Anda di halaman 1dari 12

MEMAHAMI TENTANG INTERAKSI

ANTARA PENDIDIKAN PELAYANAN


/PRAKTIK DAN RISET KEPERAWATAN
SERTA PENGARUHNYA TERHADAP
KEHIDUPAN KEPROFESIAN

KELOMPOK II
NUR ALISA
NUR FADILA
RAHMI ISAN
EVI ADRIANI
DEBI FITRI
PENGERTIAN KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

• Pengertian Keperawatan dan Profesi Keperawatan


• Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional sebagai bagian integral pelayan kesehatan yang
berdasarkan ilmu dan kiat keperawatan meliputi aspek biologis, psikologis, sosial, dan spiritual yang bersifat
kompherensip, ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat yang sehat maupun yang sakit mencakup
hidup manusia untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
• Profesi adalah suatu pekerjaan yang membutuhkan badan ilmu sebagai dasar untuk pengembangan teori
yang sistematis guna menghadapi banyak tantangan baru, memerlukan pendidikan dan pelatihan yang
cukup lama, serta memiliki kode etik dengan fokus utama pada pelayanan.
• Profesi keperawatan adalah profesi yang sudah mendapatkan pengakuan dari profesi lain, dituntut untuk
mengembangkan dirinya untuk berpartisipasi aktif dalam sistem pelayanan kesehatan agar keberadaannya
mendapat pengakuan dari masyarakat.
KARAKTERISTIK PROFESI NERS
• Keperawatan sebagai suatu profesi memiliki karakteristik sebagai berikut :
• Kelompok pengetahuan yang melandasi keterampilan untuk menyelesaikan masalah dalam tatanan praktik keperawatan. Pada awalnya
praktik keperawatan dilandasi oleh ketrampilan yang bersifat intuitif. Sebagai suatu disiplin, sekarang keperawatan disebut sebagai suatu ilmu
dimana keperawatan banyak sekali menerapkan ilmu-ilmu dasar seperti ilmu perilaku, social, fisika, biomedik dan lain-lain. Selain itu
keperawatan juga mempelajari pengetahuan inti yang menunjang praktik keperawatan yaitu fungsi tubuh manusia yang berkaitan dengan
sehat dan sakit serta pokok bahasan pemberian asuhan keperawatan secara langsung kepada klien.
• Kemampuan memberikan pelayanan yang unik kepada masyarakat.
• Fungsi unik perawat adalah memberikan bantuan kepada sesorang dalam melakukan kegiatan untuk menunjang kesehatan dan penyembuhan
serta membantu kemandirian klien.
• .Pendidikan yang memenuhi standart dan diselenggarakan di perguruan tinggi atau universitas. Beralihnya pendidikan keperawatan kepada
institusi pendidikan tinggi memberikan kesempatan kepada perawat untuk mendapatkan pengetahuan dan ketrampilan intelektual,
interpersonal dan tehnikal yang memungkinkan mereka menjalankan peran dengan lebih terpadu dalam pelayanan kesehatan yang
menyeluruh dan berkesinambungan. Disampingg itu perawat dituntut untuk mengembangkan Iptek keperawatan.
• Pengendalian terhadap standart praktik. Standart adalah pernyatan atau criteria tentang kualitas praktik. Standart praktik keperawatan
menekankan kepada tangung jawab dan tangung gugat perawat untuk memenuhi standart yang telah ditetapkan yang bertujuan menlindungi
masyarakat maupun perawat. Perawat bekerja tidak dibawah pengawasan dan pengendalian profesi lain.
• Bertanggung jawab dan bertanggung gugat terhadap tindakan yang dilakukan.
• Tangung gugat accountable berarti perawat bertanggung jawab pelayanan yang diberikan kepada klien. Tanggung gugat mengandung aspek
legal terhadap kelompok sejawat, atasan dan konsumen. Konsep tangung gugat mempunyai dua implikasi yaitu bertanggung jawab terhadap
konsekuensi dari tindakan yang dilakukan dan juga menerima tanggung jawab dengan tidak melakukan tindakan pada situasi tertentu.
• Karir seumur hidup. Dibedakan dengan tugas/job yang merupakan bagian dari pekerjaan rutin. Perawat bekerja sebagai tenaga penuh yang
dibekali dengan pendidikan dan ketrampilan yang menjadi pilihannya sendiri sepanjang hayat.
• Fungsi mandiri. Perawat memiliki kewenangan penuh melakukan asuhan keperawatan walaupun kegiatan kolaborasi dengan profesi lain
kadang kala dilakukan dimana itu semua didasarkan kepada kebutuhan klien bukan sebagai ekstensi intervensi profesi lain.
PERKEMBANGAN PROPESIONALISME KEPERAWATAN

