Pelaksanaan, Skills Pembelajaran skill lab sangat dibutuhkan untuk meningkatkan Lab, Keperawatan kemampuan dan kompetensi keperawatan. Penelitian ini bertujuan menggambarkan bagaimana pelaksanaan, pembelajaran skills lab di di STIKES PKU Muhammadiyah Surakarta. Penelitian ini merupakan penelitian kualititaf dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Pengambilan data dilaksanakan dengan beberapa cara yaitu: Focus group discussion melibatkan 12 mahasiswa keperawatan semester 2; wawancara dengan 7 informan; Observasi pembelajaran skill lab dan studi dokumentasi. Selanjutnya data dianalisis dengan metode analisis kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran skills lab dimulai dengan dosen melakukan pengkondisian awal, mengkaji pengetahuan dengan pretest, menjelaskan teori tindakan, melakukan metode demonstrasi dan mendampingi mahasiswa selama proses redemonstrasi. Kesimpulan penelitian bahwa pelaksanaan pembelajaran skills lab telah dilakukan sesuai dengan perencanaan. Pembelajaran skills lab harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan keterampilan mahasiswa keperawatan. THE IMPLEMENTATION OF NURSING SKILL LABORATORY AT STIKES PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Key Words: Abstract
Implementation, skills Skill laboratory learning is crucial to be evaluated and improved lab, nursing due to its importance role in achieving nursing competencies. This research purposed qualitatively to describe skill laboratory learning on these planning at STIKES PKU MuhammadiyahSurakarta.
Qualitative method with descriptive approach was used in this
study. Data was retreived through several method which were: Focus discussion group involved 12 nursing students of second semester; Interview was done to 3 lecturers of skill laboratory, 2 curriculum staffs, skill laboratory coordinator and laboratory staffs; observation was conducted on skill laboratory class. The data further was analyzed using qualitative method. Results : The implementation of skill lab learning was started by initial preparation, knowledge review through pre test, explaining theory of nursing treatment, conducting demonstration and leading the student during replying the demonstration. . 1. PENDAHULUAN [Times tahapan proses pembelajaran yang New Roman 11 bold] penting dalam memberikan bekal Permasalahan yang ditemukan dan mempersiapkan peserta didik di lahan praktek berhubungan sebelum melaksanakan praktik pada dengan pembelajaran laboratorium situasi nyata di rumah sakit. diantaranya dikemukakan oleh Roni Kelebihan sistem pembelajaran (2011) yang menyatakan bahwa laboratorium menurut Musiana mahasiswa Akper belum (2015) antara lain peserta didik mempunyai kemampuan yang dapat berlatih keterampilan dengan cukup dalam menerapkan cara trial and error sampai betul- keterampilan keperawatan yang betul terampil dan keterampilan diperoleh selama pendidikan, yang sulit serta panjang prosesnya mahasiswa Akper memiliki dapat dipecah menjadi beberapa pengetahuan tapi kurang dalam tahap kemudian dilatih tahap demi keterampilan. Sejalan dengan tahap. penelitian yang dilakukan oleh Dalam kegiatan pembelajaran, Syahreni (2007) yang menunjukan termasuk pembelajaran skills lab bahwa dalam praktek klinik terdapat tiga persoalan pokok yaitu keperawatan di rumah sakit, input, proses dan output. Proses mahasiswa mengalami kesulitan adalah hal yang menyangkut dalam berhadapan dengan masalah- mekanisme terjadinya perubahan masalah yang nyata. kemampuan pada diri subyek Pendidikan keperawatan belajar. Proses tidak terlepas dari merupakan lembaga pendidikan tiga fungsi dalam