Anda di halaman 1dari 13

PEMERINTAH KABUPATEN DHARMASRAYA

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KOTO BARU

TERM OF REFERENCE (TOR)


KEBIJAKAN UMUM ANGGARAN (KUA) BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK)
TAHUN ANGGARAN 202

: Batas kecamatan

: Batas Nagari

: Puskesmas

Pustu/Poskesri

KERANGKA ACUAN KERJA / TERM OF REFERENCE


PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PUSKESMAS
DANA ALOKASI KHUSUS ( DAK ) NON FISIK BIDANG KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2023

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
a. Peraturan Menteri Kesehatan ( PMK No 2 Tahun 2022 ) tentang petunjuk teknis
penggunaan Dana Alokasi Khusus ( DAK ) Non Fisik bidang kesehatan tahun
anggaran 2022
b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2022 tentang
perubahan atas peraturan menteri kesehatan Nomor 2 tahun 2022 tentang petunjuk
teknis penggunaan dana alokasi khusus Non Fisik bidang kesehatan tahun anggaran
2023
c. Pemetaan menu dan rincian kegiatan DAK Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun
Anggaran 2023 merupakan upaya sinkronisasi urusan pemerintahan bidang
kesehatan yang tertuang dalam surat pemberitahuan menu dan rincian DAK Non
Fisik bidang kesehatan tahun 2023 No.PR.01.01/I/7997/2022
d. Salah satu tujuan pemetaan menu dan rincian kegiatan DAK Non Fisik Bidang
Kesehatan TahunAnggaran 2023 adalah untuk mempermudah daerah dalam
perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan serta pelaporan penggunaaan DAK Non
Fisik Bidang Kesehatan.
2. Gambaran Umum
Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia dan merupakan modal setiap
warganegara dan setiap bangsa dalam mencapai tujuannya dan mencapai
kemakmuran. Seseorang tidak bias memenuhi seluruh kebutuhan hidupnya jika dia
berada dalam kondisi tidak sehat. Sehingga kesehatan merupakan modal setiap individu
untuk meneruskan kehidupannya secara layak. Pemerintah Kabupaten Dharmasraya
mempunyai tanggungjawab untuk menjamin perlindungan kesehatan setiapwarganya.
BOK adalah bantuan dana dari pemerintah melalui Kementerian Kesehatan dalam
membantu pemerintah kabupaten / kota untuk melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai
Estándar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan menuju Millenium Development
Goals (MDGs), dengan meningkatkan kinerja Puskesmas dan jaringannya serta
Poskesdes dan Posyandu dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan promotif dan
preventif.
Pemanfaatan dana BOK harus berdasarkan hasil perencanaan yang disepakati dalam
Lokakarya Mini Puskesmas yang diselenggarakan secara rutin, periodik
bulanan/tribulanan sesuai kondisi di wilayah Puskesmas.
Pemanfaatan dana BOK digunakan untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan
secara menyeluruh untuk meningkatkan derajat kesehatan sesuai dengan stándar
pelayanan Minimal ( SPM ) .Pemanfaatan dana BOK th 2023 meliputi kegiatan UKM
Esensial Primer, Pemberian PMT Lokal. Insentif tenaga UKM Puskesmas dan
Manajemen Puskesmas
Dengan Uraian Kegiatan sebagai berikut :

