PENDAHULUAN
sumber-sumber daya organisasi (manusia, financial, fisik, dan informasi) dengan maksud
untuk mencapai tujuan organisasi secara efisien dan efektif. Proses manajemen dapat
diterapkan dalam banyak organisasi termasuk organisasi pencari laba (besar, kecil, dan
usaha yang baru mulai, maupun usaha internasional) dan organisasi nirlaba (organisasi
perawatan kesehatan salah satunya dapat diterapkan oleh bidan. Dimana bidan mempunyai
berbagai peran di komunitas salah satunya adalah pemberi pelayanan kesehatan (provider)
dengan member pelayanan kebidanan secara langsung dan tidak langsung kepada klien
tidak langsung dan menggunakan peran aktif masyarakat dalam kegiatan komunitas
(Syarifudin, 2009).
reproduksi) kepada remajaputri, calon pengentin, ibu hamil, bersalin, nifas, masa interval,
klimakterium, menopause, bayibarulahir, anak balita dan prasekolah. Selain itu bidan juga
Dari tahun ke tahun permintaan masyarakat terhadap peran aktif bidan dalam memberikan
pelayanan terus meningkat. Ini merupakan bukti bahwa eksistensi bidan di tengah
praktek mandiri sangat penting dalam pelaksanaan fungsi bidan tersebut diatas.
(Sursilah,2010)
Praktek bidan mandiri merupakan praktik yang diberikan oleh profesi bidan yang
berdiri sendiri sesuai dengan kewenangannya. Dalam melaksanakan praktik bidan mandiri
seorang bidan harus memegang prinsip kepatuhan terhadap aturan dan hukum, etika
profesi, profesionalisme dan keahlian, orientasi pelayanan dan tanggung jawab sosial,
Bidan harus memiliki karakteristik sebagai pemimpin yang mampu memimpin diri
sendiri maupun mempengaruhi orang lain. Oleh karena itu melalui penerapan manajemen
praktik kebidanan mandiri diharapkan bidan dapat memberikan pelayanan lebih baik.
penerapan praktik kebidanan dapat meningkat dan bidan dapat mengetahui langkah-
1.2 Tujuan
1. Untuk mendapatkan data dasar terkait proses manajemen sebagai tugas kuliah
klinik
1.3 Manfaat
1. Mengetahui data dasar terkait proses manajemen sebagai tugas kuliah blok
HASIL PENGKAJIAN
1. Jumlah SDM
Jumlah SDM di BPM Ngesti Sri Lestari, AMd. Keb. sebanyak 3 orang, dengan
Bidan : 3 orang
2. Status SDM
Manajer
(Bidan)
Asisten Bidan
Pasien
b. Jumlah Tenaga Bidan Pada Setiap Shift
- Shift pagi pukul 07.00-16.00 dengan jumlah 1 bidan dan 1 asisten bidan
- Shift sore pukul 16.00-07.00 dengan jumlah 1 bidan dan 1 asisten bidan
Rata-rata jumlah pasien minimal care dalam 1 hari sekitar 20 orang dan ada 11
a. Bidan
Tugas Pokok :
- Menjadi Manager
- Pelaksana
Uraian Tugas
- Merekrut pegawai
- Mengawasi kinerja asisten
- Controlling
- Melakuakn pelayanan kebidanan
- Menyusun rencana tindakan sesuai dengan masalah yang dihadapi
- Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang sudah disusun
- Mengevaluasi tindakan yang sudah diberikan
- Membuat rencana tindak lanjut kegiatan/tindakan
- Membuat pencatatan dan pelaporan kegiatan/tindakan
b. Asisten Bidan
Tugas pokok :
- Pelaksana administrasi
- Pembantu bidan
Uraian Tugas :
- Melaksanakan administrasi
- Membantu pelayanan bidan
- Menghubungi bidan jika terdapat kasus yang mengarah ke patologis
- Melaksanakan pencatatan administrasi
6. Klasifikasi Pendidikan Formal dan Non Formal SDM
Klasifikasi pendidikan dibagi menjadi formal dan non formal, dengan jumlah
sebagai berikut:
Shift pagi dengan jumlah petugas sebanyak 2 orang, yaitu 1 bidan dan 1 asisten
bidan
Shift malam dengan jumlah petugas sebanyak 2 orang, yaitu 1 bidan dan 1
asisten bidan
8. Jumlah Pasien
Jumlah pasien dengan minimal care rata-rata di BPM Ngesti Sri Lestari yaitu
kurang lebih 20 pasien/hari dan ada 11 pasien inpartu (data bulan Januari 2018).
Analisa SDM.
