Anda di halaman 1dari 10

RAKERNAS AIPKEMA 2016

“Temu Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat”

MANAJEMEN PEMBELAJARAN KLINIK KEBIDANAN PADA


MAHASISWA DIPLOMA III KEBIDANAN DI BANJARMASIN

Musphyanti Chalida Puter


Universitas Muhammadiyah Banjarmasin
Abstrak
Pembelajaran klinik kebidanan merupakan salah satu proses pembelajaran untuk mencapai keterampilan
tindakan asuhan kebidanan pada kasus nyata, kenyataan yang ada terdapat kesenjangan antara nilai
yang dicapai mahasiswa di lahan dengan nilai yang dicapai pada ujian akhir program dan laporan
pendahuluan kasus tidak sama dengan laporan asuhan kebidanan yang tindakannya dilakukan oleh
mahasiswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah manajemen
pembelajaran klinik kebidanan mahasiswa kebidanan mahasiswa Diploma III Kebidanan di Banjarmasin
meliputi perencanaan oleh institusi pendidikan, proses pembelajaran klinik di lahan praktik bersama
pembimbing klinik, monitoring oleh pembimbing akademik, dan evaluasi pembelajaran klinik oleh
institusi pendidikan kebidanan. Desain penelitian ini diskriptif dengan pendekatan kualitatif bertujuan
untuk mendapatkan fenomena-fenomana yang jelas mengenai manajemen pembelajaran klinik dan
faktor pendukung dan faktor penghambat manajemen pembelajaran klinik mahasiswa Diploma III
Kebidanan di Banjarmasin. Menunjukkan adanya kesamaan semua institusi pendidikan dalam
menyusun perencanaan pembelajaran klinik kebidanan yaitu menurunkan mahasiswa ke lahan lebih awal
dari struktur program yang ada dalam kurikulum. Proses pembelajaran klinik kebidanan di lahan belum
dilaksanakan dengan metode Coaching atau pendampingan saat mahasiswa melakukan tindakan
keterampilan kebidanan pada kasus nyata. Monitoring hanya sebatas mengkoordinasikan masalah
disiplin mahasiswa, dan dalam evaluasi pembelajaran klinik kebidanan yang dicapai mahasiswa relatif
memiliki nilai yang sama

Kata Kunci: Manajemen Pembelajaran Klinik Kebidanan

Abstract
Learning clinical obstetrics is one of the learning process to achieve skills action midwifery care in a real
case, the fact that there is a gap between the value achieved of students in the field with the value achieved in
the final test program and a preliminary report cases are not the same as the midwifery care actions
performed by students. The purpose of this study was to determine how the management of clinical obstetrics
midwifery students learning Diploma in Midwifery students in Banjarmasin include planning by educational
institutions, clinical learning process in the practice of land alongside clinical instructor, monitoring by
counselors, and evaluation of clinical learning by educational institutions midwifery. The study design was
descriptive with a qualitative approach aimed to get-Unexplained phenomena clearly the learning
management clinics and supporting factors and factors inhibiting learning management students of Diploma
III Midwifery clinics in Banjarmasin. Shows the similarity of all educational institutions in planning learning
obstetrics clinic is to lose students to the field earlier than the structure of the programs in the curriculum.
The learning process obstetrics clinic in the land has not been implemented by the method of Coaching or
mentoring when students act midwifery skills on a real case. Monitoring is only limited coordinate student
discipline problems, and in the evaluation of clinical teaching midwifery students who achieved a relatively
equal value.

Keywords: Learning Management Clinical Obstetrics

244
RAKERNAS AIPKEMA 2016
“Temu Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat”

PENDAHULUAN pendidikannya, dan memiliki


kompetensi dalam memberikan
Indonesia saat ini masih pembelajaran dan membimbing
memprihatinkan karena Angka keterampilan mahasiswa sebagai calon
Kematian Ibu masih berada pada angka bidan, diperlukan manajemen
359/100.000 kelahiran hidup pada pembelajaran klinik.
tahun 2015 (WHO), hal ini Melalui wawancara pendahuluan
menunjukkan kenaikan yang signifikan. dengan Kepala Ruangan tempat
praktik mahasiswa Diploma III
Angka Kematian Bayi 25/1000 Kebidanan di Rumah Sakit Umum
kelahiran hidup (SDKI 2010). Faktor Daerah Ulin Banjarmasin Ruangan
penting yang berhubungan dengan Poliklinik Kandungan jumlah
keadaan tersebut adalah sumber daya mahasiswa yang praktik 25 orang
manusia, baik ibu hamil/ bersalin,dan dengan 6 orang pembimbing dan
keluarga maupunSumber daya manusia jumlah pasien 30 orang, di Ruangan
Perawatan Nifas jumlah mahasiswa 20
yang berhubungan dengan pelayanan orang dengan pembimbing 5 orang dan
kesehatan dan berkaitan dengan jumlah pasien 15 orang. Hal ini
penurunan angka kematian ibu dan menunjukkan perbandingan jumlah
angka kematian bayi adalah bidan, mahasiswa sudah seimbang dengan
dan pelayanan kesehatan yang jumlah pembimbing.
berhubungan dengan penurunan angka Pendidikan pembimbing sebagian
kematian adalah pelayanan kebidanan. besar masih belum D.III Kebidanan.
Manajemen pendidikan kebidanan Melalui observasi di salah satu ruangan
meliputi pengaturan pembelajaran pelayanan kebidanan ditemukan
teori, praktik di laboratorium kelas, dan sebagian besar pembimbing tidak
pembelajaran praktik klinik di lahan menggunakan metode bimbingan yang
praktik. Pengaturan pembelajaran sesuai karena pembimbing harus
terdiri dari perencanaan, melayani dokter dalam pelayanan pada
pengorganisasian, pengarahan, pasien dan mahasiswa melaksanakan
pengendalian, dan evaluasi serta praktik hanya dengan pengarahan awal
tindak lanjut. Perencanaan saat rotasi dinas dan diskusi dengan
pembelajaran praktik klinik kebidanan pembimbing hanya saat pembuatan
mangacu pada struktur program laporan.
kurikulum untuk menentukan tujuan
dan lamanya praktik, pengorganisasian
adalah menentukan kelompok dan METODE PENELITIAN
tempat praktik, pengarahan dilakukan Penelitian ini merupakan
sebelum dan selama praktik, penelitian diskriptif dengan
pengendalian dilakukan selama proses pendekatan kualitatif bertujuan untuk
praktik berlangsung, evaluasi selalu mendapatkan fenomena-fenomana
dilakukan setiap tahapan proses d an yang jelas mengenai manajemen
tindak lanjut adalah untuk menentukan pembelajaran klinik dan faktor
apakah praktik harus diulang atau pendukung dan faktor penghambat
dianggap sudah mencapai tujuan. manajemen pembelajaran klinik
Banyaknya jumlah pendidikan mahasiswa Diploma III Kebidanan di
kebidanan belum diimbangi dengan Banjarmasin. Kajian dalam penelitian
jumlah pembimbing praktik yang kualitatif yang bersifat naturalistif,
sesuai standar kualifikasi dinamis dan holistik. Penelitian

