Anda di halaman 1dari 3

RESUME HASIL PEMBELAJARAN MATA KULIAH MANAJEMEN DAN

DOKUMENTASI KEBIDANAN TANGGAL 20/11/2020

Nama : Desih Sutiarsih


NIM : 4007190016

A. Professional Midwifery Practice Concept


Konsep praktik profesional bidan berdasarkan pada filosofi kebidanan yaitu tentang
dasar pemikiran dari pendidikan bidan (ICM), sedangkan prinsif asuhannya
meliputi :
1.
Memberdayakan perempuan ( women empowering)
2.
Asuhan berkelanjutan ( continuity of care)
3.
Memberikan pelayanan di komunitas dengan melibatkan peran serta dan
kepedulian keluarga ibu yang mendapatkan asuhan (women and family
partnership).
4.
Asuhan kebidanan merupakan asuhan alami yang menyeluruh dan berdasarkan
bukti terbaik yang tersedia (evidence based)
5.
Asuhan yang berpusat pada perempuan (women centre care)
6.
Keyakinan yang kuat untuk membantu perempuan dengan berpandangan
bahwakehamilan dan persalinan merupakan suatu bagian kehidupan yang normal
(normal and natural childbirth).
Lingkup Asuhan berpusat pada perempuan (women centre care) sebagai subjek
asuhan, dimana bidan sebagai pemberi asuhan harus memberikan asuhan sesuai
dengan kebutuhan perempuan serta menghargai setiap nilai-nilai yang diyakininya,
hingga terbina suatu hubungan yang berkelanjutan dan saling percaya
Pada saat ini penyelenggaraan pelayanan kebidanan di Indonesia mengacu pada:
Permenkes No.1464/Menkes/PER/2010 Pasal 9 yaitu: Bidan dalam menjalankan
praktik, berwenang untuk memberikan pelayanan yang meliputi: pelayanan
kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak, dan pelayanan kesehatan reproduksi
perempuan dan keluarga berencana. Dalam melaksanakan tugas, bidan melakukan
kolaborasi, konsultasi, dan rujukan sesuai kondisi pasien.
Selain itu sebagai bahan rujukan berdasar pada Permenpan No. 36 Tahun 2019
Tentang Jabatan Fungsional Bidan, yang isinya terdiri dari butir-butir kegiatan yang
harus dilakukan oleh bidan dalam memenuhi angka kredit sesuai tingkatan jabatan
fungsionalnya.
Dalam menjalankan praktiknya seorang bidan harus memiliki kompetensi sesuai
standar yang telah ditetapkan oleh organisasi profesi.

Note : Bila diawal seorang ibu hamil normal, maka kehamilannya harus dijaga agar
tetap normal sampai akhir kehamilan dan melahirkan dengan selamat.
B. Midwifery Leadership And Communication
Bidan dituntut harus mampu menerapkan aspek kepemimpinan dalam organisasi
manajemen pelayanan kebidanan (KIA/KB), kesehatan reproduksi dan kesehatan
masyarakat di komunitas dalam praktik kebidanan. Bidan sebagai seorang pemimpin
harus ;
1. Berperan serta dalam perencanaan pengembangan dan evaluasi kebijakan
kesehatan.
2. Melaksanakan tanggung jawab kepemimpinan dalam praktik kebidanan di
masyarakat.
3. Mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan data serta mengimplementasikan
upaya perbaikan atau perubahan untuk meningkatkan mutu pelayanan kebidanan
di masyarakat.
4. Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah secara proaktif, dengan perspektif
luas dan kritis.
5. Menginisiasi dan berpartisipasi dalam proses perubahan dan pembaharuan praktik
kebidanan.
Manajer atau pemimpin adalah orang yang bertugas melakukan proses atau fungsi
manajemen. Berdasarkan hierarki tugasnya pimpinan dikelompokkan sebagai
berikut:
1.
Pimpinan tingkat pertama (Lower Manager) Contoh : Kepala Puskesmas /Kasie
2.
Pimpinan tingkat menengah (Middle Manager) Contoh : Kepala Bidang
3.
Pimpinan puncak (Top Manager) Contoh : Kepala Dinas
Dalam menjalankan praktik kebidanan seorang bidan harus memiliki kemamuan
untuk berkomunikas. Karena komunikasi merupakan saluran penghubung antara
bidan dan pasien pada saat proses pemberian asuhan baik secara interpersonal
maupun intrapersonal. Komunikasi yang dibangun berupa komunikasi efektif dan
terapeutik dengan tujuan untuk menggali informasi pada saat melakukan pengkajian
dan membantu pada saat memberikan informasi yang sifatnya membantu
mengurangi keluhan atau mempercepat proses penyembuhan, baik dalam bentuk
konseling maupun pemberian edukasi.

Anda mungkin juga menyukai