Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA

(TERM OF REFERENCE)
PELACAKAN KEMATIAN BAYI
PUSKESMAS PASAR KEPAHIANG TAHUN 2015
Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Kesehatan
Unit Eselon I/II

Ditjen Bina Gizi dan KIA

Program

Bina Gizi dan KIA

Hasil (outcome)

Terselenggaranya Pelacakan Kematian Balita dalam rangka


pencapaian MDGs 4

Kegiatan

Pelacakan kasus kematian bayi

Indikator Kinerja Kegiatan

- 93 % Cakupan KN 1
- 93 % Cakupan KN 2
- 90 % Cakupan Pelaksanaan pelayanan kesehatan bayi

- 100 % gizi buruk ditangani


Jenis Keluaran (output)

Survey

Volume Keluaran (output)

2 kali 10 Desa

Satuan Ukur Keluaran (output) :

Desa

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Undang-undang Nomor 39 tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Lebong
dan Kabupaten Kepahiang di Propinsi Bengkulu (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 154,Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia);
b. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5063);
c. Undang-undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 33 tahun 2012 tentang Pemberian Asi Eksklusif
e. Keputusan Presiden Nomor 36 tahun 1990 tentang Pengesahan Convention on The
f.

Rights of The Child (Konvensi Hak-hak Anak);


Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2012 tentang

Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Kesehatan;


g. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741/ MENKES/Per/VIII/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
h. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/MENKES/SK/II/2004
tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat;

2. Gambaran Umum

Saat ini status kesehatan ibu dan anak di Indonesia masih jauh dari harapan,
ditandai dengan masih tingginya angka kematian ibu (AKI) yaitu 228 per 100,000
kelahiran hidup (SDKI, 2007). Kondisi Angka Kematian Bayi (AKB) tidak jauh berbeda,
saat ini kematian bayi sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup (SDKI, 2007) dan terjadi
stagnasi penurunan bila kita bandingkan dengan SDKI 2003 (35 per 1000 kelahiran
hidup).
Penyebab kematian terbesar berdasarkan Riskesdas 2007 untuk umur 0-6 hari
adalah gangguan pernapasan/asfiksia (35,9%) dan prematuritas dan bayi berat lahir
rendah (32,4%) dan sepsis (12%); umur 7-28 hari adalah sepsis (20,5%), kelainan
kongenital (18,1%), pneumonia 15,4 %, prematuritas dan BBLR (12,8%) dan RDS
(12,8%). Di Puskesma Pasar Kepahiang angka kematian neonatus pada tahun 2013
sebanyak 5 orang yang disebabkan oleh Intra Uterine Fetal Death (3 orang), Aspeksia (1
orang) sedangkan tahun 2014 sebanyak 8 kematian 4 orang di sebabkan IUVD, 1 orang
aspeksia, 2 orang BBLRS, 1 kelainan jantung.
Beberapa program penurunan AKI dan AKN di Indonesia telah dilakukan melalui
kebijakan Making Pregnancy Safer (MPS). Salah satunya adalah dengan meningkatkan
mutu dan menjaga kesinambungan pelayanan kesehatan ibu serta neonatal di tingkat
pelayanan dasar dan pelayanan rujukan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan
mengembangkan

konsep

Audit

Maternal

Perinatal/Neonatal

(AMP)

tingkat

Kabupaten/Kota yang telah dilaksanakan sejak tahun 1997, namun implementasi dari
kegiatan ini tidak diikuti dengan perbaikan pada kesehatan maternal-perinatal seperti
yang diharapkan. Ruang lingkup AMP yang dikembangkan dalam pedoman ini
mencakup audit untuk ibu, bayi pada masa perinatal, hingga neonatal.
AMP dapat dimanfaatkan untuk menggali permasalahan yang berperan atas
kejadian morbiditas maupun mortalitas yang berakar pada pasien/ keluarga, petugas
kesehatan, manajemen pelayanan, serta kebijakan pelayanan. Melalui kegiatan ini
diharapkan para pengelola program KIA di Kabupaten/Kota dan para pemberi pelayanan
di tingkat pelayanan dasar (puskesmas dan jajarannya) dan di tingkat pelayanan rujukan
(RS Kabupaten/Kota) dapat menetapkan prioritas untuk mengatasi faktor-faktor yang
berpengaruh tersebut sehingga dapat menurunkan angka kematian bayi dan angka
kematian Anak.
Berdasarkan pertimbangan diatas maka diperlukan suatu kegiatan Pelacakan
Kematian Balita atau Kegiatan penelusuran sebab- sebab kesakitan/ kematian maternal
dan perinatal dengan maksud untuk mencegah terjadinya kesakitan/ kematian yang
serupa di masa mendatang

3. Tujuan
a. Umum
Menentukan sebab dan faktor terkait dlm kesakitan dan kematian ibu dan perinatal
(3 terlambat & 4 terlalu) dalam rangka pencapaian MDGs 4.
b. Khusus
- Pembahasan analitik kasus obstetri & perinatal-neonatal secara teratur &

berkesinambungan
Pengidentifikasian penyebab kematian & mengkaji faktor- faktor penyebab
Pembelajaran, pembinaan, pelaporan & perencanaan terpadu
Penentuan rekomendasi, intervensi, strategi pembelajaran & pembinaan
Pemantauan, evaluasi dan pengembangan terhadap rekomendasi
Kesepakatan pemecahan masalah

B. Penerima Manfaat
Bayi di wilayah kerja Puskesmas Pasar Kepahiang
C. Strategi Pencapaian Keluaran
1. Metode Pelaksanaan
Petugas kesehatan datang ke desa untuk melakukan wawancara langsung kepada
keluarga balita yang meninggal mengenai identifikasi faktor yang dapat dicegah pada
kematian / kesakitan perinatal:

Masalah yang berhubungan dengan pasien (Sosial ekonomi, personal hygiene)

Masalah admnistratif, seperti: (transport, hambatan untuk mendapat layanan


kesehatan, kurangnya fasilitas pelayanan kesehatan untuk menangani keadaan
emergensi, kurangnya petugas, kurangnya ketrampilan petugas dalam tata
laksana kasus, serta komunikasi)

Standar

layanan

kesehatan,

penatalaksanaan,

pemantauan,

seperti:
rujukan

riwayat,

penilaian

dan

pemantauan

awal,

diagnosis,

lanjutan

ketersediaan obat, alat dan sarana kesehatan.


2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan
a. Tahapan Kegiatan
Tahapan pelaksanaan kegiatan Pelacakan Kematian Balita sebagai berikut :
1) Identifikasi & pelaporan kasus kematian
2) Registrasi & anonimasi
Diterima oleh sekretariat
Diregistrasi & dianonimasi oleh koordinator
3) Pemilihan kasus & pengkaji
4) Penggandaan & Pengiriman bahan kajian ke pengkaji
5) Pertemuan pengkajian kasus
6) Pendataan & Pengolahan Hasil Kajian
7) Pemanfaatan Hasil Kajian

b. Waktu Pelaksanaan
Matrix pelaksanaan kegiatan :
Kegiatan

Bulan
Mei

Pelacakan Kematian Bayi

Agustus

serta

D. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran


Kurun waktu pencapaian keluaran adalah dalam 1 (satu) tahun
E. Biaya
Biaya kegiatan Pelacakan Kematian Balita dibebankan pada BOK Puskesmas Pasar
Kepahiang tahun 2015

Mengetahui
Kepala Puskesmas Pasar Kepahiang

JAHIDIN, SKM
NIP. 19690514198031003

Pasar Kepahiang,
Pelaksana

Januari 2015

YETTI NURHANY, SKM


NIP.197909262006042016

Anda mungkin juga menyukai