PENDAHULUAN
A. Latar belakang
tidak menular, yang tidak dapat disembuhkan, akan tetapi dapat dikendalikan,
diseluruh dunia. Perevalensi diabetes terkait usia meningkat dari 5,9 % sampai
7,1% atau (246 juta jiwa) diseluruh dunia, pada kelompok usia 20-79 tahun
kejadiannya meningkat 55%, proporsi relatif dari diabetes tipe 1 sampai tipe 2
bervariasi dari 15:85 pada populasi di negra maju sampai 5:95 pada populasi di
mencapai angka 10 juta jiwa (3). Prevalensi yang tinggi ini, membuat
tertinggi setelah cina, India, dan Amerika. Data sample registration survey
jumlah peningkatan penderita Diabetes dari 5,7% tahun 2007 menjadi 6,9%
atau sekitar 9,1 juta pada tahun 2013 (5). Selain itu berdasarkan hasil Riset
angka kejadian diabetes melitus sebesar 2,6 % dan menempati urutan pertama
Bantul juga melaporkan bahwa jumlah penderita diabetes melitus yang ada di
komplikasi yang tejadi. Menurut Soegondo dkk 2010, sebanyak 1785 penderita
(8,7%), angina (7,4%), stoke (5,3%), MCI (5,3%), gagal jantung (2,7%), dan
dihambat jika kadar glukosa dapat dikendalikan dengan baik. Untuk mencapai
nonfarmalogis yang beruapa perencanaan makanan atau diet dan latihan fisik
(7).
3
yaitu pola makan bagi penderia diabetes melitus berdasarkan jumlah, jadwal,
dan jenis. Diet dengan 3J yang dimaksud adalah jumlah makan yang diberikan
mengetahui dan memahami jenis makanan 3 apa yang boleh dimakan secara
bebas, makanan mana yang harus dibatasi dan makanan apa yang harus di
batasi secara ketat. Lebih lanjut penderita DM harus membiasakan diri untuk
makan tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditentukan, yaitu 3 kali makan
dalam keadaan baik (7). Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, menurut
terhadap perencanaan diet dan minum obat dalam jangka waktu yang panjang
dapat menimbulkan masalah sendiri bagi penderita diabetes. Untuk itu perlu
adanya peran pengelolaan kesehatan supaya tidak terjadi kegagalan diet pada
tinggi (69%) dan tingkat kepatuhan minum obat sedang (30,4%), hubungan
pada tingkat keberhasilan yang tinggi, sehingga terapi yang diberikan seperti
diet dan mium obat merupakan penatalaksanaan yang tidak dapat dipisahkan
45 peserta terapi yang aktif dan 32 peserta yang pasif. Hasil wawancara secara
mengandung gula, peserta yang lain mengatakan bosan dengan program diet
B. Rumusan Masalah
kegagalan diet pada pasien diabetes mellitus di rumah peduli penderita diabetes
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
Manfaat Teoritis
Manfaat Praktis
keluarga tersebut.
E. Keaslian Penelitian
Hubungan dekungan keluarga korelasi, dukungan keluarga yang 1. Sama-sama meneliti tentang diabetes
diabetes mellitus rawat jalan di crossectional (85,3%) dan kepatuhan diet 2. Sama-sama mengkaji tentang diet
Rs. PKU Muhammadiyah, dengan teknik (58,9%) dengan kategori pada pasien diabetes mellitus.
Yogyakata insidental sedang. Sehingga terdapat Perbedan pada penelitian ini adalah :
mellitus.
9
Yang kurang
1. Masalah diabetes di jogja, dan bantul kasihan brapa presentasenya
4. Nanti di kaitkan antara teori diet dengan penelitian yang berkaitan dengan
diet