Anda di halaman 1dari 4

Efektivitas Dan Pemanfaatan Laboratorium Komputer Pada

Madrasah Aliyah Mamba’ul Hisan

Restu Agestiningrum*1
1STAI
Syubbanul Wathon
3Program Manajemen Pendidikan Islam STAI Syubbanul Wathon

*e-mail: Aggsti53@gmail.com1

Abstract
This journal aims to convey the effectiveness and utilization of computer laboratories
at Madrasa Aliyah Mamba'ul Hisan. This research covers the completeness of computer
laboratory facilities and infrastructure and the human resources that manage the computer
laboratory. The subject of this research is Madrasah Aliyah Mamba’ul Hisan. Data were
collected through observation and interviews with the computer laboratory manager. The
results of the analysis show that the completeness of computer laboratory facilities and
infrastructure is in a good category. The supervision/evaluation carried out by the head of the
madrasah was in the sufficient category, and students' attitudes towards learning using a
computer laboratory were in the very good category..

Keywords: Effectiveness, Laboratory, Madrasah Aliyah

Abstrak
Jurnal ini bertujuan untuk menyampaikan efektivitas dan pemanfaatan laboratorium
komputer di Madrasah Aliyah Mamba’ul Hisan. Penelitian ini mencangkup pada
kelengkapan sarana dan prasarana laboatorium komputer dan sumber daya manusia yang
mengelola laboratorium komputer. Subjek penelitian ini adalah madrasah Aliyah mamba’ul
hisan. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara kepada pihak pengelola
laboratorium komputer. Hasil analisis menunjukkan bahwa kelengkapan sarana dan
prasarana laboratorium komputer berada pada kategori baik. Supervisi/evaluasi yang
dilakukan oleh kepala madrasah pada kategori cukup, dan sikap siswa terhadap pembelajaran
dengan menggunakan laboratorium komputer dalam kategori sangat baik.

Kata kunci: Efektivitas, Laboratorium, Madrasah Aliyah

1. PENDAHULUAN
Pada umumnya pembelajaran teori dan praktikum di laboratorium
merupakan kegiatan yang menjadi satu kesatuan dalam proses belajar mengajar di
era teknologi ini. Ilmu teknologi kini menjadi mata pelajaran pilihan yang wajib ada
disetiap sekolah/madrasah untuk memperoleh pengetahuan lebih dan mampu
mengikuti zaman. Kegiatan praktikum yang dilakukan di laboratorium merupakan
metode pembelajaran yang dapat memberi pengaruh terhadap keberhasilan siswa
dalam belajar komputer, baik bagaimana mengoperasikannya maupun mempelajari
aplikasi-aplikasi yang terdapat pada komputer. Untuk keberhasilan kegiatan
praktikum di laboratorium kondisi ideal yang diisyaratkan oleh Dirijen
Kelembagaan Agama Islam (2002: 2) adalah penggunaan laboratorium yang efektif.
Yaitu tingkat keefektifan dalam pemanfaatan laboratorium komputer sangat
berdampakterhadap keberhasilan pembelajaran ilmu teknologi informasi dan

1
komunikasi (TIK) dan kefektifan penggunaan laboratorium ini ditentukan oleh
sejauh mana intensitas penggunaan, pengorganisasian baik struktur organisasi
personil pengelola laboratorium maupun peserta praktikum. Pengelola laboratorium
ini meliputi aspek perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan evaluasi serta
beberapa persyaratan tata letak, kelengkapan sarana dan administrasi yang harus
dipenuhi.
Peran guru sebagai pengelola sangatlah besar. Kemampuan atau kompetensi
guru yang diharapkan ada adalah kemampuan manajerial dan kemampuan
individual dalam merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan
mengevaluasi segala kegiatan yang berhubungan dengan pembelajaran di
laboratorium komputer. Sikap siswa juga turut memegang peran penting dalam
berlangsungnya proses pembelajaran di laboratorium komputer. Menurut Syah
(2006: 149) sikap siswa adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau merespons (response tendency) dengan cara yang
relative tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif
maupun negatif. Sedangkan menurut Sudjana (2002: 8) mengatakan ada tiga
komponen sikap siswa, yakni kognisi, afeksi dan konasi. Kognisi berkenaan dengan
pengetahuan seseorang tentang objek atau stimulus yang dihadapinya, afeksi
berkenaan dengan perasaan dalam menanggapi objek tersebut, sedangkan konasi
berkenaan dengan kecenderungan berbuat terhadap objek tersebut. Dengan
demikian, sikap selalu bermakna bila dihadapkan kepada objek tertentu, maka sikap
siswa perlu digali untuk mengetahui responnya terhadap pembelajaran di
laboratorium komputer.

