Anda di halaman 1dari 14

UJIAN TENGAH SEMESTER TAKE HOME EXAM

ADMINISTRASI DAN MENEJEMEN PENDIDIKAN

Dosen : Drs. Soeprapto, SU

oleh

Intan Supia Asmara


NIM : S.DIV.A.11.045

PROGRAM STUDI DIV BIDAN PENDIDIKAN


STIKES SARI MULIA BANJARMASIN
TAHUN AJARAN 2011-2012
Soal

1. Jelaskan dua alasan yang melatar belakangi mengapa Administrasi Manajemen


Pendidikan Perguruan Tinggi, perlu dipelajari.
2. Sebut dan jelaskan singkat paling sedikit 2 (dua) saja definisi mengenai
Administrasi Manajemen Pendidikan
3. Sebut dan jelaskan singkat mengenai sejumlah unsur sistem dalam Administrasi
Pendidikan
4. Sebut dan jelaskan singkat disertai contoh, mengenai empat tahap kegiatan
Pendidikan sebagai wujud dari Administrasi Manajemen Pendidikan
5. Sebut dan jelaskan singkat disertai contoh mengenai tiga prinsip yang menjadi
benang merah “Manajemen”

Jawab
1. Yang melatar belakangi Administrasi Manajemen Pendidikan Perguruan Tinggi
perlu dipelajari :
a. Pendidikan bukan Kegiatan Spontan

Pendidikan bukan merupakan kegiatan spontan yang dapat dilakukan tanpa


rencana, akan tetapi merupakan kegiatan tersistematisasi dan terdokumentasi.
Untuk menunjukan bukti keberadaan sistem dan dokumentasi pendidikan,
maka diperlukan Administrasi Manajemen Pendidikan. Dengan keberadaan
Administrasi Manajemen Pendidikan maka kegiatan pendidikan menjadi
dapat diamati dalam 4 tahap, meliputi : Perencanaan, Pelaksanaan , Pelaporan,
Evaluasi.

b. Pendidikan merupakan sistem


Karena perlu diketahui, adalah bahwa pendidikan merupakan kegiatan
yang tersistematisasi, dan terdokumentasi. Sistem di sini, diartikan sebagai
sejumlah orang atau sejumlah kegiatan yang terdiri atas sejumlah
unsur/bagian/komponen yang saling berhubungan satu sama lain, saling
mengisi, saling memberi fungsi secara pas pada waktu yang diperlukan.
Contoh : Guru/Gadik ,karyawan, mahasiswa, sarana-prasarana, kurikulum dll.

2. Definisi mengenai Administrasi Manajemen Pendidikan


a. Dari segi bahasa management berasal dari kata manage (to manage) yang
berarti “to conduct or to carry on, to direct” (Webster Super New School and
Office Dictionary), dalam Kamus Inggris Indonesia kata Manage diartikan
“Mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola”(John M. Echols, Hasan
Shadily, Kamus Inggeris Indonesia) , Oxford Advanced Learner’s Dictionary
mengartikan Manage sebagai “to succed in doing something especially
something difficult….. Management the act of running and controlling
business or similar organization”.
b. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Manajemen diartikan sbg “Proses
penggunaan sumberdaya secara efektif untuk mencapai sasaran”(Kamus
Besar Bahasa Indonesia).
c. Manajemen pendidikan ialah proses perencanaan, peng-organisasian,
memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya
pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan, mencerdaskan
kehidupan bangsa, mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu
manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berbudi pekerti yang luhur, memiliki pengetahuan, keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap, mandiri,
serta bertanggung jawab kemasyarakat dan kebangsaan.
d. Administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai keseluruhan proses
kerjasama dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang
tersedia dan sesuai untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
secara efektif dan efisien
e. Menurut Pengertian Administrasi Pendidikan
Pengertian administrasi dipandang sama dengan konsep Manajemen.
Manajemen Pendidikan terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan
pendidikan, secara sederhana manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai
manajemen yang diterapkan dalam bidang pendidikan dengan spesifikasi dan
ciri-ciri khas yang berkaitan dengan pendidikan. Oleh karena itu pemahaman
tentang manajemen pendidikan menuntut pula pemahaman tentang
manajemen secara umum.

