Website: http://journal.uinsgd.ac.id/index.php/tadris-kimiya/index
ISSN 2527-9637 (online) ISSN 2527-6816 (print)
Keguruan, Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung, Jl. A. H. Nasution No.
105, Bandung, 40614, Indonesia
*E-mail: sari@uinsgd.ac.id
___________________________________________________
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan profil manajemen dan penggunaan laboratorium pada
pembelajaran kimia, meliputi kelengkapan dan penataan alat bahan praktikum, manajemen administrasi dan
efektivitas penggunaan laboratorium kimia. Mengingat laboratorium sebagai penunjang pembelajaran kimia
juga berperan penting dalam membangkitkan motivasi belajar dan pengembangan keterampilan dalam
praktikum. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif menggunakan pendekatan kualitatif. Subjek
penelitian terdiri dari 2 SMA Negeri dan 1 SMA Swasta di wilayah Sumedang. Pengumpulan data
menggunakan metode observasi, angket, dan wawancara. Analisis data menggunakan teknik persentase
dengan analisis deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, ketersediaan alat praktikum kimia di SMA
wilayah Sumedang tergolong kategori lengkap (69,67%) dengan kondisi sangat baik (96,6%), namun
ketersediaan bahan praktikum kimia tergolong kategori kurang lengkap (45,3%) meskipun dalam kondisi
sangat baik (95%). Penataan alat praktikum kimia tergolong kategori sangat baik (81%), sedangkan penataan
bahan praktikum tergolong kategori baik (71%). Administrasi alat bahan praktikum tergolong kategori kurang
lengkap (48,6%), namun penggunaanya sangat efektif (100%). Administrasi ketenagakerjaan tergolong
kategori sangat lengkap (76%). Efektivitas penggunaan laboratorium di SMA wilayah Sumedang tergolong
kategori kurang efektif (42,4%). Faktor penyebabnya terkait dengan kelengkapan, penataan serta administrasi
alat bahan laboratorium dan penjadwalan, selain itu dari sudut pandang guru kimia terkait penting atau
tidaknya praktikum dilaksanakan pada beberapa materi.
ABSTRACT
These reasearch was supposted to describe laboratory use at 3 high school in Sumedang. Laboratory have
a role to rise development skill when do the laboratory work. This research are used descriptive method with
qualitative approach. The subject is 3 high school in Sumedang. The data was collected by using observation,
questionnaire and interviews. Data analysis was used percentage technique with analysis descriptive
qualitative. Based on the research, availability of tools relatively complete (69,67%) in very good condition
(96,6%), however availability of materials is relatively less of complete (43,3%) though in good condition
(95%). Structuring of tools is relatively very good (81%), while the structuring of material is relatively good
(71%). Administration relatively less of complete (48,6%). Employement tools is relatively very complete (76%).
The effectiveness of laboratory use at high school in Sumedang is relatively less of effective (42,4%). Another
factor is from the angle view from the chemistry teacher important or not some lab work was implemented to
several material.
DOI: https://doi.org/10.15575/jtk.v3i1.2593
Sari, D. Dayana & I. Farida Analisis Profil Manajemen Laboratorium
dalam Pembelajaran Kimia di SMA Wilayah
Sumedang
laboratorium sebagai tempat berlatih dan zat untuk siswa terdiri dari dua macam yaitu
untuk mengadakan percobaan serta zat yang dapat diambil langsung dan zat yang
pengamatan (Khamidinal, 2009), sangat harus diminta kepada petugas laboratorium.
diperlukan dalam rangka peningkatan kualitas
kegiatan belajar-mengajar. Laboratorium c. Peningkatan daya guna laboratorium.
adalah suatu ruangan tempat melakukan Setiap akhir tahun ajaran seluruh pengelola
kegiatan praktik atau penelitian yang ditunjang laboratorium hendaknya melakukan
oleh adanya seperangkat alat-alat perencanaan kegiatan laboratorium untuk
laboratorium serta infrastruktur laboratorium tahun ajaran berikutnya, sehingga kualitas
yang lengkap (Darsana dkk., 2014). Dalam kegiatan meningkat sesuai dengan bahan dan
pengertian yang terbatas laboratorium peralatan yang direncanakan dan disediakan.
