Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

PENGELOLAAN ASET LABORATORIUM

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Administrasi Laboratorium dengan
Dosen Pengampu Diana Rinawat, ST, M.Kes

DISUSUN OLEH

KELOMPOK II MATERI KE – V :

1. Cantika Violetta Dyah Savitri


2. Dinda Aronia Sherlin
3. Puri Apriliyanti
4. Widya Nastasa

POLITEKNIK KEMENTRIAN KESEHATAN BANTEN

TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya
makalah yang berjudul Pengelolaan Aset Laboratorium. Penulisan makalah ini merupakan salah
satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Administrasi Laboratorium. Dalam penulisan
makalah ini kami merasa banyak kekurangan baik pada teknik penulisan maupun materi,
mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak
sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami,sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.

Tangerang, 20 Januari 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................
1.3 Tujuan......................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................
2.1 Definisi Aset dan laboratorium……………………………………………............
2.2 Penyimpanan Aset Laboratorium............................................................................
2.3 Faktor yang menyebabkan kerusakan aset..............................................................
2.4 Cara penyimpanan Aset..........................................................................................
2.5 Cara perawatan Aset Laboratorium……………………………….………............
BAB III PENUTUP..................................................................................................................
3.1 Kesimpulan.............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Laboratorium menurut Emha (2002), laboratorium diartikan sebagai suatu tempat
untuk mengadakan percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan ilmu
fisika, kimia, biologi atau bidang ilmu lain.. Pengertian lain menurut Sukarso (2005),
laboratorium ialah suatu tempat dimana dilakukan kegiatan kerja untuk mernghasilkan
sesuatu. Tempat ini dapat merupakan suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka,
misalnya kebun dan lain-lain.
Laboratorium dapat berkembang dengan baik jika dilakukan pengelolaan yang baik
dari pihak terkait. Pengelolaan laboratorium merupakan suatu proses pendayagunaan sumber
daya secara optimal dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya. Pengelolaan
laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna yang sesuai standar tenaga
laboratorium, fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, bahan kimia), dan
aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya.
Laboratorium merupakan unsur pelaksana teknis penunjang pelaksanaan tugas pendidikan,
penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dalam satu cabang ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni sesuai dengan keperluan bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta
kesenian tertentu. Di samping sebagai tempat praktikum mahasiswa dan tempat dosen atau
peneliti melakukan penelitian, laboratorium juga bisa digunakan oleh masyarakat untuk
membantu memecahkan suatu permasalahan tertentu

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Laboratorium serta Fungsi dan Manfaat Laboratorium?
2. Bagaimana cara mengelola Laboratorium?
3. Bagaimana cara mengelola dan menggunakan alat laboratorium?
4. Definisi aset dan laboratorium ?
5. Bagaimana cara penyimpanan aset laboratorium ?
6. Apa saja faktor yang menyebabkan kerusakan aset ?
7. Bagaimana cara perawatan aset laboratorium ?
8. Bagaimana struktur organisasi laboratorium ?

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan dalam makalah ini adalah:
1. Untuk menjelaskan pengertian Laboratorium serta Fungsi dan Manfaat Laboratorium.
2. Untuk menjelaskan cara mengelola Laboratorium.
3. Untuk menjelaskan cara mengelola dan menggunakan alat laboratorium.
4. Untuk mengetahui cara pengelolaan aset laboratorium.
5. Untuk mengetahui cara penyimpanan.
6. Untuk mengetahui faktor penyebab kerusakan.
7. Untuk mengetahui cara perawatan.
8. Untuk mengetahui struktur organisasi.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian, Fungsi dan Manfaat Laboratorium

a. Pengertian Laboratorium

Laboratorium (disingkat lab) adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran


ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium biasanya dibuat untuk
memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali (Anonim,
2007).

Sementara menurut Emha (2002), laboratorium diartikan sebagai suatu tempat


untuk mengadakan percobaan, penyelidikan, dan sebagainya yang berhubungan dengan
ilmu fisika, kimia, dan biologi atau bidang ilmu lain.

