Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN BIOLOGI

KEGIATAN LABORATORIUM DALAM PENGERTIAN FUNGSI DAN


PERENCANAAN SERTA PERANAN GURU DALAM KEGIATAN
LABORATORIUM

Disusun Oleh :
Kelompok 8
1. Refta Oktaviana (NIM : 1601125018)
2. Sapiah (NIM : 1601125069)

PRODI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat dan limpahan rahmatnyalah maka kami dapat menyelesaikan makalah tepat
waktu.
Berikut ini kami mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “ Kegiatan
Laboratorium Dalam Pengertian Fungsi Dan Perencanaan Laboratorium Serta
Peranan Guru Dalam Kegiatan Laboratorium ’’. Dalam penyusunan makalah ini, kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu kamidalam menyelesaikan makalah ini. Kami berharap dengan dibuatnya
makalah ini, dapat membantu pembaca untuk memahami pentingnya peran guru di
dalam laboratorium.
Akhir kata, semoga makalah ini bagi pembaca pada umumnya dan kami pada
khususnya. Kami menyadari bahwa pada membuatan makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang membangun demi
perbaikan kearah sempurna. Kami mengucapkan banyak terimakasih .

Penyusun

Jakarta, 10 Desember 2018

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan..............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................3
A. Pengertian Laboratorium...................................................................................3
B. Fungsi Laboratorium..........................................................................................4
C. Perencanaan Kegiatan Laboratorium.................................................................5
D. Pengelolaan Laboratorium.................................................................................6
E. Peran Guru Untuk Menunjang Kegiatan Di Laboratorium...............................10
F. Hasil Observasi Laboratorium...........................................................................11
BAB III PENUTUP........................................................................................................13
A. Kesimpulan ........................................................................................................13
B. Saran...................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................14

LAMPIRAN....................................................................................................................15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Laboratorium memiliki arti penting dalam perkembangan pengajaran dan
perkembangan kurikulum yang semakin kompleks. Keberadaan laboratorium juga
berperan dalam kemajuan lembaga pendidikan seperti sekolah, perguruan tinggi, dan
pesantren. Pengadaan laboratorium di setiap pendidikan adalah keniscayaan dan
keharusan untuk meningkatkan mutu dari lembaga pendidikan itu sendiri. Dari sinilah
lembaga pendidikan dituntut untuk mengoptimalkan penggunaan laboratorium
khususnya di perguruan tinggi.

Pengelolaan laboratorium merupakan suatu proses pendayagunaan secara efektif


dan efesien untuk mencapai suatu sasaran yang di harapkan secara optimal dengan
memperhatiksan keberlanjutan fungsi sumber daya. Untuk meningkatkan efesiensi
dan efektifitas, laboratorium harus di kelola dan di manfaatkan dengan baik. Sebagus
apapun suatu laboratorium tidak akan bearti apabila tidak di tunjang oleh pengelolaan
laboratorium yang baik. Pengelolaan laboratorium hendaknya di jalankan berkaitan
dengan unsur-unsur dalam pengelolaan.

Saat ini pembelajaran ilmu pengetahuan alam yang dilakukan oleh guru masih
menekankan pada penguasaan materi dan transper ilmu. Siswa jarang diajak
melakukan membelajaran melalui metode yang kontekstual. Sebagaian besar guru
belum memanfaatkan sarana laboratorium dalam pembelajaran, sehingga terkesesan
keberadaan laboratorium hanya sebagai pelengkap di sekolah, bukan sebagai sarana
pembelajaran. Akibatnya pembelajaran yang seharusnya menghasilkan produk dan
proses serta penanaman proses berfikir ilmiah kepada siswa belum tercapai. Banyak
Sekolah yang sudah dilengkapi dengan sarana prasarana pembelajaran termasuk
laboratorium sekolah, namun pemanfaatan laboratorium sebagai sarana pendukung
peningkatan mutu pendidikan masih sangat jarang dilakukan guru. Disamping itu
banyak guru yang belum memanfaatkan sarana laboratorium sebagai tempat untuk
meningkatkan kompetensi siswa, seperti melaksanakan pengujian atau percobaan
sederhana. Berbagai alasan mengapa guru belum memanfaatkan laboratorium secara
optimal antara lain tidak ada waktu untuk mempersiapkan praktikum dan belum
adanya tenaga laboratorium yang ada di sekolah.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan laboratorium ?
2. Bagaimana fungsi laboratorium ?
3. Bagaimana perencanaan kegiatan di laboratorium ?
4. Bagaimana pengelolaan laboratorium ?
5. Apa saja peranan guru untuk menunjang kegiatan di laboratorium ?
6. Bagaimana pengelolaan laboratorium di SMA Sumbangsih ?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui yang dimaksud dengan laboratorium
2. Mengetahui fungsi laboratorium
3. Mengetahui perencanaan kegiatan di laboratorium
4. Mengetahui pengelolaan laboratorium
5. Mengetahui peranan guru untuk menunjang kegiatan di laboratorium
6. Mengetahui pengelolaan laboratorium di SMA Sumbangsih

