Anda di halaman 1dari 9

SATUAN ACARA PENYULUHAN

“Mother and Parenting Adaption”

SAP DibuatUntukMemenuhiTugasProfesiBidan

Oleh:
DeaPradipta 180070501111017
NurIsmiSepti Mariana 180070501111018
Devi Febriani 180070501111019
AmaliaPuspaNingrum 180070501111066
FitraNurulFayani 180070501111067
LuhdyaRachmi 180070501111072

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN


JURUSAN KEBIDANAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2019
LEMBAR PERSETUJUAN

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Judul Penyuluhan : Mother and Parenting Adaption


Hari/Tanggal : Senin, 15 Januari 2019
Tempat : Polindes Desa Genengan, Kecamatan Pakisaji
Penyuluh : Amalia Puspa Ningrum (180070501111066)

Disetujui di Pakisaji, Kabupaten Malang pada Februari 2019

Dosen Pembimbing Klinik Preseptor Lahan

Mega Ulfah, SST, M.Keb. Khotik Alim Baidah, SST.


NIP 2016098809182001 NIP 197103111990012001
DAFTAR HADIR MAHASISWA
PENYULUHAN KESEHATAN “MOTHER AND PARENTING ADAPTION”

Hari, Tanggal : Senin, 15 Januari 2019


Pukul : 08.00 WIB
Tempat : Polindes Desa Genengan, Kecamatan Pakisaji

NO NAMA NIM TTD


1 Amalia Puspa Ningrum 180070501111066

Dosen Pembimbing Klinik Preseptor Lahan

Mega Ulfah, SST, M.Keb. Khotik Alim Baidah, SST.


NIP 2016098809182001 NIP 197103111990012001
SATUANACARAPENYULUHAN
(SAP)
I. PENGANTAR
Topik :Mother and parenting adaption
Sasaran :Ibu≥24 jam post partum
Hari/tanggal : Selasa, 15 Januari 2019
Jam :08.00-08.30 WIB
Waktu :30 menit
Tempat :PolindesDesaGenengan, KecamatanPakisaji,
Kabupaten Malang
II. TUJUANINSTRUKSIONALUMUM(TIU)
Setelahmengikutikegiatanpenyuluhandiharapkan
pesertamemahamiadaptasiyang dialamiibunifas.
III. TUJUANINSTRUKSIONALKHUSUS(TIK)
Setelahmengikutikegiatanpenyuluhanini,diharapkanpeserta dapat
mengerti dan memahami tentangadaptasifisiologisdanpsikologis yang
dialamiibunifas.
IV. MATERI
Terlampir
V. METODE
1. Ceramah
2. TanyaJawab
VI. MEDIA
1. MateriSAP
2. Leaflet
VII. KEGIATANPENYULUHAN
No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1 5 menit Pembukaan:
a. Memberi salam a. Menjawab salam
b. Perkenalan b. Mendengarkanda
c. Menjelaskan tujuan penyuluhan nmemperhatikan
d. Menyebutkan materi/pokok materi yang
bahasan yang akan disampaikan disampaikan
2 15 menit Pelaksanaan/penyampaian
materitentangadaptasifisiologisdanpsi
kologisibunifas. Menyimak dan
memperhatikan
4 5 menit Evaluasi a. Mendengarkan
a. Menyimpulkanintipenyuluhan dan
b. Memberi kesempatan kepada memperhatika
peserta untuk bertanya b. Peserta bertanya
c. Memberikesempatanpadarespon mengenai
denuntukmenjawabpertanyaan masalah yang
yang diajukanolehpemberimateri belum dipahami
c. Pesertamenjawa
bpertanyaan
yang
diberikanolehpe
mberimateri

8 5 menit Penutup:
Mengakhiri pertemuan dengan Peserta menjawab
mengucapkan terimakasih dan salam salam

VIII. EVALUASI
1. Metode evaluasi : diskusi dan tanya jawab
2. Jenis pertanyaan : lisan
IX. DAFTAR PUSTAKA
Manuaba, I.B.G., I.A. ChandranitaManuaba, dan I.B.G. FajarManuaba.
PengantarKuliahObstetri. Jakarta: BukuKedokteran EGC, 2007.
Soep. (2009). PengaruhIntervensiPsikoedukasiDalamMengatasiDepresi
Postpartum di RSU Dr. Pirngadi Medan. Tesiskeperawatan
Universitas Sumatra Utara.
Saleha, Siti. (2009). AsuhanKebidananpadaMasaNifas, Jakarta: Salemba
Medika.
Mother and Parenting Adaption

1. AdaptasiFisiologisdanPsikologisNifas
Kelahiran bayi adalah sebuah peristiwa yang melibatkan proses fisiologis
dan psikologis pada individu ibu dan keluarga. Sebagai proses fisiologis,
peristiwa ini mengakhiri masa kehamilan yang telah berlangsung selama 37 –
42 minggu. Sebagai suatu proses psikologis, peristiwa ini merupakan masa
transisi yang dapat menyebabkan terjadinya krisis kehidupan pada ibu dan
keluarga. Dalam proses adaptasi pasca melahirkan terdapat 3 (tiga) periode
yang meliputi: immediate puerperium, yaitu 24 jam pertama setelah
melahirkan, early puerperium, yaitu setelah 24 jam hingga 1 minggu, dan late
puerperium, yaitu setelah 1 minggu sampai dengan 6 minggu post partum
(Manuaba, 2007).
1.1 AdaptasiFisiologis
Adaptasi Fisiologis Menurut Bowes (2003) dalam Soep (2009),
yang mengutip pendapat Pillitteri faktor perubahan fisiologis ibu pada
periode postpartum meliputi perubahan adaptasi fisik yang juga dapat
mempengaruhi keadaan psikologis ibu, yaitu:
a. Sistem kardiovaskuler. Tekanan darah bervariasi, mungkin lebih
rendah pada respon pemberian analgesi atau anastesi.
Perubahan volume darah terjadi karena kekurangan darah sekitar
300-400 ml selama melahirkan.
b. Sistem gastrointestinal. Defekasi secara normal lambat dalam
minggu pertama karena adanya perubahan mobilitas usus,
kehilangan cairan dan adanya gangguan rasa nyaman pada
daerah perineum.
c. Suhu tubuh. Setelah melahirkan suhu menjadi 37,30C tetapi tidak
melebihi 380C. Setelah 12 jam pasca partum umumnya suhu
tubuh kembali normal.
d. Sistem perkemihan. Pada 24 jam pertama buang air kecil kadang
sulit, kemungkinan terdapat spasme springter dan edema leher
buli-buli, urin dalam jumlah besar akan dihasilkan dalam waktu 12-
36 jam post partum.
e. Sistem integumen. Kloasma yang muncul pada masa hamil
menghilang saat kehamilan terakhir, sedangkan hiperpigmentasi
pada aeorola mamae dan linea nigra tidak menghilang.
f. Berat Badan. Pasca melahirkan berat badan menurun 4 – 5 kg
tergantung dari berat badan janin.
g. Perineum. Setelah melahirkan perineum menjadi kendur karena
sebelumnya teregang dari tekenan kepala bayi yang bergerak
maju.
h. Perubahan pada Vagina. Selama tiga minggu vagina akan
kembali seperti sebelum hamil dan rugae dalam vagina
berangsur-angsur muncul kembali.
i. Proses Involusi uterus. Uterus mengecil dengan cepat sehingga
pada hari kesepuluh tidak teraba lagi dari luar. Seminggu sesudah
plasenta lahir rahim 500 gram, dan dua minggu post partum
mencapai 50 – 60 gram.
j. Sistem Endokrin. Kadar estrogen dan progresteron menurun
secara mencolok setelah plasenta keluar, kadar terendahnya
dicapai kira-kira satu minggu pasca partum.
k. Abdomen. Setelah hari pertama melahirkan abdomen akan
