Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE

PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PUSKESMAS


MENU PENURUNAN AKI-AKB & PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
UPT PUSKESMAS TANJUNG MEDANG KECAMATAN RUPAT UTARA
TAHUN 2024

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum

a. Pasal 17 ayat (3) Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
b. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemeritahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

c. Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 4916);
d. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
e. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 59);
f. Peraturan Presiden Nomor 113 Tahun 2020 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara Tahun 2020 Nomor 266);
g. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
h. Peraturan Menteri kesehatan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia tahun 2020 Nomor 1146);

i. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan Dana Alokasi Khusus Nonfisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2021;

2. Gambaran Umum

Kesehatan merupakan hak asasi manusia, sebagaimana tercantum dalam deklarasi PBB tahun1948 pasal
25 ayat 1, bahwa setiap orang berhak atas derajat hidup yang memadai untuk kesehatan. Berdasarkan
Undang Undang Kesehatan Republik Indonesia nomor 36 tahun 2009, kesehatan didefinisikan sebagai
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk
hidup produktif secara sosial dan ekonomis, dimana setiap orang mempunyai hak yang sama dalam
memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan yang
aman, bermutu, dan terjangkau.

Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Kementrian Kesehatan terus berupaya
meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang bermutu. Pelayanan kesehatan
dilaksanakan pada fasilitas kesehatan baik pada tingkat pertama/primer maupun pada tingkat lanjutan.
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang dikelola oleh Pemerintah adalah Puskesmas. Puskesmas
menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya sebagaimana yang disebutkan dalam
Peraturan Menteri Kesehatan 43 tahun 2019.
UPT Puskemas Tanjung Medang Kecamatan Rupat Utara merupakan salah satu Puskesmas yang ada di
Kabupaten Bengkalis, memiliki jumlah penduduk 16.465 jiwa yang tersebar dalam 8 desa. Dalam
melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya, UPT Puskemas Tanjung
Medang Kecamatan Rupat Utara bertanggungjawab dalam kegiatan kesehatan masyarakat yang terdiri dari
upaya kesehatan essensial dan upaya kesehatan pengembangan pada tingkat puskesmas melalui program
Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga, pelayanan kesehatan keluarga, pendidikan gizi, survailans
gizi, upaya kesehatan lingkungan, upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, kegiatan
upaya kesehatan kerja dan olah raga dan pelayanan kesehatan lainnya serta pemberian makanan
tambahan lokal pada ibu hamil dan balita. Disamping itu untuk menunjang kegiatan puskesmas perlunya
upaya manajemen puskesmas dengan meningkatkan kerjasama dengan lintas program dan lintas sektoral.

Untuk mendukung penyelenggaraan kegiatan kesehatan masyarakat tingkat puskesmas di UPT Puskesmas
Tanjung Medang Kecamatan Rupat Utara, diperlukan biaya operasional, melalui Bantuan Operasional
Puskesmas (BOK) di tahun 2024 yaitu kegiatan UKM essensial puskesmas, insentif UKM puskesmas, PMT
Lokal bumil dan balita, penguatan kolaborasi puskesmas dengan Klinik Pratama dan TPMD dalam
pelayanan program prioritas, dan manajemen puskesmas. Dari dana yang dialokasikan kegiatan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) essensial merupakan upaya kesehatan yang wajib atau harus dilaksanakan
oleh suatu puskesmas demi mencapai Standar Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota bidang kesehatan yang
salah satunya diantaranya adalah penurunan AKI-AKB dan percepatan perbaikan gizi masyarakat.
Penurunan AKI -AKB kematian ibu sangat penting bagi pembangunan karena merupakan prasyarat serta
indikator sekaligus hasil sebuah capaian kemajuan dalam pembangunan sebuah negara. Sedangkan
percepatan perbaikan gizi masyarakat merupakan faktor penting yang secara langsung berpengaruh
terhadap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Dengan dialokasikannya dana BOK tersebut, kinerja
puskesmas dalam penurunan AKI-AKB dan percepatan perbaikan gizi masyarakat dapat terlaksana secara
maksimal.

No. Rincian Menu Komponen Uraian

A Penurunan AKI-AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat

1 Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil dengan faktor resiko yang
akan mengancam kesehatan janin maupun ibu bila tidak di deteksi
Kunjungan lapangan bumil Kurang
secara dini dan kunjungan bayi resti dilaksanakan merupakan suatu cara
Energi Kronik, Anemia, Bumil risti,
a atau kegiatan dalam memberikan pelayanan kesehatan berupa
bayi Berat Lahir rendah, dan Bayi
penyampaian informasi, pendidikan, maupun edukasi, kepada keluarga
Balita dengan masalah Gizi
dengan bayi resiko tinggi agar kesehatannya dapat terpantau,sehingga
bayi tetap sehat.

Melakukan kunjungan pembinaan kepada ibu hamil yang bertujuan


untuk mengurangi kematian selama kehamilan maupun saat persalinan,
Kunjungan pembinaan pelayanan kunjungan pembinaan pelayanan ibu nifas dengan tujuan mencegah,
b ANC, persalinan, PNC bagi posyandu mendeteksi, dan menangani masalah- masalah yang terjadi dan
prima, praktik mandiri, dan posyandu kunjungan pembinaan pelayanan posyandu adalah untuk meningkatkan
meningkatkan fungsi dan kinerja posyandu dalam pemantauan tumbuh
kembang balita.

2 Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita)


Melaksanakan kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan
antara 4 minggu samapai dengan 36 minggu dengan jumlah peserta
a Pelaksanaan kelas ibu hamil
maksimal 10 orang yang bertujuan untuk meningkatkan wawasan ibu
hamil.

Melaksanakan kelompok belajar ibu - ibu yang mempunyai bayi, baduta,


batita dan balita dengan jumlah maksimal 20 orang yang bertujuan untuk
meningkatkan wawasan ibu yang mempunyai bailta, diantaranya
meningkatkan pengetahuan ibu dalam pemberian MP-ASI dan gizi
b Pelaksanaan kelas ibu balita
seimbang kepada balita, meningkatkan kemampuan ibu memantau
pertumbuhan dan melaksanakan stimulasi perkembangan balita dan
meningkatkan pengetahuan ibu tentang cara perawatan gigi balita dan
mencuci tangan yang benar.

3 Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja

Pembinaan Kesehatan Sekolah (termasuk skrining kesehatan) pada anak usia sekolah dan remaja

Pembinaan pelayanan Usaha


Salah satu wahana untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat dan
a Kesehatan Sekolah di Tingkat SD,
derajat kesehatan peserta didik sedini mungkin.
SMP dan SMA sederajat

Pemeriksaan kesehatan anak sekolah tingkat SD, SMP dan SMA


Penjaringan skrining kesehatan pada
b sederajat yang bertujuan untuk melakukan deteksi dini dan pencegahan
anak usia sekolah dan remaja
penyakit.

Remaja putri usia 12-18 tahun yang bersekolah di SMP/SMA sederajat


Pendampingan dan evaluasi
mendapatkan Tablet Tambah Darah (TTD) seminggu sekali, yang
c pelaksanaan pemberian TTD pada
mengandung zat besi setara dengan 60 mg besi elemental dan 0.4 mg
remaja putri di sekolah
asam folat.

Posyandu remaja merupakan salah satu kegiatan berbasis kesehatan


Pelayanan kesehatan pada anak masyarakat khusus remaja, untuk memantau dan melibatkan mereka
d
remaja di posyandu remaja demi peningkatan kesehatan dan keterampilan hidup sehat secara
berkesinambungan.

4 Pemantauan Tumbuh Kembang Balita

Lokakarya pembuatan SOP Satu bentuk upaya pemantauan pertumbuhan status gizi balita melalui
tatalaksana balita dengan masalah ketetapan standar prosedur pelaksanaan yang bertujuan untuk
a gizi dan tumbuh kembang: weight memberikan informasi tentang gambaran besaran dan penyebaran
faltering, gizi kurang, gizi buruk, masalah gizi kurang di suatu wilayah dan standar deteksi dini dan
stunting termasuk rujukan rujukan kasus dapat optimal dilaksanakan.

Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ibu ibu menyusui tentang


manfaat ASI eksklusif bagi bayi usia 0-6 bulan, meningkatkan
pengetahuan tentang manfaat pemberian ASI sampai 2 tahun penuh
Pendampingan pemberian MP ASI
b bagi kecerdasan dan sistem imunitas pada anak, meningkatkan
dan ASI Eksklusif
pengetahuan ibu pemberian MP ASI yang tepat dan tidak terlamabat
yang menyebabkan bayi sulit untuk menerima makanan pendamping
dan menghambat pertumbuhan dan perkembangan bayi.

Memfasiltasi proses persiapan, pelaksanaan rujukan kasus mulai dari


Pendampingan rujukan balita
c tingkat masyarakat dan Rumah Sakit lanjutan agar mendapatkan
stunting/gizi buruk
perawatan yang cepat dan tepat.

5 Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)


Biaya transport calon pendonor darah Biaya yg dikeluarkan untuk transportasi pendonor darah dalam
a untuk mendukung P4K dari dan /ke mendukungkan P4K baik desa ke puskesmas dan Rumah Sakit
UPTD Lanjutan.

Rapat kooordinasi lintas sektoral untuk menjalinkan kerjasama dalam


upaya percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi baru lahir
Rapat koordinasi dengan OPD / melalui peningkatan akses dan mutu pelayanan antenatal, pertolongan
perangkat desa dan masyarakat persalinan, pencegahan komplikasi dan keluarga berencana oleh bidan
terkait Perencanaan Persalinan dan desa, meningkatkan persiapan dalam pengambilan keputusan di tingkat
b
Pencegahan Komplikasi (P4K), keluarga jika ada tanda bahaya kehamilan dan persalinan serta tindakan
termasuk pemantauan ibu hamil risiko yang perlu dilakukan untuk mengatasinya di tingkat keluarga dan
tinggi. lingkungan sekitar dan merupakan suatu upaya dalam menemukan ibu
hamil resti sehingga terdeteksi sedini mungkin dan bumil tersebut
mendapatkan pelayanan yang cepat dan tepat.

6 Survailans Kesehatan Gizi dan KIA

Pelacakan dan pelaporan kematian


Kegiatan menelusuri kembali sebab kematian ibu dan perinatal dengan
a dan pelaksanaan otopsi verbal
tujuan mencegah kesakitan dan kematian yang akan .
kematian Ibu dan bayi/balita

Kegiatan rapat dalam mensinkronasikan data sasaran, indikator, dan


b Rapat validasi dan evaluasi data Gikia
capaian yang digunakan untuk program gizi dan KIA.

Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin, Pasangan Usia Subur


7
(PUS)

Pelaksanaan penyuluhan dan Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga dan
pelayanan KB, praktik P2GP dan masyarakat guna mewujudkan keluarga yang sehat dan berkualitas,
kesehatan reproduksi, pencegahan diantaranya : pengetahuan tentang penggunaan kontrasepsi, kesehatan
a
kekerasan pada perempuan dan anak reproduksi, upaya pencegahan dan penanganan kekerasan seksual
dan kesehatan penyandang yang menjadikan perempuan dan anak penyandang disabilitas sebagai
disabilitas. korban.

Rapat validasi dan evaluasi data usia Kegiatan rapat dalam mensinkronisasikan data sasaran, indikator, dan
b
produktif dan lansia capaian evaluasi data pada usia produktif dan lansia.

B. PENERIMA MANFAAT

No. Nama Kegiatan Jumlah Penerima Manfaat

Penurunan AKI-AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat

1. Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Kunjungan lapangan bumil Kurang


Energi Kronik, Anemia, Bumil risti,
a. 209 Bumil, Bayi
bayi Berat Lahir rendah, dan Bayi
Balita dengan masalah Gizi

Kunjungan pembinaan pelayanan


b. ANC, persalinan, PNC bagi posyandu 300 Ibu hamil, ibu nifas, neonatus, dan bayi
prima, praktik mandiri, dan posyandu
2. Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita)

a. Pelaksanaan kelas ibu hamil 330 Ibu hamil

b. Pelaksanaan kelas ibu balita 240 Ibu dan balita

3. Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja

Pembinaan pelayanan Usaha


a. Kesehatan Sekolah di Tingkat SD, 1,785 Siswa/i
SMP dan SMA sederajat

Penjaringan skrining kesehatan pada


b. 1,250 Kelas 1 (SD, SMP, SMA)
anak usia sekolah dan remaja

Pendampingan dan evaluasi


c. pelaksanaan pemberian TTD pada 680 Remaja Putri
remaja putri di sekolah

Pelayanan kesehatan pada anak


d. 8 Setiap Desa
remaja di posyandu remaja

4. Pemantauan Tumbuh Kembang Balita

Lokakarya pembuatan SOP


tatalaksana balita dengan masalah
Kader desa, Ka. Pustu/ Ka Poskesdes, Bidan
a. gizi dan tumbuh kembang: weight 15
Koordinator, Dokter Umum & PJ program gizi
faltering, gizi kurang, gizi buruk,
stunting termasuk rujukan

Pendampingan pemberian MP ASI


b. 194 Bayi dibawah 6 Bulan
dan ASI Eksklusif

Pendampingan rujukan balita


c. 5 Bayi stunting/ gizi buruk
stunting/gizi buruk

5. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

Biaya transport calon pendonor darah


a. untuk mendukung P4K dari dan /ke 5 Masyarakat
UPTD

Rapat koordinasi dengan OPD /


perangkat desa dan masyarakat
terkait Perencanaan Persalinan dan Kader desa , kader kesehatan, bidan desa dan
b. 33
Pencegahan Komplikasi (P4K), puskesmas
termasuk pemantauan ibu hamil risiko
tinggi.

6. Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA


Pelacakan dan pelaporan kematian
a. dan pelaksanaan otopsi verbal sesuai kasus Orang (ibu melahirkan, bayi/balita, puskesmas)
kematian Ibu dan bayi/balita

b. Rapat validasi dan evaluasi data Gikia 33 Bidan desa, Puskesmas

7. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin, Pasangan Usia Subur (PUS)

Pelaksanaan penyuluhan dan


pelayanan KB, praktik P2GP dan
kesehatan reproduksi, pencegahan
a. 240 peserta KB
kekerasan pada perempuan dan anak
dan kesehatan penyandang
disabilitas.

Rapat validasi dan evaluasi data usia Kader Lansia, Petugas Kesehatan di 8 Desa, PJ
b. 33
produktif dan lansia program

C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN

Output
No Rincian Menu/Komponen Metode Tahapan Pelaksanaan
Satuan Volume
Penurunan AKI-AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat

1. Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

1. Persiapan administrasi

a. Kunjungan lapangan bumil Kurang 2. Pelaksanaan kegiatan


Energi Kronik, Anemia, Bumil risti,
Dokumen 4 Swakelola
bayi Berat Lahir rendah, dan Bayi
Balita dengan masalah Gizi 3. Waktu pelaksanaan (jika ada
kasus)

4. Pembuatan laporan akhir

1. Persiapan administrasi

2. Pelaksanaan kegiatan
Kunjungan pembinaan pelayanan
b. ANC, persalinan, PNC bagi posyandu Dokumen 12 Swakelola
prima, praktik mandiri, dan posyandu
3. Waktu pelaksanaan (Jan s/d Des)

4. Pembuatan laporan akhir

2. Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita)

