Anda di halaman 1dari 17

 Pendidikan menyiapkan bidan yang siap praktik

sesuai dengan lingkup kerjanya


 Mampu bertanggung jawab sesuai dengan
kewenangan yang diberikan kepadanya
 Mempersiapkan calon bidan dengan pengetahuan
dan ketrampilan yang diperlukan untuk praktik
dengan aman dan efektif
 Mahasiswa sebagai calon bidan bekerja
bersama Bidan yang sudah
berpengalaman
 Bidan sebagai role model dalam praktik
 Bidan praktik tahu apa yang diajarkan
kepada mahasiswa.
 Merubah paradigma pelayanan
 Mengembalikan model praktik yang memperlihatkan
otonomi bidan
 Mengembalikan model praktik tradisional bidan
 Bidan menolong persalinan tanpa/ minimal intervensi
medik.
 Politikal strategis
 Bidan bekerjasama dengan wanita
Partnership dalam praktik Kebidanan
 Bidan memiliki pengetahuan, ketrampilan dan
pengalaman
 Wanita memiliki pengetahuan tentang kebutuhan
dirinya dan keluarga selama hamil dan pada waktu
melahirkan.
 Bidan dan wanita hamil saling mengenal dan saling
percaya
lanjutan
 Bidan memberi dukungan kepada wanita
untuk membuat keputusan tentang asuhannya
 Semua hal yang berkaitan dengan asuhan
harus dengan persetujuan wanita
 Partnership menunjukkan profesional status
dari bidan
Partnership dalam pelaksanaan
 Membuat sistem baru dalam persiapan registrasi
bidan
 Memutuskan apa yang menjadi kebutuhan dalam
pelayanan kebidanan
 Lingkup praktik sesuai ICM
 Bidan berkerja secara otonomi dalam lingkup
normal pelayanan kebidanan
 Bidan bekerjasama dgn dokter bila terjadi
komplikasi
 Bidan menolong pasien di rumah dan bila perlu
merujuk pasien ke rumah sakit.
Konsep Pendidikan Bidan
 Direct entry
 Untuk menjadikan seorang bidan yang mampu bekerja
secara otonomi dan memberikan dukungan kepada wanita
agar dia mapu untuk mengontrol proses kelahiran,
lingkungan belajarnya harus lepas dari sistem pelayanan
kesehatan yang didominasi dengan asuhan medik
 Dengan demikian walaupun perawat bisa diterima pada
pendidikan bidan dia harus mengikuti pendidikan yang sama
dengan direct entry midwives walaupun ada beberapa
kredit yang bisa diakui.
Kombinasi belajar teori dengan belajar
sambil bekerja
 Dua model dalam pendidikan
 Belajar teori di kelas, mempersiapkan mahasiswa dengan
landasan filosofi dan berpikir kritis.
 Belajar sambil bekerja, mahasiswa berkerja dan belajar
bersama bidan praktik dengan rasio satu bidan satu
mahasiswa.
 Mahasiswa tidak hanya belajar dari apa yang positif
dilihatnya tetapi juga memilih praktik yang tidak akan
mikerjakannya dikemudian hari.
Pelaksanaan partnership
 Mahasiswa belajar bagaimana praktik partnership
dengan wanita
 Partnership ini termasuk dalam pelayanan yang
berkesinambungan.
 Terjalin saling percaya diantara partner
Wanita: Student midwife partnership
 Masing2 mahasiswa memiliki sejumlah ibu yang akan terus dia follow-up
selama pendidikan
 Diharapkan mahasiswa dan ibu saling mengenal
 Mahasiswa akan mendampingi ibu sejak hamil sampai 6 minggu setelah
melahirkan
 Ketertibatan mahasiswa dalam pelayanan tergantung dari tingkat
pembelajaran mahasiswa dan negosiasi dengan wanita, bidan dan tenaga
kesehatan lainnya
 Mahasiswa mendapat kesempatan untuk mempelajari proses persalinan
dari kelahiran dari perspektif wanita sendiri. Dalam kesempatan ini juga
dipelajari penting berkomunikasi, kepercayaan, waktu, saling menguatkan
dan negosiasi dalam hubungan sebagai partner.
 Pelajaran yang didapat mahasiswa dari wanita sangat kuat dan akan
bertahan sepanjang karirnya sebagai bidan.
Student Midwife: Midwife Partnership
 Mahasiswa juga memiliki bidan yang akan bekerjasama dengannya
selama pendidikan
 Lama waktu bertambah sesuai dengan program. Pada akhir tahun
ketiga diharapkan mahasiswa mendapat kesempatan untuk
mempraktikan kompetensinya dan mengembangkan kepercayaan
dirinya sebagai bidan mandiri
 Bidan mempersiapkan model peran seperti yang dipelajarinya di
kelas
 Bidan mendukung dan mengarahkan mahasiswa sambil menjaga
keamanan pasien dengan mempertahankan standar praktik yang
tinggi
 Bidan terbuka terhadap semua pertanyaan mahasiswa dan
memembri jawaban yang jelas tentang praktiknya
 Pembelajaran praktik nyata dan kuat.
Student Midwife: Teacher Partnership
 Mahasiswa mendapat penjelasan tentang model peran yang
positif di kelas
 Guru bidan memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi
sehingga ia mampu berbagi pengetahuan yang up to date,
berdasarkan hasil penelitian, yang menantang dan relevan
dalam praktik
 Guru bidan mendapat pengakuan dari koleganya dan
mempertahankan pengetahuannya dalam tingkat tertentu
selam ia mengajar
 Dosen perlu juga mempunyai catatan singkat tentang pasien
sehingga ia dapat mendiskusikan setiap kasus dengan
mahasiswa dengan demikian dosen dapat bekerjasama
dengan mahasiswa seperti di kelas
 Dosen mempunyai peran yang penting sebagai sumber
pembelajaran bagi mahasiswa dalam memberikan umpan
balik.
Midwife Teacher: Midwife Partnership
 Suksesnya pembelajaran sangat tergantung dari intergrasi
proses pembelajaran teori dan praktik
 Mengembangkan strategi untuk memungkinkan mahasiswa
mendapatkan tempat pembelajaran praktik sangat
ditentukan oleh hubungan dosen dengan praktisi.
 Dosen dan praktisi sebaiknya terlibat dlam penyusunan
kurikulum dan merencanakan program dan tujuan
pembelajaran
 Pengembangan program bagi bidan praktisi untuk
mempelajari ketrampilan dalam pengajaran dan mentoring.
Midwifery Program: Midwifery Profession
partnership
 Program pendidikan bidan harus sesuai dengan bagaimana
karakteristik bidan yang akan di produksi
 Partnership antara profesi dengan dosen penting untuk
mencapai standar dan tujuan profesi
 Profesi menguraikan standar dan lingkup praktik yang
dapat dikembangkan dalam kurikulum dan terus memonitor
program
Midwife Program: Women Partnership

 Paling penting adalah apa yang


diinginkan wanita
 Melibatkan kelompok wanita dalam
mengembangkan kurikulum
 Wanita juga terlibat dalam monitoring
program pendidikan dan menganalisa
mahasiswa
 Dengan demikian dapat diketahui bidan
yang seperti apa yang akan dihasilkan
oleh program pendidikan

Anda mungkin juga menyukai