Pada BPM ini terdapat 2 asisten bidan yang memiliki pengalaman kerja <1 tahun dan belum
memiliki STR, tetapi sudah diberikan delegasi hampir penuh ketika bidan Ngesti tidak
berada di BPM karena bidan tersebut juga bekerja di puskesmas. Apabila ada partus maka
semua asisten ikut membantu oleh karena itu ada kemungkinan jam kerja asisten menjadi
lebih panjang sehingga menyebabkan kelelahan. Tidak ada pembagian tugas secara khusus
2. Denah Ruangan
8
1
3 4 5
6
2
Keterangan
1: Ruang Tunggu
2: Ruang Register
3: Ruang Periksa
4: Ruang Nifas 1
5: Ruang Nifas 2
6: Kamar Bersalin
7: Kamar Mandi
8: Dapur
Analisa material
Berdasarkan hasil visite yang kami dapatkan alat dan bangunan BPM sudah
Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan pasal 17 ayat 2 bahwa bangunan BPM
tidak bergabung dengan rumah tinggal perorangan, apartemen, rumah toko,
Dana pendirian BPM Ngesti Sri Lestari berasal dari dana pribadi. Dana pemasukan
berasal dari kunjungan pasien dan dana BPJS. Dana pengeluaran digunakan untuk
membeli obat, gaji asisten, biaya listrik, air dan pengeluaran sewaktu-waktu.
BOR:
Jumlah hari perawatan rumah sakit / jumlah tempat tidur x jumlah hari dalam 1
periode (bulan)
= 1 / (4x31) x 100%
= 1 / 124 x 100%
= 0,8%
Analisa money:
Kami tidak dapat melakukan analisis pada lingkup ini dikarenakan tidak adanya data
dibukukan. Hasil BOR kecil karena di BPM ini tidak menerima rawat inap tetapi
Analisa Machinary
Penggunaan USG termasuk ancaman karena tidak ada diperaturan dan bidan belum
memiliki sertifikat pelatihan USG tetapi USG saat ini sudah jarang digunakan serta
tidak adanya telpon umum untuk keperluan pasien. Jika listrik padam, maka ruangan
yang memiliki AC (ruang nifas dan ruang pemeriksaan) akan menjadi pengap karena
1. Cara Pemasaran
Cara pemasaran praktik BPM Ngesti Sri Lestari yaitu dari mulut ke mulut dan
adanya plang di depan BPM agar masyarakat mengetahui adanya praktik bidan,
2. Target Pemasaran
Target pemasaran BPM Nesti Sri Lestari yaitu masyarakat di sekitar wilayah
Tidak ada evaluasi secara khusus mengenai keefektifan pemasaran BPM Ngesti Sri
Lestari
Analisis market:
ditempuh untuk dapat menarik perhatian klien adalah dengan menjadi bidan yang
professional, efektif dan efisien dalam memberikan pelayanan, ramah, cepat tanggap
terhadap keadaan klien dan tidak membeda-bedakan pasien. Biaya pelayanan yang
memasang papan nama pada bagian atau ruang yang mudah terbaca dengan jelas
putih dan tulisan berwarna hitam, paling sedikit memuat nama bidan, nomor STRB,
nomor SIPB dan waktu pelayanan agar masyarakat tahu jika terdapat praktik bidan
di lokasi tersebut. Tetapi di plang BPM ini tidak mencantumkan SIPB. Adanya
8
1
3 4 5
6
2
Keterangan
1: Ruang Tunggu
2: Ruang Register
3: Ruang Periksa
4: Ruang Nifas 1
5: Ruang Nifas 2
6: Kamar Bersalin
7: Kamar Mandi
8: Dapur
Apabila pasien datang maka pasien akan ke meja register (2) kemudian disana
diberi kartu pasien untuk pasien baru dan menunjukkan kartu pasien untuk
pasien lama serta apabila pasien BPJS melampirkan fotocopy KTP dan kartu
panggil asisten, pasien masuk ke ruang periksa (3) untuk diperiksa sesuai
Pasien ke Bidan
Pasien Pulang
Di BPM ini alur sentralisasi obat langsung dibeli dari sales obat dan gudang obat.
Di BPM ini monitoring dan evaluasi internal dilakukan oleh bidan sendiri dan jika
terjadi kesalahan yang dilakukan oleh asisten bidan, maka langsung ditegur oleh
bidan. Tidak ada jadwal evaluasi eksternal secara khusus. Evaluasi dilakukan ketika
terdapat kematian ibu dan bayi. Kemudian pencatatan dan pelaporan dilaporkan di
puskesmas.
Di BPM ini, pasien boleh pulang apabila sudah diperiksa dan mendapatkan
pelayanan sesuai dengan kebutuhan pasien. Pada pasien selesai partus, jika
kondisinya sudah stabil maka diperbolehkan pulang dalam 1x24 jam post partum.
Namun, jika keadaannya pasien belum stabil, maka tunggu keadaan pasien stabil
Di BPM ini, alur pendelegasian wewenang dilakukan dengan cara asisten bidan
dapat langsung ditangani oleh bidan dan langsung dirujuk. Jika kasus tersebut bisa
tertangani oleh bidan, maka tidak perlu rujukan. Namun, jika terdapat kasus yang
Analisis Method.
