Anda di halaman 1dari 37

PANDUAN PRAKTIK SIKLUS KEBIDANAN

KEGAWAT DARURATAN MATERNAL DAN NEONATAL


11 JUNI 2022 S/D 26 JUNI 2022 SELAMA 3 MGG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN PROGRAM PROFESI


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS FORT DE KOCK
BUKITTINGGI
TA 2021/2022 GENAP
VISI PROGRAM STUDI KEBIDANAN
“Mewujudkan Bidan professional dengan keunggulan berjiwa
enterpreneur dan mampu bersaing di era global tahun 2023”.

MISI PROGRAM STUDI STUDI KEBIDANAN


a. Menyelenggarakan Tri dharma perguruan tinggi yang
bermutu, berkarakter dan berkesinambungan berbasis
enterpreneur.
b. Meningkatkan kualitas tata kelola yang baik menuju
tata kelola yang unggul dan sesuai standar.
c. Menjalin kerjasama yang produktif dan berkelanjutan
di tingkat nasional dan Internasional.

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam menjalani pendidikan seorang mahasiswa tidak hanya


mendapat teori tetapi juga ketrampilan melakukan tindakan seperti
pemeriksaan fisik, ketrampilan dasar klinik dan ketrampilan sesuai
kompetensi Praktek kebidanan kegawatdaruratan maternal neonatal
dilaksanakan dengan beban 4 SKS. Pada praktek ini mahasiswa
melaksanakan asuhan kebidanan pada kegawatdaruratan maternal
neonatal.

Disini mahasiswa diharapkan mampu menerapkan teori, konsep dan


prinsip kebidanan dalam memberikan asuhan kebidanan pada
kegawatdaruratan maternal neonatal secara holistic, mampu
mengintegrasikan kebijakan pemerintah dalam bentuk asuhan kebidanan
pada kegawatdaruratan maternal neonatal secara holistic, serta mampu
memberikan asuhan kebidanan pada kegawatdaruratan maternal
neonatal secara holistic dengan pendekatan manajemen kebidanan serta
melakukan dokumentasi asuhan dengan model dokumentasi SOAP.

Praktik klinik memberikan kesempatan pada mahasiswa


memahami lebih jauh tentang konsep , melatih ketrampilan klinik dan
pengelolaan klien, serta melatih 7 area kompetensi bidan meliputi 1)
komunikasi efektif, 2) Etika legal dan keselamatan pasien, 3)
Manajemen kepemimpinan dan kewirausahaan, 4) Promosi kesehatan
dan konseling, 5) Pengembangan diri dan profesionalisme, 6) Landasan
ilmiah ilmu kebidanan, 7) Ketrampilan klinis dalam praktik kebidanan.

Praktik asuhan kebidanan holistic pada kegawatdaruratan maternal


neonatal ini membekali mahasiswa agar dapat melakukan pengkajian data
subjektif dan objektif, Analisa data dan penatalaksanaan (perencanaan dan
implementasi) asuhan pada kegawatdaruratan maternal neonatal
berdasarkan evidence based practice dan melakukan evaluasi asuhan
secara holistic dengan pendekatan keluarga serta pendokumentasian
asuhan pada kegawatdaruratan maternal neonatal.

B. Kompetensi
1. Melakukan tatalaksana awal kegawatdaruratan maternal dan
neonatal yang aman dengan berpedoman pada Etik legal dan
keselamatan pasien
2. Melakukan komunikasi secara efektif dalam pemberian
tatalaksana awal kegawatdaruratan maternal dan neonatal
3. Mengembangkan diri dan profesionalitas dalam pemberian
tatalaksana awal kegawatdaruratan maternal dan neonatal
4. Menerapkan landasan ilmiah ilmu kebidanan dalam pemberian
tatalaksana awal kegawatdaruratan maternal dan neonatal
5. Memiliki keterampilan klinis kebidanan yang mendukung praktik
kebidanan berkualitas tinggi dalam pemberian tatalaksana awal
kegawatdaruratan maternal dan neonatal
6. Memberikan konseling sesuai diagnosa yang telah di tetapkan

C. Tujuan
a. Tujuan Umum
Mengukur kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam
memberikan tatalaksana awal kegawatdaruratan maternal dan
neonatal dengan masalah dan kebutuhannya.

b. Tujuan Khusus
1. Melakukan pengkajian data subjektif pada kasus
kegawatdaruratan maternal neonatal dengan tepat
2. Melakukan identifikasi masalah kebidanan pada kasus
kegawatdaruratan maternal neonatal dengan tepat.
3. Memberikan konseling sesuai dengan diagnose yang telah di
tetapkan.
4. Memberikan tatalaksana awal kegawatdaruratan maternal dan
neonatal yang di dukung kemampuan berpikir kritis, rasionalisasi
klinis dan reflektif
5. Melakukan pengelolaan (manajemen pelayanan kebidanan)
terhadap pemberian tatalaksana awal kegawatdaruratan maternal
dan neonatal
6. Membuat dokumentasi kebidanan menggunakan metode SOAP
7. Melakukan kajian kasus-kasus kegawatdaruratan maternal
neonatal
8. Reflektif praktis
BAB II
PRAKTEK KLINIK SIKLUS KEBIDANAN KEGAWATDARURATAN DAN
NEONATAL

