Penulis
Ajeng Rahayu 1813022004
Berlin Lasroy Simbolon 1813022052
Della Fitria 1813022050
Liftia Auly Erizka Putri 1813022010
Menik Lestari 1813022040
Sasa Oktaviana Dewi 1813022008
Septi Anggraini 1853022004
Wildasari 1813022030
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di
akhirat nanti.Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Inventarisasi Alat
Listrik Laboratorium Pendidikan Fisika” dengan tepat waktu.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan terdapat banyak kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini,
supaya makalah ini menjadi lebih baik lagi. Apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Akhir
kata, kami ucapkan terima kasih.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................. i
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 2
C. Tujuan ........................................................................................... 2
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 23
B. Saran .............................................................................................. 23
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
iv
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
Menurut Soejitno (1983) secara garis besar fungsi laboratorium adalah sebagai
berikut:
1. Memberikan kelengkapan bagi pelajaran teori yang telah diterima sehingga
antara teori dan praktik bukan merupakan dua hal yang terpisah. Keduanya
saling kaji-mengkaji dan saling mencari dasar.
2. Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi mahasiswa/siswa.
3. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakikat kebenaran
ilmiah dari sesuatu obyek dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial.
4. Menambah keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang tersedia
untuk mencari dan menemukan kebenaran.
5. Memupuk rasa ingin tahu mahasiswa/siswa sebagai modal sikap ilmiah
seorang calon ilmuwan.
Pada umumnya bentuk, ukuran dan tata ruang suatu laboratorium didesain
sedemikian rupa sehingga pemakai laboratorium mudah melakukan
aktivitasnya. Disamping bentuk, ukuran laboratorium perlu mendapat
perhatian, karena fungsi laboratorium di sekolah-sekolah tidak hanya
digunakan untuk percobaan yang bersifat individual. Umumnya
laboratorium digunakan untuk berbagai kegiatan percobaan dalam konteks
proses belajar mengajar. Jumlah siswa yang melebihi kapasiitas ruangan
laboratorium dalam satu kali percobaan akan mengganggu kenyamanan dan
jalannya percobaan atau aktivitas lainnya. Sebuah laboratorium dengan
ukuran lantai seluas 100 m2 dapat digunakan oleh sekitar 40 orang siswa,
dengan rasio setiap siswa menggunakan tempat seluas 2,5 m2dari
keseluruhan luas laboratorium. Laboratorium untuk keperluan praktikum
mahasiswa membutuhkan ukuran lebih luas lagi, misalnya 3 – 4 m2 untuk
setiap mahasiswa.
2. Penataan
Tata letak peralatan adalah suatu bentuk usaha pengaturan penempatan
peralatan di laboratorium, sehingga laboratorium tersebut berwujud dan
memenuhi persyaratan untuk beroperasi. Kata pengaturan dalam kalimat di
atas mengandung makna yang sangat luas, yaitu bahwa dalam mewujudkan
suatu laboratorium yang layak operasi diperlukan penempatan perlatan yang
tersusun yang rapi berdasar kepada proses dan langkah-langkah
penggunaan/aktivitas dalam laboratorium yang diharapkan, begitu pula
dengan daerah kerja harus memiliki luas yang memungkinkan
pengguna/pekerja/operator dapat bergerak bebas, aman dan nyaman, di
samping lalu lintas bahan yang akan digunakan dapat sampai ke tempat kerja
dengan mudah dan lancar. Tujuan Tata Letak laboratorium sebagai berikut.
6
3. Pengadministrasian
Pengadministrasian sering juga disebut sebagai kegiatan menginventaris.
Inventaris adalah sutu kegiatan dan usaha untuk mnyediakan catatan tentang
keadaan semua fasilitas, barang-barang yang dimiliki sekolah. Bagi SMA
yang mempunyai beberapa lab sangat penting untuk mendata fasilitas/
menginventaris alat dan bahan lab untuk kegiatan pembelajaran siswa.
Dengan kegiatan invetarisasi yang memadai akan dapat diperoleh pedoman
untuk mempersiapan anggaran atau mempersiapkan kegiatan pada tahun
yang akan datang.
(Brahm, 2018)
8
energi listrik.
Ada beberapa istilah dan definisi pengukuran listrik yang harus dipahami,
diantaranya alat ukur, akurasi, presisi, kepekaan, resolusi, dan kesalahan. a.
