Oleh:
NAMA :
NPM :
Oleh:
NAMA :
NPM :
Mengetahui,
(Nama Dosen)
NIDN
LEMBAR PENGESAHAN
Presentasi Jurnal dengan judul:
Oleh:
NAMA :
NPM :
Tanggal, ............................2021
Menyetujui,
KBK Dosen Komunitas dan Ilmu Teknologi KBK Dosen Pencegahan dan Deteksi Dini
Agus Santi Br. G., S.ST, M.Kes. Fanni Hanifa, S.ST, M.Keb
NIDN NIDN
Mengesahkan,
Dosen Penanggung Jawab Stase
(Nama Dosen)
NIDN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
I. JURNAL
1. Jurnal 1
Judul :
Penulis :
Tahun :
Link Jurnal :
Abstrak
2. Jurnal 2
Judul :
Penulis :
Tahun :
Link Jurnal :
Abstrak
3. Jurnal 3
Judul :
Penulis :
Tahun :
Link Jurnal :
Abstrak
Jurnal yang dipilih sesuai dengan ketentuan:
Tinjauan kasus diambil dari dokumentasi SOAP kasus yang sudah dipilih
III. PEMBAHASAN
Pembahasan berisi tentang kaitan antara kasus dengan 3 jurnal yang sudah
dipilih
1. Kesimpulan
2. Saran
V. DAFTAR PUSTAKA
Vancouver style
VI. LAMPIRAN
I. Page Layout
1. Ukuran kertas A4
2. Margin 4433
- Atas 4 cm
- Kiri 4 cm
- Bawah 3 cm
- Kanan 3 cm
II. Penulisan
2. Ukuran font
- Judul 14 pt
3. Spasi 1.5
4. Penomoran halaman
PRESENTASI JURNAL
Oleh:
NAMA :
NPM :
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh:
NAMA :
NPM :
Mengetahui,
(Nama Dosen)
NIDN
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh:
NAMA :
NPM :
Tanggal, ............................2021
Menyetujui,
KBK Dosen Komunitas dan Ilmu Teknologi KBK Dosen Pencegahan dan Deteksi Dini
Agus Santi Br. G., S.ST, M.Kes. Fanni Hanifa, S.ST, M.Keb
NIDN NIDN
Mengesahkan,
Dosen Penanggung Jawab Stase
(Nama Dosen)
NIDN
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas perkenan-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Presentasi Jurnal yang berjudul
“PENATALAKSANAAN KASUS DISMENORE PADA REMAJA ”
arahan dan masukan oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
Indonesia Maju
Kesehatan Indonesia.
4. Susaldi, S.ST.,M. Biomed selaku Wakil Ketua I Bid. Akademik & Inovasi Sekolah
5. Dr. Rindu, SKM.,M.Kes selaku Wakil Ketua II Bid. Sumber Daya & Keuangan
6. Nur Rizky Ramdhani, SKM., M.Epid selaku wakil ketua III Bid. Kemahasiswaan
8. Seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Program
iv
Profesi Departemen Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju
Penulis menyadari bahwa Laporan Presentasi Jurnal ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik, saran atau masukan dari semua pihak sangat
diharapkan guna perbaikan di masa yang akan datang. Semoga tulisan ini memberikan
Penulis
v
DAFTAR ISI
COVER
LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... iii
KATA PENGANTAR ............................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................ vi
BAGIAN 1: JURNAL
Jurnal 1 ...................................................................................................... 1
Jurnal 2 ..................................................................................................... 2
Jurnal 3 ...................................................................................................... 3
BAGIAN II: TINJAUAN KASUS
Tinjauan Kasus ......................................................................................... 5
BAGIAN III: PEMBAHASAN
Pembahasan .............................................................................................. 12
BAGIAN IV: PENUTUP
Kesimpulan .............................................................................................. 19
Saran ......................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
I. JURNAL
1. Jurnal 1
ABSTRAK
Menstruasi merupakan salah satu tanda remaja putri mengalami
pubertas. Menstruasi seringkali menimbulkan nyeri pada remaja putri,
terutama dibagian perut yang menjalar hingga ke paha, rasa nyeri ini disebut
dismenore. Hal tersebut dapat membuat konsentrasi belajar remaja putri
berkurang sehingga dismenore perlu diatasi. Cara mengatasi dismenore ada
2 yaitu secara farmakologis (menggunakan obat-obatan) dan secara non
farmakologis, salah satunya kompres hangat. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui efektivitas kompres hangat terhadap dismenore pada remaja
putri. Desain penelitian ini berupa Pra-Eksperimen dengan menggunakan
pendekatan One-Group Pra test- Post test Design. Sampel remaja putri
kelas VII dan VIII yang mengalami dismenore sebanyak 47 siswi pada
bulan Juli - Agustus tahun 2017. Teknik sampling penelitian ini adalah
Purposive Sampling. Instrumen penelitian ini menggunakan thermometer
air, lembar observasi skala nyeri dismenore Numerik Rating Scale (NRS)
dan lembar informed consent. Berdasarkan hasil distribusi frekuensi
diketahui bahwa sebelum dilakukannya intervensi (pemberian kompres
hangat) tingkat dismenore (nyeri haid) sebagian dikategorikan nyeri sedang
yaitu 23 orang (48.9%), sebagian kecil dikategorikan nyeri ringan 14 orang
(29,8%), dan nyeri berat 10 orang (21,3%), serta tidak satupun yang
1
dikategorikan tidak nyeri & nyeri sangat berat. Setelah dilakukan terapi
kompres hangat, sebagian besar yang mengalami nyeri ringan yaitu 33
orang (70.2%), sebagian kecil dikategorikan nyeri sedang 13 orang
(27.7%), dan sangat sedikit dikategorikan tidak nyeri 1 orang (2,1%).