A. DESKRIPSI PELAKSANAAN
1. Tahap praktik ini memberikan kesempatan untuk mengembangkan
keterampilan klinis kebidanan dalam memberikan tatalaksana awal
kegawatdaruratan maternal dan neonatal dengan masalah dan
kebutuhannya.
2. Mahasiswa mulai terlibat dalam praktik kebidanan dan disediakan
kesempatan untuk merefleksikan praktik mereka.
3. Mahasiswa mulai berlatih memberikan pendapat dalam proses
pengambilan keputusan klinis
4. Keterampilan mahasiswa dalam tahapan ini harus ditunjang dengan
pengetahuan teoritis tentang tatalaksana awal kegawatdaruratan
maternal dan neonatal dengan masalah dan kebutuhannya.
B. BEBAB SKS PRAKTEK KLINIK
Pada Praktek klinik siklus Kebidanan kegawatdaruratan dan neonatal
memiliki 4 SKS
C. DESKRIPSI PEMBIMBING
1. Ketentuan Pembimbing
Program Pendidikan Profesi Bidan Universitas Fort De Kock dimana
didalamnya terlibat para dosen yang menguasai ilmu terkait, beserta
preseptor klinik yang telah ditetapkan untuk mendidik jenjang strata
1 melalui sertifikat yang diakui oleh Universitas Fort De Kock.
2. Kewajiban Pembimbing
a. Pembimbing dari lahan praktek
1. Pembimbing lahan praktik memfasilitasi kegiatan praktikan,
mengidentifikasi kasus-kasus yang dibutuhkan untuk
pencapaian target kompetensi.
2. Pengamatan langsung pada pelaksanaan/penerapan
pelayanan yang dilakukan praktikan
3. Melakukan Evaluasi terhadap proses yang di lalui praktikan
selama berada di lahan praktik
b. Pembimbing dari pendidikan
(Melalui kerja sama dengan pembing di lahan praktek)
Pembimbing institusi berkalaborasi dengan pembimbing lahan
praktik untuk melakuka bimbingan mahasiswa, memecahkan
masalah belajar mahasiswa dan mengatasi kesenjangan antara
teori dan praktik. Melakukan bimbingan sesuai jadwal yang
sudah ditentukan

D. METODE PEMBELAJARAN
• Pre dan post conference
• Bed side teaching
• Penyuluhan
• Seminar dan diskusi
• Role Play
• Laporan kasus
E. METODE BIMBINGAN KLINIK
Program Pendidikan Profesi Bidan adalah pendidikan pengalaman
belajar klinik dan pengalaman belajar lapangan secara komprehensif.
Bentuk Metode Bimbingan Klinik :
A. Bed Side Teaching (BTS)/ Berinteraksi Langsung Dengan Pasien
B. Metode Bimbingan Berdasarkan Tempat
a. Inpatient teaching (Bimbingan Klinik Di Bangsal)
b. Outpatient teaching (Bimbingan Klinik Di Poliklinik)
C. Bimbingan Klinik Berdasarkan kasus yang ditemuni
Cased- Based Discussion (CBD)
F. PROSES BIMBINGAN
1. Fase Orientasi
a. Mahasiswa diberikan pengkayaan selama 1 hari
b. Pada hari I, pihak akademik, mahasiswa dan pihak
Rumah Sakit melakukan kegiatan pembukaan siklus gawat
darurat dan penerimaan mahasiswa dilanjutkan dengan
kegiatan pre konfrence oleh bagian diklat mengenai
kompetensi yang akan di capai mahasiswa selama praktek.
c. Setelah serah terima, mahasiswa ditempatkan ke ruangan
masing – masing sesuai dengan jadwal dan lokasi yang telah
ditentukan sebelumnya. Mahasiswa dibagi dalam beberapa
kelompok dan didampingi oleh 1 orang pembimbing yang
telah ditunjuk dengan perbandingan pembimbing dengan
mahasiswa 1 : 5.
d. Metode pembelajaran yang diberikan kepada mahasiswa
terdiri dari:
1. Penugasan (tugas individu dan kelompok)
2. Observasi (interaksi dengan klien kelolaan)
e. Mahasiswa mulai membuat kontrak dengan klien kelolaan,
membina hubungan saling percaya dan mulai melakukan
pengkajian
2. Fase Kerja
Mahasiswa mencapai sasaran pembelajaran melalui kegiatan
individual dan kelompok
a. Kegiatan individu
1. Membuat Laporan kasus kelolaan 1 persiklus selama
praktek yang terdiri dari 5 Bab dan wajib melakukan
kunjungan ulang minimal 3 kali selama siklus. dan untuk
sisa kasus yang lain dibikin Pelaporannya secara SOAP
sebanyak 10 kasus di portofolio
2. Memberikan konseling sesuai diagnosa yang telah di
tetapkan
3. Perpraktek yang di rekap pada log book.
b. Kegiatan kelompok
1. Seminar
Kasus seminar kelompok merupakan kasus di luar
kasus kelolaan individu oleh kelompok bersama-sama dan
1 minggu sebelum diseminarkan, makalah seminar
dikonsultasikan kepada pembimbing lahan maupun
pembimbing akademik
2. Penyuluhan Kelompok
3. Fase Terminasi
a. Pada tahapan ini, mahasiswa mengakhiri kontrak dengan klien
kelolaan di tiap runagan tempat praktek
b. Setelah melakukan terminasi terhadap klien, mahasiswa
mendokumentasikan proses asuhan kebidanan pada klien
kelolaan dan mengumpulkannya kepada pembimbing lahan
dan akademik
c. Pada akahir siklus, lakukan penutupan antara pihak akademik
dan klinik

G. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAn


1. Tempat
Di wilayah Kab.Pasan Barat, Pasaman, Batusankar, Pekanbaru, Kota
Jambi, Sungai Penuh, Marangin Jambi.
2. Waktu
Waktu Praktek yaitu Selama 3 minggu dengan Waktu efektif 2 hari
seminggu dengan ketentuan hari Sabtu dan Minggu.
3. Siff Praktek
Mulai Jam 07.00 Pagi s/d Jam 19.00 ( 07.00 Malam) selama 12 Jam
H. PERSYARATAN PESERTA DIDIK MENGIKUTI PRAKTIK KLINIK
1) Pada saat Praktek mahasiswa mengenakan pakaian seragam putih-
putih, rapi, bersih dan lengkap dengan identitas, tidak mengenakan
perhiasan, kuku pendek dan tidak mengenakan pewarna kuku.
2) Mahasiswa diharuskan mengikuti jadwal dinas yang telah ditentukan
oleh lahan praktek.
3) Mahasiswa diharuskan membuat ADL, Log Book dan mengisi absensi
di setiap ruangan praktek. ADL, Log Book dan absensi harus
diketahui dan ditandatangani oleh preseptor dan penanggung jawab
ruangan.
4) Mahasiswa mengikuti overan setiap pergantian dinas dan mengikuti
apel pagi sesuai peraturan yang berlaku di RS
5) Mengikuti preconferance dan postconferance dengan preseptor
akademik atau preseptor klinik.
6) Mengumpulkan laporan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
oleh preseptor akademik
7) Mengkonsultasikan bahan Seminar pada preseptor akademik dan
preseptor klinik

I. TINGKAT KETERAMPILAN KLINIK

Berikut ini pembagian tingkat ketrampilan klinik (skills) dari


Miller.

a. Tingkat Kemampuan 1 (Knows): Mengetahui dan Menjelaskan


Lulusan profesi bidan memiliki pengetahuan teoritis mengenai
keterampilan kasus-kasus kegawatdaruratan maternal neonatal,
sehingga dapat menjelaskan kepada teman sejawat, pasien maupun
klien tentang konsep, teori, prinsip maupun indikasi, serta cara
melakukan, komplikasi yang timbul dan sebagainya.
b. Tingkat Kemampuan 2 (Knows How): Pernah Melihat atau Pernah
Mendemostrasikan.
Lulusan profesi bidan memiliki pengetahuan teoritis
mengenaiketerampilan kasus-kasus kegawatdaruratan
maternal neonatal (baik konsep, teori, prinsip maupun indikasi, cara
melakukan, komplikasi dan sebagainya). Selain itu, selama
pendidikan pernah melihat atau pernah didemonstrasikan.
c. Tingkat Kemampuan 3 (Shows): Pernah melakukan atau pernah
menerapkan di bawah supervisi
Lulusan profesi bidan memiliki pengetahuan teoritis mengenai
keterampilan ini (baik konsep, teori, prinsip maupun indikasi, cara
melakukan, komplikasi dan sebagainya). Selama pendidikan pernah
melihat atau pernah didemonstrasikan keterampilan ini, dan pernah
menerapkan keterampilan ini beberapa kali dibawah supervisi.

d. Tingkat Kemampuan 4 (Does): Mampu Melakukan Secara Mandiri


Lulusan profesi bidan memiliki pengetahuan teoritis mengenai
keterampilan ini (baik konsep, teori, prinsip maupun indikasi, cara
melakukan, komplikasi dan sebagainya). Selama pendidikan pernah
melihat atau pernah didemonstrasikan keterampilan ini, dan pernah
menerapkan keterampilan ini beberapa kali di bawah supervisi
serta memiliki pengalaman untuk menggunakan dan menerapkan
keterampilan ini dalam konteks praktik bidan secara mandiri

J. KETERAMPILAN YANG AKAN DICAPAI

Daftar ketrampilan klinis Praktik Kebidanan Kegawatdaruratan


Maternal Neonatal berdasarkan sesuai dengan Daftar Keterampilan
Yang Berlaku Sampai Dengan Tahun 2026 pada KEPMENKES No.320
Tahun 2020 dan standar kompetensi profesi bidan Indonesia

NO KOMPETENSI TINGKAT
KEMAMPUAN
1 Bayi Baru Lahir Dengan Asfiksia 4
2 Bayi Baru Lahir Dengan Kejang 4
3 Tatalaksana awal kasus kegawatdaruratan pada 4
kehamilan dengan Abortu
4 Tatalaksana awal kasus kegawatdaruratan pada 4
kehamilan Ektopik Terganggu
5 Tatalaksana awal kasus kegawatdaruratan pada 4
kehamilan dengan Molahidatidosa
6 Tatalaksana awal kasus kegawatdaruratan pada 4
kehamilan dengan Solusio plasenta
7 Tatalaksana awal kasus kegawatdaruratan pada 4
kehamilan dengan Plasenta previa
8 Tatalaksana awal kasus kegawatdaruratan pada 4
Hipertensi dalam Kehamilan
9 Tatalaksana awal kasus kegawatdaruratan pada 3
kehamilan dengan Pre Eklampsia
10 Tatalaksana awal kasus kegawatdaruratan pada 3
kehamilan dengan Eklampsia
11 Melakukan Tindakan Persalinan pervaginam 4
dengan tindakan forcep
12 Melakukan Tindakan Persalinan pervaginam 4
dengan tindakan vakum ekstraksi
13 Melakukan Tindakan Persalinan sungsang 3
14 Melakukan Tindakan Persalinan dengan mal presentasi 4
15 Melakukan Tindakan Persalinan dengan 4
presentasi puncak kepala
16 Melakukan Tindakan Persalinan dengan distosia bahu 3
17 Melakukan Tindakan Persalinan dengan Ketuban 4
Pecah Dini/Ketuban Pecah Sebelum
waktunta
18 Melakukan Tindakan Persalinan dengan kelainan 4
panggul
19 Kelainan His 3
20 Tali Pusat menumbung 4
21 Retensio Plasenta 3
22 Persalinan dengan Makrsomia 4
23 Persalinan dengan Gameli 3
24 Persalinan pada ibu dengan Pre Eklampsia 3

25 Atonia Uteri 3
26 Sisa Plasenta 3
27 Ruptur Perineum 3
28 Ruptur Portio 4
29 Gawat Janin 3
30 Perdarahan Post Partum (HPP) 3
31 Mastitis 3
32 Demam masa nifas 3
33 Pre Eklamsia pada masa nifas 3

K. TATA TERTIB DAN SANKSI


1. Peraturan Umum
Semua mahasiswa peserta program Pendidikan Profesi
Bidan harus mematuhi ketentuan, peraturan dan norma yang
berlaku di setiap bagian tempat mahasiswa melaksanakan
praktek profesi. Apabila mahasiswa peserta didik melanggar
ketentuan, peraturan dan norma, maka akan dikenakan sanksi
mulai dari yang paling ringan sampai yang paling berat, yaitu :

a. Peringatan, akan diberikan kepada mahasiswa peserta didik


yang melakukan pelanggaran ringan menurut kategori
bangsal / bagian.
b. Perpanjangan waktu program pendidikan profesi, akan
diberikan pada mahasiswa peserta didik yang melakukan
pelanggaran sedang menurut kategori bangsal/ bagian.
c. Dikeluarkan dari program pendidikan profesi bidan, akan
dilakukan pada mahasiswa peserta didik yang melakukan
pelanggaran berat menurut kategori bangsal/ bagian.
d. Untuk ketentuan lebih lanjut akan dijelaskan pada
gambaran/ acuan program pendidikan profesi bidan pada
setiap mata ajar.
Pelanggaran yang bersifat melanggar hukum dan undang-
undang akan diproses sesuai dengan perundang-undangan yang
berlaku di Negara Republik Indonesia.

2. Penampilan

Selama melakukan program pendidikan profesi Bidan,


mahasiswa harus mengikuti aturan dalam penampilan yaitu :

a. Pakaian

Mengenakan pakaian khusus yang telah ditetapkan sebagai


pakaian dinas mahasiswa selama praktek profesi bidan, yaitu:

1) Pakaian putih-putih bila melakukan praktek di Rumah


Sakit, khusus untuk ruangan tertentu maka pakaian
yang digunakan sesuai dengan ketentuan bangsal/
bagian tersebut
2) Pakaian putih sebagai atasan, hitam sebagai bawahan
dan dilengkapi dengan jaket almamater, bila melakukan
praktek di Puskemas atau masyarakat
3) Pakaian khusus digunakan pada ruangan tertentu
dengan ketentuan yang berlaku
4) Mahasiswa diwajibkan menjaga kerapihan penampilan
dan nama baik almamater selama melakukan praktek
profesi
b. Memakai tanda pengenal yang ditentukan oleh Universitas Fort
De Kock.
c. Mahasiswa tidak diperbolehkan menggunakan perhiasan
apapun kecuali jam tangan.
d. Mahasiswa diharuskan membawa alat praktek pribadi dan Alat
Perlindungan Diri (APD) pada saat melakukan praktek profesi
setiap hari dengan isi sebagai berikut :
1) Handscoen bersih
2) Tensimeter
3) Termometer
4) Stetoskop
5) Pinset anatomi
6) Meteran
e. Kehadiran mahasiswa :
1) Tidak masuk dengan alasan sakit : Mahasiswa yang tidak
hadir karena sakit, diwajibkan melaporkan diri kepada
penanggungjawab ruangan dan preseptor akademik
dengan membawa surat keterangan dokter, kemudian
wajib mengganti sebanyak hari yang ditinggalkan dengan
sepengetahuan preseptor.
2) Izin dengan alasan tertentu : Mahasiswa mengganti dinas
sebanyak 2 kali dari jumlah izin
3) Tanpa Keterangan : Mahasiswa tidak hadir tanpa ada
keterangan yang jelas maka diwajibkan mengganti
sebanyak 3 kali dari jumlah ketidakhadiran
4) Mahasiswa tidak diperkenankan untuk mengganti dinas
dengan double shift dan mahasiswa diperbolehkan
mengganti dina diluar jadwal dinas yang ada setelah
memita surat keterangan mengganti dinas
5) Apabila jumah mengganti dinas melebihi dari setengah
jumlah hari setiap siklus maka mahasiswa dianggap gagal
dalam siklus tersebut
L. EVALUASI
Selama menjalankan praktek profesi, mahasiswa akan
dievaluasi selama proses praktek. Proses evaluasi dilakukan untuk
menilai pencapaian kompetensi mahasiswa di dalam menerapkan
asuhan kebidanan dan menentukan kelulusan mahasiswa dalam satu
siklus praktek profesi.
No Penilaian Nilai
1 Skill 25%
2 Seminar 15%
3 Penyuluhan 10%
4 Pengetahuan 25%
5 Sikap 20%
6 Log Book 5%
TOTAL 100%

Adapun bentuk evaluasi yang digunakan pada program


pendidikan profesi terdiri dari :

a. Penilaian keaktifan mahasiswa pada saat pre dan post konferens


b. Penampilan Sikap/kinerja mahasiswa sehari-hari selama melakukan
praktek profesi
c. Log book
d. Penyuluhan
e. Skill
f. Presentasi kasus
g. Laporan Asuhan Kebidanan lengkap
h. Ujian akhir setiap siklus
DISTRIBUSI PEMBAGIAN TEMPAT PRAKTEK MAHASISWA PRODI KEBIDAN PRORAM PROFESI BIDAN
FAKULTAS KESEHTAN UNIVERSITAS FORT DE KOCK BUKITTINGGI

NO WILAYAH TEMPAT NO RUANGAN JUMLAH MHSW


1 KB RAWATAN
1 PASBAR RSUD PASBAR 2 KB TINDAKAN 38 MHS
3 IGD PONEK
1 KB RAWATAN
2 PASTIM RSUD LUBUAK SIKAPING 2 KB TINDAKAN 22 MHS
3 IGD PONEK
1 KB TINDAKAN 11 MHS
3 KOTA JAMBI RS ERNI MEDIKA
2 KB RAWATAN
MARANIN
4 RS KOL ABUNDJANI 1 KB TINDAKAN 4 MHS
JAMBI
1 PUSK.RI SUDOMULYO
5 PAKANBARU PUSKESMAS 12 MHS
2 PUSK.SIMPANG TIGA
6 SUNGAI PENUH PUSKESMAS 1 PUSK DESA EDANG 2 MHS
7 BATUSANGKAR PUSKESMAS 1 PUSK LINTAU BUO UTARA 1 2 MHS
Lampiran 2

FORMAT LAPORAN KASUS KELOMPOK

CONTOH FORMAT HALAMAN JUDUL KASUS SEMINAR KELOMPOK


ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “R” IBU HAMIL DENGAN

HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT 2 DI RUANG PONEK RSUD SLEMAN

Laporan Kelompok Praktik Klinik Kebidanan kehamilan

Disusun oleh:

Kelompok I

Nama NIM

1. Umi Nur Isnaini ………………………


2. Lisa Oktaviana ………………………

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIDAN PROGRAM PROFESI


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS FORT DE KOCK
TA.2021/2022
Lampiran 3

CONTOH FORMAT LEMBAR PERSETUJUAN DAN LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “R” IBU HAMIL DENGAN

HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT 2 DI RUANG PONEK RSUD SLEMAN

Laporan Kelompok Praktik Klinik Kebidanan Kehamilan

Telah Memenuhi Persyaratan dan Disetujui

Tanggal…………………….

Disusun oleh:

Kelompok I

Menyetujui,

Pembimbing Lahan Pembimbing Akademik

(……………………………) (………………………………)
Lampiran 4

LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “R” IBU HAMIL DENGAN

HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT 2 DI RUANG PONEK RSUD SLEMAN

Disusun oleh :

Kelompok :

Nama/ NIM :

Telah diseminarkan di depan penguji

Pada tanggal……….20…...........

Mengetahui,

Pembimbing Lahan Pembimbing Akademi

(……………………………) (………………………………)

Ketua Prodi Kebidanan

Universitas Fort De Kock

(.................................................)
Lampiran 5

SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN KELOMPOK

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar belakang masalah


2. Rumusan Masalah
3. Tujuan umum dan khusus
4. Manfaat Penulisan
BAB II TINJAUAN TEORI

A. Definisi Pengertian
B. Tanda dan gejala
C. Penyebab
D. Patofisiologi terjadinya penyakit
A. Pemeriksaan fisik yang dilakukan sesuai teori
B. Pemeriksaan diagnostik / Penunjang yang dilakukan sesuai teori
C. Terapi / tindakan penanganan yang dilakukan sesuai teori
D. Komplikasi yang terjadi sesuai teori

BAB III LAPORAN KASUS

(SOAP)

BAB IV ANALISIS KASUS

BERISI : rekapan singkat asuhan yang telah di lakukan, teoritis/jurnal terkait


asuhan yang di berikan, asumsi terkait praktek yang telah di lakukan

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan (menjawab tujuan kusus)


B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 6

FORMAT LAPORAN KASUS KELOLAAN

CONTOH FORMAT HALAMAN JUDUL KASUS SEMINAR KELOMPOK


LAPORAN KASUS KELOLAAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “R” IBU HAMIL DENGAN

HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT 2 DI RUANG PONEK RSUD SLEMAN

Disusun oleh:

Nama NIM

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM PROFESI PENDIDIKAN BIDAN FAKULTAS


KESEHATAN UNIVERSITAS FORT DE KOCK
BUKITTINGGI 2019/2020
Lampiran 7

LEMBAR PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “R” IBU HAMIL DENGAN

HIPEREMESIS GRAVIDARUM TINGKAT 2 DI RUANG PONEK RSUD SLEMAN

Disusun oleh :

Kelompok :

Nama/ NIM :

Telah diseminarkan di depan penguji

Pada tanggal……….2021

Mengetahui,

Pembimbing Lahan Pembimbing Akademik

(……………………………) (………………………………)

Ketua Prodi Kebidanan

Universitas Fort De KocK

(.................................................)
Lampiran 8

SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN KASUS KELOLAAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah


B. Rumusan Masala
C. Tujuan umum dan khusus
D. Manfaat Penulisa
BAB II TINJAUAN TEORI

A. Definisi Pengertian
B. Tanda dan gejala
C. Penyebab
D. Patofisiologi terjadinya penyakit
E. Pemeriksaan fisik yang dilakukan sesuai teori
F. Pemeriksaan diagnostik / Penunjang yang dilakukan sesuai teori
G. Terapi / tindakan penanganan yang dilakukan sesuai teori
H. Komplikasi yang terjadi sesuai teori

BAB III LAPORAN KASUS

(SOAP)

BAB IV ANALISIS KASUS

BERISI : rekapan singkat asuhan yang telah di lakukan, teoritis/jurnal


terkait asuhan yang di berikan, asumsi terkait praktek yang telah di
lakukan

BAB V PENUTUP

C. Kesimpulan
D. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN
FORMAT SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TABLET BESI BAGI IBU HAMIL

I. Pokok Bahasan : Penyuluhan ibu hamil


Sub Pokok Bahasan : Tablet besi bagi ibu hamil
Penyuluh : Annisa Larasati
Hari/Tanggal : 28 Mei 2009
Waktu : 10.00 WIB
Tempat : Puskesmas
Sasaran : Ibu hamil

II. Tujuan Instruksional Umum ( TIU )


Ibu hamil dapat mengetahui pentingnya tablet besi selama kehamilan

III. Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )


A. Ibu dapat menjelaskan pengertian tablet besi.
B. Ibu dapat menjelaskan manfaat tablet besi bagi ibu hamil.
C. Ibu dapat menjelaskan tentang kebutuhan / dosis zat besi selama kehamilan.
D. Ibu dapat memahami efek samping tablet besi.
E. Ibu dapat menjelaskan kembali teantang waktu dan cara minum tablet besi yang
benar
F. Ibu dapat mengetahui tentang bahan-bahan makanan yang mengandung zat besi

IV. Materi
A. Pengertian tablet besi bagi ibu hamil.
B. Manfaat tablet besi bagi ibu hamil.
C. Kebutuhan / dosis zat besi selama kehamilan.
D. Efek samping tablet besi.
E. Waktu dan cara minum tablet besi yang benar.
F. Bahan makanan yang mengandung zat besi.

V. Media
A. Leaflet
B. Contoh tablet besi

VI. Metode
A. Ceramah
B. Diskusi

VII. Pelaksanaan

NO KEGIATAN RESPON MASYARAKAT WAKTU


1 Pendahuluan 5 menit
a. Penyampaian salam a. Membalas salam
b. Perkenalan b. Memperhatikan
c. Menjelaskan topic penyuluhan c. Memperhatikan
d. Menjelaskan tujuan d. Memperhatikan
e. Menjelaskan waktu pelaksanaan e. Memperhatikan
2 Penyampaian materi 30 menit
1. Materi a.Memperhatikan penjelasan
a. Pengertian tablet besi bagi ibu hamil dan mencermati materi
b. Manfaat tablet besi
c. Kebutuhan tablet besi selama hamil
d. Efek samping tablet besi
e. Waktu dan cara minum tablet besi
f. Bahan makanan yang mengandung zat
besi
2.Memberikan kesempatan untuk bertanya
3. Menjawab pertanyaan peserta b.Bertanya
c.Memperhatikan
3 Penutup 5 menit
a. Menyimpulkan hasil penyuluhan a. Memperhatikan
b. Mengakhiri dengan salam b. Menjawab salam

VIII. Evaluasi
Setelah diberi penyuluhan ibu diberi pertanyaan yaitu :
1. Apa pengertian tablet besi
2. Sebutkan manfaat tablet besi bagi ibu hamil
3. Bagaimana cara minum tablet besi yang benar

IX. Referensi
Sunarsih, Tri. 2011. Asuhan Kehamilan Untuk Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika

X. Materi
Terlampir
Format lembaran konsul
Nama / Kelompok :
CI Lapangan / CI Akademik :
Tempat Praktek :

N Hari/Tanggal Bimbingan Hasil Bimbingan TDD CI.................


o
FORMAT PENILAIAN

KOMUNIKASI, INFORMASI DAN EDUKASI (KIE)/ PENYULUHAN

Praktek Profesi : Presepti :

Periode : Preceptor :

No Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai

1 Persiapan 30

a. Identifikasi masalah
b. Membuat SAP
c. Penggunaan media
2 Pelaksanaan 50

a. Melakukan pendekatan secara tepat


b. Menjelaskan maksud dan tujuan
c. Cara penyampaian :
 Penggunaan bahasa
- Tepat dan benar
- Sistematis
- Mudah dimengerti
 Penggunaan alat peraga
 Asertif selama penyuluhan
 Mampu membangkitkan minat / motivasi peserta
penyuluhan
 Tidak kaku (luwes)
3 Evaluasi 20

a. Peserta kooperatif selama penyuluhan


b. Mengerti isi penyuluhan
c. Memiliki motivasi untuk melaksanakan
d. Serta mengajukan pertanyaan sesuai materi penyuluhan
Total 100

Tangal dan Paraf Perseptor


FORMAT NILAI PENGETAHUAN
STUDENT ORAL CASE ANALYSES (SOCA)

Praktek Profesi : Presepti :

Periode : Preceptor :

No Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai

1 Mampu menghubungkan tanda- 10


tanda klinis dengan patofisiologis
yang terjadi

2 Mampu menganalisa data-data 20


penunjang dengan benar sesuai
kasus

3 Mampu menjelaskan alasan 10


prioritas masalah kebidanan

4 Mampu menjelaskan rasional 20


dari tindakan kebidanan

5 Mampu menjelaskan tujuan 10


tindakan kolaborasi

6 Mampu menjelaskan hasil 20


evaluasi dari tindakan kebidanan
yang dilakukan

7 Mampu menjelaskan kekurangan 10


(penilaian diri) yang telah
dilakukan

Total 100

Tanggal dan Paraf Perseptor


FORMAT EVALUASI SIKAP / PERILAKU

Praktek : Presepti :

Periode : Preceptor :

Nilai
No Aspek Yang Dinilai %

1 Komunikasi 30

a. Menciptakan interaksi dengan pasien /


keluarga dengan penuh percaya diri
b. Menggunakan komunikasi verbal efektif
c. Melakukan dokumentasi secara benar
2 Keterampilan Dasar 35

a. Melakukan pengkajian (wawancara,


pemeriksaan fisik) dengan benar
b. Melakukan tindakan yang sudah direncanakan
c. Melakukan tindakan pencegahan terhadap
infeksi
d. Menciptakan keamanan dan kenyamanan
e. Menggunakan alat secara tepat guna
3 Perilaku Profesional 35

a. Menampilkan sikap baik dan sopan


b. Melaksanakan kontrak dengan pasien
c. Mengambil inistiatif dalam situasi belajar
d. Memperlihatkan sikap selalu tepat waktu
e. Bekerja sama dan berpartisipasi dalam kegiatan
ruangan
f. Disiplin menggunakan atribut
g. Membawa APD
Total 100

CI LAPANGAN

(..............................................................)
SEMINAR KELOMPOK

Praktek : Preseptee :

Periode : Preceptor :

No Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai


1 Persiapan Proses Seminar 20
a. Penggunaan media
b. Lingkungan kondusif
c. Alokasi waktu
d. Kelengkapan Anggota
2 Presentasi 25
a. Pengulasan materi jelas dan menarik
b. Sistematika penulisan makalah
c. Kelngkapan/kedalaman materi
d. Referensi/kepustakaan
3 Substansi materi/makalah 40
a. Topic menarik, sesuai dengan trend dan issue
b. Sistematika penulisan makalah
c. Kelengkapan/kedalaman materi
d. Referensi/kepustakaan
4 Kemampuan menjawab pertanyaan audience 10
5 Kerjasama dalam kelompok 5
Total 100
Tanggal dan paraf Perseptor
FORMAT PENILAIAN SKILL ATAU KETERAMPILAN MAHASISWA

Praktek Profesi : Presepti :

Periode : Preceptor :

Bobot
No Aspek Yang Dinilai
% Nilai

1 10
Kemampuan wawancana medis  

2 15
Kemampuan pemeriksaan fisik  
Kualitas
3 10
humanistik/profesionalisme
 
4 Keputusan klinis/diagnosis 10  
5 Kemampuan mengelola pasien 15  
6 10
Kemampuan konseling  
7 10
Organisasi/efisiensi  

8 20
Kompetensi klinis keseluruhan  
  TOTAL NILA 100  
TAHAPAN PRE DAN POST CONFRENCE PADA MAHASISWA

: Presepti :
Periode : Preceptor :
No Tahap Aktivitas Mahasiswa Aktivitas Dosen Pembimbing
1 Pre 1. Pembuatan Laporan 1. Mendiskusikan tujuan praktek
Conferen Pendahuluan (30) 2. Mengidentifikasi kasus sesuai
ce a. Pengertian,etiologi, kebutuhan belajar
phatofisiologi, 3. Mengkaji kesiapan diri peserta didik
manifestasi klinik, untuk melaksanakan praktik seperti
penatalaksanaan pemahaman konsep, sikap dan
dan komplikasi kondisi psikologis.
b. Pengkajian
c. Interpretasi data
d. Diagnosa potensial
e. Tindakan segera
f. Perencanaan
g. Implementasi
h. Evaluasi
2. Diskusi laporan
pendahuluan (20)
2 Post 1. Menyampaikan 1. Pembimbing bersama peserta didik
Conferen perencanaan dan mendiskusikan kegiatan belajar yang
ce implementasi yang telah dilakukan.
telah dilakukan (25) 2. Pembimbing meminta agar setiap
2. Diskusi hasil asuhan mahasiswa menceritakan kegiatan
yang telah diberikan yang telah dilakukan
(25) 3. Memberikan penguat terhadap
3. Peserta diminta untuk keberhasilan yang telah diperoleh
mengevaluasi sendiri 4. Secara bersama sama menilai
proses belajar yang pencapaian tujuan belajar /
telah dilakukan kompetensi.
5. merumuskan tindak lanjut untuk
merumuskan kegiatan belajar
berikutnya
6. Pembimbing menandatangani
pencapaian kompetensi dalam buku
pencapaian ketrampilan yang telah
menunjukkan kemampuannya dalam
pencapaian kompetensi tertentu
FORMAT PENILAIAN PRE DAN POST CONFEREN MAHASISWA

Praktek Profesi : Presepti :

Periode : Preceptor :

No Aspek Yang Dinilai Bobot Nilai


%

1 Pembuatan Laporan 30  
Pendahuluan
a. Pengertian,  
Etiologi,Patofisiologi,
manifestasi klinik,
penatalaksanaan dan
komplikasi

b. Pengkajian  

c. Interprestasi data  

d. Diagnosa Potensial  

e. Tindakan Segera  

f. Perencanaan  
g. Implementasi  
h. Evaluasi  
2 Diskusi Laporan 20  
Pendahuluan
3 Menyampaikan Perencanaan 25  
dan Implementasi yang telah
dilakukan
4 Diskusi hasil asuhan yang 25  
telah diberikan
  TOTAL NILA 100  
Daftar Tilik Bedside Teaching- Conference

Daftar Tilik ini adalah panduan untuk Clinical Instructure

NILAI

LANGKAH / KEGIATAN 1 2 3

SEBELUM PRAKTEK

1. Memberi salam pada mahasiswa ( CI )

2.Meminta mahasiswa untuk menentukan langkah/kegiatan yang


memerlukan bimbingan (CI)

3. Mencoba menentukan (bersama mahasiswa) hasil spesifik yang


diinginkan selama praktek (CI)

SELAMA PRAKTEK

1. Membimbing mahasiswa melaksanakan prosedur

2.Memberikan dukungan/masukan positif untuk perbaikan kinerja


mahasiswa

3. Menggunakan penuntun belajar pada saat membimbing


mahasiswa praktek
4. Membuat catatan pada penuntun belajar tentang kinerja
mahasiswa saat praktek
5. Selalu menjaga kenyamanan klien apabila memberikan umpan
balik kepada mahasiswa selama melakukan praktek klinik
6.Segera melakukan koreksi apabila kenyamanan/keselamatan klien
menjadi prioritas utama

SETELAH PRAKTEK

1. Memberi salam pada mahasiswa

2. Menanyakan pendapat mahasiswa tentang praktek yang baru


dilakukan

3. Meminta mahasiswa menyebutkan langkah yang telah


dilaksanakannya dengan baik

4. Meminta mahasiswa menyebutkan langkah yang seharusnya


dilakukan lebih baik lagi
5. Memberi masukan sesuai denagn catatan pada penuntun belajar
6. Memuji langkah yang telah ditampilkan oleh mahasiswa dengan
baik

7. Menyampaikan saran-saran perbaikan

8. Bersama mahasiswa mencoba untuk menentukan hasil yang


diharapkan pada praktek berikutnya

Menggunakan keterampilan coaching secara efektif

Anda mungkin juga menyukai