Alat ukur, adalah perangkat untuk menentu kan nilai atau besaran dari kuantitas
atau variabel. b. Akurasi, kedekatan alat ukur membaca pada nilai yang
sebenarnya dari variabel yang diukur. c. Presisi, hasil pengukuran yang
dihasilkan dari proses pengukuran, atau derajat untuk membedakan satu
pengukuran dengan lainnya. Tampilan meter digital Meter listrik analog 212 d.
Kepekaan, ratio dari sinyal output atau tanggapan alat ukur perubahan input
atau variabel yang diukur. e. Resolusi, perubahan terkecil dari nilai pengukuran
yang mampu ditanggapi oleh alat ukur. f. Kesalahan, angka penyimpangan dari
nilai sebenarnya variabel yang diukur.
Pada awal perkembangan teknik pengukuran mengenal dua sistem satuan, yaitu
sistem metrik (dipelopori Prancis sejak 1795). Amerika Serikat dan Inggris juga
menggunakan sistem metrik untuk kepentingan internasional, tapi untuk
kebutuhan lokal menggunakan sistem CGS (centimeter-gram-second). Sejak
tahun 1960 dikenalkan Sistem Internasional (SI Unit) sebagai kesepakatan
14
internasional. Secara praktis besaran listrik yang sering digunakan adalah volt,
amper, ohm, henry, dan sebagainya. Kini sistem SI sudah membuat daftar
besaran, satuan dan simbol di bidang kelistrikan dan kemagnetan berlaku
internasional.
Ukuran standar dalam pengukuran sangat penting, karena sebagai acuan dalam
peneraan alat ukur yang diakui oleh komunitas internasional. Ada enam besaran
yang berhubungan dengan kelistrikan yang dibuat sebagai standar, yaitu standar
amper, resistansi, tegangan, kapasitansi, induktansi, kemagnetan, dan
temperatur.
1. Standar amper menurut ketentuan Standar Internasional (SI) adalah arus
konstan yang dialirkan pada dua konduktor dalam ruang hampa udara
15
Semua fasilitas dan alat-alat laboratorium setiap saat dapat berubah keadaan
jenis, jual, dan kuantitasnya karena banyak faktor (tinggi frekuensi penggunaan,
usia pakai, kerusakan, kehilangan, dan sebagainya). Pengelolaan laboratorium
harus dilengkapi dengan tindakan inventarisasi secara rutin dan teratur dengan
16
Selain buku atau kartu, daftar inventaris dapat berupa catatan dengan tulisan
tangan, file cetakan, ataupun dalam bentuk elektronik ( disket, CD, hardisk,
dan sebagainya). Inventaris melakukan beberapa periode tertentu, minimal
sekali/semester, sehingga daftar inventaris selalu sesuai dengan keadaan alat
dan fasilitas laboratorium dalam periode waktu yang bersangkutan. Contoh
format daftar inventaris yang dapat dibuat tetapi tidak harus digunakan di
sekolah dapat dilihat sebagai berikut.
17
Gambar di atas memuat judul penting pada daftar inventaris, yaitu sebagai
berikut.
No. No atau kepanjangan dari nomor urut masuknya alat ke dalam daftar
inventaris.
Nama alat/ bahan. Nama alat/bahan biasanya sama dengan nama yang
diberikan oleh pabrik pembuatnya atau dapat juga diberikan sesuai dengan
konsep materi fisika,
Asesoris. Asesoris berisikan kelengkapan kecil atau bagian-bagian alat yang
dapat dibuka dan dipasang pada alat yang bersangkutan,
Kode. Kode atau nomor atau bisa disamakan dengan nomor pada label alat
yang dibuat oleh membuat daftar inventaris kepada setiap alat termasuk di
dalam daftar inventaris. Pengkodean biasanya mengacu pada aturan tertentu
( jika ada peraturan pemerintah atau instansi tertentu). Biasanya kode dibuat
dengan dua angka ujung terakhir menyatakan nomor urut dari jumlah alat
sejenis, misalnya Fls/FM.6/2/6.
Spesifikasi. Spesifikasi berisikan data data teknis alat baik dari tampilannya
seperti bentuk, masa, ukuran, warna, bahan utama ataupun data data
pengukuran jenis besaran yang diukur batas ukur skala maksimum, skala
terkecil, ketelitian dan sebagainya.
18
Jumlah. Jumlah merupakan banyaknya alat yang ada dan terdaftar dalam
daftar inventaris, biasanya dinyatakan pada angka terakhir dari kode.
Tanggal penerimaan. Berisi tanggal , bulan dan tahun alat itu diterima.