1. Persiapan administrasi

a. Pelaksanaan kelas ibu hamil Dokumen 12 Swakelola


2. Pelaksanaan kegiatan
a. Pelaksanaan kelas ibu hamil Dokumen 12 Swakelola
3. Waktu pelaksanaan (Jan s/d Des)

4. Pembuatan laporan akhir

1. Persiapan administrasi

2. Pelaksanaan kegiatan
b. Pelaksanaan kelas ibu balita Dokumen 12 Swakelola
3. Waktu pelaksanaan (Jan s/d Des)

4. Pembuatan laporan akhir

3. Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja

1. Persiapan administrasi

Pembinaan pelayanan Usaha 2. Pelaksanaan kegiatan


a. Kesehatan Sekolah di Tingkat SD, Dokumen 4 Swakelola
SMP dan SMA sederajat 3. Waktu pelaksanaan (Jan, April,
Sept s/d Des)

4. Pembuatan laporan akhir

1. Persiapan administrasi

2. Pelaksanaan kegiatan
Penjaringan skrining kesehatan pada
b. Dokumen 1 Swakelola
anak usia sekolah dan remaja
3. Waktu pelaksanaan (Agustus)

4. Pembuatan laporan akhir

1. Persiapan administrasi

Pendampingan dan evaluasi 2. Pelaksanaan kegiatan


c. pelaksanaan pemberian TTD pada Dokumen 6 Swakelola
remaja putri di sekolah 3. Waktu pelaksanaan (jan, Mart,
Juni, Agust, Okt, Des)

4. Pembuatan laporan akhir

1. Persiapan administrasi

2. Pelaksanaan kegiatan
Pelayanan kesehatan pada anak
d. Dokumen 12 Swakelola
remaja di posyandu remaja
3. Waktu pelaksanaan (Jan s/d Des)

4. Pembuatan laporan akhir

4. Pemantauan Tumbuh Kembang Balita

1. Persiapan administrasi

Lokakarya pembuatan SOP


tatalaksana balita dengan masalah
a. gizi dan tumbuh kembang: weight Dokumen 1 Swakelola
faltering, gizi kurang, gizi buruk,
stunting termasuk rujukan
Lokakarya pembuatan SOP
2. Pelaksanaan kegiatan
tatalaksana balita dengan masalah
a. gizi dan tumbuh kembang: weight Dokumen 1 Swakelola
faltering, gizi kurang, gizi buruk,
3. Waktu pelaksanaan (April)
stunting termasuk rujukan

4. Pembuatan laporan akhir

1. Persiapan administrasi

2. Pelaksanaan kegiatan
Pendampingan pemberian MP ASI
b. Dokumen 4 Swakelola
dan ASI Eksklusif 3. Waktu pelaksanaan (Mart, Mei,
Nov)

4. Pembuatan laporan akhir

1. Persiapan administrasi

2. Pelaksanaan kegiatan
Pendampingan rujukan balita
c. Dokumen 5 Swakelola
stunting/gizi buruk 3. Waktu pelaksanaan (jika ada
kasus)

4. Pembuatan laporan akhir

5. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)

1. Persiapan administrasi

Biaya transport calon pendonor darah 2. Pelaksanaan kegiatan


a. untuk mendukung P4K dari dan /ke Dokumen 5 Swakelola
UPTD 3. Waktu pelaksanaan (jika ada
kasus)

4. Pembuatan laporan akhir

1. Persiapan administrasi
Rapat koordinasi dengan OPD /
perangkat desa dan masyarakat 2. Pelaksanaan kegiatan
terkait Perencanaan Persalinan dan
b. Dokumen 2 Swakelola
Pencegahan Komplikasi (P4K),
termasuk pemantauan ibu hamil risiko 3. Waktu pelaksanaan (Feb & Agust)
tinggi.
4. Pembuatan laporan akhir

6. Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA

1. Persiapan administrasi

2. Pelaksanaan kegiatan
Pelacakan dan pelaporan kematian
a. dan pelaksanaan otopsi verbal Dokumen 1 Swakelola
kematian Ibu dan bayi/balita 3. Waktu pelaksanaan (jika ada
kasus)

4. Pembuatan laporan akhir


1. Persiapan administrasi

2. Pelaksanaan kegiatan
b. Rapat validasi dan evaluasi data Gikia Dokumen 2 Swakelola
3. Waktu pelaksanaan (Juni & Des)

4. Pembuatan laporan akhir

7. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin, Pasangan Usia Subur (PUS)

1. Persiapan administrasi
Pelaksanaan penyuluhan dan
pelayanan KB, praktik P2GP dan 2. Pelaksanaan kegiatan
kesehatan reproduksi, pencegahan
a. Dokumen 1 Swakelola
kekerasan pada perempuan dan anak
dan kesehatan penyandang 3. Waktu pelaksanaan (Februari)
disabilitas.
4. Pembuatan laporan akhir

1. Persiapan administrasi

2. Pelaksanaan kegiatan
Rapat validasi dan evaluasi data usia
b. Dokumen 2 Swakelola
produktif dan lansia
3. Waktu pelaksanaan (Mar & Nov)

4. Pembuatan laporan akhir

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN

Waktu pelaksanaan kegiatan pada Dana Alokasi Khusus (Dak) Nonfisik Bidang Kesehatan Puskesmas Tahun
Anggaran 2024 adalah selama 1 (satu) tahun.

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya

Penurunan AKI-AKB dan percepatan perbaikan gizi masyarakat

Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan


1. Rp 83,200,000
Anak

Kunjungan lapangan bumil Kurang Energi Kronik, Anemia,


a. Bumil risti, bayi Berat Lahir rendah, dan Bayi Balita dengan Rp 23,200,000
masalah Gizi

Kunjungan pembinaan pelayanan ANC, persalinan, PNC


b. Rp 60,000,000
bagi posyandu prima, praktik mandiri, dan posyandu

Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu


2. Rp 34,800,000
Balita)

a. Pelaksanaan kelas Ibu hamil Rp 17,400,000

b. Pelaksanaan kelas Ibu balita Rp 17,400,000


Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan
3. Rp 76,200,000
Remaja

Pembinaan pelayanan Usaha Kesehatan Sekolah di Tingkat


a. Rp 38,400,000
SD, SMP dan SMA sederajat

Penjaringan skrining kesehatan pada anak usia sekolah


b. Rp 9,600,000
dan remaja

Pendampingan dan evaluasi pelaksanaan pemberian TTD


c. Rp 10,800,000
pada remaja putri di sekolah

Pelayanan kesehatan pada anak remaja di posyandu


d. Rp 17,400,000
remaja

4. Pemantauan Tumbuh Kembang Balita Rp 23,950,000

Lokakarya pembuatan SOP tatalaksana balita dengan


a. masalah gizi dan tumbuh kembang: weight faltering, gizi Rp 5,750,000
kurang, gizi buruk, stunting termasuk rujukan

b. Pendampingan pemberian MP ASI dan ASI Eksklusif Rp 11,600,000

c. Pendampingan rujukan balita stunting/gizi buruk Rp 6,600,000

Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan


5. Rp 18,300,000
Komplikasi (P4K)

Biaya transport calon pendonor darah untuk mendukung


a. Rp 3,200,000
P4K dari dan /ke UPTD

Rapat koordinasi dengan OPD / perangkat desa dan


masyarakat terkait Perencanaan Persalinan dan
b. Rp 15,100,000
Pencegahan Komplikasi (P4K), termasuk pemantauan ibu
hamil risiko tinggi.

6. Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA Rp 8,650,000

Pelacakan dan pelaporan kematian dan pelaksanaan otopsi


a. Rp 1,450,000
verbal kematian Ibu dan bayi/balita

b. Rapat validasi dan evaluasi data Gikia Rp 7,200,000

Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon


7. Rp 30,400,000
Pengantin, Pasangan Usia Subur (PUS)
Pelaksanaan penyuluhan dan pelayanan KB, praktik P2GP
dan kesehatan reproduksi, pencegahan kekerasan pada
a. Rp 14,800,000
perempuan dan anak dan kesehatan penyandang
disabilitas.

b. Rapat validasi dan evaluasi data usia produktif dan lansia Rp 15,600,000

Total Rp 275,500,000

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir


Kepala UPT Puskesmas Tanjung Medang
Kecamatan Rupat Utara
dr. RATNA SARI LINA, Sp. KKLP
NIP. 19770611 200904 2 001

Anda mungkin juga menyukai