0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
246 tayangan32 halaman
Dokumen ini membahas tentang manajemen laboratorium IPA di SMA Amir Hamzah Medan. Penelitian ini menganalisis penerapan manajemen laboratorium, kendala, dan sarannya. Beberapa temuan antara lain tata ruang dan kondisi peralatan laboratorium belum maksimal, serta kurangnya tenaga ahli seperti laboran untuk masing-masing bidang.
Dokumen ini membahas tentang manajemen laboratorium IPA di SMA Amir Hamzah Medan. Penelitian ini menganalisis penerapan manajemen laboratorium, kendala, dan sarannya. Beberapa temuan antara lain tata ruang dan kondisi peralatan laboratorium belum maksimal, serta kurangnya tenaga ahli seperti laboran untuk masing-masing bidang.
Dokumen ini membahas tentang manajemen laboratorium IPA di SMA Amir Hamzah Medan. Penelitian ini menganalisis penerapan manajemen laboratorium, kendala, dan sarannya. Beberapa temuan antara lain tata ruang dan kondisi peralatan laboratorium belum maksimal, serta kurangnya tenaga ahli seperti laboran untuk masing-masing bidang.
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN TA: 2017/2018 BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 32 Tahun 2013 sebagai pengganti PP No 19 Tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional, bahwa laboratorium merupakan sarana prasarana yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran.
Mengoptimalkan fungsi laboratorium perlu
dikelola secara baik untuk kelancaran proses belajar mengajar. BATASAN MASALAH
Pada penelitian ini dibatasi dengan observasi
manajemen laboratorium IPA di SMA Amir Hamzah Medan. RUMUSAN MASALAH • Bagaimana penerapan manajemen laboratorium IPA di SMA Amir Hamzah Medan? • Apa saja kendala terkait pemaksimalan fungsi laboratorium IPA di SMA Amir Hamzah Medan? TUJUAN • Mengetahui penerapan manajemen laboratorium IPA di SMA Amir Hamzah Medan. • Mengetahui kendala terkait pemaksimalan fungsi laboratorium IPA di SMA Amir Hamzah Medan. MANFAAT • Bagi Mahasiswa,sebagai agen of change dapat menambah keahlian terkait pengelolan laboratorium.Selain itu dapat secara langsung melihat manajemen laboratorium di sekolah yang nantinya diharapkan mampu memberikan solusi terkait pemaksimalan fungsi laboratorium. • Bagi pihak sekolah,dengan adanya penelitian ini dapat menjadi bahan masukan terkait pemaksimalan fungsi laboratorium IPA yang ada di sekolah.Sehingga dapat mendukung proses pembelajaran. BAB II TINJAUAN TEORITIS TERLAMPIR BAB III METODOLOGI PENELITIAN DESAIN PENELITIAN Desain penelitian yang diaplikasikan oleh penulis adalah penelitian observatif. Dengan tujuan untuk mendapatkan informasi terkait manajemen laboratorium disekolah serta kendala terkait pemaksimallan laboratotium. LOKASI DAN JADWAL PENELITIAN
Lokasi dan jadwal penelitian diaksanakan di SMA
Swasta Amir Hamzah Medan,jalan Meranti Medan Petisah pada tanggal 2 Maret 2019. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Penulis akan menggunakan observasi partisipati (participant observation). Keraf (1980) menerangkan bahwa observasi adalah pengamatan langsung kepada suatu objek yang akan diteliti.Di mana yang diamati adalah terkait manajemen laboratorium IPA yang ada disekolah. VARIABEL PENELITIAN Pada penelitian ini terdiri dari dua variable yaitu variable bebas dan variable terikat. Adapun sebagai variable bebas ialah hasil atau informasi yang diperoleh dari apa yang disampaikan oleh narasumber maupun yang diamati secara langsung, dan sebagai variable terikatnya ialah literature yang dijadikan sebagai acuan teori sekaligus informasi terkait manajemen laboratorium. TEKNIK ANALISIS DATA
Teknik analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan deskriftif yang bermaksud untuk memaparkan atau menggambarkan situasi- situasi atau kejadian-kejadian yang terjadi. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN TATA RUANG • Pintu masuk dan keluar laboratorium ialah sama,serta tidak dilengkapi dengan pintu darurat. • Ruang praktikum dilengkapi dengan 4 meja praktikum masing-masing dengan ukuran 1,5 x 3 meter, dan disertai 8 kursi untuk praktikan. • Ruang persiapan • Ruang peralatan • Ruang penyimpanan • Lemari praktikum • Lemari gelas • Lemari alat-alat optic • Pintu jendela diberi kawat kasa. • Kipas angin Dengan demikian untuk tata ruang laboratorium belum maksimaal dan belum sesuai dengan ketentuan yang ada berdasarkan literature.Seperti tidak adanya pintu darurat,ruang penangas,ruang staf,ruang teknisi,ruang istirahat/ibadah,ruang prasarana kebersihan,ruang toilet. KONDISI ALAT