manajemen yaitu yang dituntut untuk dapat perencanaan, pelaksanaan dan mengkombinasikan antara evaluasi. Beberapa hal yang perlu pembelajaran secara teori dan diperhatikan agar tujuan praktek yang bertujuan untuk pembelajaran di laboratorium dapat mempersiapkan dan melengkapi tercapai dengan optimal, yaitu: siswa dengan pengetahuan, jumlah peserta didik dalam satu keterampilan, perilaku yang kelompok, rasio instruktur dengan dibutuhkan untuk latihan dalam peserta didik, kesempatan yang bidangnya sebagai perawat (Budgen diberikan pada peserta didik untuk dkk, 2008; Nabolsi dkk, 2012). melaksanakan praktek sesuai dengan Pembelajaran praktek merupakan jumlah jam pembelajaran, pemilihan unsur penting untuk memfasilitasi metode yang sesuai, dan siswa dalam menguasai ketersediaan materi ajar praktek di keterampilan dalam profesi laboratorium berupa pedoman keperawatan. praktik atau modul praktik (Pusdiknakes, 2009). Pengalaman belajar praktek di laboratorium yang lebih STIKES PKU Muhammadiyah menekankan pada penguasaan Surakarta program studi diploma aspek keterampilan merupakan keperawatan menerapkan pembelajaran skills lab keperawatan mulai dari semester 1 sampai berupa rencana pembelajaran dengan semester 4. Dari hasil semester (RPS). Rencana observasi masih banyak masalah pembelajaran perkuliahan (RPP), yang timbul diantaranya hasil buku panduan, jurnal perkuliahan evaluasi mahasiswa praktek di skills lab dan dokumen OSCE. rumah sakit banyak yang belum Seluruh data yang diperoleh maksimal dalam melakukan dianalisis dengan metode kualitatif. tindakan keperawatan. Dalam 3. HASIL DAN proses pembelajaran skills lab juga PEMBAHASAN ada masalah yang timbul diantaranya beberapa SOP yang ada Hasil penelitian diperoleh dari dalam buku modul belum hasil wawancara, FGD, observasi diperbaharui dan hasil uji OSCE dan studi dokumentasi. Setelah menunjukan banyak mahasiswa dilakukan analisis data maka yang harus remidiasi yaitu sebanyak diperoleh gambaran pelaksanaan 32%. pembelajaran skills lab keperawatan di STIKES PKU Muhammadiyah Mengingat pentingnya Surakarta. pembelajaran skills lab keperawatan bagi tercapainya kompetensi a. HASIL keperawatan maka perlu evaluasi pelaksanaan pembelajaran skills lab 1) Dosen melakukan dalam instansi pendidikan pengkondisian awal agar keperawatan. Penelitian yang akan dapat melakukan dilaksanakan bertujuan untuk pembelajaran skill lab menggambarkan pelaksanaan dengan baik pembelajaran skills lab keperawatan STIKES PKU Muhammadiyah Dosen melakukan Surakarta. pengkondisian awal agar dapat 2. METODE PENELITIAN melakukan pembelajaran skill lab dengan baik yaitu dengan Metode penelitian melakukan cek alat dan bahan, menggunakan disain kualitatif menghimbau agar mahasiswa dengan pendekatan deskriptif yang serius, teliti dan konsentrasi, cara pengumpulan datanya melalui mematikan HP dan melakukan focus group discussion melibatkan 12 absensi mahasiswa. Ketika mahasiswa keperawatan semester 2, pelaksanaan skills lab kelompok wawancara mendalam terhadap 3 mahasiswa terlebih dahulu dosen pengampu skills lab, 2 orang menyiapkan diri dan penyusun kurikulum, koordinator menyiapkan alat di ruang skills skills lab dan staff laboratorium, lab. Mahasiswa tampak duduk observasi terhadap pelaksanaan di kursi membaca buku pembelajaran skills lab dengan pedoman sambil menunggu menggunakan checklist, dan studi dosen pengampu datang. dokumentasi pembelajaran skills lab Beberapa pengampu datang Dosen mengkaji pengetahuan sesuai dengan waktu yang awal mahasiswa dengan dijadwalkan. Namun terdapat melakukan pretest secara lisan. beberapa pengampu yang Sebelum