Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN HASIL SURVEY LABORATORIUM SEKOLAH

SMP NEGERI 2 PURWOKERTO

Judul:

PENGELOLAAN LABORATORIUM SEKOLAH DAN


PERMASALAHANNYA

Kelompok 3:

1. Muhammad Rizal K (1601070008)


2. Lenty Canina F (1601070015)
3. Eka Meiliana Isza (1601070025)
4. Nurhanifah (1601070032

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

2018
HALAMAN PENGESAHAN

Nama Kegiatan : Survey Laboratorium Sekolah


Judul Kegiatan : Pengelolaan Laboratorium Sekolah dan
Permasalahannya
Lokasi Kegiatan : SMP Negeri 1 Purwokerto
Kelompok : 3
Ketua : Muhammad Rizal K (1601070008)
Anggota : 1. Lenty Canina F (1601070015)
: 2. Eka Meiliana Isza (1601070025)
: 3. Nurhanifah (1601070032)

Purwokerto, 24 Desember 2018

Mengetahui.
Ketua Kelompok I,

Kepala Sekolah,

(………………..)
Muhammad Rizal K
NIM. 1601070008
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Profil Sekolah
1. Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Purwokerto

2. No. Statistik Sekolah (NSS) : 20103021915


3. No. Pokok Sekolah Nasional (NPSN): 20301936
4. Alamat Sekolah : Jl. Gereja No. 20

Kecamatan: Purwokerto Timur


Kabupaten : Banyumas
Propinsi : Jawa Tengah
5. Telephon/ HP/ Fax : (0281)637862

6. Website : www.smpn2-
pwt.sch.id
7. E-Mail :
smp2purwokerto@yahoo.co.id
8. Status Sekolah : Negeri

9. Nilai Akreditasi Sekolah :A

B. Jenis-Jenis Laboratorium yang Ada di Sekolah.


Laboratorium adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran ataupun
pelatihan ilmiah dilakukan. Laboratorium dibuat untuk memungkinkan
dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali. Laboratorium
memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai tempat berlatih siswa untuk mengembangkan keterampilan
intelektual melalui kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala-
gejala alam.
2. Mengembangkan keterampilan motorik siswa. Siswa akan bertambah
keterampilannya dalam mempergunakan alat-alat media yang tersedia untuk
mencari dan menemukan kebenaran.
3. Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran
ilmiah dari sesuatu objek dalam lingkungn alam dan sosial.
4. Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon
ilmuan.
5. Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan
atau penemuan yang diperolehnya.
Terdapat 3 jenis laboratorium di SMP N 2 Purwokerto yaitu:
1. Laboratorium Biologi : 1 ruang
2. Laboratorium Fisika : 1 ruang
3. Laboratorium ITC : 3 ruang

C. Manajemen Tata Kelola Ruang


Ruangan laboratorium di SMP N 2 Purwokerto terdiri atas 1 ruang lab,
biologi, 1 ruang lab. Fisika, dan 3 ruang lab. ITC. Ruangan lab. Biologi berada
di lantau satu, lab. Fisika berada di lanta dua, 2 ruangan lab. ITC berada di
lantai 1, dan 2 ruangan lab. ITC berada di lantai 2.
Pada laboratorium Biologi ruangan dibagi menjadi beberapa ruang, yaitu
ruang utama untuk kegiatan praktikum, ruang kerja laboran, dan ruang
penyimpanan alat dan bahan. Ruang pertama, yaitu ruangan untuk kegiatan
praktikum merupakan ruangan yang paling luas dan berada di sisi depan,
ruang tersebut diatur dan dikelola sebagai tempat yang cocok untuk kegiatan
pembelajaran dan praktikum. Terdapat meja dan kuri yang ukurannya telah
disesuaikan untuk siswa melakukan praktikum yang jaraknya telah diatur agar
tidak terlalu sempit, dibagian depan terdapat meja dan bangku guru. Disalah
satu sisi ruangan digunakan untuk tempat meletakan lemari penyimpanan alat-
alat elektronik seperti mikroskop, serta media pembelajaran seperti torso. Di
bagian sisi kanan dan kiri di lengkapi dengan meja wastafel yang terdapat
sumber listrik dan sumber air. Ruangan kedua, yaitu ruang kerja laboran
terletak dibelakang ruang praktikum, ruangan tersebut digunakan sebagai
tempat kerja laboran, berisi perlengkapan yang dibutuhkan laboran seperti,
meja, kursi, dan computer/laptop. Ruang ketiga, yaitu ruang penyimpanan alat
dan baham, terletak di samping ruang kerja laboran, didalamnya berisi lemari-
lemari sebagai tempat menyimpan alat-dan bahan di laboratorium.
Pada laboratorium fisika, pembagian ruangan sama seperti pada
laboratorium biologi, yaitu terdiri dari ruang praktikum, ruang kerja laboran,
dan ruang penyimpanan alat. Yang membedakan ruang lab. Fisika dengan lab.
Biologi yaitu ruang praktikum lab. Fisika tekesan lebih luas, karena diruang
praktikum tidak begitu banyak peralatan. Semua peralatan tersimpan di lemari
penyimpanan yang ada di bagian belakang ruangan dan di ruang
penyimpanan. Selain itu, di lab. Fisika meja wastafel hanya berada pada satu
sisi ruangan, berbeda dengan lab. Boilogi yang meja wastafel berada pada
kedua sisi ruangan. Ruang laboran berada dibelakang ruang praktikum, berisi
perlengkapan yang dibutuhkan laboran. Ruang penyimpanan berada di
samping ruang laboran, berisi lemarai-lemari penyimpanan alat dan bahan
praktikum serta media-media pembelajaran.
Laboratorium ITC terdiri atas 3 ruang, yaitu 2 ruang di lantai 1 dan 1
ruang di lantai 2. Di dalam lab. ITC hanya terdapat satu ruangan, ruang
tersebut digunakan untuk kegiatan praktikum, ruang kerja laboran berada
dibagian depan. Laboratorium dikelola oleh laboran, digunakan sebagai
tempat praktikum, tempat ujian, serta tempat kegiatan dari dinas pendidikan
seperti kegiatan PLPG. Di lab. ITC dilengkapi dengan seperangkat komputer
pada setiap meja, sehingga setiap siswa dapat menggunakan satu komputer.
Pada setiap laboratorium dilengkapi dengan rambu-rambu atau simbol-
simbol yang menunjukan perinta, larangan, atau peringatan, mengenai hal-hal
yang harus, boleh, dan tidak boleh dilakukan di dalam laboratorium. Misal
simbol dilarang makan dan minum di dalam laboratorium, dan perinta
mematika lampu dan AC ketika meninggalkan laboratorium.

