Disusun Oleh :
YOGYAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan adalah proses pemenuhan kebutuhan melalui aktifitas orang lain
secara langsung. Pelayanan dalam hal ini sangat erat kaitanya dengan hal
pemberian kepuasan terhadap pelanggan, pelayanan dengan mutu yang
baik dapat memberikan kepuasan yang baik pula bagi pelanggannya,
sehingga pelanggan dapat lebih merasa diperhatikan keberadaanya oleh
pihak rumah sakit. Kepuasan dimulai dari penerimaan terhadap pasien
mulai pertama kali pasien datang, sampai pasien meninggalkan Rumah
Sakit dengan asuhan keperawatan professional [ CITATION Wah18 \l 1033 ].
Pencapaian kualitas asuhan keparawatan di rumah sakit saat ini belum ada
standar yang baku. Tuntutan masyarakat dalam pelayanan kesehatan
beraneka ragam, untuk menjawab hal tersebut penting adanya pelayanan
keperawatan yang reintegrasi. Pelayanan keperawatan merupakan bagian
dari pelayanan kesehatan rumah sakit yang akan mendukung proses
penyembuhan dan pemulihan kesehatan pasien yang dirawat, serta mutu
pelayanan keperawatan akan mencerminkan mutu pelayanan pada pasien
dengan banyak metode keperawatan [ CITATION Pur19 \l 1033 ].
B. Rumusan Masalah
Bagaimana cara menyampaikan dan melakukan secara nyata metode
keperawatan yaitu timbang terima, pre post conference, ronde keperawatan
dan layanan prima bagi pasien?
C. Tujuan
1. Dapat mengetahui tentang asuhan keperawatan dengan primary
nursing (PN)
2. Dapat mengetahui cara melakukan timbang terima pada asuhan
keperawatan di RS
3. Dapat mengetahui cara menyampaikan pre post conference di RS
4. Dapat mengetahui cara melakukan ronde keperawatan di RS
5. Dapat mengetahui cara memberikan layanan prima yang baik bagi
pasien di RS
D. Manfaat
1. Sebagai media belajar secara nyata tentang timbang terima, ronde
keperawatan, pre post conference dan pelayanan kepuasan pasien
2. Sebagai media untuk bisa menerapkan teori MPKP di manajemen
rumah sakit saat merawat pasien
3. Memberikan layanan terbaik bagi pasien
E. Sistematika penulisan
Makalah ini memberikan pemahaman bagi pembaca tentang teori
manajemen keperawatan yaitu MPKP, timbang terima, ronde keperawatan,
pre post conference, dan pelayanan kepuasan pasien. Metode yang
digunakan pada makalah ini yaitu dengan metode pustaka artinya metode
yang dilakukan dengan mempelajari, mengumpulkan data yang
berhubungan dengan alat yaitu berupa buku maupun informasi yang
berasal dari internet seperti jurnal. Makalah ini juga menggunakan APA
style dengan jurnal dan buku agar mendapatkan informasi yang akurat
untuk pengembangan ilmu pengetahuan manajemen keperawatan saat ini
dan bisa mengembangkan manajeman keperawatan secara nyata di rumah
sakit.
BAB II
3. Komponen MPKP
Menurut Hoffart & Woods (1996) MPKP tediri lima komponen
yaitu nilai – nilai professional yang merupakan inti MPKP,
hubungan antar professional, metode pemberian asuhan
keperawatan, pendekatan manajemen terutama dalam perubahan
pengambilan keputusan serta sistem kompensasi dan penghargaan.
Berikut komponen dalam MPKP, sebagai berikut :
a. Nilai – nilai professional
Pada model ini perawat primer (PP) dan Perawat Asosiate
(PA) membangun kontrak dengan klien/keluarga, menjadi
partner dalam memberikan asuhan keperawatan. Pada
pelaksanaan dan evaluasi renpra. PP mempunyai otonomi
dan akuntabilitas untuk mempertanggungjawabkan asuhan
yang diberikan termasuk tindakan yang dilakukan oleh PA.
Hal ini berarti PP mempunyai tanggung jawab membina
performa PA agar melakukan tindakan berdasarkan nilai-
nilai professional.
b. Hubungan antar professional
Hubungan antar profesional dilakukan oleh PP. PP yang
paling mengetahui perkembangan kondisi klien sejak awal
masuk. Sehingga mampu memberi informasi tentang
kondisi klien kepada profesional lain khususnya dokter.
Pemberian informasi yang akurat akan membantu dalam
penetapan rencana tindakan medic.
c. Sistem pemberian asuhan keperawatan
Sistem pemberian asuhan keperawatan (care delivery
system) merupakan metode penugasan bagi tenaga perawat
yang digunakan dalam memberikan pelayanan keperawatan
kepada klien. Sistem atau metode tersebut merefleksikan
falsafah organisasi, struktur, pola ketenagaan dan populasi
klien. Saat ini dikenal lima jenis metode pemberian asuhan
keperawatan, yang terdiri dari : metode kasus, fungsional,
tim, primer dan moduler.
d. Pendekatan manajemen
Pada model ini diberlakukan manajemen SDM, yaitu ada
garis koordinasi yang jelas antara PP dan PA. performa PA
dalam satu tim menjadi tanggung jawab PP. Dengan
demikian, PP adalah seorang manajer asuhan keperawatan.
Sebagai seorang manajer, PP harus dibekali dengan
kemampuan manajemen dan kepemimpinan sehingga PP
dapat menjadi manajer yang efektif dan pemimpin yang
efektif
e. Sistem kompensasi dan panghargaan.
PP dan timnya berhak atas kompensasi serta penghargaan
untuk asuhan keperawatan yang dilakukan sebagai asuhan
yang profesional. Kompensasi dan penghargaan yang
diberikan kepada perawat bukan bagian dari asuhan medis
atau kompensasi dan penghargaan berdasarkan prosedur.
4. Pilar MPKP
Menurut Sitorus (2006) bentuk dari pemberian asuhan keperawatan
yang berdasarkan nilai-nilai profesionalisme dan memiliki empat
pilar yaitu:
a. Pendekatan manajemen (management approach)
Dalam model praktik keperawatan mensyaratkan
pendekatan manajemen sebagai pilar praktik perawatan
professional yang pertama. Pada pilar I yaitu pendekatan
manajemen terdiri dari :
1) Perencanaan dengan kegiatan perencanaan yang
dipakai di ruang MPKP meliputi (perumusan visi,
misi, filosofi, kebijakan dan rencana jangka pendek;
harian, bulanan, dan tahunan)
2) Pengorganisasian dengan menyusun stuktur
organisasi, jadwal dinas dan daftar alokasi pasien.
3) Pengarahan Dalam pengarahan terdapat kegiatan
delegasi, supervise, menciptakan iklim motifasi,
manajemen waktu, komunikasi efektif yang
mencangkup pre dan post conference, dan
manajemen konflik
4) Pengawasan
5) Pengendalian.
b. Kompensasi dan penghargaan (Compensatory reward)
Manajemen sumber daya manusia diruang model praktik
keperawatan professional berfokus pada proses
rekruitmen,seleksi kerja, orientasi, penilaian kinerja staf
perawat.proses ini selalu dilakukan sebelum membuka
ruang MPKP dan setiap ada penambahan perawatan baru.
c. Hubungan profesional (Professional relationship)
Hubungan professional dalam pemberian pelayanan
keperawatan (tim kesehatan) dalam penerima palayanan
keperawatan (klien dan keluarga). Pada pelaksanaan nya
hubungan professional secara internal artinya hubungan
yang terjadi antara pembentuk pelayanan kesehatan
misalnya antara perawat dengan perawat, perawat dengan
tim kesehatan dan lain – lain. Sedangkan hubungan
professional secara eksternal adalah hubungan antara
pemberi dan penerima pelayanan kesehatan.
d. Manajemen Asuhan Keperawatan (Patient care delivery)
Salah satu pilar praktik professional perawatan adalah
pelayanan keperawatan dengan mengunakan manajemen
asuhan keperawatan di MPKP tertentu. Manajemen asuhan
keperawatan yang diterapkan di MPKP adalah asuhan
keperawatan dengan menerapkan proses keperawatan.
a. Tujuan umum
Menyelesaikan masalah pasien melalui pendekatan berpikir kritis
b. Tujuan khusus
1) Menumbuhkan cara berpikir kritis (Problem Based Learning)
2) Menumbuhkan pemikiran bahwa tindakan keperawatan berasal
dari masalah klien
3) Meningkatkan pola pikir sistematis
4) Meningkatkan validitas data klien
5) Menilai kemampuan menentukan diagnosis keperawatan
6) Meningkatan kemampuan justifikasi, menilai hasil kerja, dan
memodifikasi rencana asuhan keperawatan.
3. Kriteria pasien dalam ronde keperawatan
Menurut Nursalam (2015) pasien yang dipilih untuk dilakukan ronde
keperawatan adalah pasien yang memiliki kriteria sebagai berikut :
a. Mempunyai masalah keperawatan yang belum teratasi
meskipun sudah dilakukan tindakan keperawatan
b. Pasien dengan kasus baru atau langka
8. Kriteria evaluasi
a. Struktur
1) Persyaratan administratif (inform consent, alat dll)
2) Tim ronde keperawatan hadir ditempat pelaksanaan ronde
keperawatan
3) Persiapan dilakukan sebelumnya
b. Proses
1) Peserta mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
2) Seluruh peserta berperan aktif dalam kegiatan ronde sesuai
peran yang telah ditentukan
c. Hasil
1) Pasien merasa puas dengan hasil pelayanan
2) Masalah pasien dapat teratasi
3) Perawat dapat:
a) Menumbuhkan cara berpikir yang kritis
b) Meningkatkan cara berpikir yang sistematis
c) Meningkatkan kemampuan validitas data pasien
d) Meningkatkan kemampuan menentukan diagnosis diagnosis
keperawatan
e) Menumbuhkan pemikiran tentang tindakan keperawatan
yang berorientasi pada masalah pasien
f) Meningkatkan kemampuan memodifikasi rencana asuhan
keperawatan
g) Meningkatkan kemampuan justifikasi
h) Meningkatkan kemampuan menilai hasil kerja
PEMBAHASAN
PN pagi : Jefry
PP pagi : Anna
PN Sore : Noferiana
Sesuai dengan kondisi pasien dan kompetensi, Jefry sebagai katim akan
membagi pasien. Anna di kamar 231 dan Jefry di kamar 222.
a. Pre conference:
Jefry : Kamar 222
Sdr. SG, 31 tahun, RM xxxxx, dx medis AFRVR, CHF suspek THD,
Impending krisis tiroid
Masalah keperawatan :
1) Pola nafas tak efektif
2) Intoleransi aktifitas
3) Risiko jatuh
Rencana keperawatan hari ini:
1) Manajemen jalan nafas
2) Bantu ADL
3) Pencegahan jatuh
Program hari ini :
1) Evaluasi HR
2) Evaluasi INR dan Free T4 pagi ini
3) Observasi urin output
4) EKG tiap pagi
5) Melaporkan dokter hasil EKG dan INR hari ini.
Masalah keperawatan :
1) Evaluasi laboratorium
2) Rekam EKG
3) Lapor dokter hasil lab dan EKG
4) Perawatan kulit
b. Post Conference
Jefry (PN) akan melakukan timbang terima dengan shift siang,
sebelumnya melakukan post conference dengan Anna (PP)
Isi post conference:
Pasien Bp. S, 74 tahun, dx Medis: Syok Kardiogenik dd Sepsis,
dengan leukositosis, anemia gravis ec hematemesis melena,
insufisiensi renal, susp CKD dd AKI dengan hiperkalemia, riwayat
CHF.
Masalah keperawatan :
1) Perawatan jantung
2) Observasi hemodinamik
3) Bantu ADL
4) Edukasi
5) Pencegahan jatuh
1) Perawatan kulit
2) Melaporkan dokter hasil lab dan EKG
3) Program dokter: Tranfusi PRC 2 kolf, sedang proses cross,
tranfusi albumin 1 botol sedang berjalan
2. Timbang Terima
Setting ruangan adalah bangsal ICU dengan jumlah pasien kelolaan per
tim 2 pasien.
Jefry sebagai PN pagi sekaligus kepala tim pagi akan melakukan timbang
terima dengan Noferiana selaku PN sore
Peran:
PN pagi : Jefry
PP pagi : Anna
PN Sore : Noferiana
(Identitas pasien)
(Situation)
(Background)
Riwayat sakit : Pasien memang sudah obat rutin tiroid, kemarin 26/01/21
tiba – tiba dada terasa ampek, berdebar –debar, sesak nafas periksa IGD
RSPR advice opname.
(Assesment)
Masalah keperawatan :
(Reccomendation)
Program hari ini :Evaluasi HR, Evaluasi INR dan Free T4 pagi ini,
Observasi urin output, EKG tiap pagi. Melaporkan dokter hasil EKG dan
INR hari ini, program dokter Vita : observasi di ruang ICU sampai besok,
bila baik boleh pindah. Pesanan khusus : pasien kesulitan biaya perawatan,
kolaborasi dengan tim PIC untuk pengurusan asuransi BPJS
(Identitas)
(Situation)
(Background)
Pasien riwayat tranfusi total 6 kolf PRC, hasil laborat pagi : HB 8.7,
albumin 2.8, Ca 7.8, Mg 1.7 (rendah)
(Assesment)
Masalah keperawatan :
1) Perawatan jantung
2) Observasi hemodinamik
3) Bantu ADL
4) Edukasi
5) Pencegahan jatuh
(Reccomendation)
3. Ronde Keperawatan
Kasus :
Pasien Bp. S, 74 tahun, dx Medis: Syok Kardiogenik dd Sepsis, dengan
leukositosis, anemia gravis ec hematemesis melena, insufisiensi renal,
susp CKD dd AKI dengan hiperkalemia, riwayat CHF
a. Pra Ronde
Peran:
Kepala Ruang/Fasilitator : W Jefry Ade Wungo
PN : Noferiana Widyawati
PP : Anna Prabandari
Perawat Konsulen : Danik Fardani
Keluarga dan Pasien
PP melakukan pengkajian dan menggali permasalahan yang ada
pada pasien. Hasil pengkajian di sampaikan pada PN dan PN
melakukan validasi masalah untuk selanjutnya melakukan kontrak
ronde keperawatan.
Hasil pengkajian PN dilaporkan pada karu, karu berkoordinasi
dengan perawat konsulen untuk melakukan ronde
PP melakukan kontrak dengan pasien dan keluarga untuk melakukan
ronde tgl 27/01/21 jam 13.00. keluarga sudah menantangani inform
consent
b. Ronde Keperawatan
Jefry (Karu) memimpin acara dengan pembukaan :
1) Perkenalan diri dan anggota tim keperawatan
PN : Noferiana Widyawati
PP : Anna Prabandari
c. Penguasaan pasien
Ketika proses timbang terima dengan katim selanjutnya, idealnya
katim telah melakukan post conference dengan anggota timnya.
Namun, terkadang kendala waktu dan tenaga, katim belum sempat
melakukan post conference dengan efektif sehingga informasi yang
disampaikan belum lengkap dan optimal.
BAB IV
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan kegiatan manajemen keperawatan di ruang ICU selama 2
hari, maka di simpulkan bahwa kegiatan timbang terima, pre post conference,
ronde keperawatan dan layanan prima sudah dilaksanakan dengan baik oleh
perawat dengan baik namun terdapat beberapa kendala mengenai waktu yang
lama bila harus ada klarifikasi sebab tidak lengkap dalam pelaporan karena
perawat yang kurang memahami keadaan pasien. Manajemen keperawatan
dalam hal ronde keperawatan juga sangat membantu pasien dalam pemberian
asuhan keperawatan yang komprehensif dan bisa membuat perawat semakin
kompeten dalam berfikir kritis dan memutuskan solusi terbaik bagi pasien
bersama keluarga pasien dan perawat ahli sebagai konselor, selain itu
pemberian pelayanan prima kepada pasien juga sngat di butuhkan pasien
untuk memberikan kenyamanan dan kepuasan pasien sehingga pasien bisa
menjalankan rawat inap dengan tenang dan memiliki motivasi untuk segera
sembuh. Seluruh proses keperawatan akan efektif ketika perawat memiliki
kemampuan manajerial yang baik, baik dalam memberikan asuhan maupun
dalam layanan.
B. Saran
1. Bagi perawat untuk bisa memanfaatkan waktu sebaik mungkin saat
melakukan timbang terima, pre post conference dan ronde keperawatan
2. Ronde keperawatan memberikan hasil yang baik dan mendapat ulasan
positif dari pasien, sehingga pelaksanaan ronde keperawatan bisa menjadi
bahan pertimbangan untuk dilakukan secara kontinyu dan rutin
3. Tetap menjalankan layanan prima bagi pasien agar pasien menjadi
nyaman dan lebih cepat sembuh
DAFTAR PUSTAKA
Aitken, L., Burmeister E., Clayton S. (2010). The impact of nursing rounds on the
practice environment & nurse satisfaction in intensive care: pre-test post
test comparative study. International Journal of Nursing Studies. Page
918-925.
Astar, F., Tamsah, H., & Kadir, I. (2018). Pengaruh asuhan keperawatan terhadap
kepuasan pasien di Puskesmas Takalala Kabupaten Soppeng. Journal Of
Management, 34 - 36. Retrieved from
https://www.journal.stieamkop.ac.id/index.php/yume/article/view/231/123