Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PROVINSI


DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK BIDANG KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2022

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
Berisi dasar hukum pelaksanaan kegiatan bersumber DAK Nonfsik
2. Gambaran Umum
Berisi gambaran umum terkait kondisi kesehatan di daerah dan program-program prioritas
kesehatan di daerah dana arah pemanfaatan DAK Nonfisik berdasarkan prioritas kegiatan.

Menguraikan masing-masing rincian menu kegiatan, milsalnya:


No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian
1 Upaya Penurunan AKI-AKB
.a. Penyelenggaraan kelas ibu Kelas Ibu Hamil merupakan sarana untuk belajar
hamil secara online/offline bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil, dalam

bentuk tatap muka dalam kelompok, Penyelenggaraan


dilaksanakan disetiap desa yang dihadiri oleh ibu hamil
dg usia kehamilan antar 20 mg sampai 36 mg dengan
jumlah peserta maksimal 10 orang yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu
mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan,
perawatan nifas, perawatan bayi baru lahir, mitos,
penyakit menular dan akte kelahiran.
b. Penyelenggaraan kelas ibu Merupakan pertemuan ibu bayi dan balita dengan usia 0-
Balita secara online/offline
5 tahun, yang secara bersama – sama berdiskusi,tukar
pendapat,tukar pengalaman dengan bimbingan fasilitator
dengan menggunakan buku KIA.Harapannya dengan
dilaksanakan kelas ibu balita akan meningkatkan
pengetahuan ibu tentang pelayanan kesehatan,gizi dan
stimulasi pertumbuhan dan perkembangan pada bayi dan
balita.
c. Pertemuan BINTEK PKD Merupakan kegiatan bimbingan teknis dari Dinas
oleh DINKES
kesehatan kabupaten kepada bidan desa melalui
pemantauan administrasi di PKD,peningkatkan
skil/ketrampilan bidan desa dlm penanganan kasus
kebidanan,Denga bimbingan tekhnis kepada bidan
diharapankan bisa meningkatkan mutu pelayanan
KIA/KB dan menurunkan AKI dan AKB
d. Pelaksanaan Kemitraan Merupakan kegiatan pertemuan yang dilaksanakan untuk
Dukun Bayi di Puskesmas menjalin kemitraan antara dukun bayi dan bidan diwilayah
puskesmas .harapannya dengan kegiatan kemitraan bidan
dan dukun bisa terjalin kerja saama yang baik dalam
deteksi dini ibu hamil resiko tinggi, mencegah terjadinya
persalinan ditolong oleh dukun bayi,serta pencegahan
terjadinya kasus kesakitan maupun kematian pada ibu dan
bayi baru lahir.

e. Pelaksanaan Pemeriksaan Merupakan kegiatan pemeriksaan ibu hamil resiko tinggi


DSOG di Puskesmas oleh Dokter spesilais kebidanan yang dilaksanakan di
tingkat puskesmas dengan tujuan untuk deteksi dini
faktor resiko pada kehamilan agar bisa dilakukan
penanganan secara dini dan bisa dilakukan rujukan secara
cepat untuk meminimalisir terjadinya AKI dan AKB
f. Orientasi e-kohort Merupakan kegiatan sistem pemantauan terintegrasi
bagi ibu,bayi dan balita yang mencakup implementasi
pencatatan –el,pemantauan –el,dan pelaporan –el
pelayanan KIA berbasis teknologi informasi yang
menghasilkan kohort untuk keperluan pemantauan
kesehatan ibu,bayi dan balita

g. rapat koordinasi validasi dan


Merupakan pertemuan untuk memantau cakupan
evaluasi data PWS KIA pelayanan KIA di suatu wilayah kerja secara terus
menerus agar dapat dilakukan tindak lanjut yang cepat
dan tepat terhadap wilayah kerja yang cakupan
pelayanan KIA nya masih rendah ataupun wilayah yang
membutuhkan penanganan dan tindak lanjut secara
khusus
h. Pelacakan kasus hipotiroid Merupakan kegiatan kunjungan rumah yang dilakukan
kongenital oleh bidan berupa skrining/uji saring pada beberapa hari
pertama kehidupan bayi ( 48 jam – 72 jam ) untuk
memilah bayi yang menderita HK dari bayi yang
sehat.Kegiatan dilaksanakan berupa pengambilan
sample dan pengiriman sample ke dinas kesehatan
sehingga kasus hipotiroid kongenital terdeteksi lebih dini
i. Transport pengiriman Merupakan kegiatan pengiriman sample uji saring pada
sampel SHK dari FKTP ke BBL usia 48 sampai 72 jam ke Dinas Kesehatan
jasa pengiriman/DINAS sehingga kasus Hipotiroid Kongenital terdeteksi secara
dini dan bisa dilakukan penanganan sedini mungkin
untuk mencegah terjadinya gangguan pertumbuhan dan
perkembangan.

j. Program perencanaan dan Merupakan kegiatan yang difasilitasi oleh bidan sebagai
pencegahan komplikasi upaya percepatan penurunan AKI dan AKB. dengan cara
terintegrasi desa siaga meningkatkan peran aktif suami,keluarga dan
masyarakat untuk bisa merencanakan persalinan yang
aman.kegiatan yang dilakukan berupa pemasangan
stiker p4k dirumah ibu hamil
k. Pen yuluhan dan pelayanan KB Merupakan kegiatan berupa penyuluhan KB yang
di Posyandu/Posbindu PTM dilaksanakan oleh bidan di posyandu /posbindu bagi
PUS agar merencanakan kehamilan yang sehat dan
pelayanan kontrasepsi jangka panjang yang sesuai
dengan kondisi kesehatan nya

l. Kunjungan lansia restI Merupakan kegiatan kunjungan rumah kepada lansia


terutama lansia yang memiliki resiko ringgi kesehatan
/memiliki disabilitas sehingga ia tidak mampu hadir
diposyandu lansia ,kegiatn berupa pemeriksaan tekanan
darah,pengecekan kadar gula darah,cek kolesterol dan
asam urat serta konsultasi pola hidup sehat sehingga
mampu menjadi sarana preventif untuk kejadian penyakit
pada lansia dan meminimalisir kejadian yang lebih parah
bagi lansia yang memiliki disabilitas karena penyakitnya.
Pendampingan Posyandu Lansia Merupakan kegiatan pelayanan terpadu untuk
m. masyarakat ( pralansia dan lansia ) agar mendapatkan
pelayanan kesehatan yang memadai dengan
menggunakan sistim 5 meja sehingga para lansia
mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan
sesuai standar

n Pelaksanaan otopsi verbal Merupakan kegiatan pelacakan kasus kematian maternal


kematian maternal /neonatal berupa penelusuran rangkaian
neonatal(transportasi) peristiwa,keadaan gejala dan tanda penyakit melalui
wawancara dengan keluarga agar diketahui penyebab
kematian.

o. Transport petugas pelaksanaan Merupakan kegiatan sosialisasi dan pelaksanaan


sosialisasi dan skrinning IVA pemeriksaan IVA pada WUS agar bisa dilakukan deteksi
secara dini penyakit kangker pada cervik untuk
mengurangi mordibitas dan mortalitas dari penyakit
dengan pengobatan dini .

p. Kunjungan rumah bagi ibu Merupakan kegiatan pemantauan pada ibu


hamil,ibu nifas, neonates dan hamil,nifas,bayi dan balita yang mempunyai faktor resiko
bayi oleh tinggi agar bisa mendapatkan penanganan secara cepat
kader/mahasiswa/fasilitator/ten dan tepat untuk mengurangi AKI dan AKB
aga lainnya

2 Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat

a. Pendampingan pemantauan Merupakan kegiatan pemantauan pertumbuhan dan


pertumbuhan di Posyandu perkembangan bayi dan balita di wilayah posyandu serta
pemberian imunisasi dasar dan tambahan pada bayi dan balita
B. PENERIMA MANFAAT
Menggambarkan siapa penerima manfaat misalnya, ibu hamil, ibu bersalin, bayi baru lahir, kader
posyandu, tokoh masyakarakat, lintas sektor dan lain-lain.
No Nama Kegiatan Jumlah Penerima
Manfaat
1 Pertemuan/kunjungan lapangan dalam rangka verifikasi 200 Orang (petugas
pencatatan dan pelaporan yang dilakukan Dinkes Dinkes)
Kab/Kota dan Faskes di wilayahnya
2 Pertemuan dalam rangka pemantauan pelaksanaan 190 orang
AMPSR Orientasi Sistem lnformasi MatNeo, MPDN dan
e-Kohort
3

C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN


Output Metode Tahapan
No Rincian Menu/Komponen
Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksana
1 Upaya Penurunan AKI-AKB
a. Pertemuan/kunjungan Dokumen 2 Swakelola 1. Persiapan
lapangan dalam rangka Laporan Administrasi
verifikasi pencatatan dan 2. Pelaksanaan
pelaporan yang dilakukan Kegiatan
Dinkes Kab/Kota dan Faskes 3. Waktu
di wilayahnya Pelaksanaan
(februari-
april)
4. Pembuatan
Laporan
Akhir
b. Pertemuan dalam rangka
pemantauan pelaksanaan
AMPSR Orientasi Sistem
lnformasi MatNeo, MPDN
dan
e-Kohort
2. Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat
a. Konvergensi LP/LS dalam
upaya percepatan
perbaikan gizi masyarakat

b.
3. Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
a.
b.
Output Metode Tahapan
No Rincian Menu/Komponen
Satuan Volume Pelaksanaan Pelaksana
4. Upaya deteksi dini, preventil dan respons penyakit
a.
b.
5. Penguatan Mutu dan Akreditasi Laboratorium Kesehatan Daerah (Penyiapan
menuju standar BSL-2 dan akreditasi standar BSL-2)
a.
b.
6. Distribusi Obat, Vaksin Dan BMHP Dari lnstalasi Farmasi Provinsi Ke
lnstalasi Farmasi Kabupaten/Kota
a.
b.
7. Akselerasi Program lndonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarqa (PlS-PK)
a.
b.
8. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 19 (COVID-19)
a.
b.

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Menggambarkan kurun waktu pencapaian pelaksanaan kegiatan, misalnya 6 bulan atau 1 tahun

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Provinsi
sebesar Rp3.400.000.000,- (Tiga Milyar Empat Ratus Juta Rupiah) dengan kebutuhan per rincian
menu kegiatan sebagai berikut:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya


1 Upaya Penurunan AKI, AKB 750,000,000
2 Upaya Percepatan perbaikan gizi masyarakat 630,000,000

3 Upaya Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) 340,000,000

4 Upaya deteksi dini, preventil dan respons penyakit 720,000,000

Penguatan Mutu dan Akreditasi Laboratorium


5 Kesehatan Daerah (Penyiapan menuju standar BSL-2 154,000,000
dan akreditasi standar BSL-2)
Distribusi Obat, Vaksin Dan BMHP Dari lnstalasi 210,000,000
6
Farmasi Provinsi Ke lnstalasi Farmasi Kabupaten/Kota
Akselerasi Program lndonesia Sehat dengan 256,000,000
7
Pendekatan Keluarqa (PlS-PK)
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus 340,000,000
8
Disease 19 (COVID19)
Total 3.400.000.0000

Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

Kepala Dinas Kesehatan


Provinsi……

…………………………………
NIP

Anda mungkin juga menyukai