D. Manajemen Peralatan dan Bahan


Pengadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium SMP N 2 Purwokerto
dilakukan setiap satu tahun sekali. Dana anggaran untuk pembelian alat dan
bahan berasal dani dana BOS dan dana komite. Setiap akhir tahun
pembelajaran, pihak pengelola laboratorium mengajukan proposal untuk
pengadaan alat dan bahan, serta perlengkapan di laboratorium.
Penyediaan alat dan bahan untuk kegiatan praktikum dilakukan oleh
laboran sebelum kegiatan praktikum dimulai. Satu hari sebelum kegiatan
praktikum dilaksanakan, guru mata pelajaran sudah mengkonfirmasi alat dan
bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum kepada pengelola
laboratorium (laboran), sehingga pada saat praktikum berlangsung, semua alat
dan bahan yang digunakan sudah tersedia dan tidak ada kendala kehabisan
bahan praktikum.
Alat dan bahan di laboratorium di simpan dalam lemari-lemari yang
berbeda sesuai dengan pengelompokan jenis alatnya. Misal alat-alat elektronik
seperti mikroskop disimpan dalam lemari kaca, dan alat-alat gelas disimpan
dalam lemari yang berbeda. Untuk penyimpanan lensa ditempatkan pada
lemari yang diberi sinar agar tetap hangat. Setiap lemari diberi daftar nama
alat dan bahan yang ada didalamnya.
Perawatan dan pembersihan alat-alat yang terdapat dilaboratorium Biologi
dan Fisika dilakukan satu kali dalam satu semester (6 bulan 1 kali). Perawatan
alat-alat yang terdapat pada laboratorium ITC seperti komputer dilakukan 3
bula sekali. Kegiatan perawatan alat-alat laboratorium meliputi kegiatan
pembersihan alat-alat, dan pengecekan kondisi dari alat-alat apakah masih
berfungsi dengan baik atau ada kerusakan. Perawatan alat-alat laboratorium
dilakukan sendiri oleh pengelola laboratorium yaitu oleh laboran dan teknisi
yang bertugas di laboratorium tersebut .
(Daftar alat dan bahan di laboratorium Biologi dan Fisika SMP N 2
Purwokerto terlampir)
a. Prosedur Pengadaan Barang/Jasa Laboratorium IPA
1) Pengadaan barang/jasa untuk lab. IPA berdasarkan pada prinsip
prioritas yang telah disepakati bersama antar pengurus dan
dikomunikasikan kepada kepala sekolah.
2) Pengadaan alat dan bahan untuk keperluan pembelajaran di lab. IPA
dilakukan setiap satu semester sekali.
3) Pengadaan alat dan bahan untuk praktikum dilakukan oleh guru mata
pelajaran berdasarkan daftar alat dan bahan sesuai dengan LKS yang
telah dibuat untuk selanjutnya diserahkan kepada koordinator lab. IPA.
4) Pengadaan komponen keselamatan dilakukan oleh laboran yang
selanjutnya diserahkan kepada koordinator lab. IPA.
5) Pengadaan terhadap perbaikan kondisi fisik laboratorium dilakukan
oleh koordinator lab. sekolah untuk selanjutnya diajukan ke wakasek
sarana dan prasarana.

