Anda di halaman 1dari 15

STANDART PROFESIONAL DALAM PELAYANAN

OLEH MEILITHA CAROLINA


STANDART PELAYANAN
• Standar Profesi adalah pedoman yang harus dipergunakansebagai petunjuk dalam menjalankan
profesi secara baik. Perawat adalah orang yang mengasuh, merawat danmelindungi, yang
merawat orang sakit, luka dan usia lanjut(di kutip oleh Ellis, Harley, 1980).
• Standar profesi adalah batasan kemampuan (knowledge, skill and professional attitude)
minimal yang harus dikuasai oleh seorang perawat untuk dapat melakukan kegiatan
profesionalnya pada masyarakat secara mandiri.
• Peran perawat adalah menjaga pasien mempertahankankondisi terbaiknya terhadap masalah
kesehatan yangmenimpa dirinya (Florence Nigthingale dalam bukunyaWhat it is and What it is
not)
• Standar diperlukan untuk meningkatkan, menuntun,dan mengarahkan praktek keperawatan
profesional. Praktek keperawatan didefinisikan sebagai kinerja dari pelayanan kesehatan yang
memerlukan penerapan pengetahuan dan keterampilan keperawatan profesionalyang meliputi:
1. meningkatkan, mempertahankan, dan mengembalikankesehatan publik
2. mengajarkan teori atau praktek keperawatan
3. melakukan konseling terhadap pasien dalam rangka perawatan kesehatan
4. mengkoordinasikan pelayanan kesehatan
• Profesi adalah suatu pekerjaan yang ditujukan untukkepentingan masyarakat dan bukan untuk
kepentingangolongan atau kelompok tertentu. Profesi sangatmementingkan kesejahteraan orang
lain, dalam konteks bahasan ini konsumen sebagai penerima jasa pelayanankeperawatan
professional.
-Ketetapan dan peraturan yang mengatur tentang profesi perawat:Undang- Undang Kesehatan
No. 32 /1992 menyebutkan bahwa:
• Penyembuhan dan atau perawatan dapat dilakukan berdasarkanilmu kedokteran dan ilmu
keperawatan atau cara lain yang dapatdipertanggungjawabkan (Pasal 32, ayat 2).
•Pelaksanaan pengobatan dan atau perawatan berdasarkan ilmukedoktera n dan atau ilmu
keperawatan hanya dapat dilakukan olehtenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan
kewenangan untukitu (Pasal 32, ayat 4)
•Tenaga kesehatan bertugas menyelenggarakan atau melakukan kegiatan
kesehatan sesuai bidang keahlian dan atau kewenangantenaga kesehatan yang bersangkutan
(Pasal 50, ayat 1)
Standar praktek keperawatan
•Standar I: Ilmu keperawatan
•Standar II: Akontabilitas profesional
• Standar III: Pengkajian
•Standar V: Implementasi
• Standar VI: Evaluasi
• Tujuan utama standar memberikan kejelasan dan pedoman untuk mengidentifikasi ukuran dan
penilaianhasil akhir, dengan demikian standar dapat meningkatkandan memfasilitasi perbaikan
dan pencapaian kualitas asuhan keperawatan.
• Pengembangan dan penetapan standar keperawatanmelalui tahapan yaitu harus diumumkan,
diedarkan atau
disosialisasikan dan terakhir Penerapan dalam bebagaitatanan pelayanan
• Pelayanan keperawatan adalah essensial bagi kehidupan dan kesejahteraan klien.
oleh karena itu profesi keperawatan harus akontebel terhadap kualitas asuhan yang diberikan
Aspek-aspek penting mengapa standarkeperawatan harus ditentukan:
1. Memberikan arah
2.Mencapai persetujuan sesuai harapan / ekspekstasi
3.Memantau dan menilai hasil memnuhi standar, tidakmemenuhi standar atau melampaui
standar, dan
4.Merupakan petunjuk bagi organisasi/manajemen, profesi dan pasien dalam organisasi tatanan
pelayananuntuk memperoleh hasil optimal.