Setelah di Uji Wilcoxon Signed Ranks. Hasil penelitian ini menunjukkan P-
value = 0,000 dimana P-value < 0,05, sehingga Ho ditolak, artinya terdapat
efektivitas pemberian kompres hangat penurunan nyeri haid (dismenore)
pada remaja usia 13-15 Kota Bandung.
Kata Kunci: Dismenore, Efektivitas kompres hangat, Remaja putri
2. Jurnal 2
2
sesuai dengan kriteria inklusi. Pengambilan sampel dilakukan dengan
purposive sampling. Variabel bebasnya adalah asam jawa (Tamarindus
indica), kunyit (Curcuma domestica), dan kedelai (Glycine max),
sedangkan variabel dependennya adalah nyeri dismenorea. Mengetahui
tingkat signifikan, data yang terkumpul dari total 27 responden masing-
masing 9 responden pada tiap kelompok dan hasilnya akan diuji dengan uji
statistik uji Wilcoxon Sign Rank Test, Kruskal Wallis Test dan Mann
Whitney U Test pada taraf signifikan α = 0,05. Hasil: Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada perbedaan bermakna pada pemberian kedelai
(Glycine max) dan kombinasi asam jawa (Tamarindus indica) dengan
kunyit (Curcuma domestica) terhadap skala nyeri dismenorea siswi di SMK
Sekesal Surabaya. Kesimpulan: Minuman kombinasi asam jawa
(Tamarindus indica) dengan kunyit (Curcuma domestica) semakin
menurunkan skala nyeri dismenorea dibandingkan dengan minuman
kedelai (Glycine max) pada siswa remaja di SMK Farmasi Sekesal
Surabaya.
3. Jurnal 3
ABSTRAK
3
berdampak pada terganggunya aktivitas sehari – hari karena akan
menimbulkan keluhan lemah, hingga gelisah karena kram hebat yang
menyertai keluarnya sejumlah darah dari rahim. Salah satu cara mengatasi
dismenore adalah dengan teknik distraksi dengan terapi murottal. Studi
kasus ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas terapi murottal terhadap
perubahan skala nyeri pada pasien dismenore. Studi kasus ini menggunakan
metode deskriptif dengan pendekatan pendekatan pre test dan post test.
Sampel yang digunakan yaitu purposive sampling dengan responden 2
orang dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Terapi murottal dilakukan selama
3 hari dengan 3 pertemuan, dimana setiap pertemuan dilakukan penerapan
selama 60 menit. Alat pengumpulan data menggunakan numeric rating
scale (NRS) untuk mengukur skala nyeri. Hasil studi menunjukkan adanya
penurunan tingkat dismenore setelah dilakukan terapi murottal dengan
penurunan skala nyeri sedang menjadi ringan. Terapi murrottal mampu
menurunkan skala nyeri pada pasien dismenore, dengan cara memengaruhi
mekanisme otak, dimana dengan adanya stimulus dari luar berupa lantunan
ayat Al – Qur`an, maka akan merangsang otak untuk menghasilkan
neuropeptide yang merupak zat kimia dalam tubuh, kemudian molekul –
molekul tersebut akan mengangkut reseptor dalam tubuh sehingga tubuh
akan memberi umpan balik berupa rasa nyaman. Diharapkan terapi
murrottal dapat diterapkan oleh petugas kesehatan dalam membantu
menangani mengurangi nyeri pada pasien dismenore.
4
II. TINJAUAN KASUS
Tanggal MRS :-
No. Registrasi :-
Tempat Pengkajian :
Pengkaji :
PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama Anak : Nn. D
Usia : 20 th
Agama : Islam
Suku : Melayu
Pekerjaan : Mahasiswi
Pendidikan : SMA
5
Identitas Orang tua
2. Alasan datang
Remaja mengatakan ingin memeriksakan kondisinya
3. Keluhan utama
Remaja mengatakan perut bagian bawah nyeri dan kram
4. Riwayat menstruasi
Menarche : 14 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 7 Hari
6
Sifat darah : Merah encer tidak bergumpal
Flour albus :-
HPHT : 18/03/2021
5. Riwayat Kesehatan
- Riwayat keturunan : Alergi (-), Riwayat penyakit keturunan : Asma (-
), darah tinggi (-), DM (-)
- Riwayat kesehatan sekarang : menstruasi hari ke 2 dan merasakan
kram perut, tetapi tidak mengganggu aktifitas
- Riwayat kesehatan yang lalu : Remaja mengatakan baru kali ini
merasakan keram perut saat mentruasi
6. Riwayat Psikososial
Remaja mengatakan bahwa dirinya cemas dan khawatir dengan kondisinya.
b) Pola aktifitas
Remaja mengatakan kegiatan sehari hari melakukan kegiatan rumah,
seperti mencuci baju, mengepel dan menyapu, dan kuliah secara daring
dirumah.
c) Pola Eliminasi
7
BAK : 6 x sehari
BAB : 1x sehari
d) Pola Nutrisi
Makan 3x sehari, porsi sedang, dengan lauk pauk, dengan sayur mayur.
e) Pola Kebiasaan
Tidak ada
Mandi : 2x sehari
Keramas : 3x seminggu
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
2. Pemeriksaan Umum
Tekanan darah : 110/80 mmhg
8
Suhu tubuh : 36,4 ℃
LILA : 27 cm
Lingkar perut : 79 cm
4. Pemeriksaan Fisik :
Wajah : Tidak pucat
9
Ekstremitas bawah : oedema : (-), Varices (-), Reflek patella kanan
(+),Kiri (+)
5. Pemeriksaan Penunjang
a. Hasil pemeriksaan laboratorium
D. Penatalaksanaan
1. Melakukan informed consent untuk dilakukan pemeriksaan
2. Melakukan pemeriksaan fisik pada Nn. D
3. Memberitahu pasien bahwa pasien dalam keadaan baik dan mengalami
dismenore.
10
4. Menjelaskan kepada pasien tentang nyeri yang dirasakan yaitu pasien
mengalami nyeri haid/ kram haid menstruasi disebut dismenore. Akan
tetapi hal ini normal karena nyeri haid timbul sejak awal menstruasi dan
akan pulih seiring berjalannya waktu. Penyebabnya tidak jelas tetapi
yang pasti berhubungan dengan ketidak seimbangan hormone.
5. Menjelaskan hal hal yang dapat menimbulkan nyeri menstruasi atau
dismenore yaitu factor psikis seperti stress, kelelahan, kecemasan,
anemia dan kekurangan gizi.
6. Menjelaskan pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi nyeri haid
yaitu menghindari stress yang menimbulkan kecemasan, memiliki pola
makan yang teratur, olahraga teratur, istirahat cukup.
7. Menjelaskan penanganan pada nyeri menstruasi selain dengan terapi
obat yaitu pola hidup sehat, pengompresan dengan menggunakan botol
hangat dan letakan pada bagian perut bawah, melakukan posisi
knecheest, mandi dengan air hangat.
8. Memberikan remaja tablet FE 1 x 1 selama menstruasi berlangsung.
9. Mendiskusikan kunjungan ulang 2 hari lagi atau jika ada keluhan dan
nyeri semakin hebat.
10. Melakukan pendokumentasian
Pengkaji,
( )
11
III. PEMBAHASAN
12
Analisis perbedaan sebelum dan sesudah pemberian kompres hangat
pada remaja putri usia 13-15 tahun yang sedang mengalami nyeri haid di
SMPN 31 Kota Bandung dengan tujuan untuk melihat efektivitas dalam
menurunkan tingkat nyeri haid dengan melakukan prosedur kompres hangat
menggunakan botol yang di letakkan bagian nyeri saat haid selama 10 menit
dengan suhu air yang digunakan 40-45 menit1.
13
Hasil uji statistik menunjukkan nilai Uji Wilcoxon signed ranks pada df
47 dan taraf signifikan 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa kompres
hangat selama 10 menit dengan suhu air 40-45°C efektif untuk menurunkan
tingkat nyeri haid pada remaja usia1.
14
dengan kunyit (C. domestica) terhadap skala nyeri pada dismenorea siswi
di SMK Farmasi Sekesal Surabaya2.
Pada kelompok asam mefenamat sebelum diberikan terapi sebagian
besar siswi mengalami nyeri sedang (skala 2 pada Numeric Rating Scale),
saat sesudah diberikan terapi nyeri sebagian besar siswi menjadi tanpa nyeri
(skala 0 pada Numeric Rating Scale). Berdasarkan uji statistik Wilcoxon
Signed Ranks Test didapatkan hasil p = 0,006 dimana p < 0,05 artinya ada
beda signifikan antara sebelum dan sesudah pemberian asam mefenamat
terhadap penurunan skala nyeri pada dismenorea siswi di SMK Farmasi
Sekesal Surabaya2.
Penanganan nyeri secara farmakologi dapat diberikan SPO
(Standard Procedure Operasional), yaitu diberikan anti nyeri seperti obat-
obatan analgesik, obat hormonal dan obat NSAID (Non-Steroidal Anti-
Inflammatory Drug). Penanganan nyeri dismenorea secara herbal dapat kita
berikan jamu-jamuan berbahan dasar kunyit, asam jawa, jahe dan susu
kedelai (Noorafshan, 2012). Saat ini pada zaman yang semakin maju
penderita nyeri dismenorea mulai memilih obat-obatan herbal khususnya
dalam menangani nyeri karena dismenorea. Beberapa bahan untuk obat
herbal yang memiliki manfaat dalam menangani nyeri perut akibat nyeri
dismenorea antara lain seperti kedelai (Glycine max), asam jawa
(Tamarindus indica) dan kunyit (Curcuma domestica)2.
Kedelai (Glycine max) dipercaya mampu meringankan nyeri
dismenorea. Kalsium yang terkandung didalamnya membantu
menghilangkan kecemasan, mengendalikan konduksi impuls saraf ke otak
dan dari otak kekurangan kalsium dapat menyebabkan kekejangan otot.
Kandungan estrogen yang terdapat pada kedelai (Glycine max) juga dapat
membantu penyerapan kalsium. Konsumsi diet 60 gram protein kedelai
(Glycine max) setiap hari dapat meningkatkan fase folikuller dan efek ini
15
dihubungkan juga dengan penindasan lonjakan midcycle FSH (Follicle
Stimulating Hormone) dan LH (Luteinizing Hormone)2.
Asam jawa (Tamarindus indica) memiliki zat berkhasiat antosianin
yang paling bermanfaat sebagai anti inflamasi dan antipiretik dalam
menangani nyeri dismenorea. Karena antosianin pada buah asam jawa ini
dapat bekerja dengan cara menghambat kerja cyclooxygenase/COX untuk
menghambat pelepasan prostaglandin sebagai penyebab dismenorea. Asam
jawa (Tamarindus indica) diduga dapat menurunkan kontraksi otot polos
dengan memblok kanal kalsium serta menghambat pengeluaran kalsium
intrasel dari retikulum sarkoplasma. Mekanisme ini dilakukan oleh
flavonoid, tannin, dan magnesium yang terkandung di dalamnya2.
Kunyit (Curcuma domestica) memiliki efek dalam membantu
melancarkan darah menstruasi, menghilangkan sumbatan dalam peredaran
darah, meluruhkan darah menstruasi, sebagai anti inflamasi, karminativa,
kolagoga, anti bakteri dan sebagai astringensia. Zat berkhasiat kunyit
(Curcuma domestica) yang dapat berperan sebagai anti inflamasi adalah
kurkumin. Kurkumin bekerja dengan menghambat enzim cyclooxigenase-
2/COX-2 memproduksi prostaglandin secara berlebih2.
Pengkaji menyarankan pasien untuk mengkonsumsi susu kedelai dan
jika memungkinkan menambah asupan rempah kunyit dan asam jawa untuk
mengurangi nyeri dismenore.
16
nyeri pada perut hingga menjalar pada punggung, nyeri biasanya dirasakan
pada 1 hari sebelum mestruasi dan hari pertama menstruasi3.
17
responden yang kooperatif dan mudah menerima terapi murottal selama
proses penerapan3.
Secara fisik terapi murottal terdiri dari unsur suara manusia yang
merangsang tubuh untuk menghasilkan hormon endorphin secara alami,
sehingga menurunkan hormone – hormone stres, meningkatkan perasaan
rileks, mengalihkan perhatian dari rasa takut dan cemas serta memperbaiki
metabolisme tubuh, sehingga dapat menurunkan tekanan darah serta
memperlambat pernapasan, denyut nadi, dan aktifitas gelombang otak.
Terapi murottal bekerja dengan cara memengaruhi mekanisme otak, dimana
dengan adanya stimulus dari luar berupa lantunan ayat Al – Qur`an, maka
akan merangsang otak untuk menghasilkan neuropeptide yang merupak zat
kimia dalam tubuh, kemudian molekul – molekul tersebut akan mengangkut
reseptor dalam tubuh sehingga tubuh akan memberi umpan balik berupa
rasa nyaman3.
18
IV. PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
V. DAFTAR PUSTAKA
VI. LAMPIRAN
19