memulai pengampu terlambat 10 sampai 15 menit. terlebih dahulu melihat Pengampu terlebih dahulu kesiapan mahasiswa dengan mengkondisikan mahasiswa melakukan pretest. Pretest mulai dengan menyapa, berdoa, dilakukan secara lisan yaitu mengabsen, meminta dengan bertanya langsung ke mahasiswa untuk beberapa mahasiswa tentang memperhatikan pembelajaran pengertian, tujuan dan prosedur dengan memusatkan perhatian, tindakan. Kemudian dosen mematikan HP dan serius. akan menjelaskan secara lengkap tentang teori tindakan “ya.... ada yang ontime ada juga meliputi pengertian, prinsip yang terlambat 10-15 menit kesterilan, tujuan, indikasi dan mbak ... masih wajar lah ya.. lain-lain. Dari hasil observasi kadang dosen ada jam di kelas peneliti terhadap skills lab dulu, trus ada keperluan lain tindakan hecting, NGT, dan kadang, tapi biasanya pas perawatan luka tampak bahwa kontrak waktu dengan di awal pembelajaran dosen perwakilan kelompok itu dosen terlebih dahulu melakukan sudah menyampaikan akan prestest, pretest yang dilakukan memulai skills lab jam berapa.” dalam bentuk lisan. (Inf.1) “Pelaksanaan pembelajaran “Rata-rata dosen datang 5-15 dimulai dengan pengampu menit dari jadwal bu”. (P10) melakukan pretest terlebih dahulu tentang hal-hal yang “Membangun komitmen terkait tindakan seperti bersama sebelum proses pengertian, tujuan, indikasi, pembelajaran dimulai, seperti prosedur, dll” (Inf.1) Keseriusan, ketelitian, konsentrasi, mematikan HP “Pre tes dilakukan semacam selama proses pembelajaran. apersepsi atau kalau materi Memberikan penekanan pada konsep sdh dibagikan dilakukan point penting seperti kesterilan, kuis terkait tindakan prosedur. risiko yang terjadi akibat Pretest yang dilakukan cukup tindakan”. (Inf.2) lisan saja” (Inf.2)
2) Dosen mengkaji “Hanya secara lisan bu, ditanya-
pengetahuan awal tanya terkait tindakan misalnya mahasiswa dengan tujuan sampai ke prosedur” melakukan pretest secara (P.3) lisan 3) Dosen menjelaskan tentang mahasiswa. Mahasiswa tampak teori tindakan dengan menyimak dengan baik dan lengkap antusias dengan membawa pegangan buku pedoman skills Dosen menjelaskan secara lab. Beberapa pengampu lengkap tentang teori tindakan memberikan tambahan materi meliputi pengertian, prinsip selain dari buku panduan kesterilan, tujuan, indikasi dan sehingga tampak mahasiswa lain-lain. Mahasiswa tampak mencatat tentang informasi memperhatikan dan beberapa tambahan yang disampaikan mencatat di buku panduan. pengampu. Teori yang dijelaskan oleh dosen sebenarnya sudah “untuk hecting menurut saya tertuang di dalam buku sudah sesuai , tapi tetap saya panduan tetapi ada beberapa jelaskan ke mahasiswa tentang hal yang menjadi tambahan benang yang dipakai jenis seperti anatomi tubuh dan lain- benang apa saja, yang tidak ada lain. di buku saya beri tambahan penjelasan ke mahasiswa.” “Prosedur pembelajaran skill (Inf.2) lab, diawali dengan appersepsi, pengantar singkat tentang “Kadang ada penjelasan yang konsep materi yang akan tidak ada di buku panduan bu, dilakukan tindakan” (Inf.2) jadi kita catet...” (P7)
“untuk mencapai kejelasan 4) Dosen melakukan metode