merupakan suatu ruangan tertutup dimana
percobaan dan penyelidikan ditunjang oleh Laboratorium tidak akan bermanfaat apabila
adanya perangkat alat-alat dan bahan-bahan tidak didukung dengan sarana/alat yang ada
yang digunakan untuk kegiatan praktikum di laboratorium untuk melaksanakan
(Sagala, 2011). praktikum (Barnawi & Arifin, 2012).
Kelengkapan sarana/alat dan bahan di dalam
Laboratorium memerlukan pengorganisasian laboratorium diperlukan untuk menunjang
dan pengelolaan yang baik agar kegiatan- kegiatan praktikum di laboratorium. Dalam
kegiatan yang berlangsung di dalamnya dapat Permendiknas RI No 24 Tahun 2007 tentang
berjalan sesuai dengan tujuan yang ingin Sarana dan Prasarana dipaparkan bahwa
dicapai (Saleh & Emha, 2006). Menurut Satu SMA/MA memiliki sarana dan prasarana
Kertiasa (2006) mengelola suatu laboratorium yang dapat melayani minimum 3 rombongan
meliputi 4 kegiatan pokok yaitu: 1) belajar dan maksimum 27 rombongan belajar.
mengadakan langkah-langkah yang perlu Satu rombongan belajar terdiri dari 15-32
untuk terus mengupayakan agar kegiatan siswa. Kelengkapan alat praktikum
siswa di dalam laboratorium bermakna bagi berdasarkan silabus kimia Kurikukum 2013
siswa dan proses pembelajaran menjadi lebih revisi sejumlah 42 alat praktikum yang
efektif dan efisien, 2) menjadwal penggunaan memadai dalam menunjang kegiatan
laboratorium oleh pengelola agar laboratorium praktikum. Bahan yang diperlukan untuk
dapat digunakan secara merata dan efisien menunjang praktikum ada 74 jenis bahan
oleh semua siswa yang memerlukan, 3) yang terdiri dari asam, basa, garam, logam,
mengupayakan agar peralatan laboratorium dan lain-lain.
terpelihara dengan baik, sehingga dapat
digunakan dalam waktu yang lama dan selalu Berbagai macam peralatan terdapat di dalam
siap digunakan, 4) mengupayakan agar laboratorium (Koesmadji, 2004). Alat yang
penggunaan laboratorium berlangsung sering digunakan, alat yang boleh diambil
dengan aman. sendiri oleh peserta didik dan alat-alat yang
mahal harganya atau alat yang langka
Menurut Koesmadji (2004) pengelolaan sebaiknya disimpan secara terpisah. Alat-alat
laboratorium secara garis besar dibedakan yang digunakan untuk beberapa jenis
sebagai berikut: percobaan sebaiknya disimpan di tempat
penyimpanan khusus (Suprayitno, 2010).
a. Memelihara kelancaran penggunaan Penyimpanan alat berbahan dasar plastik,
laboratorium. Selain diadakan penjadwalan kaca logam dan karet seperti gelas ukur,
dalam penggunaan laboratorium, diperlukan tabung reaksi dan sebagainya masing-masing
adanya tata tertib untuk menghindari dikelompokkan menjadi satu dan disimpan
terjadinya kecelakaan. Perlengkapan P3K dan menurut kelompoknya masing-masing dan
pemadam kebakaran harus senantiasa ada
dalam laboratorium dan setiap pemakai harus
mengetahui cara penggunaannya.
b. Menyediakan alat-alat dan zat-zat yang
diperlukan dalam laboratorium. Penyediaan
akan lebih baik jika disimpan terpisah melengkapi data juga digunakan pedoman
berdasarkan jenisnya sehingga peserta didik wawancara.