Pengertian lain menurut Sukarso (2005), laboratorium ialah suatu tempat dimana
dilakukan kegiatan kerja untuk mernghasilkan sesuatu. Tempat ini dapat merupakan
suatu ruangan tertutup, kamar, atau ruangan terbuka, misalnya kebun dan lain-lain.
Berdasarkan definisi tersebut, laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk
melakukan percobaan maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi,
dan kimia atau bidang ilmu lain, yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau
ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lain.

b. Fungsi Laboratorium
Fungsi laboratorium yaitu sebagai sumber belajar dan mengajar, sebagai metode
pengamatan dan metode percobaan, sebagai prasarana pendidikan atau sebagai wadah
dalam proses belajar mengajar.

Menurut Soejitno (1983) secara garis besar fungsi laboratorium adalah sebagai
berikut :

 Memberikan kelengkapan bagi pelajaran teori yang telah diterima sehingga antara teori
dan praktik bukan merupakan dua hal yang terpisah. Keduanya saling kaji-mengkaji
dan saling mencari dasar.
 Memberikan keterampilan kerja ilmiah bagi mahasiswa/siswa.
 Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakikat kebenaran ilmiah dari
sesuatu obyek dalam lingkungan alam dan lingkungan sosial
 Menambah keterampilan dalam menggunakan alat dan media yang tersedia untuk
mencari dan menemukan kebenaran.
 Memupuk rasa ingin tahu mahasiswa/siswa sebagai modal sikap ilmiah seorang calon
ilmuwan.
c. Manfaat Laboratorium

Dalam proses belajar mengajar kegiatan laboratorium atau praktikum juga


memiliki peran penting yang bermanfaat dalam mencapai 3 tujuan pembelajaran,
antara lain:

 Keterampilan kognitif, misalnya:


o Melatih agar teori dapat dimengerti.
o Agar teori dapat diterapkan pada keadaan problem nyata.
 Keterampilan afektif, misalnya:
o Belajar bekerja sama.
o Belajar menghargai bidangnya.
o Belajar merencanakan kegiatan secara mandiri.
 Keterampilan psikomotorik, misalnya:
o Belajar memasang peralatan sehingga betul-betul berjalan.
o Belajar memakai peralatan dan instrumen tertentu.

2.2 Pengelolaan Laboratorium

a. Pengertian, Kedudukan dan Fungsi

Pengelolaan laboratorium merupakan suatu proses pendayagunaan sumber daya secara


efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara optimal dengan
memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya.

Pengelolaan laboratorium berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas


laboratorium (bangunan, peralatan laboratorium, spesimen biologi, bahan kimia), dan
aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya.
Pada dasarnya pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik
pengelola maupun pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat harus memiliki
kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan mengusahakan
keselamatan kerja. Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya agar
laboratorium selalu tetap berfungsi
sebagaimana mestinya. Sedangkan upaya menjaga keselamatan kerja mencakup usaha
untuk selalu mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan sewaktu bekerja di
laboratorium dan penangannya bila terjadi kecelakaan.

b. Penanganan dan Penataan Laboratorium

 Penanganan Laboratorium
 Penanganan laboratorium secara umum adalah sebagai berikut:

 Mencampur zat-zat kimia


 Jangan campur zat kimia tanpa mengetahui sipat reaksinya. Jika tidak
tahu tanyakan pada orang yang mengetahuinya.

 Zat-zat baru atau kurang diketahui


 Berkonsultasilah bagi keamanan laboratorium sebelum menggunakan
zat-zat kimia baru atau yang kurang diketahui. Harus dicheck secara
teratur semua zat-zat kimia yang digunakan, karena mungkin
menimbulkan resiko.

 Membuang material-material yang berbahaya


 Sebelum membuang material-material yang berbahaya harus diketahui
resiko yang mungkin terjadi. Karena itu pastikan bahwa cara
membuangnya tidak menimbulkan bahaya. Jika tidak tahu tanyakan
pada orang yang mengetahuinya. Demikian juga terhadap air buangan
dari Laboratorium. Apakah ada bak penampung khusus atau dibuang
begitu saja. Sebaiknya harus ada bak penampung khusus, karena disitu
telah banyak tercemar dengan bahan-bahan kimia yang berbahaya. Bak
ini juga harus ditreatment, agar dapat dinetralisasi.

