Anda di halaman 1dari 14

MANAJEMEN KEPERAWATAN

A. Pengertian
Manajemen adalah untuk melaksanakan pekerjaan melalui upaya orang lain,
berfungsi untuk melakukan semua kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka
pencapaian tujuan dalam batas-batas yang telah ditentukan pada tingkat
administrasi.
Manajemen keperawatan merupakan suatu bentuk koordinasi dan integrasi
sumber-sumber keperawatan dengan menerapkan proses manajemen untuk
mencapai tujuan dan obyektifitas asuhan keperawatan dan pelayanan
keperawatan. Swanburg (2000) menyatakan bahwa manajemen keperawatan
adalah kelompok dari perawat manajer yang mengatur organisasi dan usaha
keperawatan yang pada akhirnya manajemen keperawatan menjadi proses
dimana perawat manajer menjalankan profesi mereka. Manajemen
keperawatan memahami dan memfasilitasi pekerjaan perawat pelaksana serta
mengelola kegiatan keperawatan.
Manajemen pelayanan keperawatan adalah pelayanan di rumah sakit yang
dikelola oleh bidang perawatan melalui tiga tingkatan manajerial yaitu
manajemen puncak (kepala bidang keperawatan), manajemen menegah (kepala
unit pelayanan atau supervisor), dan manajemen bawah (kepala ruang
perawatan). Keberhasilan pelayanan keperawatan sangat dipengaruhi oleh
manajer keperawatan melaksanakan peran dan fungsinya. Manajemen
keperawatan adalah proses kerja setiap perawat untuk memberikan pengobatan
dan kenyamanan terhadap pasien. Tugas manager keperawatan adalah
merencanakan, mengatur, mengarahkan dan mengawasi keuangan yang ada,
peralatan dan sumber daya manusia untuk memberikan pengobatan yang
efektif dan ekonomis kepada pasien (Gillies, 1994).

B. Prinsip Manajemen
Menurut Fayol, prinsip manajemen secara umum meliput
1. Division of working (pembagian pekerjaan)
2. Authority and responsibility (kewenangan dan tanggungjawab)
3. Dicipline (disiplin)
4. Unity of command (kesaatuan komando)
5. Unity of direction (Kesatuan arah)
6. Subordination of individual to generate interent (kepentingan individu
tunduk pada kepentingan umum)
7. Renumeration of personal (penghasilan pegawai)
8. Decentralization (desentralisasi)
9. Scala of hierarchy (jenjang hirarki)
10. Order (keterlibatan)
11. Stability of tunnure personal (stabilitas jabatan pegawai)
12. Equity (keadilan)
13. Inisiative (inisiatif)
14. Esprit de corps (Kesetiawakawanan korps).

Sedangkan, prinsip-prinsip yang mendasari manajemen


keperawatan adalah

1. Manajemen keperawatan berlandaskan perencanaan,


karena melalui fungsi perencanaan pimpinan/ pengelola
keperawatan dapat menurunkan risikoterhadap
pengambilan keputusan dan pemecahan masalah yang
tidak efektif dan tidak efisien
2. Manajemen keperawatan dilaksanakan melalui
penggunaan waktu yang efektif. Manajer/ pengelola
keperawatan yang menghargai waktu akan menyusun
perencanaan yang terprogram dengan baik dan
melaksanakan kegiatan sesuaidengan waktu dan
perencanaan yang telah ditentukan sebelumnya
3. Manajemen keperawatan akan melibatkan pengambilan
keputusan. Berbagai situasi maupun permasalahan
yang terjadi dalam pengelolaan kegiatankeperawatan
memerlukan pengambilan keputusan yang tepat
diberbagai tingkatmanajerial.
4. Memenuhi kebutuhan asuhan keperawatan pasien
merupakan focus perhatianmanajer/ pengelola
keperawatan dengan mempertimbangkan apa yang
pasien lihat, pikir, yakini dan ingini. Kepuasan pasien
merupakan point utama dari tujuankeperawatan
5. Manajemen keperawatan harus terorganisir.
Pengorganisasian dilakukan sesuaidengan kebutuhan
organisasi pelayanan untuk mencapai tujuan
6. Pengarahan merupakan elemen kegiatan manajemen
keperawatan yang meliputiproses pendelegasian,
supervisi, koordinasi dan pengendalian pelaksanaan
rencana
7. Divisi keperawatan yang baik memotivasi karyawan
untuk memperlihatkan penampilan kinerja yang baik
8. Manajemen keperawatan menggunakan komunikasi
yang efektif. Komunikasi yang efektif akan mengurangi
kesalahpahaman dan memberikan persamaan
pandangan, arah dan pengertian diantara pegawai
9. Pengembangan staf penting untuk dilaksanakan
sebagai upaya persiapan perawat-perawat pelaksana
menduduki posisi yang lebih tinggi ataupun upaya
manajer keperawatan untuk meningkatkan
pengetahuan karyawan.
10. Pengendalian merupakan elemen manajemen
keperawatan yang meliputi penilaian tentang
pelaksanaan rencana yang telah dibuat, pemberian
instruksi dan menetapkan prinsip-prinsip melalui
penetapan standar, membandingkan penampilan
dengan standar dan memperbaiki kekurangan yang
ditemukan.

