangka
mencapai tujuan bersama antara individu yang satu dengan individu yang lainnya.
Jadi administrasi akan berjalan dengan baik apabila antara individu yang satu
dengan yang lainnya dapat saling bekerja sama dalam mewujudkan tujuan
bersama.

3.2 SARAN
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan dapat
memakhlumi jika masih banyak terdapat kekurangan di dalam makalah ini. Jadi
harapan penulis sendiri jika ada kesalahan dalam penulisan atau kalimat-kalimat
dalam makalah yang kurang berkenan, kedepannya dapat dibenahi dengan yang
lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna kedepan.

23
DAFTAR PUSTAKA

Sutrisno. 2010. Modul Laboratorium Fisika Sekolah I. Fakultas Pendidikan


Matematika dan Ilmu Pengetauan. Universitas Pendidikan Indonesia

Tim SOP Fakultas Teknik. 2020. SOP Pelayanan Administrasi dan Pengembalian
Alat Laboratorium. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

http://laboratorium.fpsi.unm.ac.id/. 2019. SOP Peminjaman Alat, Pengembalian


Alat dan TTD. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Universitas Negeri
Makasar (UNM) Fakultas Psikologi. (Diakses pada 07 Oktober 2020)

https://lab.pkr.ac.id/ . 2017. SOP Peminjaman Alat Laboratorium. Kementrian


Kesehatan RI Badan Pengembangan Dan Pemberdayaan Sumber Daya
Manusia Kesehatan Poltekkes Kemenkes Riau. (Diakses pada 07 Oktober
2020)

http://elektro.ub.ac.id/ .Kode Peminjaman Alat. (Diakses pada 07 Oktober 2020)

http://staffnew.uny.ac.id/. Administrasi dan Inventarisasi Laboratorium. (Diakses


pada 07 Oktober 2020).

24
25

Anda mungkin juga menyukai