PENDAHULUAN
aspek-aspek
yaitu
ketrampilan
keperawatan
dan
keluaran
keperawatan dalam bentuk kualitas dan hasil akhir dari keperawatan sehingga bisa
membedakan praktek keperawatan yang diberikan oleh orang yang tidak
mempunyai
kualifikasi
keperawatan
professional.
Asuhan
keperawatan
adanya The Patients Charter. Penelitian Universitas York (Carr-hill et al, 1992)
menemukan bahwa pada umumnya tingkat penggabungan ketrampilan staf
keperawatan berpengaruh pada mutu asuhan keperawatan asalkan mutu asuhan
tersebut dilakukan oleh perawat yang memiliki tingkatan dan ketrampilan yang
lebih tinggi. Selain itu berdasarkan pengalaman peneliti pada praktek klinik dan
lapangan pada tahap profesi belum menunjukkan sikap dan kemampuan
professional dimana tidak berdasarkan pada prasyarat pendidikan, tetapi lebih
kepada keharusan para peserta didik dapat melewatkan waktunya di lahan praktek.
Berdasarkan pemaparan beberapa hal di atas maka Program pendidikan
ners PSIK FK UNAIR sebagai salah satu pelaksana program pendidikan yang
bersifat akademik-profesi dengan mengacu pada paradigma keperawatan yang
disepakati di Indonesia dan mempunyai landasan ilmu pengetahuan dan landasan
keprofesian yang kokoh dan melalui kurikulum pendidikan khususnya materi
pendidikan dan pengalaman belajar memungkinkan peserta didik mengikuti dan
menguasai IPTEK keperawatan sehingga dapat ditumbuhkan dan dibina sikap,
tingkah laku dan kemampuan profesional. Sikap dan kemampuan professional
merupakan landasan utama dalam melaksanakan pelayanan dan atau asuhan
keperawatan yang professional sehingga perlu diteliti persepsi mahasiswa PSIK
Program B tentang dukungan mata kuliah ilmu keperawatan yang diperoleh
selama program akademik dengan praktek keperawatan professional yang dijalani.
Tujuan khusus:
Mengidentifikasi persepsi mahasiswa terhadap kelompok ilmu
humaniora : Filsafat Ilmu Keperawatan dan Bahasa Inggris Keperawatan
dalam mendukung pelaksanaan asuhan keperawatan profesional.
2.
3.
4.
untuk
Perawat,
Farmasi
untuk
Perawat
dan
6.
pendidikan
menumbuhkembangkan
profesional keperawatan.
tinggi
komunitas
keperawatan
ilmuwan
yang
keperawatan
selanjutnya
dan
komunitas
1.5 Relevansi
Asuhan keperawatan profesional dilaksanakan oleh perawat profesional
yang dihasilkan melalui sistem pendidikan tinggi keperawatan, dimana perawat
profesional memiliki dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi
keperawatan profesional, memiliki dan menerapkan ketrampilan profesional dan
menggunakan etika keperawatan sebagai tuntunan dan melaksanakan praktek
keperawatan ilmiah dan dalam kehidupan profesi. PSIK FK UNAIR sebagai salah
satu penyelenggara pendidikan tinggi keperawatan di Indonesia bertanggung
jawab untuk mengembangkan sumber daya manusia dengan memberikan
pengalaman belajar pada mahasiswa untuk menumbuhkan dan membina sikap
serta ketrampilan profesional.
BAB 2
TINJAUAN TEORI
Dalam bab ini akan diuraikan beberapa konsep yang mendasari penelitian
yaitu tentang 1) Arti dan Makna Keperawatan Sebagai Suatu Profesi, 2)
Professional Accontabilities, 3) Kurikulum Inti Pendidikan Ners Di Indonesia
(Program B), 4) Kurikulum Institusi Program Pendidikan Ners PSIK FK UNAIR,
5) Praktek Keperawatan Profesional, 6) Standar Praktek Keperawatan dan 7)
Kerangka Konsep.
pekerjaan yang membangun suatu set norma yang sangat khusus, yang berasal
dari perannya yang khusus di masyarakat. Hughes, E.C. (1963), mengemukakan
profesi menyatakan bahwa ia mengetahui lebih baik tentang sesuatu hal daripada
orang lain serta mengetahui lebih baik dari kliennya tentang apa yang diderita atau
terjadi pada kliennya.