lebih mudah menemukan (Yunita, 2013). Alat-
alat berbahan dasar kaca sebaiknya juga Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
terpisah dengan alat-alat listrik maupun alat- yaitu dengan cara observasi langsung ke
alat plastik. Alat yang berat diletakkan di laboratorium kimia di ketiga sekolah yang
tempat yang mudah dijangkau, alat yang menjadi subjek penelitian menggunakan
mahal atau yang berbahaya disimpan di lembar observasi kelengkapan alat dan bahan
tempat yang terkunci (Koesmadji, 2004). Pada kimia yang telah dibuat serta pemberian
dasarnya penyimpanan alat tidak boleh angket pada guru dan siswa. Analisis data
ditempatkan di tempat yang dapat menggunakan teknik persentase analisis
menyebabkan alat itu rusak atau di tempat deskriptif kualitatif.
yang pada proses pengambilan/
pengembaliannya dapat membahayakan Prosedur dalam penelitian ini dimulai dengan
pemakainya (Kertiasa, 2006). analisis silabus kurikulum 2013 terkait
praktikum yang harus dilaksanakan. Dari data
Perawatan alat kimia sangat terkait dengan praktikum tersebut diidentifikasi alat dan
teknik penyimpanan dan penatannya, oleh bahan yang harus tersedia di laboratorium
karena itu untuk melakukan perawatan dan sekolah yang selanjutnya dibuat instrumen
pemeliharaan alat kimia diperlukan penelitian terkait manajemen kelengkapan
pengetahuan penggolongan atau klasifikasi alat dan bahan praktikum serta angket
alat kimia (Suprayitno, 2010). Penyimpanan efekivitas penggunaan laboratorium.
yang baik adalah bagian dari kegiatan Instrumen lain terkait manajemen penataan
perawatan. Di laboratorium terdiri dari alat dan bahan praktikum serta manajemen
berbagai jenis alat kimia yang biasa administrasi pun dilakukan setelahnya.
digunakan untuk praktikum dan memiliki sifat
bahan dasar yang berbeda, dengan demikian Instrumen yang telah dibuat digunakan dalam
kegiatan penyimpanan dan penataan harus pengumpulan data di ketiga sekolah yang
mendapat pertimbangan khusus (Depdiknas, menjadi subjek penelitian, dilengkapi
2004). wawancara dengan pihak sekolah unuk
melengkapi data. Data yang dihasilkan dari
2. METODE PENELITIAN penelitian yang berupa data kualitatif disajikan
dalam bentuk deskripsi sesuai keadaan
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif sebenarnya terkait pengelolaan labratorium di
dengan menggunakan pendekatan kualitatif sekolah tersebut.
(Wiersma & Jurs, 2005), karena pada
penelitian ini peneliti berusaha mendapatkan Penelitian ini menggunakan lembar observasi
informasi tentang pengelolaan laboratorium yang dijadikan sebagai instrumen untuk
dan penggunaannya dalam pembelajaran pengamatan dan pencatatan sistematis dari
kimia di SMA wilayah Sumedang. Selain itu, fenomena-fenomena yang diselidiki terkait
penelitian ini menekankan pada pengumpulan manajemen laboratorium. Lembar observasi
data untuk mendeskripsikan keadaan yang manajemen kelengkapan alat dan bahan
terjadi sesungguhnya dari data yang bersifat dibuat tabel sejumlah alat-alat praktikum yang
kualitatif. digunakan pada praktikum sesuai judul-judul
praktikum berdasarkan analisis silabus kimia
Subjek penelitian ini yaitu tiga SMA wilayah kurikulum 2013 revisi. Jumlah minimum alat
Sumedang yang memiliki laboratorium kimia yang dicantumkan dalam lembar observasi
tersendiri, pemilihannya menggunakan teknik tersebut sesuai dengan
purposive sampling. Dalam pengambilan data
digunakan instrumen penelitian berupa
lembar observasi serta angket, selain itu untuk
Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang termasuk kategori lengkap (69,67%) dengan
Sarana dan Prasarana Laboratorium. kondisi sangat baik (96,6%). Ketersediaan
alat praktikum ini dibandingkan dengan acuan
Lembar observasi manajemen penataan alat dari Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007.