menonjol dan membuat wanita tersebut tampak seperti masih
hamil.
1.2 AdaptasiPsikologis
Seiring dengan perubahan fisiologis yang cepat dan luas yang dialami
oleh wanita setelah melahirkan maka akan terjadi pula perubahan
emosional (psikologis) dengan membentuk suatu adaptasi yang cukup
kompleks bagi ibu. Meskipun ayah dan anggota keluarga lainnya tidak
mengalami perubahan tersebut, mereka juga harus menyesuaikan secara
psikologis terhadap kehadiran bayi baru lahir. Kesejahteraan psikologis
ibu itu sendiri tergantung pada besar kecilnya kebahagiaan pasangan
(suami) dan anggota keluarga lainnya dalam menanggapi kelahiran bayi
baru. Perubahan peran menjadi seorang ibu memerlukan adaptasi yang
harus dijalani.Ibu tidak hanya mengalami perubahan fisik namun juga
psikologisnya yang mengakibatkan gangguan emosional.Kesejahteraan
emosional ibu selama periode postpartum dipengaruhi oleh banyak faktor,
seperti kelelahan, peran barunya sebagai ibu, cemas dengan
kesehatannya sendiri atau bayinya serta tingkat dukungan yang diberikan
untuk ibu (Rukiyah, 2011).
Perubahan psikologis masa nifas menurut Reva-Rubin terbagi
menjadi 3 fase yaitu:
a. Fase taking in
Suatu periode yang berlangsung selama 1 – 2 hari, dimana ibu
hanya berorientasi pada kebutuhan diri sendiri, tingkah laku klien
pasif dengan berdiam diri dan tergantung pada orang lain. Ibu
biasanya lebih mudah tersinggung dan cenderung bersifat pasif
terhadap lingkungannya disebabkan faktor kelelahan, perhatian ibu
tertuju pada kekhawatiran pada perubahan tubuhnya. Ibu belum
mempunyai inisiatif untuk kontak dengan bayinya. Ibu sangat
membutuhkan orang lain untuk membantu kebutuhannya yang
utama adalah istirahat (tidur) dan makan. Nafsu makan ibu biasanya
bertambah sehingga membutuhkan peningkatan nutrisi. Kurangnya
nafsu makan menandakan proses pengembalian kondisi tubuh tidak
berlangsung normal. Selain itu ibu mulai menyadari secara nyata
pengalamannya dalam melahirkan dan akan mengulangi
pengalaman-pengalaman tersebut(Saleha, 2009).
b. Fase taking hold
Periode ini terjadi selama hari ketiga hingga hari kesepuluh
postpartum, dimana terjadi perpindahan dari keadaan
ketergantungan ke keadaan mandiri. Perlahan-lahan tingkat energi
ibu meningkat merasa lebih nyaman dan mulai berfokus pada bayi
yang dilahirkan. Ibu lebih mandiri, dan pada akhirnya mempunyai
inisiatif untuk merawat dirinya dan sering mengucapkan
kekhawatiran tentang fungsi tubuhnya. Ibu telah mampu untuk
mengendalikan fungsi eliminasi dan memperhatikan aktifitas yang
dilakukannya setiap hari. Jika ibu merawat bayinya, maka ia harus
memperhatikan kualitas dan kuantitas dari produksi ASI. Selain itu,
disini ibu juga sangat antusias merawat bayinya, ibu berusaha untuk
terampil dalam perawatan bayi baru lahir (misalnya, memeluk,
menyusui ASI atau dengan botol, memandikan, atau mengganti
popok)(Saleha, 2009).
c. Fase letting go
Fase ini umumnya terjadi setelah ibu baru kembali ke rumah. Ibu
sudah menerima tanggung jawabnya untuk merawat bayinya dan
ibu sudah harus mampu beradaptasi terhadap kebutuhan,
ketergantungan bayinya dan beradaptasi terhadap penurunan
otonomi, kemandirian dan interaksi sosial(Saleha, 2009).

Anda mungkin juga menyukai