C. Lingkup Manajemen Keperawatan


Kegiatan perawat pelaksana meliputi :
1. Menetapkan penggunaan proses keperawatan.
2. Melaksanakan intervensi keperawatan berdasarkan diagnosa.
3. Menerima akuntabilitas kegiatan keperawatan yang dilaksanakan perawat.
4. Menerima akuntabilitas untuk hasil-hasil keperawatan.
5. Mengendalikan lingkungan praktek keperawatan.
Seluruh pelaksanaan kegiatan ini diinisiasi oleh para manager keperawatan
melalui partisipasi dalam proses manajemen keperawatan dengan melibatkan
para perawat pelaksana. Berdasarkan gambaran diatas maka lingkup
manajemen keperawatan terdiri dari :
1. Manajemen Operasional
Pelayanan keperawatan di rumah sakit dikelola oleh bidang keperawatan
yang terdiri dari tiga tingkatan manajemen yaitu :
a. Manajemen puncak
b. Manajemen menengah
c. Manajemen bawah
Setiap orang memiliki kedudukan dalam manajemen untuk berhasil dalam
kegiatannya. Ada beberapa faktor yang perlu dimiliki oleh orang-orang
tersebut agar penatalaksanaannya berhasil. Faktor-faktor tersebut adalah :
a. Kemampuan menerapkan pengetahuan
b. Keterampilan memimpin
c. Kemampuan menjalankan peran sebagai pemimpin
d. Kemampuan melaksanaan fungsi manajemen
2. Manajemen Asuhan Keperawatan
Merupakan suatu proses keperawatan yang menggunakan konsep
manajemen didalamnya seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengendalian atau evaluasi.

D. Proses Manajemen Keperawatan


Proses manajemen kepemimpinan/keperawatan sesuai dengan pendekatan
sistem terbuka dimana masing-masing komponen saling berhubungan dan
berinteraksi yang dipengaruhi oleh lingkungan karena merupakan sistem yang
terdiri dari lima elemen yaitu input, output, proses, kontrol dan mekanisme
umpan balik
1. Input
Input dari proses manajemen keperawatan antara lain informasi, personel,
peralatan dan fasilitas. Proses dalam manajemen keperawatan adalah
kelompok manager dari tingkat pengelola keperawatan tertinggi sampai ke
perawat pelaksana yang mempunyai tugas dan wewenang untuk melakukan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dalam
pelaksanaan pelayanan keperawatan.
2. Output
Adalah asuhan keperawatan pengembangan staff dan riset.
3. Kontrol
Kontrol yang digunakan dalam proses manajemen keperawatan termasuk
budget dari bagian keperawatan evaluasi penampilan kerja perawat,
prosedur yang standar dan akreditasi. Mekanisme timbal balik berupa
laporan finansial audit keperawatan, survey kendali mutu dan penampilan
kerja perawat.

E. Fungsi-fungsi Manajemen
1. Perencanaan (Planning)
a. Menetapkan tujuan.
b. Merumuskan strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
c. Menentukan sumber-sumber daya yang diperlukan.
d. Menetapkan standar/indikator keberhasilan dalam pencapaian tujuan.