Perkembangan pendidikan keperawatan dalam rangka menuju tingkat keprofesionalitasan tidak cukup sampai di
tingkat diploma saja, untuk terus mengembangkan pendidikan maka berdirilah PSIK FK-UI (1985) dan kemudian
disusul dengan pendirian program paska sarjana FIK UI (1999). Peningkatan kualitas organisasi profesi
keperawatan dapat dilakukan melalui berbagai cara dan pendekatan antara lain :
• Mengembangkan system seleksi kepengurusan melalui penetapan criteria dari berbagai aspek kemampuan, pendidikan,
wawasan, pandangan tentang visi dan misi organisasi, dedikasi serta keseterdiaan waktu yang dimiliki untuk organisasi.
• Memiliki serangkaian program yang kongkrit dan diterjemahkan melalui kegiatan organisasi dari tingkat pusat sampai ke
tingkat daerah. Prioritas utama adalah rogram pendidikan berkelanjutan bagi para anggotanya.
• Mengaktifkan fungsi collective bargaining, agar setiap anggota memperoleh penghargaan yang sesuai dengan pendidikan
dan kompensasi masing-masing.
• Mengembangkan program latihan kepemimpinan, sehingga tenaga keperawatan dapat berbicara banyak dan memiliki
potensi untuk menduduki berbagai posisi dipemerintahan atau sector swasta.
• Meningkatkan kegiatan bersama dengan organisasi profesi keperawatan di luar negeri, bukan hanya untuk pengurus pusat
saja tetapi juga mengikut sertakan pengurus daerah yang berpotensi untuk dikembangkan.
TUJUAN PENDIDIKAN PROFESI KEPERAWATAN

• Tujuan pendidikan tinggi keperawatan pada institusi pendidikan tinggi keperawatan


diharapkan mampu melakukan hal-hal antara lain :
• Menumbuhkan/membina sikap dan tingkah laku professional yang sesuai dengan tuntunan
profesi keperawatan.
• Membangun landasan ilmu pengetahuan yang kokoh.
• Menumbuhkan/membina keterampilan professional.
• Menumbuhkan/membina landasan etik keperawatan yang kokoh dan mantap sebagai
tuntutan utama dalam melaksanakan pelayanan/asuhan keperawatan dan dalam kehidupan
keprofesian.
JENIS PENDIDIKAN TINGGI KEPERAWATAN
INDONESIA
• Program Pendidikan Diploma III Keperawatan
• Program Pendidikan Diploma III (D-III) Keperawatan ini menghasilkan perawat generalis sebagai perawat
professional pemula/vokasional (ahli madya keperawatan) yang dikembangkan dengan landasan keilmuan
yang cukup dan landasan keprofesian yang kokoh. Lulusannya diharapkan mampu melaksanakan asuhan
keperawatan professional dengan berpedoman kepada standar asuhan keperawatan dan dengan etika
keperawatan sebagai tuntunan.
• Sebagai perawat vokasional diharapkan memiliki tingkah laku dan kemampuan professional, akuntabel
dalam melaksanakan asuhan/praktik keperawatan dasar secara mandiri di bawah supervise Ners. Lama
pendidikan 3 tahun untuk waktu normal. Lulusan D-III Keperawatan juga diharapkan mampu mengelolah
praktik keperawatan yang dilakukan sesuai dengan tuntutan kebutuhan klien serta memiliki kemampuan
meningkatkan mutu asuhan keperawatan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
keperawatan yang maju secara tepat guna.
• Tujuan program Diploma III Keperawatan adalah menghasilkan lulusan yang mampu :
• Melaksanakan pelayanan keperawatan profesional dalam suatu sistem pelayanan kesehatan sesuai
kebijaksanaan umum pemerintah yang berlandaskan Pancasila, khususnya pelayanan dan/atau asuhan
keperawatan individu, keluarga dan komunitas berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan.
• Menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab dalam mengelola asuhan keperawatan.
• Berperan serta dalam kegiatan penelitian dalam bidang keperawatan dan menggunakan hasil penelitian
serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan mutu dan jangkauan
pelayanan/asuhan keperawatan.
• Berperan serta secara aktif dalam mendidik dan melatih pasien.
• Mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan profesinya.
• Program Pendidikan Ners
• Program Pendidikan Ners ini menghasilkan perawat ilmuwan (Sarjana Keperawatan) dan Professional (Ners = “First professional Degree”)
dengan sikap, tingkah laku, dan kemampuan professional, serta akuntabel untuk melaksanakan asuhan/praktik keperawatan dasar (sampai
dengan tingkat kerumitan tertentu) secara mandiri.
• Sebagai perawat professional, yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan objektif klien dan melakukan supervise praktik keperawatan yang
dilakukan oleh perawat professional pemula (D-III Keperawatan). Selain itu, mereka dituntut untuk memiliki kemampuan meningkatkan mutu
asuhan keperawatan dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) keperawatan yang maju secara tepat guna, serta
kemampuan melaksanakan riset keperawatan dasar dan penerapan yang sederhana.
• Program pendidikan Ners memiliki landasan keilmuan yang kokoh dari pada lulusan D-III Keperawatan serta memiliki landasan keprofesian
yang mantap sesuai dengan sifatnya sebagai pendidikan profesi. Tetapi, untuk lulusan S1 Keperawatan tanpa mengikuti profesi Ners, adalah
orang yang berkemampuan akademik sebagai serjana keperawatan tetapi tidak memiliki kewenangan melakukan praktik keperawatan atau
melakukan kegiatan pada bidang non keperawatan. Sedangkan lulusan Sarjana keperawatan + Ners adalah seseorang tenaga profesional
berkemampuan dan berwenang melakukan pekerjaan dibidang pelayanan dan asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan
kesehatan.
• Tujuan pendidikan Ners adalah menciptakan lulusan yang mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan sikap keperawatan profesional yang mampu:

• Melaksanakan profesi keperawatan secara akuntabel dalam suatu sistem pelayanan kesehatan sesuai kebijaksanaan umum pemerintah yang berlandaskan Pancasila,
khususnya pelayanan dan/atau asuhan keperawatan dasar hingga tingkat kerumitan tertentu secara mandiri kepada individu, keluarga dan komunitas berdasarkan
kaidah-kaidah keperawatan.

• Mengelola pelayanan keperawatan profesional tingkat dasar secara bertanggung jawab dan menunjukkan sikap kepemimpinan.

• Mengelola kegiatan penelitian keperawatan dasar dan terapan yang sederhana dan menggunakan hasil penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi (IPTEK) untuk meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan/asuhan keperawatan.

• Berperan serta secara aktif dalam mendidik dan melatih calon perawat dan tenaga keperawatan, serta furut berperan dalam berbagai program pendidikan tenaga
kesehatan lain.

• Mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan profesional.

• Memelihara dan mengembangkan kepribadian serta sikap yang sesuai dengan etika keperawatan dalam melaksanakan profesinya.

• Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif, terbuka untuk menerima perubahan dan berorientasi pada masa depan.
• Program Pascasarjana Keperawatan
• Program magister keperawatan ini menghasilkan perawat ilmuwandengan sikap tingkah laku dan kemampuan sebagai ilmuwan keperawatan.
Sebagai perawat ilmuwan diharapkan mempunyai kemampuan berikut ini :
• Meningkatkat pelayanan profesi dengan jalan penelitian dan pengembangan.
• Berpartisipasi dalam pengembangan bidang ilmunya.
• Mengembangkan penampilannya dalam spectrum yang lebih luas dengan mengkaitkan ilmu/profesi serupa.
• Merumuskan pendekatan penyelesaian berbagai masalah masyarakat dengan cara penalaran ilmiah (Keputusan Mendikbud No.056/U/1994-
pasal 2 ayat 3).
• Tujuan program pascasarjana ini adalah menghasilkan lulusan yang mampu :
• Mengembangkan.dan menerapkan ilmu dan teknologi keperawatan sesuai bidang spesialisasi melalui kegiatan penelitian.\
• Mengembangkan diri secara terus menerus untuk meningkatkan kemampuan profesional melalui upaya peningkatan kemampuan lulusan sesuai
bidang spesialisasi.

Anda mungkin juga menyukai