Anda di halaman 1dari 14

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN


KABUPATEN
DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK BIDANG
KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2022

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Pasal 17 ayat (3) Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemeritahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
c. Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 4916);
d. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5063);
e. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kemeterian Kesehatan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 59);
f. Peraturan Presiden Nomor 113 Tahun 2020 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun 2020 Nomor 266);
g. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat;
h. Peraturan Menteri kesehatan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2020 Nomor 1146);
i. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang
Petunjuk Teknis Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan Tahun
Anggaran 2021;

2. Gambaran Umum

Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang

harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam

Pancasila dan Pembukaan UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan

upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, dengan pendekatan


promotif, preventif, tanpa meninggalkan kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh,

dan berkesinambungan.

DAK Nonfisik Bidang Kesehatan adalah dana yang bersumber dari APBN yang

dialokasikan kepada daerah untuk membantu mendanai kegiatan operasional bidang

kesehatan yang merupakan urusan daerah sesuai dengan prioritas nasional. DAK Non Fisik

Bidang Kesehatan yang dianggarkan tiap tahunnya diharapkan dapat mendukung

pembangunan kesehatan di daerah yang bersinergi dengan prioritas nasional, khususnya

dalam mendukung pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan.

Untuk menjamin pelaksanaan kegiatan yang baik dan sesuai dengan standar yang

telah ditetapkan, maka perlu panduan atau Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang

menjelaskan rincian kegiatan serta pelaksanaan kegiatan sehingga berjalan lancar dan

tepat waktu.

Rinciaan Menu/Kompoen Uraian


1. Upaya Penurunan AKI, AKB
a Pelaksanaan otopsi verbal Kegiatan menelusuri kembali sebab kematian ibu
kematian maternal/neonatal dan perinatal dengan tujuan mencegah kesakitan
dan kematian yang akan datang di Kelurahan
Pematang Pudu, Kelurahan Batang Serosa dan
Kelurahan Balik Alam

b Pendataan dan pemetaan Kegiatan pengumpulan dan pengolahan data ibu


sasaran bumil,bersalin,nifas hamil, bersalin , nifas dan bayi di Kelurahan
dan bayi Pematang Pudu, Kelurahan Batang Serosa dan
Kelurahan Balik Alam

c Orientasi e-kohort Kegiatan sosialisasi upaya memantau dan


mengevaluasi pelayanan kesehatan 
d Pembinaan Kegiatan peningkatkan kapasitas dan pengetahuan
posyandu,porkestren,posya kader posyandu, poskestren, posyandu remaja, pos
ndu remaja,pos UKK, dan UKK, dan UKBM dalam melaksanakan tugasnya
UKBM Lainnya

e Pembinaan penguatan Kegiatan peningkatan kapasitas dan pengetahuan


protokol kesehatan di protokol kesehatan warga sekolah di setiap satuan
satuan pendidikan pendidikan

f Penguatan UKS/M dan TP Meningkatkan dan mengembangkan kegiatan UKS,


UKS/M memberikan bimbingan dan petunjuk pelaksanaan
kegiatan UKS di sekolah

g Pengembangan dan Peningkatkan peran remaja dalam perencanaan,


pelaksanaan posyandu pelaksanaan dan evaluasi posyandu remaja,
remaja meningkatkan Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat
(PKHS), meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan remaha tentang kesehatan reproduksi
bagi remaja, meningkatkan pengetahuan terkait
kesehatan jiwa dan pencegahan penyalahgunaan
NAPZA, mempercepat upaya perbaikan gizi remaja,
mendorong remaja untuk melakukan aktivitas fisik,
melakukan deteksi dini dan pencegahan Penyakit
Tidak Menular (PTM), dan meningkatkan kesadaran
remaja dalam pencegahan kekerasan.
h Pendidikan kesehatan Penguatan pengetahuan remaja tentang kesehatan
reproduksi pada remaja reproduksi yang dilaksanakan di sekolah tingkat
SMP dan SMA.

i Pelaksanaan pemeriksaan Kegiatan pemerikasaan kesehatan fisik dan metal


kesehatan anak usia anak sekolah tingkat SD, SMP, SMA pada siswa
sekolah dan remaja baru dan pemeriksaan berkala siswa yang sudah
pernah dijaring.