 Tumpahan
 Tumpahan asam diencerkan dahulu dengan air dan dinetralkan dengan
CaC03 atau soda ash, dan untuk basa dengan air dan dinetraliser
dengan asam encer. Setelahnya dipel, dan pastikan kain-kain yang
digunakan bebas dari asam atau alkali. Tumbahan minyak, harus
ditaburi dengan pasir, kemudian disapu dan dimasukkan dalam tong
yang terbuat dari logam dan ditutup rapat
2. Penataan Laboratorium

Tata letak peralatan adalah suatu bentuk usaha pengaturan penempatan


peralatan di laboratorium, sehingga laboratorium tersebut berwujud dan memenuhi
persyaratan untuk beroperasi. Kata pengaturan dalam kalimat di atas mengandung
makna yang sangat luas, yaitu bahwa dalam mewujudkan suatu laboratorium yang
layak operasi diperlukan penempatan perlatan yang tersusun yang rapi berdasar kepada
proses dan langkah-langkah penggunaan/aktivitas dalam laboratorium yang
diharapkan, begitu pula dengan daerah kerja harus memiliki luas yang memungkinkan
pengguna/pekerja/operator dapat bergerak bebas, aman dan nyaman, di samping lalu
lintas bahan yang akan digunakan dapat sampai ke tempat kerja dengan mudah dan
lancar.

Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam menyusun tata letak peralatan


dan perabotan laboratorium adalah:

 mudah dilihat
 mudah dijangkau
 aman untuk alat
 aman untuk pemakai
c. Administrasi Laboratorium
Administrasi merupakan suatu proses pencatatan atau inventarisasi fasilitas dan
aktifitas laboratorium, supaya semua fasilitas dan aktifitas laboratorium dapat
terorganisir dengan sistematis. Komponen laboratorium yang perlu dilakukan
administrasi meliputi:

 Bangunan/Ruangan laboratorium
 Fasilitas umum laboratorium
 Peralatan dan bahan
 Ketenagaan laboratorium
 Kegiatan laboratorium
Adapun administrasi alat praktek IPA menurut sukarso (2005), terdiri dari beberapa
bagian antara lain :
 Kartu stok adalah untuk mengetahui jumlah alat/bahan yang tersedia di laboratorium
dan tempat penyimpanannya
 Buku inventaris, memuat catatan tentang jumlah semua macam barang yang ada di
laboratorium termasuk perabot laboratorium
 Daftar alat/bahan sesuai LKS
 Buku harian kegiatan laboratorium berguna untuk merekam semua kejadian dalam
kegiatan laboratorium
 Label, memuat kode alat, nama alat dan jumlah alat dan keterangan mengenai kondisi
alat tersebut
 Format permintaan alat/bahan, biasanya diisi oleh guru bila akan melaksanakan
kegiatan laboratorium dan diberikan kepada laboran sebelum kegiatan dilakukan
 Jadwal kegiatan laboratorium.

d.Struktur Organisasi Laboratorium


Di Sekolah Menengah, pengelola laboratorium bertanggung jawab kepada Kepala
Sekolah. Selain pengelola laboratorium biasanya terdapat pula seorang teknisi
laboratorium. Tugas teknisi laboratorium membantu penyiapan bahan-bahan / alat-alat
praktikum, pengecekan secara periodik, pemeliharaan dan penyimpanan alat dan
bahan.

3. Penanggung Jawab Laboratorium


 Mengkoordinir tenaga laboratorium dibawahnya (koordinator laboratorium dan Dosen
– Dosen ) dalam penggunaan laboratorium.
 Mengusulkan dana untuk pengadaan alat dan bahan praktikum.
 Mengatur penjadwalan penggunaan laboratorium.
 Bertanggung jawab atas kelancaran semua kegiatan laboratorium.
 Bertanggung jawab atas penyelidikan, pemeliharaan dan optimalisasi laboratorium.
 Menyusun tata tertib laboratorium, program kerja laboratorium, dan jadwal
pelaksanaan kegiatan praktikum.
 Mengusulkan peningkatan sumber daya manusia di laboratorium.
4. Teknisi Laboratorium
 Membantu tugas-tugas penangung jawab laboratorium.
 Mengecek kelengkapan dan fungsi alat dan bahan lab serta mengawasi pengelolaan
laboratorium.
 Bertanggung jawab atas perbaikan alat-alat yang rusak atau tidak berfungsi.
 Membantu penyiapan bahan-bahan atau alat-alat praktikum, pengecekan secara
periodik, kalibrasi serta pemeliharan alat dan bahan.
5. Koordinator Laboratorium
 Mengkoordinir dosen dalam penggunaan laboratorium.
 Mengusulkan kepada penanggung jawab laboratorium untuk pengadaan alat/bahan
praktikum.
 Bertanggung jawab tentang kebersihan, penyimpanan, perawatan, dan perbaikan alat.
 Menyusun jadwal dan tata tertib penggunaan laboratorium.
 Inventarisasi dan pengadministrasian peminjaman alat-alat laboratorium.
 Menyusun laporan pelaksanaan kegiaan laboratorium.

7. Dosen Mata Kuliah


 Merencanakan dan mengatur pelaksanaan praktikum secara teratur sesuai
bidangnya.
 Membimbing kegiatan praktikum.
 Memantau dan mengevaluasi kegiatan praktikum.
e. Standar Design Laboratorium

Pemakai laboratorium hendaknya memahami tata letak atau layout bangunan


laboratorium. Pembangunan suatu laboratorium tidak dipercayakan begitu saja kepada
seorang arsitektur bangunan. Bangunan laboratorium tidak sama dengan bangunan
kelas.

Banyak faktor yang harus dipertimbangkan sebelum membangun laboratorium.


Faktor-faktor tersebut antara lain lokasi bangunan laboratorium dan ukuran-ukuran
ruang. Persyaratan lokasi pembangunan laboratorium antara lain tidak terletak pada arah
angin yang menuju bangunan lain atau pemukiman. Hal ini dimaksudkan untuk
menghindari penyebaran gas-gas berbahaya. Bangunan laboratorium tidak berdekatan
atau dibangun pada lokasi sumber air. Bangunan laboratorium jangan terlalu dekat
dengan bangunan lainnya.

Lokasi laboratorium harus mudah dijangkau untuk pengontrolan dan


memudahkan tindakan lainnya misalnya apabila terjadi kebakaran, mobil kebakaran
harus dapat menjangkau bangunan laboratorium. Selain persyaratan lokasi, perlu
diperhatikan pula tata letak ruangan. Ruangan laboratorium untuk pembelajaran sain
umumnya terdiri dari ruang utama dan ruang-ruang pelengkap.

Ruang utama adalah ruangan tempat para siswa atau mahasiswa melakukan
praktikum. Ruang pelengkap umumnya terdiri dari ruang persiapan dan ruang
penyimpanan. Ruang persiapan digunakan untuk menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan
yang akan dipakai praktikum atau percobaan baik untuk siswa maupun untuk guru.
Ruang penyimpanan atau gudang terutama digunakan untuk menyimpan bahan-bahan
persediaan (termasuk bahan kimia) dan alat-alat yang penggunaannya tidak setiap saat
(jarang). Selain ruangan-ruangan tersebut, mungkin juga sebuah laboratorium memiliki
ruang gelap (dark room), ruangan spesimen, ruangan khusus untuk penyimpanan bahan-
bahan kimia dan ruang adminitrasi / staf .

Hal ini didasarkan atas pertimbangan keamanan berbagai peralatan laboratorium


dan kenyamanan para pengguna laboratorium. Penyimpanan alat-alat di dalam gudang
tidak boleh disatukan dengan bahan kimia. Demikian pula penyimpanan alat-alat gelas
tidak boleh disatukan dengan alat-alat yang terbuat dari logam.