Alur pasien datang dan pasien pulang sudah jelas dan sistematis, tetapi apabila ada partus
maka semua asisten ikut membantu oleh karena itu ada kemungkinan jam kerja asisten
menjadi lebih panjang sehingga menyebabkan kelelahan. Belum ada jadwal evaluasi
MAN
O – T = 3,7 – 4 = - 0,3
MATERIAL
Total 1 3
O – T = 2,7 – 3 = - 0,3
MARKET
METHOD
Total 1 2,8
No WEAKNESS BOBOT RATING TOTAL
1 Untuk pasien yang tidak bisa membaca 0,2 2 0,4
maka tenaga kesehatan tetap harus
menjelaskan bagaimana alur
penerimaan pasien umum, maupun
BPJS.
2 Kartu status pasien bisa hilang. 0,3 4 1,2
3 Monitoring dan evaluasi tidak terjadwal 0,5 4 2
secara khusus
Total 1 3,6
S – W = 2,8 – 3,6 = - 0,8
No OPPORTUNITY BOBOT RATING TOTAL
1 Alur penerimaan pasien bisa 0,3 2 0,6
menggunakan web.
2 Membangun kerja sama dengan fasilitas 0,4 2 0,8
pelayanan kesehatan lainnya sehingga
alur rujukan dilaksanakan dengan tepat
3 Kartu status pasien disimpan bersama 0,3 3 0,9
dengan rekam medik pasien agar muda
dicari dan tidak hilang.
Total 1 2,3
No TREAT BOBOT RATING TOTAL
1 Apabila terdapat khasus patologis 0,5 2 1
namun bidan utama memiliki kesibukan
lain
2 Rekam Medik pasien tidak tertata dan 0,5 2 1
tersimpan dengan baik
Total 1 2
O – T = 2,3 – 2 = 0,3
2.6 Diagram Layang
5Y
0
-5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5
-1
-2
-3
-4
-5
Ket:
Man =
Material =
Money =
Machinery =
Market =
Method =
Analisa diagram layang SWOT
1. Market terdapat pada kudran I. Hal ini merupakan situasi yang menguntungkan. BPM
tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang
yang ada. Strategi yang diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif.
2. Machinery terdapat pada kuadaran II. Hal ini berarti meskipun BPM menghadapai
berbagai ancaman, tetapi BPM masih memiliki kekuatan dari segi internal. Startegis
yang harus diterapkan adalah menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang
jangka panjang dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).
3. Methode terdapat pada kuadran III. Hal ini berarti BPM menghadapi peluang pasar
yang sangat besar, tetapi di lain pihak menghadapi beberapa kendala/kelemahan
internal. Focus strategi ini yaitu meminimalkan masalah internal BPM sehingga dapat
merebut pasar yang lebih baik (turn around).
4. Man, material dan money terdapat pada kuadran IV. Hal ini berarti merupakan situasi
yang sangat tidak menguntungkan. BPM tersebut menghadapi berbagai macam
ancaman dan kelemahan internal. Focus strategi yaitu melakukan tindakan
penyelamatan agar terlepas dari kerugian yang lebih besar.
Material : Lahan kurang luas, ventilasi, kemudian penataan barang di dalam ruangan
kurang rapi.
Masalah
Keterangan :
RENCANA STRATEGIS
Perencanaan Kegiatan
No Masalah Tujuan Kegiatan Indikator Waktu PJ
Keberhasilan
1 Asisten bidanAgar terdaftar Mengurus Asisten 2018 Asisten
belum di organisasi pendaftaran memiliki STR bidan
memiliki STR profesi STR
2 Tidak Agar Mencantumkan Nomor SIPB 2018 Bidan
tercantum memenuhi nomor SIPB di sudah
nomor SIPB standar papan nama tercantum di
pada plang pemasangan papan nama
papan nama
berdasarkan
PERMENKES
No. 1464
Tahun 2010
3 Tidak ada Agar Membuat Pembukuan Tiap Bidan
mengetahui pembukuan laporan bulan
pembukuan pengeluaran laporan keuangan
dan keuangan dibuat
laporan pemasukan berkala sebulan
BPM sekali
keuangan
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
kebidanan di BPM Ngesti Sri Lestari, Amd.Keb sudah memenuhi standar akan tetapi masih
terdapat masalah yang harus ditangani. Masalah tersebut antara lain: Lahan kurang luas
ventilasi kurang baik, penataan barang di dalam ruangan kurang rapi, tidak tercantum nomor
SIPB pada plang, asisten tidak memiliki STR, tidak ada jadwal monitoring dan evaluasi
4.2 Saran
Meningkatkan kualitas pelayanan baik dari segi sarana dan prasarana sehingga
4.2.2 Mahasiswa
Bentuk identifikasi pengkajian lebih diperjelas dan disesuaikan antara waktu dan
tugas.
Daftar Pustaka
Kristiaji W.C., 2002. Manajemen, Edisi Ketujuh. Erlangga. Jakarta. Hal 27.