Disusun Oleh :
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
Laporan Observasi Laboratoriun Fisika yang dilakukan di SMA MA’ARIF
WADASLINTANG ini sebagai tugas Mata Kuliah Teknik Laboratorium.
Dalam kesempatan ini tidak lupa kami menyampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu menyusun baik dalam pelaksanaan
observasi maupun penyusunan laporan ini, diantaranya:
1. Suroso., S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMA MA’ARIF
WADASLINTANG.
2. Faturrohman., S.E., selaku Kepala Laboratorium MA’ARIF
WADASLINTANG.
3. Ishaq Abdul Hannan, selaku rekan kerja observasi di SMA
MA’ARIF WADASLINTANG
Kami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal
mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar
lebih baik lagi dari sebelumnya.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1. Latar Belakang..................................................................................................1
2. Tujuan...............................................................................................................2
3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan.......................................................................2
4. Alat Pendukung................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
TELAAH PUSTAKA..............................................................................................3
1. Pengertian laboratorium....................................................................................3
2. Macam ruangan yang diperlukan......................................................................3
3. Pengelolaan Laboratorium................................................................................4
4. Keselamatan Laboratorium...............................................................................6
BAB III....................................................................................................................7
PEMBAHASAN......................................................................................................7
A. Manajemen Laboratorium................................................................................7
B. Desain Laboratorium........................................................................................7
C. Fasilitas Laboratorium......................................................................................8
D. Alat dan Bahan Laboratorium..........................................................................9
E. Administrasi Pengelolaan Laboratorium..........................................................9
F. Perencanaan Kegiatan Laboratorium..............................................................10
G. Keselamatan dan Keamanan Laboratorium....................................................10
H. Pengelolaan Limbah.......................................................................................10
I. Teori Pengukuran............................................................................................11
J. Struktur Organisasi dan Penataan Laboratorium............................................11
BAB IV..................................................................................................................16
PENUTUP..............................................................................................................16
A. Kesimpulan.......................................................................................................16
B. Saran..................................................................................................................16
Lampiran................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Laboratorium merupakan suatu tempat dimana suatu percobaan dan
penelitian dilakukan dengan tujuan untuk meneliti sesuatu yang baru atau
penelitian untuk membuktikan teori yang sudah ada. Dalam arti sempit,
laboratorium sering diartikan sebagai tempat yang berupa gedung yang dibatasi
oleh dinding dan atap yang didalamnya terdapat sejumlah alat dan bahan
praktikum. Dalam sebuah pembelajaran, laboratorium dapat berupa ruang terbuka
atau ruang tertutup. Misal laboratorium terbuka adalah kebun botai, agroteknologi
dan lain lain.
Woolnough dan Allsop, mengemukakan empat alasan mengenai pentingnya
praktikum sains. Pertama, praktikum membangkitkan motivasi belajar mengenai
sains. Belajar dipengaruhi oleh sebuah motivasi untuk belajar akan bersungguh
sunggh dalam mempelajari sesuatu. Melalui kegiatan laboratorium, peserta didik
diberi kesempatan untuk memenuhi dorongan rasa ingin tahu dan rasa ingin bisa.
Prinsip ini akan menunjang kegiatan praktikum dimana peserta didik menemukan
pengetahuan melalui eksplorasinya terhadap alam maupun bahan kimia. Kedua,
praktikum mengembangkan ketrampilan dasar eksperimen. Melakukan
eksperimen merupakan kegiatan yang bayak dilakukan oleh para ilmuwan.
Dengan kegiatan praktikum peserta didik dilatih untuk mengembangkan
ketrampilan dasar melakukan eksperimen dengan melatih kemampuan mereka
dalam mengobservasi dengan cermat, mengukur secara akurat dengan alat ukur
sederhana atau lebih canggih, menggunakan dan menangani alat secara aman,
merancang, melakukan dan mengintreprestasikan eksperimen. Ketiga, praktikum
menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah. Banyak para pakar pendidikan sains
meyakini bahwa cara yang terbaik untuk belajar pendekatan ilmiah adalah dengan
menjadikan siswa sebagai scientis.
1
Mengetahui pentingnya kegiatan praktikum, maka kondidi tempat
praktikum atau yang disebut laboratorium haruslah memenuhi standar yang telah
ditentukan supaya kegiatan praktikum berjalan dengan lancar. Laboratorium
dilengkapi peralatan untuk melangsungkan eksperimen didalam sains atau
melakukan pangajian dan analisis. Tidak hanya kondisi gedung yang baik, tetapi
sara dan prasarana yang tersedia dalam laboratorium harus mendukung kegiatan
praktikum itu sendiri. Desain laboratorium berarti, bagaimana bentuk
laboratorium itu, bagian bagian apa yang harus ada agar semua memberikan
kemudahan bagi siswa dalam belajar maupun mengerjakan tugas tugasnya. Tata
ruang laboratorium berarti bagaimana menyusun semua peralatan dalam
laboratorium, baik meja, kursi, lemari, maupun peralatan lain sesuai dengan
kegiaan belajar mengajar atau praktikum. Permasalahan yang timbul di
laboratorium yang berupa kelayakan gedung, kelengkapan alat, serta tata
peletakan sarana dan prasarana dalam laboratorium yang melatar belakangi
kegiatan observasi di sekolah.
2. Tujuan
Melaporkan hasil observasi kelompok dalam mengamati laboratorium dari
suatu sekolah untuk selanjutnya menganalisis pengelolaan laboratorium Fisika di
sekolah tersebut.
4. Alat Pendukung
1. Buku Catatan
2. Alat Tulis
3. Kamera Handphone
2
BAB II
TELAAH PUSTAKA
1. Pengertian laboratorium
Laboratorium adalah tempat dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat
ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, kebun
misalnya. Dalam pengertian terbatas laboratorium ialah suatu ruangan yang
tertutup dimana percobaan dan penelitian dilakukan. Adapun pengertian yang
lain tentang laboratorium yaitu:
a) Suatu tempat berupa bangunan yang dilengkapi sejumlah peralatan untuk
tempat belajar siswa.
b) Tempat yang dilengkapi peralatan untuk melangsungkan eksperimen
didalam sains atau melakukan pengujian dan analisis.
c) Bangunan atau ruangan yang dilengkapi peralatan utnuk melangsungkan
penelitian ilmiah ataupun praktek pembelajaran bidang sains.
d) Tempat memproduksi bahan kimia ataupun obat.
e) Tempat kerja untuk melangsungkan penelitian ilmiah, dst.
Desain laboratorium dalam pendidikan Fisika berarti, bagaimana
bentuk laboratorium itu, bagian-bagian apa yang harus ada agar semua
memberikan kemudahan bagi siswa dalam belajar meupun mengerjakan
tugas-tugasnya. Tata ruang laboratorium dalam pendidikan Fisika berarti
bagaimana menyusun semua peralatan dalam laboratorium, baik meja,
kursi, lemari, maupun peralatan lain sesuai dengan kegiatan belajar
mengajar pada waktu itu.
3
Untuk mengurangi kelemahan tersebut disarankan agar ruangan itu berbentuk
bujur sangkar.
b) Ruangan persiapan.
Dimana guru dilaboratorium dapat melakukan persiapan sebelumnya, agar
kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.
c) Ruangan untuk gudang.
Digunakan untuk menyimpan alat-alat dan bahan yang digunakan. Untuk
gudang diperlukan ruang minimal ukuran 5m x 4 m, agar dapat menyimpan
lemari untuk bahan habis pakai. Lemari untuk menyimpan alat-alat tidak boleh
bercampur dengan lemari yang berisi bahan-bahan tidak berfungsi atau rusak.
d) Pintu , Jendela dan Lantai
Semua pintu dan jendela harus lacar dan membuka kearah luar, lantai
ruangan harus rata dan tidak licin.
3. Pengelolaan Laboratorium
a. Memelihara kelancaran penggunaan laboratorium.
1) Harus ada jadwal yang jelas tentang penggunaan laboratorium.
2) Harus ada taat tertib laboratorium, dan dilaksanakan dengan tertib.
3) Harus selalu dalam keadaan siap pakai.
b. Menyediakan alat-alat dan bahan-bahan dan macam-macam pegelompokkan
yang diperlukan dalam laboratorium. Dapat dipisahkan menjadi tiga macam:
1). Bahan Habis Pakai
Bahan habis di laboratorium fisika dapat terdiri dari bahan material dan
alat-alat yang umur pakainya pendek atau bahkan sekali pakai habis, rusak
atau tidak dapat dipakai lagi. Bahan habis yang benar-benar berupa bahan
material misalnya adalah timah patri, pita kertas ticker timer, kertas karbon,
benang, tali, paku keling, spritus, alkohol, minyak tanah, bensin, pelumas dan
sebagainya, sedangkan bahan habis yang berupa alat yang usia pakainya
pendek misanya adalah berbagai komponen elektronika seperti hambatan,
kapasitor, transistor dan sebagainya, pegas dan neraca pegas, termometer,
hidrometer, batu baterai, dan sebagainya.
4
Alat-alat permanen di laboratorium fisika disimpan dan sekaligus
dipasang (siap digunakan) di tempat tertentu, tidak harus atau bahkan tidak
boleh dipindah-pindahkan tempatnya. Siswa harus mengisi kertas isian yang
tersedia, setelah ditanda tangani diserahkan kepada petugas untuk disediakan.
Dalam pemakaiannya alat-alat dan bahan harus disusun kembali kedalam
tempat penyimpanan. Untuk kelancaran ini maka alat-alat atau bahan-bahan
yang disimpan telah pisah-pisah atau terklarifikasikan supaya mudah
dikontrol dan dipakai. Hal ini meliputi :
a) Keadaan alat dan bahan
b) Keadaan gudang
c) Keadaan laboratorium secara menyeluruh
d) Sutuasi harian
e) Catatan khusus
Pencatatan ini lebih praktis jika setiap alat dan bahan dalam laboratorium
diberikan satu kartu yang berisikan :
a) Nama alat/bahan
b) Spesifikasi
c) Golongan
d) Nomor induk
e) Nomor kode
f) Tempat dalam penyimpanan
Buku harian digunakan untuk catatan sementara mengenai peristiwa-
peristiwa laboratorium dibuat buku catatan harian. Misalnya :
a) Catatan pinjaman alat sementara
b) Catatan sebelum dipindahkan pada buku kartu
c) Catatn lain yang bersifat sementara
Selain buku catatn harian, dilaboratorium juga harus ada buku catatan
khusus yang berisi :
a) Catatan konstanta dipakai
b) Catatan pembuatan larutan
c) Catatan percobaan khusus
5
3). Alat-Alat Tidak Permanen
Alat-alat tidak permanen yang berupa set percobaan atau set peraga
jangan sampai komponen-komponen atau asesoris-asesorisnya tercerai berai.
Untuk itu maka setiap set percobaan atau set peraga dapat disimpan disatu
tempat sekaligus, misalnya disimpan dalam satu kotak atau dus.
Setiap alat tidak permanen dapat diberi kartu alat yang menjelaskan nama
dan atribut-atribut lain alat tersebut seperti jumlah, spesifikasi, kondisi,
asesoris dan tempat penyimpanannya.
4. Keselamatan Laboratorium
Dalam usaha menjaga keselamatan pemakai laboratorium pada saat
praktikan melakukan kegiatan, maka pencegahan terjadinya kecelakaan lebih
utama dari pada merawat setelah korban berjatuhan. Sebab itu, sangat penting
dibuatlah peraturan pada tata tertib penggunaan laboratorium.
Sebaiknya tata tertib itu berisi tiga unsur penting yang tidak dilakukan yaitu,
larangan, perintah, dan petunjuk. Usahakan setiap praktikan memahami benar-
benar isi tata tertib sebelum mereka melakukan kegiatan dalam laboratorium.
Beberapa komponen yang erat hubungannya dengan keselamatan laboratorium :
a. Adanya air yang cukup
b. Gas
c. Listrik
d. Kotak PPPK
e. Sebaiknya pada dinding laboratorium atau pada dinding kotak PPPK
tertera nomor telepon penting
f. Alat pemadam kebakaran baik busa, gas, CO2 atau jenis lain
g. Disediakan kotak berisi pasir kering dengan sekopnya
h. Disediakan selimut anti api
6
b. Ruang laboratorium fisika dapat menampung minimum setengah
rombongan belajar.
c. Rasio minimum ruang laboratorium fisika adalah 3 m2/peserta didik. Luas
minimum ruang laboratorium adalah 64 m2 termasuk luas ruang
penyimpanan dan persiapan 16 m2. Lebar minimum ruang laboratorium
fisika adalah 8 m.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Manajemen Laboratorium
Dengan adanya struktur organisasi laboratorium yang baru, dalam
kegiatan Pengelolaan, Perencanaan, dan pelaksanaan di laboratorium SMA
MA’ARIF sudah berjalan dengan baik dan teratur.
B. Desain Laboratorium
1. Ruang Laboratorium Fisika
7
Dalam observasi kali ini kami menemui hambatan berupa ruangan
laboratorium yang dialih fungsikan sebagai ruang aula, sebab ruang ini
merupakan ruang multifungsi dimana bisa digunakan sebagai laboratorium,
aula, dan musholla. Dulunya desain lab menggunakan model tipe kelompok,
dikarenakan adanya kegiatan maka semua kursi dan meja yang ada di dalam
lab di pindahkan terlebih dahulu.
2. Tata Letak dan Tata Ruang Laboratorium
Pada laboratorium fisika standart tata letak dan tata ruang ini belum sesuai
dengan SOP. dikarenakan di dalam ruangan laboratorium ini masih banyak
kekurangan mulai dari tidak adanya ruang persiapan, dan penataan alat dan
bahan masih terlihat kurang rapi. Untuk ruang penyimpanannya, banyak alat
dan bahan yang berserakan di dalam ruangan meskipun sudah tertata rapi
namun karena kebanyakan alat dan bahan yang ada di ruangan membuat
ruangan terlihat kurang rapi.
8
Namun, untuk luasnya, laboratorium ini sudah memiliki luas yang cukup.
Dan sudah memenuhi standar ruang lingkup setiap praktikan.
C. Fasilitas Laboratorium
Terdapat Westafel
Terdapat P3K
Terdapat sirkulasi udara
Terdapat Meja dan Kursi
Terdapat Lemari Penyimpanan
Terdapat papan tulis
Terdapat alat pembersih yang terdiri dari :
a. Sapu, 2 buah
b. Engkrak, 1 buah
c. Pel, 1 buah
d. Tong sampah, 1 buah di depan lab.
e. Dan lain-lain
Semua fasilitas yang ada di laboratorium sudah memenuhi standarisasi
yang diatur dalam PERMENDIKNAS No.24 Tahun 2007.
Di dalam laboratorium fisika untuk alat dan bahan sudah lengkap. Mulai dari
KIT Mekanika, KIT elektrik dan Magnet, dan lain sebagainya.
9
Alat/Bahan sudah sesuai dengan Standar Kompetesi Kurikulum yang
digunakan tetapi masih perlu inventarisasi ulang dikarenakan alat-alatnya sudah
lama tidak digunakan.
10
H. Pengelolaan Limbah
1. Penyimpanan Bahan Habis Pakai atau Limbah
Bahan habis pakai yang sudah tidak diperlukan lagi di simpan dalam satu
lemari penyimpanan. Pada penyimpanan limbah cair di letakkan pada lemari
yang sama dengan rak yang berbeda, bertujuan untuk menghindari
terkontaminasinya ke benda lain. Begitu pula dengan limbah kaca,
ditempatkan pada rak yang berbeda.
2. Pembuangan Limbah
Di SMA MA’ARIF limbah yang sudah tidak terpakai yang berbahan dasar
plastik maupun kertas cukup dengan di bakar, untuk bahan dasar kaca bisa di
daur ulang kembali dengan menyerahkan ke pihak berwenang, dan untuk
limbah cair bisa dengan cara di saring/di filtrasi dan flotasi.
I. Teori Pengukuran
Pada teori pengukuran di SMA MA’ARIF Wadaslintang menggunakan
pengukuran fisika dimana terdapat berbagai alat seperti mistar, neraca, dan
suhu yang mana di dalam pengukuran membandingkan antara perhitungan
dengan salah satunya menjadi pembanding atau alat ukur yang besararnya
harusnya di standarkan atau yang terkalibrasi.
11
J. Struktur Organisasi dan Penataan Laboratorium
Suroso., S.Pd.
Kepala Sekolah
Faturrohman., S.E
Kepala
Lab.Fisika
Ukuran Ruangan
Ukuran Ruangan
No Jenis Ruangan Menurut Keterangan
Sebenarnya
PERMENDIKNAS 40
Sesuai
1. Ruang praktikum 6mx5m 7m x 4m dengan
standar
2. Ruang Luas 16 m2 dengan lebar 8m Luas 9m2 dengan Terdapat 2
penyimpanan/ruang lebar 4m ruangan:
persiapan ruang
persiapan dan
12
ruang bahan
2 Peralatan Pendidikan
Bahan dan Alat Ukur
2.1
Dasar :
2.1.1 Mistar 4 buah/lab 4 buah Baik
2 buah: baik
2.1.2 Rolmeter 4 buah/lab 3 buah 1 buah : rusak
berat
13
4 buah : baik
2.1.3 Jangka sorong 4 buah/ lab 5 buah
1 buah : rusak
2.1.4 Mikrometer 4 buah/ lab 4 buah Baik
Multimeter AC/DC
2.1.17 4 buah/lab 2 buah Baik
10 kilo ohm/volt
1: buah baik
2.1.15 Pengeras suara 4 buah/lab 2 buah
1 : buah rusak
Komponen
2.1.17 1 set/lab 1 set Baik
elektronika
14
2.1.19 Transformator 4 buah/lab 2 buah Baik
Percobaan Papan
2.2.1 4 set/lab 2 set Baik
Luncur
Percobaan Ayunan
Sederhana
2.2.2 Atau 4 set/lab 2 set Baik
Percobaan Getaran
pada Pegas
2.2.3 Percobaan Hooke 4 set/lab 4 set Baik
3 Media Pendidikan
3.1 Papan tulis 1 buah/lab 1 buah Baik
4 Perlengkapan Lain
15
4.1 Peralatan P3K 1 buah/lab 1 buah Baik
4.2 Tempat sampah 1 buah/lab 1 buah Baik
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengelolaan laboratorium di SMA MA’ARIF Wadaslintang terorganisir
dengan baik
2. Alat dan bahan sebagai penunjang kegiatan praktikum tersedia dalam
jumlah yang cukup dan sebagian terinventarisasi.
B. Saran
1. Seharusnya pada saat observasi tidak dilakukan pada Laboratorium yang
sedang digunakan sebagai aula, ruang kelas dan lain sebagainya sehingga
bisa melihat langsung keadaan laboratorium.
2. Observer seharusnya menyiapkan alat dokumentasi yang digunakan.
3. Lebih menyiapkan pertanyaan lagi, supaya poin-poin penting terkait
pengelolaan Laboratotium tidak terlewatkan.
4. Sebelum melakukan observasi, mencari referensi terlebih dahulu sehingga
yang akan dilakukan di laboratorium sekolah menjadi jelas.
16
Lampiran
Foto bersama kepala Laboratorium Fisika
DAFTAR PUSTAKA
17