tujuan skill lab maka dosen pembelajaran demonstrasi perlu sedikit mereview konsep untuk pembelajaran skills lab dasar yang telah disampaikan saat pembelajaran klasikal Dosen melakukan metode sehingga akan dapat pembelajaran demonstrasi mengetahui dan menyesuaikan untuk pembelajaran skills lab. masalah dengan intervensi yang Dosen memperagakan prosedur akan dilakukan” (Inf.3) tindakan sesuai SOP. Selanjutnya mahasiswa diberi “Yang dijelaskan tentang kesempatan untuk melakukan tindakan itu apa, untuk apa, tindakan (redemonstrasi) cara-caranya, alatnya” (P.2) dengan pendampingan dosen. Setiap mahasiswa diberi Pengampu tampak cukup jelas kesempatan satu kali untuk menyampaikan tujuan melakukan redemonstrasi. pembelajaran dan memberikan penjelasan tindakan. Bahasa “kemudian dosen melakukan yang digunakan mudah demonstrasi , setelah itu dipahami dan memperhatikan mahasiswa diberi kesempatan per orang untuk melakukan tepat dalam mengukur panjang demonstrasi. Disitu nanti selang NGT, lupa menutup dosen memberikan respon lubang selang NGT, dan terhadap mahasiswa ketika komunikasi yang kurang. Dosen mempraktekan tindakan. dan mahasiswa yang lain Sebagian besar metode yang tampak memperhatikan dan dilakukan adalah demonstrasi” sesekali mengingatkan prosedur (Inf.1) yang terlewatkan atau dilupakan. “Pertama pembimbing mendemonstrasikan atau 5) Proses pendampingan oleh simulasi tindakan sesuai SOP dosen selama pembelajaran tindakan prosedur, mahasiswa skill lab dengan memberikan memperhatikan tahap demi feedback terhadap tahap, berikutnya mahasiswa mahasiswa yang mencoba melakukan redemonstrasi. tindakan...” (Inf.2) Pendampingan selama “dosen yang praktek bu, lalu mahasiswa redemonstrasi kita mencoba satu per satu” adalah hal yang sangat penting. (P.1) Dosen bersama dengan mahasiswa yang lain Pada saat mahasiswa memperhatikan ketika redemonstrasi melakukan temannya melakukan tindakan hecting, pemasangan redemonstrasi dan saling NGT dan perawatan luka memberikan koreksi atau tampak berusaha mencoba evaluasi. Dalam proses latihan melakukan sesuai prosedur. mandiri mahasiswa dalam Fase pra interaksi dan orientasi pendampingan dosen sehingga dapat dilakukan dengan baik. ada umpan balik dari Mahasiswa umumnya mampu pengampu. melakukan dengan sistematis. Ketika masuk ditahap kerja “…Setelah itu dosen melakukan mahasiswa tampak masih kaku demonstrasi. Dan seterusnya dan kadang ada prosedur yang mahasiswa diberi kesempatan dilupakan seperti tidak demonstrasi. Disitu nanti dosen memperhatikan prinsip steril, memberikan respon”. (Inf. 1) lupa memasang perlak pengalas, lupa menyiapkan alat dan bahan “Ya didampingi bu trus yang tidak steril sebelum dikoreksi yang salah, yang menggunakan hand schoon, kurang apa aja.” (Inf.9) salah melilit benang pada saat hecting, salah melakukan Waktu yang disediakan untuk pengusapan pada waktu pembelajaran skills lab yaitu membersihkan luka, kurang 3x50 menit (150 menit). Selama observasi alokasi waktu yang individual. Beberapa hal perlu disediakan tampak cukup untuk dipertimbangkan dalam tahap menyelesaikan pembelajaran pelaksanaan pembelajaran, skills lab. Semua mahasiswa diantaranya pengelolaan kelas memperoleh kesempatan untuk dan penyampaian informasi/ melakukan latihan mandiri ketrampilan tertentu dengan dengan pendampingan dosen. menggunakan metode pengajaran yang sesuai Dosen menutup pelaksanaan (Cornners, 1980). Pada pembelajaran dengan pembelajaran laboratorium memberikan kesimpulan dan terjadi proses aplikasi berbagai menyarankan mahasiswa untuk konsep dari komponen teori dapat mengulang kembali dalam praktek klinik dan tindakan yang sudah diajarkan. memberikan kesempatan Setelah itu pembelajaran kepada peserta didik untuk ditutup dengan doa penutup mendapatkan kemampuan baik majelis. sikap, tingkah laku, pengetahuan dan keterampilan Pelaksanaan pembelajaran skills dasar professional sebagai lab keperawatan persiapan melakukan didokumentasikan dalam pembelajaran klinik bentuk jurnal kuliah yang diisi keperawatan (White, 1992 oleh dosen setelah selesai dikutip dalam Nursalam dan mengajar. Di dalamnya tertulis Efendi, 2009). waktu pertemuan, pokok bahasan/ materi, jenis kegiatan, Skill laboratory merupakan metode, jumlah mahasiswa wahana bagi mahasiswa untuk hadir, tanda tangan dosen dan belajar keterampilan klinis yang tanda tangan mahasiswa. Hasil mereka perlukan dengan setting observasi jurnal perkuliahan seperti antara perawat-pasien skill lab menunjukan bahwa namun dilakukan dalam suasana beberapa pertemuan kelompok latihan. Pembelajaran di skill sesuai dengan jadwal yang laboratory bukan dimaksudkan disusun oleh koordinator. untuk menggantikan praktik klinik, tetapi menyiapkan b. PEMBAHASAN mahasiswa agar lebih siap ketika melaksanakan asuhan Dalam tahap pelaksanaan keperawatan secara nyata di pembelajaran di laboratorium tatanan klinik (Mahmoud, berlangsung interaksi antara 2014). guru/ dosen dengan siswa/ mahasiswa, siswa/ mahasiswa Dari hasil wawancara dengan dengan siswa/ mahasiswa, dosen pengampu dan siswa/ mahasiswa group atau mahasiswa serta hasil observasi siswa/mahasiswa secara dalam pelaksanaan pembelajaran dosen pengampu pembelajaran demonstrasi. atau pembimbing mengawali Dalam proses demonstrasi dengan mengucapkan salam, terdapat proses komunikasi dua menjelaskan tujuan, melakukan arah anatara dosen dan pretest, memberikan penjelasan mahasiswa. Mahasiswa dapat tentang materi dan melakukan bertanya langsung jika ada hal demonstrasi. Hal ini tentunya yang kurang jelas. Perhatian memiliki tujuan agar mahasiswa mahasiswa focus pada dosen terfokus dan tahu apa yang ketika melakukan demonstrasi. menjadi tujuan dari pada Gambaran pelaksanaan pembelajaran. Membuka demonstrasi ini sesuai dengan pembelajaran adalah usaha yang pendapat Adrian dalam dilakukan guru untuk djamariah (2002) menciptakan prekondisi bagi mengemukakan bahwa banyak siswa agar mental mupun kelebihan penggunaan metode perhatian terpusat pada demonstrasi untuk pengalaman belajar yang meningkatkan hasil belajar disajikan, sehingga akan mudah peserta didik antara lain mencapai kompetensi yang komunikasi dua arah (pendidik diharapkan (Sanjaya, 2005). dan peserta didik dapat secara Menurut George dan Frank langsung melakukan Tanya (2001) pendahuluan dalam jawab), perhatian siswa dapat metode mengajar penting lebih dipusatkan, proses belajar dilakukan. Pendahuluan siswa lebih terarah pada materi dilakukan untuk memotivasi yang sedang dipelajari serta mahasiswa dalam mempelajari pengalaan dan kesan sebagai suatu keterampilan tertentu, hasil pembelajaran lebh melekat seorang mahasiswa harus dalam diri peserta didik. memahami pentingnya Pengalaman dan kesan belajar keterampilan tersebut dilakukan ini diperoleh karena peserta dan cara penerapannya dalam didik dapat melihat secara pelayanan klinis. langsung suatu proses atau cara melakukan sesuatu. Menurut Pemilihan metode demonstrasi Akbiyik (2012) metode dan redemonstrasi dalam demonstrasi lebih sesuai untuk pembelajaran ketrampilan mengajarkan bahan-bahan tehnik juga merupakan metode pelajaran yang merupakan suatu yang tepat. Metode demonstrasi gerakan dengan menggunakan yang dilakukan dalam metode demonstrasi diharapkan pembelajaran skill lab di peserta didik berkesempatan STIKES PKU Muhammadiyah mengembangkan kemampuan Surakarta adalah demonstrasi dalam mengamati segala benda langsung yang diperagakan oleh yang sedang terlibat dalam dosen. Proses demonstrasi proses serta dapat mengambil sudah sesuai dengan prosedur kesimpulan-kesimpulan yang dosen memberikan evaluasi diharapkan. terkait tindakan yang dilakukan mahasiswa. Disini terlihat Demonstrasi merupakan hubungan yang interaktif antara metode pembelajaran dengan dosen dan mahasiswa. Hal ini cara