A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. UU RI Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
b. UU RI Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
c. UU RI Nomor 17 Tahun 2007 tentang RPJPN 2005-2025;
d. UU RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
e. UU RI Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan;
f. PP Nomor 18 Tahun 2020 tentang RPJMN Tahun 2020-2024;
g. PP Nomor 2 tahun 2018 Tentang Standar Pelayanan Minimal;
h. Permenkes Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu
Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
i. Permenkes Nompr 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas;
j. Permenkes Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
k. Permenkes RI No. 44 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Penggunaan;
Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan;
l. Permenkes No. 21 tahun 2021 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum
Hamil, Masa Hamil, Persalinan, dan Masa Sesudah Melahirkan,
Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi, serta Pelayanan Kesehatan
Seksual;
m. Permenkes No. 52 Tahun 2017 tentang Eliminasi Penularan Human
Immunodeficiency Virus, Sifilis, dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak
2. Gambaran Umum
Kesehatan ibu dan anak merupakan prioritas utama dalam pembangunan
kesehatan di Indonesia. Penilaian status kesehatan dan upaya meningkatkan
kinerja kesehatan ibu dan anak dilakukan untuk menentukan kesejahteraan
kesehatan di Indonesia. Keberhasilan upaya kesehatan ibu dan anak dapat
dilihat dari indikator Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB).
Setiap ibu hamil berhak mendapatkan pelayanan antenatal yang sesuai
standar, sehingga diperlukan manajemen asuhan yang tepat agar ibu hamil
dengan risiko tinggi dapat ditangani dengan baik. Tingginya angka kesakitan dan
kematian pada ibu, salah satu penyebabnya adalah kualitas pelayanan yang
belum memadai sehingga ibu hamil kurang mendapatkan informasi mengenai
kesehatan dan perawatan selama hamil, bersalin dan nifas.
Risiko pada masa kehamilan, persalinan, nifas, BBL, bayi dan balita dapat
diatasi dengan mengoptimalkan peran bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan yang komprehensif (continuity of care). Pengetahuan dan sikap bidan
yang cukup dapat meningkatkan mutu pelayanan antenatal, sehingga ibu hamil
dengan risiko tinggi dapat terdeteksi sejak dini dan mendapatkan intervensi yang
cepat dan tepat. Deteksi dini risiko oleh tenaga kesehatan serta penanganan
yang adekuat merupakan kunci keberhasilan dalam menurunkan angka kematian
ibu dan bayi
B. PENERIMA MANFAAT