TREND KEPERAWATAN DI MASA YANG AKAN DATANG


OLEH MEILITHA CAROLINA

• Keperawat Indonesia pada saat ini berada dalam proses mewujudkan keperawatan sebagai
profesi, yaitu suatu proses jangka panjang yang ditujukan guna memenuhi tuntutan dan
kebutuhan masyarakat Indonesia dengan cara bertahap dan terus menerus
• prospek perawat kesehatan masyarakat di masa depan terlihat semakin berkembang serta
dibutuhkan dalam sistem pelayanan kesehatan pemerintah
• peran perawatan kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan keikut sertaannya dalam mengatasi
dan juga mencegah berbagai masalah kesehatan yang terjadi di masa kini maupun di masa yang
akan datang, karena selalu mengikuti perubahan yang terjadi dalam masyarakat secara
keseluruhan.
Trend Keperawatan di Masa Mendatang
•Indonesia telah memasuki era baru, yakni era reformasi yang ditandai dengan perubahan-
perubahan yang cepat di segala bidang dengan tujuan dapat menjadi yang lebih baik.
•perubahan-perubahan tersebut menjadi salah satu faktor yang baik dalam memajukan teknologi
dan ilmu pengetahuan di segala bidang, seperti bidang kesehatan, peningkatan dalam status
ekonomis masyarakat, kesadaran masyarakat akan kebutuhan kesehatan yang menjadikan
masyarakat semakin sadar akan pentingnya hidup sehat dan memberikan tuntunan pelayanan
kesehatan yang berkualitas.
• Kondisi tersebut menuntut upaya konkrit dari profesi keperawatan, yaitu profesionalisme
keperawatan. Proses ini meliputi pembenahan pelayanan keperawatan dan mengoptimalkan
penggunaan proses keperawatan, pengembangan dan penataan pendidikan keperawatan dan juga
antisipasi organisasi profesi (PPNI)
Pengembangan dan Penataan Pendidikan Keperawatan
• Profesi keperawatan dengan landasan yang kokoh sangat penting untuk memperhatikan
wawasan keilmuan, orientasi pendidikan dan kerangka konsep pendidikan
• Perkembangan keperawatan diarahkan pada profesionalisme dengan spesialisasi bidang
keperawatan. Pendidikan keperawatan bagaimana juga akan tetap berorientasi pada
pengembangan pengetahuan dan teknologi.
• Pengalaman belajar dalam kelas, ataupun labolatorium serta lapangan tetap mengikuti
kemajuan ilmu pengetahun dan teknologi serta memanfaatkan segara sumber yang
memungkinkan penguasaan iptek. Sehingga dapat diharapkan dapat meningkatkan pelayanan
keperawatan dan persaingan global.
• Proses belajar di pendidikan tidak hanya klasikal tetapi mengikuti perkembangan IT, seperti
memanfaatkan media aplikasi pembelajaran melalui IT, smartphone tentang ilmu keperawatan
dan asuhan keperawatan sehingga mempermudah perawat untuk memahami ilmu keperawatan.
Perkembangan Pada Pelayanan Keperawatan
•pelaksanaan pemberian asuhan keperawatan dapat terjadi dengan pelayanan yang efisien, efektif
dan juga berkualitas.
•model praktik keperawatan professional juga telah berkembang. Sebagai berikut ini:
• Praktik keperawatan di rumah sakit • Praktik keperawatan home care atau dirumah
• Praktik keperawatan nursing home atau klikik bersama
• Praktik keperawatan individu, namun harus memenuhi keputusna Kepmenkes

PENDIDIKAN KEPERAWATAN DAN MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN


OLEH: MEILITHA CAROLINA
PENDIDIKAN KEPERAWATAN
•Pendidikan keperawatan di indonesia mengacu kepada UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
• Pendidikan Vokasional, yaitu jenis pendidikan diploma sesuai dengan
jenjangnya untuk memiliki keahlian ilmu terapan keperawatan yang diakui oleh pemerintah
Republik Indonesia.
•Pendidikan Akademik, yaitu pendidikan tinggi program sarjana dan pasca sarjana yang
diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu
pengetahuan tertentu
•Pendidikan Profesi, yaitu pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan
peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus.
• Perkembangan pendidikan keperawatan sungguh sangat panjang dengan berbagai dinamika
perkembangan pendidikan di Indonesia, tetapi sejak tahun 1983 saat deklarasi dan kongres
Nasional pendidikan keperawatan indonesia yang dikawal oleh PPNI dan diikuti oleh seluruh
komponen keperawatan indonesia, serta dukungan penuh dari pemerintah kemendiknas dan
kemkes saat itu serta difasilitasi oleh Konsorsium Pendidikan Ilmu kesehatan saat itu, sepakat
bahwa pendidikan keperawatan Indonesia adalah pendidikan profesi dan oleh karena itu harus
berada pada pendidikan jenjang Tinggi.dan sejak itu pulalah mulai dikaji dan dirangcang suatu
bentuk pendidikan keperawatan Indonesia yang pertama yaitu di Universitas Indonesia yang
program pertamannya dibuka tahun 1985.
jenjang pendidikan keperawatan mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister,
spesialis dan doktor.

