Anda di halaman 1dari 11

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertanaian adalah kegiatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia


untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta
untuk mengelola lingkungan hidupnya. Potensi sumber daya alam yang
melimpah, penyedia kebutuhan pangan nasional dan peluang terhadap pendapatan
nasional yang cukup besar menjadikan alasan betapa pentingnya pembangunan
pertanian. Oleh karena itu sektor pertanian terus dikembangkan seiring dengan
pertambahan teknologi guna meningkatkan produksi hasil pertanian.
Di Indonesia pembangunan pertanian tidak hanya dititik beratkan pada
peningkatan produksi, namun juga diarahkan pada peningkatan pendapatan
masyarakat, peningkatan taraf hidup petani dan perluasan pasar produksi
pertanian, baik didalam maupun diluar negeri.
Nanas ( Ananas comosus) merupakan salah satu buah tropis yang banyak
diminati oleh masyarakat Indonesia karen daging dan buahnya memiliki banyak
manfaat. Buah nanas dimanfaatkan sebagai jus, selai, sirup, maupun keripik tetapi
kulit dan bonggol nanas hanya dijadikan limbah. Dengan penanganan yang tepat
limbah ini dapat dimanfaatkan dalam proses pengkomposan, hal ini dikarenakan
kulit nanas mengandung selulosa sebanyak 23,39 %, hemiselosa 42,72 %, dan
lignin 4,03 % (Chaokaur 2014). Selain itu, pada bonggol juga terdapat selulosa
sebanyak 28,53 %, hemiselulosa 24,53 % dan lignin 5,75 % (Pardo, 2014).
PT Great Giant Pineapple ( PT GGP ) adalah perusahaan yang bergerak
dibidang budidaya tanaman nanas di Provinsi Lampung, yang mampu
mengekspor 99,8 % kebutuhan nanas kaleng dunia, yang 47,6 % diantaranya ke
Eropa, 41,6 % ke Amerika, 7,6 % Asia dan 3 % ke Australia. Dalam proses
budidayanya tanaman nanas merupakan tanaman yang sangat fleksibel dalam
memilih tempat untuk pertumbuhannya ( PT Great Giant Pineapple, 2013).
2

Pengolahan tanah merupakan persiapan tanah guna mendapatkan lahan


yang baik bagi pertumbuhan tanaman, baik dari segi sifat fisik tanah, sifat biologis
tanah maupun sifat khimas tanah ( Smith and Wilkes, 1990).
Penyiapan lahan bekas tanaman nanas di PT Great Giant Pineapple
meliputi bongkar, pencacahan, pengkapuran, pembajakan, penggaruan, pembuatan
guludan, pembuatan jalan dan saluran. Aplikasi tersebut dilakukan guna
mendapatakan lahan siap tanam untuk tanaman nanas. Dengan tahap-tahap
tersebut kegiatan ini, dituntut bagian pengolahan tanah (Land Prepation) mampu
mempersiappkan lahan yan luas nya sesuai untuk rencana tanam (Master Plant)
. Salah satu kegiatan adalah pencacahan bongkol nanas atau Chopping.
Choping sangat penting dalam tahap ini bonggol nanas yag sudah dicacah akan
mati dan membusuk kemudian menjadu pupuk alami dan jika tidak dilakukan
pencacahan tanaman nanas maka tanaman nanas akan tumbuh bibit nanas baru
yang akan menggangu pertumbuhan nanas yang baru.
Kegiatan pencacahan PT Great Giant Pineapple dilakukan oleh
departemen Farm Equipment, salah satu alat yang di gunakan untuk proses
pencacahan tanaman nanas adalah Chopper FAE yang ditarik oleh traktor John
Deere 6155 ( 155 hp) dengan putaran poros Power Take Off ( PTO ) 1.000 rpm.
Penggunaan alat dan mesin pertanian diperlukan pengetahuan khusu
tentang prinsip kerja dari alat mesin pertanian dan kebutuhan implement pada
aplikasi pencacahan dalam luasan teretentu. Mencari kebutuhan unit implement
dalam aplikasi pencacahan PT Great Giant Pineapple perlu dihitung Kapasitas
Lapang Teoritis (KLT), Kapasitas Lapang Efektif (KLE), dan Efesiensi Lapang
( EL).
Didasari ha- hal diatas, penulis tertarik membuat laporan TugasAkhir
Mahasiswa yang berjudul . “Prediksi Kebutuhan Implement Chopper FAE
pada Kegiatan Penyiapan Lahan Tanaman Nanas di Plantation Group 1 PT
Great Giant Pineapple Kecamatan Terbanggi Besar Kabupaten Lampung
Tengah”.
3

1.2 Tujuan

Tujuan penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :


1. menghitung kapasitas kerja kegiatan pencacahan tanaman nanas
mengungunakan implement Chopper FAE
2. mempredikisi kebutuhan implement Chopper FAE pada kegiatan pencacahan
tanaman nanas.

1.3 Kontribusi

Kontribusi penulis didalam penulisan Tugas Akhir Mahasiswa ini dengan


harapan bahwa karya tulis ini mampu memeberikan kontribusi yang baik,
diantaranya:
1. Bagi penulis merupakan pengalaman nyata yang pernah dilakukan dalam
manajemen alat dan mesin pertanian khusus nya memprediksi kebutuhan
implement Chopper FAE pada kegiatan pencacahan tanaman nanas
2. Bagi institusi khusus nya Politeknik Negeri Lampung dapat menjadi
referensi mengenai prediksi kebutuhan implement Chopper FAE pada
kegiatan pencacahan tanaman nanas
3. Bagi masyarakat yang bergerak dibidang mekanisasi pertanian merupakan
pedoman dalam predikisi kebutuhan implement Chopper FAE pada
kegiatan pencacahan tanaman nanas.

1.4 Keadaan Umum Perusahaan

1.4.1. Letak Geografis

PT Great Giant Pineapple berlokasi di Kecamatan Terbanggi Besar km


77, Kabupaten Lampung Tengah Provinsi Lampung. Secara geografis pabrik
ini terletak di koordinat 4°49’07 LS dan 105°13’13 BT. Jarak ke kota-kota
yang terdekat yaitu Bandar Jaya 18 km, Kotabumi 50 km, dan Bandar
Lampung 78 km. Adapun batas-batas areal PT Great Giant Pineapple adalah:
4

Utara : Lempuyang Bandar, Bandar Sakti, Tanjung Anom, Bandar


Agung dan PT Gunung Madu Plantation
Selatan : Way Pengubuan, Way Jorohitung
Barat : Desa Sri Menanti
Timur : Desa Bandar Rejo dan Desa Kijung.
Lahan PT Great Giant Pineapple luas areal kurang lebih 32.200 ha
dengan luas lahan efektif penanaman sebesar 25.595 ha dan diibagi menjadi
beberapa Plant Group (PG) yang sebagian besarnya dgunakan sebagai kebun
budidaya tanaman nanas yaitu PG I, PG II, PG III. Luasan areal perkebunan PT
Great Giant Pineapple disajikan pada Tabel 1.
Tabel 1. Luas Wilayah PT Great Giant Pineapple tahun 2013
No. Plantation Group Luasan (ha)
1 I 7.413
2 II 8.179
3 III 10.005
Total 25.595
Sumber: PT Great Giant Pineapple, 2013

1.4.2. Sejarah Perusahaan


PT Great Giant Pineapple yang bergerak dibidang perkebunan dan
pengalengan nanas yang berdiri pada tanggal 14 Mei tahun 1979 dan belokasi
di daerah Terbanggi Besar dimana lebih tepatnya di Jalan Raya Arah Menggala
KM 77, Terbanggi Besar, Lampung Tengah. Perusahaan ini sering kali juga
disebut PT GGP. Berdasarkan tahun berdirinya sendiri, dapat dikatakan bahwa
perusahaan ini telah bertahan cukup lama, yaitu sekitar 39 tahun.
Awal mula kegiatan usaha di PT Great Giant Pineapple dipelopori oleh
PT Umas Jaya Farm yang berdiri pada tahun 1973 oleh 20 pelopor pendiri. PT
Umas Jaya Farm sendiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang
usaha tanaman singkong dan juga merupakan pabrik pembuatan tepung tapioka
di daerah Terbanggi Besar, Lampung Tengah. PT Umas Jaya Farm telah
melakukan terobosan dalam pembangunan pabrik untuk pengolahan tepung
singkong dengan luas lahan yang diolah sekitar 1000 ha. Namun sayangnya
produksi tepung singkong tersebut telah berhenti dan kemudian lahan diganti
untuk menanam nanas.
5