2. METODE
Data yang didapat oleh peneliti yaitu melalui observasi dan wawancara
kepada pihak pengelola laboratorium komputer madrasah Aliyah mamba’ul hisan.
Dari data yang didapat kemudian dijabarkan secara deskriptif melalui komponen-
komponen yang telah ditentukan yaitu penjabaran sikap siswa, kemampuan guru
berupa kemampuan manajerial dan kemampuan individual, kelengkapan sarana
dan prasarana laboratorium komputer dan teknis pengelolaan laboratorium
komputer.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Pemanfaatan laboratorium komputer yang efektif akan dapat meningkatkan
keberhasilan kegiatan pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Dalam memanfaatkan laboratorium melibatkan aspek-aspek kemampuan guru
dalam menggunakan alat dan bahan, ketersediaan/kelengkapan sarana prasarana
laboratorium dan teknis pengelolaan yang efektif. Pemanfaatan laboratorium juga
akan berjalan baik jika didukung oleh sikap/penerimaan siswa yang baik terhadap
pola pembelajaran komputer menggunakan laboratorium.

1. Kelengkapan Sarana Prasarana Laboratorium

2
Hasil analisis penilaian terhadap kelengkapan sarana prasana laboratorium
dalam mendukung kegiatan praktikum berada dalam kategori baik. Perabot yang
bersifat tetap dan permanen dalam kondisi baik. Artinya kebutuhan dasar yang
harus ada di laboratorium sudah terpenuhi. Luas ruang laboratorium siswa yang
dimiliki berukuran 7 x 12 m dengan jumlah siswa sekitar 20 – 40 siswa perkelas,
atau sekitar 2,1 - 4,2 untuk ruang gerak siswa. Perlengkapan penunjang dan
sarana pengamanan keselamatan telah memiliki alat pemadam kebakaran yang
dapat digunakan dan selalu dicek ke pihak yang berwenang. Keadaan ruangan
yang meliputi kebersihan, kerapian dan kemudahan untuk mengambil alat dan
bahan. Kelengkapan sarana berada pada posisi kurang pada pemeliharaan alat
dan bahan yang disebabkan tiadanya tenaga untuk melakukan tugas
pemeliharaan alat dan bahan secara khusus.
Teknisi untuk melakukan perawatan dan perbaikan alat tidak dimiliki oleh
madrasah Aliyah mamba’ul hisan, sehingga berdasarkan pengamatan beberapa
alat yang rusak tidak dilakukan reparasi tetapi dikumpulkan menjadi satu di
tempat tertentu. Untuk kelengkapan administrasi, responden telah melakukan
pengadministrasian dengan baik dan ditunjukkan dengan buku inventaris dan
buku acuan pengelolaan yang tercatat rapi. Untuk pencatatan alat rusak yang
ditunjukkan oleh adanya catatan dan kartu reparasi menunjukkan berada pada
kategori yang sangat kurang, artinya dari keempat responden tidak melakukan
aktivitas reparasi alat.

2. Kemampuan Guru

Hasil analis penilaian terhadap kemampuan guru berada dalam kategori baik.
Hasil ini membuktikan bahwa kemampuan guru melakukan pembelajaran di
laboratorium baik. Dalam mempersiapkan dan melaksanakan tugas termasuk
pengorganisasian waktu dan ruang, guru telah melakukan dengan baik. Namun
dalam membimbing siswa mengumpulkan dan mencatat data serta membimbing
siswa melakukan pengamatan suatu proses belum mencapai hasil yang optimal
jika dibandingkan dengan persiapan. Berdasarkan pengamatan di lapangan, dari
responden menunjukkan bahwa keterampilan guru menggunakan peralatan
pada saat melakukan demonstrasi, berada pada kemampuan sedang/baik.
Hampir semua guru menunjukkan metode mengajar yang sama, yakni
melakukan demonstrasi terlebih dahulu sebelum menyuruh siswa melakukan
baik.

3. Teknis Pengelolaan Laboratorium

Data untuk teknis pengelolaan laboratorium dari responden yang dilakukan


oleh guru merupakan tugas rangkap sebagai guru dan laboran. Hasil analisis
teknis pengelolaan laboratorium secara keseluruhan yang dilakukan guru sebagai
pembimbing/laboran dan koordinator laboratorium berada pada kategori
baik/sedang. Data untuk aspek supervisi yang diambil berdasarkan wawancara
dengan kepala madrasah sebagai supervisor berada pada kategori cukup.

4. Sikap Siswa terhadap Pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi

3
Menggunakan laboratorium hasil analisis sikap siswa terhadap pembelajaran
TIK menggunakan laboratorium berada pada kategori sangat baik. Dengan
dukungan, diharapkan kegiatan pembelajaran TIK menggunakan laboratorium
dapat berjalan dengan baik, karena penerimaan siswa yang sangat baik.

5. Keefektifan Pemanfaatan Laboratorium


Dari faktor kemampuan guru menunjukkan kategori baik, faktor kelengkapan
sarana prasarana menunjukkan kategori baik dengan keefektifan pengelolaan
laboratorium menunjukkan kategori baik dan dukungan siswa terhadap
pembelajaran menggunakan laboratorium menunjukkan kategori sangat baik,
maka pemanfaatan laboratorium di madrasah aliyah mamba’ul hisan dapat
dikatakan efektif dengan kategori sedang/baik. Hal ini juga didukung oleh hasil
observasi yang menunjukkan bahwa frekuensi pelaksanaan praktikum sudah
menunjukkan keseimbangan antara rencana dan pelaksanaannya.

4. KESIMPULAN
Dari hasil analisis diperoleh bahwa faktor kemampuan guru, faktor
kelengkapan sarana prasarana, keefektifan pengelolaan laboratorium menunjukkan
kategori baik, sedangkan dukungan siswa terhadap pembelajaran menggunakan
laboratorium menunjukkan kategori sangat baik. Dengan demikian, dari ketiga
faktor determinan yang menunjukkan kategori baik dan dukungan siswa
menunjukkan kategori sangat baik, maka pemanfaatan laboratorium di Madrasah
Aliyah Mamba’ul Hisan dapat dikatakan efektif dengan kategori sedang/baik..

DAFTAR PUSTAKA
Lynn, V. C., & Nixon, J. E. (1985). Physical education: teacher education. New York:
John Wiley and Sons, Inc.
Nana Sudjana. (2002). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Nyoman Kertiasa. (2006). Laboratorium sekolah dan pengelolaannya. Jakarta: Pudak
Scientific.
Pusat Kurikulum. (2003). Kurikulum berbasis kompetensi. Jakarta: Balitbang
Depdiknas.
Syah, M. (2006). Psikologi belajar. Jakarta: PT. Radja Grafindo Persada.
Basori, Ahmad. 2010. Pengelolaan Laboratorium Komputer di SMKN 1 Kota Bengkulu:
MMP-UNIB.
Depdikbud, 1999. Manajemen Sekolah. Ditjen Pendidikan dasar dan Menengah
Depdikbud. Jakarta.
Miles, Matthew & Huberman, A. Michael. 2001. Analisis Data Kualitatif (terjemahan
tjetjep). Jakarta: UI Press
Moleong, Lexy. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Naharudin, 2008. Evaluasi pendidikan. Jakarta: Renika Cipta

Anda mungkin juga menyukai