Anda di halaman 1dari 3

3.

Mengemukakan suatu usulan perbaikan model asuhan kebidanan yang bisa diterapkan di Indonesia
beserta EBPnya => Minimal mengambil 3 artikel jurnal internasional.
Jurnal 1
Judul : Woman-centred care during pregnancy and birth in Ireland: thematic analysis of women’s and
clinicians’ experiences
Peneliti :
Sumber : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28946844
Tahun : 2018
Summary:
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terlepas dari kebijakan baru, praktek dan penekanan penelitian
pada ketentuan WCC sebagai tujuan penting bagi penyedia layanan, kenyataan saat ini adalah bahwa WCC,
sebagaimana yang dirasakan oleh peserta yang disertakan, tidak dialami oleh sebagian besar wanita.
Kenyataannya, model perawatan yang dipandu konsultan begitu banyak norma dalam ROI bahwa
perempuan sebagian besar tidak menyadari kemungkinan pendekatan alternatif. Profesional, meski sadar
akan alternatif, begitu terbebani oleh pemeliharaan layanan yang aman dalam sistem yang kurang sumber
daya yang meningkatkan pengalaman perempuan melalui penyediaan WCC akan menantang. Strategi
Persalinan Nasional Irlandia baru-baru ini berfungsi sebagai kerangka bagi 'tenaga kerja bersalin untuk
bekerja bersama, dalam kemitraan lintas profesi dan dengan keluarga, untuk memberikan layanan
persalinan yang baru, lebih baik dan lebih aman'.

Jurnal 2
Judul : Comparing caseload and non-caseload midwives’ burnout levels and professional attitudes: A
national, cross-sectional survey of Australian midwives working in the public maternity system
Peneliti :
Sumber : https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0266613818301335
Tahun : 2018
Summary :
Meskipun ada kekhawatiran mengenai dampak model beban kasus pada bidan yang bekerja dengan cara
ini, penelitian nasional ini menemukan bahwa para bidan caseload memiliki skor burnout yang lebih rendah
dan sikap yang lebih positif terhadap peran profesional mereka ketika dibandingkan dengan bidan yang
tidak bekerja di caseload. Meskipun kami tidak tahu persis elemen apa dari model yang memfasilitasi
manfaat ini bagi bidan, penelitian ini menunjukkan bahwa aspek interaksi klien dari peran tersebut dapat
menjadi penting. Mengingat keberlanjutan model caseload jangka panjang, struktur pendukung dan
pedoman perlu berada di tempat yang melindungi bidan yang bekerja di caseload dari kejenuhan dan
memastikan sikap pro- fessional positif terhadap pekerjaan dipelihara. Temuan dari penelitian ini
menunjukkan bahwa dari perspektif tenaga kerja kebidanan, perawatan caseload memiliki potensi untuk
berkembang, mengingat hubungan dengan sikap yang lebih positif terhadap peran profesional, dan insiden
yang lebih rendah dan oleh karena itu kemungkinan terjadinya kejenuhan.

Jurnal 3
Judul : Homebirth organised in a caseload midwifery model with affiliation to aDanish university
hospital – A descriptive study
Peneliti :
Sumber : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/29804782
Summary :
Dalam studi deskriptif tentang wanita yang memulai kelahiran di rumah, sebagian besar mengalami
kelahiran vagina termasuk mereka yang dipindahkan ke rumah sakit. Tingginya tingkat posisi persalinan
tegak dan air yang ditemukan pada kedua wanita yang melahirkan di rumah dan pada mereka yang
dipindahkan ke rumah sakit. Ini menunjukkan bahwa preferensi wanita mengenai proses kelahiran juga
diakui jika dipindahkan ke rumah sakit. Transfer dari rumah ke rumah sakit terutama untuk alasan non-
darurat dan transfer paling umum selama kelahiran dan wanita nulipara.

Menurut saya, model pelayanan kebidanan yang sesuai dengan filosofi asuhan kebidanan yang dapat
diterapkan di Indonesia yaitu Case-load Midwifery Model. Case-load Midwifery merupakan model
pelayanan dimansa asuhan yang dilakukan bidan masuk ke dalam kemitraan profesional dengan wanita
hamil. Hal ini memungkinkan untuk kesetaraan, tanggung jawab bersama, pilihan informasi,
pemberdayaan, negosiasi individu dan pemenuhan diri untuk kedua wanita dan bidan. Perawatan tersebut
berpusat pada wanita, kehamilan dan kelahiran dipandang sebagai normal dan sehat peristiwa kehidupan
dan kelangsungan perawatan dipastikan dengan memiliki satu bidan utama sebagai pengasuh utama
(Queensland Perawat Industrial Award, 2006; Davis-Floyd, Barclay, Daviss & Tritten, 2009).
Caseload midwifery care dilaksanakan di Denmak berhasil melahirkan secara normal kecuali kasus KPD
dan Nullipara harus di rujuk ke rumah sakit (Maimburg 2018). Caseload midwifery care berhasil
dilaksanakan di Australia yaitu tingkat profesionalisme bidan dalam bekerja memberikan dampak yang
positif (Dawson, et al 2018).
Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) saat ini masih menjadi prioritas
program kesehatan di Indonesia. Bidan sebagai pemberi asuhan kebidanan memiliki posisi strategis untuk
berperan dalam upaya percepatan penurunan AKI dan AKB.
Karena itu, bidan harus memiliki kualifikasi yang diilhami oleh filosofi asuhan kebidanan yang
menekankan asuhannya terhadap perempuan (women centred care). Salah satu upaya untuk meningkatkan
kualifikasi bidan tersebut dengan menerapkan model asuhan kebidanan yang berkelanjutan (Continuity of
Care/ CoC) dalam pendidikan klinik.
Penelitian COC yang dilakukan Yanti, CoC sebagai model pembelajaran klinik kebidanan, hanya bisa
dilakukan apabila siswa bersama perempuan dan bidan pembimbing dalam rentang waktu yang disesuaikan
dengan rentang waktu seorang perempuan yang mengalami kehamilan, melahirkan hingga masa nifas.
Kesempatan belajar memberikan asuhan kebidanan berkelanjutan hanya dapat diperoleh apabila siswa
ditempatkan bersama bidan komunitas (BPM atau bidan desa)
Guna memfasilitasi siswa dalam pembelajaran klinik kebidanan yang sejalan dengan filosofi asuhan
kebidanan model CoC, maka diperlukan model pembelajaran yang disesuaikan baik dari rancangan waktu,
pengaturan penempatan siswa, peran pembimbing akademik, peran pembimbing lahan (bidan klinik), tugas
siswa, maupun sistim penilaian dan evaluasinya. Dengan demikian menjadi sangat penting mempersiapkan
siswa, bidan dan dosen untuk memahami CoC dalam pembelajaran klinik kebidanan.
"Dari uji coba model program praktik klinik selama 6 bulan dengan menggunakan perlakukan model PKK-
CoC dan kelompok kontrol model target khusus, implementasi model pembelajaran klinik kebidanan CoC
terbukti dapat meningkatkan pemahaman terhadap filosofi asuhan kebidanan women centred care lebih
baik pada kelompok perlakukan dibandingkan pada kelompok kontrol target khusus. Skor pemahaman
kelompok perlakuan dengan model PKK-CoC lebih tinggi untuk keseluruhan aspek filosofi asuhan
kebidanan dibanding kelompok kontrol dengan model target khusus.
Hasil penelitian dengan menggunakan metode penelitian campuran (mixed method), yaitu secara kualitatif
dan kuantitatif, maka pada implementasi model pembelajaran klinik CoC, terdapat peningkatan perhatian
bidan dalam membimbing siswa dibanding pada model target khusus. Selain itu ada peningkatan kepuasan
perempuan sebagai mitra belajar siswa terhadap asuhan kebidanan yang diberikan oleh siswa pada
implementasi model pembelajaran klinik CoC dibanding model target kasus.
"Implementasi model pembelajaran klinik CoC, dapat dievaluasi melalui luaran bahwa tidak terjadi
kematian (zero maternal mortality), dari 108 ibu hamil yang menjadi kasus dan1 kematian neonatus akibat
persalinan prematur. Karena itu model CoC dapat dimanfaatkan sebagai salah satu upaya untuk akselerasi
penurunan AKI dan AKB di Indonesia.
Case-load Midwifery model menawarkan kontinuitas hubungan yang lebih besar, dengan memastikan
bahwa perempuan menerima pelayanan ante, perawatan intra dan postnatal mereka dari satu bidan atau
pasangannya praktek. Berdasarkan Evaluasi One-to-One praktek kebidanan di Inggris menunjukkan bahwa
kontinuitas pemberi asuhan bisa meningkatkan kepuasan perempuan, memberikan bidan kepuasan kerja
yang lebih besar, meningkatkan otonomi mereka, dan mengurangi tingkat intervensi. Perawatan dari bidan
dikenal, atau sekelompok kecil bidan, memungkinkan perempuan untuk mengembangkan hubungan
dengan penyedia layanan mereka. Wanita yang memiliki bidan yang sama merawat mereka selama
kehamilan, persalinan, kelahiran dan pasca kelahiran memiliki kesempatan untuk membangun hubungan
saling percaya yang meningkatkan kepercayaan diri mereka baik pasien maupun bidan. Perawatan dari
bidan dikenal sering disebut sebagai perawatan berkesinambungan (Continuity Of Care).
Model pelayanan Case-load Midwifery ini dapat diterapkan dengan terlebih dahulu menyamakan standar
bidan-bidan di Indonesia, yang saat ini sudah mulai di galakkan pemerintah dan orgaisasi profesi dengan
adanya Uji Kompetensi Bidan. Kemudian pembuatan standar jumlah pasien yang ditangani dalam kurun
waktu tertentu misalnya 1 bulan 1 kelompok bidan melakukan pelayanan hanya 6 pasien seperti yang
dilakukan di Australia. Untuk pelaksaanan Pelayananan Case-load ini perlu adanya dukungan dari
Organisasi IBI. Dimana IBI sebagai fasilitator bidan dalam melakukan pelayanan terhadap pasien. Sehingga
jumlah pasien per kelompok bidan sesuai dengan standar yang telah disepakati atau ditetapkan.
Sekelompok bidan melakukan pelayanan pada 6 pasien secara kompeherensif yang meliputi seluruh standar
pelayanan kebidanan.

Anda mungkin juga menyukai