PT Great Giant Pineapple sendiri saat ini memiliki luas areal kurang
lebih 32.200 ha dengan luas efektif penanaman 25.595 ha, dimana yang pada
awalnya hanaya memiliki luas 9.118 ha. Perkembangan luas areal PT Great
Giant Pineapple selama 35 tahun mengalami peningkatan yang cukup besar.
Penanaman nanas oleh PT Great Giant Pineapple dimulai pada tahun 1979,
dimana jenis nanas yang ditanam adalah Smooth cayenne yang merupakan
jenis nanas tanpa duri. Sedangkan untuk pembangunan pabriknya sendiri
dimulai pada tahun 1983 hingga 1984 dan untuk proses ekspor nanas kaleng
pertama kali PT Great Giant Pineapple adalah sebanyak 4 kontainer pada tahun
yang sama, yaitu 1984. Hingga saat ini PT Great Giant Pineapple telah
mengekspor sekitar 99,8 % hasil produksi nanasnya ke 50 negara di dunia
termasuk negara-negara di Eropa, Asia, Amerika, dan Australia baik dalam
bentuk nanas segar, nanas kaleng maupun concentrate.
Pada tahun 1990 berdirinya PT Great Giant Pineapple Livestock
( GGL) ditunjukan untuk proses pemanfaatan dan pengolahan limbah pabrik
berupa kulit nanas serta untuk mngurangi kemungkinan timbulnya dampak
buruk terhadap lingkungan. Limbah dari kulit nanas nantinya akan diproses
unutk dijadikan pakan ternak terutama sapi pengganti rumput. Selain itu,
dengan berdiriya PT Great Giant Pineapple Livestock (GGL) juga bertujuan
untuk mendukung program pemirintah dalam upaya meningkatkan pendapatan
masyarakat yang hidup disekitar perusahaan khususnya petani dalam pola
Perkebunan Inti Rakyat ( PIR).
Pada bulan Februari 1996 PT Graet Giant Pineapple telah mendapatkan
sertifikat ISO 9002 dari Lyod Register yang berarti sistem kualitas yang
diterapkan telah memenuhi Standar Internasional. Sertifikat sistem manajemen
mutu lainnya seperti Sertifikat SMKS ( Sistem Manajemen Keselamata dan
Kesehatan Kerja) dari Sucofindo (1999), Sertifikat SA 8000 (Sosial
Accountability) dari Bureu Veritas Quality Assurance(2001). Dibawah ini
merupakan logo perusahaan PT Great Giant Pineapple.
6

Gambar 1. Logo PT Great Giant Pineapple

1.4.3. Strukur Organisasi

Struktur organisai dalam suatu perusahaan sangatlah penting. Dalam


struktur organisasi akan telihat jelas kedudukan dan jabatan maka akan menjadi
kerangka yang menunjukkan hubungan kerja satu dengan yang lain, sehingga
akan jelas kedudukan nya, wewenang, dan tanggung jawab masing masing.Hal
ini dapat dilihat pada gambar struktur organisasi PT Great Giant Pineapple
(Lampiran 2)
PT Great Giant Pineapple menerapkan struktur organisasi lini dan staf.
Struktur oraganisasi lini dan staf merupakan kombinasi dari organisasi lini,
tugas pimpinan dibantu oleh para staf, dimana staff berperan memberi
masukan, bantuan pikiran dan saran, serta data informasi yang dibutuhkan.
Organisasi lini dan staf merupakan organisasi besar dan komplek dengan
jumlah karyawan yang banyak, hubungan antara atasan dan bawahan tidak
bersifat langsung. Dalam struktur ini, yang berperan sebagai pemimpin dari
kelima departemen yaitu, Production, Marketing, Corp Development Finance,
dan General Adminitration. Setiap departemen dipimpin oleh seorang manajer.
7

Masing- masing departemen memiliki beberapab agian yang memiliki


tugas dan tanggung jawab yang berbeda sesuai dengan bidangnya. Direktur
produksi mengeplai beberapa bagian, yaitu Factory, Plantation I, Plantation II,
Plantation III, Service, Forcing & Sprayer, Technical Engineering, Reseach &
Development, PP & C. Plan ( Produktion Planing & Control), QA & NPD.
Masing-masing bagian dipimpin oleh manajer

1.4.4. Deskripsi Produk dan Konsumen

Produksi PT GGP sampai sekarang ini sudah terjual ke beberapa negara

di dunia diantaranya (PT Great Giant Pineapple, 2003):

1) Amerika Serikat;

2) Negara-negara Eropa;

3) Australia;

4) Jepang;

5) Kanada;

6) Timur Tengah; dan

7) Korea.

Dalam perkembangannya PT GGP mengekspor 99,8 % dari produknya

ke sekitar 30 negara di dunia dan mensuplai sekitar 15 % kebutuhan nanas

kaleng dunia yang 47,6 % diantaranya ke Eropa, 41,6 % ke Amerika, 7,6 %

ke Asia dan 3 % ke Australia (PT Great Giant Pineapple, 2003).

Pada bulan Februari 1992 PT GGP telah mendapatkan sertifikat ISO

9002 dari Lyod Registersehingga dengan demikian sistem kualitas yang

diterapkan di PT GGP dapat menjaga konsistensi kualitas, kuantitas dengan

pengiriman tepat waktu (PT Great Giant Pineapple, 2003).


8

Adapun jumlah perkembangan produksi PT GGP dapat dilihat pada

Tabel 1.

Tabel 1. Perkembangan Produksi di PT GGP

Tahun Nanas Segar Nanas Kaleng Concentrate Sapi


1991 196.360 2.976.128 1.334.943 2.646
1992 241.502 3.896.057 2.464.302.4 5.212
1993 272.040 4.778.159 3.699.302.4 7.675
1994 285.295 4.831.030 2.959.297.5 12.568
1995 232.019 3.658.719 2.939.645.1 20.839
1996 371.408 6.176.559 5.076.638.4 23.866
1997 440.413 7.209.272 6.163.608.7 28.222
1998 297.620 4.304.868 3.452.279.3 13.902
1999 428.092 5.979.246 5.575.554 10.177
2000 398.242 5.735.263 4.499.397 13.629
2001 386.567 5.457.657 4.340.374 13.121
2002 486.763 6.697.539 5.425.588.8 15.036
2003 383.123 5.871.948,40 4.412.312.6 10729
Sumber: (PT Great Giant Pineapple, 2007).

Produk olahan dengan bahan baku nanas yang diproduksi oleh PT GGP antara

lain (PT Great Giant Pineapple, 2003):

1) Nanas kaleng;

2) Coctail;

3) Concerate;

4) Juice nanas (Pineapple Juice); dan

5) Nata de coco (air kelapa).

1.4.5. Fasilitas

PT Great Giant Pineapple selalu berusaha meningkatkan kesajahteraan


seirig dengan kemapuan dan perkembangan perusahaan. Tahun 2001 PT Great
Giant Pineaple mendapat sertifikat SA 8000 ( Social Accountability/Tanggung
jawab sosial) adalah suatu bentuk sistem manajemen yang di buat sebagai
respon terhadap human right (Hak Asasi Manusia). Prinsip- prinsip penetapan
9

nya diambil dari hasil konveksi-konveksi ILO ( Internasional Labour


Organization/ Organisasi Buruh Internasional).
Persyaratan yang ada dalam SA 8000 dapat dikatakan baik dengan cara

memastikan dan menjamin bahwa semua peraturan-peraturan pemerintah

dan internasional yang berhubungan dengan tenaga kerja telah diterapkan

dengan baik di PT GGP telah memiliki sistem yang bagus untuk

memperhatikan kesejahteraan karyawannya melalui penerapan-penerapan

klausul-klausul yang ada di dalam SA 8000 tersebut (PT Great Giant

Pineapple, 2007).

Persyaratan-persyaratan dalam SA 8000 yang ditetapkan PT GGP

adalah sebagai berikut (PT Great Giant Pineapple, 2007):

1) Tanggung jawab sosial untuk pekerja dibawah umur;

2) Tanggung jawab sosial untuk pekerja paksa;

3) Tanggung jawab sosial untuk keselamatan dan kesehatan kerja;

4) Tanggung jawab sosial untuk kebebasan berorganisasi dan berserikat;

5) Tanggung jawab sosial untuk untuk diskriminasi;

6) Tanggung jawab sosial untuk tindakan kedisiplinan;

7) Tanggung jawab sosial untuk jam kerja;

8) Tanggung jawab sosial untuk kompensasi;

9) Tanggung jawab sosial untuk sistem manajemen.

Selain hal diatas adapun fasilitas yang diberikan perusahaan kepada

tenaga kerja adalah sebagai berikut (PT Great Giant Pineapple, 2007):

1) Tunjangan pengobatan untuk karyawan dan keluarganya (karyawan tetap);

2) Tunjangan bersalin dan pernikahan bagi karyawan tetap;

3) Tunjangan hari raya dan bingkisan hari raya;

4) Jamsostek;
10

5) Perumahan untuk karyawan yang telah berkeluarga;

6) Mess putra dan pu tri untuk tenaga kerja yang bersetatus lajang;

7) Fasilitas kredit pemilikan rumah melalui lembaga keuangan yang

ditunjuk dengan perusahaan memberi subsidi tanah;

8) Sarana olah raga (lapangan sepak bola, basket, tenis, bulu tangkis,

tenis meja);

9) Sarana kesenian (Group Band);

10) Balai pengobatan;

11) Tempat penitipan anak (TPA);

12) Tempat ibadah (Masjid, Gereja, Pura);

13) Sekolah TK, SD, SMP; dan

14) Koperasi karyawan “Dwi Karya”.

Bentuk kepedulian PT GGP terhadap kemajuan dan perkembangan

ekonomi desa-desa sekitar selain merekrut warga yang ada disekitar

perusahaan sebagai tenaga kerja memberikan bantuan kepada warga desa

sekitar perusahaan berupa (PT Great Giant Pineapple, 2007):

1) Memberi beasiswa kepada murid sekolah dasar yang keluarganya tidak

mampu;

2) Memberikan dana bergulir sebagai modal usaha baik kepada kelompok

usaha ataupun perorangan;

3) Ikut berperan dalam memajukan dunia pendidikan dengan mendirikan SD

dan SMP unggulan yang bekerja sama dengan Pemda Lampung Tengah;

4) Pembuatan sumur bor di desa-desa sekitar perusahaan, sebagai pengganti

air bersih secara cuma-cuma selama musim kemarau; dan


11

5) Pembagian sembako untuk masyarakat dibawah garis kemiskinan.

Dalam upaya mencapai produksi yang optimal Research and

Development di PT GGP selalu mengadakan percobaan-percobaan untuk

tanaman singkong, nanas dan hortikultura (markisa, pepaya, dan jambu batu)

hasil riset singkong yang telah dirilis ke masyarakat adalah: aldira 4 dan

sekarang ini Research and Development sedang mengembangkan jenis

singkong kasesat dan aldira 5 yang lebih tahan terhadap kemarau. Pola

Perkebunan Inti Rakyat (PIR) yang telah dilaksanakan oleh perusahaan

dengan masyarakat adalah : PIR Sapi, PIR, Singkong dan PIR Pepaya (PT

Great Giant Pineapple, 2007).

Anda mungkin juga menyukai