245
RAKERNAS AIPKEMA 2016
“Temu Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat”

diskriptif memiliki beberapa Temuan data manajemen pembelajaran


pendekatan seperti Analisis klinik mahasiswa kebidanan ini akan
Struktural, Analisis Wacana, Analisis dipaparkan mulai dari perencanaan di
Konstruksi Sosial, Analisis institusi pendidikan oleh Koordinator
Fenomenologis, dan Studi Kasus. atau Bagian Praktik, pelaksanaan
Penggunaan metode deskriptif pembelajaran klinik di RSUD Ulin
dalam penelitian ini adalah untuk Banjarmasin, monitoring pembelajaran
mendapatkan data yang lebih klinik di RSUD Ulin Banjarmasin, dan
lengkap, mendalam, kridibel, dan evaluasi pembelajaran klinik di
bermakna sehingga tujuan penelitian institusi pendidikan yang dapat dilihat
ini dapat dicapai. Objek dalam sebagai berikut :
penelitian ini adalah manajemen 1. Perencanaan Pembelajaran Klinik
pembelajaran klinik dengan fokus Kebidanan
pengamatan proses pembelajaran Dari hasil wawancara dan
klinik kebidanan pada institusi studi documenter ditemukan bahwa
pendidikan kebidanan di tidak ada keseragaman
Banjarmasin. perencanaan pembelajaran klinik
Penelitian ini dilakukan di kebidanan mahasiswa kebidanan di
Institusi Banjarmasin, Prodi D.III
Pendidikan Diploma III Kebidanan di Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu
Banjarmasin. Alasan pemilihan lokasi Kesehatan Muhammadiyah
ini karena semua institusi pendidikan Banjarmasin menurunkan
kebidanan di Banjarmasin mempunyai mahasiswa ke lahan praktik
masalah yang sama terhadap nilai yang dimulai pada semester III dengan
diperoleh di lahan dengan nilai pada sebutan pra PKK sedangkan Akbid
ujian akhir program dan menggunakan Abdi Persada Banjarmasin
lahan pembelajaran klinik yang sama. menurunkan mahasiswa ke lahan
Alasan memilih proses pembelajaran praktik mulai semester II dengan
klinik karena pembelajaran klinik istilah orientasi klinik, dan
menentukan dan memberikan Akademi Kebidanan Bunga
pengalaman nyata dalam proses belajar Kalimantan pembelajaran klinik
keterampilan dalam melatih mahasiswa kebidanan dimulai pada semester II
menjadi mampu melakukan tindakan dengan sebutan PKK.
kebidanan sesuai dengan standar Persiapan dalam bentuk koordinasi
kompetensi bidan. dan administrasi serta pengaturan
kelompok tidak jauh berbeda
yaitu koordinasi waktu, membuat
HASIL DAN PEMBAHASAN surat permohonan lahan praktik,
Hasil menyusun kelompok mahasiswa,
menyiapkan buku panduan,
Data yang dipaparkan ini ditemukan formolir penilaian, dan daftar
melalui wawancara, observasi dan kehadiran mahasiswa.
dokumentasi administrasi di lokasi Berdasarkan hasil observasi
penelitian baik di institusi pendidikan dokumen administrasi, ada
maupun di rumah sakit tempat proses kesamaan bentuk surat
pembelajaran klinik mahasiswa permohonan ijin penggunaan
kebidanan berlangsung. lahan praktik yaitu surat dibuat

246
RAKERNAS AIPKEMA 2016
“Temu Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat”

dan dikirim minimal 2 bulan klinik kebidanan melakukan pre


sebelum pelaksanaan conference secara kelompok atau
pembelajaran klinik di lahan, semua mahasiswa pada awal rotasi.
pembagian kelompok tiap Diskusi kasus hanya dilakukan
institusi pendidikan kebidanan pada situasi tertentu dan hanya
menempatkan antara 8 – 10 dilakukan oleh C.I. yang diberi
orang mahasiswa tiap ruanagan tugas sebagai supervisor.
yang mengaturan dinasnya Perencanaan pembelajaran belum
diserahkan kepada Kepala secara khusus mengarah
Ruangan atau Koordinator C.I. padaketerampilan klinik atau
Buku panduan pembelajaran menentukan keterampilan yang akan
klinik dan panduan penilaian di dipelajari,tetapi menentukan topik
berikan kepada mahasiswa dan kasus yang harus dibuat laporan
pembimbing. Semua institusi pendahuluan,dan lebih menekankan
pendidikan kebidanan pada peraturan tata tertib yang harus
menggunakan standar penilaian dipatuhi mahasiswa. Perencanaan
yang sama yaitu : nilai 4 (empat) kegiatan pembelajaran klinik tentang
apabila mahasiswa mampu keterampilan kebidanan sama sekali
melakukan tindakan keterampilan tidak dibahas pada pre conference.
kebidanan dengan tepat, benar, Target pencapaian keterampilan
dan sistematis, nilai 3 (tiga) yang dipelajari pada pembelajaran
apabila mahasiswa mampu klinik kebidanan belum dijadikan
melakukan tindakan kebidanan dasar dalam pre conference atau saat
dengan benar dan tepat, tetapi mahasiswa akan melakukan suatu
tidak sistematis, nilai 2 (dua) tindakan asuhan kebidanan.
apabila mahasiswa dapat Berdasarkan wawancara dan
melakukan tindakan kebidanan observasi diperoleh data proses
dengan benar setelah diarahkan bimbingan di semua ruangan
atau dibantu oleh pembimbing, tempat pembelajaran klinik
kebidanan dilakukan secara
nilai 1 (satu) apabila mahasiswa kelompok, tindakan asuhan
tidak mampu melakukan kebidanan tidak secara tuntas oleh
tindakan walaupun sudah dibantu satu orang mahasiswa tetapi 2–3
pembimbing. orang mahasiswa. Anamnesa
Penentuan batas lulus Asuhan Kebidanan pada ibu hamil di
pembelajaran klinik kebidanan Poliklinik Kandungan dilakukan
semua institusi pendidikan oleh beberapa mahasiswa yaitu satu
kebidanan menggunakan angka orang menanyakan semua
mutlak dengan batas lulus nilai 3 mahasiswa ikut mencatat pada
(tiga) yaitu mahasiswa mampu catatan masing-masing. Pemeriksaan
melakukan tindakan kebidanan AnteNatal Care (ANC) langsung
dengan tepat dan benar walaupun pada point palpasi dan auskultasi
masih belum sistematis dilakukan oleh dua orang
2. Proses Pembelajaran Klinik mahasiswa, sehingga ANC secara
Kebidanan tuntas oleh setiap mahasiswa belum
Berdasarkan hasil wawancara dan terpenuhi. Kenyataan yang
ditemukan saat observasi di
observasi ditemukan bahwa semua Poliklinik Kandungan dua sampai
ruangan tempat pembelajaran tiga orang mahasiswa melakukan