j Pendampingan dan evaluasi Pemberian TTD dan penjelasan tentang pentingnya


pelaksanaan pemberian mengkonsumsi TTD pada remaja putri di sekolah
TTD pada remaja putri tingkat SMP dan SMA.
k Pembinaan kader Kegiatan peningkatan pengetahuan kesehatan kader
kesehatan remaja kesehatan remaja sehingga remaja dapat
melaksanakan sebagian usaha pelayanan kesehatan
terhadap diri sendiri, keluarga, dan teman. Kegiayan
ini dilaksanakan pada tingkat SMP dan SMA.
l Penyuluhan dan pelayanan Kegiatan peningkatan pengetahuan dan peran serta
KB di posyandu/posbindu masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini
PTM dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang
dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik.
Melalui Posbindu PTM, dapat sesegeranya dilakukan
pencegahan faktor risiko PTM sehingga kejadian
PTM di masyarakat dapat ditekan. Sasaran utama
adalah kelompok masyarakat sehat, berisiko dan
penyandang PTM berusia 15 tahun ke atas.
m Penyelenggaraan kelas ibu Kegiatan meingkatkan pengetahuan, merubah sikap
hamil secara online/offline dan prilaku agar memahami tentang kehamilan,
perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan,
perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas,
KB pasca persalinan, perawatan BBL, dan penyakit
menular.
n Kunjungan lapangan untuk Monitoring kesehatan ibu hamil, bayi baru lahir,
pembinaan maupun monev maupun program lainnya untuk menilai sejauh mana
(termasuk pelayanan tingkat keberhasilan program serta sebagai acuan
Kunjungan Antenatal dan untuk perencanan tahun berikutnya.
Kunjungan Neonatal
Lengkap)
2 Upaya Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
a Pendampingan ,pemantauan Pemantauan pertumbuhan merupakan salah satu
pertumbuhan di posyandu kegiatan program perbaikan gizi masyarakat yang
menitikberatkan pada upaya pencegahan dan
penanggulangan masalah gizi pada balita.
Rangkaian kegiatan dalam pemantauan
pertumbuhan diantaranya Penilaian pertumbuhan
anak secara teratur (penimbangan setiap bulan,
pengisian KMS, menentukan status pertumbuhan
berdasarkan kenaikan berat badan).
b Pelacakan dan Kegiatan pemerikasaan kehamilan (mengukur
pendampingan intervensi gizi tekanan darah dan lingkar lengan atas),
pada bumil KEK,balita yg memberikan penyuluhan tentang gizi pada masa
memilikigangguan kehamilan pada ibu hamil KEK dan Upaya-upaya
pertumbuhan/bermasalah untuk mencegah dan mengurangi gangguan
status gizinya pertumbuhan pada anak seperti imunisasi, PMT ibu
hamil dan balita, monitoring pertumbuhan balita di
posyandu
c Kegiatan edukasi pada ibu Kegiatan penyuluhan tentang pentingnya ASI
hamil dan balita (ke eksklusif, gizi seimbang kepada ibu hamil dan balita
masyarakat) konseling di posyandu
PMBA,ASI Eksklusif,Gizi
seimbang
d Penimbangan rutin balita dan Pemeriksaan balita meliputi tinggi badan dan berat
pemantauan tumbuh badan untuk memantau tumbuh kembang balita di
kembang posyandu
e Pelaksanaan Kegiatan deteksi dini tumbuh kembang anak
stimulasi,deteksi dan diantaranya pemeriksaan lingkar kepala,
intervensi dini tumbuh kemampuan motoric halus dan kasar, dll yang
kembang (SDIDDTK) di dilaksanakan di PAUD, TK, dan posyandu
posyandu,PAUD,TK
f Pelaksaan bulan Kegiatan penimbangan berat badan dan
penimbangan pengukuruan Panjang atau Tinggi badan
pada balita usia 0-59 bulan dilakukan di Posyandu
secara serentak pada bulan Agustus
g Inspeksi kesehatan Pemeriksaan dan evaluasi terhadap kondisi
lingkungan untuk sarana air lingkungan, perlengkapan dan penyelenggaraan
minum dan sanitasi dasar sistem penyediaan air minum dan sanitasi. Tujuan
Inpeksi Sanitasi sarana air minum dan sanitasi yaitu
Untuk mengetahui informasi risiko pencemaran,
merupakan salah satu tahapan sebelum melakukan
pemeriksaan kualitas air minum, sebagai informasi
untuk melakukan tindak lanjut dan perbaikan sarana
air minum dan sanitasi dan untuk memberikan
rekomendasi tentang keadaan sarana air minum dan
sanitasi.

h Pemeriksaan kualitas air Upaya analisis yang dilakukan melalui pengumpulan


minum (pengambilan sampel data parameter kualitas air minum seperti
dan pengujian sampel) mikrobiologi, fisik, kimia, serta penyebarluasan
informasi hasil analisis kepada pihak yang
berkepentingan dalam rangka pengambilan
keputusan atau tindakan perbaikan.
3 Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
a Edukasi gizi seimbang (makan Meningkatkan pengetahuan sasaran tentang gizi
buah dan sayur ) disemua seimbang/isi piringku, manfaat dan penerapannya
tatanan (sekolah dalam kehidupan sehari hari.
/UKS,ibadah,kantor
pemerintahan/non
pemerintahan,melibatkan
organisasi
profesi,ormas,forum
pemuda,serta melalui UKBM
(Posbindu,posyandu
Lansia,Posyandu
remaja,Dasawisma,Karang
Taruna,Pos UKK ,dll)
b Pengukuran kebugaran Upaya pembinaan dan penilaian kesehatan secara
jasmani pada kelompok keseluruhan yang dilakukan kepada perorangan atau
masyarakat (calon jemaah kelompok calon jemaah haji / anak sekolah/ ASN
haji,anak sekolah ,ASN) secara paripurna.
4 Upaya deteksi dini, preventil dan respons penyakit
a Penyelidikan Epidemiologi(PE) penyelidikan yang dilakukan untuk mengenal sifat-
penyakit potensi KLB dan sifat penyebab, sumber dan cara penularan serta
penanggulangan KLB faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya wabah.
b Surveilans penyakit tidak Suatu kegiatan pengamatan penyakit yang dilakukan
menular (PTM) dan penyakit secara terus menerus dan sistematis terhadap
berpotensi KLB termasuk kejadian dan distribusi penyakit tidak menular (PTM)
penyakit Infeksi Emerging dan penyakit berpotensi KLB termasuk penyakit
(PIE) di masyarakat Infeksi Emerging (PIE) serta faktor-faktor yang
mempengaruhi nya pada masyarakat sehingga dapat
dilakukan penanggulangan untuk dapat mengambil
tindakan efektif.
c Survei anak sekolah dalam
rangka pencegahan dan
pengendalian penyakit
d Deteksi dini kasus Merupakan suatu kegiatan untuk mengetahui adanya
HIV/AIDS ,TBC,Hepatitis ,Mala faktor risiko penyakit
ria dan penyakit menular HIV/AIDS ,TBC,Hepatitis ,Malaria dan penyakit
lainnya pada ibu hamil dan menular lainnya pada sasaran yaitu ibu hamil dan
kelompok beresiko kelompok beresiko. Deteksi dini ini berguna untuk
menemukan secara awal adanya kemungkinan
seseorang terkena penyakit tertentu.
e Deteksi dini faktor resiko PTM kegiatan untuk mengetahui adanya faktor risiko PTM
di Posbindu PTM dan yang dilaksanakan pada Posbindu PTM dan
Posyandu Lansia Posyandu Lansia
f Penemuan kasus PD3I ,kasus Pencarian dan pelacakan kasus penyakit yang dapat
kontak TB dan kasus dicegah dengan imunisasi, kasus TB, Kusta dan
mangkir ,kasus kontak kusta ODGJ yang ada di wilayah kerja puskesmas
serta orang dgn gangguan Pematang Pudu
jiwa serta penyakit lainnya
g Konseling dan deteksi dini upaya pelayanan kesehatan jiwa sehingga status
masalah kesehatan jiwa dan kesehatan jiwa masyarakat meningkat dan me
Napza
h Pelaksanaan pelayanan upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan
imunisasi baik imunisasi seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit
rutin ,pengenalan antigen baru sehingga bila suatu saat terpajan dengan penyakit
,imunisasi tambahan,maupun tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit
kegiatan defaulter tracking ringan. Program imunisasi rutin terdiri dari imunisasi
dasar dan lanjutan. Kegiatan dapat dilakukan di
posyandu, sekolah dan puskesmas.
i Pemberian Obat Pencegah pemberian obat yang dilakukan untuk mematikan
Massal (POPM) untuk penyakit tertentu secara serentak kepada semua
pencegahan penyakit penduduk sasaran di wilayah puskesmas Pematang
Pudu

j Sweeping untuk meningkatkan upaya aktif mencari dan meningkatkan cakupan


cakupan POPM,imunisasi dan POPM, Imunisasi dan penyakit menular bagi sasaran
penyakit menular lainnya yang belum terjaring. Dalam hal imunisasi dapat
dikarenakan karena sasaran tidak masuk sekolah
atau sedang sakit.
k Pengendalain vektor Upaya menekan rantai penularan penyakit yang
nyamuk(pemberantasan disebabkan oleh nyamuk sebagai vektor. Beberapa
sarang program yang sedang berjalan yaitu pemberatasan
nyamuk ,larvasidasi,fogging,iIn sarang nyamuk (PSN), program 3M Plus, fogging, dll
door Residual Spraying (IRS)
modifikasi lingkungan)
l Pemantauan jentik secara Kegiatan pemeriksaan tempat perkembang biakan
berkala nyamuk yang dilakukan secara teratur baik oleh
petugas puskesmas maupun jumantik. Kegiatan ini
juga merupakan upaya edukasi, deteksi dini dan
pengurangan jentik
m Penerapan Kawasan Tanpa Upaya efektif untuk melindungi seluruh masyarakat
Asap Rokok (KTR) untuk Desa dari asap rokok orang lain. Penerapan KTR
tanpa asap rokok
memungkinkan masyarakat untuk dapat menikmati
udara bersih dan sehat serta terhindar dari berbagai
risiko yang merugikan kesehatan dan kehidupan.
Kegiatan ini bertujuan menciptakan ruangan atau
area yang dinyatakan dilarang untuk kegiatan
merokok atau kegiatan memproduksi, menjual,
mengiklankan dan/atau mempromosikan produk
tembakau
n Monitoring,bimbingan teknis Pemantauan dan pemberian materi terkait
pelaksanaan kegiatan Pos POSBINDU PTM kepada kader oleh petugas
Pembinaan Terpadu puskesmas
(POSBINDU) penyakit tidak
menular oleh petugas
puskesmas
o Follow up tata laksana dan Kegiatan menindaklanjuti kasus penyakit tertentu
pencegahan kasus kusta dan dengan mengobati dan mencegah penularan
penyakit menular lainnya serta penyakit
gangguan jiwa
p Pembentukan dan pengaktifan Pemberdayaan kader kesehatan dimana kader
serta pembinaan kader kesehatan mampu melakukan dan terlibat dalam
kesehatan program P2P serta aktivitas dan berpartisipasi pada program P2P serta
masalah kesehatan jiwa dan masalah kesehatan jiwa dan Napza
Napza
q Monitoring dan bimbingan Peninjauan kinerja dan mengembangkan
teknis kader kesehatan oleh pengetahuan dasar kesehatan kepada kader
petugas puskesmas kesehatan oleh petugas puskesmas
r Koordinasi terpadu lintas Kerjasama pihak puskesmas dengan instansi lain
program /lintas sektor tentang untuk mencegah dan mengendalikan penyakit di
pencegahan dan wilayah kerja puskesmas
pengendalain penyakit tingkat
puskesmas
Stbm Desa / kelurahan Prioritas
5
a Pemicuan 5 pilar STBM Upaya untuk mendorong perubahan perilaku higiene
dan sanitasi individu atau masyarakat atas
kesadaraan sendiri dengan menyentuh perasaan,
pola pikir, perilaku, dan kebiasaan individu atau
masyarakat, yang dilakukan dengan melakukan
pertemuan dengan masyarakat selama setengah
hari dengan difasilitasi oleh tim pemicu puskesmas
dan desa.
b Identifikasi masalah dan Mengidentifikasi masalah/kondisi umum masyarakat
analisis situasi prilaku terkait perilaku kesehatan, serta menganalisis
kesehatan sumber daya dan potensi yang tersedia di
masyarakat dalam perbaikan kondisi perilaku
kesehatan.
c Monitoring paska Kegiatan lanjutan setelah pemicuan STBM dengan
pemicuan ,pembuatan dan memantau pemetaan yang dilakukan oleh
update peta sanitasi dan buku masyarakat yang difasilitasi tim pemicu
kader
d Kampanye 5 pilar STBM Sosialisasi 5 pilar STBM kepada masyarakat

e Kampanye hygiene sanitasi Kegiatan mengedukasi siswa Sekolah tentang


sekolah pentingnya sanitasi dan dapat mendorong siswa
untuk berperilaku bersih dan sehat. Kegiatan ini
dilakukan di semua Sekolah wilayah kerja
puskesmas.
f Surveilans kualitas air upaya analisis yang dilakukan secara terus menerus
dan sistematis melaui pengumpulan data penyakit
yang disebabkan oleh air, jumlah sarana air minum
dan sanitasi, data inspeksi sanitasi sarana air minum
dan sanitasi dan parameter kualitas air minum
seperti mikrobiologi, fisik, kimia serta penyebarluasan
informasi hasil analisis kepada pihak berkepentingan
dalam rangka pengambilan keputusan, tindakan
perbaikan dan atau pengembangan suatu kebijakan.
g Verifikasi desa Stop Buang Air Kegiatan pengecekan ulang desa SBS yang
Besar Sembarangan (SBS) dilakukan oleh sanitarian, bidan desa serta tim
pemicuan desa
6 Penyedian tenaga dengan perjanjian

7 Akselerasi program indonesia sehat dengan pendekatan keluarga (PIS PK)

a Pelaksanaan kunjungan Melaksanakan kunjungan langsung ke rumah warga


keluarga dan survei awal untuk mendeteksi dini dengan mengajukan
dalam rangka deteksi dini dan pertanyaan seputar kesehatan keluarga.
pengelolaan masalah
kesehatan terintegrasi melalui
pendekatan keluarga
8 Fungsi Manajemen
a Lokakarya mini dalam rangka
penguatan perencanaan
(P1),penggerakan
pelaksanaan(P2),pengawasan
pengendalain dan penilaian
(P3),kinerja puskesmas serta
kegiatan koordinasi lintas sektor
lainnya
b Kegiatan penggerakan tokoh
masyarakat,tokoh
agama,kader,fasilitator
desa,kelompok masyarakat
lainnya untuk melakukan
kegiatan GERMAS
c Konsultasi program ke dinas
kesehatan
9 Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 19 (COVID-
19)
a Pelacakan kontak dan Proses untuk mengidentifikasi, menilai dan
pemantauan harian selama mengelola orang-orang yang berkontak erat dengan
karantina dan /atau isolasi kasus konfirmasi/probable untuk mencegah
oleh tracer dan atau petugas penularan selanjutnya. Kegiatan ini penting karena
puskesmas kasus konfirmasi dapat menularkan penyakit sejak 2
hari sebelum hingga 14 hari sesudah timbulnya
gejala. Pemantauan harian dilakukan selama masa
karantina oleh tracer atau petugas puskesmas.
Wawancara dapat dilakukan dengan kunjungan
langsung atau melalui telepon. Jika pasien
meninggal, wawancara dapat dilakukan dengan
keluarga/kerabat.
b Pengolah data puskesmas Kegiatan dilakukan setelah pencatatan dan
pelaporan data pasien terkonfirmasi positif COVID-19
yang dilakukan oleh petugas puskesmas. Aplikasi
online yang sudah disiapkan sebagai sistem
pencatatan dan pelaporan COVID-19 adalah: All
Record TC-19 dan Sistem Online Pelaporan Harian
COVID-19. Data yang telah diterima oleh All Record
TC-19 selanjutnya akan diolah secara
terkomputerisasi, dan unit pengampu data diberikan
hak akses oleh walidata untuk dapat melakukan
analisis sesuai dengan kebutuhannya. Analisis data
dapat dilakukan di semua tingkatan, baik oleh
Fasyankes, Laboratorium, Dinas Kesehatan, KKP,
maupun Kementerian Kesehatan, dan sektor lain
yang terkait dan membutuhkan.
c Penyelidikan epidemiologi Kegiatan untuk memverifikasi kasus terkonfirmasi
positif COVID-19. Penyelidikan epidemiologi
dilakukan sejak seseorang dinyatakan sebagai
suspek, termasuk dalam mengidentifikasi kontak
erat.
B. PENERIMA MANFAAT
Menggambarkan siapa penerima manfaat misalnya, ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, kader
posyandu, tokoh masyakarakat, lintas sektor dan lain-lain.
No Nama Kegiatan Jumlah Penerima
Manfaat
1. Pelaksanaan otopsi verbal kematian
maternal/neonatal
2. Pendataan dan pemetaan sasaran
bumil,bersalin,nifas dan bayi
3. Orientasi e-kohort

4. Pembinaan posyandu,porkestren,posyandu
remaja,pos UKK, dan UKBM Lainnya
5. Pembinaan penguatan protokol kesehatan di
satuan pendidikan
6. Penguatan UKS/M dan TP UKS/M

7. Pengembangan dan pelaksanaan posyandu remaja

8. Pendidikan kesehatan reproduksi pada remaja

9. Pelaksanaan pemeriksaan kesehatan anak usia


sekolah dan remaja

10. Pendampingan dan evaluasi pelaksanaan pemberian


TTD pada remaja putri
11. Pembinaan kader kesehatan remaja
12. Penyuluhan dan pelayanan KB di
posyandu/posbindu PTM
13. Penyelenggaraan kelas ibu secara online/offline
14. Kunjungan lapangan untuk pembinaan maupun
monev (termasuk pelayanan Kunjungan Antenatal
dan Kunjungan Neonatal Lengkap)
15. Pendampingan ,pemantauan pertumbuhan di
posyandu
16. Pelacakan dan pendampingan intervensi gizi pada
bumil KEK,balita yg memilikigangguan
pertumbuhan/bermasalah status gizinya
17. Kegiatan edukasi pada ibu hamil dan balita (ke
masyarakat) konseling PMBA,ASI Eksklusif,Gizi
seimbang
18. Penimbangan rutin balita dan pemantauan tumbuh
kembang
19. Pelaksanaan stimulasi,deteksi dan intervensi dini
tumbuh kembang (SDIDDTK) di posyandu,PAUD,TK
20. Pelaksaan bulan penimbangan
21. Inspeksi kesehatan lingkungan untuk sarana air
minum dan sanitasi dasar
22. Pemeriksaan kualitas air minum (pengambilan
sampel dan pengujian sampel)
23. Edukasi gizi seimbang (makan buah dan sayur )
disemua tatanan (sekolah /UKS,ibadah,kantor
pemerintahan/non pemerintahan,melibatkan
organisasi profesi,ormas,forum pemuda,serta melalui
UKBM (Posbindu,posyandu Lansia,Posyandu
remaja,Dasawisma,Karang Taruna,Pos UKK ,dll)
24. Pengukuran kebugaran jasmani pada kelompok
masyarakat (calon jemaah haji,anak sekolah ,ASN)
25. Penyelidikan Epidemiologi(PE) penyakit potensi KLB
dan penanggulangan KLB
26 Surveilans penyakit tidak menular (PTM) dan
penyakit berpotensi KLB termasuk penyakit Infeksi
Emerging (PIE) di masyarakat
27. Survei anak sekolah dalam rangka pencegahan dan
pengendalian penyakit
28. Deteksi dini kasus HIV/AIDS ,TBC,Hepatitis ,Malaria
dan penyakit menular lainnya pada ibu hamil dan
kelompok beresiko
29. Deteksi dini faktor resiko PTM di Posbindu PTM dan
Posyandu Lansia
30. Penemuan kasus PD3I ,kasus kontak TB dan kasus
mangkir ,kasus kontak kusta serta orang dgn
gangguan jiwa serta penyakit lainnya
31. Konseling dan deteksi dini masalah kesehatan jiwa
dan Napza
32. Pelaksanaan pelayanan imunisasi baik imunisasi
rutin ,pengenalan antigen baru ,imunisasi
tambahan,maupun kegiatan defaulter tracking
33. Pemberian Obat Pencegah Massal (POPM) untuk
pencegahan penyakit
34. Sweeping untuk meningkatkan cakupan
POPM,imunisasi dan penyakit menular lainnya
35. Pengendalain vektor nyamuk(pemberantasan sarang
nyamuk ,larvasidasi,fogging,iIndoor Residual
Spraying (IRS) modifikasi lingkungan)
36. Pemantauan jentik secara berkala
37. Penerapan Kawasan Tanpa Asap Rokok (KTR)
untuk Desa tanpa asap rokok
38. Monitoring,bimbingan teknis pelaksanaan kegiatan
Pos Pembinaan Terpadu (POSBINDU) penyakit tidak
menular oleh petugas puskesmas
39. Follow up tata laksana dan pencegahan kasus kusta
dan penyakit menular lainnya serta gangguan jiwa
40. Pembentukan dan pengaktifan serta pembinaan
kader kesehatan program P2P serta masalah
kesehatan jiwa dan Napza
41. Monitoring dan bimbingan teknis kader kesehatan
oleh petugas puskesmas
42. Koordinasi terpadu lintas program /lintas sektor
tentang pencegahan dan pengendalain penyakit
tingkat puskesmas
43. Pemicuan 5 pilar STBM
44. Identifikasi masalah dan analisis situasi prilaku
kesehatan
45. Monitoring paska pemicuan ,pembuatan dan update
peta sanitasi dan buku kader
46. Kampanye 5 pilar STBM
47. Kampanye hygiene sanitasi sekolah
48. Surveilans kualitas air
49. Verifikasi desa Stop Buang Air Besar Sembarangan
(SBS)
50. Pelaksanaan kunjungan keluarga dan survei awal
dalam rangka deteksi dini dan pengelolaan masalah
kesehatan terintegrasi melalui pendekatan keluarga
51. Lokakarya mini dalam rangka penguatan
perencanaan (P1),penggerakan
pelaksanaan(P2),pengawasan pengendalain dan
penilaian (P3),kinerja puskesmas serta kegiatan
koordinasi lintas sektor lainnya
52. Kegiatan penggerakan tokoh masyarakat,tokoh
agama,kader,fasilitator desa,kelompok masyarakat
lainnya untuk melakukan kegiatan GERMAS
53. Konsultasi program ke dinas kesehatan
54. Pelacakan kontak dan pemantauan harian selama
karantina dan /atau isolasi oleh tracer dan atau
petugas puskesmas
55. Pengolah data puskesmas
56. Penyelidikan epidemiologi

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


Output Metode Tahapan
No Rincian Menu/Komponen
Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksana
1 Upaya Penurunan AKI-AKB
a. Pelaksanaan otopsi verbal 1.
kematian maternal/neonatal

D. K
U
b. Pendataan dan 1.
R
pemetaan sasaran U
bumil,bersalin,nifas dan N
bayi

c. Orientasi e-kohort 1.

d. Pembinaan 1.
posyandu,porkestren,pos
yandu remaja,pos UKK,
dan UKBM Lainnya

e. Pembinaan penguatan 1.
protokol kesehatan di
satuan pendidikan

f. Penguatan UKS/M dan 1.


TP UKS/M

g. Pengembangan dan 1.
pelaksanaan posyandu
remaja

h. Pendidikan kesehatan 1.
reproduksi pada remaja

i. Pelaksanaan 1.
pemeriksaan kesehatan
anak usia sekolah dan
remaja

j. Pendampingan dan 1.
evaluasi pelaksanaan
pemberian TTD pada
remaja putri

k. Pembinaan kader 1.
kesehatan remaja
WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Waktu pelaksanaan kegiatan pada Dana Alokasi Khusus (Dak) Nonfisik Bidang Kesehatan Tahun
Anggaran 2022 adalah selama 1 (satu) tahun.

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Kabupaten
sebesar Rp. 432.119.500,- (Empat Ratus Tiga Puluh Dua Juta Seratus Sembilan Belas Ribu Lima
Ratus Rupiah) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya


1 Upaya Penurunan AKI, AKB Rp. 99.100.000,-
2 Upaya Percepatan perbaikan gizi masyarakat Rp. 51.979.500,-

3 Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Rp. 6.900.000,-

4 Upaya deteksi dini, preventil dan respons penyakit Rp. 70.050.000,-

5 Stbm Desa / kelurahan Prioritas Rp. 22.500.000,-

6 Penyedian tenaga dengan perjanjian Rp. 48.000.000,-

7 Akselerasi program indonesia sehat dengan Rp. 2.400.000,-


pendekatan keluarga (PIS PK)
8 Fungsi Manajemen Rp. 33.940.000,-

9 Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Rp. 97.250.000,-


Disease 19 (COVID-
19)
Total Rp. 432.119.500,-

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Kepala Dinas Kesehatan


Kab. Bengkalis

dr.ERSAN SAPUTRA,TH
NIP. 19740220 200312 1 007

Anda mungkin juga menyukai