b. Aturan Penyimpanan Alat dan Bahan


1) Lemari yang digunakkan untuk menyimpan alat merupakan lemari yang
terbuat dari kayu pejal dan tertutup.
2) Lemari yang digunakkan untuk menyimpan bahan merupakan lemari
yang terbuat dari kayu pejal dan terbuka.
3) Lemari yang bersifat khusus seperti lemari mikroskop dan lemari
asap/asam disediakan sesuai dengan standar yang berlaku.
4) Alat-alat di dalam lab. IPA disimpan berdasarkan jenis mata
pelajarannya (kimia, fisika dan biologi) lalu dikelompokkan lagi
berdasarkan jenis bahan dasar pembuatnya, seperti kelompok alat besi,
kelompok alat gelas, kelompok alat porselain, dll.
5) Bahan-bahan di dalam lab. IPA dsimpan berdasarkan kelompok fase
dan sifatnya, seperti kelompok zat padat , kelompok larutan, kelompok
asam, kelompok basa, dll.
6) Bahan/alat yang masa dan ukurannya lebih besar disimpan di bagian
bawah lemari berurut ke atas menuju bahan/alat yang masa dan
ukurannya lebih kecil.
7) Setiap lemari harus dilengkapi kartu inventarisir dan label lemari
tersebut.

c. Aturan Peminjaman Alat dan Bahan


1) Peminjaman alat dan bahan untuk kegiatan pembelajaran praktikum
sesuai dengan program semester laboratorium diajukan oleh guru
kepada laboran paling lambat dua hari sebelum praktikum dilakukan.
2) Peminjaman alat dan bahan untuk keperluan KIR (Kelompok Ilmiah
Remaja) atau tim olimpiade sekolah dilakukan oleh guru pembimbing
dan diajukan kepada laboran paling lambat dua hari sebelum praktikum
dilakukan.
3) Peminjaman alat dan bahan untuk keperluan lainnya seperti penelitian,
dll. dilakukan oleh peneliti dan diajukan kepada laboran untuk
diketahui koordinator lab. IPA dan kepala sekolah.
4) Peminjaman alat dan bahan harus mengisi format kartu peminjaman
alat dan bahan.

d. Aturan Perawatan Alat dan Bahan


1) Fungsi alat/bahan harus dicek secara berkala minimal setiap satu
semester sekali oleh teknisi dan laboran.
2) Alat harus segera dibersihkan setelah digunakan.
3) Alat yang terbuat dari logam yang mudah berkarat seperti jangka
sorong, mikrometer skrup, dll. harus dilapisis oleh minyak agar tidak
mudah berkarat
4) Alat yang terbuat dari plastik harus dijauhkan dari sumber api.
5) Alat-alat listrik harus disimpan di tempat yang tidak terjangkau oleh air.
6) Alat yang terbuat dari magnet harus disimpan menggunakan kaki
magnet dan diberi pembatas penyimpanan antara magnet yang satu
dengan magnet yang lain.
7) Mikroskop harus disimpan dalam lemari yang memiliki kadar
kelembapan maksimal 70%.
8) Alat-alat digital disimpan dan dirawat sesuai dengan petunjuk yang
tertera pada manual alat.
9) Bahan sisa praktikum dilarang dikembalikan ke wadahnya lagi dan
harus langsung dibuang.
10) Alat/bahan yang rusak segera diserahkan kepada teknisi untuk
ditindaklanjuti.

e. Aturan Pelaksanaan Pembelajaran Praktikum


1) Kegiatan pembelajaran praktikum yang dilakukan sesuai dengan
program semester laboratorium yang telah dibuat dan disepakati
bersama.
2) Guru wajib berusaha untuk mewujudkan kegiatan pembelajaran
praktikum sesuai dengan program semester laboratorium yang telah
disepakati.
3) Penambahan kegiatan pembelajaran praktikum di luar program
semester laboratorium diizinkan apabila telah dikoordinasikan dengan
laboran dan koordinator lab. IPA.
4) Pembatalan kegiatan pembelajaran laboratorium pada program semester
laboratorium diizinkan apabila terjadi pada kondisi darurat dan tidak
memungkinkan serta telah dikoordinasikan dengan koordinator lab.
IPA.

