Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Standar praktek keperawatan merupakan pernagkat yang diperlukan setiap tenaga
prefesional. Standar praktik keperawatan yaitu ekspektasi/harapan-harapan minimal
dalam memberikan asuhan keperawatan yang aman. Efektif da etis,. Standar praktik
keperawatan berupa komitmen prefesi keperawatan dalam melindungi masyarakat
terhadap praktik yang dilakukan oleh anggota profesi.
Menurut WHO-Ekspert Committee on Nursing dalam keompok kerja keperawatan
(KDIK) praktik keperawatan professional sebagai tindakan keperawatan professional
menggunakan pengentahuanteoretis yang mantap dan kuat dari berbagai disiplin ilmi,
terutama ilmu keperawatan selain berbagi ilmu dasar anatara lain biologi, fisika, ilmu
biomedik, ilmu perilaku, ilmu social sebagai landasan untuk melakukan pengkajian,
membuat dan evaluasi haisl tindakan keperawatan, elaksanakan tindakan dan wvaluasi
hasil tindakan kepearwatan serta mengadakan penyesuaian atau revisi rencana asuhan
keperawatan.
Tujuan praktik keperawatan ssuai dengan WHO (2010) harus diuupayakan pada
pencegahan primer, peningkatan kesehatan pasien, keluarga dan masyarakat, perawatan
diri, dan penigkatan kepercayaan diri.pelayan keperawatan menurut Depkes RI (2010)
merupakan bentuk pelayanan professional yang merupakana bagian dari pelayanan
kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-
psiko-sosial-spiritual yang komprehensif,
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari standar praktik keperawatan?
2. Apa sumber praaktik keperawatan?
3. Apa kepentingan dan jutuan dari standart praktik ?
4. Apa maksut pengembangan standart praktik keperawatan ?
C. Tujuan
1. Diiharapkan mahasiswa memahami pengertian dari standar praktik keperawatan.
2. Diharapkan mahasiswa dapat memahami sumber praaktik keperawatan
3. Diharapkan mahasiswa dapat memahami kepentingan dan jutuan dari standart
praktik
4. Diharapkan mahasiswa dapat memahami pengembangan standart praktik
keperawatan
D. Manfaat
Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini yaitu untuk memahami pengertiann dan
standar praktik keperawatan, sumber praktik keperawatan, tujuan dan kepentingan
standart praktik dan pengembangan standart praktik keperawatan
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Pengertian dari standar praktik keperawatan


Standar praktik keperawatan merupakan acuaan untuk praktik keperawatan yang
harus dicapai oleh seorang perawat, dan dikembangkan untuk embantu perawat
melakukan validasi mutu dan mengebangkan keperawatan. Standart praktik keperawatan
komunitas merupakan salah satu karakteristik profesi perawat komunitas yang
diperlukan untuk menjamin mutu praktik keperawatan komunitas sehingga mutu asuhan
keperawatan yang diberikan kepada masyarakat dapat dipertahankan pada tingkat
optimal.
Menurut dewan pertimbangan pusat persatuan perawat nasional Indonesia (DPP
PPNI) tahun 1999, standart praktik keperawatan merupkan komitmen prfesi keperawatan
dalam melindungi masyarakat terhadap praktik yang dilakukan oleh anggota profesi. Di
dalamnya terdapat penegasan tentang mutu pekerjaan seorang perawat yang dianggap
baik, tepat, dan benar, yang digunakan sebagai pedoman dala pemberian pelayanan
keperawatan serta telak ukur dalam penilaian peraawat.
Menurut (Gillies,1989,h.121) standart erupakan suau pernyataan diskriptif yang
menguraikan penampilan kerja yang dapat diukur melalui kualitas struktur, proses dan
berhasil.

B. Sumber standart praktek keperawatan


Sumber dari standart praktik keperawatan meliputi :
1. Organisasi professional, misalnya PPNI,AIPNI, DLL
2. Badan yang emiliki izin, misalnya badan hokum.
3. Intitusi atau Lembaga kesehatan, misalnya rumah sakit, pusat kesehatan.
4. Pemerintah, misalnya departemen kesehatan pusat atau pemerintah daerah.
Berdasarkan SKNo.03/DPP/SK/1996 standart profesi keterlibatan terdiri dari :
1. Standart pelaayanan yang diberikan.
2. Standart praktek yang dikembangkan
3. Standart Pendidikan pengembangan.
4. Standart Pendidikan berkelanjutan.
Sedangkan berdasarkan dasar hokum UU RI telah dicantumkan sebagai berikut:
1. UU No.23 tahun 1993 : tentang kesehatan.
2. PPNo. 32 tahun 1966 pasal 21, 22, 24
3. SK, Menkes N0. 647 tahun 2000 : tentang registrasi dan praktek membuat sandrt
praktek keperawatan.
UU RI, NO 38 tahun 2014, pasal 2 yang menyatakan bahwa pelayanan keperawatan
adalah salah satu bentuk pelyanan professional yang merupakan bagian inergal dari
pelyanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan ditujukan kepada
individu, keluarga, kelompok, atau masyarakat, baik sehat maupun sakit. Untuk
menunjang terjadinya peningkatan daalam pemberian asuhan keperawatan, tentunya
pperlu suatu Model Praktek Keperawatan Prefesional (MPKP). Pengembangan
MPKPmerupakan upaya banyak negara untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan
dan lingkungan kerja perawat, pengembangan MPKP juga menjadi strategi berbagi
rumah sakit untuk membuat perawat betah bekerja di suatu rumah sakit yang sering
dikenal dengan istilah magnet hospital.
Menurut surat keputusan mentri kesehatan RI No.983/1992, tugas pokok rumah sakit
merupakan melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dengan mengutamakan
upaya penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan
upaya rumah sakit sebagai unit usaha di bidang jasa terutama untuk pemulihan,
rehabilitasi, pemulihan, peningkatan Pendidikan dan riset kesehatan memerlukan
pengelolaan secara prefesional agar utu pelayanan kepada pasien dan keluarga menjadi
baik. PPNI (2015).

C. Tujuan standaart praakteek keperawatan


Secara umum praktek standart diterapkan untuk meningkatkan asuhan atau pelayanan
dengan cara mengfokuskan kegiatan atau proses pada usaha pelayanan untuk
memenuhi batasan pelayanan yang diharapkan, penyusunan standart praktek
membangun berguna bagi perawat, rumah sakit/institusi , klien, profesi pertolongan
dan tenaga kesehatan lain sebagai berikut :
1. Perawat praktik standart modifikasi digunakan sebagai pedoman untuk
membimbing perawat dalam merawat tindakan yang akan dilakukan terhadap
klien dan pelindungan dari kegagalan dalam melakukan tindakan kebaikan
dengan bimbingan perawat dala melakukan tindakan-tindakan yang tepat dan
benar.
2. Rumah sakit, dengan menggunakan praktek standart pengembangan akan
meningkat efesiensi dan efektifitas pelayana pelaku dapat menurun dengan waktu
tumpuh yang singkat di rumah sakit.
3. Klien dengan perawat yang tidak lama maka biaya yang ditanggung klien dan
keluarga menjadi ringan.
4. Profesi, sebagai alat perencanaan untuk mencapai terdapatkat dan sebagai ukuran
untuk melalui penempatan, dimana standart sebagai alat kontrolnya.
5. Tenaga kesehatan lain, untuk mengetahui batas kewenangan dengan profesi lain
sehingga dapat saling menghormati dan kerja sama secara baik.

D. Pengembangan standart keperawatan


Dalam menata standart dibutuhkan pertimbangan -pertimbangan kerangka kerja yang
akan digunakan dan berbagai komponen agar standart memang selanjutnya
dipertimbangkan siapa yang menata standart dan bagaimana proses tersebut
dikoordinasikan
Jinerja yang lazim dalam menata penatalaksanaan sebagai beriku :
1. Dona bedian model : struktur ,proses, hasil
2. Proses odel “menyebrang”
3. Model kualitas enam dimensi” maxwel
4. Model “criteria listing” (crossby, 1989 dan Maxwell, 1984)
Staandart keperawatan secara luas menggunakan dan mengadopsi kerangka kerja
model denabedian yang dipadukan dengan berbagai konsep keperwatan.
Standart harus tersedia diberbagai tatanan dengan beracam-macam pengertian
dan persyaratan, namun essensial bagi setiap operasional pelayanan kesehatan .
keperawatan profesi yang paling responsive dalam menata standar karena banyak hal-
hal yang berperan penting dala asuhan pasien yang tidak disentuh (intangibles). Oleh
karena itu dalam pengembangan standar keperawatn membutuhkan pengertian yang
sangat mendasar tentang hakekat keperawatan sebagai persyaratan awal, harus
didentifikasikan dengan jelas pengertian multifocal tujuan keperawatan. Selanjutnya
perlu didentifikasi hasil asuhan pasien/ klien -hasil yang diharapkan menjadi standart
asuhan, kemudian standar praktek dan berpotensi tidak merugikan struktur
pengelolaan menjadi standar baiaya/ anggaran. Persyartan awal diatas tadi untuk
menentukan hasil yang spesifik dan kaitan dengan proses keperawatan dan hasil yang
diharapkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Pengembangan standart praktek termasuk di Indonesia merupakan tanggung jawab
PPNI karena tekanan dan penjanjian kebutuhan terhadap kualitas asuhan keperawatan
makin tinggi. Pengertian stndart sangat luas namun harus dapat diterima dan dicapai .
dalam pengembangan standart dibutuhkan sumber-sumber pengembangan standart
keperwtaan. Tujuan dan manfaat standart keperawatan pada dasarnya mengukur
kualitas asuhan kinerja perawat dan efektifan menejemen organisasi. Dalam
pengembangan stndart mengukur pendektana dan kerangka kerja yang lazim sehingga
dapat ditata siapa yang bertanggung jawab engembangkan standart bagaimana proses
pengembangan tersebut.
B. Saran
Penulis menyarankan kepada pembaca supaya mempelajari dan menelaah makal ini
sebagai referensi dalam belajar. Untuk teman -temman mahasiswa upaya lebih giat
dalam belajar.

Anda mungkin juga menyukai