Anda di halaman 1dari 43

PANDUAN PRAKTIK SIKLUS KEBIDANAN

KOLABORASI PADA KASUS PATOLOGI DAN KOMPLIKASI


TANGGAL 1 JULI S/D 24 JULI 202(3 MGG)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN PROGRAM PROFESI


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS FORT DE KOCK
BUKITTINGGI
TAHUN 2022 GENAP
VISI PROGRAM STUDI KEBIDANAN
“Mewujudkan Bidan professional dengan keunggulan berjiwa
enterpreneur dan mampu bersaing di era global tahun 2023”.
.

MISI PROGRAM STUDI STUDI KEBIDANAN


a. Menyelenggarakan Tri dharma perguruan tinggi yang
bermutu, berkarakter dan berkesinambungan berbasis
enterpreneur.
b. Meningkatkan kualitas tata kelola yang baik menuju
tata kelola yang unggul dan sesuai standar.
c. Menjalin kerjasama yang produktif dan berkelanjutan
di tingkat nasional dan Internasional.
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam dunia kesehatan, praktik kolaborasi sangatlah dianggap


penting. Permasalahan pasien yang kompleks tidak dapat ditangani oleh
satu profesi medis saja, melainkan harus melibatkan berbagai profesi lain.
Praktik kolaborasi bukan hanya diperlukan demi keselamatan pasien,
tetapi juga untuk meningkatkan kepuasan serta terciptanya mutu
pelayanan kesehatan yang semakin baik. Berbagai profesi medis yang
akan terlibat tersebut diantaranya dokter, bidan, perawat, apoteker, ahli
gizi, dan psikolog. Semua tenaga Kesehatan dituntut untuk memiliki
kualifikasi yang baik pada bidangnya masing-masing sehingga akan
mampu megurangi faktor kesalahan manusia dalam memberikan
pelayanan Kesehatan. Apabila tidak ada dilakukan kerja sama tim yang
baik dan sejalan, maka dalam menghadapi kompleksitas permasalahan
pasien akan berpotensi terjadinya fragmanted care, pelayanan yang
tumpang tindih, konflik.
Pelayanan Kebidanan Kolaborasi merupakan Suatu proses dimana
bidan bersama dokter dan atau tenaga Kesehatan lainnya bertanggung
jawab atas asuhan pada perempuan dan BBL yang mempunyai komplikasi
medis. Layanan dilakukan oleh bidan secara Bersama-sama atau sebagai
salah satu urutan dari sebuah proses kegiatan pelayanan Kesehatan.
Sehingga kegiatan ini menunjang dan memastikan Kesehatan pasien akan
lebih terjamin kedepannya.
Elemen penting dalam kolaborasi yaitu keterampilan komunikasi
yang efektif, saling menghargai, rasa percaya, dan proses pembuatan
keputusan (Kozier, 2010). Berdasarkan data dari WHO, 70-80% kesalahan
dalam pelayanan kesehatan kerap sekali disebabkan oleh buruknya
komunikasi dan pemahaman di dalam tim. Kerja sama tim yang baik juga
dapat membantu mengurangi serta memilimalisir masalah pada patiet
safety. Sehingga akan Terciptanya praktik kolaborasi kesehatan ini pun
tidak secara tiba-tiba, melainkan harus tumbuh melalui proses
pembelajaran yang disiapkan dengan baik. Dengan demikian, perlu
dipersiapkan tenaga Bidan professional Melalui praktek Siklus Kebidanan
Kolaborasi pada kasus patologi dan Komplikasi.

B. Kompetensi
1. Menerapkan manajemen kebidanan pada setiap asuhan kebidanan
sesuai fungsi kolaborasi dengan melibatkan klien atau keluarga
2. Memberikan asuhan kebidanan kepada ibu hamil dengan resiko tinggi
dan pertolongan pertama pada kegawatdaruratan yang memerlukan
tindakan kolaborasi
3. Memberikan asuhan kebidanan kepada ibu dalam masa persalinan
dengan resiko tinggi serta keadaan kegawatdaruratan yang
memerlukan pertolongan pertama dengan tindakan kolaborasi
dengan melibatkan klien atau keluarga
4. Memberikan asuhan kebidanan kepada ibu dalam masa nifas dengan
resiko tinggi serta pertolongan pertama dalam keadaan
kegawatdaruratan yang memerlukan Tindakan kolaborasi bersama
klien dan keluarga
5. Memberikan asuhan kebidanan kepada bayi baru lahir dengan resiko
tinggi serta pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan
yang memerlukan tindakan kolaborasibersama klien dan keluarga
6. Memberikan asuhan kebidanan kepada balita dengan resiko tinggi
serta pertolongan pertama dalam keadaan kegawatdaruratan yang
memerlukan tindakan kolaborasi bersama klien dan keluarga.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengukur kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam
melakukan kolaborasi pada kasus patologi dan komplikasi
2. Tujuan Khusus
a. Pengkajian pada kasus patologi dan komplikasi.
b. Analisa data pada kasus patologi dan komplikasi.
c. penatalaksanaan (perencanaan dan implementasi) asuhan
kebidanan kolaborasi pada kasus patologi dan komplikasi
berdasarkan evidence based practice,
d. evaluasi asuhan secara holistik dengan pendekatan keluarga
e. pendokumentasian asuhan kebidanan kolaborasi pada kasus
patologi dan komplikasi
f. Reflektif praktik
BAB II
PRAKTEK KLINIK SIKLUS KEBIDANAN KOLABORASI PADA KASUS
PATOLOGI DAN KOMPLIKASI

A. Deskripsi Pelaksanaan
1. Tahap praktik ini memberikan kesempatan untuk mengembangkan
keterampilan klinis kebidanan dalam melakukan kolaborasi pada
kasus patologi dan komplikasi sesuai masalah dan kebutuhannya.
2. Mahasiswa mulai terlibat dalam praktik kebidanan dan disediakan
kesempatan untuk merefleksikan praktik mereka.
3. Mahasiswa mulai berlatih memberikan pendapat dalam proses
pengambilan keputusan klinis
4. Mahasiswa diharapkan mampu menerapkan teori, konsep dan
prinsip kebidanan dalam melaksanakan kolaborasi pada kasus
patologi dan komplikasi dengan pendekatan manajemen kebidanan
serta melakukan dokumentasi asuhan dengan model dokumentasi
SOAP .

B. Beban Sks Praktek Klinik


Pada Praktek klinik siklus Kebidanan kolaborasi pada kasus
patologi dan komplikasi memiliki 4 SKS.

C. Deskripsi Pembimbing
1. Ketentuan Pembimbing
Program Pendidikan Profesi Bidan Universitas Fort De Kock
dimana didalamnya terlibat para dosen yang menguasai ilmu terkait,
beserta preseptor klinik yang telah ditetapkan untuk mendidik
jenjang strata 1 melalui sertifikat yang diakui oleh Universitas Fort
De Kock.
2. Kewajiban Pembimbing

a. Pembimbing dari lahan praktek


1. Pembimbing lahan praktik memfasilitasi kegiatan praktikan,
mengidentifikasi kasus-kasus yang dibutuhkan untuk
pencapaian target kompetensi.

2. Pengamatan langsung pada pelaksanaan/ penerapan


pelayanan yang dilakukan praktikan
3. Melakukan Evaluasi terhadap proses yang di lalui praktikan
selama berada di lahan praktik

b. Pembimbing dari pendidikan


1. Pembimbing institusi berkalaborasi dengan pembimbing
lahan praktik untuk melakukan bimbingan mahasiswa,
memecahkan masalah belajar mahasiswa dan mengatasi
kesenjangan antara teori dan praktik.
2. Melakukan bimbingan sesuai jadwal yang sudah ditentukan

D. Metode Pembelajaran
1. Pre dan post conference
2. Bed side teaching
3. Penyuluhan / Konseling
4. Seminar dan diskusi
5. Role Play
6. Laporan kasus

E. METODE BIMBINGAN KLINIK


Program Pendidikan Profesi Bidan adalah pendidikan pengalaman
belajar klinik dan pengalaman belajar lapangan secara komprehensif.
Bentuk Metode Bimbingan Klinik :
A. Bed Side Teaching (BTS)/ Berinteraksi Langsung Dengan Pasien
B. Metode Bimbingan Berdasarkan Tempat
a. Inpatient teaching (Bimbingan Klinik Di Bangsal)
b. Outpatient teaching (Bimbingan Klinik Di Poliklinik)
C. Bimbingan Klinik Berdasarkan kasus yang ditemuni
Cased- Based Discussion (CBD)
F. PROSES BIMBINGAN
1. Fase Orientasi
a. Mahasiswa diberikan pengkayaan selama 1 hari
b. Pada hari I, pihak akademik, mahasiswa dan pihak
Rumah Sakit melakukan kegiatan pembukaan siklus
kolaborasi pada kasus patologi dan komplikasi dilanjutkan
dengan kegiatan pre konfrence oleh bagian diklat
mengenai kompetensi yang akan di capai mahasiswa selama
praktek.
c. Setelah serah terima, mahasiswa ditempatkan ke ruangan
masing – masing sesuai dengan jadwal dan lokasi yang telah
ditentukan sebelumnya. Mahasiswa dibagi dalam beberapa
kelompok dan didampingi oleh 1 orang pembimbing yang
telah ditunjuk dengan perbandingan pembimbing dengan
mahasiswa 1 : 5.
d. Metode pembelajaran yang diberikan kepada mahasiswa
terdiri dari:
1. Penugasan (tugas individu dan kelompok)

2. Observasi (interaksi dengan klien kelolaan)


e. Mahasiswa mulai membuat kontrak dengan klien kelolaan,
membina hubungan saling percaya dan mulai melakukan
pengkajian
2. Fase Kerja
Mahasiswa mencapai sasaran pembelajaran melalui kegiatan
individual dan kelompok

a. Kegiatan individu
1. Membuat Laporan kasus kelolaan 1 persiklus selama
praktek yang terdiri dari 5 Bab dan wajib melakukan
kunjungan ulang minimal 3 kali selama siklus.
2. Membuat laporan kasus secara SOAP sebanyak 10 kasus di
portofolio
3. Memberikan konseling sesuai diagnosa yang telah di
tetapkan
4. Perpraktek yang di rekap pada log book.
b. Kegiatan kelompok
1. Seminar
Kasus seminar kelompok merupakan kasus di luar
kasus kelolaan individu oleh kelompok bersama-sama dan
1 minggu sebelum diseminarkan, makalah seminar
dikonsultasikan kepada pembimbing lahan maupun
pembimbing akademik
2. Penyuluhan Kelompok
3. Fase Terminasi
a. Pada tahapan ini, mahasiswa mengakhiri kontrak dengan klien
kelolaan di tiap ruangan tempat praktek
b. Setelah melakukan terminasi terhadap klien, mahasiswa
mendokumentasikan proses asuhan kebidanan pada klien
kelolaan dan mengumpulkannya kepada pembimbing lahan
dan akademik
c. Pada akahir siklus, lakukan penutupan antara pihak akademik
dan klinik

G. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN


1. Tempat
Di wilayah Kab.Pasan Barat, Pasaman, Batusankar, Pekanbaru, Kota
Jambi, Sungai Penuh, Marangin Jambi
2. Waktu
Waktu Praktek yaitu Selama 3 minggu dengan Waktu efektif 2 hari
seminggu dengan ketentuan hari Sabtu dan Minggu.
3. Siff Praktek
Mulai Jam 07.00 Pagi s/d Jam 19.00 ( 07.00 Malam) selama 12 Jam

H. PERSYARATAN PESERTA DIDIK MENGIKUTI PRAKTIK KLINIK


1) Pada saat Praktek mahasiswa mengenakan pakaian seragam putih-
putih, rapi, bersih dan lengkap dengan identitas, tidak mengenakan
perhiasan, kuku pendek dan tidak mengenakan pewarna kuku.
2) Mahasiswa diharuskan mengikuti jadwal dinas yang telah ditentukan
oleh lahan praktek.
3) Mahasiswa diharuskan membuat ADL, Log Book dan mengisi absensi
di setiap ruangan praktek. ADL, Log Book dan absensi harus
diketahui dan ditandatangani oleh preseptor dan penanggung jawab
ruangan.
4) Mahasiswa mengikuti overan setiap pergantian dinas dan mengikuti
apel pagi sesuai peraturan yang berlaku di RS
5) Mengikuti preconferance dan postconferance dengan preseptor
akademik atau preseptor klinik.
6) Mengumpulkan laporan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
oleh preseptor akademik
7) Mengkonsultasikan bahan Seminar pada preseptor akademik dan
preseptor klinik
I. Tingkat Keterampilan Klinik
Berikut ini pembagian tingkat ketrampilan klinik (skills) dari Miller.

a. Tingkat Kemampuan 1 (Knows): Mengetahui dan Menjelaskan


Lulusan profesi bidan memiliki pengetahuan teoritis mengenai
keterampilan kasus-kasus kegawatdaruratan maternal neonatal,
sehingga dapat menjelaskan kepada teman sejawat, pasien maupun
klien tentang konsep, teori, prinsip maupun indikasi, serta cara
melakukan, komplikasi yang timbul dan sebagainya.
b. Tingkat Kemampuan 2 (Knows How): Pernah Melihat atau Pernah
Mendemostrasikan. Lulusan profesi bidan memiliki pengetahuan
teoritis mengenaiketerampilan kasus-kasus kegawatdaruratan
maternal neonatal (baik konsep, teori, prinsip maupun indikasi, cara
melakukan, komplikasi dan sebagainya). Selain itu, selama
pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan.
c. Tingkat Kemampuan 3 (Shows): Pernah melakukan atau pernah
menerapkan di bawah supervisi Lulusan profesi bidan memiliki
pengetahuan teoritis mengenai keterampilan ini (baik konsep, teori,
prinsip maupun indikasi, cara melakukan, komplikasi dan
sebagainya). Selama pendidikan pernah melihat atau pernah
didemonstrasikan keterampilan ini, dan pernah menerapkan
keterampilan ini beberapa kali dibawah supervisi.
d. Tingkat Kemampuan 4 (Does): Mampu Melakukan Secara Mandiri
Lulusan profesi bidan memiliki pengetahuan teoritis mengenai
keterampilan ini (baik konsep, teori, prinsip maupun indikasi, cara
melakukan, komplikasi dan sebagainya). Selama pendidikan pernah
melihat atau pernah didemonstrasikan keterampilan ini, dan pernah
menerapkan keterampilan ini beberapa kali di bawah supervisi
serta memiliki pengalaman untuk menggunakan dan menerapkan
keterampilan ini dalam konteks praktik bidan secara mandiri
J. DAFTAR KOMPETENSI KLINIK

A. Daftar Masalah/Gejala/Kasus
Mahasiswa dapat menangani masalah/gejala/kasus sebagai berikut:
No Masalah /Gejala/Kasus
1 Mual dan muntah
2 Berat badan turun >5%
3 Sakit kepala
4 Nyeri abdominal
5 Mata kabur
6 Nyeri ulu hati
7 Pembengkakan
8 Sesak napas
9 Pengeluaran darah dari jalan lahir
10 Keputihan
11 Hipertermi/hipotermi
12 Hipertensi/hipotensi
13 Takikardi/bradikardi
14 Penurunan kesadaran, gelisah, bingung
15 Oligouria
16 Dehidrasi
17 Proteinuria
18 Lilitan tali pusat
19 Malaise
20 Kejang
21 Retensi urin
22 Nyeri jahitan perineum
23 Nyeri jahitan SC
24 Bau darah nifas
25 Payudara keras, merah, nyeri
26 Subinvolusi uterus
27 Nyeri tekan uterus
28 Nyeri dada
29 Nyeri dan bengkak di betis
30 Janin tidak bergerak
31 Kram
32 Kenaikan berat badan secara drastis
33 Keluar cairan sebelum 37 minggu
34 Haus terus menerus
35 Sembelit
36 Sakit punggung
37 Sering buang air kecil
38 Gangguan pencernaan
39 Wasir
40 Kepanasan
41 Perubahan rambut dan kulit
42 Varises
43 Gatal pada kuku dan jari
44 Hidung tersumbat atau berdarah
45 Kelelahan atau fatigue
46 Palpitasi
47 Spider nevi
48 Gusi berdarah
49 Insomnia
50 Mati rasa (baal)

B. Daftar Penyakit
Mahasiswa dapat mengelola penyakit-penyakit sebagai
berikut: (deteksi dini):
Tingkat
No Penyakit Kompetensi
A Patologi dan komplikasi
masa kehamilan
1 Anemia kehamilan 3A
2 Hiperemesis Gravidarum 3A
3 Abortus 3B
4 Kehamilan ektopik 3B
5 Molahidatidosa 3B
6 Hipertensi dalam kehamilan, 3B
Pre Eklampsia, Eklampsia
7 Perdarahan antepartum 3B
8 Kelainan dalam lamanya 3B
kehamilan
9 Kehamilan ganda 3A
10 Kelainan air ketuban 3A
11 Kelainan letak 3A
12 Kehamilan disertai penyakit 3A-3B
13 Kehamilan disertai infeksi 3A-3B
14 Kehamilan disertai PMS 3A
15 Kehamilan dengan 3A
penyakit gangguan jiwa
16 Syok Obstetri 3B
B Patologi dan komplikasi masa
persalinan
1 Persalinan pervaginam 3B
dengan tindakan forcep
2 Persalinan pervaginam 3B
dengan tindakan vakum
ekstraksi
3 Persalinan sungsang 3B
4 Persalinan dengan mal 3B
presentasi
5 Distosia bahu 3B
6 Persalinan dengan Ketuban 3A
Pecah Dini/Ketuban Pecah
Sebelum waktunya
7 Persalinan dengan kelainan 3A
panggul
8 Kelainan His 3A
9 Prolaps Tali Pusat 3B
10 Gawat Janin 3B
11 Persalinan dengan 3A
Makrsomia
12 Persalinan dengan Gameli 3A
13 Persalinan pada ibu dengan 3B
Pre Eklampsia
14 Emboli air ketuban 3B
15 Preeklampsia dalam 3B
persalinan
16 Atonia uteri 3B
17 Retensio plasenta 3B
18 Ruptur perineum 3B
19 Ruptur portio 3B
20 Inversio uteri 3B
21 Syok obstetri 3B
C Patologi dan komplikasi
masa masa nifas dan
menyusui
1 Endometritis 3B
2 Peritonitis 3B
3 Metritis 3B
4 Retensio sisa plasenta 3B
5 Infeksi Payudara (Mastitis 3B
dan Abses payudara)
6 Tromboflebitis 3B
7 Infeksi luka perineum dan 3A
luka abdominal
8 Perdarahan post partum 3B
sekunder
9 Depresi post partum 3A
11 Postpartum Blues 3A
12 Postpartum psikosa 3A
13 Retensi urine 3A
14 Inkontinensia urine 3A
15 Tetanus 3B
16 Emboli paru 3B
17 DVT (Deep Vein Thrombosis) 3B
18 Pre Eklampsia dan Eklampsia 3B
dalam Nifas
D Patologi dan komplikasi
Sistem Reproduksi
1 Fibroadenoma 3A
2 Kista Sarkoma Fillodes 3A
3 Sarkoma 3A
4 Kanker payudara 3A
5 Tumor jinak 3A
6 Tumor ganas 3A
7 Infertil primer 3A
8 Infertil sekunder 3A
9 Gonnorea 3A
10 Sifilis 3A
11 Herpes Genital 3A
12 Kondiloma Akuminata 3A
13 Trikomoniasis 3A
14 Kandidiasis 3A
15 Vaginosis Bakterial 3A
16 Hepatitis 3A
17 HIV/AIDS 3A

C. Daftar Keterampilan Klinik


Mahasiswa mampu melakukan keterampilan klinik sebagai berikut
(sesuai kompetensinya):

No Keterampilan Tingkat
Kompetensi
1 Anamnesis 4A
2 Pemeriksaan fisik 4A
3 Pemeriksaan abdomen 4A
4 Pemeriksaan leopold 4A
5 Pemeriksaan Osborn test 4A
6 Pemeriksaan panggul luar 4A
7 Pemeriksaan reflek patella 4A
9 Pemeriksaan DJJ 4A
10 Pemeriksaan NST/CTG/OST 4A
11 Pemeriksaan genetalia 4A
12 Pemeriksaan IVA 4A
13 Pemeriksaan Papsmear 4A
14 Pemeriksaan SADANIS 4A
15 Manual plasenta 4A
16 Kompresi Bimanual Interna 4A
17 Kompresi Bimanual Eksterna 4A
18 Kondom kateter 4A
19 Melakukan persalinan dengan 4A
distosia bahu
20 Melakukan persalinan sungsang 4A
21 Perawatan payudara 4A
22 Perawatan puerperium 4A
23 Perawatan luka SC 4A
24 Perawatan luka perineum 4A
25 Prosedur kolaborasi dan 4A
konsultasi dengan dokter umum,
dokter gigi, dokter spesialis, gizi,
laboratorium, psikologi
26 Konseling dan penyuluhan pada 4A
kasus patologi

Keterangan:
Tingkat Kompetensi 1: mengenali dan menjelaskan

Mahasiswa mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik, dan


mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih
lanjut mengenai hal tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang
paling tepat bagi klien. Lulusan bidan juga mampu menindaklanjuti
sesudah kembali dari rujukan.

Tingkat Kompetensi 2: mendiagnosis dan merujuk


Mahasiswa mampu membuat diagnosis klinik dan menentukan rujukan
yang paling tepat bagi penanganan klien selanjutnya. Lulusan bidan juga
mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.

Tingkat Kompetensi 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan


awal, dan merujuk
3A. Bukan gawat darurat

Mahasiswa mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi


pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan bidan
mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan klien
selanjutnya. Lulusan bidan juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali
dari rujukan.

3B. Gawat darurat


Mahasiswa mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi
pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau
mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada pasien. Lulusan bidan mampu
menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya.
Lulusan bidan juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan
penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas
Mahasiswa mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan
penatalaksanaan penyakit tersebut secara mandiri dan tuntas.

4A. Kompetensi yang dicapai pada saat lulus bidan

4B. Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai pendidikan


profesi

K. TATA TERTIB DAN SANKSI


1. Peraturan Umum
Semua mahasiswa peserta program Pendidikan Profesi
Bidan harus mematuhi ketentuan, peraturan dan norma yang
berlaku di setiap bagian tempat mahasiswa melaksanakan
praktek profesi. Apabila mahasiswa peserta didik melanggar
ketentuan, peraturan dan norma, maka akan dikenakan sanksi
mulai dari yang paling ringan sampai yang paling berat, yaitu :

a. Peringatan, akan diberikan kepada mahasiswa peserta didik


yang melakukan pelanggaran ringan menurut kategori
bangsal / bagian.
b. Perpanjangan waktu program pendidikan profesi, akan
diberikan pada mahasiswa peserta didik yang melakukan
pelanggaran sedang menurut kategori bangsal/ bagian.
c. Dikeluarkan dari program pendidikan profesi bidan, akan
dilakukan pada mahasiswa peserta didik yang melakukan
pelanggaran berat menurut kategori bangsal/ bagian.
d. Untuk ketentuan lebih lanjut akan dijelaskan pada
gambaran/ acuan program pendidikan profesi bidan pada
setiap mata ajar.
Pelanggaran yang bersifat melanggar hukum dan undang-
undang akan diproses sesuai dengan perundang-undangan yang
berlaku di Negara Republik Indonesia.
2. Penampilan

Selama melakukan program pendidikan profesi Bidan,


mahasiswa harus mengikuti aturan dalam penampilan yaitu :

a. Pakaian

Mengenakan pakaian khusus yang telah ditetapkan sebagai


pakaian dinas mahasiswa selama praktek profesi bidan, yaitu:

1) Pakaian putih-putih bila melakukan praktek di Rumah


Sakit, khusus untuk ruangan tertentu maka pakaian
yang digunakan sesuai dengan ketentuan bangsal/
bagian tersebut
2) Pakaian putih sebagai atasan, hitam sebagai bawahan
dan dilengkapi dengan jaket almamater, bila melakukan
praktek di Puskemas atau masyarakat
3) Pakaian khusus digunakan pada ruangan tertentu
dengan ketentuan yang berlaku
4) Mahasiswa diwajibkan menjaga kerapihan penampilan
dan nama baik almamater selama melakukan praktek
profesi
b. Memakai tanda pengenal yang ditentukan oleh Universitas Fort
De Kock.
c. Mahasiswa tidak diperbolehkan menggunakan perhiasan
apapun kecuali jam tangan.
d. Mahasiswa diharuskan membawa alat praktek pribadi dan Alat
Perlindungan Diri (APD) pada saat melakukan praktek profesi
setiap hari dengan isi sebagai berikut :
1) Handscoen bersih
2) Tensimeter
3) Termometer
4) Stetoskop
5) Pinset anatomi
6) Meteran
e. Kehadiran mahasiswa :
1) Tidak masuk dengan alasan sakit : Mahasiswa yang tidak
hadir karena sakit, diwajibkan melaporkan diri kepada
penanggungjawab ruangan dan preseptor akademik
dengan membawa surat keterangan dokter, kemudian
wajib mengganti sebanyak hari yang ditinggalkan dengan
sepengetahuan preseptor.
2) Izin dengan alasan tertentu : Mahasiswa mengganti dinas
sebanyak 2 kali dari jumlah izin
3) Tanpa Keterangan : Mahasiswa tidak hadir tanpa ada
keterangan yang jelas maka diwajibkan mengganti
sebanyak 3 kali dari jumlah ketidakhadiran
4) Mahasiswa tidak diperkenankan untuk mengganti dinas
dengan double shift dan mahasiswa diperbolehkan
mengganti dina diluar jadwal dinas yang ada setelah
memita surat keterangan mengganti dinas
5) Apabila jumah mengganti dinas melebihi dari setengah
jumlah hari setiap siklus maka mahasiswa dianggap gagal
dalam siklus tersebut
L. EVALUASI
Selama menjalankan praktek profesi, mahasiswa akan
dievaluasi selama proses praktek. Proses evaluasi dilakukan untuk
menilai pencapaian kompetensi mahasiswa di dalam menerapkan
asuhan kebidanan dan menentukan kelulusan mahasiswa dalam satu
siklus praktek profesi.

No Penilaian Nilai
1 Skill 25%
2 Seminar 15%
3 Penyuluhan 10%
4 Pengetahuan 25%
5 Sikap 20%
6 Log Book 5%
TOTAL 100%

Adapun bentuk evaluasi yang digunakan pada program


pendidikan profesi terdiri dari :

a. Penilaian keaktifan mahasiswa pada saat pre dan post konferens


b. Penampilan Sikap/kinerja mahasiswa sehari-hari selama melakukan
praktek profesi
c. Log book
d. Penyuluhan
e. Skill
f. Presentasi kasus
g. Laporan Asuhan Kebidanan lengkap
h. Ujian akhir setiap siklus
DISTRIBUSI PEMBAGIAN TEMPAT PRAKTEK MAHASISWA PRODI KEBIDAN PRORAM PROFESI BIDAN
FAKULTAS KESEHTAN UNIVERSITAS FORT DE KOCK BUKITTINGGI

NO WILAYAH TEMPAT NO RUANGAN JUMLAH MHSW


1 KB RAWATAN
1 PASBAR RSUD PASBAR 2 KB TINDAKAN 38 MHS
3 IGD PONEK
1 KB RAWATAN
2 PASTIM RSUD LUBUAK SIKAPING 2 KB TINDAKAN 22 MHS
3 IGD PONEK
1 KB TINDAKAN 11 MHS
3 KOTA JAMBI RS ERNI MEDIKA
2 KB RAWATAN
MARANIN
4 RS KOL ABUNDJANI 1 KB TINDAKAN 4 MHS
JAMBI
1 PUSK.RI SUDOMULYO
5 PAKANBARU PUSKESMAS 12 MHS
2 PUSK.SIMPANG TIGA
6 SUNGAI PENUH PUSKESMAS 1 PUSK DESA EDANG 2 MHS
7 BATUSANGKAR PUSKESMAS 1 PUSK LINTAU BUO UTARA 1 2 MHS
Lampiran 2

FORMAT LAPORAN KASUS KELOMPOK

CONTOH FORMAT HALAMAN JUDUL KASUS SEMINAR KELOMPOK


ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “R” IBU HAMIL DENGAN

HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT 2 DI RUANG PONEK RSUD ........

Laporan Kelompok Praktik Klinik Kebidanan kehamilan

Disusun oleh:

Kelompok I

Nama NIM

1. Umi Nur Isnaini ………………………


2. Lisa Oktaviana ………………………

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN PROGRAM PROFESI


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS FORT DE KOCK
TA.2021/2022
Lampiran 3

CONTOH FORMAT LEMBAR PERSETUJUAN DAN LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “R” IBU HAMIL DENGAN


HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT 2 DI RUANG PONEK RSUD .........

Laporan Kelompok Praktik Klinik Kebidanan Kehamilan


Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui
Tanggal…………………….

Disusun oleh:
Kelompok I
Menyetujui,

Pembimbing Lahan Pembimbing Akademik

(……………………………) (………………………………)
Lampiran 4

LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “R” IBU HAMIL DENGAN


HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT 2 DI RUANG PONEK RSUD SLEMAN

Disusun oleh :

Kelompok :
Nama/ NIM :

Telah diseminarkan di depan penguji


Pada tanggal……….20…...........

Mengetahui,

Pembimbing Lahan Pembimbing Akademi

(……………………………) (………………………………)
Ketua Prodi Kebidanan
Universitas Fort De Kock

(.................................................)
Lampiran 5

SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN KELOMPOK

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar belakang masalah


2. Rumusan Masalah
3. Tujuan umum dan khusus
4. Manfaat Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORI

A. Definisi Pengertian
B. Tanda dan gejala
C. Penyebab
D. Patofisiologi terjadinya penyakit
A. Pemeriksaan fisik yang dilakukan sesuai teori
B. Pemeriksaan diagnostik / Penunjang yang dilakukan sesuai teori
C. Terapi / tindakan penanganan yang dilakukan sesuai teori
D. Komplikasi yang terjadi sesuai teori

BAB III LAPORAN KASUS

(SOAP)

BAB IV ANALISIS KASUS

BERISI : rekapan singkat asuhan yang telah di lakukan, teoritis/jurnal terkait


asuhan yang di berikan, asumsi terkait praktek yang telah di lakukan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan (menjawab tujuan kusus)


B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 6

FORMAT LAPORAN KASUS KELOLAAN

CONTOH FORMAT HALAMAN JUDUL KASUS SEMINAR KELOMPOK


LAPORAN KASUS KELOLAAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “R” IBU HAMIL DENGAN

HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT 2 DI RUANG PONEK RSUD SLEMAN

Disusun oleh:

Nama NIM

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM PROFESI PENDIDIKAN BIDAN FAKULTAS


KESEHATAN UNIVERSITAS FORT DE KOCK
BUKITTINGGI 2019/2020
Lampiran 7

LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “R” IBU HAMIL DENGAN


HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT 2 DI RUANG PONEK RSUD SLEMAN

Disusun oleh :

Kelompok :
Nama/ NIM :

Telah diseminarkan di depan penguji


Pada tanggal……….2021

Mengetahui,
Pembimbing Lahan Pembimbing Akademik

(……………………………) (………………………………)
Ketua Prodi Kebidanan
Universitas Fort De KocK

(.................................................)
Lampiran 8

SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN KASUS KELOLAAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


B. Rumusan Masala
C. Tujuan umum dan khusus
D. Manfaat Penulisa
BAB II TINJAUAN TEORI

A. Definisi Pengertian
B. Tanda dan gejala
C. Penyebab
D. Patofisiologi terjadinya penyakit
E. Pemeriksaan fisik yang dilakukan sesuai teori
F. Pemeriksaan diagnostik / Penunjang yang dilakukan sesuai teori
G. Terapi / tindakan penanganan yang dilakukan sesuai teori
H. Komplikasi yang terjadi sesuai teori

BAB III LAPORAN KASUS

(SOAP)

BAB IV ANALISIS KASUS

BERISI : rekapan singkat asuhan yang telah di lakukan, teoritis/jurnal


terkait asuhan yang di berikan, asumsi terkait praktek yang telah di
lakukan

BAB V PENUTUP

C. Kesimpulan
D. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN
FORMAT SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TABLET BESI BAGI IBU HAMIL

I. Pokok Bahasan : Penyuluhan ibu hamil


Sub Pokok Bahasan : Tablet besi bagi ibu hamil
Penyuluh : Annisa Larasati
Hari/Tanggal : 28 Mei 2009
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Puskesmas
Sasaran : Ibu hamil

II. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )


Ibu hamil dapat mengetahui pentingnya tablet besi selama kehamilan

III. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )


A. Ibu dapat menjelaskan pengertian tablet besi.
B. Ibu dapat menjelaskan manfaat tablet besi bagi ibu hamil.
C. Ibu dapat menjelaskan tentang kebutuhan / dosis zat besi selama kehamilan.
D. Ibu dapat memahami efek samping tablet besi.
E. Ibu dapat menjelaskan kembali teantang waktu dan cara minum tablet besi yang
benar
F. Ibu dapat mengetahui tentang bahan-bahan makanan yang mengandung zat besi

IV. Materi
A. Pengertian tablet besi bagi ibu hamil.
B. Manfaat tablet besi bagi ibu hamil.
C. Kebutuhan / dosis zat besi selama kehamilan.
D. Efek samping tablet besi.
E. Waktu dan cara minum tablet besi yang benar.
F. Bahan makanan yang mengandung zat besi.

V. Media
A. Leaflet
B. Contoh tablet besi

VI. Metode
A. Ceramah
B. Diskusi
VII. Pelaksanaan

NO KEGIATAN RESPON MASYARAKAT WAKTU


1 Pendahuluan 5 menit
a. Penyampaian salam a. Membalas salam
b. Perkenalan b. Memperhatikan
c. Menjelaskan topic penyuluhan c. Memperhatikan
d. Menjelaskan tujuan d. Memperhatikan
e. Menjelaskan waktu pelaksanaan e. Memperhatikan
2 Penyampaian materi 30 menit
1. Materi a.Memperhatikan penjelasan
a. Pengertian tablet besi bagi ibu hamil dan mencermati materi
b. Manfaat tablet besi
c. Kebutuhan tablet besi selama hamil
d. Efek samping tablet besi
e. Waktu dan cara minum tablet besi
f. Bahan makanan yang mengandung zat
besi
2.Memberikan kesempatan untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan peserta b.Bertanya
c.Memperhatikan
3 Penutup 5 menit
a. Menyimpulkan hasil penyuluhan a. Memperhatikan
b. Mengakhiri dengan salam b. Menjawab salam

VIII. Evaluasi
Setelah diberi penyuluhan ibu diberi pertanyaan yaitu :
1. Apa pengertian tablet besi
2. Sebutkan manfaat tablet besi bagi ibu hamil
3. Bagaimana cara minum tablet besi yang benar

IX. Referensi
Sunarsih, Tri. 2011. Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika

X. Materi
Terlampir
Format lembaran konsul
Nama / Kelompok :
CI Lapangan / CI Akademik :
Tempat Praktek :

N Hari/Tanggal Bimbingan Hasil Bimbingan TDD CI.................


o
FORMAT PENILAIAN

KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE)/ PENYULUHAN

Praktek Profesi : Presepti :

Periode : Preceptor :

No Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai

1 Persiapan 30

a. Identifikasi masalah
b. Membuat SAP
c. Penggunaan media
2 Pelaksanaan 50

a. Melakukan pendekatan secara tepat


b. Menjelaskan maksud dan tujuan
c. Cara penyampaian :
 Penggunaan bahasa
- Tepat dan benar
- Sistematis
- Mudah dimengerti
 Penggunaan alat peraga
 Asertif selama penyuluhan
 Mampu membangkitkan minat / motivasi peserta
penyuluhan
 Tidak kaku (luwes)
3 Evaluasi 20

a. Peserta kooperatif selama penyuluhan


b. Mengerti isi penyuluhan
c. Memiliki motivasi untuk melaksanakan
d. Serta mengajukan pertanyaan sesuai materi penyuluhan
Total 100

Tangal dan Paraf Perseptor


FORMAT NILAI PENGETAHUAN
STUDENT ORAL CASE ANALYSES (SOCA)

Praktek Profesi : Presepti :

Periode : Preceptor :

No Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai

1 Mampu menghubungkan tanda- 10


tanda klinis dengan patofisiologis
yang terjadi

2 Mampu menganalisa data-data 20


penunjang dengan benar sesuai
kasus

3 Mampu menjelaskan alasan 10


prioritas masalah kebidanan

4 Mampu menjelaskan rasional 20


dari tindakan kebidanan

5 Mampu menjelaskan tujuan 10


tindakan kolaborasi

6 Mampu menjelaskan hasil 20


evaluasi dari tindakan kebidanan
yang dilakukan

7 Mampu menjelaskan kekurangan 10


(penilaian diri) yang telah
dilakukan

Total 100

Tanggal dan Paraf Perseptor


FORMAT EVALUASI SIKAP / PERILAKU

Praktek : Presepti :

Periode : Preceptor :

Nilai
No Aspek Yang Dinilai %

1 Komunikasi 30

a. Menciptakan interaksi dengan pasien /


keluarga dengan penuh percaya diri
b. Menggunakan komunikasi verbal efektif
c. Melakukan dokumentasi secara benar
2 Keterampilan Dasar 35

a. Melakukan pengkajian (wawancara,


pemeriksaan fisik) dengan benar
b. Melakukan tindakan yang sudah direncanakan
c. Melakukan tindakan pencegahan terhadap
infeksi
d. Menciptakan keamanan dan kenyamanan
e. Menggunakan alat secara tepat guna
3 Perilaku Profesional 35

a. Menampilkan sikap baik dan sopan


b. Melaksanakan kontrak dengan pasien
c. Mengambil inistiatif dalam situasi belajar
d. Memperlihatkan sikap selalu tepat waktu
e. Bekerja sama dan berpartisipasi dalam kegiatan
ruangan
f. Disiplin menggunakan atribut
g. Membawa APD
Total 100

CI LAPANGAN

(..............................................................)
SEMINAR KELOMPOK

Praktek : Preseptee :

Periode : Preceptor :

No Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai


1 Persiapan Proses Seminar 20
a. Penggunaan media
b. Lingkungan kondusif
c. Alokasi waktu
d. Kelengkapan Anggota
2 Presentasi 25
a. Pengulasan materi jelas dan menarik
b. Sistematika penulisan makalah
c. Kelngkapan/kedalaman materi
d. Referensi/kepustakaan
3 Substansi materi/makalah 40
a. Topic menarik, sesuai dengan trend dan issue
b. Sistematika penulisan makalah
c. Kelengkapan/kedalaman materi
d. Referensi/kepustakaan
4 Kemampuan menjawab pertanyaan audience 10
5 Kerjasama dalam kelompok 5
Total 100
Tanggal dan paraf Perseptor
FORMAT PENILAIAN SKILL ATAU KETERAMPILAN MAHASISWA

Praktek Profesi : Presepti :

Periode : Preceptor :

Bobot
No Aspek Yang Dinilai
% Nilai

1 10
Kemampuan wawancana medis  

2 15
Kemampuan pemeriksaan fisik  
Kualitas
3 10
humanistik/profesionalisme
 
4 Keputusan klinis/diagnosis 10  
5 Kemampuan mengelola pasien 15  
6 10
Kemampuan konseling  
7 10
Organisasi/efisiensi  

8 20
Kompetensi klinis keseluruhan  
  TOTAL NILA 100  
TAHAPAN PRE DAN POST CONFRENCE PADA MAHASISWA

: Presepti :
Periode : Preceptor :
No Tahap Aktivitas Mahasiswa Aktivitas Dosen Pembimbing
1 Pre 1. Pembuatan Laporan 1. Mendiskusikan tujuan praktek
Conferen Pendahuluan (30) 2. Mengidentifikasi kasus sesuai
ce a. Pengertian,etiologi, kebutuhan belajar
phatofisiologi, 3. Mengkaji kesiapan diri peserta didik
manifestasi klinik, untuk melaksanakan praktik seperti
penatalaksanaan pemahaman konsep, sikap dan
dan komplikasi kondisi psikologis.
b. Pengkajian
c. Interpretasi data
d. Diagnosa potensial
e. Tindakan segera
f. Perencanaan
g. Implementasi
h. Evaluasi
2. Diskusi laporan
pendahuluan (20)
2 Post 1. Menyampaikan 1. Pembimbing bersama peserta didik
Conferen perencanaan dan mendiskusikan kegiatan belajar yang
ce implementasi yang telah dilakukan.
telah dilakukan (25) 2. Pembimbing meminta agar setiap
2. Diskusi hasil asuhan mahasiswa menceritakan kegiatan
yang telah diberikan yang telah dilakukan
(25) 3. Memberikan penguat terhadap
3. Peserta diminta untuk keberhasilan yang telah diperoleh
mengevaluasi sendiri 4. Secara bersama sama menilai
proses belajar yang pencapaian tujuan belajar /
telah dilakukan kompetensi.
5. merumuskan tindak lanjut untuk
merumuskan kegiatan belajar
berikutnya
6. Pembimbing menandatangani
pencapaian kompetensi dalam buku
pencapaian ketrampilan yang telah
menunjukkan kemampuannya dalam
pencapaian kompetensi tertentu

FORMAT PENILAIAN PRE DAN POST CONFEREN MAHASISWA


Praktek Profesi : Presepti :

Periode : Preceptor :

No Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai


%

1 Pembuatan Laporan 30  
Pendahuluan
a. Pengertian,  
Etiologi,Patofisiologi,
manifestasi klinik,
penatalaksanaan dan
komplikasi

b. Pengkajian  

c. Interprestasi data  

d. Diagnosa Potensial  

e. Tindakan Segera  

f. Perencanaan  
g. Implementasi  
h. Evaluasi  
2 Diskusi Laporan 20  
Pendahuluan
3 Menyampaikan Perencanaan 25  
dan Implementasi yang telah
dilakukan

4 Diskusi hasil asuhan yang 25  


telah diberikan
  TOTAL NILA 100  

Daftar Tilik Bedside Teaching- Conference


Daftar Tilik ini adalah panduan untuk Clinical Instructure

NILAI

LANGKAH / KEGIATAN 1 2 3

SEBELUM PRAKTEK

1. Memberi salam pada mahasiswa ( CI )

2.Meminta mahasiswa untuk menentukan langkah/kegiatan yang


memerlukan bimbingan (CI)

3. Mencoba menentukan (bersama mahasiswa) hasil spesifik yang


diinginkan selama praktek (CI)

SELAMA PRAKTEK

1. Membimbing mahasiswa melaksanakan prosedur

2.Memberikan dukungan/masukan positif untuk perbaikan kinerja


mahasiswa

3. Menggunakan penuntun belajar pada saat membimbing


mahasiswa praktek
4. Membuat catatan pada penuntun belajar tentang kinerja
mahasiswa saat praktek
5. Selalu menjaga kenyamanan klien apabila memberikan umpan
balik kepada mahasiswa selama melakukan praktek klinik
6.Segera melakukan koreksi apabila kenyamanan/keselamatan klien
menjadi prioritas utama

SETELAH PRAKTEK

1. Memberi salam pada mahasiswa

2. Menanyakan pendapat mahasiswa tentang praktek yang baru


dilakukan

3. Meminta mahasiswa menyebutkan langkah yang telah


dilaksanakannya dengan baik

4. Meminta mahasiswa menyebutkan langkah yang seharusnya


dilakukan lebih baik lagi
5. Memberi masukan sesuai denagn catatan pada penuntun belajar

6. Memuji langkah yang telah ditampilkan oleh mahasiswa dengan


baik

7. Menyampaikan saran-saran perbaikan

8. Bersama mahasiswa mencoba untuk menentukan hasil yang


diharapkan pada praktek berikutnya
Menggunakan keterampilan coaching secara efektif

Anda mungkin juga menyukai