N Rincian Menu/ Komponen Uraian


o
1 UKM ESENSIAL PRIMER
a Penurunan AKI AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat
1) Surveilans Kesehatan Gizi dan Mencakup kegiatan autopsi verbal kematian ibu dan
KIA bayi yang merupakan kegiatan untuk menelusuri
kembali sebab kesakitan dan kematian ibu dan
perinatal dengan tujuan mencegah kesakitan dan
kematian yang akan datang, dan juga mencakup
rapat validasi data gizi dan KIA yang bertujuan
untuk memvalidasi data pada laporan gizi dan KIA
yang dibuat puskesmas dan bidan desa sama.
2) Pelayanan Kesehatan Reproduksi Kegiatan meliputi rapat koordinasi program di KUA,
Bagi Calon Pengantin, Pasangan pelaksanaan bimbingan konseling pra nikah dan
Usia Subur pelaksanaan penyuluhan pada perempuan dan anak,
dan pelayanan KB, dimana semua kegiatan ini
bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan
bukan hanya saat kehamilan saja tetapi harus
dilakukan sejak dini yaitu sejak masa remaja,
dewasa muda/calon pengantin dan wanita usia subur
dengan harapan calon pengantin dan Pasangan Usia
Subur(PUS) siap menjalani masa kehamilan,
persalinan,nifas dan menyusui secara sehat serta
melahirkan generasi yang berkualitas.
3) Pelayanan Kelas Ibu Hamil, Kelas Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu hamil
Ibu Balita dengan umur kehamilan antara 4 minggu s.d 36
minggu (menjelang persalinan) dengan jumlah
peserta maksimal 10 orang. Di kelas ini ibu hamil
belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman
tentang kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh
dan sistematis serta dilaksanakan secara terjadwal
dan berkesinambungan yang difasilitasi oleh tenaga
kesehatan/bidan dengan menggunakan paket kelas
ibu hamil yaitu buku KIA,lembar balik,pedoman
pelaksanaan kelas ibu hamil,pegangan fasilitator dan
buku senam ibu hamil.
Kelas ibu balita adalah kelas para ibu yang
mempunyai anak berusia antara 0 sampai 5 tahun
secara bersama-sama berdiskusi, tukar pendapat,
tukar pengalaman akan pemenuhan pelayanan
kesehatan, gizi dan stimulasi pertumbuhan dan
perkembangan anak yang di fasilitasi oleh bidan dan
tenaga kesehatan lainnya seperti petugas gizi dan
gigi.
4) Program Perencanaan Persalinan Meliputi rapat koordinasi dengan OPD terkait P4K,
dan Pencegahan Komplikasi ( P4K ) pemantauan ibu hamil resti, dan biaya transport
pendonor darah untuk mendukung kegiatan P4K.
Dimana tujuan program P4K merupakan salah satu
upaya percepatan penurunan angka kematian ibu dan
bayi baru lahir melalui peningkatan akses dan mutu
pelayanan antenatal, pertolongan persalinan,
pencegahan komplikasi dan keluarga berencana oleh
bidan.
5) Pemantauan Tumbuh Kembang Kegiatan untuk menemukan secara dini adanya
Harian Balita penyimpangan pertumbuhan (status gizi kurang atau
buruk, anak pendek), penyimpangan perkembangan
(terlambat bicara), dan penyimpangan mental
emocional anak (gangguan konsentrasi dan hiper
aktif) yang meliputi kegiatan pendampingan rujukan
balita gizi buruk,validasi status gizi balita dan
lokakarya pembuatan SOP masalah gizi dan tumbuh
kembang balita.
6) Kunjungan lapangan Pelayanan Meliputi pembinaan pelayanan ANC dan persalinan
Kesehatan Ibu dan Anak pada praktik bidan desa, bidan mandiri dan
posyandu yang bertujuan agar pelayanan anc dan
persalinan lebih berkualitas dengan melengkapi
pemeriksaan kehamilan oleh dokter, pemeriksaan
gigi. Laboratorium,konseling serta pemberian asam
folat. serta kunjungan bumil kek,anemia,bumil resti,
bertujuan untuk memantau perkembangan kesehatan
bumil resti agar nanti saat persalinan bumil resti
tidak bermasalah kesehatannya, ibu dan bayi
selamat, begitupun dengan balita yang terdeteksi
gizi kurang agar terhindar dari stunting.
7) Pelayanan Kesehatan Pada Anak Pelayanan Murid Kelas 1 sampai Kelas 9 dan Usia 7
Usia Sekolah dan Remaja - 15 Tahun di Luar Sekolah yang mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar meliputi:
Skrining kesehatan ( Penilaian Status gizi, Penilaian
Tanda Vital, penilaian kesehatan gigi dan mulut dan
penilaian ketajaman indera ) dan tindak lanjut hasil
skrining kesehatan.
b Upaya Deteksi Dini,Preventif dan Respons Penyakit
1)Deteksi dini faktor resiko dan Kegiatan untuk menemukan secara dini penyakit
penyakit tidak menular di tidak menular ( Hipertensi, Diabetes, Asam Urat,
masyarakat Kolesterol, Jantung dll ) Pemeriksaan yang
dilakukan meliputi pemeriksaan tekanan darah, cek
gula darah, cek asam urat dan cek kolesterolyang
dilakukan di setiap Posbindu yang ada di wilayah
kerja Puskesmas.
2)Penemuan kasus aktif dan Penyakit menular masih menjadi masalah besar
pemantauan pengobatan penyakit kesehatan masyarakat yang dapat menimbulkan
menular, serta program pemberian kesakitan, kematian, dan kecacatan yang tinggi
obat pencegahan massal (POPM) sehingga perlu dilakukan penyelenggaraan
penanggulangan melalui upaya pencegahan,
pengendalian, dan pemberantasan yang efektif dan
efisien. Kegiatan penemuan kasus aktif penyakit
menular gencar dilaksanakan di masyarakat
bertujuan agar bisa ditanggulangi sejak dini serta
pemberian obat pencegahan secara massal.
3)Penemuan kasus aktif TBC Penemuan kasus aktif TBC melalui pelacakan dari
orang - orang yang kontak dengan pasien TBC
untuk menemukan terduga TBC dari pintu ke pintu,
kontak yang terduga TBC yang ada keluhan akan di
rujuk ke layanan kesehatan untuk pemeriksaan
lanjutan dan bila terdiaknosa TBC, akan diberikan
pengobatan yang tepat dan sedini mungkin.
4)Pemberdayaan masyarakat serta Kegiatan di fokuskan kepada Pembinaan upaya
pembinaan kader kesehatan dalam survailans berbasis masyarakat, kedaruratan
penanggulangan permasalahan P2P kesehatan dan penanggulangan bencana sereta
dan penyehatan lingkungan penyehatan lingkungan. Survailans berbasis
masyarakat adalaha pengamatan dan pencatatan
penyakit yang di selenggarakan oleh masyarakat
( Kader )
5) Pelaksanaan STBM untuk Upaya untuk meningkatkan kesadaran kelompok
Desa/kelurahan prioritas masyarakat untuk menggunakan jamban sehat.
6)Inspeksi kesehatan lingkungan di Kegiatan meliputi Kunjungan ke TPP TFU sarana air
TPP, TFU, sarana air minum dan minum dan fasyankes, kegiatan yang dilakukan
fasyankes memeriksa kebersihan Air yang digunakan di tempat
- tempat umum tersebut.
7)Pengiriman spesimen penyakit Pada Kasus Penyakit menular dan penyakit
menular tertentu dan penyakit berpotensi KLB, Petugas Survailans Puskesmas
berpotensi KLB ke laboratorium melakukan pengambilan spesimen dan mengirimkan
rujukan daerah di kabupaten/kota ke laboratorium rujukan,
8)Pelayanan Imunisasi Imunisasi adalah program pencegahan penyakit
menular yang dilakukan dengan pemberian vaksin.
Dengan pemberian vaksin ini, maka orang akan
menjadi resisten terhadap penyakit tertentu.
Imunisasi dapat dilakukan sejak bayi hingga di
bangku sekolah. Ada pun jenis - jenis imunisasi yang
wajib meliputi Hepatitis B, BCG, DPT, Polio dan
Campak. Pelayanan Imunisasi bisa di peroleh di
Posyandu yang berada di wilayah kerja puskesmas.
9)Penyelidikan dan respon kasus KLB adalah peningkatan kejadian penyakit yang
atau kejadian luar biasa (KLB) melebihi ekspektasi normal secara mendadak pada
suatu komunitas, dibatasi tempat dan periode waktu
tertentu. Langkah - langkah yang dilakukan dalam
penyelidikan KLB di antara nya : persiapan
investigasi di lapangan, memastikan adanya wabah,
memastikan diagnosis, epidemiologi deskriptif,
membuat hipotesis, menilai hipotesis, memperbaiki
hipotesis, melaksanakn pengendalian dan
pencegahan, menyampaiak hasil penyelidikan /
laporan KLB.
10)Survei dan pengendalian vektor Survei dan pengendalian vektor adalah pengamatan
penyakit menular di masyarakat vektor secara sistematis dan terus menerus dalam hal
kemampuannya sebagai penular penyakit yang
bertujuan sebagai dasar untuk memahami dinamika
penularan penyakit dan upaya pengendaliannya.
Vektor yang menimbulkan wabah di lingkungan
masyarakat antara lain Nyamuk, lalat, kecoa, pinjal,
dan tikus.
c Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat ( Germas )
1)Pelaksanaan Germas di tingkat Germas adalah sebuah gerakan yang bertujuan untuk
kecamatan/wilayah puskesmas memasyarakatkan budaya hidup sehat serta
meninggalkan kebiasaan dan prilaku masyarakat
yang kurang sehat. Pelaksanaan Kegiatan nya
meliputi:
1. Pemeriksaan kebugaran jasmani tingkat
kecamatan
2. Senam bumil, lansia dan kelompok komorbid
3. Pemeriksaan kesehatan berkala, pengukuran
obesitas melalui UKBM ( Posbindu, Posyandu
Lansia, Kaang Taruna dll)
4. Penyebarluasan Informasi melalui media spesifik