memperagakan suatu sangat positif dampaknya prosedur menggunakan alat kepada mahasiswa karena dapat dengan disertai suatu menumbuhkan rasa percaya diri penjelasan. Metode demonstrasi pada diri mahasiswa. Hal ini juga merupakan alat dengan sesuai dengan pendapat yang disertai penjelasan. Metode mengatakan bahwa interaksi demonstrasi juga merupakan mahasiswa dengan pendidik metode mengajar sangat efektif baik di dalam dan di luar kelas menolong siswa mencari merupakan faktor yang penting jawaban atas pertanyaan seperti untuk memotivasi keterlibatan bagaimana cara mengatur dan mahasiswa dalam pembelajaran bagaimana cara mengerjakan. (Seright, 2006). Keuntungan metode demonstrasi dalam Tugas instruktur dalam proses pembelajaran praktek pendampingan yaitu mengamati diantaranya adalah peserta didik mahasiswa dalam belajar, bisa memperoleh persepsi yang mengantisipasi dan mengenali jelas dari pembelajaran dan kesulitan umum dari proses memperoleh pengalaman pemahaman, memberi praktek kecakapan dan pandangan umum, menguraikan ketrampilan (Hasibuan dan dengan jelas proses dan Moedjiono, 2003). Sejalan prosedur praktikum, memberi dengan pendapat di atas, Syaiful petunjuk atau perintah, & Aswan (2006) menyatakan memberi pertanyaan untuk bahwa metode demonstrasi klarifikasi kesulitan dan dapat merangsang peserta didik mengarahkan mahasiswa ke untuk aktif dalam mengamati, seluruh aktifitas, menjawab menyesuaikan antara teori pertanyaan mahasiswa secara dengan kenyataan dan mencoba sederhana, langsung dan tidak melakukan sendiri. Dengan mengkritik, memberikan demikian peserta didik akan dukungan dan dorongan, dapat memehami penjelasan bertindak dengan tepat saat dengan lebih baik dan memberi bantuan ke mahasiswa memperkecil kemungkinan (Claramita, 2007). terjadinya kesalahpahaman. Berlatih keterampilan di bawah Pada proses pendampingan supervise merupakan salah satu pada pembelajaran skills lab fase dalam teori akuisisi keperawatan di STIKES PKU keterampilan yaitu pada fase Muhammadiyah Surakarta, asosiasi. Mahasiswa sulit untuk bisa mahir jika tidak diberikan menit untuk melakukan kesempatan untuk berlatih. demonstrasi. Waktu yang Mahasiswa juga harus diberikan digunakan ini belum cukup feedback bagaimana cara untuk melatih mahasiswa melakukan keterampilan yang menjadi terampil. dipelajari secara benar. Feedback dapat membuat 4. SIMPULAN mahasiswa makin memperbaiki Perencanaan pembelajaran kesalahannya menuju laboratorium di STIKES PKU kemahiran. Muhammadiyah Surakarta sudah dilakukan dengan baik dan sitematis Kondisi lain yang tampak pada berupa sumber daya manusia pelaksanaan pembelajaran skills (SDM), kurikulum, perangkat lab di STIKES PKU pembelajaran, fasilitas, subyek Muhammadiyah Surakarta pembelajaran, dan sosialisasi. adalah pengampu mendorong STIKES PKU Muhammadiyah mahasiswa lain untuk diharapkan meningkatkan fasilitas memperhatikan dan saling pembelajaran skills lab berupa ruang sharing jika mahasiswa memiliki pembelajaran agar dapat dibangun pengalaman baik di lingkungan lebih luas sesuai dengan standar. keluarga dan komunitas terkait tindakan yang dilakukan. Hal ini 5. REFERENSI sangat baik dilakukan Alfes, C. M. (2011). Evaluating the mengingat bahwa dalam use of simulation with pembelajaran aktif mahasiswa beginning nursing students. harus mampu menjelaskan Journal of Nursing Education. materi yang dipelajari, ditulis 50(2), 89-93. dan mengaitkan dengan Andreatta, P.B., Bullough, A.S., pengalaman masa lalu dan Marzano, D., 2010. mengaplikasikan (Seright, Simulation and team 2006). training clinic Obstetric. Journal of obstetric and Waktu pelaksanaan Gynecology. 