Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Laboratorium merupakan sumber belajar yang efektif untuk mencapai kompetensi yang
diharapkan bagi siswa. Selain itu, laboratorium berperan memberikan pengalaman nyata bagi
siswa dalam proses pembelajaran.Untuk meningkatkan efesiensi dan efektifitas,laboratorium
harus dikelola dan dimanfaatkan dengan baik. Sebagus dan selengkap apapun suatu laboratorium
tidak akan berarti apa-apa jika tidak ditunjang oleh manajemen yang baik. Oleh karena itu, untuk
mengoptimalkan fungsi laboratorium perlu dikelola secara baik demi kelancaran proses belajar
mengajar.

Menurut PP nomor 19 Tahun 2005 mengenai standar nasional pendidikan dan dijabarkan dalam
permendiknas nomor 24 tahun 2007, laboratorium adalah tempat untuk mengaplikasikan teori
keilmuan, pengujian teoritis, pembuktian uji coba penelitian dan sebagainya dengan
menggunakan alat bantu yang menjadi kelengkapan dari fasilitas dengan kualitas memadai.

Agar laboratorium disekolah dapat berperan dan bermanfaat seperti itu, maka diperlukan
manajemen prosedur yang dilaksanakan dan dievaluasi dengan baik oleh pihak yang terkait.
Salah satu bagian dari pengelolaan laboratorium ini adalah staff atau personal laboratorium.
Pengelolaan laboratorium yang baik juga memerlukan peran dari berbagai pihak diantaranya
Kepala Laboratorium, Laboran dan Guru.

Laboran merupakan sumber daya manusia yang sangat menentukan kualitas pelayanan di suatu
laboratorium. Hal ini merupakan sesuatu yang wajar mengingat laboran merupakan bagian dari
struktur organisasi Laboratorium yang memberikan pelayanan kepada guru dan siswa secara
langsung.

Peran laboran sangat berhubungan dengan tuntutan dari pelayanan optimal yang secara
Psikologis merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh laboran. Pelayan optimal ini sangat
penting dan dibutuhkan oleh guru dan siswa demi tercapainya tujuan dalam pembelajaran. Selain
itu seorang laboran juga harus senantiasa melakukan pengawasan disaat berlangsungnya kegiatan
praktium. Dimana pengawasan diperlukan guna meminimalisirkan keributan atau kegaduhan
serta mengurangi tingkat kerusakan alat dan menekan angka kecelakaan kerja selama kegiatan
praktikum berlangsung. Secara tidak langsung segala sesuatu peristiwa yang terjadi di
laboratorium akan menjadi tanggung jawab pengelola laboratorium.

Kurangnya kesadaran para pengguna dalam pemanfaatan laboratorium serta minimnya


pengetahuna menyebabkan peristiwa-peristiwa kecelakaan kerja rutin terjadi. Yang perlu
dipahami adalah meskipun pelayanan laboran dalam bentuk pengawasan sudah terlaksana
dengan baik namun jika setiap pengguna laboratorium tidak memiliki rasa kebersamaan dalam
menjaga maka tentulah itu menjadi hal yang sia-sia.

Uraian latar belakang diatas menjadi alasan yang mendorong penulis untuk melakukan
“Optimalisasi Layanan Pemanfaatan Laboratorium Serta Penanganan Alat dan Bahan Yang Baik
Dalam Rangka Menunjang Kegiatan Di Laboratorium SMAN Unggul Aceh timur”.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukan diats, maka pokok permasalahan yang dapat
diidentifikasi adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Optimalisasi layanan pemanfaatan laboratorium di SMAN Unggul Aceh
Timur?
2. Bagaimana Penyimpanan Alat dan Bahan yang Baik di SMAN Unggul Aceh Timur?

C. Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan, maka tujuan yang akan dicapai adalah :
1. Untuk mengoptimalkan layanan pemanfaatan laboratorium di SMAN unggul aceh Timur/
2. Memberikan kemudahan dalam pengambilan alat dan bahan.

D. Manfaat
1. Bagi pengelola laboratorium, Best Practice ini mampu menjadikan masukan dalam
menyusun kebijakan tentang upaya optimalisasi layanan serta penempatan alat dan bahan
yang baik di laboratorium.
2. Bagi guru, best practice ini mampu meringankan dan membantu guru dalam melakukan
pengorganisasian, pengawasan, hingga penilaian kepada siswa saat kegiatan praktikum
berlangsung.
3. Bagi siswa, best practice ini mampu menuntun siswa menjadi lebih teratur dan terarah
selama mengikuti kegiatan praktikum di laboratorium.

Anda mungkin juga menyukai