lokal/ tradisional.
2. PMT Lokal
1)Pemberian makanan tambahan Status gizi yang baik merupakan salah satu faktor
(PMT) berbahan pangan lokal bagi penentu keberhasilan pembangunan kesehatan yang
ibu hamil KEK dan balita gizi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
kurang pembangunan nasional secara keseluruhan. Ibu
hamil dan balita merupakan kelompok rawan gizi
yang sangat perlu mendapat perhatian khusus karena
dampak negatif yang ditimbulkan apabila menderita
kekurangan gizi.
Pemenuhan gizi dalam pemberian makanan
tambahan lokal bagi ibu hamil dan balita merupakan
salah satu strategi dalam mengatasi masalah gizi.
Prinsip Pemberian Makanan Tambahan Lokal adalah
sebagai berikut : a. Pemberian makanan tambahan
lokal merupakan kegiatan di luar gedung Puskesmas
dengan pendekatan pemberdayaan masyarakat yang
dapat diintegrasikan dengan kegiatan lintas program
dan sektor terkait lainnya. 7 b. Pemberian makanan
tambahan lokal ini sebagai contoh menu lengkap
sekali makan (makan siang) bagi ibu hamil dan
balita yang diharapkan dapat diterapkan dalam
penyediaan makanan sehari-hari di keluarga. c.
Bentuk makanan tambahan lokal adalah makanan
lengkap, sesuai dengan ”Isi Piringku” dan Pedoman
Gizi Seimbang terdiri dari sumber Karbohidrat,
Protein Hewani dan Nabati, Lemak, Vitamin dan
Mineral. d. Pemberian makanan tambahan lokal
pada sasaran harus disertai dengan penguatan KIE
(Komunikasi, Informasi, dan Edukasi).
3. Insentif Tenaga UKM di Puskesmas

Insentif tenaga UKM di Puskesmas Insentif UKM merupakan pemberian Imbalan di luar
gaji bersifat material kepada petugas puskesmas
yang melaksanakan manajemen dan kegiatan UKM
sebagai kompensasi atas kesediaan nya untuk
melakukan kegiata UKM serta untuk meningkatkan
pencapaian SPM.
4. Manajemen Puskesmas
Upaya penguatan perencana Kegiatan lokakarya mini bulanan diadakan sebanyak 12
melalui mini lokakarya kali dan lokakarya mini tri bulanan 4 kali dalam kurun
waktu satu tahun, metode pelaksanaan dilakukan secara
daring, dengan komponen pembiayaan konsumsi dan
transport bagi peserta dari luar puskesmas dan juga
langganan internet untuk pendukung aplikasi ILP dan
ASIK.

B. PENERIMA MANFAAT
No Nama Kegiatan Jumlah Penerima Manfaat
1 Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA 10 Keg Ibu NIfas dan Balita
2 Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon 10 Keg PUS, Perempuan dan anak,
Pengantin, Pasangan Usia Subur Perempuan dan anak
penyandang disbilitas
3 Pelayanan Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita 80 Keg Ibu hamil dan Ibu balita
4 Program Perencanaan Persalinan dan 32 Keg Ibu Hamil
Pencegahan Komplikasi ( P4K )
5 Pemantauan Tumbuh Kembang Harian Balita 32 Keg Balita
6 Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu 69 Keg Bumil Kek, Anemia, Bumil
dan Anak Resti, Bayi dg BBLR,
Balita dengan masalah Gizi
7 Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah 38 Keg Anak Usia Sekolah dan
dan Remaja Remaja
8 Deteksi dini faktor resiko dan penyakit tidak 135 Keg Masyarakat dan Anak Usia
menular di masyarakat Sekolah
9 Penemuan kasus aktif dan pemantauan 15 Keg Masyarakat dan Anak Usia
pengobatan penyakit menular, serta program Sekolah
pemberian obat pencegahan massal (POPM)
10 Penemuan kasus aktif TBC 24 Keg Masyarakat
11 Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan 4 Keg Masyarakat
kader kesehatan dalam penanggulangan
permasalahan P2P dan penyehatan lingkungan
12 Pemicuan STBM 38 Keg Masyarakat
13 Inspeksi kesehatan lingkungan di TPP, TFU, 73 Keg TPP,TFU dan DAM
sarana air minum dan fasyankes
14 Pengiriman spesimen penyakit menular tertentu 15 Keg Masyarakat
dan penyakit berpotensi KLB ke laboratorium
rujukan daerah di kabupaten/kota
15 Pelayanan Imunisasi 51 Keg Masyarakat dan Anak Usia
Sekolah
16 Penyelidikan dan respon kasus atau kejadian luar 24 Keg Masyarakat
biasa (KLB)
17 Pelaksanaan Germas di tingkat 4 Keg Masyarakat
kecamatan/wilayah puskesmas
18 Pemberian makanan tambahan (PMT) berbahan 7020 Ibu Hamil KEK dan Balita
pangan lokal bagi ibu hamil KEK dan balita gizi Keg Gizi Kurang
kurang
19 Insentif tenaga UKM di Puskesmas 12 Keg Manajemen dan Pengelola
Program UKM
20 Upaya penguatan perencana melalui mini 16 Keg Manajemen, Pengelola
lokakarya Program, staf Puskesmas
dan Lintas Sektor

C. STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN

N Rincian Menu / Output Metode Tahapan Pelaksana


o Komponen Satuan Volu Pelaksanaan
me
1 UKM Esensial Primer
a Penurunan AKI AKB dan Perbaikan Gizi Masyarakat
Surveilans Laporan 1 Swakelola Perencanaan kegiatan
Kesehatan Gizi dan Pelaksanaan kegiatan
KIA Waktu pelaksanaan jan sd
Des
Evaluasi kegiatan
Pelaporan kegiatan
Pelayanan Kesehatan Laporan 1 Swakelola Perencanaan kegiatan
Reproduksi Bagi Pelaksanaan kegiatan
Calon Pengantin, Waktu pelaksanaan jan sd
Pasangan Usia Subur Des
Evaluasi kegiatan
Pelaporan kegiatan
Pelayanan Kelas Ibu Laporan 1 Swakelola Perencanaan kegiatan
Hamil, Kelas Ibu Pelaksanaan kegiatan
Balita Waktu pelaksanaan jan sd
Des
Evaluasi kegiatan
Pelaporan kegiatan
Program Perencanaan Laporan 1 Swakelola Perencanaan kegiatan
Persalinan dan Pelaksanaan kegiatan
Pencegahan Waktu pelaksanaan jan sd
Komplikasi ( P4K ) Des
Evaluasi kegiatan
Pelaporan kegiatan
Pemantauan Tumbuh Laporan 1 Swakelola Perencanaan kegiatan
Kembang Harian Pelaksanaan kegiatan
Balita Waktu pelaksanaan jan sd
Des
Evaluasi kegiatan
Pelaporan kegiatan
Kunjungan lapangan Laporan 1 Swakelola Perencanaan kegiatan
Pelayanan Kesehatan Pelaksanaan kegiatan
Ibu dan Anak Waktu pelaksanaan jan sd
Des
Evaluasi kegiatan
Pelaporan kegiatan
Pelayanan Kesehatan Laporan 1 Swakelola Perencanaan kegiatan
Pada Anak Usia Pelaksanaan kegiatan
Sekolah dan Remaja Waktu pelaksanaan jan sd
Des
Evaluasi kegiatan
Pelaporan kegiatan
b Upaya Deteksi Dini,Preventif dan Respons Penyakit
Deteksi dini faktor Laporan 1 Swakelola Perencanaan kegiatan
resiko dan penyakit Pelaksanaan kegiatan
tidak menular di Waktu pelaksanaan jan sd
masyarakat Des
Evaluasi kegiatan
Pelaporan kegiatan
Penemuan kasus aktif Laporan 1 Swakelola Perencanaan kegiatan
dan pemantauan Pelaksanaan kegiatan
pengobatan penyakit Waktu pelaksanaan jan sd
menular, serta Des
program pemberian Evaluasi kegiatan
obat pencegahan Pelaporan kegiatan
massal (POPM)
Penemuan kasus aktif Laporan 1 Swakelola Perencanaan kegiatan
TBC Pelaksanaan kegiatan
Waktu pelaksanaan jan sd
Des
Evaluasi kegiatan
Pelaporan kegiatan
Pemberdayaan Laporan 1 Swakelola Perencanaan kegiatan
masyarakat serta Pelaksanaan kegiatan
pembinaan kader Waktu pelaksanaan jan sd
kesehatan dalam Des
penanggulangan Evaluasi kegiatan
permasalahan P2P Pelaporan kegiatan
dan penyehatan
lingkungan
Inspeksi kesehatan Laporan 1 Swakelola Perencanaan kegiatan
lingkungan di TPP, Pelaksanaan kegiatan
TFU, sarana air Waktu pelaksanaan jan sd
minum dan fasyankes Des
Evaluasi kegiatan
Pelaporan kegiatan
Pengiriman spesimen Laporan 1 Swakelola Perencanaan kegiatan
penyakit menular Pelaksanaan kegiatan
tertentu dan penyakit Waktu pelaksanaan jan sd
berpotensi KLB ke Des
laboratorium rujukan Evaluasi kegiatan
daerah di Pelaporan kegiatan
kabupaten/kota
Pelayanan Imunisasi Laporan 1 Swakelola Perencanaan kegiatan
Pelaksanaan kegiatan
Waktu pelaksanaan jan sd
Des
Evaluasi kegiatan
Pelaporan kegiatan
Penyelidikan dan Laporan 1 Swakelola Perencanaan kegiatan
respon kasus atau Pelaksanaan kegiatan
kejadian luar biasa Waktu pelaksanaan jan sd
(KLB) Des
Evaluasi kegiatan
Pelaporan kegiatan
Survei dan Laporan 1 Swakelola Perencanaan kegiatan
pengendalian vektor Pelaksanaan kegiatan
penyakit menular di Waktu pelaksanaan jan sd
masyarakat Des
Evaluasi kegiatan
Pelaporan kegiatan

c Upaya Gerakan Masyaraka Hidup Sehat ( Germas )


Pelaksanaan Germas Laporan 1 Swakelola Perencanaan kegiatan
di tingkat Pelaksanaan kegiatan
kecamatan/wilayah Waktu pelaksanaan jan sd
puskesmas Des
Evaluasi kegiatan
Pelaporan kegiatan
2. PMT Lokal

Pemberian makanan Laporan 1 Swakelola Perencanaan kegiatan


tambahan (PMT) Pelaksanaan kegiatan
berbahan pangan Waktu pelaksanaan jan sd
lokal bagi ibu hamil Des
KEK dan balita gizi Evaluasi kegiatan
kurang Pelaporan kegiatan
3. Insentif Tenaga UKM di Puskesmas

Insentif tenaga UKM Laporan 1 Swakelola Perencanaan kegiatan


di Puskesmas Pelaksanaan kegiatan
Waktu pelaksanaan jan sd
Des
Evaluasi kegiatan
Pelaporan kegiatan
4. Manajemen Puskesmas

Upaya penguatan Laporan 1 Swakelola Perencanaan kegiatan


perencana melalui Pelaksanaan kegiatan
mini lokakarya Waktu pelaksanaan jan sd
Des
Evaluasi kegiatan
Pelaporan kegiatan

D. KURUN WAKTU PELAKSANAAN KELUARAN


Pelaksanaan kegiatan program dari Dana AnggaranKhusus ( DAK ) Non
Fisik bidangkesehatan di laksanakan selama 1 Tahun dari Bulan Januari sd
Desember 2023.

E. BIAYA YANG DI PERLUKAN


Biaya yang di perlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional
Kesehatan Puskesmas Sitiung I tahun 2023 sebesar Rp 1.078.093.486,-
( Satu Miliar Tujuh Puluh Delapan Juta Sembilan Puluh Tiga Ribu Empat
Ratus Delapan Puluh Enam Rupiah ).
Dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut :
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya
1 UKM Esensial Primer Rp 600.000.000
a)Penurunan AKI/AKB dan Perbaikan Gizi Rp 204.020.000
Masyarakat
b)Upaya Deteksi Dini, Preventif dan Respon Penyakit Rp 210.140.000
c)Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Rp 185.840.000
2 PMT Lokal Rp 252.030.000
Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan Rp 246.750.000,-
lokal bagi ibu hamil KEK
Pelatihan tim pelaksana dalam penyiapan pemberian Rp 5.280.000,-
makanan tambahan
3 Insentif Tenaga UKM di Puskesmas Rp 182.723.486,-
4 Manajemen Puskesmas Rp43.340.000 ,-
Upaya penguatan perencana melalui mini lokakarya Rp 39.740.000,-
Paket Internet Puskesmas dan Pustu Rp3.600.000 ,-

Rincian Anggaran Biaya ( RAB ) terlampir

Kepala UPT Puskesmas Koto baru

(dr.Anton susilo )
Nip : 19870707 201704 1002

Anda mungkin juga menyukai