MODEL PRAKTEK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MAKP)


•Model praktik keperawatan profesional (MPKP) adalah suatu sistem (struktur, proses dan nilai-
nilai profesional), yang memfasilitasi perawat profesional, mengatur pemberian asuhan
keperawatan, termasuk lingkungan tempat asuhan tersebut diberikan.

KOMPONEN MAKP
•MPKP tediri lima komponen yaitu nilai-nilai professional yang merupakan inti MPKP,
hubungan antar professional, metode pemberian asuhan keperawatan, pendekatan manajemen
terutama dalam perubahan pengambilan keputusan serta sistem kompensasi dan penghargaan
NILAI PROFESIONAL
•Pada model ini PP dan PA membangun kontrak dengan klien/ keluarga, menjadi partner dalam
memberikan asuhan keperawatan. Pada pelaksanaan dan evaluasi renpra. PP mempunyai
otonomi dan akuntabilitas untuk mempertanggungjawabkan asuhan yang diberikan termasuk
tindakan yang dilakukan oleh PA. hal ini berarti PP mempunyai tanggung jawab membina
performa PA agar melakukan tindakan berdasarkan nilai-nilai professional.

HUBUNGAN ANTAR PROFESIONAL


•Hubungan antar profesional dilakukan oleh PP. PP yang paling mengetahui perkembangan
kondisi klien sejak awal masuk. Sehingga mampu memberi informasi tentang kondisi klien
kepada profesional lain khususnya dokter. Pemberian informasi yang akurat akan membantu
dalam penetapan rencana tindakan medik.

METODE PEMEBRIAN ASUHAN KEPERAWATAN


•Metode pemberian asuhan keperawatan yang digunakan adalah modifikasi keperawatan primer
sehingga keputusan tentang renpra ditetapkan oleh PP, PP akan mengevaluasi perkembangan
klien setiap hari dan membuat modifikasi pada renpra sesuai kebutuhan klien.

PENDEKATAN MANAJEMEN
•Pada model ini diberlakukan manajemen SDM, yaitu ada garis koordinasi yang jelas antara PP
dan PA. performa PA dalam satu tim menjadi tanggung jawab PP. Dengan demikian, PP adalah
seorang manajer asuhan keperawatan. Sebagai seorang manajer, PP harus dibekali dengan
kemampuan manajemen dan kepemimpinan sehingga PP dapat menjadi manajer yang efektif dan
pemimpin yang efektif.

SISTEM KOMPENSASI DAN PENGHARAPAN


•PP dan timnya berhak atas kompensasi serta penghargaan untuk asuhan keperawatan yang
dilakukan sebagai asuhan yang profesional. Kompensasi dan penghargaan yang diberikan kepada
perawat bukan bagian dari asuhan medis atau kompensasi dan penghargaan berdasarkan
prosedur.