53, 532–544. pembelajaran skills lab di Anwar, G. M. Hanna, M.A, dkk STIKES PKU Muhammadiyah (2013). “Establishment of Surakarta adalah 150 menit. 30 first skill lab in pediatric menit pertama dosen department- Kasr Alainy melakukan pengkodisian awal, School of Medicine”. menjelaskan prosedur dan Egyptian Pediatric Association melakukan demonstrasi. Sisa Gazette. 60:1-6 waktu 120 menit digunakan Billings, D. M., & Halstead, J. A. mahasiswa melakukan (2009). Teaching in redemonstrasi dengan Nursing: A guide for pendampingan dosen. Setiap mahasiswa memiliki waktu 10 faculty (3rd ed.). Saint Hays, R. (2006). Teaching and learning Louis: Elsevier. in clinical setting. Radcliffe Bland, M., dan Ousey, K., (2010). publishing. The effectiveness of Kana, T., Utz, B., dan Broek, simulation in preparing N.(2015). Practical Aspects student nurses to of Setting up Obstetric competently measure blood Skills Laboratories-A pressure in the real world literature review and environment: a comparison proposed model. Midwifery. between new zealand and 31: 400-408. the united kingdom (pilot Kartono, Kartini. (1990). Metode study). Ako Aoteara report. Penelitian Kualitatif. University of Bandung: Mandor Maju Hunddersfield. Kemenkes RI (2010). Standart Claramita, M., & Widyandana. Laboratorium Keperawatan (2008). The skills- Pnedidikan Tenaga Kesehatan. laboratory Faculty of Jakarta: Badan PPSDM Medicine Gadjah Mada Kesehatan University Yogyakarta- Mahmoud. (2014). Clinical skills Indonesia Edisi 1. Lab Faculty of Medicine Yogyakarta: Faculty of Suez Canal University. Medicine Gadjah Mada http://csl.nelc.edu.eg. 21 University Juli 2016 Faisol. R (2011). Analisa Mishmash, L. RN. BSN (2015). Pembelajaran Skill Lab Student perceptions of an Keperawatan Medikal innovative evaluation Bedah Semester III Akper method in a nursing skill Bahrul Ulum Tambakberas laboratory. Colorado State Jombang. Universitas University Sebelas Maret Surakarta Moleong, Lexy. 1990. Metode George, J.H., & Frank, X.D. (2011). Penelitian Kualitatif. A simple five steps method Bandung: PT Remaja for teaching clinical skills. Rosdakarya Journal of Family and Nabolsi, M., Zumot, A., dkk. Community Medicine. 33 (8): (2012). The Experiences of 577-78 Jordanian Nursing Students Habib, F. Sayed, Y. E, dan Alfozan, in Their Clinical Practice. H. (2015). Designing, Procedia-Social and Behavioral Implementing and Sciences. 46: 5849-5857. Evaluating Preclinical Nursalam & Simulation Lab for Effendi.(2008).Pendidikan Maternity Nursing Course. dalam Keperawatan. Salemba. Journal of Education and Medika. Jakarta. Practice.16(12). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia no. 73 tahun Program Studi D-III 2013 tentang Penerapan Keperawatan Sekolah Kerangka Kualifikasi Tinggi Ilmu Kesehatan An- Nasional Indonesia Bidang Nur Purwodadi. Pendidikan Tinggi. Universitas Sebelas Maret Prideaux, D., Alexander, H., Bower, Surakarta. A., Dacre J, Haist, S., Jolly, Sutopo, H. B. (2002). Metodologi B., et al. (2000). Clinical Penelitian Kualitatif. teaching: maintaining an Surakarta: UNS Press. educational role for doctors Syaiful, B.D & Aswan, Z. 92006). in the new helath care Strategi Belajar Mengajar. environment. Medical Jakarta: PT.Rineka Cipta Education, 820-826. Wina, S. (2006). Strategi Pembelajaran Seright, T.J., (2006). Nurse Berorientasi Standar Proses Educator Portofolio. Pendidikan. Jakarta: Department of Nursing: Kencana Persada. Minot State University Susanti, M. M. (2010). Implementasi Pembelajaran Skill Laboratory (Studi Kasus di
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional