PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ruang Melati 1 & 3 merupakan ruang perawatan penyakit anak yang berada di dalam
lingkup Instalasi Kesehatan Anak (INSKA) RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta. Ruang Melati
1&3 mempunyai kapasitas 18 tempat tidur yang masuk dalam perawatan kelas VIP, kelas
utama, kelas 1 dan 2 yang lebih digunakan untuk perawatan penyakit-penyakit non infeksi
dan infeksi.
Pelayanan keperawatan yang diberikan ke pasien perlu adanya pengorganisasian secara
efektif dan efisien sehingga dapat dihasilkan pelayanan dan asuhan keperawatan yang
berkualitas tinggi. Pelayanan dan asuhan keperawatan berkualitas tinggi dapat dicapai jika
didukung pengembangan dan peningkatan kemampuan profesional sumber daya manusia
yang ada, pengaturan tugas perawat yang efektif dan efisien, komitmen yang tinggi untuk
maju diperlukan adanya fasilitas dan alat yang memadai (Ilyas, 2000). Dalam
pengorganisasian keperawatan dikenal beberapa model pemberian asuhan keperawatan,
Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) adalah termasuk didalamnya. MPKP terdiri
dari lima komponen yaitu nilai-nilai profesional, pendekatan manajemen, metode pemberian
asuhan keperawatan, hubungan profesional dan sistem kompensasi / reward. Salah satu
bentuk penerapan MPKP adalah pemberian asuhan keperawatan dengan Metode Primer
Modifikasi (MPM) yang merupakan gabungan antara metode tim dan metode primer.
Berdasarkan buku pedoman penerapan MPKP (Model Praktik Keperawatan Profesional) di
RSUP Dr. Sardjito, saat ini model praktik keperawatan yang digunakan adalah modifikasi
atau gabungan dari model keperawatan primer dan model keperawatan tim yang disebut
Metode Primer Modifikasi (MPM) yang dikembangkan oleh Nuryandari (1998).
Hasil pengkajian pelaksanaan MPM di Ruang Melati 1 & 3 menunjukkan bahwa
penerapan MPKP dengan MPM mencapai 65,24 % yang diperoleh dari hasil observasi. Hasil
tersebut dalam kategori cukup dikarenakan ada beberapa permasalahan diantaranya
pemahaman yang kurang terhadap MPM dan pembagian tanggung jawab yang belum sesuai
dengan kebutuhan yaitu setiap orang masih merangkap beberapa tanggung jawab di ruang
tersebut. Meskipun sudah dalam kategori baik namun pelaksanaan operan jaga, meeting
morning, Pre Conference dan Post Conference perlu ditingkatkan lagi agar optimal dan
sesuai dengan langkah-langkah prosedur tetap yang berlaku.
1
Faktor penunjang belum terlaksananya MPM secara optimal adalah jumlah tenaga perawat
yang masih kurang. Ruangan ini hanya memiliki 16 perawat ditambah 1 kepala ruang,
sedangkan kapasitas tempat tidur berjumlah 18 buah. Idealnya dalam penerapan MPM
seorang perawat bertanggungjawab atas 5-6 pasien, sedangkan ruangan ini dalam satu shift
hanya dijaga oleh 2-3 orang perawat saja. Pada saat berjaga 2 perawat bertanggungjawab
atas 8-9 pasien. Hal ini memberikan beban kerja yang besar bagi perawat di ruangan dan
mempengaruhi belum optimalnya pelaksanaan MPM di Ruang Melati 1 & 3.
Pelaksanaan metode MPM masih belum optimal terutama operan jaga, meeting morning,
Pre-Post Conference dilakukan pada saat bersamaan. Hal ini disebabkan karena terbatasnya
jumlah tenaga perawat dan efisiensi waktu. Beberapa masalah tersebut akan berdampak pada
penerapan metode MPM di ruang perawatan dan memberikan hasil atau mutu pelayanan yang
tidak maksimal. Oleh karena itu diperlukan peningkatan pelaksanaan MPM agar dapat
berjalan secara optimal dan mampu meningkatkan mutu dari pelayanan terhadap pasien.
B. Tujuan
Apakah dengan melaksanakan koordinasi, menyiapkan materi, diskusi, melakukan role
play, pelaksanaan, pendampingan, dan evaluasi dalam pelaksanaan MPM, oleh an-Ners
bersama KaRu, PN dan AN yang berjumlah 17 orang pada tanggal 8 – 16 April di Ruang
Melati 1 & 3 dapat meningkatkan pelaksanaan MPKP dengan MPM dari 65,24% menjadi
80%?
BAB II
2
TINJAUAN TEORI
B. TUJUAN MPKP
Tujuan MPKP adalah:
1) Menjaga konsistensi asuhan keperawatan.
2) Mengurangi konflik, tumpang tindih dan kekosongan pelaksanaan asuhan
keperawatan oleh tim keperawatan.
3) Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan.
4) Memberikan pedoman dalam menentukan kebijakan dan keputusan.
5) Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi
setiap tim keperawatan.
C. MANFAAT MPKP
Manfaat MPKP adalah :
1) Dapat meningkatkan mutu ASKEP
3
2) Untuk menata tenaga keperawatan dalam upaya menuju layanan yang profesional
D. KOMPONEN MPKP
Di dalam pengorganisasian asuhan keperawatan dikenal beberapa model
pemberian asuhan keperawatan. Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP)
terdiri dari 5 elemen subsistem (Hoffart & Woods, 1996) yaitu :
1) Nilai-nilai professional
Pada model ini perawat primer (PN) dan perawat pelaksana (AN) membangun
kontrak dengan klien/keluarga, menjadi partner dalam memberikan asuhan
keperawatan. Pada pelaksanaan dan evaluasi renpra. Perawat primer mempunyai
otonomi dan akuntabilitas untuk mempertanggungjawabkan asuhan yang
diberikan termasuk tindakan yang dilakukan oleh perawat pelaksana. Hal ini
berarti PN mempunyai tanggung jawab membina performa AN agar melakukan
tindakan berdasarkan nilai-nilai profesional. Nilai – nilai profesional digariskan
dalam kode etik keperawatan yaitu :
a. Hubungan perawat – klien
b. Hubungan perawat dan praktek
c. Hubungan perawat dan masyarakat
d. Hubungan perawat dengan teman sejawat
e. Hubungan perawat dengan profesi
2) Hubungan antar professional.
PN yang paling mengetahui perkembangan kondisi klien sejak awal masuk.
Sehingga mampu memberi informasi tentang kondisi klien kepada profesional lain
khususnya dokter. Pemberian informasi yang akurat akan membantu dalam
penetapan rencana tindakan medik.
3) Metode pemberian asuhan keperawatan.
Metode pemberian asuhan keperawatan yang digunakan adalah modifikasi
keperawatan primer sehingga keputusan tentang intervensi keperawatan
ditetapkan oleh PN, PN akan mengevaluasi perkembangan klien setiap hari dan
membuat modifikasi pada intervensi keperawatan sesuai kebutuhan klien.
4) Pendekatan manajemen
Pada model ini diberlakukan manajemen SDM, yaitu ada garis koordinasi yang
jelas antara PN dan AN. Kinerja AN dalam satu tim menjadi tanggung jawab PN.
Dengan demikian, PN adalah seorang manajer asuhan keperawatan. Sebagai
seorang manajer, PN harus dibekali dengan kemampuan manajemen dan
kepemimpinan sehingga PN dapat menjadi manajer yang efektif dan pemimpin
yang efektif.
5) Sistem kompensasi dan panghargaan.
4
PN dan timnya berhak atas kompensasi serta penghargaan untuk asuhan
keperawatan yang dilakukan sebagai asuhan yang profesional. Kompensasi dan
penghargaan yang diberikan kepada perawat bukan bagian dari asuhan medis atau
kompensasi dan penghargaan berdasarkan prosedur.
Model keperawatan primer modifikasi didasarkan pada beberapa alasan antara lain :
a. Keperawatan primer tidak digunakan secara murni karena sebagai perawat primer
harus mempunyai latar belakang pendidikan S1 Keperawatan.
b. Keperawatan tim tidak digunakan secara murni karena tanggung jawab pasien
terfragmentasi pada berbagai tim.
c. Melalui kombinasi kedua model tersebut diharapkan komunitas asuhan
keperawatan dan akuntabilitas asuhan keperawatan terdapat pada PN.
5
Ciri – ciri dari MPM adalah sebagai berikut :
1) Perawar primer (PN) bertanggungjawab terhadap asuhan keperawatan pada klien
selama 24 jam.
2) PN melaksanakan pengkajian, kolaborasi dan pembuatan perencanaan.
3) PN mendelegasikan pelaksanaan tindakan kepada perawat associate (AN).
4) Bila ada masalah PN berkonsultasi kepada kepala ruang.
5) Kewenangan, tanggung jawab dan otonomi asuhan keperawatan pasien ada di
tangan PN.
Manfaat pelaksanaan MPM bisa dirasakan oleh berbagai pihak yaitu :
1) Pasien
Kebutuhan pasien lebih diutamakan karena perawat melakukan intervensi
perseorangan pada pasien.
2) Perawat
a. Kepuasan kerja positif
b. Meningkatkan otonomi perawat terutama PN
c. Asuhan keperawatan kepada pasien dilaksanakan secara berkesinambungan
d. Peningkatan kognitif karena asuhan keperawatan merupakan suatu proses siklik
e. Lebih meningkatkan hubungan saling percaya antara perawat-klien
f. Lebih meningkatkan komunikasi antara perawat-klien
g. Asuhan keperawatan tidak diberikan oleh orang yang bukan perawat
2) Conference
Conference merupakan pertemuan tim yang dilakukan setiap hari. Conference
dilakukan setelah melakukan operan dinas, sore, atau malam sesuai dengan jadwal
dinas Perawat Primer. Conference sebaiknya dilakukan di tempat tersendiri
sehingga dapat mengurangi gangguan dari luar, conference bertujuan untuk :
a. Membahas masalah setiap klien berdasarkan renpra yang telah dibuat oleh
Perawat primer.
b. Menetapkan klien yang menjadi tanggung jawab masing masing PA
c. Membahas rencana tindakan keperawatan untuk setiap klien pada hari itu.
Rencana tindakan didasarkan pada renpra yang ditetapkan oleh perawat primer
7
d. Mengidentifikasi tugas perawat associate untuk setiap klien yang menjadi
tanggung jawabnya.
Kegiatan dalam Conference
a. Keadaan umum klien
b. Keluhan utama
c. TTV dan kesadaran
d. Hasil pemeriksaan laboratorium /diagnostik terbaru
e. Masalah keperawatan
f. Renpra hari ini
g. Peubahan terapi medis
h. Rencana medis
G. URAIAN TUGAS
Kepala Ruang
1) Tugas Pokok :
a. Mengelola kegiatan pelayanan dan asuhan keperawatan pasien di ruang rawat
b. Melaksanakan fungsi kolaboratif dengan tim kesehatan lain
c. Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga
d. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan bimbingan PKK
e. Melakukan/membantu pelaksanaan penelitian
f. Melakukan pengendalian, pemantauan, dan evaluasi kegiatan guna peningkatan
mutu pelayanan keperawatan di ruang rawat
g. Mendukung terlaksananya program life saving
8
a. Planning
(1) Menyusun jadwal dinas
(2) Merencanakan koordinasi
(3) Menyusun perencanaan tahunan
b. Organizing
(1) Mensosialisasikan, mengatur dan mengendalikan pelaksanaan kebijaksanaan
yang telah ditentukan kepada semua staff.
(2) Mengecek kelengkapan inventaris peralatan dan obat-obatan yang tersedia
untuk kelancaran pelayanan.
(3) Mengajukan permintaan peralatan dan obat-obatan sesuai kebutuhan.
(4) Memeriksa keadaan ruangan dan peralatan serta menyusun laporan
kerusakan usulan perbaikan dan pemeliharaannya.
(5) Menyusun data yang berhubungan dengan pelayanan untuk membuat
laporan harian, bulanan, triwulan serta tahunan.
(6) Mengadakan rapat secara berkala untuk mengetahui masalah dan
mendapatkan cara penyelesaian agar pelaksanaan pelayanan berjalan baik.
(7) Memberikan pengarahan, orientasi dan bimbingan kapada staff
baru/mahasiswa praktek di ruangan.
(8) Mengkoordinir pelaksanaan tata tertib, disiplin, kebersihan dan keamanan
ruangan.
(9) Melaksanakan asuhan dengan menggunakan pendekatan proses ilmiah.
(10) Membuat usulan nilai pra DP3 semua tenaga yang menjadi tanggung
jawabnya.
(11) Membuat usulan pengembangan tenaga.
(12) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan dalam rangka
memperlancar pelaksanaan kegiatan di instalasi.
(13) Membagi staf kebidanan/keperawatan ke dalam tim sesuai dengan
kemampuan dan beban kerja.
(14) Membuat jadwal dinas koordinasi dengan ketua tim.
(15) Membagi pasien kepada tim sesuai dengan kemampuan dan beban kerja.
(16) Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas ketua tim dan anggota tim.
(17) Melakukan supervisi dan memberi motivasi seluruh staf untuk mencapai
kinerja yang optimal.
(18) Melakukan upaya peningkatan mutu asuhan dan pelayanan dengan
mengevaluasi melalui berbagai metode evaluasi peningkatan mutu.
(19) Berperan sebagai konsultan/pembimbing ketua tim.
(20) Mendelegasikan tugas pada sore, malam dan hari libur kepada penanggung
jawab tugas jaga ruangan.
(21) Membuat laporan pelaksanaan tugas secara berkala.
(22) Bertanggung jawab kepada kelengkapan entry data dalam billing sistem.
Primary Nurse
9
1) Tugas Pokok Primary Nurse
a. Mengelola asuhan keperawatan pasien di ruang rawat
b. Melakukan fungsi kolaboratif dengan tim kesehatan lain
c. Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga
d. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan bimbingan PKK
e. Melakukan/membantu pelaksanaan penelitian
f.Melakukan pengendalian, pemantauan dan evaluasi kegiatan guna peningkatan
mutu pelayanan keperawatan di ruang rawat
g. Mendukung terlaksananya program life saving
11
a. Mengatur dan membimbing dan memberikan arahan tugas kepada
AN/Mahasiswa PKK yang menjadi tanggung jawabnya.
b. Meminta bahan dan perangkat kerja yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
asuhan dan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pasien.
c. Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan
d. Melakukan konsultasi dan koordinasi tugas dengan penanggung jawab ruang
dan PN lain
e. Melakukan asuhan dan pelayanan yang komprehensif dan prima kepada
semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya
f. Mendelegasikan tugas pada AN bila sedang tidak bertugas.
Associate Nurse
1) Tugas Pokok Assosiate Nurse (AN):
a. Melaksanakan asuhan keperawatan pasien di ruang rawat inap
b. Melaksanakan fungsi kolaboratif dengan tim kesehatan lain
c. Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga
d. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan bimbingan PKK
e. Melakukan/membantu pelaksanaan penelitian
f.Melakukan pengendalian, pemantauan dan evaluasi kegiatan guna
peningkatan mutu pelayanan keperawatan di ruang rawat inap
g,. Mendukung terlaksananya program life saving
2) Uraian Tugas Associate Nurse :
a Melakukan do’a bersama setiap awal dan akhir tugas yang dilakukan
setelah selesai serah terima operan tugas jaga
b Mengikuti pre conference yang dilakukan PN setiap awal tugas
c Melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien yang menjadi tanggung
jawabnya dan ada bukti di rekam keperawatan
d Melakukan monitoring respon pasien dan ada bukti di rekam keperawatan
e Melakukan konsultasi tentang masalah pasien/keluarga kepada PN
f Membimbing dan melakukan pendidikan kesehatan kepada pasien yang
menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti di rekam keperawatan
g Menerima keluhan pasien/keluarga dan berusaha untuk mengatasinya.
h Melengkapi catatan asuhan keperawatan pada semua pasien yang menjadi
tanggung jawabnya.
i Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada semua pasien yang menjadi
tanggung jawabnya.
12
j Mengikuti post conference yang diadakan oleh PN pada setiap akhir tugas
dan melaporkan kondisi dan perkembangan semua pasien yang menjadi
tanggung jawabnya kepada PN.
k Bila tak ada PN, wajib mengenalkan AN yang ada dalam grup yang akan
memberikan asuhan keperawatan pada jaga berikutnya kepada
pasien/keluarga baru
l Mengkitu diskusi kasus/conference dalam pertemuan rutin
m Melaksanakan tugas lain sesuai urain tugas AN
n Melakukan tugas PN pada sore, malam, dan hari libur
o Berkoordinasi dengan PJ tugas jaga apabila ada kesulitan tentang pelayanan
p Bertanggung jawab atas kelengkapan entry data dalam Billing System
3) Tanggung Jawab Associate Nurse (AN):
a. Kebenaran asuhan keperawatan meliputi kajian diagnosis, rencana
tindakan keperawatan
b. Kebenaran dan ketepatan pelayanan dan asuhan keperawatan yang
komprehenshif dan prima
c. Kelengkapan bahan dan peralatan kesehatan
d. Kebenaran isi rekam keperawatan
e. Kebenaran informasi/bimbingan/penyuluhan kesehatan kepada pasien
/keuarga
f. Kebenaran penggunaan sumber daya secara efisien dan efektif
4) Wewenang Assosiate Nurse (AN)
a. Memeriksa kelengkapan dan alat yang diperlukan
b. Meminta bahan dan perangkat kerja sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan
tugas
c. Melakukan pengkajian, menetapkan diagnosa dan perencanaan keperawatan
bagi pasien baru pada saat PN tidak bertugas sore, malam, dan hari libur
d. Melakukan asuhan keperawatan pasien
e. Melaporkan asuhan keperawatan pasien ke Pj tugas jaga dan Perawat Primer
(PN)
2. INSTRUMEN
A. PELAKSANAAN TUGAS KEPALA RUANG
Observasi
No Variabel yang Dinilai
Ya Tdk
Membagi staff ke dalam grup MPM sesuai dengan kemampuan dan
1
beban kerja
2 Membuat jadwal dinas koordinasi dengan PN
Menyiapkan materi tentang permasalahan pasien dan ruangan yang ada
3
pada hari tersebut termasuk laporan permasalahan dinas malam
13
Kepala Ruang melakukan meeting morning untuk menindaklanjuti
4
masalah yang ada yang diawali dan diakhiri dengan doa
Membagi pasien ke dalam grup MPM sesuai dengan kemampuan dan
5
beban kerja
6 Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PN dan AN
Melakukan supervisi dan memberi motivasi seluruh staf keperawatan
7
untuk mencapai kinerja yang optimal
Memberikan reinforcement positif kepada semua staff termasuk pada
8
saat mengakhiri meeting morning kepada dinas malam dan dinas pagi
Melakukan upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan dengan
9
melakukan evaluasi melalui angket setiap pasien akan pulang
10 Mendelegasikan tugas kepada PPJR pada jaga sore, malam, libur
11 Berperan serta sebagai konsultan
Melakukan pengawasan kedisiplinan tugas staff melalui daftar hadir
12
yang ada di ruang
13 Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarga
14 Mengadakan CNE (Continuing Nursing Education) tiap bulan sekali
Jumlah
Total
15
D. PELAKSANAAN MEETING MORNING DALAM MELAKSANAKAN MPM
Observasi
No Variabel yang dinilai
Ya Tdk
1 Ka Ru menyiapkan tempat untuk melakukan meeting morning
2 Didahului dengan berdoa
3 Ka Ru memberikan arahan kepada staf dengan materi yang telah
disiapkan sebelumnya
4 Ka Ru melakukan klarifikasi apa yang telah disampaikan kepada staf
5 Memberikan kesempatan staf untuk mengungkapkan permasalahan yang
muncul di ruangan
6 Bersama-sama staf mendiskusikan pemecahan masalah yang dapat
ditempuh
7 KaRu memberi motivasi dan reinforcement kepada staf
8 Meeting morning diikuti oleh seluruh staff
Jumlah
Total
16
15 Pemberi dan penerima operan saling memberikan reinforcement
16 Ka Ruang/PN/AN/ menutup operan dengan baik
Jumlah
Total
17
BAB III
PELAKSANAAN DAN EVALUASI
A. PELAKSANAAN
1. LANGKAH – LANGKAH KEGIATAN
Berdasarkan permasalahan yang telah ditemukan maka akan dilakukan upaya
untuk mengoptimalkan pelaksanaan MPM dengan harapan pelaksanaan MPM dapat
berjalan sesuai dengan ketentuan. Langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan
adalah:
2. JADWAL KEGIATAN
Rencana Pelaksanaan
No Kegiatan
5 6 8 9 10 11 12 13 15 16
A Persiapan
Koordinasi dengan
1 Karu X
dan PN Melati 1 & 3 √
2 Menyiapkan materi X
sosialisasi dan
konsultasi √
instrumen dengan Karu
Diskusi tentang
3 intervensi X
yang akan dilakukan √
dengan Karu dan PN
4 Sosialisasi X
√
B Pelaksanaan
1 Melaksanakan role play X X X
operan jaga, meeting √ √ √
morning, pre
conference
post conference
2 Pendampingan X X X
pelaksanaan operan, √ √ √
meeting morning, pre
conference dan post
Conference
C. Evaluasi
Pelaksanaan MPKP
1 dengan X X X
MPM oleh perawat √ √ √
bersama mahasiswa
ners
Muda
Keterangan : X = rencana, = pelaksanaan
19
3. ANGGARAN BIAYA
No. Kegiatan Rencana Realisasi
1. Print Rp 20. 000,- Rp 10.000,-
2. Foto copy Rp 30.000,- Rp 30.000,-
Total Rp 50.000,- Rp 40.000,-
Sumber: Data Primer Kelompok Bulan April 2013
B. EVALUASI
1. KETENTUAN EVALUASI
No. Komponen Evaluasi Pelaksanaaan MPM
1 Hal yang dievaluasi Pelaksanaan operan jaga, meeting morning, pre
conference, tugas Karu, tugas PN dan tugas AN
2 Sasaran evaluasi Kepala ruang, PN, AN
2. HASIL
a. Hasil Peningkatan Pelaksanaan MPKP dengan MPM
Evaluasi terhadap pelaksanaan MPKP dengan MPM dengan cara observasi
langsung menggunakan instrumen evaluasi yang dilaksanakan sejak tanggal 13-
16 April 2013 dan dibandingkan dengan hasil observasi pada saat pengkajian
tanggal 01 – 03 April 2013 di Ruang Melati 1 & 3 dapat dilihat pada tabel di
bawah ini:
Tabel 1
Hasil Evaluasi Pelaksanaan Tugas Kepala Ruang Keperawatan
di Ruang Melati 1 & 3 RSUP Dr. Sardjito
Tanggal 15-17 April 2013
Observasi
No Variabel yang Dinilai Sebelum (f= 1) Sesudah (f= 3)
Ya Tdk Ya Tdk
1. Membagi staff ke dalam grup MPM sesuai dengan 0
kemampuan dan beban kerja
1 3 0
2. Membuat jadwal dinas koordinasi dengan PN 1 0 3 0
3. Menyiapkan materi tentang permasalahan pasien dan 1
ruangan yang ada pada hari tersebut termasuk 0 2 1
laporan permasalahan dinas malam
4. Kepala Ruang melakukan meeting morning untuk 0
menindaklanjuti masalah yang ada yang diawali dan 1 2 1
diakhiri dengan doa
5. Membagi pasien ke dalam grup MPM sesuai dengan 0
1 3 0
kemampuan dan beban kerja
6. Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PN 0
1 3 0
dan AN
7. Melakukan supervisi dan memberi motivasi seluruh 0
staf keperawatan untuk mencapai kinerja yang 1 3 0
optimal
8. Memberika reinforcement positif kepada semua staff 0 1
termasuk pada saat mengakhiri meeting morning 2 1
kepada dinas malam dan dinas pagi
9. Melakukan upaya peningkatan mutu asuhan 1
keperawatan dengan melakukan evaluasi melalui 1 0 3
angket setiap pasien akan pulang
10. Mendelegasikan tugas kepada PPJR pada jaga sore, 0
1 3 0
malam, libur
11. Berperan serta sebagai konsultan 1 0 3 0
12. Melakukan pengawasan kedisiplinan tugas staff 0
1 3 0
melalui daftar hadir yang ada di ruang
13. Memberikan pendidikan kesehatan pada pasien dan 0 1
0 3
keluarga
14. Mengadakan CNE ( Continuing Nursing Education) 0 1 0 3
21
Jumlah 9 5 30 12
Total 9/14x 100% 30 /42 x 100 % =
= 64,28% 71,42 %
Sumber: Hasil observasi April 2013
Tabel 2
Hasil Evaluasi Pelaksanaan Tugas PN
di Ruang Melati 1 & 3 RSUP Dr. Sardjito Tanggal 12 – 16 April 2013
Observasi
No Variabel Yang Dinilai Sebelum (f=3) Sesudah(f=3)
Ya Tdk Ya Tdk
1. Bertugas pada pagi hari 3 0 3 0
2. Bersama AN menerima operan tugas jaga dari AN
yang tugas malam
3 0 3 0
3. Bersama AN melakukan konfirmasi/supervisi
tentang kondisi pasien segera setelah selesai operan 3 0 3 0
tugas jaga malam
4. Bersama AN melakukan do’a bersama sebagai awal
dan akhir tugas dilakukan setelah selesai operan 3 0 3 0
tugas jaga malam
5. Melakukan pre conference dengan semua AN yang
3 0 3 0
ada dalam grupnya setiap awal dinas pagi
6. Membagi tugas atau pasien kepada AN sesuai
3 0 3 0
kemampuan dan beban kerja
7. Melakukan pengkajian, menetapkan masalah atau
diagnosa dan perencanaan keperawatan kepada
3 0 3 0
semua pasien yang menjadi tanggung jawab ada
bukti di rekam keperawatan
8. Memonitor dan membimbing tugas AN 3 0 3 0
9. Membantu tugas AN untuk kelancaran pelaksanaan
3 0 3 0
asuhan pasien
10. Mengoreksi, merevisi, dan melengkapi catatan
asuhan keperawatan yang dilakukan oleh AN yang 3 0 3 0
ada di bawah tanggung jawabnya
11. Melakukan evaluasi hasil kepada setiap pasien
sesuai tujuan yang ada dalam perencanaan asuhan
3 0 3 0
keperawatan dan ada bukti dalam rekam
keperawatan
12. Melaksanakan post conference pada setiap akhir
dinas dan menerima laporan akhir tugas jaga dari 0 3 3 0
AN untuk persiapan operan tugas jaga berikutnya
13. Mendampingi AN dalam operan tugas jaga kepada
2 1 3 0
AN yang tugas jaga berikutnya
14. Memperkenalkan AN yang ada dalam satu grup atau
yang akan merawat selama pasien dirawat atau 2 1 3 0
kepada pasien/keluarga baru
15. Mendelegasikan tugas kepada AN pada sore malam
3 0 3 0
libur
16. Melaksanakan pendelegasian tugas PJ ruang bila
3 0 3 0
pagi hari tidak bertugas
17. Menyelenggarakan diskusi kasus dengan dokter dan
0 3 1 0
tim kes lain setiap minggu
22
18. Menyelenggarakan diskusi kasus dalam pertemuan
rutin keperawatan di ruangan minimal sebulan 0 3 1 0
sekali
19. Melakukan bimbingan klinik keperawatan kepada
AN minimal seminggu sekali (ronde keperawatan/ 0 3 0 1
bed side teaching)
20. Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas 3 0 3 0
Jumlah 46 14 47 13
Total 46/60 x 100% = 51/52 x 100 %=
76,66% 98,07 %
Sumber: Hasil observasi April 2013
Tabel 3
Hasil Evaluasi Pelaksanaan Tugas AN
di Ruang Melati 1 & 3 RSUP Dr. Sardjito Tanggal 10 – 16 April 2013
Observasi
No Variabel Yang Dinilai Sebelum(n = 6) Sesudah ( n=6)
Ya Tdk Ya Tdk
1. Melaksanakan operan tugas setiap awal dan akhir
6 0 6 0
jaga dari dan kepada AN yang ada dalam satu grup
2. Melakukan konfirmasi atau supervisi tentang
kondisi pasien segera setelah selesai operan setiap 6 0 6 0
pasien
3. Melakukan do’a bersama setiap awal dan akhir
tugas yang dilakukan setelah selesai serah terima 5 1 5 1
operan tugas jaga
4. Mengikuti pre conference yang dilakukan PN setiap
6 0 6 0
awal tugas
5. Melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien
yang menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti di 6 0 6 0
rekam keperawatan
6. Melakukan monitoring respon pasien dan ada bukti
0 6 6 0
di rekam keperawatan
7. Melakukan konsultasi tentang masalah
pasien/keluarga kepada PN
6 0 6 0
8. Membimbing dan melakukan pendidikan kesehatan
kepada pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan 4 2 4 2
ada bukti di rekam keperawatan
9. Menerima keluhan pasien/keluarga dan berusaha
6 0 6 0
untuk mengatasinya
10. Melengkapi catatan asuhan keperawatan pada
6 0 6 0
semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya
11. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan pada
6 0 6 0
semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya
12. Mengikuti post conference yang diadakan oleh PN
pada setiap akhir tugas dan melaporkan kondisi dan
perkembangan semua pasien yang menjadi
2 4 6 0
tanggung jawabnya kepada PN
23
13. Bila tak ada PN wajib mengenalkan AN yang ada
dalam grup yang akan memberikan asuhan
1 5 4 2
keperawatan pada jaga berikutnya kepada
pasien/keluarga baru
14. Melaksanakan pendelegasian tugas PN pada sore
6 0 6 0
malam libur
15. Berkoordinasi dengan PPJR/dokter/tim kesehatan
6 0 6 0
lain bila ada masalah pasien pada sore malam libur
16. Mengikuti diskusi kasus dengan dokter/tim
kesehatan lain setiap seminggu sekali
4 2 1 0
17. Mengikuti diskusi kasus dalam pertemuan rutin
keperawatan di ruangan
4 2 1 0
18. Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas AN 6 0 6 0
Jumlah 86 22 93 5
86/108x100% = 93 /98 x 100 % =
Total
79,63% 94, 89 %
Sumber: Hasil observasi April 2013
Tabel 4
Hasil Evaluasi Pelaksanaan Meeting Morning
di Ruang Melati 1 & 3 RSUP Dr. Sardjito
Tanggal 16 – 17 April 2013
Observasi
No Variabel yang dinilai Sebelum (f=3) Sesudah(f=2)
Ya Tdk Ya Tdk
1. Karu menyiapkan tempat untuk melakukan meeting 0
0 3 2
morning
2 Didahului dengan berdoa 2 1 2 0
3. Karu memberikan arahan kepada staf dengan materi 0
2 1 2
yang telah disiapkan sebelumnya
4. Karu meng klarifikasi apa yang telah disampaikan 0
2 1 2
kepada staf
5. Memberikan kesempatan staf untuk 0
mengungkapkan permasalahan yang muncul di 2 1 2
ruangan
6. Bersama-sama staf mendiskusikan pemecahan 0
2 1 2
masalah yang dapat ditempuh
7. KaRu memberi motivasi dan reinforcement kepada 0
0 3 2
staf
8. Meeting morning diikuti oleh seluruh staff 3 0 2 0
Jumlah 13 24 16 0
Total 13/24x100%= 16/16 x 100 %
54,16 % = 100%
Sumber: Hasil observasi April 2013
Tabel 5
Hasil Evaluasi Pelaksanaan Serah Terima Tugas Jaga (Operan)
di Ruang Melati 1 & 3 RSUP Dr. Sardjito
Tanggal 10 – 16 April 2013
24
Observasi
Sesudah
No Variabel yang dinilai Sebelum
(f=6)
Ya Tdk Ya Tdk
1 Perawat pemberi operan menyiapkan tempat untuk operan 2 1 6 0
Perawat pemberi operan menyiapkan rekam medis yang telah diisi
2 2 1 3 3
dengan rekam keperawatan yang lengkap sesuai shift jaga
3 Didahului dengan doa bersama 2 1 4 2
Perawat mengoperkan status kesehatan pasien dengan cara
4 3 0 3 3
membacakan rekam keperawatan
Perawat mengoperkan nama pasien, diagnose medis dan masalah
5 3 0 6 0
keperawatan
Perawat mengoperkan tindakan keperawatan mandiri dan
6 kolaborasi yang telah dilakukan beserta hasil dan waktu 3 0 6 0
pelaksanaan
Menginformasikan pendidikan kesehatan yang telah dilakukan
7 3 0 3 3
(bila ada)
Perawat menyebutkan rencana tindakan keperawatan mandiri dan
8 3 0 6 0
kolaborasi yang akan dilakukan dan waktu pelaksanaan
Perawat penerima operan melakukan pengecekan kelengkapan
9 3 0 6 0
dokuman asuhan keperawatan
Perawat penerima operan mencatat hal-hal yang dioperkan untuk
10 3 0 6 0
setiap pasien dalam buku peran tugas
Perawat pemberi dan penerima operan melakukan kunjungan
11 2 1 6 0
pasien dalam rangka klarifikasi kan konfirmasi
Perawat yang mengoperkan menginformasikan kepada
12 1 2 6 0
pasien/keluarga nama perawat shift berikutnya
Perawat penerima operan memberi salam kepada pasien/keluarga
13 1 2 6 0
serta mengenalkan diri dengan komunikasi yang baik
Perawat pemberi dan penerima operan menandatangani buku
14 2 1 4 2
operan tugas
15 Pemberi dan penerima operan saling memberikan reinforcement 2 1 4 2
16 Ka Ruang/PN/AN/ menutup operan dengan baik 3 0 5 1
Jumlah 38 10 80 16
38/48 x 80/96 x
Total 100% = 100% =
79,16% 83,33%
Tabel 9
Hasil Evaluasi Pelaksanaan Pre Conference di Ruang Melati 1 & 3
RSUP Dr. Sardjito Tanggal 13 – 16 April 2013
Observasi
No Variabel yang dinilai Sebelum(f = 3) Sesudah(f=3)
Ya Tdk Ya Tdk
1 PN Menyiapkan ruangan/tempat 3 0 3 0
25
PN Menyiapkan rekam medik pasien yang menjadi
2 2 1 3 0
tanggung jawabnya
PN Menjelaskan tujuan dilakukannya pre
3 0 3 0 3
conference
4 PN memandu pelaksanaan pre conference 3 0 3 0
PN Menjelaskan masalah keperawatan pasien,
5 keperawatan dan rencana keperawatan yang 1 2 3 0
menjadi tanggung jawabnya
PN membagi tugas kepada AN sesuai kemampuan
6 yang dimiliki dengan memperhatikan keseimbangan 3 0 3 0
kerja
PN Mendiskusikan cara dan strategi pelaksanaan
7 1 2 3 0
asuhan pasien/tindakan
PN memotivasi untuk memberikan tanggapan dan
8
penyelesaian masalah yang sedang didiskusikan
1 2 1 2
PN mengklarifikasi kesiapan AN untuk
9 melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien 1 2 3 0
yang menjadi tanggung jawabnya
10 PN Memberikan reinforcement positif pada AN 0 3 3 0
11 PN Menyimpulkan hasil pre conference 1 2 3 0
Jumlah 16 15 28 5
16/33x100%= 28/33 x 100 %
Total
48,48% = 84,85%
Sumber: Hasil observasi April 2013
Tabel 10
Hasil Evaluasi Pelaksanaan Post Conference
di Ruang Melati 1 & 3 RSUP dr. Sardjito Tanggal 13 – 16 April 2013
Observasi
No Variabel yang dinilai Sebelum (f=3) Sesudah (f=6)
Ya Tdk Ya Tdk
1. Menyiapkan ruang/tempat 2 1 6 0
2. Menyiapkan rekam medik pasien yang menjadi
tanggungjawabnya
2 1 3 3
3. Menjelaskan tujuan dilakukannya post
conference
0 3 3 3
4 Menerima penjelasan dari PA tentang hasil
tindakan/hasil asuhan keperawatan yang telah 3 0 6 0
dilakukan PA
5 Mendiskusikan masalah yang ditemukan dalam
memberikan askep pasien dan mencari upaya 2 1 6 0
penyelesaian masalahnya
6 Memberikan reinforcement pada PA 1 2 3 3
7 Menyimpulkan hasil post conference 1 2 3 3
8 Mengklarifikasi pasien sebelum melakukan 2 1 4 2
operan tugas jaga berikutnya (melakukan rondde
keperawatan)
Jumlah 13 11 34 14
Total 13/24 x 100 % 39/48 x100 % =
26
= 54,16 % 70,83 %
Sumber: Hasil observasi April 2013
Tabel 11
Hasil Rekapitulasi Evaluasi Total Penerapan MPM
di Ruang Melati 1 & 3 RSUP dr. Sardjito Tanggal 10 – 16 April 2013
Persentase (%)
No Variabel yang dinilai
Sebelum Target Sesudah
1. Tugas KaRu 64,48% 71,42%
2. Tugas PN 76,62% 98,07%
3. Tugas AN 79,63% 94,89%
4 Evaluasi serah terima meeting morning 54,16% 100%
5 Evaluasi pelaksanaan tugas jaga (operan) 79,16% 83,33%
6 Evaluasi pelaksanaan pre conference 48,48% 84,85%
7. Evaluasi pelaksanaan post conference 54,16% 70,83%
Jumlah rata-rata (%) 456,69/ 80% 603,45/
7 7
=65,24% =86,20%
27
kegiatan yang belum terlaksana sesuai dengan pedoman dan prosedur dalam MPM
seperti yang sudah disampaikan dalam sosialisasi. Perawat juga mengatakan bahwa
dengan adanya pembenahan/perbaikan pelaksanaan Pre Conference dan Post
Conference, pelaksanaan MPM menjadi lebih optimal dengan waktu yang lebih
efektif. Mengingat beban kerja perawat yang sangat banyak sehingga dengan
pelaksanaan Pre Conference dan Post Conference dengan waktu yang lebih efektif
diharapkan pelayanan keperawatan lebih optimal.
Dalam proses peningkatan dan pembenahan MPM, pelaksanaan tugas karu dalam
kategori cukup, ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan seperti mengevaluasi mutu
asuhan keperawatan melalui angket setiap pasien pulang, pendidikan kesehatan ke
pasien dan keluarga pasien yang belum optimal. Belum optimalnya pendidikan
kesehatan dan evaluasi mutu asuhan keperawatan melalui angket kepada pasien
pulang kemungkinan disebabkan karena karu merangkap tugas dan tanggung jawab
sebagai PJ SDM RSUP Dr Sardjito. Dengan beban kerja yang bertambah karena
memiliki dua tanggung jawab yang cukup berat, sehingga ada beberapa hal yang
kurang optimal. Pelaksanaan continuing nursing education belum dilakukan karena
keterbatasan waktu yang dimiliki oleh para perawat untuk mempersiapkan
pelaksanaannya secara rutin dan dikarenakan terbatasnya jumlah tenaga perawat yang
berjaga.
Pelaksanaan tugas PN dan AN termasuk dalam kategori baik dan meningkat. Hal
yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan tugas PN antara lain adalah tanggung
jawabnya untuk melakukan pengkajian sampai dengan menentukan masalah dan
perencanaan. Selain itu, beberapa uraian tugas PN yang perlu ditingkatkan adalah
pemberian bimbingan klinik atau bed side teaching pada AN. Perlu ditingkatkan lagi
dalam pelaksanaan pre dan post conference yang dilakukan kurang optimal sesuai
dengan prosedur pre dan post conference yang ada, karena terkadang pre conference
kurang membahas masalah dan tindakan keperawatn yang akan dilakukan. Untuk
pelaksanaan post conference masih dalam pelaksanaannya belum optimal. Hal ini
dikarenakan beban kerja perawat yang cukup tinggi, adanya tindakan keperawatan
atau kegiatan lain yang dilakukan pada siang hari sehingga tidak sempat untuk
melakukan post conference. Namun sekarang sudah mulai muncul pembahasan
mengenai masalah keperawatn dan tindakan keperawatn yang akan dilakukan. Selain
uraian tugas PN, ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan dalam pelaksanaan tugas
28
AN adalah mengenalkan perawat dalam satu grup yang akan memberi asuhan
keperawatan pada jaga berikutnya kepada pasien atau keluarga baru jika PN tidak ada,
serta melalukan pendidikan kesehatan kepada pasien yang menjadi tanggung
jawabnya dan ada bukti di rekam keperawtan.
Peningkatan fungsi masing-masing komponen MPM berefek pada pelaksanaan
meeting morning, pre conference, post coonference, dan operan jaga. Pelaksanaan
meeting morning sudah baik, nemun perlu ditingkatkan dalam hal pemberian
reinforcement positif oleh karu kepada PN/AN. Pelaksanaan operan sudah cukup
bagus. Hal yang perlu ditingkatkan dalam operan jaga adalah penggunaan rekam
keperawatan, masalah keperawatan yang masih belum terlalu disampaikan dalam
operan jaga. Penandatanganan buku operan oleh penerima operan juga masih belum
terlaksana. Selain itu, perlu ditingkatkan juga dalam hal memperkenalkan perawat
yang berjaga shift selanjutnya pada pasien dan keluarga pasien.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Dari kegiatan peningkatan pelaksanaan MPKP dengan metode MPM dan
komunikasi terapeutik melalui studi literatur, sosialisasi, role play, pendampingan dan
evaluasi mulai tanggal 10 – 16 April 2013 oleh mahasiswa kepada Kepala Ruang, PN,
dan AN yang berjumlah 14 orang di Ruang Melati 1 & 3 RSUP Dr. Sarjito dapat
disimpulkan bahwa pelaksanaan MPKP dengan MPM meningkat sebesar 20, 96 % yaitu
dari kategori cukup (68, 64%) menjadi baik (86,20%). Berdasarkan hasil rekapitulasi
(86,20 %), maka dapat disimpulkan bahwa target pelaksanaan MPM sebesar 80% dapat
tercapai.
B. SARAN
1. Pelaksanaan MPM, komunikasi terapeutik dan mutu asuhan keperawatan di Ruang
Melati 1 & 3 RSUP Dr Sardjito sudah baik, dan perlu dipertahankan. Kepala ruang
30
perlu memberikan motivasi, bimbingan dan supervise kepada PN dan AN di Ruang
Melati 1 & 3 untuk mempertahankan komitmen dalam melakukan MPM secara
optimal terutama untuk pelaksanaan meeting morning, pre conference, dan
pelaksanaan tugas dari PN maupun AN agar tetap dilakukan sesuai dengan prosedur
yang ada.
2. Kerjasama antara KaRu, PN dan semua perawat untuk saling mengingatkan dalam
berinteraksi menggunakan komunikasi terapeutik pada pasien dan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Carpenito, L.J. (2000). Nursing Diagnosis Aplication to Clinical Practice, eight edition.
Philadelphia: Mosby.
Ilyas, Y. (2000). Perencanaan SDM Rumah Sakit: Teori, Metode dan Formula. Jakarta : FKM
UI.
Intansari (2005). Hubungan Terapeutik Perawat dan Klien. Yogyakarta: Bagian Penerbit
PSIK FK UGM.
Swanburg, RC. (2000). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka Cipta.
Tim Keperawatan RSUP Dr. Sardjito.(2007). Struktur Organisasi dan Uraian Jabatan
Keperawatan RSUP Dr Sardjito. Cetakan keempat. Yogyakarta : RSUP Dr Sardjito.
31
LAMPIRAN
32