TUJUAN MAKP
a. Menjaga konsistensi asuhan keperawatan.
b. Mengurangi konflik, tumpang tindih dan kekososongan pelaksanaan asuhan keperawatan oleh
tim keperawatan.
c. Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan.
d. Memberikan pedoman dalam menentukan kebijakan dan keputusan.
e. Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi setiap tim
keperawatan.
ETHIC OF CARE
OLEH MEILITHA CAROLINA
•Etika keperawatan adalah pedoman bagi perawat di dalam memberikan asuhan keperawatan
agar segala tindakan yang diambilnya tetap memperhatikan kebaikan klien.
•Etika keperawatan mengandung unsur-unsur pengorbanan, dedikasi, pengabdian, dan hubungan
antara perawat dengan klien, dokter, sejawat perawat, diri sendiri, keluarga klien, dan
pengunjung.
7 prinsip etik keperawatan
•otonomi (menghormati hak pasien),
•non malficience (tidak merugikan pasien),
•beneficience (melakukan yang terbaik bagi pasien),
•justice (bersikap adil kepada semua pasien),
• veracity (jujur kepada pasien dan keluarga),
• fidelity (selalu menepati janji kepada pasien dan keluarga)
•confidentiality (mampu menjaga rahasia pasien).
•Informed consent merupakan penyampaian informasi dari dokter atau perawat kepada pasien
sebelum suatu tindakan medis dilakukan dan ini merupakan prinsip otonomy pada pasien.
•Edukasi pada pasien merupakan salah satu penerapan prinsip etik beneficience pada pasien.
Banyak ditemui kejadian saat pasien masuk rumah sakit mereka tiba- tiba diminta tanda tangan
di atas selembar kertas tanpa tahu apa isi kertas tersebut.
•Penerapan prinsip etik penting untuk dilakukan agar tidak menimbulkan kerugian bagi pasien.
•Kerugian tersebut dapat menyebabkan injury atau bahaya fisik, bahaya emosional seperti
perasaan ketidakpuasan, kecacatan bahkan kematian dan akhirnya tujuan pelayanan yang berupa
patient safety tidak akan pernah terwujud.
•perawat adalah perawat dipandang tidak sopan dan buruknya image perawat oleh pasien,
sehingga pasien kurang percaya dan meragukan keahlian perawat.
•Perawat sebagai tenaga kesehatan yang 24 jam berada di samping pasien dalam pelaksanaan
pelayanan keperawatan seharusnya memberikan asuhan keperawatan dengan baik.
•senantiasa menjunjung kode etik keperawatan serta menerapkan prinsip-prinsip etik
keperawatan selama memberikan pelayanan.
•Caring adalah sikap peduli pada pasien dengan sepenuh hati ingin membantu pasien untuk
meningkatkan derajat kesehatan mereka. Dengan menerapkan perilaku caring diharapkan
penerapan prinsip etik akan meningkat dan perawat terhindar dari tindakan malpraktik.
KODE ETIK KEPERAWATAN
•kode etik keperawatan adalah standar profesional yang dijadikan sebagai acuan atau pedoman
perilaku perawat saat menjalankan profesi pekerjaannya.
•kode etik keperawatan ini bersifat wajib dijalankan bagi setiap perawat. Tujuannya jelas, untuk
meminimalisir terjadinya kasus dan kejadian pelanggaran kode etik selama praktek dengan
pasien.

Tujuan Kode Etik Keperawatan


Membantu pasien/individu/masyarakat tetap mandiri
•Tidak semua pasien memiliki kesadaran untuk hidup mandiri. Banyak pasien yang mengalami
sakit merasa putus asa dan tidak semangat. Setidaknya berkat perawat, mampu memberikan
semangat bagi pasien.
Membantu klien menangani penyakitnya
•Sebagai masyarakat awam, hal yang wajar jika tidak tahu tentang penyakit di dalam dirinya.
Nah,tujuan dari etika keperawatan adalah perawat sangat membantu pasien dalam mengedukasi
penyakit pasien.
Mengajak pasien/individu/masyarakat berpartisipasi dalam bidang kesehatan
•Contoh, seorang pasien yang terkena HIV, setelah mendapatkan edukasi dan
pengalamannya,mereka mau berbagi semangat bagi penderita HIV agar tetap bersemangat dan
tidak berputus asa.
Membantu pasien yang meninggal dengan tenang
•menenangkan keluarga, membantu mengurus jenazah sebelum dipulangkan dan masih banyak
lagi.
Mengajak memelihara kesehatan dan mengembangkan potensi kesehatan
•Etika keperawatan pun sangat membantu pasien untuk memelihara kesehatan agar tidak
mengalami sakit lagi. Siapa sih yang mau sakit? Saya kira tidak ada yang mau sakit karena
banyak menghabiskan uang.
Membantu pemulihan kondisi pasien sehabis sakit
•kehadiran seorang perawat ternyata sebagai penyembuh psikologis. Dokter fokus penyembuhan
secara fisik, perawat secara tidak langsung selain memantau kondisi tubuh pasien, juga
memberikan ketenangan bagi keluarga pasien. Karena perawat menjelaskan apa yang harus
dilakukan keluarga dan pasien itu sendiri.
Mengajak untuk merawat kesehatan
•Mengajak pasien atau keluarga pasien agar terus hidup sehat dan merawat kesehatan mereka itu
hal yang paling penting. Mengajak merawat kesehatan tidak dilakukan saat sakit, tetapi
dilakukan sebelum sakit sebagai bentuk pencegahan
Mengajak mencapai derajat kesehatan yang optimal
•Banyak orang yang memiliki banyak sekali uang. Karena gaya hidup yang tidak sehat, akhirnya
kesehatannya terganggu dan hidup kurang optimal. Uang sebanyak apapun tidak ada artinya
karena kesehatan adalah hal yang paling utama.
Mempertahankan kesehatan pasien
•etika keperawatan yang selanjutnya adalah mempertahankan kesehatan pasien sebelum atau
pasca pengobatan.
•Mencegah sakit yang lebih parah seorang perawat memiliki andil besar untuk mengedukasi
pasien agar tidak memperparah sakit pada pasien.
Itulah tujuan etika keperawatan yang wajib digaris bawahi. Terutama buat kamu yang ngaku dan
memiliki mimpi menjadi seorang perawat.

Fungsi Kode Etik Keperawatan


• Memberikan bimbingan kepada perawat secara sistematis dan ilmiah dalam memecahkan
permasalahan klien melalui asuhan keperawatan
•Memberikan pedoman bahwa seorang perawat yang berkualitas adalah perawat yang
profesional, dapat melakukan pemecahan masalah dengan pendekatan Komunikasi yang efisien
dan efektif
• Memberikan kebebasan kepada pasien untuk memperoleh pelayanan sebaik mungkin sesuai
dengan kebutuhan dan kemandirian di bidang kesehatan
•Mendidik perawat untuk bersikap secara tepat, sistematis dan sesuai kode etik perawat, agar
pasien merasa senang, puas dan nyaman.
•Membangun sikap kepemimpinan sekaligus sikap bertanggungjawab
•Memotivasi perawat untuk terus melakukan penelitian sebagai wujud mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang keperawatan
•Dapat meningkatkan mutu dan pelayanan asuhan keperawatan
•Memotivasi perawat menjalankan tugas, yaitu mengedukasi pasien agar hidup sehat selepas
pulang dari rumah sakit.
•Mendorong perawat memiliki sikap loyalitas dan integritas bagi masyarakat
•Mendorong perawat menjadi pribadi yang responsive, produktif dan berorientasi pada masa
depan.
PRILAKU SEHAT & SAKIT DI MASYARAKAT
OLEH MEILITHA CAROLINA
SEHAT
• Sempurna baik fisik, mental dan sosial, tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan
(WHO)
• Mengandung 3 karakteristik: Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia
Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal & eksternal
Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif & produktif • Sehat bukan suatu kondisi, melainkan
penyesesuaian, bukan suatu keadaan melainkan proses. Proses adaptasi individu tidak hanya
terhadap fisik mereka melainkan juga terhadap lingkungan sosialnya
Prilaku Kesehatan
Ada Dua Aspek utama;
1. Aspek Fisik
2. Aspek Non Fisik
Aspek Fisik misalnya sarana kesehatan dan pengobat penyakit. Aspek non Fisik menyangkut
perilaku kesehatan. Faktor Prilaku ini mempunyai pengaruh besar terhadap status kesehatan
individu dan masy.
Prilaku Kesehatan
Prilaku manusia terwujud dalam bentuk: Pengetahuan, sikap dan tindakan.Dengan kata lain
prilaku merupakan respon/reaksi seorang indivudu terhadap stimulus yang berasal dalam
dirinya.Respon ini bersifat Pasif (Tanpa Tindakan: Berpikir, Berpendapat, Bersikap) maupun
Aktif (melakukan Tindakan)
• Prilaku Kesehatan dapat dirumuskan sebagai bentuk pengalaman dan interaksi individu dengan
lingkungannya.
• Menyangkut pengetahuan dan sikap tentang kesehatan serta tindakan yang berhubungan
dengan kesehatan
•Prilaku Aktif (overt) sedangkan Prilaku Pasif tidak tampak misalnya, pengetahuan, persepsi dan
motivasi.
Persepsi Masyarakat tentang sehat - sakit
•Pandangan orang tentang kriteria tubuh sehat atau sakit, tidak selalu bersifat obyektif
• Persepsi masyarakat tentang sehat/sakit dipengaruhi oleh unsur pengalaman masa lalu & unsur
sosial-budaya.
• Petugas kesehatan berusaha menerapkan kriteria medis yang obyektif berdasarkan simptom
untuk mendiagnosis kondisi fisik individu.
Prilaku kesehatan
•Misalnya BLOOM membedakan antara Prilaku Kognitif (Yang Menyangkut Kesadaran atau
Pengetahuan).
• Afektif (Emosi) dan
• Psikomotor (tindakan/Gerakan)
•Ki Hajar Dewantoro menyebutkan sebagai cipta (Peri Akal)
•Karsa (Peri Rasa)
•Ahli-ahli umum mengunakan istilah pengetahuan, sikap dan tindakan, disingkat KAP
(Knowledge, Attitude, Practice)
•Sikap dirumuskan secara umum (secara positif atau negatif)
•Sikap mengandung penilaian emosional/afektif (senang, benci, sedih)
• Komponen kognitif (pengetahuan tentang obyek itu)
• Aspek Konatif (Kecendrungan Bertindak)
•Sikap selain bersifat positif dan negatif sikap memiliki kedalaman yang berbeda-beda (sangat
benci, agak benci dsb) sikap itu tidak sama dengan prilaku. Prilaku tidak selalu mencerminkan