247
RAKERNAS AIPKEMA 2016
“Temu Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat”

ANC bersama atau tidak dari Evaluasi pembelajaran klinik


anamnesa sampai pemeriksaan dan kebidanan sudah menggunakan
melaksanakan tindakan patokan nilai yang sama yaitu
keterampilan, maka pembelajaran
klinik kebidanan yang dilalui batas lulus angka mutlak 3 (tiga)
mahasiswa belum tuntas dan dengan kriteria mampu melakukan
komprehensif. tindakan asuhan kebidanan secara
3. Monitoring Pembelajaran Klinik mandiri atau tanpa bantuan.
Kebidanan Pada akhir pembelajaran klinik
Monitoring pembelajaran klinik kebidanan semua mahasiswa
kebidanan oleh Dosen mendapat nilai lulus, yang berarti
mampu melaksanakan tindakan
Pembimbing/C.T. institusi asuhan kebidanan yang dipelajari.
pendidikan dilakukan terjadwal Nilai lulus di lahan masih belum
sesuai kebijakan institusi dan menjamin mahasiswa yang
bervariasi antara tiap minggu, dua bersangkutan mampu melakukan
minggu sekali, menjelang rotasi, tindakan yang sudah dinilai pada
atau insidentil bila ada masalah pembelajaran klinik, karena
yang harus diselesaikan oleh C.T. masih ada mahasiswa yang belum
mencapai batas lulus saat diuji
dan C.I. kembali pada Ujian Akhir.
Kegiatan yang dilakukan saat 5. Faktor pendukung dan
monitoring atau supervisi masih penghambat pembelajaran klinik
terfokus pada kehadiran kebidanan.
mahasiswa dan sikap, belum Berdasarkan wawancara dan
menekankan pada keterampilan observasi diperoleh data faktor
yang telah dan belum dicapai. pendukung pembelajaran klinik
Kegiatan bimbingan bersama kebidanan adalah perencanaan tiap
antara C.T. dan C.I. tidak dapat institusi sudah dikelola dengan baik
dilakukan karena situasi lahan dan berupaya untuk membekali
praktik sangat sibuk dan kegiatan keterampilan tindakan kebidanan
rutin yang bervariasi. Berdasarkan sedini mungkin dengan cara
wawancara dengan kepala ruangan Sosialisasi Klinik atau Praktik
dan beberapa pembimbing klinik/ KDPK pada semester II dan Pra
C.I. didapatkan informasi bahwa PKK pada semester III. Selain
tugas rutin yang dilakukan adalah pembelajaran klinik kebidanan lebih
menyiapkan dan mendampingi awal dari yang seharusnya,
dokter Sp.OG. melakukan visite, pembelajaran klinik lebih awal
melaksanakan administrasi dan mahasiswa dapat mengenalkan
kelengkapan data pada status mahasiswa pada situasi pelayanan
pasien, menyiapkan pasien yang kebidanan yang sebenarnya
akan dilakukan tindakan atau walaupun teori keterampilannya
pemeriksaan khusus di unit belum dipelajari dan mahasiswa
pemeriksaan penunjang seperti dapat melakukan observasi terhadap
tindakan di kamar oprasi, tindakan-tindakan kebidanan
pemeriksaan di laboratorium atau sehingga saat keterampilan tersebut
radiologi. merekapelajari mahasiswa dapat
4. Penilaian Pembelajaran Klinik lebih memahaminya. Faktor
Kebidanan pendukung lainnya adalah