Ukuran ruang utama lebih besar dari pada ukuran ruang persiapan dan ruang
penyimpanan. Contoh apabila luas lantai untuk sebuah bangunan laboratorium 100m2,
70

– 80 m2 diguanakan untuk ruang utama tempat praktikum. Ruang penyimpanan harus


dapat ditempati lemari yang akan digunakan untuk menyimpan alat-alat atau bahan.
Demikian juga ruang persiapan, harus dapat ditempati meja dan alat-alat untuk
keperluan penyiapan bahan-bahan atau alat-alat untuk percobaan. Contoh tata letak
ruangan-ruangan laboratorium beserta ukurannya dapat dilihat pada gambar berikut:

Contoh Design Standar Laboratorium

2.3 Pengelolaan dan Penggunaan Alat

Pengelolaan dan penggunaan peralatan Lab adalah merupakan hal yang harus
diketahui dengan pasti oleh setiap petugas Lab yang akan mengoperasikan alat tersebut.
Setiap alat yang akan dioperasikan itu harus benar-benar dalam kondisi :

o Siap untuk dipakai (Ready for use)


o Bersih
o Terkalibrasi
o Tidak rusak
o Beroperasi dengan baik
Peralatan yang ada juga harus disertai dengan buku petunjuk (manual-operation), mana
tahu sesewaktu ada kerusakan kecil/atau kerusakan besar, maka buku manual ini akan
dapat
dimanfaatkan oleh technician/technisi lab. Technisi Lab yang ada harus senantiasa berada
di tempat, karena setiap kali peralatan dioperasikan kemungkinan alat tidak beroperasi
dengan baik dapat terjadi. Bagi petugas Lab maupun tenaga skill yang ada. Dengan adanya
Manajemen Laboratorium yang baik akan tercipta pekerjaan yang mantap.

Beberapa peralatan Lab yang dimiliki kiranya dapat disusun secara teratur pada
suatu tempat tertentu/rak atau pada pelataran (bench) yang disediakan. Peralatan
berfungsi untuk melakukan suatu kegiatan pekerjaan, penelitian atau studi tertentu
yang menghendaki adanya bantuan peralatan. Karenanya alat-alat ini harus stand-by,
sewaktu-waktu dapat dipakai segera. Untuk itu alat-alat Lab harus dalam keadaan yang
baik. Alat-alat ini disusun secara teratur, sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Kelompokkanlah alat-alat ini dalam kelompok yang aman dan terkendali. Setelah
habis dipakai kembali dibersihkan dan disusun seperti semula.

Semua alat-alat ini sebaiknya diberi cover/penutup (misal plastik transparant),


terutama bagi alat-alat yang memang memerlukannya. Alat-alat yang tidak ada
penutupnya akan cepat berdebu, kotor dan akhirnya dapat merusak alat yang
bersangkutan.

Definisi Aset dan Laboratorium

Aset adalah barang yang dalam pengertian hukum disebut benda, yang terdiri dari
benda tidak bergerak dan bergerak. Barang yang dimaksud meliputi barang tidak
bergerak (tanah atau bangunan) dan barang bergerak, baik yang berwujud (tangible)
tidak berwujud (intangible), yang tercakup dalam aktiva/kekayaan atau harta kekayaan
dari suatu perusahaan, badan usaha, institusi atau individu perorangan, dan dalam
pengertian aset negara atau HKN (Harta Kekayaan Negara) juga terdiri dari barang-
barang atau benda yang disebutkan diatas. Termasuk pula bantuan-bantuan dari luar
negeri yang diperoleh secara sah.
Sedangkan laboratorium adalah sarana penunjang jurusan dalam study yang
bersangkutan, dan sumber daya unit dasar untuk pengembangan ilmu dan pendidikan.
Dalam pendidikan laboratorium adalah tempat proses belajar mengajar melalui metode
praktikum yang dapat menghasilkan praktikum hasil pengalaman belajar. Selain itu
laboratorium juga adalah suatu bangunan yang di dalamnya dilengkapi dengan peralatan
dan bahan-bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu untuk melakukan percobaan
ilmiah, penelitian, praktek pembelajaran, kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi
bahan tertentu.Laboratorium dibedakan sesuai bidang keilmuan yang dipelajari, misalnya
laboratorium kimia yang berkecimpung dalam bidang ilmu kimia. Laboratorium kimia
terbagi lebih spesifik lagi seperti laboratorium kimia fisika, laboratorium kimia organik,
laboratorium kimia anorganik, laboratorium kimia analitik, laboratorium biokimia,
laboratorium kimia instrumen, dsb.