sikap seseorang.
•Sikap seseorang bisa berubah dengan diperolehnya tambahan informasi tentang obyek tsbt,
melalui persuasi srt tkn dr klmpk sos.
• Prubahan Prilaku dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor dari dalam maupun dari luar individu.
Dalam pembentukan dan perubahan perilaku ialah; Persepsi, Motivasi dan Emosi.
•Persepsi Adalah pengamatan yang merupakan kombinasi penglihatan, pendengaran, penciuman
serta pengalaman masa lalu.
•Motivasi Adalah dorongan bertindak untuk memuaskan suatu kebutuhan. Dorongan itu di
wujudkan dengan tindakan.
•Motivasi yang rendah bisanya mengahasilkan tindakan yang juga kurang kuat.
•Prilaku dipengaruhi oleh emosi atau perasaan individu.
•Emosi ini berkaitan dengan kepribadian individu
DEFINISI PENYAKIT, SAKIT & SEHAT
Penyakit (disease) → gangguan fungsi fisiologis dari suatu organisme sebagai akibat dari infeksi
atau tekanan dari lingkungan
Sakit (illness) → penilaian individu terhadap pengalaman menderita suatu penyakit
Keadaan utuh secara fisik, jasmani, mental, dan sosial dan bukan hanya suatu keadaan yang
bebas dari penyakit cacat dan kelemahan. (who 1974)
Sehat WHO (1981) "a state of complete physical, mental and social wellbeing".
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap
orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis. ( UU No 36/2009 ttg Kesehatan)
Sehat mental: suatu kondisi memungkinkan berkembangnya fisik, intelektual, emosional, yang
optimal dari seseorang dan perkembangan ini berjalan selaras dengan keadaan orang lain. UU
NO 3/1961
Sehat sosial: prikehidupan dalam masyarakat dimana prikehidupan ini harus sedemikian rupa
sehingga setiap warga negara mempunyai cukup kemampuan untuk memelihara memajukan
kehidupan sendiri dan keluarganya dalam masyarakat yang memungkinkannya bekerja,
beristirahat serta menikmati hiburan pada waktunya.
Sehat fisik : Suatu keadaan bentuk fisik dan faalnya tidak mengalami gangguan sehingga
memungkinkan berkembangnya mental dan sosial untuk dapat melaksanakan kegiatan sehari-
hari dengan optimal.
PERILAKU SAKIT
• Perilaku sakit → segala bentuk tindakan yang dilakukan oleh individu yang sedang sakit agar
memperoleh kesembuhan
• Perilaku sehat → tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatannya, mis: pencegahan penyakit, personal hygiene, penjagaan kebugaran &
mengkonsumsi makanan bergizi
Perbedaan kemampuan fungsional terdiri dari 3 aspek (Bush) yaitu:
•Kemampuan menggerakkan tubuh
• Mobilitas
•Kemampuan menjalankan kegiatan-kegiatan utamanya
Teori Respons Bertahan (Coping Response Theory)
Mechanic → teori tentang perilaku sakit
•Perilaku sakit adalah reaksi optimal dari invidu jika dia terkena suatu penyakit. Reaksi sangat
ditentukan oleh sistem sosialnya
• Perilaku sakit erat hubungannya dengan konsep diri, penghayatan situasi yang dihadapi,
pengaruh petugas kesehatan, & pengaruh birokrasi
2 faktor utama yang menentukan perilaku sakit:
•Persepsi atau definisi individu tentang suatu situasi/penyakit
•Kemampuan individu untuk melawan serangan penyakit
Etiologi Perilaku Sakit
•Dikenalinya gejala-gejala/tanda-tanda yang menyimpang dari keadaan biasa
•Banyak gejala serius dan diperkirakan menimbulkan bahaya
•Dampak gejala terhadap hubungan dengan keluarga,hubungan kerja & kegiatan sosial yang lain
• Frekuensi dari gejala & tanda-tanda yang tampak dan persistensinya
•Kemungkinan si individu untuk diserang penyakit tersebut
•Informasi, pengetahuan & asumsi budaya tentang penyakit
•Perbedaan interpretasi terhadap gejala yang dikenalnya
•Adanya kebutuhan untuk bertindak/berperilaku mengatasi gejala sakit
•Tersedianya sarana kesehatan, kemudahan mencapai sarana, tersedianya beaya & kemampuan
mengatasi stigma dan jarak sosial (rasa malu, takut, dsb)
Kategorisasi faktor pencetus perilaku sakit
•Faktor persepsi yang dipengaruhi oleh orientasi medis & sosio-budaya
• Faktor intensitas gejala (menghilang & terus menetap)
•Faktor motivasi individu untuk mengatasi gejala yang ada
•Faktor sosial psikologis yang mempengaruhi respons sakit
Batasan analisis kondisi tubuh
•Batasan sakit menurut orang lain Orang-orang disekitar individu yang sakit mengenali gejala
sakit pada diri individu dan mengatakan bahwa dia sakit dan perlu mendapat pengobatan.
Biasanya terjadi pada anak-anak & dewasa yang menolak bahwa dirinya sakit
•Batasan sakit menurut diri sendiri Individu itu sendiri mengenali gejala penyakitnya dan
menentukan apakah dia akan mencari pengobatan atau tidak. Analisa orang lain bisa
bertentangan dengan analisa individu.
5 Macam reaksi dalam proses pengobatan (Schuman)
•Shopping → proses mencari alternatif sumber pengobatan untuk menemukan seseorang yang
dapat memberikan diagnosa & pengobatan sesuai dengan harapan si sakit
• Fragmentation→ proses pengobatan oleh beberapa fasilitas kesehatan pada lokasi yang sama
• Proscrastination → proses penundaan pencarian pengobatan meskipun gejala penyakitnya
sudah dirasakan
• Self medication → pengobatan sendiri dengan menggunakan berbagai ramuan atau obat-obatan
yang dinilai tepat
• Discontinuity → penghentian proses pengobatan
Reaksi individu terhadap gejala sakit (Schuman)
•Tahap pengenalan gejala
•Tahap asumsi peranan sakit kesehatan
• Tahap kontak dengan pelayanan
•Tahap ketergantungan si sakit
•Tahap penyembuhan atau rehabilitasi
Hak & Kewajiban si sakit
Hak Dibebaskannya dari tanggung jawab sosial & pekerjaan sehari-hari. Pemenuhan hak ini
tergantung dari tingkat/
persepsi keparahan penyakitnya Hak untuk menuntut bantuan atau perawatan dari orang lain.
Kewajiban untuk mencapai kesembuhan. Kewajiban ini dapat dipenuhi sendiri atau dengan
pertolongan orang lain (petugas kesehatan).
FALSAFAH DAN PARADIGMA KEPERAWATAN
Perawat sebagai suatu PROFESI merupakan bagian dari tim kesehatan,harus ikut bertanggung
jawab dalammembantu klien sebagai individu,keluarga, maupun sebagaimasyarakat, baik dalam
kondisi sehatatau sakit.
MASALAH KLIEN
TIDAK MAMPU
untuk meningkatkan atau memulihkan kemampuannya dalam memenuhikebutuhan fisologisnya;
TIDAK MAU
untuk meningkatkan motivasi dan membangkitkan semangat sebagai terapi psikologis;
TIDAK TAHU
berupa pemberian pendidikan(healt education) tentang kesehatan / keperawatan
FALSAFAH adalah keyakinan terhadapnilai-nilai yang menjadi pedoman untukmencapai suatu
tujuan dan dipakai sebagai pandangan hidup. Falsafah menjadi ciri utama pada suatu komunitas
baik komunitas berskala besar maupun berskala kecil, salah satunya adalah komunitas profesi
keperawatan. kenyakinan perawat terhadap nilai-nilai keperawatan yang menjadi pedomandalam
memberikan asuhan keperawatan, baik kepadaindividu, keluarga, kelompok maupun
masyarakat.Dalam falsafah keperawatan pasien di pandang. sebagai MAHLUK HOLISTIC yang
harus dipenuhi segala kebutuhannya,baik kebutuhan biologis, psikolois, sosial dan spiritual
yangdiberikan secara komprehensif paradigmakeperawatan berfungsi sebagai acuan atau dasar
dalam melaksanakan praktek keperawatan
Konsep lingkungan
SEHAT menurut WHO adalah keadaan utuh secarafisik, jasmni, mental, dan sosial dan bukan
hanyasatu keadaan yang bebas penyakit cacat dankelemahan. SEHAT
menurut UU No. 23/1992 sehat adalah keadaan sejahtera badan (jasmani), jiwa (rohani), dan
sosial yang memungkinkan setiap orang hidupproduktif secara sosial dan ekonomis.
Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan tinggi Keperawatan, baik di dalam
maupun di luar negeri yang diakui oleh Pemerintah sesuai dengan ketentuan Peraturan
Perundang-undangan.

