oleh
Jawab
1. Yang melatar belakangi Administrasi Manajemen Pendidikan Perguruan Tinggi
perlu dipelajari :
a. Pendidikan bukan Kegiatan Spontan
Tenaga penunjang
Tenaga penunjang tetap adalah tenaga yang berstatus tetap pada
institusi yang bersangkutan. Apabila tenaga penunjang berupa
pustakawan dan tenaga adminstrasi tidak dimiliki oleh program studi,
dapat diambil data tenaga penunjang tersebut dari unit yang lebih tinggi
di institusi tersebut yang melayani program studi ini. Tenaga penunjang
di sesuaikan dengan keahlian yang dimiliki masing-masing pegawai
yang ada di instansi tersebut.
c. Mahasiswa
Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada
perguruan tinggi tertentu. Mahasiswa pada sekolah tinggi di tentukan
dari proses seleksi mahasiswa yang di sebut UMB ( Ujian mahassiwa
baru). Mahasiswa–mahasiswa inilah yang nantinya akan di rubah dan
diproses sesuai dengan kompetensi yang di harapkan oleh instansi
pendidikan.
Lulusan yang berkompeten harus harus mempunyai hardskill
dan softskill. Hardskill meliputi ilmu pengetahuan dan keterampilan
teknologi. Softskill meliputi intrapersonal dan interpersonal.
d. Proses pembelajaran
Calon mahasiswa mendaftar pada perguruan tinggi atau sekolah
tinggi, calon mahasiswa melakukan ujian mahasiswa baru. Setelah
mahasiswa lulus dari tes seleksi dan terdaftar sebagai mahasiswa pada
perguruan tinggi tersebut, instansi memproses mahasiswa tersebut
sesuai kompetensi yang akan di dapatkan oleh mahasiswa kelak. Proses
pengolahan mahasiswa disebut learning process atau proses belajar
mengajar disini proses pembelajaran yang diberikan disesuaiakan
dengan kemampuan dan standar yang telah ada karena diharapkan
setelah mahasiswa wisuda atau lulus para mahasiswa, mendapatkan
kompetensi–kompetensi yang diinginkan perguruan tinggi Supaya para
lulusan di terima di pasar pekerjaan
.
e. Prasarana dan sarana
Dalam melakukan proses belajar mengajar, perlu di dukung sarana
prasarana yang mendukung. Sarana prasarana yang mendukung antara
lain :perpustakaan, laboratorium praktikum, laboratorium computer atau
laptop, laboratorium bahasa, wifi, dll.
f. Suasana akademik
Suasana dalam proses belajar mengajar yang mendukung supaya
terbentuk mahasiswa yang berkompetensi perlu suasana akademik yang
mendukung misalnya : kelas interaksi untuk berinteraksi antara
mahasiswa satu dengan yang lain, pembimbing akademik harus
memberikan bimbingan kepada mahasiswa sehubungan masalah-
masalah akademik, tutor akademik yang memberikan bimbingan khusus
pada mahasiswa apabila dosesn berhalangan masuk, dan meberikan
bimbingan kepada mahasiswa sehubungan dengan proses belajar
mengajar.
g. Keuangan / pembiayaan
Demi kelancaran kegiatan proses belajar mengajar pada perguruan
tinggi mahasiswa melakukan proses regristasi terutama dalam
menyangkut administrasi keuangan. Pembiayaan pada perguruan tinggi
dulunya mendapatkan subsidi dari pemerintah. Akan tetapi setelah
perguruan tinggi tersebut bisa berdiri sendiri dan mampu meningkatkan
kulitas perguruan tinggi subsisdi dari pemerintah di kurangi dan biaya
pendidikan sedikit di tingkatkan.
Setelah perguruan tinggi tersebut maju dan sudah bisa berdiri
sendiri tanpa ada bantuan dari pihak lain, Subsidi dari mahasiswa di
kurangi bahkan subsidi pemerintah ditiadakan karena ada kebijakan
otonomi kampus. Sehingga biaya perkuliahan sepenuhnya di tanggung
oleh mahasiswa. Akan tetapi dengan semakin meningkatkan biaya
perkulihan perguruan tinggi harus meningkatkan sarana-prasarana yang
ada di perguruan tinggi tersebut.