f. Pengolahan Limbah
1) Zat-zat sisa praktikum dilarang untuk dibuang langsung ke saluran
pembuangan.
2) Zat-zat sisa praktikum dikumpulkan, untuk selanjutnya diencerkan dan
dinetralkan (sampai pH 6-8). Setelah itu baru diperkenankan untuk
dibuang ke saluran pembuangan khusus lab. IPA.
3) Pengenceran dilakukan berdasarkan perbandingan 1:20 yang berarti
setiap 1 mL zat sisa praktikum yang dibuang harus diencerkan dengan
20 mL air bersih.
4) Penetralan terhadap limbah yang bersifat basa menggunakan larutan
asam cuka.
5) Penetralan terhadap limbah yang bersifat asam menggunakan larutan
deterjen/soda kue.
E. Manajemen Kegiatan Dan Penggunaan Laboratorium
Laboratorium digunakan hanya untuk kegiatan pembelajaran. Laboratoriun
dilarang digunakan sebagai ruang kelas, ruang pertemuan, ruang
penyimpanan barang, dll. Laboratorium hanya digunakan sesuai dengan
peruntukannya. Penggunan laboratorium mengikuti jadwal pelajaran. Setiap
kelas mendapatkan jadwal kegiatan dilaboratorium satu kali dalam seminggu.
Laboratorium IPA dibagi menjadi 2 yaitu laboratorium Fisika dan
laboratorium Biologi. Untuk kelas VII kegiatan praktikum dilaksanakan di
laboratorium fisika, karena di kelas VII materi fisika lebih banyak dibanding
materi biologi, dan ketika ada materi biologi, praktikum tetap dilaksanakan
dilaboratorium fisika, dengan membawa peralatan yang dibutuhkan sesuai
praktikum dari lab. Biologi ke lab. Fisika. Untuk kelas VIII kegiatan
praktikum dilaksankan di laboratorium biologi, karena dikelas VIII materi
biologi lebih banyak dibanding materi fisika, dan ketika ada materi fisika,
praktikum tetap dilaksanakan dilab. Biologi dengan membawa peralatan dari
lab. Fisika. Untuk kelas IX jadwal menyesuaikan (fleksibel), hal tersebut
dikarenakan kelas IX sudah fokus terhadap materi UN dan tidak banyak
melakukan kegiatan praktikum di laboratorium.
Penggunaan laboratorium dapat dilakukan diluar jam pelajaran, yaitu jam
ko-kurikuler (diluar jam intra/ekstrakurikuler), yaitu pada jam 10.30-12.30.
pada jam tersebut laboratorium dapat digunakan siswa untuk mengerjakan
tugas atau berdiskusi. Laboratorium dapat digunakan pada jam
ekstrakurikuler, terutama pada saat kegiataan bimbingan OSN atau kegiatan
ekstrakurikuler seperti karya ilmiah remaja (KIR).

(Jadwal penggunaan laboratorium SMP N 2 Purwokerto terlampir)

F. Desain Dan Denah Ruang


Laboratorium di SMP N 2 Purwokerto didesain untuk kegiatan
pembelajaran dan praktikum, dimana desain meja dan tempat duduk bagi
siswa terletak berbaris dan semua siswa menghadap kearah guru (ke depan)
sedangkan tempat duduk guru berada di depan dan menghadap ke siswa
sehingga memudahkan guru untuk menyampaikan materi yang diperlukan,
sedangkan posisi siswa yang menghadap ke guru memungkinkan siswa untuk
dapat meliha guru dan fokus pada penjelasan guru di tengah kegiatan
praktikum. Desain meja dilaboratorium yang dibuat lebar memudahkan siswa
untuk bekerja dan berdiskusi secara kelompok. Selain itu, jarak antar meja
yang cukup lebar memberikan ruang bagi setiap siswa/setiap kelompok
supaya tidak saling bersinggungan satu sama lain. Hal tersebut bertujuan agar
siswa mempunyai ruang gerak yang cukup dalam kegiatan praktikum. Di
dalam laboratorium juga di lengkapi dengan sumber listrik, sumber air, dan
tempat cuci yang diperlukan dalam kegiatan praktikum.
Laboratorium biologi memiliki desain ruangan yang baik, karena langsung
berhadapan dengan ruang terbuka, sehingga jika ada gas bau tertentu hasil dari
praktikum dapat langsung menuju ke ruang terbuka dan tidak menyebar ke
lingkungan kelas. Selain itu lab. Biologi juga terdapat banyak ventilasi udara
dan kaca sehingga ruangan mendapat penerangan yang cukup, dan siang hari
tidak perlu menyalakan lampu terlalu banyak.
Laboratorium fisika terletak di lantai 2. Ruangan dilengkapi dengan
ventilasi dan kaca sehingga mendapat sirkulasi udara yang cukup dan
membuat ruangan cukup terang pada siang hari. Letaknya yang berada dilantai
2 membuat lab. Fisika terhubung langsung keruang terbuka ketika pintu
dibuka.
Laboratorium ITC terdapat 3 ruangan yaitu 2 ruangan berada dibawah dan
1 ruangan berada diatas. Laboratorium yang letaknya berada dibawah cukup
strategis, ruangan lebar dan suasana dalam laboratirum ITC ini tidak
membosankan karena terdapat banyak jenis poster. Tetapi, ruangan ini tidak
terhubung langsung keruang terbuka karena berada ditengah-tengah ruangan
lainnya, sehingga ruangan sedikit gelap dan memerlukan sumber cahaya yang
banyak. Kemudian untuk laboratorium ITC yang letaknya berada diatas
dilengkapi dengan ventilasi dan kaca sehingga mendapat sirkulasi udara yang
cukup dan membuat ruangan cukup terang pada siang hari.
(Desain dan denah ruang laboratorium di SMP N 2 Purwokerto terlampir)
G. Aturan Dan Tata Tertib
a. Tata Tertib Guru
1) Merencanakan proses pembelajaran di dalam lab. yang berkualitas,
terencana, sistematik, aman dan menyenangkan.
2) Membimbing dan mengawasi proses belajar mengajar siswa yang
berbasis praktikum/demonstrasi di dalam lab. agar sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan.
3) Mengajukan daftar alat/bahan yang diperlukan dalam praktikum
selambat-lambatnya dua hari sebelum praktikum dilaksanakan.
4) Mencoba terlebih dahulu praktikum yang akan dilakukan oleh siswa.
5) Mempunyai pengetahuan dalam P3K, perawatan alat/bahan,
keselamatan kerja dan pengolahan limbah.
6) Mengetahui dan yakin jika siswa sudah memahami aturan
keselamatan, tata tertib dan prosedur praktikum.
7) Menjamin kebersihan dan penyimpanan alat/bahan yang telah dipakai
dalam praktikum.
8) Melaporkan pada laboran jika ada alat/bahan yang rusak, tumpah atau
hilang.
9) Dilarang menyerahkan tugas membimbing dan mengawasi kegiatan
praktikum kepada pihak lain.
10) Dilarang membawa alat dan bahan ke luar laboratorium tanpa seizin
laboran
b. Tata Tertib Laboran
1) Datang setiap hari Senin-Jumat jam 07.00 sampai jam 15.30
2) Dilarang membawa alat dan bahan ke luar lab. tanpa seizin koodinator
lab.
3) Menyusun rencana strategis untuk melengkapi dan mengisi pokok-
pokok administrasi lab. yang telah digariskan.
c. Tata Tertib Teknisi
1) Datang setiap hari Senin-Jumat jam 07.00 sampai jam 15.30
2) Dilarang membawa alat dan bahan ke luar lab. tanpa seizin laboran.
3) Memperbaiki alat yang rusak sesuai dengan jenis kerusakannya.
4) Apabila kerusakan yang memerlukan pergantian komponen, maka
komponen yang rusak harus ditunjukkan kepada koordinator lab.
sebagai bukti.
5) Mengisi kartu reparasi setelah memperbaiki suatu alat.