2. Pengorganisasian (Organizing)
a. Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan
menetapkan prosedur yang diperlukan.
b. Menetapkan struktur ornganisasi yang menunjukkan adanya garis
kewenangan dan tanggung jawab.
c. Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan, dan pengembangan
sumber daya manusia/tenaga kerja.
d. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling
tepat.
3. Penggerak (Actuating)
Menggerakkan orang-orang agar mau/suka bekerja. Menciptakan suasana
kerja bukan hanya karena perintah tetapi harus dengan kesadaran sendiri
termotivasi secara internal.
4. Pengendalian/pengawasan (Controlling)
Fungsi pengawasan agar tujuan dapat tercapai sesuai dengan rencana,
apakah orang-orangnya, cara dan waktu tepat. Pengendalian juga berfungsi
agar kesalahan dapat segera diperbaiki.
5. Penilaian (Evaluasi)
Merupakan proses pengukuran dan perbandingan hasil-hasil pekerjaan
yang seharusnya dicapai. Penilaian merupakan fase tertentu setelah selesai
kegiatan. Sebelum sebagai korektif dan perobatan ditunjukkan pada fungsi
organik administrasi dan manajemen. Adapun unsur yang dikelola sebagai
sumber manajemen adalah manusia, uang, material, metode, minute dan
market.
a. Mengevaluasi keberhasilan dalam pencapaian tujuan sesuai dengan
indikator yang telah ditetapkan.
b. Mengambil langkah klarifikasi dan koreksi atas penyimpangan yang
mungkin ditemukan.
c. Melakukan berbagai alternatif solusi atas berbagai masalah yang terkait
dengan pencapaian tujuan dan target bisnis.

F. Prinsip-prinsip Manajemen
Swanburg (2000) menyatakan prinsip-prinsip manajemen keperawatan adalah
sebagai berikut
1. Berlandaskan perencanaan karena melalui fungsi perencanaan pimpinan
dapat menurunkan resiko pengambilan keputusan, pemecahan masalah
yang efektif dan terencana.
2. Penggunaan waktu yang efektif. Manajemen keperawatan yang menghargai
waktu akan menyusun perencanaan yang terprogram dengan baik dan
melaksanakan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
sekarang.
3. Melibatkan pengambilan keputusan. Berbagai situasi maupun
permasalahan yang terjadi dalam pengelolaan. Kegiatan keperawatan
memerlukan pengambilan keputusan berbagai tingkat manajerial.
4. Memenuhi kegiatan asuhan keperawatan.
5. Suatu perumusan dan pencapaian tujuan sosial.
6. Pengorganisasian.
7. Suatu fungsi, posisi atau tingkat sosial, disiplin.
8. Manajemen keperawatan bagian aktif dari divisi keperawatan, dari lembaga
dimana organisasi itu berfungsi.
9. Budaya organisasi mencerminkan nilai-nilai kepercayaan.
10. Manajemen keperawatan mengarahkan dan memimpin.
11. Manajemen keperawatan memotivasi untuk penampilan kerja yang baik.
12. Komunikasi yang efektif.
13. Manajemen keperawatan adalah pengendalian atau pengevaluasian.
Daftar Pustaka
Gillies,D.A. (1994). Nursing Management : A System Approach (thrird edition).
Philadelpia : W.B. Saunders Company
Maravis,B.L & Huston C.J. (1998). Management Decision Making For Nurses ;
124 Case Studies (3th ed). Philadelphia : Lippincott.
Swanburg. (2000). Management and leadership for nurse manager. Boston: Jones
and Barlett Publishers.
LAPORAN PENDAHULUAN
PERAWAT PELAKSANA

A. Pengertian
Perawat pelaksana adalah tenaga perawat profesional yang diberikan
kewenangan untuk melaksanakan pelayanan keperawatan rawat inap.

B. Peran Perawat Pelaksana


Staff pelaksana adalah posisi pertama tenaga keperawatan terdiri dari semua
kategori lulusan dari pendidikan keperawatan yang memenuhi persyaratan
profesional. Prakteknya berpedoman pada standar praktek praktek umum yang
yang dibuat oleh organisasi profesi. Kerjasama dengan tim kesehatan lainnya
untuk mencapai sasaran utama keperawatan memberikan asuhan keperawatan
sebaik mungkin dengan klien.

C. Tanggung Jawab Anggota Tim/Pelaksana


1. Menyadari bahwa mereka memiliki tanggung jawab setiap kali di unit
tersebut.
2. Menngikuti instruksi keperawatan yang terkena dalam rencana
keperawatan secara teliti.
3. Melaporkan secara tepat dan akurat tentang asuhan keperawatan yang
dilakukan serta respon menerima bimbingan dan bantuan ketua tim.

D. Tugas Perawat Pelaksana


1. Perencanaan
a. Mengikuti serah terima.
b. Menerima pembagian tugas dari katim
c. Mempersiapkan keperluan asuhan keperawatan.
d. Mengikuti ronde
e. Menenrima klien baru.
f. Melakukan pendokumentasian
2. Pengorganisasian
a. Menerima penjelasan tujuan pengorganisasian
b. Menerima pembagian tugas dari katim
c. Melaksanakan tugas yang diberikan ketua tim
d. Menyesuaikan waktu istirahat dari anggota tim lain.
e. Menerima tugas delegasi dari ketua tim.

3. Pengarahan
a. Menerima pengarahan dan bimbingan
b. Menerima informasi
c. Menerima pendokumentasian

4. Pengontrolan
a. Mengevaluasi asuhan keperawatan
b. Memberikan umpan balik pada pelaksanaan asuhan keperawatan
c. Memperhatikan aspek legal dan etik keperawatan
d. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian
LAPORAN PENDAHULUAN

KETUA TIM

A. Strategi Dalam Memilih Metode Penugasan


Metode penugasan merupakan pengorganisasian kegiatan yang dilakukan
untuk memudahkan pembagian tugas perawat, sesuai dengan pengetahuan dari
keterampilan yang mereka miliki serta disesuaikan dengan kebutuhan klien.
Untuk merencanakan suatu strategi, terdapat pembedahan dari suatu organisasi
dengan organisasi lainnya. Tetapi secara umum dalam perencanaan tersebut ada
beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai berikut :
1. Misi organisasi, tujuan yang dicapai dan hhasil yang diharapkan
2. Analisa keadaan organisasi termasuk kekuatan, kelemahan, kesempatan dan
ancaman yang ada.
3. Mempertimbangkan isu yang sedang berkembang untuk menganalisa lebih
lanjut apakah hal itu mempunyai efek yang signifikan pada organisasinya.
4. Menentukan strategi misalnya tindakan yang harus diambil untuk mencapai
tujuaj organisasi.

Keberhasilan suatu organisasi ditentukan oleh kualitas dan kuantitas sumber


daya manusia seperti juga tenaga keperawatan dalam mempertimbangkan
metode penugasan yang tepat, maka pimpinan keperawatan perlu membuat
langkah-langkah untuk perencanaan tenaga keperawatan. Mengidentifikasi
bentuk dan beban pelayanan keperawatan yang akan diberikan, menentukan
kategori perawat yang akan ditugaskan untuk melaksanakan pelayanan
keperawatan yang akan diberikan. Menentukan jumlah masing-masing kategori
perawat yang ada. Menentukan tenaga perawat yang sesuai dengan unit/staf
dan memberikan tanggung jawab untuk melaksanakan tugas pelayanan
keperawatan untuk lebih akurat dalam perencanaan tenaga keperawatan maka
pimpinan keperawatan harus mempunyai keyakinan dalam organisasi yaitu
Rasio perawat-klien pagi sore 1:5 / 1:0 untuk malam hari.
B. Tanggung Jawab Ketua Tim
1. Mengkaji kebutuhan klien dan menerapkan tindakan keperawatan.
2. Mengkoordinasikan rencana keperawatan dan pengobatan.
3. Membimbing anggota tim
4. Meyakinkan bahwa semua hasil tindakan keperawatan tercatat
5. Menilai kemajuan klien secara langsung dan melalui laporan.

C. Keuntungan Metode Tim


1. Memfasilitasi pelayanan keperawatan yang komprehensif
2. Memungkinkan penerapan proses keperawatan
3. Konflik/perbedaan pendapat antara staff dapat ditekankan pada rapat tim
yang juga merupakan cara efektif untuk belajar.
4. Memberikan kepuasan bagi anggota tim dalam hubungan interpersonal.

D. Kerugian Metode tim


1. Rapat tim memerlukan waktu
2. Tidak dapat dilakukan jika perawat belum terampil/berpengalaman.
3. Bertanggung gugat dalam tim yang tidak jelas.

E. Fungsi Manajemen Ketua Tim


1. Perencanaan
a. Menerima serah terima asuhan keperawatan.
b. Membagi tugas bersama kepala ruangan sesuai tingkat ketergantungan
c. Menerapkan keperluan asuhan keperawatan
d. Menyusun rencana keperawatan
e. Memimpin ronde keperawatan
f. Mengorientasikan pasien baru
g. Melakukan pendokumetasian
2. Pengorganisasian
a. Menjelaskan tujuan pengorganisasian
b. Membuat rincian anggota tim
c. Mengkoordinasikan bersama tim kesehatan atau profesi lain
d. Mengatur waktu istirahat anggota tim
e. Mendelegasikan pelaksanaan asuhan keperawatan pada anggota tim
f. Melakukan pelaporan dan pendokumentasian

3. Pengarahan
a. Memberikan pengaruh pada anggota tim
b. Memberikan bimbingan
c. Memberikan informasi
d. Melibatkan anggota tim sejak awal kegiatan
e. Memberikan pujian dan motivasi
f. Mengevaluasi proses pemberian asuhan keperawatan
g. Melakukan pendokumentasian
4. Pengontrolan
a. Mengevaluasi asuhan keperawatan
b. Memberikan umpan balik pada anggota tim atas pelaksanaan rencana
keperawatan
c. Melakukan pendokumentasian asuhan keperawatan.
d. Mengevaluasi kinerja perawat pelaksana.

LAPORAN PENDAHULUAN
KEPALA RUANGAN

Kepala ruangan rawat adalah seorang perawat yang bertugas menyelenggarakan


asuhan keperawatan di ruang rawat
Tugas pokoknya adalaah mengelola asuhan keperawatan di ruang rawat dan
bertanggung jawab langsung kepada supervisi perawatan.

Uraian Tugas
1. Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan
a. Membimbing pelaksana asuhan keperawatan
b. Serah terima setiap penggantian shift dengan kunjungan keliling setiap
pasien
c. Mengadakan diskusi setiap hari
d. Memberikan informasi kepada klien

2. Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan


a. Membuat jadwal dinas
b. Mengatur tenaga yanga ada setiap hari
c. Mengatur cuti tahunan
d. Mengatur buku pengumpulan angka kredit
e. Melakukan pembinaan tenaga perawat
f. Mengupayakan kesejahtraan tenaga
g. Pengenalan tata laksana kerja setempat untuk tenaga baru
h. Merencanakan tenaga perawatan setiap hari
i. Melaporkan tenaga keperawatan yang pindah/keluar, melanggar disiplin
kepada supervisor perawatan
j. Membantu supervisor pendidikan, perawatan dalam kegiatan membimbing
mahasiswa di ruang rawat
k. Melaksanakan kebijaksanaan yang ditentukan oleh pimpinan

3. Mengatur mengandalikan asuhan keperawatan


a. Mengatur tenaga kebersihan
b. Mengawasi pelaksana
c. Menilai dan melaporkan pelaksanaan kebersihan

4. Mengatur mengendalikan logistik ruangan


a. Mengatur, memelihara kelengkapan inventaris alat
b. Memelihara kelengkapan alat agar siap dipakai
c. Menjaga/memelihara kebutuhan alat sehari-hari ruang rawat
d. Melaporkan sarana dan prasarana yang rusak
e. Membuat laporan bulanan/tahunan tentang kelengkapan inventaris.

5. Mengadakan koordinasi
a. Mengadakan rapat dengan staf ruangan seminggu sekali sewaktu-waktu
bila diperlukan
b. Menghindari rapat dengan instalasi
c. Mengadakan rapat dengan tim kesehatan lain
d. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja sama yang harmonis
e. Mengikuti ronde.

6. Pencatatan dan pelaporan


a. Memeriksa dan menandatangani laporan harian ruangan
b. Membuat laporan harian perawat kepada supervisor perawatan
c. Membuat laporan berkala dan laporan
 Inventaris
 Ketenangan
 Asuhan keperawatan
 Peserta didik
 Nasokomial
 Gugus kendali mutu
d. Melaksanakan tugas kontrol sore dan malam

7. Ketenagaan keperawatan
Menurut Douglas (1984), perhitungan tenaga keperawatan tergantung dari
tingkat ketergantungan pasien

KLASIFIKASI PASIEN
Jumlah
Minimal Parsial Total
Klien
P S M P S M P S M
1 0,17 0,14 0,10 0,27 0,15 0,07 0,36 0,30 0,20
2 0,34 0,28 0,20 0,54 0,30 0,14 0,72 0,60 0,40
3 0,51 0,42 0,30 0,81 0,45 0,21 1,08 0,90 0,60

Anda mungkin juga menyukai