Pada tahun 1915, Abraham Flexner merumuskan karakteristik suatu
profesi yaitu aktivitas intelektual, berdasarkan ilmu dan belajar, digunakan untuk
tujuan praktek dan pelayanan, dapat diajarkan, terorganisir secara internal dan
altruistik. Sedangkan Hall (1968) menyatakan bahwa peralihan suatu pekerjaan
menjadi profesi, terjadi melalui empat tahapan, yaitu :
1.
2.
3.
4.
keperawatan adalah :
1.
2.
3.
2.
3.
4.
2.1.2
dan diterima secara spontan oleh masyarakat. Anggota profesi yang sedang
terbentuk seperti halnya profesi keperawatan selalu berusaha untuk memperoleh
pengakuan sebagai anggota profesi yan penuh dengan cara berperilaku dan
bertindak menurut kaidah-kaidah yang sesuai dengan karakteristik suatu profesi,
dan berusaha menghindar perbuatan yang tidak professional (Marifin Husin,
1999). Saat ini profesionalisasi masih berlangsung dan merupakan tantangan,
berlangsung secara bertahap, berkelanjutan dan memerlukan waktu yang lama.
Secara perlahan, bertahap namun pasti keperawatan Indonesia akan
menuju terpenuhinya ciri-ciri suatu profesi, yaitu (Marifin Husin, 1999) :
1.
2.
3.
4.
5.
sebagai
tuntunan
utama
dalam
melaksanakan
praktek
praktek
keperawatan,
peningkatan
kualitas,
riset,
pendidikan
Praktek keperawatan.
Peningkatan kualitas
Tanggung jawab perawat professional dalam meningkatkan kualitas adalah
Penelitian.
Tanggung jawab perawat dalam penelitian adalah menyeleksi topic riset
Pendidikan (kompetensi).
Tanggung jawab perawat professional dalam pendidikan (kompetensi)
Manajemen
Tanggung jawab professional adalah mengkoordinir, mengalokasikan dan
Change agent.
Tanggung jawab utamanya adalah mempunyai inisiatif dan berani
belajar
tatanan
klinik
dan
pelayanan
pengalaman
kesehatan
belajar
nyata
lapangan,
khususnya
dengan
pelayanan
2.3.1
Orientasi
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi.
Pendidikan
ners
yang
lengkap
dengan
fasilitas
pendidikan
yang
diperlukan
Orientasi
masyarakat.
Pendidikan
ners
berorientasi
kepada
2.
3.
4.
Belajar aktif dan mandiri. Kemauan dan kemampuan belajar aktif dan
mandiri, menuju terbinanya kemampuan mengarahkan, belajar sendiri dan
berlanjut, dibina sejak dini pada awal pendidikan dan meningkatkan secara
bertahap sampai akhir pendidikan.
5.
2.3.3
3.
4.
5.
6.
7.
8.
berbagai
bentuk
masalah
keperawatan,
dan
berbagai
cara
Kelompok
ilmu
keperawatan
komunitas.
Memberikan
landasan
Berbudi pekerti luhur dan mempunyai iman dan takwa yang kokoh.
b.
c.
d.
e.
f.
2.
b.
c.
3.
b.
c.
d.
e.
2.4.2
1.
Tujuan pendidikan.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
2.
a.
b.
kewenangan,
tanggung
jawab
dan
kemampuannya
serta
d.
Mengelola
pelayanan
keperawatan
tingkat
dasar
secara
1.
secara mandiri, logis, kritis dan analitis. Cabang ilmu ini memiliki landasan yang
sangat
diperlukan
untuk
mengikuti
perkuliahan
selanjutnya
khususnya
keperawatan.
Tujuannya adalah mahasiswa dapat menggunakan logika dalam berpikir
dan memiliki kemampuan merumuskan pemikiran mereka dengan menggunakan
bahasa yang baik dan benar.
2.
dan
menuliskan
instrument,
prosedur
keperawatan
dan
Fisika Keperawatan.
Merupakan bagian dari kelompok ilmu alam dasar. Penerapan ilmu fisika
Biologi Keperawatan.
Penerapan biologi dalam keperawatan berfokus pada pemahaman konsep
lingkungan, metoda dan etika ilmu, ciri kehidupan dari bentuk sederhana hingg
yang lebih kompleks, mulai dari satuan sel terkecil sampai besar (tubuh),
Fisiologi.
Mata kuliah dirancang agar peserta didik dapat memahami fungsi/faal
tubuh dalam keadaan normal pada berbagai tingkat usia dan mampu mengaitkan
berabagai fungsi/faal tersebut sebagai suatu sistem yang berperan dalam
mekanisme homestasis.
Biokimia
Merupakan bagian dari kelompok ilmu biomedik. Penerapan ilmu ini pad
9.
pengelolaan dan pemberian obat, jenis obat dan cara kerjanya serta efek obat
terhadap tubuh yang berkaitan dengan praktek keperawatan atau merupakan
bagian integral dalam rencana pengobatan dalam asuhan keperawatan.
Tujuannya adalah mahasiswa mengerti pengobatan yang rasional dengan
berpedoman pada falsafah lima tepat, memahami dimana dan bagaimana obat
bekerja, memahami efek terapi, mengerti akibat sampingan obat serta upaya
bahwa sikap dan perilaku perawat yang sejuk dan ramah sangat membantu
peningkatan kualitas ketahanan tubuh dan proses penyembuhan pasien dengan
menggunakan konsep psikoneuroimunologi. Selain itu menggunakan konsep ini
pada penelitian kaitan perilaku perawat dengan kualitas pelayanan kesehatan.
Tujuannya adalah diharapkan dapat mengetahui, memahami dan
memanfaatkan konsep psikoneuroimunologi untuk meningkatkan kualitas
pelayanan perawat yang membantu proses penyembuhan pasien.
12.
Ilmu Komunitas.
Mata ajar ini membahas tentang konsep kesehatan komunitas seperti
kesehatan lingkungan, gizi, konsep sebab akibat penyakit, angka kematian dan
kelahiran sehingga mahasiswa mampu menerapkannya dalam tatanan nyata di
masyarakat dengan mempertimbangkan hubungan kesehatan individu dengan
masyarakat (PSIK FK UNAIR, 2001).
13.
semua bagian tubuh mulai dari kepala sampai kaki (head to toe) dalam
melaksanakan asuhan keperawatan melalui proses keperawatan.
mendefinisikan
praktek
keperawatan
adalah
tindakan
mandiri
perawat
keperawatan
professional
sebagai
tindakan
keperawatan
keperawatan,
menyusun
perencanaan,
melaksanakan
asuhan
dengan klien, dan melalui kegiatan ini masalah kesehatan klien diidentifikasi dan
diatasi.
2.5.2
target populasi total. Manusia tidak dipandang hanya dari aspek fisik tetapi
dipandang sebagai makhluk yang holistic yang terdiri atas biopsiko-sosio cultural
dan spiritual. (Kozier, erb, 1990). Tujuan praktek keperawatan sesuai yang
dicanangkan WHO (1985) harus diupayakan pada pencegahan primer,
peningkatan kesehatan pasien,
2.
3.
4.
Asuhan Keperawatan.
Menurut Gartinah, dkk. (1999) asuhan keperawatan adalah suatu proses
metode
ilmiah
dalam
melakukan
proses
keperawatan,
mengimplementasikan
rencana
dan
mengevaluasi
intervensi
Pengertian
Standar adalah suatu pernyataan diskriptif yang menguraikan penampilan
kerja yang dapat diukur melalui kualitas struktur, proses dan hasil (Gillies, 1989).
Standar merupakan pernyataan yang mencakup kegiatan-kegiatan asuhan yang
mengarah kepada praktek keperawatan profesional (ANA,1991)
Standar praktek keperawatan adalah suatu pernyataan yang menguraikan
suatu kualitas yang diinginkan terhadap pelayanan keperawatan yang diberikan
untuk pasien (Gillies, 1989). Fokus utama standar praktek keperawatan adalah
pasien. Digunakan untuk mengetahui proses dan hasil pelayanan keperawatan
yang diberikan dalam upaya mencapai pelayanan keperawatan. Melalui standar
praktek dapat diketahui apakah intervensi atan tindakan keperawatan itu yang
telah diberi sesuai dengan yang direncanakan dan apakah pasien dapat mencapai
tujuan yang diharapkan.
2.6.2
1.
2.
3.
4.
5.
2.6.3
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
3.
4.
5.
6.
Faktor Eksternal :
kurikulum pendidikan
metode belajar
mengajar
lingkungan pendidikan
dan praktek
pendidik/pengajar
-
PERSEPSI
MAHASISWA
Faktor Internal :
psikologis
pendidikan
kepribadian
penerimaan
diri
demografi :
umur, jenis kelamin,
-
Ilmu Keperawatan :
Ilmu humaniora, filsafat,
etika dan hokum kesehatan
Ilmu alam dasar
Ilmu sosial
Ilmu biomedik
Ilmu kesehatan
masyarakat
Ilmu kedokteran klinik
Ilmu kedokteran klinik
Ilmu keperawatan dasar
Ilmu keperawatan klinik
Ilmu keperawatan
komunitas
Tantangan Peran
Perawat Profesional
Standar Praktek
Keperawatan
ASUHAN
KEPERAWATAN
Proses keperawatan
Pengkajian
Diagnosa
keperawatan
Perencanaan
Pelaksanaan
Evalausi
Mutu Pelayanan
Keperawatan
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Desain Penelitian
Desain penelitian adalah keseluruhan dari perencanaan untuk menjawab
pertanyaan penelitian dan mengantisipasi beberapa kesulitan yang mungkin
timbul selama proses penel.itian. Berdasarkan tujuan penelitian, maka desain
penelitian yang digunakan adalah desain penelitian deskripsi yaitu identifikasi
persepsi perawat tentang relevansi mata kuliah keperawatan dalam paktek
keperawatan professional. Rancangan penelitiannya adalah studi kasus
artinya rancangan penelitian yang mencakup mengkaji persepsi perawat
(mahasiswa Program B PSIK FK Unair Surabauya) secara intensif.
3.2
Frame Work
Persepsi
mahasiswa
PSIK
Program B
3.3
3.3.1
Pelaksanaan
Asuhan
Keperawatan
Populasi adalah keseluruhan dari obyek penelitian atau obyek yang akan
diteliti. (Notoatmojo, 1993). Populasi dalam penelitian ini adalah semua
mahasiswa PSIK FK Unair Surabaya Program B Angkatan I.
3.3.2
Sampel.
Sampel adalah sebagian dari keseluruhan subyek yang diteliti dan
Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah karateristik sampel yang dapat dimasukkan atau layak
untuk diteliti. Kriteria inklusi dalam sampel ini adalah sebagai berikut :
-
2.
Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek dari
penelitian karena berbagai sebab dengan atau kata lain tidak layak untuk
diteliti atau tidak memenuhi kriteria inklusi pada saat penelitian berlangsung
(Nursalam, 2000).
3.3.3
Sampling
Sampling adalah suatu proses dalam menyeleksi porsi dari populasi untuk
dapat mewakili populasi (Burns & Grove, 1991). Dalam penelitian ini
menggunakan simple random sampling yaitu pada sampling ini setiap elemen
diseleksi secara random (acak), dimana semua mahasiswa diurutkan kemudian
nomor urut ditulis pada secarik kertas, diletakkan di kotak, diaduk dan diambil
secara acak.
3.4
Identifikasi Variabel
Variabel adalah suatu ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota suatu
kelompok (orang, benda, situasi) yang berbeda dengan yang dimiliki oleh
kelompok tersebut. Dalam penelitian ini variabelnya adalah variabel tunggal
praktek keperawatan professional.
3.5
Definisi Operasional
Variabel
Persepsi Perawat
Definisi
Tanggapan atau penilaian
terhadap
ilmu
keperawatan
dalam
pelaksanaan
asuhan
keperawatan.
Asuhan
keperawatan
adalah suatu proses atau
rangkaian kegiatan pada
praktek keperawatan yang
langsung
diberikan
kepada
klien
pada
berbagai
tatanan
pelayanan
kesehatan,
dalam upaya pemenuhan
kebutuhan dasar manusia
dengan
menggunakan
metodologi
proses
keperawatan, berpedoman
pada
standard
keperawatan,
dilandasi
etik
dan
etika
keperawatan,
dalam
lingkup wewenang serta
tanggung
jawab
keperawatan.
Parameter
Cara Pengukuran
1.
Kelompok ilmu humaniora
terhadap
proses
Kuesioner
keperawatan
2.
Kelompok ilmu alam dasar
terhadap
proses
keperawatan
3.
Kelompok
ilmu
social
terhadap
proses
keperawatan
4.
Kelompok ilmu biomedik
terhadap
proses
keperawatan
5.
Kelompok ilmu kesehatan
masyarakat
terhadap
proses keperawatan
6.
Kelompok ilmu kedokteran
klinik terhadap proses
keperawatan
Skala
Ordinal
Skore
1 = A (lebih dari 75)
2 = B (lebih dari 65 75)
3 = C (55 65)
4 = D (kurang dari 55)
A : sangat mendukung
B : mendukung
C : biasa-biasa saja
D : kurang mendukung
0-10 : tidak ada materi yang mendukung
11-20 : maksimal 3 materi mendukung
21-30: maksimal 5 materi
31-40 : materi sesuai
41-50 : materi sesuai tetapi belum
menjumpai dalam kasus
51-60 : materi sesuai sebagian ditemukan
dan tidak mengalami
61-70 : materi sesuai sebagian dan
memberikan askep sebagian
71-80 : materi sesuai sebagian dan
memberikan semua askep
81-90 : semua materi ada tetapi sebagian
dapat dilakukan askep
91-100 : semua materi mendukung dan
melaksanakan dalam askep
3.6
3.7
Masalah Etika
Sebelum penelitian ini dilakukan, peneliti mengajukan surat permohonan
untuk mendapatkan rekomendasi dari FK Unair dan permintaan ijin kepada
Ketua Program Studi S1 Ilmu Keperawatan FK Unair Surabaya. Setelah
mendapatkan persetujuan barulah penelitian ini dilakukan dengan menekankan
pada masalah etika yang meliputi
3.7.1
3.7.2
Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi yang diperoleh dari responden dijamin oleh
peneliti. Hanya sekelompok data tertentu saja yang akan disajikan dan
dilaporkan sebagai hasil riset.
3.8
Keterbatasan
Keterbatasan adalah kelemahan atau hambatan dalam penelitian (Burn dan
Grove,1991). Dalam penelitian ini, hambatan yang dihadapi peneliti adalah:
3.8.1
3.8.2
Feasibility
Hambatan yang ditemukan adalah waktu yang singkat dan keahlian
peneliti belum cukup dalam melaksanakan penelitian deskriptif.
3.8.3
Sampling.
Hambatan yang ditemukan adalah waktu yang singkat dan responden yang
diteliti tempat tinggal yang berjauhan maka dalam penelitian ini jumlah
sample yang diambil adalah 20 % dari mahasiswa yaitu 21 orang
mahasiswa PSIK Program B angkatan I. Sehingga dalam hal ini jumlah
sampel terbatas.
( Sabinus B. Kedang)
NIM : 01 993 0053 B
Setelah saya membaca tujuan dari penelitian ini, maka saya dengan
sadar menyatakan bahwa saya bersedia menjadi responden dalam
penelitian ini.
Tanda tangan saya di bawah ini, sebagai bukti kesediaan saya
menjadi responden penelitian.
Tanda tangan
Tanggal
No. responden
DAFTAR PUSTAKA
Azwar Azrul, (1996), Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan, Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta.
Barnum, B. J. (1994), Nursing Theory : Analysis, Application Evaluation, 4th ed.
J.B. Lippincott Co. Philadelphia.
Chitty, K. K. (1997), Professional Nursing. Concepts and Challenge, 2nd ed. W.B.
Saunders Co. Philadelphia.
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, (1998), Kurikulum Inti Pendidikan Ners di
Indonesia (Program B), Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.
Gaffar, J. L, (1999), Pengantar Keperawatan Profesional, EGC, Jakarta.
Gartinah, T. dkk, (1999), Keperawatan dan Praktek Keperawatan, DPP PPNI,
Jakarta.
Gartinah, T, dkk., (1999), Standar Praktek Keperawatan Perawat Profesional
(Perawat Teregister), DPP PPNI, Jakarta.
George, B. J. (1990), Nursing Theories : The Base of Professional Nursing
Practice, 3th ed. Appletion and Lange, Connecticut.
Gillies, D.A. (1998), Nursing Management. A System Approach, 3th ed. W.B.
Saunders Co. Philadelphia.
Husin, M. (1999), Pengembangan Keperawatan Sebagai Profesi Menghadapi
Tuntutan Kebutuhan Masa Depan, CHS, Jakarta.
Kelompok Kerja Keperawatan CHS, (1992), Pengembangan Pelayanan
Keperawatan Profesional, Jakarta.
Kozier, B. Erb, G . and Blais, K. (1997), Professional Nursing Practice, Addison
Wesley, California.
Kusnanto, (2000), Praktek Keperawatan Profesional dan Legislasi Keperawatan,
DPP I PPNI Jawa Timur, Surabaya.
Kusnanto, (2001), Keperawatan Sebagai Suatu Profesi, Makalah Kuliah
PSIK/DIV FK UNAIR, Surabaya.
LoBiondi, G and Haber, J. W. (1994), Nursing Research : Methods, Critical
Appraisal and Utilization, Mosby, St. Louis.
Keperawatan,
Majalah