d. Tata Tertib Siswa


1) Siswa dilarang masuk ke dalam ruang laboratorium tanpa seizin dari
guru atau staf laboratorium.
2) Siswa wajib menggunakan jas lab. dan peralatan keselamatan standar
lainnya (sepatu, ikat kepala, masker, kacamata pelindung dan sarung
tangan) ketika akan melakukan praktikum di dalam lab.
3) Dilarang membawa alat dan bahan ke luar lab. tanpa seizin laboran.
4) Menggunakan alat dan bahan sesuai dengan petunjuk yang ada di LKS
dan dilarang menggunakan alat dan bahan diluar petunjuk kecuali
dengan tujuan khusus dan dengan pengawasan guru yang
bersangkutan.
5) Siswa segera melapor kepada guru/laboran jika ada alat yang rusak
atau bahan yang tumpah.
6) Melapor kepada guru jika terjadi kecelakaan pada saat melakukan
praktikum.
7) Siswa dilarang makan dan minum di dalam lab.
8) Siswa dilarang membawa tas, dompet dan peralatan telekomunikasi ke
dalam lab.
9) Siswa dilarang melakukan praktikum diluar pengawasan guru.

H. Keselematan Kerja di Laboratorium.


a. Perlengkapan Keselamatan
1. Peralatan keselamatan yang harus dimiliki laboratorium IPA adalah
sebagai berikut:
a) Carta tata tertib
b) Alat pemadam kebakaran
c) Alarm darurat
d) Shower
e) Kotak P3K
f) Kotak pengenalan alat 2
2. Carta tata tertib berisi peraturan yang tercantum untuk siswa sesuai
dengan yang termuat di SOP Pasal 32 dan dicetak dalam kertas
minimal ukuran A2 untuk selanjutnya ditempel secara efektif di dalam
ruang lab.
3. Alat pemadam kebakaran harus disimpan di tempat strategis dan
minimal berjenis dry powder.
4. Alarm darurat hanya digunakan untuk kondisi yang genting dan tidak
terkontrol.
5. Shower digunakan untuk kondisi darurat yang memungkinkan
praktikan untuk menyelamatkan dirinya sendiri ketika terjadi
kecelakaan.
6. Kotak P3K merupakan sebuah kotak yang berisi peralatan standar
untuk kecelakaan. Kotak P3K mininmal terdiri dari kapas, kasa,
antiseptik, obat luka bakar, minyak kayu putih, obat sakit kepala, obat
maag, obat sakit perut, plaster luka dan pembalut wanita.
7. Kotak pengenalan alat berisi sample alat-alat di lab. beserta informasi
nama dan kegunaannya yang disimpan dalam lemari gantung.

b. Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan


1. Guru harus menguasai komponen keselamatan dan langkah-langkah
P3K.
2. Jika terjadi kecelakaan, guru harus bersikap tenang dan segera
menyuruh siswa keluar ruangan.
3. Jika guru tidak bisa mengendalikan kecelakaan guru wajib
membunyikan alarm yang tersedia atau segera meminta bantuan
kepada pihak yang terkait.
4. Pada kondisi darurat guru harus bisa menjaga keselamatan nyawa
siswa-siswanya dan dilarang mendahulukan keselamatan pribadi.
5. Siswa yang keracunan gas segera dibawa ke ruang terbuka untuk
mendapatkan udara segar.
6. Siswa yang terpercik bahan cair berbahaya segera dicuci air sebanyak
mungkin.
7. Siswa yang pingsan bisa dibangunkan dengan menggunakan
ammonium karbonat dan jika diperlukan dapat diberi napas buatan.
8. Siswa yang sakit dilarang masuk ke dalam lab. IPA untuk mengikuti
praktikum

c. Sanksi Bagi Pelanggar Aturan Keselamatan Kerja


1. Kecelakaan yang dilakukan oleh kesalahan siswa karena tidak
mengikuti prosedur percobaan merupakan tanggung jawab pribadi.
2. Kecelakaan yang disebabkan kelalaian guru dalam mengawasi siswa
ketika praktikum menjadi tanggung jawab guru yang bersangkutan.
3. Kecelakaan yang disebabkan oleh fasilitas di dalam lab. yang buruk
seperti selang gas bocor dan peralatan keselamatan yang tidak lengkap
menjadi tanggung jawab sekolah