Penyimpanan Aset Laboratorium


Aset disimpan berdasarkan misalnya berdasarkan jenis bahannya, seperti kelompok
peralatan gelas, logam, kayu, karet, actor dan porselen. Aset disimpan berdasarkan
frekuensi penggunaannya (sering digunakan dan jarang digunakan). Aset yang intensitas
penggunaannya tinggi dipisahkan agar mudah dalam persiapan. Sedangkan aset khusus
disimpan dalam lemari/tempat khusus karena sifat alat yang rentan terhadap actor luar/
sensitif dan mahal harganya.
Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan aset laboratorium, yaitu :
1. Aman
Disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar aset yang mudah
dibawa dan mahal harganya seperti stop watch perlu disimpan pada lemari terkunci.
Aman juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya dan bahan sehingga fungsinya
berkurang.
2. Mudah dicari
Untuk memudahkan mencari letak masing–masing aset dan bahan, perlu diberi
tanda yaitu dengan menggunakan label pada setiap tempat penyimpanan aset (lemari,
rak atau laci).

3. Mudah diambil
Penyimpanan aset diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti
lemari, rak dan laci yang ukurannya disesuaikan dengan luas ruangan yang tersedia.

Faktor yang dapat menyebabkan kerusakan aset


Kerusakan aset disebabkan oleh beberapa faktor baik itu internal maupun eksternal.
1. Perubahan Temperatur
Beberapa jenis alat kimia peka terhadap perubahan temperatur. Temperatur
yang tinggi menyebabkan alat-alat memuai, tetapi kadang-kadang pemuaian tidak
teratur sehingga bentuk alat-alat akan berubah pula. Temperatur ruangan yang cukup
tinggi dapat memicu terjadi oksidasi sehingga dapat merusak aset laboratorium dan
keadaan temperatur yang terlalu rendah juga mempunyai akibat yang serupa.
Misalnya alat-alat ukur, seperti gelas ukur, buret, pipet. Alat-alat tersebut tidak boleh
dipanaskan.
2. Kelembaban Udara
Udara mengandung oksigen dan uap air. Kondisi udara yang lembab membuat
aset yang terbuat dari logam seperti besi menjadi berkarat dan barang-barang lain
seperti seng,tembaga, kuningan dan lain-lain menjadi kusam. Udara mengandung
oksigen dan uap air karean itu penyimpanan alat dari logam harus dihindarkan dari
kontak dengan udara.
3. Debu atau Kotoran
Debu atau kotoran salah satu penyebab rusaknya aset. Suatu alat secara terus-
menerus terkena debu dan jarang dibersihkan akan mudah rusak. Misalnya neraca,
pada umumnya disekolah ataupun dilaboratorium neraca kadang tidak disimpan
didalam lemari melainkan berada berdekatan dengan macam-macam zat kimia. Hal
ini menyebabkan piring neracanya berdebu dan bernoda. Keadaan seperti ini, dapat
berakibat neracaa menjadi rusak dan kalibrasinya sudah tidak sesuai lagi.

4. Mekanis
Aset-aset di laboratorium banyak yang terbuat dari bahan dasar kaca, karena itu
hindarkan dari benturan-benturan atau gerakan mekanis lainnya, seperti tekanan atau
tempaan atau pada saat pencucian.
5. Air, Asam, Basa dan Cairan lainnya
Air akan mempercepat rusaknya alat-alat kimia,oleh karena itu simpanlah alat
dalam keadaan kering. Tempatkan alat dalam tempat yang kering. Zat kimia yang
bersifat asam dan basa mempunyai daya rusak yang lebih hebat dalam air. Hindarkan
alat-alat kimia dari sentuhan cairan asam dan basa ini. Akibat dari tutup botol masing-
masing zat yang berdekatan tidak rapat, maka pertemuan uap asam klorida dengan uap
ammonia, akan bereaksi menghasilkan uap ammonium klorida yang dapat merusak alat-
alat dari logam. Cara yang paling baik untuk mencegah kerusakan alat-alat yang
disebabkan oleh asam dan basa, ialah mengisolir asam dan basa itu sendiri. Misalnya
menempatkan botol asam yang tertutup rapat dan ditempatkan dalam almari khusus atau
almari asam. Demikian pula cairan kimia diluar asam ataupun basa dan air juga dapat
menyebabkan kerusakan pada alat-alat kimia.

Cara perawatan aset laboratorium


Pemeliharaan di sini bukan berarti aset disimpan dengan baik sehingga aset-asetnya
selalu utuh, akan tetapi aset tetap dipergunakan dan agar tahan lama, tentunya perlu
dilakukan perawatan sehingga aset-aset tersebut tahan lama atau awet. Jadi yang
dimaksud dengan pemeliharaan atau perawatan aset-aset atau menjaga keselamatan aset
adalah :
1. Menyimpaan pada tempat yang aman.
2. Perawatan termasuk menjaga kebersihan.
3. Penyusunan, penyimpanan aset-aset yang berbentuk set.
4. Menghindari pengaruh luar/lingkungan terhadap alat.
Dalam pemeliharaan alat perlu diketahui sifat-sifat dasar alat, antara lain:
1. Zat atau bahan dasar pembuatan
Bahan dasar alat harus diketahui agar penyimpanan dan penggunaannya dapat
dikontrol. Misalnya alat gelas yang akan dipakai untuk pemanasan harus dipilih
dari bahan yang tahan panas. Bila suatu alat terbuat dari besi, atau sebagiai
pelengkap alat terbuat dari besi, maka tidak boleh disimpan berdekatan dengan zat-
zat kimia, terutama yang bersifat korosif. Bahan besi dengan asam akan cepat
berkarat
2. Berat alat
Di laboratorium terdapat alat yang ringan, ada yang berat. Untuk alat-alat
berat jangan disimpan di tempat yang tinggi, sehingga sewaktu mau menyimpan
atau mengambil tidak sulit diangkat atau dipindahkan.
3. Kepekaan alat terhadap pengaruh lingkungan
Berbagai alat yang peka terhadap lingkungan, misalnya terhadap kelembaban,
di daerah yang dingin atau di daerah yang lembab penyimpanan alat harus hati-
hati, karena pada daerah lembab bila alat disimpan dalam lemari kemungkinan
besar akan ditumbuhi jamur. Lensa harus dijaga jangan sampai berjamur. Lensa
obyektif dan okuler cepat berjamur di daerah lembab. Salah satu cara mencegah
pengaruh kelembaban di lemari penyimpanan dipasang lampu listrik, sehingga
udara dalam lemari menjadi lebih kering. Mikroskop harus disimpan dalam
kotaknya dan diberi zat absorpsi (silika).
4. Pengaruh bahan kimia
Dalam laboratorium terdapat zat-zat kimia. Beberapa zat kimia terutama yang
korosif dapat mempengaruhi atau merusak alat. Oleh karena itu zat-zat kimia harus
disimpan berjauhan dari alat-alat, terutama alat-alat yang terbuat dari logam.
pengaruh alat yang satu dengan yang lain. Dalam penyimpanan alat perlu
diperhatikan bahwa alat yang terbuat dari logam harus dipisahkan dari alat yang
terbuat dari gelas. Beberapa alat yang diset dan terdiri dari alat logam dan kaca,
misalnya Respirator Ganong, Kalorimeter. Selain alat itu sendiri, dibutuhkan
standarnya. Setiap alat yang terkombinasi dari logam-kaca, sedapat mungkin dalam
penyimpanannya dipisahkan, pada waktu hendak dipakai barulah dipasang atau
diset. Magnet jangan disimpan dekat alat-alat yang sensitif pada magnet.
Stopwatch dapat kehilangan kestabilan bila disimpan berdekatan dengan magnet.
Di laboratorium bentuk alat juga beraneka ragam. Banyak alat yang bentuknya
bundar, alat ini harus disimpan sebaik mungkin, jangan sampai terguling. Ada alat yang harus
disimpan dalam keadaan berdiri, misalnya hygrometer. Cara menyimpan alat ini sebaiknya
dalam keadaan tergantung. Beberapa jenis thermometer mempunyai tempat khusus (tabung).
Setelah selesai dipergunakan dibiasakan menyimpan atau segera dimasukkan dalam
tabungnya. Perawatan alat secara rutin dapat dilakukan. Sebelum alat digunakan hendaknya
diperiksa dulu kelengkapannya dan harus dibersihkan terlebih dahulu. Setelah selesai
dipergunakan semua alat harus dibersihkan kembali dan jangan disimpan dalam keadaan
kotor. Demikian juga kelengkapan alat tersebut harus dicek terlebih dahulu sebelum
disimpan. Lemari untuk menyimpan alat seringkali terkena rayap, untuk mencegah rayap
yang dapat merusak berbagai jenis alat, maka secara periodik perlu disemprot dengan
antihama atau sejenisnya atau dengan memasukkan kapur barus pada lemari penyimpanan.