Peralatan di laboratorium yang ada
kurang terawat keadaanya.seperti mikroskop yang kondisinya sebagian belum siap tuk dipakai dan belum terkalibrasi. INFRASTRUKTUR LABORATORIUM Laboratorium IPA berada di lantai 2 YPI Amir Hamzah,jenis meja dan kursi yang di gunakan untuk pengerjaan praktikum ialah meja dan kursi berbahan kayu,untuk lemari penyimpanan terbuat dari kayu dan kaca.Untuk sarana pendukung dilengkapi dengan ketersediaan energy listrik,dan air. ADMINISTRASI LABORATORIUM • Inventarisasi peralatan laboratorium • Daftar kebutuhan alat baru, alat tambahan, alat yang rusak, alat yang dipinjam/dikembalikan • Surat masuk dan surat keluar • Daftar pemakai laboratorium, sesuai dengan jadwal kegiatan praktikum/ penelitian • Daftar inventarisasi bahan kimia dan non-kimia, bahan gelas dan sebagainya • Daftar inventarisasi alat-alat meubelair (kursi, meja, bangku, lemari dsb. ORGANISASI LABORATORIUM Untuk susunan organisasi laboratorium,penanggung jawab laboratorim hanya satu orang sudah mencakup kimia,fisika,dan biologi.Beliau sekaligus bertugas sebagai laboran hal ini tentunya berpengaruh untuk kinerja lab tersebut.Berdasarkan info yang di dapatkan peneliti bahwa ternyata penanggung jawab laboratorium sekaligus laboran merupakan berlatar belakang pendidikan fisika,dan beliau tidak begitu memahami terkait pengelolaan lab kimia. FASILITAS PENDANAAN Sebagian besar pendanaan bersumber dari dana pribadi sekolah,dan ada juga yang bersumber dari pemerintah. KEDISIPLINAN Kedisiplinan sangat dipengaruhi oleh pola kebiasaan dan perilaku dari manusia itu sendiri. Oleh sebab itu setiap pengguna laboratorium harus menyadari tugas, wewenang dan fungsinya. Sesama pengguna laboratorium harus ada kerjasama yang baik, sehingga setiap kesulitan dapat dipecahkan/diselesaikan bersama.Berdasarkan wawancara kedisiplinan sudah cukup baik. KETERAMPILAN Pengelola laboratorium sejauh ini masih dalam upaya meningkatkan keterampilan semua tenaga laboratoriumoran/teknisi. Peningkatan keterampilan dapat diperoleh melalui pendidikan tambahan seperti pendidikan keterampilan khusus, pelatihan (workshop) maupun magang di tempat lain. Peningkatan keterampilan juga dapat dilakukan melalui bimbingan dari staf dosen, baik di dalam laboratorium maupun antar laboratorium. PERATURAN UMUM Untuk peraturan umum sudah sesuai dengan apa yang ada pada literature manajement laboratorium. PENANGANAN MASALAH UMUM Untuk penanganan masalah umum masih belum terlalu di pahami hal ini dikarenakan basic penanggung jawab laboratorium sekaligus laboran ialah bukan kimia. JENIS PEKERJAAN • Berbagai pekerjaan laboratorium waktu, baik dari pengguna maupun seperti praktek, penelitian, dan pengelola laboratorium layanan umum, harus didiskusikan • Meningkatkan kualitas dan sebelumnya dengan Kepala ketrampilan pengelola laboratorium Laboratorium. Setelah itu dan laboratoriumoran. dilanjutkan dengan cara • Baik pengelola laboratorium dan pelaksanaannya.Untuk hal ini sudah laboratoriumoran/teknisi harus sesuai dengan literature yang ada dapat bekerja sama dengan baik yaitu berkenaan dengan : sebagai satu “TeamWork”Bekerja • Meningkatkan efisiensi penggunaan dengan satu team, jauh lebih baik bahan-bahan kimia, air, listrik, gas dari pada bekerja secara dan alat-alat laboratorium. sendiri/mandiri • Meningkatkan efisiensi biaya (operasional cost). • Meningkatkan efisiensi tenaga dan BAB V PENUTUP KESIMPULAN Berdasarkan observasi yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa: • Manajemen laboratorium pada tempat observasi belum maksimal,masih ada beberapa yang masih belum sesuai dengan ketentuan manajemen laboratorium sesuai dengan literature yang ada. • Kendala terkait pemaksimalan fungsi laboratorium diantaranya ialah kurangnya tenaga pekerja terkait seperti laboran untuk masing-masing bidang fungsi laboratorim.Selain itu juga terkait tata ruang dan fasilitas yang beum maksimal. SARAN
Penulis menyarankan adanya upaya peningkatan
keterampilan pengelolaan laboratorim terkait manajemen laboratorium bagi petugas yang ada dengan mengikuti pelatihan khusus terkait hal tersebut dan juga di tambahnya tenaga ahli seperti laboran pada bidang biologi dan kimia agar fungsi lab yang ada bisa dimaksimalkan.