Anggota Kelompok :
Narator = Nadiyatul Awaliyah
Operator = Santi Saragih
Pasien = I Gede Aditya
Keluarga pasien (istri) = Suryani Zahra
Dokter = Auliya Hikmah K
Perawat UGD = Selvy Evita
Perawat Ruangan = Putri Aryani
Petugas Laboratorium = Nanda Pramudiya
------------------------------------------------Hari Kedua---------------------------------------------
Dokter : “Sus, konfirmasi ke bagian lab untuk mengambil sampel darah Tn. I Gede
Perawat : “Iya dok” (bergegas menelefon bagian lab untuk melakukan pengambilan sampel darah Tn.I
Gede)
2 jam kemudian pada saat perawat memberikan obat dan mengobservasi TTV pasien)
n.I Gede : “Sus gimana hasil lab saya?”
Perawat : “hasil labnya belum keluar pak, nanti kalau sudah keluar saya langsung infokan pak” (Sambil
memberikan obat dan mengobservasi TTV)
Tn.I Gede : “kasih tau saya ya sus saya sakit apa, saya capek sakit seperti ini, tidak sembuh-sembuh”
Perawat : “iya pak pasti saya infokan, TD bapak 100/ 70 ya pak suhu bapak: 39,5° C. Ini obatnya
diminum dulu pak agar demamnya cepat turun”
n.I Gede : “Iya sus” (sambil meminum obat yang diberikan oleh perawat)
Perawat : “sudah ya pak, sekarang bapak bisa istirahat. Saya tinggal ya pak”
(Pukul 16.00 hasil lab sudah diterima oleh perawat, perawat bergegas menginformasikan kepada dokter bahwa
hasil lab Tn.I sudah keluar & menyatakan Tn.I Gede positif terjangkit penyakit HIV/AIDS)
Perawat : “dok ini hasil lab Tn.I Gede sudah keluar, hasilnya Tn.I Gede positif terjangkit HIV/AIDS”
Dokter : “baik sus, tolong panggilkan keluarga Tn.I Gede”
erawat : “baik dok” (bergegas keluar untuk memanggil keluarga Tn.I Gede)
(Saat dikamar Tn.I Gede, kondisi Tn.I Gede Sedang tertidur)
Perawat : “selamat sore bu, mari ikut saya ke nurse station ada yang ingin diinformasikan oleh dokter
tentang penyakit bapak”
Keluarga : “baik sus”
Nurse Station)
Perawat : “dok ini istri dari Tn. I Gede”
Dokter : “sus, mari kita jelaskan tentang hasil lab dan kondisi penyakit yang dialami oleh Tn.I Gede ke
istrinya” “jadi gini bu, berdasarkan hasil lab. Tn.I Gede didiagnosis positif mengidap HIV/AIDS”
Keluarga : “kok bisa dok?HIV itu apa? Bisa disembuhin ga dok”
Perawat : “jadi gini bu, HIV adalah virus yang menyerang system kekebalan tubuh. Saat ini penyakit
HIV/AIDS belum ada obatnya”
Keluarga : “terus saya harus bagaimana sus? Saya takut, tolong jangan beritahu suami saya tentang hal ini
ya”
Dokter : “Tidak bisa bu, bagaimana pun suami ibu memiiki hak untuk mengetahui apa penyakit yang di
deritanya, dan berhak untuk memutuskan pengobatan yang akan dia terima”
Keluraga : (sambil menangis) “saya takut suami saya sedih dan depresi Dok, tolong saya. Jangan beritahu
masalah ini ke suami saya”
Dokter : “baik bu untuk saat ini kami tidak memberitahukan kondisi suami ibu. Tapi secepatnya suami
ibu harus mengetahui tentang penyakitnya”
K eluarga : “iya terimakasih dok” (sambil menangis)
saat memberikan obat ke Tn.I Gede)
Perawat : “selamat sore pak. Ini ada obat yang harus segera bapa minum, obat ini untuk menurunkan
demam bapak”
Tn.I Gede : (setelah minum obat) “sus, hasil lab saya sudah keluar kan? bagaimana hasil lab saya ? saya
sakit apa sus, saya capek seperti ini tidak sembuh sembuh. Tolong sus beritahu saya sakit apa”
perawat : “benar pak, hasil lab bapak sudh keluar. Tapi maaf pak yang memiliki wewenang untuk
memberikan informasi tentang penyakit bapak adalah dokter. Jadi maaf saya tidak bisa menginfomarsikan apa
pun tentang hasil lab bapak”
Tn.I Gede : “baik sus”
perawat : “yasudah pak saya tinggal dulu ya, selamat beristirahat pak”
Tn.I Gede : “iya terimakasih sus”
---------------------------------------keesokan harinya------------------------------------------------
Keesokan hari setelah hasil laboratoriun Tn. I Gede keluar, perawat dan dokter memutuskan untuk menginfokan
diagnose penyakit ke Tn. I Gede, atas persetujuan keluarga, dengan di dampingi oleh perawat, dokter datang ke
kamar Tn. I Gede
dokter : (sambil memeriksa keadaan Tn. I Gede) “selamat pagi pa, gimana istirahatnya semalam?”
Tn. I Gede : saya tidak bisa tidur dok, saya terbangun terus. Bagaimana hasil lab saya dok? Saya sakit apa?”
Dokter : iya pak, hasil laboratorium bapa sudah keluar. Hasil labnya menyatakan bapa positif mengidap
HIV/AIDS, HIV/AIDS adalah penyakit yang menyerang system imun tubuh bapa, mohon maaf pa sebelumnya,
untuk penyakit HIV/AIDS ini sampai sekarang belum ditemukan cara pengobatan dan penyembuhannya.
Tn. I Gede : (sambil menangis) lalu apa yang harus saya lakukan dok
Perawat : yang harus bapa lakukan adalah berserah kepada Tuhan YME pa. bapa dan keluarga harus
sabar dan tabah.
Setelah dokter menginfokan diagnose penyakit Tn. I Gede, Tn. I Gede dan keluarga tampak sedih,
perawat memberikan motivasi dan semangat, setelah beberapa menit akhirnya dokter dan perawat memutuskan
untuk meninggalkan Tn. I Gede dan keluraga dikamar, memberikan sedikit waktu bagi mereka agar tetap
tenang.
Seiring berjalannya waktu Tn. I Gede dan keluarga mampu menerima diagnose penyakit yang diderita
oleh Tn. I Gede dengan sabar dan tabah.
Kesimpulan mengenai kasus ini, perawat mengalami dilema etik. Di satu sisi perawat harus menjaga
rahasia penyakit Tn.I Gede karena keluarga menghawatirkan Tn.I Gede deperesi. Tetapi di sisi lain Tn.I Gede
memiliki hak untuk mengetahui penyakitnya. Dalam kasus ini perawat harus tetap menerapkan prinsip
kejujuran tanpa melupakan prinsip kerahasiaan. Perawat harus menggunakan pemilihan kata dalam
berkomunikasi dengan pasien tersebut, sehingga perawat tetap menjaga amanat keluarga pasien tanpa harus
berkata yang tidak benar atau berbohong.