F. Struktur Organisasi Laboratorium


Dalam sebuah laboratorium juga terdapat struktur organisasi laboratorium yang mana
akan mengatur dan menegelola laboratorium di sekolah. Organisasi laboratorium adalah
suatu sistem kerja sama dari kelompok orang, barang, atau unit tertentu tentang
laboratorium, untuk mencapai tujuan. Mengorganisasikan laboratorium berarti menyusun
sekelompok orang atau petugas dan dan sumberdaya yang lain untuk melaksanakan suatu
rencana atau program guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara yang
paling berdaya guna terhadap laboratorium. Contoh struktur organisasi laboratorium :

PEMBANTU

DEKAN

KEPALA

LABORATORIUM

TEKNISI

LABORATORIUM

Susunan standar struktur organisasi laboratorium harus adanya seorang laboran agar
sesuai berdasarkan Permendiknas No. 26 Tahun 2008.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Laboratorium adalah suatu tempat yang digunakan untuk melakukan
percobaan maupun pelatihan yang berhubungan dengan ilmu fisika, biologi,
dan kimia atau bidang ilmu lain, yang merupakan suatu ruangan tertutup,
kamar atau ruangan terbuka seperti kebun dan lain-lain, yang berfungsi
sebagai wadah dalam proses pembelajaran. Tujuan dari laboratorium sendiri
yaitu keterampilan kognitif, keterampilan afektif, dan keterampilan
psikomotorik.
2. Pada dasarnya pengelola laboratorium merupakan tanggung jawab bersama
milik pengelola maupun pengguna. Oleh karena itu, setiap orang yang terlibat
harus memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur memelihara,
dan mengusahakan keselamatan kerja. Pengelolaan dan penggunaan peralatan
Lab merupakan hal yang harus diketahui dengan pasti oleh setiap petugas Lab
yang akan mengoperasikan alat tersebut. Setiap alat yang akan dioperasikan
itu harus benar-benar dalam kondisi siap untuk dipakai(Ready for use), bersih,
berkalibrasi, tidak rusak, beroperasi dengan baik.
3. Di dalam laboratorium terdapat bahan-bahan kimia, dan untuk mengenalinya
kita dapat melihat dari sifat-sifatnya yaitu bahan kimia yang mudah terbakar,
bahan kimia pengoksidasi, bahan kimia mudah meledak, bahan radioaktif,
bahan korosif dan penyebab korosii, dan bahan beracun(toksik). Jika kita
memperhatikan dengan baik sifat-sifat dari bahan-bahan tersebut maka
kecelakaan saat melakukan praktikum dapat diminimalisir.
4.
B. Saran
Sebagai pengelola dan pengguna laboratorium, kita wajib menjaga dan merawat
laboratorium itu sendiri agar semua kegiatan di dalam laboratorium dapat
berjalan dengan lancar.
DAFTAR PUSTAKA

https://dokumen.tips/documents/makalah-pengelolaan-laboratorium-kimia-sekolah.html

http://digilib.polban.ac.id/files/disk1/87/jbptppolban-gdl-ekkiirawan

https://www.tocanalyzer.net/2017/01/pengertian-laboratorium-dan-mengenal.html

https://www.medrec07.com/2015/01/pengertian-dan-definisi-laboratorium.html

Anda mungkin juga menyukai