Anda di halaman 1dari 4

PERAN PERAWAT

Materi
Untuk memenuhi tugas Online Google Classroom matakuliah KMB I
yang dibina oleh ibu Dr. Nurul Hidayah, S.Kep, Ners, M.Kes

Oleh :
ROHMATUNNISA CAESARI
(P17220191020)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
D3 KEPERAWATAN LAWANG
Agustus 2020
Peran dan fungsi perawat menurut Berman et al (2016) adalah sebagai pemberi asuhan,
komunikator, pendidik, advokat klien, konselor, agen pengubah, pemimpin, manajer, manajer
kasus, serta konsumen penelitian dan pengembangan karir keperawatan. Berikut adalah
pembahasan lebih lanjut mengenai peran perawat menurut Berman et al (2016):

1. Perawat sebagai pemberi asuhan. Peran pemberi asuhan meliputi tindakan


mendampingi serta membantu klien dalam meningkatkan dan memperbaiki mutu
kesehatan diri melalui proses keperawatan. Pemberian asuhan ini mencakup aspek
biopsikososial hingga spiritual pasien atau klien;

2. Perawat sebagai komunikator. Dalam perannya, perawat mengomunikasikan


informasi yang sebelumnya diproses melalui identifikasi kepada klien atau pasien,
baik secara tertulis atau lisan. Kemampuan perawat dalam berkomunikasi dapat
menunjang tersampaikannya informasi secara jelas dan akurat;

3. Perawat sebagai pendidik. Hal ini dimaksudkan perawat sebagai pendidik dalam
membantu klien atau pasien untuk mengenal kesehatan dan prosedur asuhan
kesehatan yang perlu mereka lakukan, baik dengan tujuan untuk mencegah atau pun
memulihkan.

4. Perawat sebagai advokat klien. Ketika menjalankan tugasnya, perawat dapat mewakili
pasien dalam menyampaikan harapan dan kebutuhannya kepada profesi kesehatan
lain. Selain itu perawat juga dapat membantu klien dalam menjaga dan menegakkan
hak-haknya, salah satunya dalam pengambilan keputusan atas tindakan keperawatan
yang akan diberikan;

5. Perawat sebagai konselor. Konseling merupakan proses membantu klien untuk


mengenali dan menghadapi sebuah permasalahan dan untuk meningkatkan
perkembangan personal yang meliputi pemberian dukungan emosi, intelektual, dan
psikologis. Perawat memberikan konsultasi terutama kepada klien untuk
mengembangkan sikap, perasaan, dan perilaku yang sesuai dengan kondisinya atau
perilaku alternatif lain;

6. Perawat sebagai agen perubahan. Perawat dikatakan sebagai agen perubahan ketika
turun langsung untuk membantu klien dalam memperbaiki perilaku dan kondisi
kesehatannya melalui asuhan klinis yang dilakukan secara berkelanjutan;

7. Perawat sebagai pemimpin. Seorang pemimpin tentu memiliki pengaruh yang besar
terhadap suatu tim, baik untuk mengkordinir, membimbing, atau pun bekerja sama
demi mencapai suatu tujuan. Peran pemimpin seorang perawat dapat diterapkan pada
beberapa tingkatan, seperti pada klien individu, keluarga, kelompok, kolega, atau pun
komunitas.

8. Perawat sebagai manajer. Maksudnya adalah perawat berperan dalam mengatur segala
sesuatu yang berkaitan dengan pemberian asuhan keperawatan, baik secara individu,
keluarga, atau pun komunitas. Perawat manajer juga berperan dalam mengkordinir,
memantau, dan mengevaluasi tindakan keperawatan yang dilakukan oleh para staf dan
perawat lainnya.

9. Perawat sebagai manajer kasus. Perawat bekerja dalam tim asuhan kesehatan
multidisiplin dalam mempertimbangkan, memantau, dan mengevaluasi keberhasilan
rencana pemecahan kasus yang ada. Perawat manajer kasus memiliki ketentuan yang
berbeda pada tiap institusi atau lembaga. Ada yang menetapkan bahwa perawat
manajer kasus nantinya akan bekerja sama dengan staf perawat dan tenaga yang
diperlukan lainnya, dan ada pula yang menetapkan bahwa perawat manajer kasus
tidak lain adalah staf perawat itu sendiri yang sedang memecahkan suatu kasus
berdasarkan asuhan keperawatan.

10. Perawat sebagai konsumen penelitian. Dengan hadirnya beragam penelitian mengenai
ilmu dan praktik kesehatan, perawat dapat memanfaatkannya sebagai sarana dalam
meningkatkan dan memperbaiki pola asuhan klien secara aktual dan berkelanjutan.

11. Perawat berperan dalam pengembangan karir keperawatan. Seiring berkembangnya


keilmuan dan ketetapan seputar keperawatan, saat ini perawat dapat mewujudkan
peran melalui karir yang beragam. Seperti perawat praktisi, perawat spesialis, perawat
anestesi, perawat peneliti, hingga perawat pendidik yang pada tiap peran tersebut
tentu memiliki tanggung jawab dan cakupannya masing-masing.

Dalam menjalankan peran dan fungsinya, perawat profesional tentu berpacu pada nilai-
nilai profesionalisme dalam keperawatan dan regulasi yang telah ditentukan. Menurut
Nursalam (2014), nilai-nilai profesionalisme dalam keperawatan adalah sebagai berikut. (1)
Otoritas, yaitu adanya kewenangan sesuai dengan keahlian dan peran profesional dalam
melakukan suatu tindakan; (2) Akuntabilitas, perawat memiliki tanggung jawab terhadap apa
yang dijalaninya dan harus siap menerima konsekuensinya sesuai dengan ketentuan yang
berlaku; (3) Pengambilan keputusan yang mandiri, dalam mengambil keputusan, perawat
diharapkan menyesuaikan dengan keilmuan dan rasionalitas melalui pendekatan yang
terstruktur kepada pasien; (4) Kolaborasi, perawat mampu bekerja sama dalam tim intra
profesi atau pun inter profesi; (5) Pembelaan, melakukan suatu hal guna mendapatkan asuhan
yang bermutu bagi pasien; (6) Fasilitasi, perawat diharapkan dapat mendukung dan
memberdayakan sebagai upaya untuk memperbaiki fungsi diri meningkatkan kesehatan klien.

Berdasarkan pemaparan mengenai pengertian perawat profesional, peran dan fungsi


perawat, serta nilai-nilai profesional dalam keperawatan, maka dapat disimpulkan bahwa
profesionalisasi keperawatan sangat diperlukan sebagai tahapan dinamis di mana profesi
keperawatan mengalami berbagai perubahan dan perkembangan karakteristik sesuai dengan
tuntutan profesi dan kebutuhan masyarakat untuk mewujudkan perawat profesional. Dalam
perwujudannya, perawat diharapkan memahami dan menerapkan setiap nilai-nilai
profesionalisme yang menjadi dasar dalam menjalankan peran dan fungsi perawat dalam
dunia kesehatan. Tidak hanya itu, seluruh masyarakat juga diharapkan mengetahui hal-hal di
atas guna meminimalisir terjadinya kekeliruan dalam memandang profesi dan peran perawat
itu sendiri.
Daftar Pustaka

Budiono. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan : Konsep Dasar Keperawatan.
Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan KEMENKES RI.

Berman, A., Snyder, S. J., & Frandsen, G. (2016). Kozier & Erb's Fundamentals of 

Nursing Concept, Process, and Practice (10th ed.). New Jersey: Pearson Education.

DeLaune, S. C., & Ladner, P. K. (2011). Fundamentals of Nursing Care: Standards


and Practice. (S. Helba & M. Bellegarde, Eds.) (4th ed., Vol. 79). United States of America:
Delmar Cengage Learning.

Kementerian Kesehatan RI. (2017). Pusat Data dan Informasi. Retrieved February 22,
2019 from http://www.depkes.go.id

Nurachmah, E. (2019). Sejarah Perkembangan Keperawatan di Dunia dan di


Indonesia. Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan. Universitas Indonesia. Retrieved February 24,
2019

Nursalam. (2014). Manajemen Keperawatan. : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai