Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan. Kebidanan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan dalam menentukan tindakannya didasari pada ilmu pengetahuan memiliki suatu ketrampilan yang jelas dalam keahlianya. Sebagai profesi, kebidanan mempunyai otonomi kewenangan dan tanggung jawab dalam tindakan serta adanya kode etik dalam bekerjanya yang berorientasi pada pemberian asuhan kebidanan kepada individu, kelompok, atau masyarakat. Pembenahan dalam sistem asuhan kebidanan haruslah diiringi dengan manajemen kebidanan yang baik dan sesuai. Manajemen kebidanan dilakukan dengan maksud untuk mempermudah asuhan kebidanan. Asuhan kebidanan profesional yang dapat dikembangkan saat ini salah satunya adalah Model Manajemen Pelayanan Asuhan Kebidanan Profesional (MPAKP) merupakan suatu metode penugasan dimana satu orang bidan bertanggung jawab penuh terhadap asuhan kebidanan pada pasien mulai dari pasien masuk sampai dengan keluar dari tempat praktik mandiri bidan. Keuntungan dari MPAKP antara lain asuhan kebidanan yang diberikan bermutu tinggi dan tercapainya pelayanan yang efektif terhadap pengobatan, dukungan, proteksi, informasi dan advokasi. Selain itu pembagian tugas yang jelas dan dilakukan sesuai peran akan meringankan beban kerja bidan. Hal ini dapat meningkatkan kepuasan bagi pasien, bidan dan tenaga kesehatan lainnya sehingga tercapai suatu pelayanan yang berkualitas. Berdasarkan hasil analisis situasi yang dilakukan di PMB Ani Rohliani, SST didapatkan bahwa Manajemen Pelayanan Asuhan Kebidanan Profesional (MPAKP) yang dilaksanakan adalah metode tim dengan kepala PMB seorang Sarjana Sains Terapan Kebidanan. Pelayanan kebidanan yang profesional dapat dicapai dengan mengoptimalkan peran dan fungsi bidan, terutama peran dan fungsi mandiri bidan. Keberhasilan suatu asuhan terhadap klien sangat ditentukan oleh pemilihan model manajemen pelayanan kebidanan. Dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat akan pelayanan kebidanan yang profesional dan adanya tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka pemberian pelayanan kebidanan harus efektif dan efisien. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui model Manajemen Pelayanan Kebidanan tim. Metode ini menggunakan tim yang terdiri dari kepala PMB dan asisten bidan. Dengan menggunakan Model Manajemen Pelayanan Kebidanan tim diharapkan seorang bidan dapat meningkatkan kemampuan kepemimpinan, meningkatkan kemampuan komunikasi antar bidan sehingga konflik mudah diatasi dan memberi kepuasan terhadap anggota tim, menjalin suatu hubungan kerjasama dan tanggung jawab antar bidan dan mampu melaksanakan asuhan kebidanan terhadap klien dengan berkesinambungan. Berdasarkan fenomena di atas, maka kami mencoba menerapkan Manajemen Pelayanan Asuhan Kebidanan Profesional di PMB Ani Rohliani, SST. Model manajemen pelayanan kebidanan diterapkan dengan melaksanakan penerimaan pasien baru, timbang terima, dokumentasi kebidanan, refleksi diskusi Kasus (RDK), sentralisasi obat, perencanaan pasien pulang, monitoring evaluasi dengan melibatkan asisten bidan. 1.2 Tujuan a. Tujuan Umum Setelah melaksanakan praktik Manajemen Pelayanan Asuhan Kebidanan Profesional (MPAKP), mahasiswa memahami prinsip manajemen kebidanan b. Tujuan Khusus Setelah melaksanakan praktik klinik Manajemen Pelayanan Asuhan Kebidanan Profesional (MPAKP), mahasiswa mampu: 1. Menganalisis lingkungan ruang PMB, menghitung kebutuhan tenaga bidan di suatu praktik mandiri bidan. 2. Melaksanakan peran sesuai dengan model asuhan pelayanan kebidanan. 3. Melaksanakan penerimaan pasien baru. 4. Melaksanakan timbang terima. 5. Melaksanakan penerapan sentralisasi obat. 6. Melaksanakan peren#anaan pasien pulang. 7. Melaksanakan refleksi diskusi kasus. 8. Melaksanakan monitoring evaluasi. 9. Mendokumentasikan asuhan kebidanan dengan menggunakan model SOAP. 10. Menganalisis tingkat kepuasan pasien pre dan post pelaksanaan asuhan kebidanan. 1.3 Manfaat 1.3.1 Bagi Mahasiswa a. Tercapainya pengalaman dalam pengelolaan seluruh ruangan PMB Ani Rohliani, SST sehingga dapat memodifikasi metode pelayanan yang akan dilaksanakan. b. Mahasiswa dapat mengumpulkan data dalam penerapan MPAKP di PMB Ani Rohliani, SST. c. Mahasiswa dapat mengetahui masalah dalam penerapan MPAKP di PMB Ani Rohliani, SST. d. Mahasiswa dapat menganalisis masalah dengan metode SOAP dan menyusun rencana strategi. e. Mahasiswa dapat menerapkan MPAKP di PMB Ani Rohliani, SST. 1.3.2 Bagi a. Diketahui masalah-masalah di PMB Ani Rohliani, SST yang berkaitan dengan pelaksanaan MPAKP. b. Dapat melaksanakan MPAKP dengan optimal. c. Tercapainya tingkat kepuasan kerja yang optimal. d. Terbinanya hubungan baik antara bidan dengan bidan, dan bidan dengan pasien serta keluarga. e. Tumbuh dan terbinanya akuntabilitas dan disiplin diri bidan. 1.3.3 Bagi Klien a. Klien dan keluarga mendapatkan pelayanan yang optimal dan memuaskan. b. Tingkat kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan tinggi. 1.3.4 Bagi Institusi Pendidikan Memperoleh bahan masukan dan gambaran tentang pengelolaan ruangan dengan pelaksanaan MPAKP. 1.4 Waktu, Tempat dan Peserta Waktu : 15 Desember 2020 s.d 9 Januari 2021 Tempat : Praktik Mandiri Bidan Ani Rohliani, SST Peserta : Mahasiswa Program Studi Profesi Kebidanan STIKES MITRA RIA HUSADA