Nama : Ni Luh Putu Citrawati

NIM : 202215302048

1. Poin penting yang didapatkan dari jurnal “A community of practice in a midwifery

led unit. How the culture and environment shape the learning experience of student
midwives” (Norris and Murphy,2020) khususnya yang berhubungan dengan materi
Manajemen dan Kepemimpinan dalam Pelayanan Kebidanan :
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengalaman
mengajar dan pembelajaran, dari perspektif pembimbing kebidanan dan
mahasiswa bidan, dalam konteks lingkungan dan budaya dari unit yang dipimpin
kebidanan.
Desain dan metode: Etnografi. Pengamatan non-peserta terhadap pekerjaan
sehari-hari unit pendamping bidan (AMU) selama 14 bulan, dan pengamatan
langsung episode perawatan yang melibatkan sepuluh pasangan pembimbing
kebidanan dan pasangan mahasiswa bidan. Pengamatan ini diikuti oleh
wawancara semi terstruktur individu dengan peserta.
Temuan: Sebuah kerangka konseptual muncul dari data dalam kaitannya
dengan tujuan dan etos kerja bidan yang bekerja di AMU ini. Kerangka tersebut
memberi bentuk dan bentuk pada sifat khusus dari pengalaman belajar mengajar di
lingkungan yang dipimpin kebidanan. Konsep komunitas praktik, yang berakar kuat
pada pengetahuan dan pemahaman otoritatif tentang kelahiran fisiologis,
menghasilkan praktik kerja yang positif dan bidan yang bahagia dan termotivasi
yang meningkatkan pengalaman melahirkan bagi wanita. Ini mendukung
pembelajaran klinis dan situasi sosial dari bidan mahasiswa dan rekan baru melalui
partisipasi periferal yang sah.
Implikasi bagi praktik, kebijakan, pendidikan, dan penelitian: Bidan yang
positif, berkomitmen, dan mandiri menciptakan lingkungan kerja yang mengasuh
dan oleh karena itu dapat meningkatkan pengalaman ibu melahirkan. Bidan harus
mampu bekerja dalam lingkungan dan komunitas praktik yang mencerminkan
filosofi perawatan mereka sendiri untuk meningkatkan kesejahteraan profesional,
dan untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan ahli di bidang praktik
tersebut dari waktu ke waktu.
Jurnal ini telah mengeksplorasi bagaimana bidan di unit yang dipimpin oleh
bidan kebidanan mendasarkan praktik mereka pada pengetahuan kebidanan yang
otoritatif dan pengetahuan tacit dalam budaya yang berpengaruh. Ini telah
menunjukkan bagaimana pendekatan bersama untuk praktik dan etos perawatan
yang disepakati secara diam-diam untuk wanita bersalin mendukung inisiasi dan
pembelajaran bidan pelajar dan rekan pendatang baru dalam pengaturan yang
dipimpin kebidanan. Dalam menjelaskan pendekatan dan metode penelitian,
makalah ini kemudian menyertakan ekstrak data yang menggambarkan kekayaan
temuan dan yang menyoroti pemikiran dan perasaan bidan tentang pekerjaan
mereka dan cara mereka berperilaku di lingkungan khusus ini.
Konsep-konsep yang muncul dari temuan memberikan pemahaman yang
lebih besar tentang bagaimana budaya dan lingkungan AMU membentuk
pengalaman belajar bidan mahasiswa dan orang lain yang datang untuk bekerja di
sana. Ini telah memberikan kesempatan untuk mengembangkan kerangka kerja
yang kuat untuk inisiasi profesional siswa dan pendatang baru ke pengaturan
praktik yang dipimpin kebidanan. Kerangka kerja ini dapat diadaptasi untuk
pengaturan praktik lain, misalnya pengaturan kebidanan, tergantung pada prinsip-
prinsip yang
menginformasikan konstitusi implisit dalam komunitas praktik tertentu.
2. Tanggapan saya sebagai seorang Praktisi Bidan sekaligus mahasiswa
terhadap hasil penelitian Jurnal “A community of practice in a midwifery led unit.
How the culture and environment shape the learning experience of student
midwives” (Norris and Murphy,2020) adalah sebagai berikut :
Medikalisasi kelahiran, perubahan saran mengenai tempat kelahiran dan
sentralisasi layanan selama beberapa dekade terakhir menambah kesulitan bagi
bidan yang dituntut untuk mempromosikan normalitas dan normal lahir dalam
budaya intervensionis yang menghindari risiko. Meskipun ada bukti kuat yang
mendukung pendekatan yang lebih holistik, pengaruh budaya pada kualitas
perawatan tidak dapat diabaikan. Pertanyaan terbaru baik secara nasional maupun
internasional menyarankan bahwa budaya ketakutan dalam layanan bersalin
memiliki dampak yang signifikan pada kualitas perawatan yang diterima wanita.
Meningkatkan proses fisiologis persalinan melalui hubungan positif dengan
ibu
bersalin, kehadiran pasangan bersalin yang terpercaya, memastikan bahwa dia
memiliki informasi untuk membuat pilihan yang tepat, tetap bergerak dan makan
dan minum sesuai keinginan adalah komponen kunci dari perawatan.
Untuk semua bidan, wanita berada di kesan, bagaimanapun, bahwa kemampuan
ini sama sekali tidak dilebih-lebihkan,(Lave dan Wenger, 1991) dalam komunitas
praktik menunjuk pusat dari apa yang mereka lakukan dan mereka semua
berbicara tentang pekerjaan klinis mereka dengan cara yang mencerminkan sifat
kepedulian dan kasih sayang dari praktik mereka, yang nilainya sangat penting
bagi kualitas
pengalaman wanita. Pendekatan semacam ini diakui sebagai aspek signifikan
dari asuhan kebidanan.
Penegasan oleh penulis adalah bahwa bidan melakukan reifikasi praktik
mereka melalui ekspresi implisit dari praktik mereka, pengetahuan mereka dan
pembelajaran yang terjadi di dalam unit pimpinan kebidanan.
Prinsip dasar konstitusi implisit adalah :
1. Hubungan dengan wanita sebagai mitra dalam perawatan
2. Kebidanan memimpin asuhan yang berbeda dari asuhan kebidanan berisiko
tinggi
3. Praktek otonom
4. Pengetahuan otoritatif. Domain komunitas praktek
5. Berada bersama siswa: reifikasi sebagai proses belajar-mengajar.
 Konstitusi yang disepakati secara implisit ini membentuk dasar bagi
keharmonisan
dan etos bersama komunitas praktik bidan yang meningkatkan cara kerja mereka
dan memengaruhi kualitas perawatan yang dapat diharapkan oleh perempuan. Inti
dari pencapaian komunitas praktik yang sukses ini adalah lingkungan kerja di
mana bidan mampu mendukung praktik mereka dengan pengetahuan otoritatif
kebidanan yang memungkinkan mereka untuk berlatih secara mandiri. Mereka
mampu mengembangkan kemitraan dengan wanita melalui kontinuitas dan
pendekatan individual yang mereka yakini.