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Laboratorium
Kata ”laboratorium” adalah kata latin yang berarti ”tempat bekerja”. Dalam
perkembangannya, kata ”laboratorium” mempertahankan arti aslinya, yaitu ”tempat
bekerja”, tetapi khusus untuk keperluan penelitian ilmiah. Ketika sains dan teknologi
berkembang pesat dsn menjadi salah satu mata pelajaran penting dalam kurikulum di
banyak sekolah di Eropa, termasuk negeri Belanda, banyak pendidik/pengajar sains
merasa perlu mengadakan ruang siswa melakukan kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan sains. Sebab, para pendidik itu berpandangan bahwa sains adalah suatu ilmu
empiris, yaitu ilmu yang didasari atas pengamatan dan eksperimaentasi (percobaan)
adalah bagian integral pendidikan sains. Laboratorium yang digunakan untuk kegiatan
ini disebut laboratorium sains sekolah (school science laboratory).1
Laboratorium sering diartikan  sebagai suatu ruang atau tempat untuk
melakukan percobaan atau penelitian. Ruang yang dimaksud dapat berupa gedung
yang dibatasi oleh dinding dan atap atau alam terbuka misalnya kebun botani. Pada
konteks proses belajar mengajar sains di sekolah-sekolah seringkali istilah
laboratorium diartikan dalam pengertian sempit yaitu suatu ruangan yang didalamnya
terdapat sejumlah alat-alat dan bahan praktikum.2
Laboratorium merupakan tempat yang strategis dan kondusif untuk
mengembangkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif. Semakin tinggi kemampuan
berfikir kritis dan kreatif akan dapat menghasilkan proses kreasi siswa sehingga dapat
menghasilkan daya inovasi . Secara umum laboratorium dapat dimaknai sebagai
tempat atau wahana yang dilengkapi dengan peralatan atau sarana pendukung yang
diperlukan untuk melaksanakan kegiatan eksperimen, penelitian, pembuktian
(verifikasi), dan pembelajaran. Dalam kaitannya dengan laboratorium ilmu
pengetahuan alam di sekolah, laboratorium adalah suatu wahana yang dapat
digunakan sebagai tempat belajar selain di kelas, yang dilengkapi dengan peralatan
dan bahan-bahan yang diperlukan untuk pembelajaran ilmu pengetahuan alam.3

B. Fungsi Laboratorium
1
Nyoman Kertiasa, Laboratorium Sekolah dan Pengelolaanya. (Bandung: Pudak Scientific.2006),hal 1.
2
Koesmadji Wirjosoemanto dkk, Teknik Laboratorium. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FMIPA UI. 2004),hal 40.
3
Susilo, Amirullah Gufron. (2018). Pengelolahan Dan Pemanfaatan Laboratorium Sekolah Bagi Guru Muhammadiyah Di
jakarta Timur, hal 127-137.