3. Unsur sistem dalam Administrasi Pendidikan


a. Kurikulum program studi
Kurikulum sebagai pengalaman belajar mengandung makna bahwa
kurikulum adalah seluruh kegiatan yang dilakukan mahasiswa baik
diluar maupun di dalam sekolah sesuai dengan kegiatan tersebut di
bawah tanggung jawab dosen pengajar. Kurikulum juga sebagai suatu
program pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalaman
belajar yang diprogramkan, direncanakan dan dirancang secara
sistematik atas dasar norma-norma yang berlaku yang dijadikan
pedoman dalam proses pembelajaran bagi tenaga kependidikan dan
peserta didik untuk mencapi tujuan pendidikan.
Kurikulum teriri atas rancangan mata kuliah dan evaluasi.
Rancangan mata kuliah meliputi Silabus GBPP-SAP (Bahan Ajar) dan
metoda penyempaian. Sedangkan metoda evaluasi metoda untuk yang
digunakan untuk mengevaluasi mahasiswa setelah mahasiswa
menyelesaikan mata kuliah yang di tempuh. Metoda evaluasi yang di
gunakan antara lain : ujian tengah semester dan ujian akhir semester.
Cara ujiannya : seperti take home, ujian bersama, dlll.

b. Sumber daya manusia (dosen, dan tenaga penunjang)


 Dosen
Dosen adalah tenaga pendidik atau kependidikan pada perguruan
tinggi yang khusus diangkat dengan tugas utama mengajar. Dosen
adalah tenaga pendidik di lingkungan jurusan dan bertanggung jawab
kepada Ketua. Dosen yang diangkat harus berkualifikasi sekurang-
kurangnya lulusan strata dua (S-2). Jumlah dosen ditetapkan menurut
kebutuhan dan beban kerja. Dosen terdiri dari:
– dosen biasa.
– dosen luar biasa, dan
– dosen tamu.
Jenis dan jenjang kepangkatan dosen diatur sesuai dengan
peraturan perundang-undangan. Dosen mempunyai tugas melaksanakan
pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat sesuai dengan bidang keahlian/ilmunya serta memberikan
bimbingan kepada para mahasiswa di dalam proses pendidikannya.

 Tenaga penunjang
Tenaga penunjang tetap adalah tenaga yang berstatus tetap pada
institusi yang bersangkutan. Apabila tenaga penunjang berupa
pustakawan dan tenaga adminstrasi tidak dimiliki oleh program studi,
dapat diambil data tenaga penunjang tersebut dari unit yang lebih tinggi
di institusi tersebut yang melayani program studi ini. Tenaga penunjang
di sesuaikan dengan keahlian yang dimiliki masing-masing pegawai
yang ada di instansi tersebut.

c. Mahasiswa
Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar pada
perguruan tinggi tertentu. Mahasiswa pada sekolah tinggi di tentukan
dari proses seleksi mahasiswa yang di sebut UMB ( Ujian mahassiwa
baru). Mahasiswa–mahasiswa inilah yang nantinya akan di rubah dan
diproses sesuai dengan kompetensi yang di harapkan oleh instansi
pendidikan.
Lulusan yang berkompeten harus harus mempunyai hardskill
dan softskill. Hardskill meliputi ilmu pengetahuan dan keterampilan
teknologi. Softskill meliputi intrapersonal dan interpersonal.

d. Proses pembelajaran
Calon mahasiswa mendaftar pada perguruan tinggi atau sekolah
tinggi, calon mahasiswa melakukan ujian mahasiswa baru. Setelah
mahasiswa lulus dari tes seleksi dan terdaftar sebagai mahasiswa pada
perguruan tinggi tersebut, instansi memproses mahasiswa tersebut
sesuai kompetensi yang akan di dapatkan oleh mahasiswa kelak. Proses
pengolahan mahasiswa disebut learning process atau proses belajar
mengajar disini proses pembelajaran yang diberikan disesuaiakan
dengan kemampuan dan standar yang telah ada karena diharapkan
setelah mahasiswa wisuda atau lulus para mahasiswa, mendapatkan
kompetensi–kompetensi yang diinginkan perguruan tinggi Supaya para
lulusan di terima di pasar pekerjaan
.
e. Prasarana dan sarana
Dalam melakukan proses belajar mengajar, perlu di dukung sarana
prasarana yang mendukung. Sarana prasarana yang mendukung antara
lain :perpustakaan, laboratorium praktikum, laboratorium computer atau
laptop, laboratorium bahasa, wifi, dll.

f. Suasana akademik
Suasana dalam proses belajar mengajar yang mendukung supaya
terbentuk mahasiswa yang berkompetensi perlu suasana akademik yang
mendukung misalnya : kelas interaksi untuk berinteraksi antara
mahasiswa satu dengan yang lain, pembimbing akademik harus
memberikan bimbingan kepada mahasiswa sehubungan masalah-
masalah akademik, tutor akademik yang memberikan bimbingan khusus
pada mahasiswa apabila dosesn berhalangan masuk, dan meberikan
bimbingan kepada mahasiswa sehubungan dengan proses belajar
mengajar.