dan bahan praktikum ini memuat 42 alat Secara umum, di SMA Wilayah Sumedang
praktikum disertai dengan standar penataan tidak tersedia beberapa alat seperti set
alat praktikum tersebut yang dikutip dari destilasi, dan alat elektronik seperti
berbagai sumber. Setiap alat praktikum multimeter. Tidak tersedianya beberapa alat
dilengkapi dengan empat hingga lima standar menjadi penghambat dalam beberapa materi
penataan. Pada kolom kesesuaian diisi sesuai praktikum.
data pengamatan apakah penataannya
sesuai standar atau tidak. Lembar observasi Data kelengkapan bahan praktikum kimia di
manajemen penataan bahan ini memuat SMA Wilayah Sumedang dapat dilihat pada
bahan-bahan yang digunakan pada Gambar 2.
praktikum, yang dikelompokkan berdasarkan
wujud zat tersebut baik padatan maupun 93 92 100
Persentase (%)
cairan. Setiap bahan praktikum tersebut 100
disertai dengan kriteria penataan bahan yang 49 52
dikutip dari berbagai sumber. 50 35
80
berventilasi. Padahal seharusnya
60
penyimpanan bahan-bahan kimia haruslah
40 dalam ruangan berventilasi baik untuk
20 mencegah terjadinya kecelakaan di
0 laboratorium kimia (Darmawan, 2014).
SMA A SMA B SMA C
Gambar 3. Persentase Penataan Alat Kimia Dalam hal manajemen penataan bahan kimia
di SMA A tergolong dalam kategori sangat
Berdasarkan Gambar 1. ketersediaan alat baik, contohnya untuk bahan padatan dan
kimia secara umum di SMA A 67% cairan penyimpanannya dipisahkan.
dikategorikan dalam kategori lengkap. Walaupun dalam satu lemari tapi
Menurut Hamidah dkk. (2013) persentase 50- penyimpannya berjauhan. Namun sayangnya
74,9 dikategorikan lengkap. Selain itu sesuai di SMA A ruangan bahan tidak berventilasi,
dengan analisis silabus kurikulum nasional sedangkan menurut Kertiasa (2006)
ada 42 jenis alat praktikum kimia yang penyimpanan bahan-bahan kimia haruslah
dibutuhkan untuk menunjang kegiatan dalam ruangan berventilasi baik untuk
praktikum di SMA, sedangkan di SMA A hanya mencegah terjadinya kecelakaan di
tersedia 25 jenis alat. laboratorium kimia.
Alat-alat praktikum kimia yang tersedia di SMA Selain itu, untuk bahan golongan cairan
A sebanyak 25 jenis ini terdiri dari alat terkait dengan pelabelan bahan dan
golongan kaca, karet, plastik, keramik, penyimpanan bahan cair seperti asam kuat,
elektronik, besi, kertas, dan kayu. Hal ini tidak adanya lemari asam maka penyimpanan
selaras dengan apa yang dipaparkan tidak dilakukan di lemari asam hanya pada
Suprayitno (2010), di laboratorium kimia alat- lemari rak biasa padahal menurut Suprayitno
alat praktikum dikelompokkan ke dalam 8 (2010:54) beberapa zat yang dapat
golongan, yaitu alat-alat yang terbuat dari mencemari udara di dalam laboratorium
kaca, karet, keramik, plastik, elektronik, besi, seperti asam klorida pekat harus disimpan
kayu dan kertas. dalam lemari asam.