3
Berdasarkan dengan kegiatan-kegiatan yang dilakukan di labortorium, ada
beberapa fungsi laboratorium yaitu:
1. Tempat memberikan penguatan dan kepastian informasi yang telah diterima
Pengetahuan dan informasi siswa akan dapat diterima dengan baik oleh
siswa, bila siswa diberi pengalaman untuk mengidera fenomena alam dengan
menggunakan indera yang dimilik (peraba, pengliat, pembau, pengecap, dan
pendengar)
2. Tempat untuk pembuktian hubungan sebab-akibat
Dengan melaksanakan praktikum di laboratorium seseorang dapat
mengetahui hubungan sebab-akibat dari gejala alam, misalnya dengan
membakar sampah akan diketahui dari mana timbulnya gas, asap, atau bau.
3. Tempat untuk membuktikan benar-tidaknya fenomena-fenomena alam
Melalui percobaan di laboratorium kita dapat membuktikan benar
tidaknya fenomena alam yang kita amati. Misalnya apakah benar adanya
pelangi berasal dari peristiwa pemghamburan cahaya, dll.
4. Tempat untuk melakukan praktikum terhadap sesuatu yang diketahui
Bila kita sudah mengetahui teori-teori melalui pemahaman literature, kita
bisa membuat apa yang telah kita pahami tersebut dengan melakukan
praktikum di laboratorium. Misalnya teori pembuatan sabun yang mengatakan
dapat dibuat dengan reaksi minyak dengan soda api.
5. Tempat untuk meningkatkan dan mengembangkan keterampilan
Dengan melakukan kegiatan di laboratorium kita dilatih untuk bisa
menggunakan peralatan dan menggunakan bahan secara benar. Semakin sering
melakukan kegiatan praktikum di laboratorium, maka keterampilan siswa akan
semakin meningkat.
6. Tempat untuk melatih dalam penerapan metode ilmiah dan pemecahan suatu
masalah
7. Tempat untuk melaksanakan penelitian secara perorangan maupun kelompok.4

C. Perencanaan Kegiatan Laboratorium

4
https://www.academia.edu/6530482/Pengelolaan_Laboratorium_dalam_Pembelajaran .

4
Perencanaan kegiatan laboratorium adalah kegiatan awal yang strategis
untuk menetapkan program kerja laboratorium berdasarkan analisis keadaan dan
kebutuhan yang sudah teridentifikasi. Semua personil dan guru yang terlibat dalam
perencanaan kegiatan laboratorium hendaknya memahami betul program kerja
yang direncanakan serta peran dan kewajibannya masing-masing. Beberapa hal
penting dalam perencanaan kegiatan laboratorium adalah seperti yang akan
dikemukakan berikut ini.
1. Perencanaan kegiatan laboratorium dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali
setiap sebelum satu semester dan satu tahun ajaran baru
2. Perencanaan kegiatan laboratorium harus sesuai dan mendukung program
kerja sekolah.
3. Perencanaan kegiatan laboratorium harus didahului dengan evaluasi dan
analisis keadaan serta peluang dan hambatan yang dimiliki laboratorium.
4. Perencanaan kegiatan laboratorium dikembangkan berdasarkan hasil analisis
keadaan pada semester berjalan atau yang lalu.
5. Perencanaan kegiatan laboratorium harus menyebutkan secara eksplisit segala
kebutuhan yang diperlukan untuk pelaksanaannya.
6. Perencanaan kegiatan laboratorium harus mencantumkan secara eksplisit
frekuensi dan jadwal kegiatan yang akan dilakukan.
7. Perencanaan kegiatan laboratorium harus mencantumkan secara eksplisit
wewenang, kewajiban dan tugas serta tanggung jawab setiap personalia dan
guru yang terlibat dalam kegiatan laboratorium, jika perlu sampai kepada hak-
hak yang dapat diperoleh oleh setiap individu tersebut.
8. Perencanaan kegiatan laboratorium harus disampaikan kepada pihak sekolah
sebagai proposal kegiatan laboratorium untuk semester atau tahun ajaran yang
akan datang.
9. Setelah proposal perencanaan kegiatan laboratorium itu disetujui oleh pihak
sekolah, hendaknya segera diinformasikan kembali kepada semua pihak yang
terlibat sebagai program kerja laboratorium yang resmi akan dilaksanakan.
10.Semua pihak yang terlibat hendaknya dapat mentaati dan malaksanakan segala
yang sudah direncanakan secara maksimal.5
D. Pengelolaan Laboratorium Biologi

5
https://dokumen.tips/documents/makalah-perencanaan-5693c9d06065a.html

5
Laboratorium biologi memerlukan pengorganisasian dan pengelolaan yang
baik agar kegiatan-kegiatan yang berlangsung di dalamnya dapat berjalan sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai. Mengelola suatu laboratorium meliputi 4
kegiatan pokok yaitu: 1) mengadakan langkah-langkah yang perlu untuk terus
mengupayakan agar kegiatan siswa di dalam laboratorium bermakna bagi siswa
dan proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien, 2) menjadwal
penggunaan laboratorium oleh pengelola agar laboratorium dapat digunakan
secara merata dan efisien oleh semua siswa yang memerlukan, 3) mengupayakan
agar peralatan laboratorium terpelihara dengan baik, sehingga dapat digunakan
dalam waktu yang lama dan selalu siap digunakan. 4) mengupayakan agar
penggunaan laboratorium berlangsung dengan aman dan mengupayakan langkah-
langkah yang perlu untuk menghindari terjadinya kecelakaan. Dalam pembahasan
ini pengelolaan yang akan dilaksanakan meliputi pengelolaan sarana dan
prasarana, pengorganisasian pengelola, pengadministrasian alat dan bahan serta
pengelolaan keselamatan kerja dalam laboratorium. Secara lebih rinci akan
dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengelolaan Sarana Dan Prasarana
Bangunan laboratorium tidak sama dengan bangunan kelas. Banyak faktor
yang harus dipertimbangkan sebelum membangun laboratorium. Faktor-faktor
tersebut antara lain lokasi bangunan laboratorium dan ukuran-ukuran ruang.
Persyaratan lokasi pembangunan laboratorium antara lain tidak terletak pada
arah angin yang menuju bangunan lain atau pemukiman. Hal ini dimaksudkan
untuk menghindari penyebaran gas-gas berbahaya. Bangunan laboratorium
tidak berdekatan atau dibangun pada lokasi sumber air. Bangunan
laboratorium tidak terlalu dekat dengan bangunan lainnya. Lokasi
laboratorium harus mudah dijangkau untuk pengontrolan dan memudahkan
tindakan lainnya Selain persyaratan lokasi, perlu diperhatikan pula tata letak
ruangan. Ruangan laboratorium untuk pembelajaran sains umumnya terdiri
dari ruang utama dan ruang-ruang pelengkap. Ruang utama adalah ruangan
tempat para siswa melakukan praktikum. Ruang pelengkap umumnya terdiri
dari ruang persiapan dan ruang penyimpanan. Ruang persiapan digunakan
untuk menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang akan dipakai praktikum
atau percobaan baik untuk siswa maupun untuk guru. Ruang penyimpanan
atau gudang terutama digunakan untuk menyimpan bahan-bahan persediaan

6
termasuk bahan kimia dan alat-alat yang jarang digunakan. Ukuran ruang
utama lebih besar dari pada ukuran ruang persiapan dan ruang penyimpanan.
Ruang penyimpanan setidaknya dapat ditempati lemari yang akan digunakan
untuk menyimpan alat-alat atau bahan. Demikian juga ruang persiapan
setidaknya ditempati meja dan alat-alat untuk keperluan penyiapan bahan-
bahan atau alat-alat untuk percobaan. Ruang yang digunakan untuk praktikum
siswa harus memenuhi standar yang telah dirumuskan dalam Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional (2007), rasio minimal ruang laboratorium biologi
adalah 2,4 m2/peserta didik. Tata letak ruang laboratorium beserta ukurannya
dapat dilihat pada Gambar 1.

( Gambar 1 Tata Letak Ruang Laboratorium Biologi )

Laboratorium yang baik harus memenuhi kriteria-kriteria tata ruang


yang telah diuraiakan di atas, namun laboratorium juga harus dilengkapi
dengan fasilitas yang menunjang. Fasilitas tersebut meliputi fasilitas umum
dan fasilitas khusus. Fasilitas umum merupakan fasilitas yang dapat digunakan
oleh semua pemakai laboratorium seperti penerangan, ventilasi, air, bak cuci,
aliran listrik, dan gas. Sedangkan fasilitas khusus berupa peralatan dan
mebelair yang meliputi meja siswa, meja guru, kursi, papan tulis, lemari alat,
lemari bahan, perlengkapan P3K, pemadam kebakaran, dan lain-lain. Kegiatan
di laboratorium biologi adalah kegiatan dalam rangka mempelajari hal-hal
yang berkaitan dengan makhluk hidup. Berbeda dengan fisika dan kimia, yang
objek kajiannya adalah makhluk tak hidup. Objek kajiannya dapat berupa

7
makhluk hidup yang masih hidup, atau bagian dari makhluk hidup yang sudah
mati. Untuk mengkaji itu diperlukan berbagai jenis alat dan
bahan.Pengelompokkan alat-alat dan bahan dalam laboratorium biologi
menurut jenis alat dan bahan tersebut, seperti: 1) alat-alat optik, 2) alat-alat
dan wadah dari kaca, dari porselen atau dari plastik yang tidak mudah
terkorosi, 3) alat-alat bantu seperti sumbat karet, sumbat gabus, pelubang
gabus, spatula, sikat tabung reaksi dan sikat buret, 4) alat-alat bedah dan
pengerat seperti jarum, panci bedah, gunting, pinset, pisau dan mikrotom, 5)
alat peraga dan model seprti mikroslaid, slaid 35 mm, model-model (kerangka,
torso, kotak genetika) dan carta, 6) alat-alat ukur sseperti neraca, thermometer,
hygrometer, stopwatch, dan respirometer, 7) alat-alat penopang/penumpu
seperti statif dan alasnya, klem, bosshead, kaki tiga, kasa, rak tabung reaksi
dan mikrotom, 8) alat pemanas, 9) alat-alat untuk kegiatan lapangan seperti
kuadrat, jala plankton, komparator lingkungan dan vaskulum, 10) bahan-bahan
kimia untuk biologi.
2. Pengorganisasian Pengelola
Agar kesinambungan daya guna laboratorium dapat dipertahankan,
laboratoratorium perlu dikelola secara baik. Salah satu bagian dari pengelola
laboratorium ini adalah staf atau personal laboratorium. Staf atau personal
laboratorium mempunyai tanggung jawab terhadap efektifitas dan efisiensi
laboratorium termasuk fasilitas, alat-alat dan bahan-bahan praktikum. Pada
sekolah menengah, biasanya laboratorium dikelola oleh seorang penanggung
jawab laboratorium yang diangkat dari salah seorang guru IPA (fisika, kimia
atau biologi). Di Sekolah Menengah, pengelola laboratorium bertanggung
jawab kepada Kepala Sekolah. Selain pengelola laboratorium biasanya
terdapat pula seorang teknisi laboratorium. Tugas teknisi laboratorium
membantu penyiapan bahan-bahan dan alat-alat praktikum, pengecekan secara
periodik, pemeliharaan dan penyimpanan alat dan bahan. Agar kinerja
pengelola laboratorium berjalan baik, perlu disusun struktur organisasi
laboratorium. Pada struktur organisasi tersebut, dicantumkan pula para guru
mata pelajaran fisika, kimia dan biologi sebagai penanggung jawab masing-
masing alat/bahan. Sebagai contoh struktur organisasi tersebut dapat dilihat
pada Gambar 2.

8
( Gambar 2. Struktur Organisasi Di Laboratorium IPA )

Tugas penanggung jawab laboratorium selain mengkoordinir berbagai


aspek laboratorium, juga mengatur penjadwalan penggunaan laboratorium.
Penjadwalan ini dikoordinasikan dengan bagian kurikulum dan
mempertimbangkan usulan-usulan guru. Pada laboratorium dengan peralatan
laboratorium yang rumit atau kompleks, biasanya perlu diangkat seorang
operator alat. Operator alat bertanggung jawab terhadap alat yang
dioperasikannnya, oleh karena itu operator harus selalu siap jika sewaktu-
waktu alat tersebut digunakan.

3. Pengadministrasian Alat Dan Bahan


Mengadministrasi alat dan bahan disini maksudnya mencatat jumlah alat
dan bahan yang ada. Pengadministrasian pada dasarnya dapat dilakukan oleh
orang yang sudah mendapat pendidikan khusus seperti guru atau orang yang
sudah terlatih khusus untuk menjadi petugas laboratorium seperti teknisi
laboratorium atau asisten laboratorium. Mengadministrasi alat dan bahan yang
ada di dalam laboratorium dapat dilakukan dengan inventarisasi alat dan bahan
yang tujuannya untuk memudahkan pemeriksaan. Inventarisasi ini dapat dibuat
pada suatu buku atau secara komputasi sebagai daftar induk. Hal-hal yang
perlu diperhatikan pada inventarisasi mencakup : 1) kode alat/bahan, 2) nama
alat/bahan, 3) spesifikasi alat/bahan (merk, tipe dan pabrik pembuat alat), 4)
sumber pemberi alat dan tahun pengadaannya, 5) tahun penggunaan, 6) jumlah
atau kuantitas, 7) kondisi alat, baik atau rusak. Daftar penerimaan alat dan
bahan perlu dibuat untuk mencatat semua alat dan bahan yang diterima baik
yang berasal dari permintaan sekolah melalui usulan.

9
4. Keselamatan Kerja Dalam Laboratorium
Laboratorium sekolah mungkin belum terkenal sebagai tempat yang
berbahaya. Frekuensi terjadinya kecelakaan tidak besar. Sekali pun demikian,
usaha mencegah terjadinya kecelakaan perlu diadakan. Untuk dapat mencegah
terjadinya kecelakaan diperlukan pengetahuan tentang jenis-jenis kecelakaan
yang mungkin terjadi di dalam laboratorium biologi, beserta pengetahuan
tentang penyebabnya. Setiap pengguna perlu mengetahui jenis kecelakaan
yang mungkin terjadi di dalam laboratorium biologi.6
E. Peranan Guru Untuk menunjang Kegiatan Di Laboratorium

Depdikbud menambahkan bahwa laboratorium berfungsi sebagai tempat


untuk memecahkan masalah, mendalami suatu fakta, melatih keterampilan
berfikir ilmiah, dan mengembangkan sifat ilmiah. Dengan demikian guru atau
pengelola laboratorium harus selalu mengarahkan kegiatan praktikum di
laboratorium dengan baik diantaranya:
1. Mengembangkan keterampilan ( pengamatan dan pencatatan data) serta
kemampuan siswa dalam menggunakan alat
2. Melatih siswa agar dapat berkerja cermat serta mengenal batas-batas
kemampuan pengukuran laboratorium
3. Melatih ketelitian mencatat dan kejelasan melaporkan hasil percobaan
siswa
4. Merangsamg daya berfikir kritis analisis siswa melalui penafsiran
eksperimen
5. Memperdalam pengetahuan siswa
6. Mengembangkan kejujuran dan rasa tanggung jawab siswa
7. Melatih siswa merencanakan dan melaksanakan percobaan lebih lanjut.7

6
Anggraini Aprilianingtyas. (2013). Pengelolaan Laboratorium Biologi Untuk Menunjang Kinerja Pengguna Dan
Pengelola Laboratorium Biologi SMA Negeri 2 Wonogiri, hal 2-12.
7
https://dokumen.tips/documents/makalah-perencanaan-5693c9d06065a.html

10
F. Hasil Observasi Laboratorium
Sekolahan yang kami observasi yaitu di SMA Sumbangsih. Kegiatan yang
kami observasi mencangkup perencanaan laboratorium Biologi. Pada
laboratorium Biologi SMA Sumbangsih hanya terbagi menjadi 2 ruangan yaitu
ruangan utama dan ruang penyimpanan, padahal untuk kriteria laboratorium ideal
harus mempunyai 3 ruangan yaitu ruangan utama, ruangan penyimpanan dan
ruangan persiapan. Untuk meja praktikum di ruangan utama jumlahnya ada 4
meja, di depan 2 meja dan di belakang 2 meja. Serta dilengkapi meja demonstrasi
dan papan tulis di depan ruangan utama.

( Gambar 3. Ruangan Utama )


Kondisi di dalam laboratorium sudah memadai hal tersebut terlihat dari
kesedian alat dan bahan yang menunjang kelengkapan laboratorium.
Laboratorium di SMA Sumbangsih setiap minggunya dipakai oleh siswa dari
kelas X-XII IPA. Biasanya mereka melakukan praktikum tentang materi yang
telah di berikan guru biologi saat di kelas. Untuk praktikum biasanya guru
membagi beberapa kelompok agar lebih kondusif dan efesien.

( Gambar 4. Tempat cuci tangan )

11
Di dalam laboratorium tidak difasilitasi dengan AC, namun hanya kipas
angin dan fentilasi. Serta untuk tempat cuci tangan disediakan, letaknya itu di
sebelah kanan dari ruangan utama. Selain itu untuk ruangan penyimpanan
letaknya berada di pojok belakang sebelah kiri dari ruangan utama.

( Gambar 6. Fasilitas dan Ruangan penyimpanan )


Kelengkapan alat cukup memadai namun untuk perawatannya kurang baik,
masi banyak alat-alat laboratorium yang penempatannya berserakan atau
tercampur, misalnya gelas beker yang diletakan sembarangan di bawah tempat
cuci tangan. Seharusnya gelas beker ditempatkan di rak atau almari. Mikroskop
yang tersedia di laboratorium jenisnya masih yang sederhana yaitu mikroskop
cahaya. Dimana penggunaan mikroskop ini dengan bantuan sinar matahari atau
boklam lampu.
Bahan yang tersedia di laboratorium terdiri dari media awetan, preparat
permanen, tiruan yang berupa kerangka, bagan dari bunga dsb. Untuk media
awetan terdiri dari awetan basah tanaman dan hewan laut. Jumlah awetan basah
dan preparat permanen jumlahnya tidak banyak. Biasanya media segar yang
digunakan saat praktikum di bawa oleh masing – masing siswa jadi guru tidak
menyediakan. Untuk laboratorium biologi di SMA sumbangsih tidak memiliki
seorang laboran. Jadi untuk pengelolahan laboratorium di tugaskan untung
masing- masing guru di matapelajaran IPA khususnya Biologi, Kimia, dan Fisika.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemanfaatan laboratorium perlu dilakukan agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai. Ilmu pengetahuan alam mempelajari tentang alam beserta gejala-gejala yang
yang menyertainya. Pembelajaran ilmu pengetahuan alam tanpa melakukan kegiatan
praktikum di laboratorium, sepertinya tidak memberi makna apapun tentang apa yang
dipelajari . Dengan penggunaan laboratorium sebagai tempat melaksanakan praktikum
pembelajaran diharapkan, fungsi laboratorium sebagai penunjang keberhasilan dan
peningkatan mutu pendidikan dapat terealisasi secara optimal.
Laboratorium mempunyai peranan yang sangat besar di dalam pendidikan dan
pembelajaran, yaitu membantu siswa dalam peningkatan kompetensi pengetahuan dan
pengembangkan sikap ilmiah. Sikap ilmiah ini perlu dimiliki oleh siswa agar mampu
membentuk kepribadian yang baik. Untuk meningkatkan penggunaan laboratorium,
perlu didukung oleh tenaga laboratorium yang professional minimal sesuai standar
yang kualifikasi dan kompetensi tenaga laboratorium. Disamping itu laboratorium
perlu dilengkapi dengan sarana prasarana dan alat atau bahan laboratorium yang
memadai, serta dikelola secara profesional.
Untuk perencanaan laboratorium di SMA sumbangsih cukup baik. Hal ini
dibuktikan dengan kesedian alat dan bahan yang cukup memadai untuk menunjang
kegiatan praktikum, namun untuk perawatan alat dan bahan masih belum optimal.

B. Saran
Sebaiknya untuk memanfatkan laboratorium yang efektif dan efesian di setiap
laboratorium membutuhkan seorang laboran agar segala proses di laboratorium
berjalan secara optimal.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ajeng Yoesephin. (2011). Pengelolaan Laboratorium Di Sekolah Menengah


Pertama Negeri 1 Sentolo Kabupaten Kulon Progo. UNY: Yogyakarta

Kertiasa, Nyoman. 2006. Laboratorium Sekolah dan Pengelolaanya. Bandung:


Pudak Scientific.
https://www.academia.edu/6530482/Pengelolaan_Laboratorium_dalam_Pembelaja
ran. Diakses tanggal 4 Oktober 2018 jam 16.32 WIB

https://dokumen.tips/documents/makalah-perencanaan-5693c9d06065a.html
Diakses tanggal 4 Oktober 2018 jam 15.20 WIB

Susilo, Amirullah Gufron. (2018). Pengelolahan Dan Pemanfaatan Laboratorium


Sekolah Bagi Guru Muhammadiyah Di jakarta Timur. Jurnal SOLMA P-
ISSN 2252-584x E-ISSN 2614-1531,Vol. 07, No. 1, pp. 127-137.
https://www.researchgate.net/publication/324605285. Diakses tanggal 4
Oktober 2018 jam 16.55 WIB

Wirjosoemarto K, YH Adisendjaja, B Supriatno & Riandi. 2004. Teknik


Laboratorium. FPMIPA. Universitas Pendidikan Indonesia.

14
LAMPIRAN

Tahapan Perencanaan Kegiatan Laboratorium

1. Melakukan evaluasi
a. Hasil evaluasi
b. Analisis keadaan laboratorium
c. Menyebutkan kebutuhan yang diperlukan
2. Merancang ruang laboratorium
a. Membuat sketsa laboratorium beserta ukurannya
3. Pengorganisasian laboratorium
4.Merencanakan penjadwalan penggunaan laboratorium
5.Merancang tata tertib penggunaan laboratorium

15
16

Anda mungkin juga menyukai