248
RAKERNAS AIPKEMA 2016
“Temu Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat”

pertemuan persamaan persepsi dengan pendapat Sunarto (2005) yang


antara C.T. dan C.I. yang bertujuan menyatakan bahwa manajemen
untuk kelancaran proses adalah proses merencanakan,
pembelajaran klinik yang harus mengorganisir, mengendalikan, dan
dilalui oleh mahasiswa. mengendalikan kegiatan untuk
Faktor penghambat yang ditemui mencapai tujuan. Hal serupa juga
dalam pembelajaran klinik dikemukakan oleh Sahertian (1982)
kebidanan adalah jumlah pasien manajemen bersumber dari dua
yang terbatas sehingga mahasiswa kegiatan yaitu kegiatan berfikir dan
belum melaksanakan proses kegiatan tindakan dalam fungsi
asuhan secara tuntas, tetapi merencanakan, pengorganisasian,
bersama 2 – 3 orang sedangkan pengarahan, pengoordinasian,
laporan dibuat seolah mahasiswa pengawasan, dan penilaian
melaksanakan secara tuntas, yaitu 1. Perencanaan pembelajaran
laporan pendahuluan asuhan klinik kebidanan.
persalinan normal yang berisi Pembelajaran klinik
tentang konsep dasar persalinan kebidanan mahasiswa kebidanan di
dan langkah-langkah keterampilan Banjarmasin sudah terprogram
asuhan persalinan normal. Setelah dengan baik yaitu institusi
dilakukan pre conference atau pendidikan kebidanan menugaskan
bimbingan pra klinik baru satu orang dosen kebidanan
mahasiswa melakukan tindakan manjadi koordinator.
asuhan pada ibu bersalin secara Proses perencanaan yang diuraikan
tuntas dari ibu masuk kamar oleh Banghart and Trull (1973)
bersalin sampai 2 jam persalinan lebih kompleks dan detail tetapi
selesai, dan setelah melakukan lebih sederhana menuju
asuhan pada kasus nyata sasarannya. Kedua ahli ini
mahasiswa membuat laporan mengemukakan beberapa
sesuai yang dilakukan. komponen utama yang esensial
Hal lain yang menjadi penghambat dalam perencanaan adalah :
pembelajaran klinik kebidanan a) Kajian terhadaphasil
adalah proses bimbingan tidak perencanaan pembengunan
menggunakan metode coaching atau pendidikan sebagai titik tolak
pendampingan perencanaan
Pembahasan b) Rumusan tentang tujuan umum
Berdasarkan hasil temuan perencanaan pendidikan yang
penelitian tentang manajemen merupakan arah yang harus
pembelajaran klinik kebidanan yang dapat dijadikan titik tumpu
diperoleh melalui wawancara, perencanaan
observasi, dan melihat beberapa c) Strategi dasar perencanaan yang
dokumen di lokasi penelitian, dapat merupakan respon terhadap cara
diketahui bahwa masih pembelajaran mewujudkan tujuan yang
klinik kebidanan mahasiswa ditentukan
kebidanan di Banjarmasin sudah d) Schedulling dalam arti
dilakukan sesuai dengan tahapan mengatur menemukan aspek
manajemen. Temuan ini sesuai keseluruhan program dan

249
RAKERNAS AIPKEMA 2016
“Temu Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat”

prioritas secara teratur dan pendahuluan. Temuan pada observasi


cermat laporan pembelajaran klinik
e) Implementasi rencana termasuk mahasiswa, perencanaan
didalamnya proses legalisasi pembelajaran klinik masih belum
dan persiapan pelaksana memenuhi kriteria karena hanya
rencana, pengesahan dimulainya menentukan kasus dan membuat
suatu kegiatan, monitoring dan laporan pendahuluan, belum
controlling untuk menbatasi merencanakan tindakan keterampilan
kemungkinan tindakan yang kebidanan yang akan dipelajari dan
tidak terpuji dan merupakan melakukan review langkah-langkah
hambatan dalam proses tindakan keterampilan yang akan
pelaksanaan rencana. dipelajari.
Proses perencanaan Pendapat Yumiarni (2008)
pembelajaran klinik kebidanan Proses pembelajaran klinik
sudah sesuai dengan pendapat ahli kebidanan yang efektif untuk
di atas, perencanaan meliputi mencapai tujuan meliputi pra klinik
adanya pedoman pembelajaran atau pre conference untuk
klinik kebidanan yang disusun memantapkan langkah-langkah
pengelola/institusi penyelenggara keterampilan yang akan dipelajari,
pendidikan kebidanan yang proses bimbingan dilakukan
mengacu pada tujuan pendampingan saat mahasiswa
pembelajaran. melakukan tindakan yang dipelajari,
dan pasca klinik atau post conference
2. Proses pelaksanaan untuk memberi respon terhadap
pembelajaran klinik kebidanan. langkah-langkah keterampilan yang
Temuan pada proses pembelajaran dipelajari, pembimbing langsung
klinik kebidanan penelitian ini baik memberikan penguatan bila langkah
melalui wawancara maupun keterampilan sudah benar dan tepat
observasi, adalah pelaksanaan pre dan mengarahkan atau perbaikan
conference hanya saat awal langkah-langkah yang masih belum
mahasiswa dinas dan dilakukan tepat.
secara kelompok. Topik yang dibahas Proses pembelajaran klinik
hanya tentang tata tertib pembelajaran kebidanan yang ditemukan tidak
klinik dan peraturan-peraturan yang sesuai dengan teori dan pendapat
harus dipatuhi mahasiswa, serta beberapa ahli yang dipaparkan diatas.
sanksi- sanksi pelanggaran tata tertib Temuan penelitian ini memperkuat
dan peraturan, kegiatan pembelajaran hasil penelitian praktik keperawatan
klinik kebidanan yang yang dilakukan M.Mochtar (2008)
keterampilannya dapat dipelajari yang mengemukan bahwa proses
sama sekali tidak dibahas. Hal pelaksanaan praktik klinik
berkaitan dengan keterampilan keperawatan boleh dikatakan tidak
yangdipelajari hanya tentang berhasil menjalankan proses
pembagian kasus atau pasien yang pelaksanaan sebagaimana dalam ilmu
sedang dirawat saat pembelajaran manajemen.
klink berlangsung dalam bentuk 3. Monitoring pembelajaran klinik
pembagian topik kasus pada laporan kebidanan.

250
RAKERNAS AIPKEMA 2016
“Temu Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat”

Temuan tentang pelaksanaan mengajar. Ada dua tujuan yang harus


monitoring atau supervisi diwujudkan oleh supervisi adalah
pembelajaran klinik kebidanan sudah perbaikan pembelajaran dan
terjadwal dengan baik dan sesuai perbaikan mutu pendidikan. Temuan
dengan kebijakan institusi baik tentang monitoring ini memperkuat
secara rutin maupun insidentil bila temuan M.Mochtar yang meneliti
ada masalah yang harus tentang pelaksanaan praktik
diselesaikan. Fokus pengawasan keperawatan yang menyimpulkan
diarahkan pada kehadiran bahwa monitoring yang dilakukan
mahasiswa dan sikap, masih belum terjadwal dan sesuai kesepakatan dan
mengawasi atau supervise proses dilakukan untuk mengatasi masalah.
pencapaian keterampilan yang
dipelajari. Monitoring pembelajaran 4. Penilaian pembelajaran klinik
klinik kebidanan belum pada kebidanan.
pelaksanaan bimbingan bersama Temuan melalui wawancara
dengan C.I.di lahan yang diteliti
antara C.I. dan C.T. Monitoring yang penilaian masih belum menilai
sudah dilakukan terhadap keterampilan yang dipelajari secara
pembelajaran klinik mahasiswa konprehensif. Nilai yang diberikan
kebidanan, tetapi masih belum relatif sama yaitu nilai tiga dan
maksimal karena hanya berhubungan penilaian hanya pada disiplin dan
dengan mahasiswa dan belum sikap. Mengacu pada panduan
penilaian keterampilan nilai tiga
monitoring proses pencapaian tujuan. adalah mampu melaksanakan
Hal positif dari monitoring keterampilan yang dipelajari
pembelajaran klinik kebidanan adalah dengan benar tetapi tidak
jadwal yang dibuat institusi sistematis.
pendidikan kebidanan sudah Penilaian keterampilan
tersusun secara berkala dan insidentil pembelajaran klinik kebidanan
sehingga program monitoring yang seharusnya diisi oleh C.I.
selain penilaian disiplin dan sikap
dijalankan teratur. Hal yang masih juga menilai keterampilan yang
belum terlaksana pada monitoring dipelajari dengan menggunakan
pembelajaran klinik kebidanan adalah Daftar Penuntun Belajar yang
bimbingan bersama antara berisi tentang langkah-langkah tiap
pembimbing akademik dan keterampilan kebidanan yang
pembimbing klinik pada mahasiswa dipelajari dan Daftar Tilik
saat melakukan tindakan Keterampilan yang tersedia dalam
Buku Pencapaian Keterampilan
keterampilan yang dipelajari. mahasiswa yang berisi tentang
Temuan ini belum sesuai dengan menilai tiap langkah keterampilan
teori manajemen kebidanan. Kenyataannya pada
pengawasan/controling adalah setiap ruangan tempat mahasiswa
menetapkan sejauhmana tujuan belajar keterampilan klinik masih
tercapai dan sejauhmana kemampuan ada buku keterampilan klinik
mahasiswa yang tidak mendapat
personalia melaksanakan tanggung- nilai padahal keterampilannya
jawabnya dalam mencapai tujuan, dan dapat dipelajari pada rotasi di
sesuai dengan dikemukakanW.Mantja ruangan yang dijalani. Hal ini
(2010) bahwa supervisi dilakukan terjadi karena setiap kasus tidak
untuk perbaikan proses belajar secara tuntas ditangai oleh satu

251
RAKERNAS AIPKEMA 2016
“Temu Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat”

orang mahasiswa, sebagaimana III Kebidanan di Banjarmasin


yang ditemukan saat observasi sudah terprogram dengan baik
dan dibenarkan oleh pembimbing mulai dari koordinasi dengan
klinik bahwa mahasiswa belum lahan praktik, pengaturan waktu
mendapat kesempatan untuk pelaksanaan sampai pada
melakukan tindakan kebidanan persamaan persepsi antara C.T.
yang pelajari secara tuntas dan dan C.I. sebelum mahasiswa
komfrehansif terhadap kasus yang mulai masuk lahan praktik.
ditangani. Satu ibu hamil normal Selain itu administrasi surat
yang penatalaksanaan ANC permohonan ijin menggunakan
dilakukan oleh lebih dari satu lahan praktik, buku panduan dan
orang mahasiswa akan daftar penilaian sudah disediakan
memberikan pengalaman kurang oleh institusi pendidikan
sesuai dengan tujuan pembelajaran 2. Proses pembelajaran klinik
klinik kebidanan pada ibu hamil, kebidanan mahasiswa Diploma
pembelajaran klinik kebidanan III Kebidanan di Banjarmasin
yang tidak tuntas tersebut yang dilaksanakan dilahan
menyulitkan untuk menilai praktik masih kurang efektif
keterampilan yang dipelajari oleh dalam pencapaian tujuan
mahasiswa. pembelajaran
3. Monitoring pembelajaran klinik
5. Faktor pendukung dan kebidanan mahasiswa Diploma
penghambat pembelajaran III Kebidanan di Banjarmasin
klinik kebidanan. sudah terjadwal dengan baik,
ada jadwal tiap satu atau dua
Setelah melakukan minggu sekali dan ada jadwal
wawancara, observasi, dan melihat awal dan akhir rotasi.
dokumen yang ada di institusi 4. Penilaian pembelajaran klinik
pendidikan pendidikan kebidanan, kebidanan mahasiswa Diploma
dan unit pelayanan kebidanan di III Kebidanan di Banjarmasin
RSUD Ulin Banjarmasin dapat masih bersifat subjektif dan hasil
yang diperoleh mahasiswa relatif
digambarkan tentang faktor yang sama pada angka tiga.
mendukung pembelajaran klinik 5. Faktor yang mendukung
kebidanan adalah perencanaan pembelajaran klinik kebidanan
yang terdiri dari pengaturan waktu mahasiswa Diploma III
ditentukan melalui koordinasi, ada Kebidanan di Banjarmasin adalah
pertemuan persamaan persepsi koordinasi yang baik dalam
antara pembimbing akademik/C.T. perencanaan dan pertemuan
persamaan persepsi untuk
dengan pembimbing klinik/C.I. mencapai tujuan pembelajaran,
Faktor pendukung lainnya dalam serta adanya monitoring yang
pembelajaran klinik adalah terjadwal ataupun menitoring
monitoring yang dilakukan secara insidentil untuk menyelesaikan
terjadwal oleh C.T. dan insidentil masalah. Faktor penghambat
sehingga bila ada permasalahan dalam pembelajaran klinik
pembelajaran klinik dapat segera kebidanan adalah pengaturan
atau pembagian kasus untuk
diatasi. mahasiswa relatif bervariasi dan
kesempatan melakukan
SIMPULAN pembelajaran tindakan
1. Perencanaan pembelajaran klinik ketrampilan terbatas atau tidak
kebidanan mahasiswa Diploma tuntas karena jumlah mahasiswa

252
RAKERNAS AIPKEMA 2016
“Temu Ilmiah Hasil Penelitian dan Pengabdian Masyarakat”

tidak seimbang dengan jumlah Dirjend.Yanmed.Depkes R.I. 2006,


pasien Pedoman Bimbingan Tehnis Asuhan
Kebidanan dan Perinatal, Jakarta
DAFTAR PUSTAKA
Haris, Abdul, Jihad, Asep, 2008,
Arikunto, Suharsini 2007, Metodologi
Evaluasi Pembelajaran, Multi
Penelitian, Renika Cipta, Jakarta.
Presendo, Yogyakarta
Atdmodiwirio, Subagio, 2000, Iskandar, 2009, Metodologi Penelitian
Manajemen Pendidikan Indonesia, Pendidikan dan Sosial, Gaung
Ardadizya Jaya, Jakarta. Persada Press, Jakarta
Abdullah, M.Ma’ruf, 2007, Kepmenkes RI nomor 369 Tahun
Manajemen Sumber Daya 2007, 2007, Standar Profesi Bidan,
Manusia (Perspektif Makro dan PP.IBI Jakarta
Mikro), Antasari Press, McLeoud PJ and RM Harden, 1985,
Banjarmasin. Clinical Teaching Strategies of
B. Suryosubroto, 2004, Manajemen physiciens. Medical Teacher 7
Pendidikan di Sekolah, PT. Asdi (2):173B189.
Mahasatya, Jakarta
Manullang, M. 2005, Dasar-Dasar
BPPSDM Kesehatan Pusdiknakes
Manajemen, UGM Press,
Depkes R.I, 2006, Metode
Yogyakarta.
Coaching dalam Pembelajaran
Nasoetion, S, 1988, Metode
Klinik, Jakarta
Penelitian Kualitatif , Tarsito,
BPPSDM Kesehatan Pusdiknakes
Bandung.
Depkes R.I. , 2006, Standar
Newble D and R Cannon, 1987, A
Pembelajaran Klinik Bidan ,
Handbook f o r Medical Teacher,
Jakarta.
2nd ed MTP Press Limited: Boston,
Biran Afandi & George Adriaansz,
Messachusetts
2003, Pelatihan Keterampilan
Robbins, Stephen P, 1984,
Melatih, JNPK-KR, Jakarta
Management: Concepts and
Bungin Burhan, 2001, Metodologi Practices, Englewood Cliffs :
Penelitian Sosial, Format Kuantitatif Prentice-Hall.
dan KualitatifUniversitas
Sahertian, P.A., 1982, Dimensi-dimensi
Erlangga Press, Surabaya.
Administrasi Pendidikan di Sekolah,
Bungin B. 2007, Metodologi
Malang, Jurusan Administrsi
Penelitian Kualitatif, Rajawali Pers, Pendidikan, FKIP Malang.
Jakarta Saukah Ali, Ed. 2000, Pedoman
Cox KR and CE Ewan, (eds)1988, The Penulisan Karya Ilmiah, Universitas
Medical Teacher, Churchill Negeri Malang, Malang.
Livingstone, New York. Swardi, 2007, Manajemen
DEPKES R.I.,2002, Kurikulum Pembelajaran, Tempina Media
Pendidikan Diploma III Kebidanan, Grafika, Surabaya.
Jakarta. Sanjaya, Wina, 2008, Strategi
Depdiknas R.I., 2006, Kualifikasi dan Pembelajaran : Berorientasi Standar
Kompetensi , Jakarta Proses Pendidikan, Kencana, Jakarta

253

Anda mungkin juga menyukai