I. Tata Pamong/ Struktur Organisas


a. Struktur Organisasi Lab. IPA
Struktur organisasi Lab. IPA sesuai dengan gambar bagan struktur di
bawah ini:
b. Struktur Organisasi Lab.ITC
c. Tugas dan Wewenang Kepala Sekolah
1. Memilih koordinator lab. IPA setiap dua tahun sekali.
2. Membimbing, memotivasi, memantau dan mengevaluasi kinerja
pengurus lab. IPA.
3. Memotivasi guru-guru IPA dalam melaksanakan pembelajaran
praktikum di sekolah.
4. Menyediakan dana keperluan operasional laboratorium IPA

d. Tugas dan Wewenang Koordinator Lab. IPA


1. Mengkoordinir guru mata pelajaran IPA (fisika, kimia,biologi) dalam
membuat jadwal praktikum di laboratorium.
2. Mengusulkan kepada kepala sekolah dan koordinator laboratorium
sekolah untuk pengadaan alat/bahan IPA berdasarkan matrikulasi yang
dibuat oleh guru mata pelajaran IPA.

e. Tugas dan Wewenang Guru Mata Pelajaran


1. Melaksanakan pembelajaran berbasis praktikum di ruang lab. IPA.
2. Mengajukan daftar alat/bahan yang diperlukan untuk praktikum
maksimal tiga hari sebelum pembelajaran praktikum dilaksanakan.
f. Tugas dan Wewenang Laboran
1. Mengerjakan administrasi tentang alat/bahan yang ada di laboratorium
IPA minimal setiap satu tahun sekali.
2. Mempersiapkan dan menyimpan kembali alat/bahan yang digunakan
dalam pembelajaran.
3. Bertanggungjawab atas kebersihan alat dan ruang laboratorium beserta
perlengkapannya.

g. Tugas dan Wewenang Teknisi


1. Memperbaiki alat laboratorium yang rusak.
2. Bersama-sama dengan laboran merawat alat dan bahan yang ada di
dalam laboratorium IPA.
BAB 2

PERMASALAHAN YANG DITEMUKAN

a. Apakah laboratorium-labotaorium di sekolah tersebut sudah memenuhi


kriteria dan syarat minimal sebagai laboratorium di sekolah?
Jawab:
Laboratorium di SMP N 2 Purwokerto sudah memenuhi kriteria dan syarat
sebagai laboratorium di sekolah, laboratorium di SMP N 2 Purwkerto sudah
memiliki gedung sendiri untuk setiap jenis laboratoriumnya. Yaitu lab. Fisika,
lab. Biologi dan lab. ITC masing-masing sudah memiliki gedung/ruangan
tersendiri. Selain itu laboratorium juga sudah memiliki alat dan bahan
penujang kegiatan praktikum yang cukup lengkap sesuai jenis
laboratoriumnya. Setiap laboratorium di SMP N 2 Purwokerto sudah terdapat
laboran yang bertugas mengelola laboratorium tersebut.

b. Apakah manajemen atau pengelolaan laboratorium-laboratorium di sekolah


tersebut sudah memenuhi standar pengelolaan laboratorium?
Jawab:
Manajemen atau pengelolaan laboratorium di SMP N 2 Purwokerto sudah
memenuhi standar pengelolaan laboratorium. Karena setiap laboratorium di
SMP N 2 Purwokerto sudah terdapat laboran yang bertugas mengelola
laboratorium tersebut, sehingga setiap kegiataan dan penggunaan laboratorium
di SMP N 2 Purwokerto teratur dengan baik. Jadwal penggunaan laboratorium
untuk setiap kelas sudah diatur sehingga setiap kelas mendapat kesempatan
untuk melakukan kegiatan dilaboratorium, tanpa terjadi tabrakan jam yang
mengakibatkan 2 kelas melakukan praktikum dijam yang sama.

c. Apakah desain dan tata ruangan laboratorium sudah sesuai dengan jenis
laboratorium dan kebutuhannya?
Jawab:
Desain dan tata ruangan laboratorium di SMP N 2 Purwokerto sudah
cukup sesuai dengan jenis laboratorium dan kebutuhan. Laboratorium di SMP
N 2 Purwokerto di desain untuk kegiatan pembelajaran dan praktikum, dimana
desain meja dan tempat duduk bagi siswa terletak berbaris dan semua siswa
menghadap kearah guru (ke depan) sedangkan tempat duduk guru berada di
depan dan menghadap ke siswa sehingga memudahkan guru untuk
menyampaikan materi yang diperlukan, sedangkan posisi siswa yang
menghadap ke guru memungkinkan siswa untuk dapat meliha guru dan fokus
pada penjelasan guru di tengah kegiatan praktikum. Desain meja
dilaboratorium yang dibuat lebar memudahkan siswa untuk bekerja dan
berdiskusi secara kelompok. Selain itu, jarak antar meja yang cukup lebar
memberikan ruang bagi setiap siswa/setiap kelompok supaya tidak saling
bersinggungan satu sama lain. Hal tersebut bertujuan agar siswa mempunyai
ruang gerak yang cukup dalam kegiatan praktikum. Di dalam laboratorium
juga di lengkapi dengan sumber listrik, sumber air, dan tempat cuci yang
diperlukan dalam kegiatan praktikum.
Letak ruangan laboratorium di SMP N 2 Purwokerto kurang strategis
karena berada di pojok, sehingga ada beberapa kelas yang membutuhkan
waktu cukup lama untuk menuju ke laboratorium karena jaraknya terlalu jauh.
Namun, baik laboratorium biologi maupun fisika terletak pada lokasi yang
cukup baik dan aman karena, karena langsung berhadapan dengan ruang
terbuka, sehingga jika ada gas dan bau tertentu hasil dari praktikum dapat
langsung menuju ke ruang terbuka dan tidak menyebar ke lingkungan kelas.
Selain itu di lab. Biologi dan fisika juga terdapat banyak ventilasi udara dan
kaca sehingga sirkulasi udara lancar dan ruangan mendapat penerangan yang
cukup, dan siang hari tidak perlu menyalakan lampu terlalu banyak.
Laboratorium ITC yang letaknya berada dibawah cukup strategis, ruangan
lebar dan suasana dalam laboratirum ITC ini tidak membosankan karena
terdapat banyak jenis poster. Tetapi, ruangan ini tidak terhubung langsung
keruang terbuka karena berada ditengah-tengah ruangan lainnya, sehingga
ruangan sedikit gelap dan memerlukan sumber cahaya yang banyak.
Kemudian untuk laboratorium ITC yang letaknya berada diatas dilengkapi
dengan ventilasi dan kaca sehingga mendapat sirkulasi udara yang cukup dan
membuat ruangan cukup terang pada siang hari.

d. Apakah kelengkapan alat laboratorium sudah sesuai dengan jenis laboratorium


dan kebutuhannya?
Jawab:
Kelengkapan alat laboratorium di SMP N 2 Purwokerto sudah sesuai
dengan jenis laboratorium dan kebutuhan, dilaboratorium biologi dan fisika
sudah dilengkapi dengan berbagai alat, baik alat elektronik, alat gelas dan
non-gelas yang diperlukan untuk kegiatan praktikum. Selain itu dilab. Biologi
dan fisika juga dilengkapi dengan charta, torso, dan alat peraga untuk
menunjang kegiatan pembelajaran dan praktikum di laboratorium. Di
laboratorium ITC sudah dilengkapi dengan seperangkat computer pada setiap
meja. Jumlah komputer di SMP N 2 Purwokerto cukup banyak, sehingga
setiap kelas yang melakukan praktikum dapat menggunakan 1 komputer untuk
setiap siswa.

e. Apakah keselamatan kerja di laboratorium sudah sesuai dengan standar


jaminan keselamatan kerja?
Jawab:
Keselamatan kerja di laboratorium SMP N 2 Purwokerto sudah sesuai
dengan standar jaminan keselamatan kerja. Di laboratorium SMP N 2
Purwokerto sudah disertai dengan alat pemadam api. Di dalam lab.biologi
disediakan jas lab untuk dikenakan siswa pada saat praktikum. Namun,
berdasarkan hasil pengamatan, perlengkapan P3K di lab. Biologi dan Fisika
tidak tersedia. Kotak P3K dalam keadaan kosong.

f. Apakah system tata pamong/struktur organisasi laboratorium sudah relevan?


Jawab:
Sistem tata pamong/struktur organisasi laboratorium di SMP N 2
Purwokerto sudah relevan. Kepala Sekolah berperan sebagai
penanggungjawab atas semua yang berkaitan dengan laboratorium. Setiap
laboratorium ada laboran yang bertanggung jawab untuk mengelola
laboratorium, sehingga laboratorium dapat terkoordinir dengan baik. Kepala
laboratorium bertugas mengatur dan mengkoordinir kerja laboran serta
bertanggungjawab mengelola seluruh laboratorium di sekolah.
BAB III
DISKUSI DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil pengamatan laboratorium di SMP N 2 Purwokerto,


Laboratorium-laboratotium di SMP N 2 Purwokerto sudah memiliki standar
laboratorium yang baik. pada laboratorium biologi dan laboratorium fisika sudah
dilengkapi dengan peralatan dan bahan yang cukup lengkap untuk kegiatan
praktiku. pada laboratorium ITC juga sudah dilengkapi perangkat komputer yang
lengkap untuk setiap meja, sehingga setiap siswa dapat menggunakan komputer
dan perlatan lain tanpa harus berebut dengan temannya. Pengelolaan ruang juga
diatur dengan rapi yaitu tersedia ruang praktikum siswa, ruang laboran, dan
ruangan penyimpanan alat. Namun, untuk lab. ITC ruang laboran langsung
tergabung dengan ruang praktikum.
Pengelolaan dan pengaturan jadwal penggunaan laboratorium sudah diatur
sehingga jadwal penggunaan laboratorium berlangsung teratur. Semua yang
berkaitan dengan ketersediaan alat dan bahan sudah dikelola oleh laboran
sehingga tidak terjadi kekurangan bahan pada saat kegiatan praktikum
berlangsung.
Terdapat beberapa kekurangan, yang pertama yaitu perlengkapan obat-
obatan di dalam kotak P3K di dalam laboratorium tidak tersedia. Sehungga jika
terjadi kecelakaan kerja yang membutuhkan obat untuk pertolongan pertama,
obat-obat tersebut tidak tersedia. Solusinya yaitu seharusnya disediakan obat-obat
yang sekiranya diperlukan jika terjadi kecelakaan dalam kegiatan praktikum dan
obat-obat tersebut diletakan didalam kotak P3K yang tersedia di dalam
laboratorium, sehingga ketika dibutuhkan, tidak bingung mencari obat atau
perlengkapan pertolongan pertama lainnya.
kedua yaitu kondisi ruang penyimpanan alat dan bahan yang kurang
terawat dan kurang tertata, sehingga ruang terkesan agak berantakan dan berdebu.
Solusinya yaitu seharusnya ruang penyimpanan alat dan bahan lebih ditata
sehingga alat dan bahan juga tertata rapi, selain itu, seharusnya ruang
penyimpanan dibersihkan secara rutin, sehingga ruang penyimpanan serta alat dan
bahan yang ada didalamnya tetap bersih dan tidak berdebu.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesiumpulan
Berdasarkan hasil survei yang telah kami lakukan di Sekolah SMP Negeri
2 Purwokerto maka akan disimpulkan sebagai berikut :
1. Laboratorium merupakan salah satu fasilitas uatama yang berada di
sekolah dimana seluruh siswa melakukan aktivitasnya guna memecahkan
suatu masalah atau bereksperimen untuk membuktikan suatu teori.
2. Laboratorium di SMP Negeri 2 Purwokerto terdiri dari 3 jenis
laboratorium yaitu laboratorium Biologi yang berada dilantai satu,
laboratorium Fisika yang berada dilantai 2 dan laboratorium ITC yang
terdapat 3 ruangan diantaranya 2 ruanga berada dilantai satu dan 1 ruang
berada dilantai 2.
3. Manajemen atau pengelolaan laboratorium di SMP N 2 Purwokerto juga
telah memenuhi standar pengelolaan laboratorium. Karena setiap
laboratorium di SMP N 2 Purwokerto sudah terdapat laboran yang
bertugas mengelola laboratorium tersebut, sehingga setiap kegiataan dan
penggunaan laboratorium di SMP N 2 Purwokerto teratur dengan baik.
4. Sarana untuk perlengkapan alat dan bahan di laboratorium SMP Negeri 2
Purwokerto telah memadai dan terfasilitasi sehingga kegiatan praktikum
dapat berjalan dengan baik sesuai jadwal tiap kelas. Setiap kelas
mendapatkan jadwal kegiatan prakitkum 1 kali dalam satu minggu.
5. Kesehatan dan keselamatan kerja di laboratorium (safety lab) menjadi hal
dasar yang harus diperhatikan sebelum seseorang masuk dan melakukan
kegiatan di laboratorium, pemahaman yang bagus tentang kesehatan dan
keselamatan kerja juga hal yang sangat dibutuhkan untuk menegakkan
aturan dan memastikan para pengguna bisa bekerja dengan aman dan
selamat.

B. Saran
Laboratorium merupakan tempat yang digunakan untuk kegiatan
praktikum seperti eksperimen atau penelitian. Oleh karena itu, laboratorium
harus dirawat dan ditata dengan rapih supaya alat dan bahan tersusun dengan
teratur. Keselamatan kerja harus diutamakan dengan mematuhi peraturan yang
telah dibuat serta menyediakan perlengkapan pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K).
DAFTAR PUSTAKA

(Referensi)

Sisunandar. 2018. Perencanaan Pengembangan dan Safety Laboratorium.


Purwokerto : UMP.

Jurnal Pengelolaan Laboratorium Pendidikan.


https://ejournal2.undip.ac.id/index.php/jplp Diakses pada tanggal 28
Desember 2018 Pukul 16.40 WIB.

Jurnal Efektifitas Pengelolaan Laboratorium IPA.


https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://ejournal.u
nib.ac.id/index.php/manajerpendidikan/article/viewFile/1242/1039&ved=2ah
UKEwjcgd3ynMLfAhWIP48KHWdyACIQFjAAegQIBhAB&usg=AOvVaw
30Y4VwSQfaTlkBF1ibKGeZ. Diakses pada tanggal 28 Desember 2018
Pukul 16.43 WIB.

Anda mungkin juga menyukai