Data hasil penataan bahan praktikum kimia di Data hasil administrasi alat bahan praktikum
laboratorium SMA wilayah Sumedang dapat di laboratorium kimia dapat dilihat pada grafik
dilihat pada grafik dibawah ini: dibawah ini:
75 80
Persentase (%)
80
59 60
60 38
40 30
40 20
20 0
Keberadaan Penggunaan
0
SMA A SMA B SMA C SMA A SMA B SMA C
Gambar 4. Persentase Penataan Bahan Kimia Gambar 5. Persentase Administrasi Alat Bahan
Kimia
Persentase (%)
beberapa pengadministrasian yang tersedia. 75
80
50 56
60 46
Analisis manajemen administrasi dalam 35 35 35
40 25 25
penelitian ini terkait manajemen administrasi 20
alat dan bahan dan administrasi 0
ketenagakerjaaan. Manajemen administrasi Kelas X Kelas XI Kelas XII
alat dan bahan di SMA A tergolong kategori
SMA A SMA B SMA C
kurang lengkap, karena hanya tersedia tujuh
buku administrasi dari 18 jenis Gambar 7. Persentase Efektivitas Penggunaan
pengadministrasian alat dan bahan sesuai Laboratorium Kimia
dengan yang dipaparkan oleh Yunita
(2013:43-47) bahwa ada 18 buku catatan Secara umum efektivitas penggunaan
untuk pengadministrasian alat dan bahan laboratorium di SMA Wilayah Sumedang
praktikum kimia. Penggunaan buku tergolong kategori kurang efektif (42,4%).
adminstrasi alat dan bahan praktikum kimia ini Pada beberapa materi praktikum tidak
sangat efektif karena digunakan dalam dilaksanakan. Praktikum yang relatif jarang
kegiatan di laboratorium kimia. disebabkan oleh beberapa hal, dalam
ketersediaan alat dan bahan juga dalam hal
Data hasil administrasi ketenagakerjaan di penataan. Karena ketersediaan alat
laboratorium kimia dapat dilihat pada grafik berpengaruh terhadap efektivitas penggunaan
dibawah ini: laboratorium (Darsana dkk., 2014).
Darsana, I. W., Sadia, I. W., Tika, I. N., & Si, Sagala, S. (2011). Konsep Dan Makna
M. (2014). Analisis Standar Kebutuhan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Laboratorium Kimia dalam Implementasi
Kurikulum 2013 Di SMA Negeri Saleh, M., & Emha, H. (2006). Pedoman
Kabupaten Bangli. Jurnal Pendidikan Penggunaan Laboratorium Sekolah.
IPA Indonesia, 4(1). Bandung: Remaja Rosdakarya.
Depdiknas. (2004). Penataan Alat dan Bahan. Sari, S., Anjani, R., Farida, I., & Ramdhani, M.
Jakarta: Bagian Proyek Pengembangan A. (2017). Using Android-Based
Kurikulum Direktorat Pendidikan Educational Game for Learning Colloid
Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Material. Journal of Physics: Conference
Pendidikan Dasar dan Menengah. Series, 895(1).
Halida, E. (2016). Analisis Peralatan Sari., & Yunita. (2015). Profil Laboratorium
Laboratorium Kimia SMA Negeri Se- Madrasah Aliyah dan Sekolah Menegah
Kecamatan Ngaglik Kabupaten Sleman. Atas di Jawa Barat. Prosiding
Disertasi, Universitas Negeri Simposium Nasional Inovasi dan
Yogyakarta. Pembelajaran Sains. Bandung:
Indonesia.
Hamidah, A., Sari, N., & Budianingsih, R.
(2013). Manajemen Laboratorium Suprayitno, T. (2010). Panduan Teknis
Biologi Beberapa SMA Swasta di Kota Perawatan Peralatan Laboratorium
Jambi. SAINMATIKA| Jurnal Sains dan Kimia SMA. Jakarta: Erlangga.
Matematika, 7(1).
Ural, E. (2016). The Effect of Guided-Inquiry
Hofstein, A., & Lunetta, V. N. (2004). The Laboratory Experiments on Science
Laboratory in Science Education: