A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Pasal 17 ayat (3) Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemeritahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
c. Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 4916);
d. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
e. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 59);
f. Peraturan Presiden Nomor 113 Tahun 2020 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun 2020 Nomor 266);
g. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
h. Peraturan Menteri kesehatan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2020 Nomor 1146);
i. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2021;
2. Gambaran Umum
Kesehatan merupakan hak asasi manusia, sebagaimana tercantum dalam deklarasi PBB tahun1948 pasal
25 ayat 1, bahwa setiap orang berhak atas derajat hidup yang memadai untuk kesehatan. Berdasarkan
Undang Undang Kesehatan Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009, kesehatan didefinisikan sebagai
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk
hidup produktif secara sosial dan ekonomis, dimana setiap orang mempunyai hak yang sama dalam
memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan yang
aman, bermutu, dan terjangkau.
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kementrian Kesehatan terus berupaya
meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu. Pelayanan kesehatan
dilaksanakan pada fasilitas kesehatan baik pada tingkat pertama/primer maupun pada tingkat lanjutan.
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang dikelola oleh Pemerintah adalah Puskesmas. Puskesmas
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya sebagaimana yang disebutkan dalam
Peraturan Menteri Kesehatan 43 tahun 2019.
UPT Puskemas Tanjung Medang Kecamatan Rupat Utara merupakan salah satu Puskesmas yang ada di
Kabupaten Bengkalis, memiliki jumlah penduduk 16.465 jiwa yang tersebar dalam 8 desa. Dalam
melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya, UPT Puskemas Tanjung
Medang Kecamatan Rupat Utara bertanggungjawab dalam kegiatan kesehatan masyarakat yang terdiri dari
upaya kesehatan essensial dan upaya kesehatan pengembangan pada tingkat puskesmas melalui program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, pelayanan kesehatan keluarga, pendidikan gizi, survailans
gizi, upaya kesehatan lingkungan, upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, kegiatan
upaya kesehatan kerja dan olah raga dan pelayanan kesehatan lainnya serta pemberian makanan
tambahan lokal pada ibu hamil dan balita. Disamping itu untuk menunjang kegiatan puskesmas perlunya
upaya manajemen puskesmas dengan meningkatkan kerjasama dengan lintas program dan lintas sektoral.
Untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan kesehatan masyarakat tingkat puskesmas di UPT Puskesmas
Tanjung Medang Kecamatan Rupat Utara, diperlukan biaya operasional, melalui Bantuan Operasional
Puskesmas (BOK) di tahun 2024 yaitu kegiatan UKM essensial puskesmas, insentif UKM puskesmas, PMT
Lokal bumil dan balita, penguatan kolaborasi puskesmas dengan Klinik Pratama dan TPMD dalam
pelayanan program prioritas, dan manajemen puskesmas. Dari dana yang dialokasikan kegiatan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) essensial merupakan upaya kesehatan yang wajib atau harus dilaksanakan
oleh suatu puskesmas demi mencapai Standar Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota bidang kesehatan yang
salah satunya diantaranya adalah penurunan AKI-AKB dan percepatan perbaikan gizi masyarakat.
Penurunan AKI -AKB kematian ibu sangat penting bagi pembangunan karena merupakan prasyarat serta
indikator sekaligus hasil sebuah capaian kemajuan dalam pembangunan sebuah negara. Sedangkan
percepatan perbaikan gizi masyarakat merupakan faktor penting yang secara langsung berpengaruh
terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan dialokasikannya dana BOK tersebut, kinerja
puskesmas dalam penurunan AKI-AKB dan percepatan perbaikan gizi masyarakat dapat terlaksana secara
maksimal.
Pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil dengan faktor resiko yang
akan mengancam kesehatan janin maupun ibu bila tidak di deteksi
Kunjungan lapangan bumil Kurang
secara dini dan kunjungan bayi resti dilaksanakan merupakan suatu cara
Energi Kronik, Anemia, Bumil risti,
a atau kegiatan dalam memberikan pelayanan kesehatan berupa
bayi Berat Lahir rendah, dan Bayi
penyampaian informasi, pendidikan, maupun edukasi, kepada keluarga
Balita dengan masalah Gizi
dengan bayi resiko tinggi agar kesehatannya dapat terpantau,sehingga
bayi tetap sehat.
Pembinaan Kesehatan Sekolah (termasuk skrining kesehatan) pada anak usia sekolah dan remaja
Lokakarya pembuatan SOP Satu bentuk upaya pemantauan pertumbuhan status gizi balita melalui
tatalaksana balita dengan masalah ketetapan standar prosedur pelaksanaan yang bertujuan untuk
a gizi dan tumbuh kembang: weight memberikan informasi tentang gambaran besaran dan penyebaran
faltering, gizi kurang, gizi buruk, masalah gizi kurang di suatu wilayah dan standar deteksi dini dan
stunting termasuk rujukan rujukan kasus dapat optimal dilaksanakan.
Pelaksanaan penyuluhan dan Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga dan
pelayanan KB, praktik P2GP dan masyarakat guna mewujudkan keluarga yang sehat dan berkualitas,
kesehatan reproduksi, pencegahan diantaranya : pengetahuan tentang penggunaan kontrasepsi, kesehatan
a
kekerasan pada perempuan dan anak reproduksi, upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual
dan kesehatan penyandang yang menjadikan perempuan dan anak penyandang disabilitas sebagai
disabilitas. korban.
Rapat validasi dan evaluasi data usia Kegiatan rapat dalam mensinkronisasikan data sasaran, indikator, dan
b
produktif dan lansia capaian evaluasi data pada usia produktif dan lansia.
B. PENERIMA MANFAAT
7. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin, Pasangan Usia Subur (PUS)
Rapat validasi dan evaluasi data usia Kader Lansia, Petugas Kesehatan di 8 Desa, PJ
b. 33
produktif dan lansia program
Output
No Rincian Menu/Komponen Metode Tahapan Pelaksanaan
Satuan Volume
Penurunan AKI-AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
1. Persiapan administrasi
1. Persiapan administrasi
2. Pelaksanaan kegiatan
Kunjungan pembinaan pelayanan
b. ANC, persalinan, PNC bagi posyandu Dokumen 12 Swakelola
prima, praktik mandiri, dan posyandu
3. Waktu pelaksanaan (Jan s/d Des)
1. Persiapan administrasi
1. Persiapan administrasi
2. Pelaksanaan kegiatan
b. Pelaksanaan kelas ibu balita Dokumen 12 Swakelola
3. Waktu pelaksanaan (Jan s/d Des)
1. Persiapan administrasi
1. Persiapan administrasi
2. Pelaksanaan kegiatan
Penjaringan skrining kesehatan pada
b. Dokumen 1 Swakelola
anak usia sekolah dan remaja
3. Waktu pelaksanaan (Agustus)
1. Persiapan administrasi
1. Persiapan administrasi
2. Pelaksanaan kegiatan
Pelayanan kesehatan pada anak
d. Dokumen 12 Swakelola
remaja di posyandu remaja
3. Waktu pelaksanaan (Jan s/d Des)
1. Persiapan administrasi
1. Persiapan administrasi
2. Pelaksanaan kegiatan
Pendampingan pemberian MP ASI
b. Dokumen 4 Swakelola
dan ASI Eksklusif 3. Waktu pelaksanaan (Mart, Mei,
Nov)
1. Persiapan administrasi
2. Pelaksanaan kegiatan
Pendampingan rujukan balita
c. Dokumen 5 Swakelola
stunting/gizi buruk 3. Waktu pelaksanaan (jika ada
kasus)
1. Persiapan administrasi
1. Persiapan administrasi
Rapat koordinasi dengan OPD /
perangkat desa dan masyarakat 2. Pelaksanaan kegiatan
terkait Perencanaan Persalinan dan
b. Dokumen 2 Swakelola
Pencegahan Komplikasi (P4K),
termasuk pemantauan ibu hamil risiko 3. Waktu pelaksanaan (Feb & Agust)
tinggi.
4. Pembuatan laporan akhir
1. Persiapan administrasi
2. Pelaksanaan kegiatan
Pelacakan dan pelaporan kematian
a. dan pelaksanaan otopsi verbal Dokumen 1 Swakelola
kematian Ibu dan bayi/balita 3. Waktu pelaksanaan (jika ada
kasus)
2. Pelaksanaan kegiatan
b. Rapat validasi dan evaluasi data Gikia Dokumen 2 Swakelola
3. Waktu pelaksanaan (Juni & Des)
7. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin, Pasangan Usia Subur (PUS)
1. Persiapan administrasi
Pelaksanaan penyuluhan dan
pelayanan KB, praktik P2GP dan 2. Pelaksanaan kegiatan
kesehatan reproduksi, pencegahan
a. Dokumen 1 Swakelola
kekerasan pada perempuan dan anak
dan kesehatan penyandang 3. Waktu pelaksanaan (Februari)
disabilitas.
4. Pembuatan laporan akhir
1. Persiapan administrasi
2. Pelaksanaan kegiatan
Rapat validasi dan evaluasi data usia
b. Dokumen 2 Swakelola
produktif dan lansia
3. Waktu pelaksanaan (Mar & Nov)
Waktu pelaksanaan kegiatan pada Dana Alokasi Khusus (Dak) Nonfisik Bidang Kesehatan Puskesmas Tahun
Anggaran 2024 adalah selama 1 (satu) tahun.
b. Rapat validasi dan evaluasi data usia produktif dan lansia Rp 15,600,000
Total Rp 275,500,000