DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WIRADESA
Jln. Akhmad Yani Wiradesa Telp. 0285-4417121 Pekalongan 51152
e-mail : puskesmas.wiradesa@gmail.com
A. PENDAHULUAN
Kematian ibu menurut definisi WHO adalah kematian selama kehamilan atau dalam
periode 42 hari setelah berakhirnya kehamilan, akibat semua sebab yang terkait dengan atau
diperberat oleh kehamilan atau penangananannya, tetapi bukan disebabkan oleh kecelakaan /
cedera.
Berdasarkan survei Demografi dan Kesehatan (SDKI) tahun 2012, angka kematian ibu di
indonesia masih tinggi sebesar 359 per 100.000 kelahiran hidup, angka ini sedikit menurun jika
dibandingkan dengan SDKI tahun 1991, yaitu sebesar 390 per 100.000 kelahiran hidup. Angka
ini edikit menurun meskipun tidak terlalu signifikan. Target Global MDGs ( Millenium
Development Goals) ke 5 adalah menurunkan angka kemtaian ibu (AKI) menjadi 102 per
100.000 kelahiran hidup pada tahun 2015 belum tercapai sampai saat ini. Untuk mencapai
target diatas diperlukan upaya inovatif untuk mengatasi penyebab utama kematian ibu dan bayi,
serta adanya kebijakana sistem yang efektif dalam mengatasi berbagai kendala yang timbul
selama ini.
Pemerintah bersama masyarakat bertanggungjawab untuk menjamin bahwa setiap ibu
memiliki akses terhadap pelayanan kesehatan ibu yang berkualitas, mulaiu dari saat hamil,
pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan terlatih, dan perawatan pasca persalinan bagi ibu
dan bayi. Perawatan khusus dan rujukan jika terjadikomplikasi, seta akses terhadap keluarga
berencana. Disamping itu pentingnya melakukan intervensi lebih ke huluyakni kepada
kelompok remaja dan dewasa muda dalam upaya percepatan penurunan AKI.
Penyebab utama kematian ibu adalah adalah perdarahan pasca persalinan, Hipertensi,
infeksi, partus lama, pre eklampsia / eklampsia, persalinan macet dan abortus. Antenatal Care
(ANC) sebagai salah satu upaya pencegahan awal dari upaya mengidentifikasi faktor risiko
tinggo terhadap kehamilan dan persalnan juga dapat menurunkan anga kematian ibu serta
memantau keadaan janin. idealnya bila setiap wanita hamil mau memeriksaan kehamilannya,
yang bertujuan untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang mungkin ada atau timbul pada saat
kehamilan, persalinan dan nifas.
B. LATAR BELAKANG
Pengetahuan ibu dan keluarga tentang tanda-tanda bahaya kehamilan dapat
memberikan landasan yang kuat agar terwujudnya perilaku sehat dalam menekankan upaya
kesehatan promotif selama kehamilan. Di mana pengetahuan merupakan salah satu faktor
predisposisi yang dapat mempengaruhi perilaku manusia, termasuk di dalamnya dalah
perliku ibu hamil dalam memanfaatkan secara optimal fasilitas pelyanan kesehatan.
(Notoatmodjo,2007).
Pada tahun 2017 di wilayah kecamatan Wiradesa terdapat 2 kematian ibu nifas yang
disebabkan oleh preeklampsia/ eklampsia. Berdasarkan data diatas, maka puskesmas
wiradesa sebagai pelaksana Program EMAS mempunyai kegiatan inovatif untuk membantu
menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) dengan
mengadakan kegiatan penyuluhan ibu hamil resiko tinggi, pemeriksaan dan konsultasi ibu
resiko tinggi oleh Dsog serta penggalangan Donor Darah oleh keluarga ibu hamil.
Dalam rangka menurunkan AKI dan AKB di wilayah Puskesmas Wiradesa,
Puskesmas Wiradesa bekerjasama dengan Kecamatan mengadakan upaya inovatif yaitu
kegiatan penyuluhan ibu hamil resiko tinggi, pemeriksaan dan konsultasi ibu resiko tinggi
oleh Dsog serta penggalangan Donor Darah oleh keluarga ibu hamil yang akan
dilaksanakan di kecamatan Wiradesa mengadakan bersama dengan Pelantikan pengurus
Gema Setia ( Gerakan Masyarakat Stop Kematian Ibu dan Anak ) tingkat Kecamatan.
.
C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menurunkan Angka Kematian ibu dan Angka Kematian Bayi di wilayah Puskesmas
Wiradesa
2. Tujuan Khusus
a. Setelah dilakukan pemeriksaan ibu hamil resti oleh dsog, ibu hamil dan keluarga
keluarga mampu mengenal masalah kehamilan risiko tinggi dan penanganannya
c. Memberikan penyuluhan kesehatan tentang ibu hamil resiko tinggi pada ibu hamil
dan keluarganya.
d. Melakukan pengenalan dini Resiko Tinggi ibu hamil dengan berbagai macam
faktor resikonya.
PUS adalah singkatan dari Profesionalisme, Unggul dan Santun, mengandung arti bahwa
pelayanan kesehatan yang diberikan harus profesional, dilakukan oleh tenaga yang
berkompeten sesuai standart profesinya, Unggul dalam pengelolaan program dan Santun
dalam memberikan layanan
KES adalah singkatan dari Komitmen, Etika dan Semangat, mengandung arti bahwa
setiap staf dan karyawan harus berkomitmen tinggi untuk memberikan pelayanan yang
terbaik, beretika yang baik dalam berorganisasi, bersemangat dan memiliki motivasi untuk
maju.
MAS adalah singkatan dari Manusiawi, Asuh dan Simpati mengandung arti bahwa dalam
memberikan pelayanannya menjunjung tinggi nilai kemanusiaaan, memberikan pelayanan
dengan pola Asuh yang baik serta selalu simpatik sehingga minat masyarakat untuk
berkunjung di Puskesmas Wiradesa.
H. CARA PELAKSANAAN
3. Koordinasi dengan desa dan kader kesehatan untuk mendata ibu hamil resti yang akan di
undang
7. Evaluasi kegiatan
I. SASARAN
Ibu hamil resiko tinggi beserta keluarganya di wilayah Puskesmas Wiradesa yang berjumlah
48 bumil dan suami / pendamping yang berjumlah 48 orang.
K. BIAYA