Anda di halaman 1dari 13

UJIAN TENGAH SEMESTER MATA KULIAH

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN 2023

NAMA : PEDAKUSMAN NDRURU

NIM : 22087050

PRODI : PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

MATA KULIAH : ADMINISTRSI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN

KODE SESI : 0158

JAWABAN UTS

1. Administrasi pendidikan adalah keseluruhan proses kerjasama baik dua orang atau lebih
dengan memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien

Beberapa alasan mengapa seseorang perlu mempelajari administrasi pendidikan adalah:

 Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan operasional pendidikan:


Administrasi pendidikan dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan operasional pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan
 Meningkatkan pemahaman tentang manajemen: Administrasi pendidikan merupakan
sumber utama manajemen dalam mengatur proses belajar mengajar dengan tertib
sehingga tercapainya suatu tujuan terpenting pada lembaga pendidikan tersebut
 Meningkatkan kemampuan dalam mengorganisasi: Administrasi pendidikan membahas
tentang bagaimana kita dapat melaksanakan proses organisasi itu sesuai dengan apa yang
telah direncanakan secara efektif dan efisien
 Meningkatkan kemampuan dalam membuat keputusan: Administrasi pendidikan dapat
membantu meningkatkan kemampuan dalam membuat keputusan antara karyawan
dengan seorang pemimpin
 Meningkatkan kemampuan dalam mempraktikkan kaidah administrasi: Administrasi
pendidikan dapat membantu meningkatkan kemampuan dalam mempraktikkan kaidah
administrasi yang ada di bidang pendidikan

Dengan mempelajari administrasi pendidikan, seseorang dapat memahami bagaimana


proses-proses berjalanya suatu administrasi pendidikan yang sebenarnya harus dilakukan
sebagai seorang pendidik. Selain itu, administrasi pendidikan juga dapat membantu
seseorang untuk memberi sesuatu yang berbeda yang mengarah pada proses perbaikan dalam
dunia pendidikan
2. Administrasi pendidikan memiliki perbedaan dengan administrasi lainnya karena
administrasi pendidikan lebih fokus pada pengelolaan pendidikan dan pembelajaran di
lembaga pendidikan seperti sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga pendidikan lainnya.
Sedangkan administrasi lainnya lebih fokus pada pengelolaan bisnis atau organisasi lainnya.

Administrasi pendidikan sangat memegang peranan penting dalam pencapaian


tujuan pendidikan di sekolah karena:

 Meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan operasional pendidikan:


Administrasi pendidikan dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan operasional pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan
 Meningkatkan pemahaman tentang manajemen: Administrasi pendidikan merupakan
sumber utama manajemen dalam mengatur proses belajar mengajar dengan tertib
sehingga tercapainya suatu tujuan terpenting pada lembaga pendidikan tersebut
 Meningkatkan kemampuan dalam mengorganisasi: Administrasi pendidikan membahas
tentang bagaimana kita dapat melaksanakan proses organisasi itu sesuai dengan apa yang
telah direncanakan secara efektif dan efisien
 Meningkatkan kemampuan dalam membuat keputusan: Administrasi pendidikan dapat
membantu meningkatkan kemampuan dalam membuat keputusan antara karyawan
dengan seorang pemimpin
 Meningkatkan kemampuan dalam mempraktikkan kaidah administrasi: Administrasi
pendidikan dapat membantu meningkatkan kemampuan dalam mempraktikkan kaidah
administrasi yang ada di bidang pendidikan

Dengan demikian, administrasi pendidikan sangat penting dalam mencapai tujuan


pendidikan di sekolah karena dapat membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan operasional pendidikan, meningkatkan pemahaman tentang manajemen,
meningkatkan kemampuan dalam mengorganisasi, meningkatkan kemampuan dalam
membuat keputusan, dan meningkatkan kemampuan dalam mempraktikkan kaidah
administrasi.

3. Profesi, Profesional, dan Profesionalisme


 Profesi: suatu pekerjaan yang mempersyaratkan pendidikan tinggi bagi pelakunya yang
ditekankan pada pekerjaan mental, bukan pekerjaan manual
 Profesional: orang yang menjalankan profesi sesuai dengan keahliannya. Ada tiga hal
pokok yang harus dimiliki oleh seorang profesional, yaitu skill, knowledge, dan attitude
 Profesionalisme: tingkah laku, kepakaran, atau kualitas dari seseorang yang professional.
Ciri-ciri profesionalisme antara lain memiliki kemampuan dan pengetahuan yang tinggi,
memiliki kode etik, memiliki tanggung jawab profesi serta integritas yang tinggi,
memiliki jiwa pengabdian kepada masyarakat, memiliki kemampuan yang baik dalam
perencanaan program kerja, dan menjadi anggota organisasi dari profesinya
Ciri-ciri Guru yang Profesional

 Memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam tentang subyek yang diajarkan
 Memiliki kemampuan untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
pembelajaran
 Memiliki kemampuan dan pengetahuan yang tinggi
 Memiliki kode etik
 Memiliki tanggung jawab profesi serta integritas yang tinggi
 Memiliki jiwa pengabdian kepada masyarakat
 Memiliki kemampuan yang baik dalam perencanaan program kerja
 Menjadi anggota organisasi dari profesinya
 Bergairah mengajar dan bekerja dengan anak-anak
 Punya hubungan yang berkualitas dengan siswa
 Memiliki harapan yang tinggi dari siswa dan mendorong semua siswa dikelasnya untuk
selalu bekerja dan mengerahkan potensi terbaik mereka
 Memiliki pengetahuan mendalam tentang kurikulum sekolah dan standar-standar lainnya
 Punya semua sifat baik kepada sesama guru, seperti sifat rendah hati, mau berbagi
pengetahuan, fleksibel dan mengedepankan prasangka baik, bersifat inklusif dan bukan
ekslusif, dan bersedia membantu guru lain yang perlu bantuan semampunya

4. Ada beberapa bidang garapan administrasi pendidikan di sekolah, di antaranya adalah


administrasi kurikulum, administrasi kesiswaan, administrasi sumber daya manusia (personel
sekolah), administrasi sarana dan prasarana sekolah, serta administrasi keuangan sekolah.
a. Administrasi kurikulum
1) Kurikulum Secara Sempit dan Secara Luas
 Kurikulum secara sempit: kurikulum diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran
yang harus diikuti atau diambil siswa untuk dapat menamatkan pendidikannya
pada lembaga pendidikan tertentu
 Kurikulum secara luas: kurikulum diartikan dengan semua pengalaman belajar
yang diberikan sekolah kepada siswa selama mengikuti pendidikan pada
jenjang pendidikan tertentu. Usaha-usaha untuk memberikan pengalaman
belajar kepada siswa dapat berlangsung di dalam kelas maupun di luar kelas
baik yang dirancang secara tertulis maupun tidak, asal ditujukan untuk
membentuk lulusan yang berkualitas
 Administrasi Kurikulum : Administrasi kurikulum adalah seluruh proses
kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-
sungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap situasi belajar mengajar
secara efektif dan efisien. Administrasi kurikulum meliputi perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum
Beberapa ciri-ciri administrasi kurikulum antara lain:

 Meliputi seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara


sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinu terhadap
situasi belajar mengajar secara efektif dan efisien
 Meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum
 Bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan
 Melibatkan berbagai pihak, seperti guru, kepala sekolah, dan pengawas
pendidikan
 Memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tuntutan
masyarakat terhadap pendidikan
 Harus sesuai dengan filsafat dan cita-cita bangsa serta perkembangan siswa

Dengan demikian, administrasi kurikulum sangat penting dalam


penyelenggaraan pendidikan karena meliputi seluruh proses kegiatan yang
direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta
pembinaan secara kontinu terhadap situasi belajar mengajar secara efektif dan
efisien. Administrasi kurikulum juga bertujuan untuk mencapai tujuan pendidikan
dan melibatkan berbagai pihak, serta harus sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta tuntutan masyarakat terhadap pendidikan.

2) Berikut adalah kegiatan yang dilakukan pada tingkat kementerian, provinsi, dinas
pendidikan kabupaten/kota, sekolah, dan guru dalam kaitannya dengan administrasi
kurikulum:
a) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
o Merumuskan kebijakan di bidang kurikulum, peserta didik, sarana dan
prasarana, pendanaan, dan tata kelola pendidikan anak usia dini dan
pendidikan masyarakat
b) Provinsi
o Memenuhi kebutuhan guru, baik dalam jumlah, kualifikasi akademik,
maupun dalam kompetensi secara merata untuk menjamin keberlangsungan
pendidikan menengah dan pendidikan khusus sesuai dengan kewenangan
o Memenuhi kebutuhan guru, baik dalam jumlah, kualifikasi akademik,
maupun dalam kompetensi secara merata untuk menjamin keberlangsungan
pendidikan dasar dan pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal
sesuai dengan kewenangan
c) Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
o Memenuhi kebutuhan guru, baik dalam jumlah, kualifikasi akademik,
maupun dalam kompetensi secara merata untuk menjamin keberlangsungan
pendidikan dasar dan pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal
sesuai dengan kewenangan
o Melakukan koordinasi dan supervisi penyusunan dan pengelolaan
kurikulum di setiap satuan pendidikan
d) Sekolah
o Menyusun dan mengelola Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
secara optimal
o Menjadi acuan operasional bagi kepala sekolah dan guru dalam menyusun
dan mengelola KTSP secara optimal di satuan pendidikan
o Menjadi acuan operasional bagi dinas pendidikan atau kantor kementerian
agama provinsi dan kabupaten/kota dalam melakukan koordinasi dan
supervisi penyusunan dan pengelolaan kurikulum di setiap satuan
pendidikan
o Melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan,
dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan
e) Guru
o Menyusun dan melaksanakan rencana pembelajaran sesuai dengan
kurikulum yang berlaku
o Melakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa
o Mengikuti pelatihan dan pengembangan diri untuk meningkatkan
kompetensi dalam mengajar
o Menjadi anggota organisasi profesi untuk meningkatkan kualitas
pengajaran
o Menerapkan prinsip-prinsip administrasi kurikulum dalam melaksanakan
tugasnya sebagai guru

Dengan demikian, kegiatan yang dilakukan pada tingkat kementerian,


provinsi, dinas pendidikan kabupaten/kota, sekolah, dan guru dalam
kaitannya dengan administrasi kurikulum meliputi perumusan kebijakan,
pemenuhan kebutuhan guru, koordinasi dan supervisi, penyusunan dan
pengelolaan kurikulum, pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar,
pelatihan dan pengembangan diri, menjadi anggota organisasi profesi, dan
menerapkan prinsip-prinsip administrasi kurikulum.

3) Kurikulum di Indonesia sering diganti dengan alasan agar sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan meningkatkan kualitas pendidikan. Namun, kenyataannya tujuan
tersebut masih belum tercapai. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menjadi
penyebab tujuan tersebut tidak tercapai:
o Kurikulum yang kompleks: Kurikulum yang terdapat di Indonesia sangat
kompleks jika dibandingkan dengan kurikulum yang ada di negara lain. Hal
tersebut mengakibatkan siswa tidak dapat menguasai materi yang sedang
dibahas oleh guru
o Kurangnya anggaran: Pro dan kontra yang timbul akibat suatu respon terhadap
kurikulum diakibatkan oleh kuantitas anggaran terkait dengan dana pengadaan
buku, pelatihan serta sosialisasi bagi tenaga pendidik baik di tingkat pusat
maupun di tingkat nasional

o Kompetensi guru yang diragukan: Ternyata kompetensi seorang guru masih


saja diragukan, apalagi jika perubahan kurikulum dikaitkan dengan
kewenangan guru
o Kurangnya koordinasi dan supervisi: Kurangnya koordinasi dan supervisi dari
pihak yang berwenang dalam penyusunan dan pengelolaan kurikulum di setiap
satuan pendidikan
o Kurangnya pemahaman dan kesadaran: Masih banyak guru yang belum
memahami dan menyadari pentingnya administrasi kurikulum dalam
melaksanakan tugasnya sebagai guru

Dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional, perlu adanya


kerja sama dan musyawarah antara guru, dinas pendidikan, dan pihak-pihak
terkait lainnya. Selain itu, perlu adanya upaya untuk menyederhanakan
kurikulum agar tujuan utama pendidikan tetap tercapai, meningkatkan
kompetensi guru, serta meningkatkan koordinasi dan supervisi dari pihak yang
berwenang dalam penyusunan dan pengelolaan kurikulum di setiap satuan
pendidikan.

b. Administrasi peserta didik


i. Administrasi peserta didik adalah proses pengurusan serta layanan dalam hal-hal
yang berkaitan dengan murid di suatu sekolah mulai dari perencanaan penerimaan
murid baru, pembinaan selama murid berada di sekolah, sampai dengan murid
menamatkan pendidikannya. Administrasi peserta didik dilaksanakan melalui upaya
menciptakan suasana yang kondusif untuk terjadinya proses belajar yang efektif.
Tugas kepala sekolah dan para guru adalah memberikan layanan dengan
memperlihatkan apa yang dibutuhkan, dirasakan dan dicita-citakan murid dalam
batas kewenangan, keinginan serta peraturan dan ketentuan sekolah yang berlaku.

ii. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh sekolah dan guru dalam rangka
pembinaan terhadap peserta didik agar mereka bisa mencapai tujuan pendidikannya
secara efektif dan efisien, serta memiliki karakter yang terpuji antara lain:
o Membuat visual seperti foto atau video yang berhubungan dengan materi
pelajaran
o Membiasakan perilaku positif tertentu dalam kehidupan sehari-hari melalui
kegiatan pembiasaan di sekolah
o Kegiatan rutin seperti berdoa sebelum memulai, membaca Asmaul Husna,
hormat bendera merah putih, shalat Dhuha bersama, membaca surat-surat
pendek Alqur’an, tadarus Alqur’an, shalat Dhuhur berjamaah, infaq siswa, dan
kebersihan kelas
o Kegiatan spontan seperti mengucapkan salam dan bersalaman kepada guru,
karyawan dan sesama siswa, bersikap sopan santun, membuang sampah pada
tempatnya, antre, menghargai pendapat orang lain, minta izin ketika hendak
masuk/keluar kelas atau ruangan, menolong atau membantu orang lain,
menyalurkan aspirasi melalui media yang disediakan sekolah (seperti Majalah
Dinding dan Kotak Curhat BK), dan konsultasi kepada guru pembimbing dan
atau guru lain sesuai kebutuhan
o Kegiatan terprogram seperti kegiatan yang dilaksanakan secara bertahap
disesuaikan dengan kalender pendidikan
o Kegiatan ekstrakurikuler seperti kegiatan krida, karya ilmiah, latihan olah
bakat/olah minat, dan kegiatan keagamaan, serta kegiatan penghayatan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
o Penyiapan scenario pembelajaran dari awal hingga akhir harus betul-betul
diperhatikan. Mulai dari pengkondisian siswa, berdoa, apersepsi, hingga refleksi
dan penutup memiliki nilai yang sama pentingnya
o Penguatan pendidikan karakter berbasis masyarakat dapat dilaksanakan karena
masyarakat luas
o Guru harus mencontohkan apa yang disampaikan dan akan ditiru oleh anak
didiknya. Keteladanan yang dicontohkan oleh guru akan memudahkan
penerapan nilai-nilai karakter bagi peserta didik
o Pembentukan sifat dan karakter pendidikan tidak akan pernah berhasil selama
diantara ketiga lingkungan pendidikan (keluarga, sekolah, dan masyarakat)
tidak ada keharmonisan dan kesinambungan
Dalam melakukan kegiatan-kegiatan tersebut, sekolah dan guru harus
memperhatikan prinsip efektifitas dan efisiensi agar tujuan pendidikan dapat
tercapai dengan baik. Selain itu, kegiatan-kegiatan tersebut harus dilakukan secara
konsisten dan berkelanjutan agar dapat membentuk karakter yang terpuji pada
peserta didik.

iii. Penyimpangan perilaku seperti tawuran, bullying, dan penyalahgunaan narkoba


pada peserta didik dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain:
o Keluarga yang tidak memberikan pola asuh yang baik, kurangnya kasih sayang,
dan kurangnya kontrol orangtua terhadap anak
o Lingkungan yang buruk, seperti tinggal di kampung prostitusi atau memiliki
pergaulan dengan para pengguna narkoba
o Pergaulan yang buruk, seperti tekanan teman sebaya, pergaulan bebas, dan
kelompok yang tidak sehat
o Kurangnya pemahaman agama
o Kurangnya pengawasan dan pembinaan dari sekolah
o Krisis identitas
o Kontrol diri yang lemah

Untuk mengatasi penyimpangan perilaku pada peserta didik, dapat dilakukan


beberapa cara, antara lain:

o Meningkatkan peran orang tua dalam memberikan pola asuh yang baik,
memberikan kasih sayang, dan melakukan kontrol terhadap anak
o Meningkatkan peran sekolah dalam memberikan pengawasan dan pembinaan
terhadap peserta didik
o Meningkatkan pemahaman agama pada peserta didik
o Meningkatkan pengawasan dan pembinaan dari guru BK dan elemen sekolah
lainnya
o Meningkatkan kesadaran peserta didik tentang bahaya dari perilaku
menyimpang
o Memberikan sanksi yang tegas dan konsisten terhadap peserta didik yang
melakukan perilaku menyimpang
o Meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam memberikan pengawasan dan
pembinaan terhadap peserta didik

Dalam mengatasi penyimpangan perilaku pada peserta didik, perlu dilakukan


secara bersama-sama oleh orang tua, sekolah, dan masyarakat. Selain itu, perlu
dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan agar tujuan dapat tercapai dengan
baik.

iv. Sistem zonasi dalam penerimaan murid baru di sekolah adalah kebijakan yang
mengatur penerimaan peserta didik berdasarkan jarak terdekat dari rumah ke
sekolah. Terdapat pro dan kontra terhadap sistem zonasi ini. Berikut adalah
pendapat dan alasan mengenai sistem zonasi:
 Setuju:
o Sistem zonasi dapat memperbaiki pemerataan kualitas sarana dan prasarana
pendidikan
o Sistem zonasi dapat mendorong partisipasi aktif sekolah dan wali murid dalam
perencanaan pendidikan
o Sistem zonasi dapat memperkecil kesenjangan antara sekolah negeri dan swasta
o Sistem zonasi dapat memperkecil kesenjangan antara peserta didik dari keluarga
mampu dan tidak mampu
o Sistem zonasi dapat memperkecil kesenjangan antara peserta didik dari daerah
perkotaan dan pedesaan

 Tidak setuju:
o Sistem zonasi dapat menyulitkan orang tua dalam mendaftarkan anaknya ke
sekolah
o Sistem zonasi dapat mengurangi kesempatan bagi peserta didik yang memiliki
prestasi akademik tinggi
o Sistem zonasi dapat mengurangi kesempatan bagi peserta didik yang ingin
bersekolah di sekolah tertentu karena alasan tertentu, seperti keinginan untuk
bersekolah di sekolah yang memiliki program unggulan
o Sistem zonasi dapat mengurangi kualitas pendidikan di sekolah karena adanya
perbedaan kemampuan siswa
o Sistem zonasi dapat mengurangi kesempatan bagi peserta didik yang tinggal di
luar zona sekolah untuk bersekolah di sekolah yang diinginkan

Dalam mengambil kebijakan sistem zonasi, perlu dipertimbangkan baik pro


dan kontra dari sistem tersebut. Pemerintah perlu memastikan bahwa sistem zonasi
dapat memperbaiki pemerataan kualitas sarana dan prasarana pendidikan, serta tidak
mengurangi kesempatan bagi peserta didik yang memiliki prestasi akademik tinggi
atau ingin bersekolah di sekolah tertentu karena alasan tertentu. Selain itu, perlu
dilakukan evaluasi secara berkala terhadap sistem zonasi untuk memastikan bahwa
sistem tersebut dapat berjalan dengan baik dan tidak mengurangi kualitas pendidikan
di sekolah.

c. Administrasi Personel Sekolah.


 Administrasi personel sekolah adalah segenap proses penataan personel di sekolah.
Administrasi personel sekolah meliputi perencanaan pegawai, pengadaan pegawai,
pembiayaan atau pengembangan pegawai, promosi dan mutasi, pemberhentian
pegawai, pensiun, dan kesejahteraan pegawai. Tujuan dari administrasi personel
adalah mendayagunakan tenaga kerja atau pegawai secara efektif dan efisien untuk
mencapai hasil yang maksimal

Ruang lingkup administrasi personel sekolah meliputi:


o Kepala sekolah
o Guru
o Pegawai tata usaha
o Pesuruh/penjaga sekolah
Peran kepala sekolah dalam administrasi personel sekolah adalah sebagai
administrator, supervisor, dan pemimpin. Sebagai administrator, kepala sekolah
memiliki tugas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian,
dan pengawasan. Sebagai supervisor, kepala sekolah memiliki tugas supervisi
terhadap kegiatan belajar mengajar dan kegiatan bimbingan. Sebagai pemimpin,
kepala sekolah memiliki tugas memimpin dan mengarahkan seluruh kegiatan di
sekolah

Dalam administrasi personel sekolah, perlu dilakukan perencanaan dan


pengorganisasian yang baik agar tenaga kerja atau pegawai dapat dimanfaatkan
secara efektif dan efisien. Selain itu, perlu dilakukan pembiayaan atau
pengembangan pegawai, promosi dan mutasi, serta pemberhentian pegawai dan
pensiun agar tenaga kerja atau pegawai dapat berkembang dan bekerja dengan
baik. Kesejahteraan pegawai juga perlu diperhatikan agar tenaga kerja atau
pegawai dapat bekerja dengan nyaman dan produktif.

 Sebagai kepala sekolah, saya akan melakukan beberapa tindakan terhadap guru
yang kurang disiplin, malas, dan kurang bertanggung jawab, antara lain:
o Memberikan teguran secara langsung dan tegas kepada guru yang kurang
disiplin, malas, dan kurang bertanggung jawab
o Memberikan pembinaan dan pelatihan kepada guru yang kurang disiplin,
malas, dan kurang bertanggung jawab agar dapat meningkatkan kinerjanya
o Memberikan sanksi yang tegas dan konsisten kepada guru yang terbukti
melakukan pelanggaran
o Meningkatkan pengawasan dan evaluasi terhadap kinerja guru secara berkala
o Memberikan penghargaan dan insentif kepada guru yang memiliki kinerja
yang baik dan disiplin
o Membuat peraturan dan aturan yang jelas terkait kedisiplinan, kinerja, dan
tanggung jawab guru
o Meningkatkan komunikasi dan kerjasama antara kepala sekolah dan guru
untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan harmonis

Dalam melakukan tindakan tersebut, perlu dilakukan dengan bijaksana


dan adil agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan dan ketidakpuasan di antara
guru. Selain itu, perlu dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan agar tujuan
dapat tercapai dengan baik.

d. Administrasi Sarana dan Prasarana Sekolah


o Administrasi sarana dan prasarana sekolah adalah seluruh proses penataan dan
pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki oleh sekolah agar dapat
memberikan kontribusi secara optimal dan berarti dalam proses pendidikan. Ruang
lingkup administrasi sarana dan prasarana sekolah mencakup kegiatan pengadaan,
pendayagunaan, dan pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan agar dapat tercapai
tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Beberapa contoh sarana dan prasarana pendidikan yang dikelola melalui
administrasi sarana dan prasarana sekolah antara lain:
 Ruang kelas
 Laboratorium
 Perpustakaan
 Ruang olahraga
 Ruang guru
 Ruang kepala sekolah
 Toilet
 Kantin
 Lapangan
 Gedung sekolah
 Fasilitas parkir
 Fasilitas keamanan

Tujuan dari administrasi sarana dan prasarana sekolah adalah untuk


memastikan bahwa sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki oleh sekolah dapat
dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk mencapai hasil yang maksimal. Oleh
karena itu, perlu dilakukan perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, dan evaluasi
secara berkala terhadap sarana dan prasarana pendidikan agar dapat berjalan dengan
baik dan memberikan manfaat yang optimal bagi peserta didik dan seluruh warga
sekolah.

o Guru memiliki peran penting dalam administrasi sarana dan prasarana sekolah.
Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan guru dalam administrasi sarana dan
prasarana sekolah antara lain:
 Terlibat dalam perencanaan pengadaan alat bantu pengajaran
 Terlibat dalam pemanfaatan dan pemeliharaan alat bantu pengajaran yang
digunakan guru
 Melakukan pengawasan dalam penggunaan alat praktek oleh siswa
 Melakukan pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan
yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar
 Melakukan inventarisasi dan pengawasan terhadap penggunaan sarana dan
prasarana pendidikan
 Memberikan masukan dan saran terkait pengadaan dan penggunaan sarana
dan prasarana pendidikan
 Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan dalam penggunaan teknologi
pendidikan
Dalam melakukan kegiatan-kegiatan tersebut, guru perlu bekerja sama
dengan kepala sekolah dan staf administrasi sekolah lainnya agar dapat
menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan memenuhi kebutuhan peserta
didik. Selain itu, guru perlu memperhatikan ketersediaan dan kondisi sarana dan
prasarana pendidikan agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien dalam
kegiatan belajar mengajar.

o Dalam pengalaman saya di sekolah dulu, pengelolaan sarana dan prasarana sekolah
masih perlu ditingkatkan dalam beberapa hal, antara lain:
 Pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan yang kurang
optimal
 Pengawasan yang kurang terhadap penggunaan sarana dan prasarana
pendidikan
 Kurangnya pengadaan alat bantu pengajaran yang memadai

Jika saya menjadi kepala sekolah saat ini, saya akan melakukan beberapa tindakan
agar sekolah menjadi aman, nyaman, dan menyenangkan, antara lain:
 Meningkatkan pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan
yang kurang optimal
 Meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan sarana dan prasarana
pendidikan

 Meningkatkan pengadaan alat bantu pengajaran yang memadai

 Meningkatkan keterlibatan siswa dan guru dalam pengelolaan sarana dan


prasarana pendidikan

 Meningkatkan kerjasama dengan pihak luar, seperti pemerintah dan


masyarakat, dalam pengadaan dan pengelolaan sarana dan prasarana
pendidikan

 Meningkatkan kualitas lingkungan sekolah agar dapat menciptakan suasana


belajar yang kondusif dan menyenangkan

Dalam melakukan tindakan tersebut, perlu dilakukan dengan bijaksana dan adil
agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan dan ketidakpuasan di antara siswa dan
guru. Selain itu, perlu dilakukan secara konsisten dan berkelanjutan agar tujuan
dapat tercapai dengan baik.
o Fenomena siswa membuang sampah sembarangan di sekolah merupakan masalah
yang sering terjadi. Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk
menangani peserta didik yang suka membuang sampah sembarangan di sekolah:
 Memberikan edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya menjaga kebersihan dan
membuang sampah pada tempatnya
 Membiasakan perilaku positif dalam kehidupan sehari-hari, seperti membuang
sampah pada tempatnya, melalui kegiatan pembiasaan di sekolah
 Meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap perilaku siswa dalam
membuang sampah
 Memberikan sanksi yang tegas dan konsisten terhadap siswa yang terbukti
melakukan pelanggaran
 Meningkatkan keterlibatan siswa dalam pengelolaan sampah di sekolah, seperti
dengan membuat program pengelolaan sampah yang melibatkan siswa
 Meningkatkan kerjasama dengan pihak luar, seperti pemerintah dan masyarakat,
dalam pengelolaan sampah di sekolah

Dalam menangani peserta didik yang suka membuang sampah sembarangan


di sekolah, perlu dilakukan dengan bijaksana dan adil agar tidak menimbulkan
ketidaknyamanan dan ketidakpuasan di antara siswa. Selain itu, perlu dilakukan
secara konsisten dan berkelanjutan agar tujuan dapat tercapai dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai