Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

OBSERVASI LABORATORIUM FISIKA


SMA MA’ARIF WADASLINTANG
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas

mata kuliah : Pengelolaan Laboratorium Fisika

Dosen Pengampu : Nugroho Prasetya Adi., S. Pd., M. Pd 

Disusun Oleh :

Firman Ade Purnomo 2021020007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS SAINS AL QUR’AN JAWA TENGAH
DI WONOSOBO
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
Laporan Observasi Laboratoriun Fisika yang dilakukan di SMA MA’ARIF
WADASLINTANG ini sebagai tugas Mata Kuliah Teknik Laboratorium.
Dalam kesempatan ini tidak lupa kami menyampaikan ucapan terima kasih
kepada semua pihak yang telah membantu menyusun baik dalam pelaksanaan
observasi maupun penyusunan laporan ini, diantaranya:
1. Suroso., S.Pd., selaku Kepala Sekolah SMA MA’ARIF
WADASLINTANG.
2. Faturrohman., S.E., selaku Kepala Laboratorium MA’ARIF
WADASLINTANG.
3. Ishaq Abdul Hannan, selaku rekan kerja observasi di SMA
MA’ARIF WADASLINTANG
Kami telah menyusun laporan ini dengan sebaik-baiknya dan semaksimal
mungkin. Namun tentunya sebagai manusia biasa tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Harapan kami, semoga bisa menjadi koreksi di masa mendatang agar
lebih baik lagi dari sebelumnya.

Wonosobo, 23 Juli 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1. Latar Belakang..................................................................................................1
2. Tujuan...............................................................................................................2
3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan.......................................................................2
4. Alat Pendukung................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
TELAAH PUSTAKA..............................................................................................3
1. Pengertian laboratorium....................................................................................3
2. Macam ruangan yang diperlukan......................................................................3
3. Pengelolaan Laboratorium................................................................................4
4. Keselamatan Laboratorium...............................................................................6
BAB III....................................................................................................................7
PEMBAHASAN......................................................................................................7
A. Manajemen Laboratorium................................................................................7
B. Desain Laboratorium........................................................................................7
C. Fasilitas Laboratorium......................................................................................8
D. Alat dan Bahan Laboratorium..........................................................................9
E. Administrasi Pengelolaan Laboratorium..........................................................9
F. Perencanaan Kegiatan Laboratorium..............................................................10
G. Keselamatan dan Keamanan Laboratorium....................................................10
H. Pengelolaan Limbah.......................................................................................10
I. Teori Pengukuran............................................................................................11
J. Struktur Organisasi dan Penataan Laboratorium............................................11
BAB IV..................................................................................................................16
PENUTUP..............................................................................................................16
A. Kesimpulan.......................................................................................................16
B. Saran..................................................................................................................16
Lampiran................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Laboratorium merupakan suatu tempat dimana suatu percobaan dan
penelitian dilakukan dengan tujuan untuk meneliti sesuatu yang baru atau
penelitian untuk membuktikan teori yang sudah ada. Dalam arti sempit,
laboratorium sering diartikan sebagai tempat yang berupa gedung yang dibatasi
oleh dinding dan atap yang didalamnya terdapat sejumlah alat dan bahan
praktikum. Dalam sebuah pembelajaran, laboratorium dapat berupa ruang terbuka
atau ruang tertutup. Misal laboratorium terbuka adalah kebun botai, agroteknologi
dan lain lain.
Woolnough dan Allsop, mengemukakan empat alasan mengenai pentingnya
praktikum sains. Pertama, praktikum membangkitkan motivasi belajar mengenai
sains. Belajar dipengaruhi oleh sebuah motivasi untuk belajar akan bersungguh
sunggh dalam mempelajari sesuatu. Melalui kegiatan laboratorium, peserta didik
diberi kesempatan untuk memenuhi dorongan rasa ingin tahu dan rasa ingin bisa.
Prinsip ini akan menunjang kegiatan praktikum dimana peserta didik menemukan
pengetahuan melalui eksplorasinya terhadap alam maupun bahan kimia. Kedua,
praktikum mengembangkan ketrampilan dasar eksperimen. Melakukan
eksperimen merupakan kegiatan yang bayak dilakukan oleh para ilmuwan.
Dengan kegiatan praktikum peserta didik dilatih untuk mengembangkan
ketrampilan dasar melakukan eksperimen dengan melatih kemampuan mereka
dalam mengobservasi dengan cermat, mengukur secara akurat dengan alat ukur
sederhana atau lebih canggih, menggunakan dan menangani alat secara aman,
merancang, melakukan dan mengintreprestasikan eksperimen. Ketiga, praktikum
menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah. Banyak para pakar pendidikan sains
meyakini bahwa cara yang terbaik untuk belajar pendekatan ilmiah adalah dengan
menjadikan siswa sebagai scientis.

1
Mengetahui pentingnya kegiatan praktikum, maka kondidi tempat
praktikum atau yang disebut laboratorium haruslah memenuhi standar yang telah
ditentukan supaya kegiatan praktikum berjalan dengan lancar. Laboratorium
dilengkapi peralatan untuk melangsungkan eksperimen didalam sains atau
melakukan pangajian dan analisis. Tidak hanya kondisi gedung yang baik, tetapi
sara dan prasarana yang tersedia dalam laboratorium harus mendukung kegiatan
praktikum itu sendiri. Desain laboratorium berarti, bagaimana bentuk
laboratorium itu, bagian bagian apa yang harus ada agar semua memberikan
kemudahan bagi siswa dalam belajar maupun mengerjakan tugas tugasnya. Tata
ruang laboratorium berarti bagaimana menyusun semua peralatan dalam
laboratorium, baik meja, kursi, lemari, maupun peralatan lain sesuai dengan
kegiaan belajar mengajar atau praktikum. Permasalahan yang timbul di
laboratorium yang berupa kelayakan gedung, kelengkapan alat, serta tata
peletakan sarana dan prasarana dalam laboratorium yang melatar belakangi
kegiatan observasi di sekolah.

2. Tujuan
Melaporkan hasil observasi kelompok dalam mengamati laboratorium dari
suatu sekolah untuk selanjutnya menganalisis pengelolaan laboratorium Fisika di
sekolah tersebut.

3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Nama sekolah : SMA MA’ARIF WADASLINTANG
Alamat : Jl. Wadaslintang – Prembun KM 01, Kecamatan Wadaslintang.
Hari/Tanggal : Rabu, 20 Juli 2022

4. Alat Pendukung
1. Buku Catatan
2. Alat Tulis
3. Kamera Handphone

2
BAB II

TELAAH PUSTAKA

1. Pengertian laboratorium
Laboratorium adalah tempat dilakukannya percobaan dan penelitian. Tempat
ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, kebun
misalnya. Dalam pengertian terbatas laboratorium ialah suatu ruangan yang
tertutup dimana percobaan dan penelitian dilakukan. Adapun pengertian yang
lain tentang laboratorium yaitu:
a) Suatu tempat berupa bangunan yang dilengkapi sejumlah peralatan untuk
tempat belajar siswa.
b)   Tempat yang dilengkapi peralatan untuk melangsungkan eksperimen
didalam sains atau melakukan pengujian dan analisis.
c) Bangunan atau ruangan yang dilengkapi peralatan utnuk melangsungkan
penelitian ilmiah ataupun praktek pembelajaran bidang sains.
d) Tempat memproduksi bahan kimia ataupun obat.
e) Tempat kerja untuk melangsungkan penelitian ilmiah, dst.
Desain laboratorium dalam pendidikan Fisika berarti, bagaimana
bentuk laboratorium itu, bagian-bagian apa yang harus ada agar semua
memberikan kemudahan bagi siswa dalam belajar meupun mengerjakan
tugas-tugasnya. Tata ruang laboratorium dalam pendidikan Fisika berarti
bagaimana menyusun semua peralatan dalam laboratorium, baik meja,
kursi, lemari, maupun peralatan lain sesuai dengan kegiatan belajar
mengajar pada waktu itu.

2. Macam ruangan yang diperlukan


a) Ruangan kegiatan belajar mengajar
Dimana peralatan termasuk meja, kursi, lemari, dan rak ada didalamnnya.
Ruangan itu dapat berbentuk persegi panjang. Bentuk ruangan ini mempunyai
kelemahan yaitu jarak antara guru dan siswa yang dibelakang menjadi jauh.

3
Untuk mengurangi kelemahan tersebut disarankan agar ruangan itu berbentuk
bujur sangkar.
b) Ruangan persiapan.
Dimana guru dilaboratorium dapat melakukan persiapan sebelumnya, agar
kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik.
c) Ruangan untuk gudang.
Digunakan untuk menyimpan alat-alat dan bahan yang digunakan. Untuk
gudang diperlukan ruang minimal ukuran 5m x 4 m, agar dapat menyimpan
lemari untuk bahan habis pakai. Lemari untuk menyimpan alat-alat tidak boleh
bercampur dengan lemari yang berisi bahan-bahan tidak berfungsi atau rusak.
d) Pintu , Jendela dan Lantai
Semua pintu dan jendela harus lacar dan membuka kearah luar, lantai
ruangan harus rata dan tidak licin.

3. Pengelolaan Laboratorium
a.       Memelihara kelancaran penggunaan laboratorium.
1)      Harus ada jadwal yang jelas tentang penggunaan laboratorium.
2)      Harus ada taat tertib laboratorium, dan dilaksanakan dengan tertib.
3)      Harus selalu dalam keadaan siap pakai.
b.      Menyediakan alat-alat dan bahan-bahan dan macam-macam pegelompokkan
yang diperlukan dalam laboratorium. Dapat dipisahkan menjadi tiga macam:
1).      Bahan Habis Pakai
Bahan habis di laboratorium fisika dapat terdiri dari bahan material dan
alat-alat yang umur pakainya pendek atau bahkan sekali pakai habis, rusak
atau tidak dapat dipakai lagi. Bahan habis yang benar-benar berupa bahan
material misalnya adalah timah patri, pita kertas ticker timer, kertas karbon,
benang, tali, paku keling, spritus, alkohol, minyak tanah, bensin, pelumas dan
sebagainya, sedangkan bahan habis yang berupa alat yang usia pakainya
pendek misanya adalah berbagai komponen elektronika seperti hambatan,
kapasitor, transistor dan sebagainya, pegas dan neraca pegas, termometer,
hidrometer, batu baterai, dan sebagainya.

2).      Alat-Alat Permanen

4
Alat-alat permanen di laboratorium fisika disimpan dan sekaligus
dipasang (siap digunakan) di tempat tertentu, tidak harus atau bahkan tidak
boleh dipindah-pindahkan tempatnya. Siswa harus mengisi kertas isian yang
tersedia, setelah ditanda tangani diserahkan kepada petugas untuk disediakan.
Dalam pemakaiannya alat-alat dan bahan harus disusun kembali kedalam
tempat penyimpanan. Untuk kelancaran ini maka alat-alat atau bahan-bahan
yang disimpan telah pisah-pisah atau terklarifikasikan supaya mudah
dikontrol dan dipakai. Hal ini meliputi :
a)     Keadaan alat dan bahan
b)    Keadaan gudang
c)      Keadaan laboratorium secara menyeluruh
d)     Sutuasi harian
e)      Catatan khusus
Pencatatan ini lebih praktis jika setiap alat dan bahan dalam laboratorium
diberikan satu kartu yang berisikan :
a)      Nama alat/bahan
b)      Spesifikasi
c)      Golongan
d)     Nomor induk
e)      Nomor kode
f)       Tempat dalam penyimpanan
Buku harian digunakan untuk catatan sementara mengenai peristiwa-
peristiwa laboratorium dibuat buku catatan harian. Misalnya :
a)      Catatan pinjaman alat sementara
b)      Catatan sebelum dipindahkan pada buku kartu
c)      Catatn lain yang bersifat sementara
Selain buku catatn harian, dilaboratorium juga harus ada buku catatan
khusus yang berisi :
a)      Catatan konstanta dipakai
b)      Catatan pembuatan larutan
c)      Catatan percobaan khusus

5
3). Alat-Alat Tidak Permanen
Alat-alat tidak permanen yang berupa set percobaan atau set peraga
jangan sampai komponen-komponen atau asesoris-asesorisnya tercerai berai.
Untuk itu maka setiap set percobaan atau set peraga dapat disimpan disatu
tempat sekaligus, misalnya disimpan dalam satu kotak atau dus.
Setiap alat tidak permanen dapat diberi kartu alat yang menjelaskan nama
dan atribut-atribut lain alat tersebut seperti jumlah, spesifikasi, kondisi,
asesoris dan tempat penyimpanannya.

4. Keselamatan Laboratorium
Dalam usaha menjaga keselamatan pemakai laboratorium pada saat
praktikan melakukan kegiatan, maka pencegahan terjadinya kecelakaan lebih
utama dari pada merawat setelah korban berjatuhan. Sebab itu, sangat penting
dibuatlah peraturan pada tata tertib penggunaan laboratorium.
Sebaiknya tata tertib itu berisi tiga unsur penting yang tidak dilakukan yaitu,
larangan, perintah, dan petunjuk. Usahakan setiap praktikan memahami benar-
benar isi tata tertib sebelum mereka melakukan kegiatan dalam laboratorium.
Beberapa komponen yang erat hubungannya dengan keselamatan laboratorium :
a.       Adanya air yang cukup
b.      Gas
c.       Listrik
d.      Kotak PPPK
e.      Sebaiknya pada dinding laboratorium atau pada dinding kotak PPPK
tertera nomor telepon penting
f.       Alat pemadam kebakaran baik busa, gas, CO2 atau jenis lain
g.      Disediakan kotak berisi pasir kering dengan sekopnya
h.      Disediakan selimut anti api

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 40 tahun 2008


Ruang Laboratorium Fisika
a. Ruang laboratorium fisika berfungsi sebagai tempat berlangsungnya
kegiatan pembelajaran fisika secara praktik yang memerlukan peralatan
khusus.

6
b. Ruang laboratorium fisika dapat menampung minimum setengah
rombongan belajar.
c. Rasio minimum ruang laboratorium fisika adalah 3 m2/peserta didik. Luas
minimum ruang laboratorium adalah 64 m2 termasuk luas ruang
penyimpanan dan persiapan 16 m2. Lebar minimum ruang laboratorium
fisika adalah 8 m.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Manajemen Laboratorium
Dengan adanya struktur organisasi laboratorium yang baru, dalam
kegiatan Pengelolaan, Perencanaan, dan pelaksanaan di laboratorium SMA
MA’ARIF sudah berjalan dengan baik dan teratur.

B. Desain Laboratorium
1. Ruang Laboratorium Fisika

7
Dalam observasi kali ini kami menemui hambatan berupa ruangan
laboratorium yang dialih fungsikan sebagai ruang aula, sebab ruang ini
merupakan ruang multifungsi dimana bisa digunakan sebagai laboratorium,
aula, dan musholla. Dulunya desain lab menggunakan model tipe kelompok,
dikarenakan adanya kegiatan maka semua kursi dan meja yang ada di dalam
lab di pindahkan terlebih dahulu.
2. Tata Letak dan Tata Ruang Laboratorium
Pada laboratorium fisika standart tata letak dan tata ruang ini belum sesuai
dengan SOP. dikarenakan di dalam ruangan laboratorium ini masih banyak
kekurangan mulai dari tidak adanya ruang persiapan, dan penataan alat dan
bahan masih terlihat kurang rapi. Untuk ruang penyimpanannya, banyak alat
dan bahan yang berserakan di dalam ruangan meskipun sudah tertata rapi
namun karena kebanyakan alat dan bahan yang ada di ruangan membuat
ruangan terlihat kurang rapi.

8
Namun, untuk luasnya, laboratorium ini sudah memiliki luas yang cukup.
Dan sudah memenuhi standar ruang lingkup setiap praktikan.

C. Fasilitas Laboratorium
 Terdapat Westafel
 Terdapat P3K
 Terdapat sirkulasi udara
 Terdapat Meja dan Kursi
 Terdapat Lemari Penyimpanan
 Terdapat papan tulis
 Terdapat alat pembersih yang terdiri dari :
a. Sapu, 2 buah
b. Engkrak, 1 buah
c. Pel, 1 buah
d. Tong sampah, 1 buah di depan lab.
e. Dan lain-lain
Semua fasilitas yang ada di laboratorium sudah memenuhi standarisasi
yang diatur dalam PERMENDIKNAS No.24 Tahun 2007.

D. Alat dan Bahan Laboratorium

Di dalam laboratorium fisika untuk alat dan bahan sudah lengkap. Mulai dari
KIT Mekanika, KIT elektrik dan Magnet, dan lain sebagainya.

9
Alat/Bahan sudah sesuai dengan Standar Kompetesi Kurikulum yang
digunakan tetapi masih perlu inventarisasi ulang dikarenakan alat-alatnya sudah
lama tidak digunakan.

E. Administrasi Pengelolaan Laboratorium


Dalam administrasi pengelolaan di laboratorium sudah sesuai dengan sarana
dan prasarana dalam administrasi pengelolaan laboratorium yang meliputi buku
inventarisi, kartu stok, kartu peminjaman alat atau bahan, buku cantatan harian
laboratorium, kartu reparasi label alat dan bahan, program semester
laboratorium, laporan bulanan daftar alat dan bahan. Untuk administrasi
pengadaan alat dan SMA MA’ARIF Wadaslintang menggunakan sumber dana
dari BOS.

F. Perencanaan Kegiatan Laboratorium


Pada tahap pelaksanaan kegiatan laboratorium disesuaikan dengan jadwal
pada masing-masing guru mapel dan persetujuan bersama, kegiatan praktikum di
catat dalam buku besar dan sebagian ada dalam file. Kemudian evaluasi
perencanaan kegiatan laboratorium berdasarka pada buku panduan atau modul
apakah pelaksanaan praktikum sudah efektif atau belum dan laporan yang telah
di buat siswa baik individu maupun kelompok sesuai dengan mapel.

G. Keselamatan dan Keamanan Laboratorium


Standar Keamanan di laboratorium SMA MA’ARIF Wadaslintang,
dilengkapi dengan tersedianya akses air yang dapat digunakan untuk menangani
kecelakaan, kotak p3k yang dilengkapi dengan berbagai macam obat maupun
peralatan penanganan kecelakaan yang terjadi pada pelaksanaan praktikum, akan
tetapi masih terdapat kekurangan seperti tabung pemadam, jas laboratorium,
sarung tangan, sepatu, dan kaca mata pelindung. Ruang praktikum yang
dilengkapi dengan ventilasi yang membantu terjadinya sirkulasi udara yang baik.

10
H. Pengelolaan Limbah
1. Penyimpanan Bahan Habis Pakai atau Limbah

Bahan habis pakai yang sudah tidak diperlukan lagi di simpan dalam satu
lemari penyimpanan. Pada penyimpanan limbah cair di letakkan pada lemari
yang sama dengan rak yang berbeda, bertujuan untuk menghindari
terkontaminasinya ke benda lain. Begitu pula dengan limbah kaca,
ditempatkan pada rak yang berbeda.
2. Pembuangan Limbah
Di SMA MA’ARIF limbah yang sudah tidak terpakai yang berbahan dasar
plastik maupun kertas cukup dengan di bakar, untuk bahan dasar kaca bisa di
daur ulang kembali dengan menyerahkan ke pihak berwenang, dan untuk
limbah cair bisa dengan cara di saring/di filtrasi dan flotasi.

I. Teori Pengukuran
Pada teori pengukuran di SMA MA’ARIF Wadaslintang menggunakan
pengukuran fisika dimana terdapat berbagai alat seperti mistar, neraca, dan
suhu yang mana di dalam pengukuran membandingkan antara perhitungan
dengan salah satunya menjadi pembanding atau alat ukur yang besararnya
harusnya di standarkan atau yang terkalibrasi.

11
J. Struktur Organisasi dan Penataan Laboratorium

Suroso., S.Pd.

Kepala Sekolah

Faturrohman., S.E
Kepala
Lab.Fisika

Novi Hastuti., S.Pd. Eva Yuni., S.Pd.


-
Guru Mapel Fisika Siswa Laboran

Struktur organisasi dibuat dengan rapi dan ditempatkan di dalam bingkai.


Tata tertib penggunaan laboratorium ada beberapa yang harus dilaksanakan
dan sebagai syarat masuk lab.

I. Tabel 1 : Rasio ukuran ruangan Laboratorium Fisika SMA


MA’ARIF WADASLINTANG

Ukuran Ruangan
Ukuran Ruangan
No Jenis Ruangan Menurut Keterangan
Sebenarnya
PERMENDIKNAS 40
Sesuai
1. Ruang praktikum 6mx5m 7m x 4m dengan
standar
2. Ruang Luas 16 m2 dengan lebar 8m Luas 9m2 dengan Terdapat 2
penyimpanan/ruang lebar 4m ruangan:
persiapan ruang
persiapan dan

12
ruang bahan

II. Tabel 2 : Jenis dan rasio sarana laboratorium Fisika


Rasio
Rasio menurut
No. Jenis sebenarnya di Keterangan
PERMENDIKNAS 40
lapangan
1. Perabotan
1 buah/peserta didik,
1.1 Kursi 24 buah Baik
ditambah 1 buah/guru

1.2 Meja kerja 1 buah/4 peserta didik 4 buah Baik

1.3 Meja demonstrasi 1 buah/lab 1 buah Baik

1.4 Meja persiapan 1 buah/lab 1 buah Baik

1.5 Lemari alat 1 buah/lab 4 buah Baik

1.6 Lemari bahan 1 buah/lab 3 buah Baik


1 buah/2 kelompok,
1.7 Bak cuci ditambah 1 buah di 2 buah Baik
ruangan persiapan

Rasio menurut Rasio


No. Jenis PERMENDIKNAS sebenarnya Keterangan
40 di lapangan

2 Peralatan Pendidikan
Bahan dan Alat Ukur
2.1
Dasar :
2.1.1 Mistar 4 buah/lab 4 buah Baik
2 buah: baik
2.1.2 Rolmeter 4 buah/lab 3 buah 1 buah : rusak
berat

13
4 buah : baik
2.1.3 Jangka sorong 4 buah/ lab 5 buah
1 buah : rusak
2.1.4 Mikrometer 4 buah/ lab 4 buah Baik

2.1.5 Kubus massa sama 4 buah/ lab 6 buah Baik


2.1.6 Silinder massa sama 4 buah/ lab 4 buah Baik
2.1.7 Plat 4 buah/ lab 4 buah Baik
2.1.8 Beban bercelah 10 buah/ lab 4 buah Baik
5 buah
2.1.9 Neraca 1 buah/lab Baik
2.1.10 Pegas 4 buah/lab 2 buah Baik
2.1.11 Dinamometer 4 buah/lab 2 buah Baik
2.1.12 Gelas ukur 4 buah/lab 12 buah Baik
2.1.13 Stopwatch 4 buah/lab 4 buah Baik
4 : buah baik
2.1.14 Termometer 4 buah/lab 5 set
1: rusak ringan
2.1.15 Gelas beker 1 set/lab 10 buah Baik
2.1.16 Garputala 4 buah/lab 6 buah Baik

Multimeter AC/DC
2.1.17 4 buah/lab 2 buah Baik
10 kilo ohm/volt

Rasio menurut Rasio


No. Jenis PERMENDIKNAS sebenarnya di Keterangan
40 lapangan

2.1.12 Kotak potensiometer 4 buah/lab - Belum punya

2.1.13 Osiloskop 1 set/lab 1 set Baik

2.1.14 Generator frekuensi 4 buah/lab 2 buah Baik

1: buah baik
2.1.15 Pengeras suara 4 buah/lab 2 buah
1 : buah rusak

2.1.16 Kabel penghubung 1 set/lab 1 set Baik

Komponen
2.1.17 1 set/lab 1 set Baik
elektronika

2.1.18 Catu daya 4 buah/lab 4 buah Baik

14
2.1.19 Transformator 4 buah/lab 2 buah Baik

2.1.20 Magnet U 4 buah/lab 6 buah Baik

III. Alat dan bahan laboratorium Fisika yang terdapat dalam


PERMENDIKNAS 40
Rasio menurut Rasio
No. Jenis PERMENDIKNAS sebenarnya di Keterangan
40 lapangan

Alat dan Bahan


2.2
Percobaan:

Percobaan Papan
2.2.1 4 set/lab 2 set Baik
Luncur
Percobaan Ayunan
Sederhana
2.2.2 Atau 4 set/lab 2 set Baik
Percobaan Getaran
pada Pegas
2.2.3 Percobaan Hooke 4 set/lab 4 set Baik

2.2.4 Percobaan Kalorimetri 4 set/lab 2 set Baik


Percobaan Bejana
2.2.5 4 set/lab - Baik
Berhubungan
2.2.6 Percobaan Optik 4 set/lab 2 set Baik
Percobaan Resonansi
2.2.7 4 set/lab 2 set Baik
Bunyi
2.2.8 Percobaan Hukum Ohm 10 set/lab 4 set Baik

Rasio menurut Rasio


No. Jenis PERMENDIKNAS sebenarnya di Keterangan
40 lapangan

3 Media Pendidikan
3.1 Papan tulis 1 buah/lab 1 buah Baik
4 Perlengkapan Lain

15
4.1 Peralatan P3K 1 buah/lab 1 buah Baik
4.2 Tempat sampah 1 buah/lab 1 buah Baik

4.3 Jam dinding 1 buah/lab 1 buah Baik

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Pengelolaan laboratorium di SMA MA’ARIF Wadaslintang terorganisir
dengan baik
2. Alat dan bahan sebagai penunjang kegiatan praktikum tersedia dalam
jumlah yang cukup dan sebagian terinventarisasi.

B. Saran
1. Seharusnya pada saat observasi tidak dilakukan pada Laboratorium yang
sedang digunakan sebagai aula, ruang kelas dan lain sebagainya sehingga
bisa melihat langsung keadaan laboratorium.
2. Observer seharusnya menyiapkan alat dokumentasi yang digunakan.
3. Lebih menyiapkan pertanyaan lagi, supaya poin-poin penting terkait
pengelolaan Laboratotium tidak terlewatkan.
4. Sebelum melakukan observasi, mencari referensi terlebih dahulu sehingga
yang akan dilakukan di laboratorium sekolah menjadi jelas.

16
Lampiran
Foto bersama kepala Laboratorium Fisika

DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 40 Tahun


2008 Tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk Sekolah Menengah
Kejuruan / Madrasah Aliyah Kejuruan (SMK/MAK).

17

Anda mungkin juga menyukai