g. Keuangan / pembiayaan
Demi kelancaran kegiatan proses belajar mengajar pada perguruan
tinggi mahasiswa melakukan proses regristasi terutama dalam
menyangkut administrasi keuangan. Pembiayaan pada perguruan tinggi
dulunya mendapatkan subsidi dari pemerintah. Akan tetapi setelah
perguruan tinggi tersebut bisa berdiri sendiri dan mampu meningkatkan
kulitas perguruan tinggi subsisdi dari pemerintah di kurangi dan biaya
pendidikan sedikit di tingkatkan.
Setelah perguruan tinggi tersebut maju dan sudah bisa berdiri
sendiri tanpa ada bantuan dari pihak lain, Subsidi dari mahasiswa di
kurangi bahkan subsidi pemerintah ditiadakan karena ada kebijakan
otonomi kampus. Sehingga biaya perkuliahan sepenuhnya di tanggung
oleh mahasiswa. Akan tetapi dengan semakin meningkatkan biaya
perkulihan perguruan tinggi harus meningkatkan sarana-prasarana yang
ada di perguruan tinggi tersebut.
Untuk perguruan tinggi swasta pembiayaan di tanggung sepenuhnya
oleh mahasiswa, karena biaya operasional kampus tidak mendapatkan
sumbangan subsidi dari pemerintah.

h. Penelitian dan publikasi


Proses penelitian dan publikasi ini terjadi terutama dengan cara
menulis hasil penelitiannya dan mengirimkannya ke jurnal ilmiah, yang
selanjutnya naskah artikel itu akan dievaluasi oleh reviewer secara
cermat dan teliti sehingga apa yang disajikan pada tulisan tersebut tidak
akan menyesatkan publik.
Setelah artikel diterbitkan, para pembaca akan menilai hasil itu
berdasarkan apa yang mereka ketahui sebelumnya dari sumber-sumber lain.
Dalam proses ini, pengetahuan individu secara pelan-pelan akan memasuki
ranah pengetahuan yang secara umum diterima. Proses review dan revisi ini
sangat penting sehingga dapat meminimalkan pengaruh subjektivitas
individu dengan mengharuskan bahwa hasil penelitian itu harus diterima
oleh ilmuwan lain.
Adapun fungsi jurnal ilmiah tidak banyak berubah, yaitu serbagai
media untuk regitrasi (pendaftaran atau registration), disseminasi
(penyebarluasan hasil penelitian atau dissemination), pengarsipan (archive),
dan sertifikasi (certification) hasil-hasil penelitian

i. Pengabdian kepada masyarakat


Salah satu Tri Darma Perguruan tinggi adalah pengabdian kepada
masyarakat. Pengabdian kepada masyarakat di koordinasikan oleh pembantu
bidang akademik pada perguruan tinggi atau sekolah tinggi. Yang bertujuan
untuk mendorong partisipasi dosen, mahasiswa dalam mewujudkan tri darma
perguruan tinggi yaitu pengabdian kepada masyarakat.

j. Tata pamong (governance)


Tata pamong merupakan struktur oraganisasi pada sebuah institusi
atau sekolah tinggi. Dalam tata pamong tersebut dijelaskan pembagian tugas
sesuai bidang keahlian. Perguruan tinggi atau sekolah tinggi harus memiliki
tata pamong yang bertujuan untuk suapaya pekerjaan yang dilakukan tidak
campur aduk. Setiap bidang tidak boleh memcampuri urusan bidang lain.
Tata pamong yang dibentuk disesuaikan dengan banyaknya kegiatan yang
akan dilakukan di sebuah instansi atau perguruan tinggi. Sukses tidaknya
perguruan tinggi atau sekolah tinggi ditentukan dari tata pamong. Perguruan
tinggi yang sukses terjalin kerjasama antar bidang dalam struktur tata
pamong.
k. Manajemen lembaga (institutional management)
Manajemen atau seringkali disebut pula ‘’pengelolaan’’,
pengelolaan merupakan kata yang digunakan sehari-hari, dalam pengertian
definisi ini, ada aktivitas yang jelas berupa proses manajemen. Selanjutnya,
aktivitas dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu dan dilakukan melalui
orang lain dengan bantuan sumber daya lain pula. Yang dinamakan orang
dan sumber daya lain yang terkait dengan manajemen biasa disebut 5 M,
yaitu men, materials, machines, methods, dan money.
Sebagian besar perguruan tinggi adalah organisasi sosial, suatu
perguruan tinggi, harus melakukan manajemen untuk mempersiapkan
berbagai aspek dalam mengatur kegiatan-kegiatan yang tercakup dalam Tri
Dharma Perguruan Tinggi, yakni Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat. Dan menghasislkan mahasiswa yang
berkompeten sesuai apa yang diinginkan oleh institusi pendidikan. Oleh
karena itu sebagian kecil ada yang mengatakan perguruan tinggi lebih
cenderung disebut perusahaan komersial sebagaimana perusahaan bisnis
yang lain. Jadi diperlukan pengelolaan yang jelas.

l. Sistem informasi
Sistem informasi adalah jaringan atau cara informasi dalam sekolah
atau institusi tersebut bisa menyebar keseluruh wilayah sekolah tersebut.
Contoh sistem informasi adalah adanya jaringan interne di perguruan tinggi
atau sekolah tinggi tersebut, memiliki blog atau website institusi pendidikan,
kemudian jaringan parallel untuk para pegawai memasukkan data secara
online, adanya madding, majalah kampus, alat komunikasi telepon dll.
Sistem informasi bisa digunakan sebagai pengembangan institusi
pendidikan dan sebagai sarana prasarana dalam penunjang proses belajar
mengajar.
m. Kerjasama dalam dan luar negeri
Perguruan tinggi diharapkan menjalin kerjasama dari pihak dalam
negeri maupun luar neger,i yang nantinya pihak-pihak tersebut bisa menajdi
donator untuk institusi tersebut. Dan kerjasama tersebut bisa digunakan
sebagai studi banding atau pertukaran antara pelajar atau mahasiswa, dan
juga pertukaran antara pegawai. Sehingga perguruan tinggi tersebut dapat
meningkatkan kualitas dan kwantitas perguruan tinggi tersebut.

4. Empat tahap kegiatan Pendidikan sebagai wujud dari Administrasi Manajemen


Pendidikan dan contohnya
a. Perencanaan
adalah memikirkan apa yang akan dikerjakan dengan sumber yang
dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan secara keseluruhan
dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu. mengevaluasi berbagai rencana
alternatif sebelum mengambil tindakan dan kemudian melihat apakah rencana
yang dipilih cocok dan dapat digunakan untuk memenuhi tujuan tersebut.
Perencanaan juga merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen
karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya tak dapat berjalan. Proses
perencanaan pada umumnya menyangkut penyusunan dan pengambilan
keputusan dan dapat diartikan sebagai penentuan langkah-langkah yang akan
dilaksanakan di masa datang dalam rangka mencapai tujuan yang diinginkan.
Dalam rangka melakukan perencanaan pendidikan, prinsip-prinsip berikut
perlu diperhatikan.

a. Perencanaan adalah suatu proses yang berkesinambungan.

b. Perencanaan adalah suatu proses yang komprehensif.

c. Perencanaan hendaklah menghasilkan rencana yang fleksibel dan realistis.

d. Perencanaan harus berorientasi pada tujuan.


e. Perencanaan pendidikan harus memperhitungkan aspek-aspek kuantitatif

dan kualitatif pendidikan.

f. Perencanaan pendidikan harus melahirkan rangkaian tindakan yang jelas,

terarah, dan menurut prinsip efisiensi dan efektifitas.

g. Perencanaan pendidikan harus didasarkan pada identifikasi fenomena

pendidikan yang sedang terjadi.

Contohnya : sebelum mendirikan sebuah perguruan tinggi, para pendiri

merencanakan, bagaimana perguruan tinggi itu dibuat mulai dari tenaga,

biaya, SDM (dosen maupun tenaga penunjang), sarana dan prasarana,

kompetensi lulusan, dll.

b. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan ada beberapa tahap diantaranya adalah
pengorganisasian dan pengkoordinasian. Pada dasarnya, fungsi pengorganisasi
berkenaan dengan upaya mengembangkan mata rantai hubungan-hubungan
kerja (formal) dan pembagian di dalam organisasi atau lembaga. Di lingkungan
sekolah, umpamanya, setiap guru mendapat tugas yang jelas serta wewenang
yang sepadan. Dia harus mengetahui fasilitas belajar-mengajar yang perlu dan
dapat digunakannya.
Menurut Newport, koordinasi merupakan alat untuk mengkonsentrasi-
kan dan menggunakan usaha-usaha kooperatif untuk melaksanakan tugas-tugas
dengan cara-cara yang efektif dan ekonomis. Dengan koordinasi yang efektif
para pekerja tidak akan melaksanakan pekerjaannya masing-masing tanpa
memperhatikan akibat-akibatnya terhadap pekerjaan dan bagian lain serta
terhadap pekerjaan sebagai suatu keseluruhan. Dengan koordinasi pekerjaan
akan dimulai dan diselesaikan tepat pada waktunya. Contohnya dalam
melakukan organisasi perguruan tinggi harus ada kerjasama antara bidang
supaya tercapai tujuan yang diinginkan.

c. Pelaporan

Setelah rencana telah dilaksanakan maka langkah selanjutnya adalah


pelaporan. Langkah ini adalah membuat dokumentasi setiap kegiatan yang telah
dilaksanakan. Bentuk–bentuk pelaporan dalam administrasi pendidikan
contohnya : absensi dosen dan mahasiswa, laporan hasil belajar, laporan
pertanggung jawaban panitia acara, dll.

Pelaporan ini berguna untuk tahap evaluasi. Dari hasil dokumentasi


dapat dilihat seberapa besar keberhasilan yang telah dicapai. Dan dari hasil
pelaporan ini juga akan jadi acuan dalam membuat rencana yang akan datang.
Contohnya: semua kegiatan yang dilakukan di perguruan tinggi di
dokumentasikan, supaya pada saat akreditasi ada bukti–bukti kegiatan –
kegiatan yang ada di perguruan tinggi.

d. Evaluasi

Di dalam fungsi penilaian ini terlihat kegiatan-kegiatan monitoring,


kontrol, dan supervisi. Monitoring dilakukan selama berlangsung proses
pelaksanaan pekerjaannya untuk memperoleh informasi tentang pelaksanaan.

Demikian kita lihat bahwa penilaian, monitoring, kontrol dan supervisi


berkaitan sangat erat dan mempunyai tujuan yang sama ialah untuk lebih
memperbaiki pelaksanaan program suatu organisasi atau lembaga.

Penilaian tidak hanya mengenai hasil atau tujuan akhir seperti telah
direncanakan semula. Penilaian semacam ini dalam rangka sistim instruksional
disebut evaluasi sumatif. Penilaian juga dilakukan selama berlangsungnya
proses kegiatan penilaian ini disebut formative evaluation. Pendek kata,
penilaian itu harus dilakukan secara berkesinambungan dan mengenai segi
kehidupan organisasi atau lembaga. Contohnya : perguruan tinggi melakukan
studi banding dengan institusi yang lebih baik untuk mengevaluasi kegiatan
yang sudah dilakukan di perguruan tingginya.
5. Tiga prinsip yang menjadi benang merah “Manajemen”
a. Manajemen merupakan suatu kegiatan
Pengertian manajemen sebagai suatu kegiatan adalah manajemen
merupakan sutu kegiatan dimana dalam pelaksanaanya perlu diawasi apa
yang dilakukan oleh masing-masing individu untuk mencapai suatu tujuan.
Contohnya dalam perguruan tinggi ada pembagian tugas dan fungsi masing-
masing dimana setiap bidang memerlukan pengawas yaitu yang disebut
ketua yang mengawasi kerja anggota-anggotanya. Dan antara bidang saling
bekerjasama untuk mencapai tujuan

b. Manajemen menggunakan/memanfaatkan pihak-pihak lain


Dalam mencapai suatu tujuan diperlukan kerja sama dengan pihak-
pihak lain, dengan cara memerintahkan kepada orang lain agar mau bekerja
sama. Pada hakekatnya kegiatan manusia pada umumnya adalah managing
(mengatur) untuk mengatur disini diperlukan suatu seni, bagaimana orang
lain memerlukan pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama. Contohnya
pihak akademi kebidanan bekerjasama dengan rumah sakit dan PKM dalam
hal praktek mahasiswa, dll

c. Kegiatan manajemen diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu


Manajemen sebagai kolektivitas yaitu merupakan suatu kumpulan dari
orang-orang yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.
Kolektivitas atau kumpulan orang-orang inilah yang disebut dengan
manajemen, sedang orang yang bertanggung jawab terhadap terlaksananya
suatu tujuan atau berjalannya aktivitas manajemen disebut Manajer.
Contohnya kumpulan beberapa bidan ingin mendirikan sebuah klinik\tempat
bersalin di wilayah pedalaman tertentu. Yang bertujuan agar diwilayah
tersebut mempunyai tempat bersalin yang dekat dan mudah dijangkau oleh
masyarakatnya.

Anda mungkin juga menyukai