Nomor seri. Nomor seri dibuat berdasarkan nomor produk yang diberikan
oleh pabrik pembuat berkaitan dengan serial atau model produksinya.
Daftar inventaris alat dan fasilitas laboratorium sebaiknya Dapat dibaca oleh
semua pihak yang berhak dan dianggap memerlukan, tetapi jangan sampai
bisa diberi perubahan oleh siapapun kecuali yang berwenang. Dalam
inventaris alat dan fasilitas laboratorium juga berfungsi untuk memudahkan
penyimpanan dan pengambilan serta Pemeriksaan alat dan fasilitas
laboratorium.
A. Desain Produk
2. Transformator 2 L1R1
Audio
3. Batu Baterai 1 L1R1
B. Pembahasan
Inventaris adalah suatu kegiatan dan usaha untuk menyediakan rekaman tentang
keadaan semua fasilitas, barang-barang yang dimiliki laboratorium. Bagi
lembaga pendidikan yang mempunyai beberapa laboratorium sangat penting
untuk mendata fasilitas atau menginventaris alat dan bahan laboratorium untuk
kegiatan pembelajaran. Dengan kegiatan invetarisasi yang memadai akan dapat
diperoleh pedoman untuk mempersiapkan anggaran atau mempersiapkan
kegiatan pada tahun yang akan datang. Jadi inventarisasi alat listrik adalah
kegiatan merekam tentang keadaan semua fasilitas alat listrik yang dimiliki
laboratorium.
Observasi yang kelompok kami lakukan adalah inventarisasi alat listrik yang
ada di laboratorium Pendidikan Fisika. Inventarisasi alat listrik ini dilakukan
untuk mencegah terjadinya kehilangan dan penyalahgunaan alat listrik,
mengurangi resiko kehilangan alat, mengurangi resiko kerusakan alat, dan
mengurangi resiko alat pecah. Di dalam daftar inventarisasi alat alat listrik
terdapat beberapa bagian, yaitu nomor, nama alat dan bahan, jumlah, letak
penyimpanan, dan keadaan alat.
Nomor dalam inventarisasi alat listrik berfungsi agar kita mengetahui jumlah
alat listrik yang ada di laboratorium, karena dengan adanya nomor ini akan
memudahkan dalam mendata keadaan alat listrik yang ada di laboratorium.
Nama alat dan bahan pada inventarisasi alat listrik berfungsi untuk memberikan
keterangan alat dan bahan untuk praktikum tentang listrik yang ada di dalam
21
Keadaan alat dalam inventarisasi alat laboratorium ada dua kriteria yaitu baik
dan rusak. Keterangan rusak pada alat memberikan informasi bahwa alat
listriky yang ada di laboratorium dalam keadaan rusak dan tidak bisa digunakan
untuk praktikum. kemudian untuk alat yang keadaannya baik berarti alat
tersebut masih bisa digunakan untuk praktikum karenaala tersebut masi
berfungsi dengan baik. Fungsi dari adanya keadaan dalam inventarisasi alat
laboratorium agar pegguna laboratorium mengetahui keadaan alatyang akan
digunaannya, selain itu keterangan keadaan alat ini juga berfungsi untuk data
perawatan alat laboratorim.
Inventarisasi alat laboratorium dicetak dalam kertas yang tebal seperti kertas
karton, kemudian dilaminating agar inventarisasi alat laboratorium yang dicetak
tidak mudah rusak. Kertas inventarisasi yang sudah dilaminating kemudian
ditempel di tempat penyimpanan alat supaya memudahkan pengguna
laboratorium untuk mencari alat yang akan digunakan untuk praktikum.
Inventarisasi alat laboratorium sangat penting keberadaannya, karena dengan
inventarisasi alat ini bisa memudahkan kita semua dalam mencari alat yang
ingin dicari dan mengetahui alat yang sudah tidak bisa digunakan lagi.
23
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Kurniawan, I., H. & Latiful Hayat. 2014. Perancangan Dan Implementasi Alat Ukur
Tegangan, Arus Dan Frekuensi Listrik Arus Bolak-Balik Satu Fasa Berbasis
Personal Computer. Techno, 15(1), 21-31.
Wahyudi, I., & Wicaksono, B., A. 2018. Pengelolaan Lab IPA Berpedoman pada
PERMENDIKNAS. Yogyakarta: Graha Ilmu.
]
25
LAMPIRAN
26
Foto Kegiatan
27
28
29
30
31
32
Pembagian Tugas