Untuk perguruan tinggi swasta pembiayaan di tanggung sepenuhnya
oleh mahasiswa, karena biaya operasional kampus tidak mendapatkan
sumbangan subsidi dari pemerintah.
l. Sistem informasi
Sistem informasi adalah jaringan atau cara informasi dalam sekolah
atau institusi tersebut bisa menyebar keseluruh wilayah sekolah tersebut.
Contoh sistem informasi adalah adanya jaringan interne di perguruan tinggi
atau sekolah tinggi tersebut, memiliki blog atau website institusi pendidikan,
kemudian jaringan parallel untuk para pegawai memasukkan data secara
online, adanya madding, majalah kampus, alat komunikasi telepon dll.
Sistem informasi bisa digunakan sebagai pengembangan institusi
pendidikan dan sebagai sarana prasarana dalam penunjang proses belajar
mengajar.
m. Kerjasama dalam dan luar negeri
Perguruan tinggi diharapkan menjalin kerjasama dari pihak dalam
negeri maupun luar neger,i yang nantinya pihak-pihak tersebut bisa menajdi
donator untuk institusi tersebut. Dan kerjasama tersebut bisa digunakan
sebagai studi banding atau pertukaran antara pelajar atau mahasiswa, dan
juga pertukaran antara pegawai. Sehingga perguruan tinggi tersebut dapat
meningkatkan kualitas dan kwantitas perguruan tinggi tersebut.
b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan ada beberapa tahap diantaranya adalah
pengorganisasian dan pengkoordinasian. Pada dasarnya, fungsi pengorganisasi
berkenaan dengan upaya mengembangkan mata rantai hubungan-hubungan
kerja (formal) dan pembagian di dalam organisasi atau lembaga. Di lingkungan
sekolah, umpamanya, setiap guru mendapat tugas yang jelas serta wewenang
yang sepadan. Dia harus mengetahui fasilitas belajar-mengajar yang perlu dan
dapat digunakannya.
Menurut Newport, koordinasi merupakan alat untuk mengkonsentrasi-
kan dan menggunakan usaha-usaha kooperatif untuk melaksanakan tugas-tugas
dengan cara-cara yang efektif dan ekonomis. Dengan koordinasi yang efektif
para pekerja tidak akan melaksanakan pekerjaannya masing-masing tanpa
memperhatikan akibat-akibatnya terhadap pekerjaan dan bagian lain serta
terhadap pekerjaan sebagai suatu keseluruhan. Dengan koordinasi pekerjaan
akan dimulai dan diselesaikan tepat pada waktunya. Contohnya dalam
melakukan organisasi perguruan tinggi harus ada kerjasama antara bidang
supaya tercapai tujuan yang diinginkan.
c. Pelaporan
d. Evaluasi
Penilaian tidak hanya mengenai hasil atau tujuan akhir seperti telah
direncanakan semula. Penilaian semacam ini dalam rangka sistim instruksional
disebut evaluasi sumatif. Penilaian juga dilakukan selama berlangsungnya
proses kegiatan penilaian ini disebut formative evaluation. Pendek kata,
penilaian itu harus dilakukan secara berkesinambungan dan mengenai segi
kehidupan organisasi atau lembaga. Contohnya : perguruan tinggi melakukan
studi banding dengan institusi yang lebih baik untuk mengevaluasi kegiatan
yang sudah dilakukan di perguruan tingginya.
5. Tiga prinsip yang menjadi benang merah “Manajemen”
a. Manajemen merupakan suatu kegiatan
Pengertian manajemen sebagai suatu kegiatan adalah manajemen
merupakan sutu kegiatan dimana dalam pelaksanaanya perlu diawasi apa
yang dilakukan oleh masing-masing individu untuk mencapai suatu tujuan.
Contohnya dalam perguruan tinggi ada pembagian tugas dan fungsi masing-
masing dimana setiap bidang memerlukan pengawas yaitu yang disebut
ketua yang mengawasi kerja anggota-anggotanya. Dan antara bidang saling
bekerjasama untuk mencapai tujuan