Peran Pembimbing Praktik Klinik Pada Praktik Klinik Keperawatan Diploma III
Keperawatan Stikes An-Nur Purwodadi
Wazni Adila
Dosen Tetap Akbid Adila Bandar Lampung
ABSTRAK
Penelitian ini dilatar belakangi oleh peran perawat professional dalam pelayanan
keperawatan masih rendah. Praktik pelayanan keperawatan di banyak rumah sakit di
Indonesia belum mencerminkan praktik pelayanan professional. Terlihat dari hasil nilai
ujian praktik comprehensive try out, masih belum memuaskan, karena yang mendapat
nilai diatas 3 (kategori baik) hanya sekitar 18% dari tiap angkatan.
Tujuan penelitian adalah untuk memperoleh gambaran tentang peran pembimbing klinik
keperawatan dalam pelaksanaan membimbing praktik klinik keperawatan.
Metode penelitian: penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif dan stategi penelitian yang
digunakan adalah studi kasus terpajang (embedded case studi research). Analisa data
dilakukan melalui analisis kualitatif. Sumber data penelitian para pembimbing praktik
klinik dan mahasiswa DIII keperawatan An-Nur Purwodadi yang praktik di rumah sakit
umum dr.Raden Soedjati Purwodadi. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara
mendalam.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat metode bimbingan yang masih monoton,
kurangnya motivasi dan kurangnya dukungan dari pembimbing klinik. Pemberian
reinforment yang kurang dan masih rendahnya perhatian bimbingan dalam membedakan
kemampuan mahasiswa. Pembimbingan yang dilaksanakan masih terkesan seadanya.
Pembimbing praktik klinik mempunyai tugas ganda sebagai perawat ruangan yang
tingkat kesibukannya tinggi, sehingga pelaksanaan pre dan post conference sering kali
tidak dapat dilaksanakan. Pembimbing menilai kemampuan mahasiswa juga tidak
berdasarkan kualitas. Pembimbing belum mempunyai modul pribadi. Pembimbing hanya
melaksanakan standar operasional prosedur dan masih ada pembimbing yang belum
sesuai dengan klasifikasi sebagai pembimbing klinik serta masih kurangnya alat-alat
diruangan untuk melaksanakan tindakan keperawatan.
Kesimpulan: dukungan yang diberikan oleh pembimbing dalam memberikan persiapan
laboratorium dan pemberian umpan balik sebelum praktik di lahan masih dianggap
monoton dan belum cukup oleh mahasiswa. Belum tercipta iklim belajar yang kondusif
untuk perkembangan kemampuan, keterampilan dan sikap mahasiswa. Praktik yang
dilaksanakan masih berfokus pada rutinitas dan berorientasi pada perintah.
Page 65
Peran Pembimbing Praktik Klinik Pada Praktik Klinik Keperawatan Diploma III
Keperawatan Stikes An-Nur Purwodadi
J. Kebidanan Adila Bandar Lampung Volume......15 Edisi 2 Tahun 2015
ISSN 2088.9011
di lahan praktik dan di pendidikan serta Dari uraian latar belakang ini peneliti
sarana dan prasarana yang menunjang berkeinginan untuk meneliti Peran
Pusdiknakes (1999). Jackson (2009) pembimbing Praktik Klinik pada Praktik
menemukan adanya peningkatan nilai Klinik keperawatan Diploma III
terhadap pengaruh keterampilan pra-klinis keperawatan Stikes An-Nur Purwodadi.
yang difokuskan pada pengajaran di klinik
dibawah bimbingan mentor fakultas Metode Penelitian
khususnya pada mahasiswa pemula. Jenis penelitian ini bersifat kualitatif
Karakteristik instruktur klinik yang efektif dengan rancangan studi kasus, dalam
adalah yang mempunyai pengetahuan dan penelitian ini dimaksudkan untuk lebih
kompetensi klinik mempunyai keterampilan menggali informasi sehingga dapat
mengajar, hubungan interpersonal yang diketahui bagaimana peran pembimbinhg
baik dengan mahasiswa dan mempunyai dalam pelaksanakan praktik klinik
personal yang dinamik dan penuh keperawatan di Rumah Sakit Umum
antusias. Daerah dr. Raden Suedjati Purwodadi
secara mendalam terhadap pembimbing
Hasil nilai ujian praktik comprehensive try klinik keperawatan dan mahasiswa yang
out akhir program yang sudah melaksnakan praktik.
dilaksanakan pada bulan maret 2011,
masih belum memuaskan, karena yang Sampel yang akan digunakan oleh peneliti
mendapat nilai diatas 3 (kategori baik) dengan teknik proposive sampling. Dalam
hanya sekitar 18% dari tiap angkatan, dan menentukan imforman akan dilakukan
pada tahun 2011, dari 64 mahasiswa yang wawancara yang mempunyai kriteria
mengikuti ujian praktik akhir program, yang tertentu yaitu 1) pembimbing telah diangkat
mendapat nilai diatas 3,5 (kategori amat oleh institusi melalui SK pengangkatan, 2)
baik) hanya 3 mahasiswa dan nilai 2,75-3,4 pendidikan sarjanan keperawatan dengan,
terdapat 12 mahasiswa, dengan demikian 3) sudah pernah mengikuti pelatihan, 4)
masih jauh perolehan hasil pembelajaran lama kerja lebih dari 2 tahun. Imforman
praktik dari yang diharapkan. Hasl ini mahasiswa dengan tehnik snow ball
menjukkan hasil yang didapatkan belum sampling (Sugiono, 2010)
memuaskan. Padahal dimasa mendatang
memasuki era globalisasi lulusan Data primer diperoleh melalui wawancara
keperawatan tidak hanya hanya bersaing atau indep-interview dengan menggunakan
dengan tenaga kerja dari dalam negeri panduan wawancara mendalam yang
tetapi juga akan bersaing dengan tenaga berisi pertanyaan terbuka semi terstruktur
kerja asing. Merupakan tantangan apakah yang dapat mengekplorasi lebih mendalam
profesionalisme proses pembelajaran ini tentang gambaran peran pembimbing
sanggup mencetak lulusan yang mampu praktik klinik keperawatan dan observasi
bersaing dipasar global?. Untuk mengenai peran pembimbing praktik klinik
menjawabnya maka program DIII dilakukan pada saat dilakukan bimbingan
keperawatan ini sudah mulai bergeser dari praktik keperawatan. Data sekunder
paradigma teaching centered learning ke diperoleh dengan data yang menunjang
student-centered learning baik dalam pelaksanaan program praktik klinik
proses pembelajaran kelas maupun keperawatan/data dokumentasi (rencana
pembelajaran klinik. harian bimbingan praktik, formulir penilaian
san laporan kegiatan peserta didik)
Dalam ranngka meningkatkan (Sugiyono, 2010).
keterampilan praktik klinik keperawatan
peran pembimbing praktik merupakan
masalah yang sangat penting untuk dikaji.
Page 66
Peran Pembimbing Praktik Klinik Pada Praktik Klinik Keperawatan Diploma III
Keperawatan Stikes An-Nur Purwodadi
J. Kebidanan Adila Bandar Lampung Volume......15 Edisi 2 Tahun 2015
ISSN 2088.9011
Page 67
Peran Pembimbing Praktik Klinik Pada Praktik Klinik Keperawatan Diploma III
Keperawatan Stikes An-Nur Purwodadi
J. Kebidanan Adila Bandar Lampung Volume......15 Edisi 2 Tahun 2015
ISSN 2088.9011
Page 68
Peran Pembimbing Praktik Klinik Pada Praktik Klinik Keperawatan Diploma III
Keperawatan Stikes An-Nur Purwodadi
J. Kebidanan Adila Bandar Lampung Volume......15 Edisi 2 Tahun 2015
ISSN 2088.9011
Page 69
Peran Pembimbing Praktik Klinik Pada Praktik Klinik Keperawatan Diploma III
Keperawatan Stikes An-Nur Purwodadi
J. Kebidanan Adila Bandar Lampung Volume......15 Edisi 2 Tahun 2015
ISSN 2088.9011
kaset atau program tertulis. Jika ini tidak (2001) menemukan factor-faktor yang
memungkinkan karena keterbatasan dapat mendukung atau menghambat
peralatan bisa memberikan mahasiswa prestasi dari tim supervise adalah
catatan tertulis. komitment, motivasi dan interaksi. Selain
hal tersebut pemberian reward juga akan
Disamping pembimbing harus dapat mempengaruhi. Penelitian Brunero
menambah motivasi lain dengan menemukan ada bukti yang menunjukkan
pemberian reinforcement. Reinforcement bahwa clinical supervise dapat
secara verbal masih belum familier memberikan dukungan dan menghilngkan
diterima oleh mahasiswa langsung, tetapi stress serta sarana mempromosikan
biasanya lewat teman. Ini belum sejalan akuntabilitas professional, keterampilan,
dengan pernyataan menurut Gagne dalam pengembangan pengetahuan. Kesempatan
Dahar (2011) secara garis besar ada ini merupakan kegiatan pembelajaran
beberapa fase dalam satu tindakan belajar dimana pembimbing memberikan informasi
(learning act), dan fase terakhir yaitu dan membahas kasus-kasus terpilih dan
memberikan umpan balik. Didukung tersedia di lahan praktiksesuai dengan
dengan pernyataan Abbatt (1998) kompetensi yang ditetapkan.
memberikan umpan balik harus diberikan
terhadap mahasiswa, dan umpan balik Pertemuan pasca klinik merupakn
harus mengandung 3 bagian; kombinasi dari debriefing, belajar dan
1) umpan balik harus memberikan membuat rancangan. Pertemuan ini
dorongan dan menghargai apa yang telah merupakan kesempatan bagi para
dilakukan dengan baik. mahasiswa dalam berbagi pengalaman
2) umpan balik harus memberikan petunjuk dari hari itu dan mendiskusikannya secara
keseluruh nilai standar pekerjaannya, terbuka setiap kesulitan yang ditemui, hal
3) umpan balik harus dapat menujukkan ini juga merupakan kesempatan mentor
mana yang salah dan bagaimana untuk memuji mahasiswa yang memiliki
kinerjanya dapat ditingkatkan. Smith (2001) kinerja yang biak dan mengidentifikasi
menyatakan lingkungan yang positif dan aspek-aspek pelayanan yang dapat di
pemberian umpan balik yang jelas akan tingkatkan. Mahasiswa harus
mempengaruhi belajar peserta didik. meninggalkan pertemuan pasca klinik
dengan perasaan menghormati dan
Pemberian umpan balik ini dapat mendapat dukungan untuk upaya belajar
dilaksanakan pada semua kegiatan mereka (Pusdiknakes, 2007)
pembelajaran pada saat mahasiswa di
tempat praktik. Baik pada saat tindakan Pendidik harus memperhatikan siswa demi
keperawatan maupun pelaksanaan pre dan siswa dalam perkembangan belajarnya.
post conference. Pre dan post conference Peran pendidik dapat dilihat dalam
masih sulit dilaksankan karena kesibukan memperhatikan serta membimbing siswa
pembimbing. Dan hanua berorientasi pada yang kurang berprestasi atau memberikan
perkenalan bertugas yang lain dan perhatian bagi siswa yang berprestasi baik.
orientasi lingkungan bangsal padahal Hal ini semua bertujuan agar siswa merasa
seharusnya ini bisa untuk menggali diperhatikan tanpa adanya perbedaan
perkembangan kemampuan untuk lebih anatara siswa yang satu dengan siswa
kreatif dan kritis. Ini belum sejalan dengan yang lainnya (Umiarso, 2010).
pernyataan lichtman dalam Gruendemenn Pelaksanaan pre dan post test conference
(2006) pertemuan-pertemuan pre dan untuk mengidentifikasi perkembangan
pasca klinik sering kali di anggap sebagai mahasiswa hanya dilakukan hanya
salah satu komponen paling berharga dilaksanakan pada beberapa bimbingan.
dalam pengajaran klinik. Penelitian Hyrkas Seharusnya pembimbing tidak sekedar
Page 70
Peran Pembimbing Praktik Klinik Pada Praktik Klinik Keperawatan Diploma III
Keperawatan Stikes An-Nur Purwodadi
J. Kebidanan Adila Bandar Lampung Volume......15 Edisi 2 Tahun 2015
ISSN 2088.9011
untuk mentransfer ilmu namun lebih dari itu metode pembelajaran pada saat ini belum
juga berperan sebagai agen pencerahan. dapat mengasah analisis mahasiswa,
melatih pemecahan masalah serta
Kesibukan pembimbing akan mengevaluasi permasalahan secara
mengakibatkan intensitas/frekuensi menyeluruh.
bimbingan dengan mahasiswa berkurang.
Mahasiswa yang seharusnya belajar di Simpulan
klinik dengan melaksnakan proses Pembimbing melakukan penilaian hasil
keperawatan menjadi berfokus pada belajar mahasiswa dibuat berdasarkan
rutinitas dan berorientasi pada perintah pertimbangan personal dan pertimbangan
pembimbing maupun perawat senior yang administrasi. Mahasiswa melaksanakan
lain. Pembimbing beranggapan bahwa pembelajaran klinik belum ada seorang
model pembelajaran yang diberikan ahrus mentoring khusus yang diharapkan mampu
menyesuaikan dirinya, ini tidak sejarah untuk mengawasi, menilai dan
dengan Puetz (1987) dalam Gruendemann memfasilitasi proses belajar mahasiswa.
(2006) mengatakan jika gaya pembelajaran Pembimbing belum mampu untuk
yang disukai peserta didik dijadikan dasar menciptakan iklim belajar yang kondusif
dalam pengajaran, hasil terbesar yaitu untuk perkembangan kemampuan,
kepuasan dengan pengalaman keterampilan dan sikap mahasiswa.
pembelajaran akan tercapai. Jadi selama Pembimbing belum memahami kebutuhan
ini perencanaan pembelajaran yang belajar mahasiswa yang meliputi
melibatkan mahasiswa belum dapat kompetensi yang harus dicapai.
dilaksanakan sepenuhnya.
Pembimbimbing melaksanakan proses
Perencanaan pembelajaran pada umum pembelajran didorong hanya pengalaman
nya berhubungan dengan pengalaman dirinya bukan berorientasi pada temuan
pembimbing. Bimbingan yang disampaikan mahasiswa dan permasalahan mahasiswa
tidak disertai modul pembelajaran. Metode dan permasalahan mahasiswa.
pembelajaran. Metode bimbingan dilahan Pembimbing belum menyadari dampak
masih monoton. Ini belum sejalan dengan dari bimbingan yang selama ini di berikan
Pusdiknakes (1996) metode bimbingan ke mahasiswa akan sangat berpengaruh
dapat dilaksanakan secara berikut: terhadap kepuasan mahasiswa,
1) bimbingan tidak langsung antara lain kemampuan mahasiswa, mutu lulusan dan
dengan penugasan diberikan secara keberlangsungan profesi mereka.
kelompok perorangan tentang kasus atau
tindakan keperawatan yang terjadi sehari- Saran
hari dengan maksud mendapatkan Pentingnya adanya pelatihan clinical
pengalaman secara komprehensif. instruktur secara berkala. Membuat
2) bimbingan langsung meliputi; perencanaan praktik mahasiswa secara
a) ward class ward teaching, comprehensive dan mencoba membuat
b) ward clinics, terobosan untuk pelaksanaan praktik di
c) ward conference, rumah sakit rujukan serta membuat
d) nursing round, perencanaan dengan melibatkan
e) studi case, pembimbing dari luar institusi (meminta
f) bedside teaching, pembimbing dari luar rumah sakit tersebut
g) supervise .. yang membuat mahasiswa dilahan secara
teruas menerus).
jadi pembimbing belum dapat
menunjukkan modul untuk membantu
mahasiswa dalam proses bimbingan. Jadi
Page 71
Peran Pembimbing Praktik Klinik Pada Praktik Klinik Keperawatan Diploma III
Keperawatan Stikes An-Nur Purwodadi
J. Kebidanan Adila Bandar Lampung Volume......15 Edisi 2 Tahun 2015
ISSN 2088.9011
Page 72
Peran Pembimbing Praktik Klinik Pada Praktik Klinik Keperawatan Diploma III
Keperawatan Stikes An-Nur Purwodadi