Fungsi perawat
Peran perawat Merupakan tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang
sesuai dengan kedudukan dalam system, di mana dapat dipengaruhi oleh keadaan sosial baik dari
profesi perawat maupun dariluar profesi keperawatan yang bersipat konstan.
Peran perawat yaitu:pemberi asuhan keperawatan , advokat klien , edukator koordinator ,
kolaborator , konsultan , peneliti/pembaharu.
FUNGSI PERAWAT yaitu : indepeden , dependen , interdependen , mandiri , intruksi dari
perawat lain.

Peran, fungsi, tanggung jawab perawat


PERAN DAN FUNGSI PERAWAT
•Pemberi perawatan.
•Pembuat keputusan klinis.
•Pelindung dan advokat klien.
•Manajer kasus.
•Rehabilitator
•Pemberi kenyamanan
•Komunikator
•Penyuluh
• Peran karier
PEMBERI PERAWATAN
•Memberikan asuhan keperawatan secara langsung dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan.
•Memfokuskan asuhan pada kebutuhan kesehatan klien secara holistik, meliputi upaya
mengembalikan kesehatan emosi, spiritual, dan sosial.
•Memberikan bantuan kepada klien dan keluarga dalam menetapkan tujuan dan mencapai tujuan
tersebut dengan menggunakan energi dan waktu yang minimal
PEMBUAT KEPUTUSAN KLINIK
•Menggunakan keahlian berfikir kritis melalui proses keperawatan untuk memberikan perawatan
yang efektif.
•Rencana tindakan disusun dengan menetapkan pendekatan terbaik bagi tiap klien.
•Perawat membuat keputusan untuk melakukan tindakan keperawatan tersebut sendiri atau
berkolaburasi dengan klien dan keluarga.
•Perawat bekerjasama dan berkonsulatasi dengan tim kesehatan profesional yang lain.
PELINDUNG DAN ADVOKAT KLIEN
•Membantu mempertahankan lingkungan yang aman bagi klien dan mengambil tindakan untuk
mencegah terjadinya kecelakaan.
•Melindungi klien dari kemungkinan efek yang tidak diinginkan dari suatu tindakan diagnostik
atau pengobatan.
•Melindungi hak klien sebagai manusia dan secara hukum serta membantu klien dalam
menyatakan hak-haknya bila dibutuhkan.
•Melindungi hak kilen dengan menolak aturan atau tindakan yang mungkin membahayakan
kesehatan klien atau menentang hak-hak klien
MANAGER KASUS
•Mengkoordinasi aktivitas anggota tim kesehatan lain, misal ahli gizi dan ahli terapi fisik.
•Mengatur waktu kerja dan sumber yang tersedia di tempat kerja.
•Menentukan peran perawat sebagai manager asuhan keperawatan atau sebagai perawat asosiat.
Sebagai manajer, perawat mengkoordinasi dan mendelegasikan tanggung jawab serta mengawasi
tenaga kesehatan yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai