Anda di halaman 1dari 15

Pengantar

Manajemen
Kurikulum
STAI THAWALIB JAKARTA
Anggota Kelompok
Mukiansyah
Safa Salman
Fatih Umair
Fouad
Wendy Febrizal
Zaini Ro’yun
Auly Amin
Latar Belakang
Pendidikan merupakan fondasi utama dalam
pembentukan karakter dan potensi manusia. Untuk
mencapai pendidikan yang berkualitas, diperlukan
pengelolaan yang baik terhadap berbagai aspek, salah
satunya adalah kurikulum. Oleh karena itu, kami
mengangkat topik ini agar dapat memberikan
pemahaman yang lebih dalam tentang konsep, ruang
lingkup, karakteristik, serta perbandingan antara
manajemen kurikulum sentralistik da
desentralistik. n
Pendidikan tidak hanya sekadar penyampaian
informasi, tetapi juga proses yang kompleks dalam
membentuk karakter, keterampilan, dan
pemikiran kritis peserta didik. Manajemen
kurikulum memainkan peran penting dalam
mengatur bagaimana proses pendidikan tersebut
direncanakan, diorganisir, diimplementasikan,
dievaluasi, dan dikontrol.
A.Konsep Manajemen
Kurikulum
Manajemen kurikulum adalah suatu pendekatan
terstruktur dalam mengatur dan mengelola berbagai
aspek kurikulum dalam konteks pendidikan. Ini meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
evaluasi, dan pengendalian kurikulum untuk mencapai
tujuan pendidikan yang ditetapkan.
Beberapa fungsi
menajemen kurikulum
1. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum
2. Meningkatkan keadilan (equality) dan kesempatan pada siswa
untuk mencapai hasil yang maksimal
3.Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan peserta didik maupun lingkungan
4.Meningkatkan evektifitas guru, kinerja guru maupun aktivitas
siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran
5.Meningkatakan efisiensi dan efektivitas proses
belajar mengajar
B. Ruang Lingkup
Manajemen Kurikulum
Ruang lingkup manajemen kurikulum mencakup beberapa
aspek, termasuk perencanaan kurikulum, pelaksanaan
kurikulum dan evaluasi kurikulum. Semua aspek ini
harus diatur secara efisien dan efektif untuk memastikan
keberhasilan pendidikan.
Komponen Perencanaan Kurikulum:
1.Identifikasi Tujuan Pendidikan : Merumuskan tujuan pendidikan yang
ingin dicapai oleh lembaga pendidikan, baik tujuan umum maupun tujuan
khusus untuk setiap mata pelajaran atau bidang studi.
2.Analisis Kebutuhan Peserta Didik : Memahami karakteristik, kebutuhan,
dan minat peserta didik untuk menyesuaikan kurikulum dengan baik
3.Penentuan Isi Kurikulum : Memilih materi pelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan sumber belajar yang relevan dengan tujuan pendidikan
dan kebutuhan peserta didik
4.Pemilihan Metode Pembelajaran : Memilih metode pembelajaran yang
sesuai untuk mencapai tujuan pembelajaran, seperti ceramah, diskusi,
praktikum, atau pembelajaran berbasis proyek
5.Penentuan Evaluasi Pembelajaran : Menetapkan bentuk evaluasi
pembelajaran yang dapat mengukur pencapaian tujuan pembelajaran
dengan akurat, seperti ujian, tugas, proyek, atau portofolio.
6.
Dengan merencanakan kurikulum secara cermat dan
memperhatikan berbagai aspek yang terlibat, lembaga
pendidikan dapat memastikan bahwa pendidikan yang
diberikan sesuai dengan tujuan yang diinginkan dan
dapat memenuhi kebutuhan peserta didik dengan baik
C. Karakteristik
Manajemen Kurikulum
1.Berorientasi pada Tujuan : Manajemen kurikulum bertujuan
untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan
oleh lembaga pendidikan. Setiap keputusan dan langkah yang
diambil dalam pengelolaan kurikulum harus sesuai dengan
tujuan tersebut
2.Fleksibilitas : Manajemen kurikulum harus dapat menyesuaikan
diri dengan perubahan dalam kebutuhan pendidikan,
perkembangan peserta didik, dan tuntutan masyarakat.
Fleksibilitas memungkinkan kurikulum untuk tetap relevan dan
efektif seiring waktu
3.Partisipatif : Manajemen kurikulum melibatkan berbagai
stakeholder, seperti guru, siswa, orang tua, dan masyarakat,
dalam proses pengambilan keputusan. Partisipasi mereka
memastikan bahwa keputusan yang diambil mencerminkan
4.Berkesinambungan : Manajemen kurikulum tidak berhenti
pada tahap perencanaan dan implementasi saja, tetapi juga
mencakup evaluasi terus-menerus dan penyesuaian
berkelanjutan. Proses ini memastikan bahwa kurikulum dapat terus
berkembang sesuai dengan perkembangan pendidikan dan tuntutan
masyarakat
5.Responsif terhadap Perkembangan : Manajemen kurikulum
harus mampu merespons perubahan dalam konteks pendidikan,
teknologi, dan tuntutan masyarakat dengan cepat dan tepat.
Responsivitas ini memastikan bahwa kurikulum tetap relevan
dan efektif dalam menghadapi perubahan zaman
D. Manajemen Kurikulum
Sentralistik dan Desentralistik
1. Manajemen Kurikulum Sentralistik :
Pengambilan keputusan terpusat di tingkat pemerintah
atau otoritas pendidikan tertinggi.
Kurikulum nasional atau standar yang sama
diterapkan di seluruh lembaga pendidikan.
Kontrol dan pengawasan yang ketat dari pihak otoritas.

Contoh : Di beberapa negara, pemerintah pusat menetapkan


kurikulum nasional yang berlaku untuk semua sekolah di seluruh
wilayah negara tersebut. Misalnya, kurikulum nasional di negara A
mengatur semua sekolah harus mengikuti struktur dan materi
yang sama untuk mata pelajaran tertentu.
2. Manajemen Kurikulum Desentralistik :
Otonomi diberikan kepada lembaga pendidikan atau
daerah untuk merancang kurikulum sesuai
dengan kebutuhan lokal.
Kurikulum dapat disesuaikan dengan karakteristik
siswa, kondisi lingkungan, dan kebutuhan masyarakat
setempat.
Pengambilan keputusan lebih terdesentralisasi, memungkinkan
fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar.

Contoh : Di sebuah kawasan pedesaan, sekolah-sekolah memiliki


otonomi untuk menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan lokal,
seperti menambahkan mata pelajaran pertanian atau keterampilan
bertani, sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masyarakat
setempat. Hal ini memungkinkan pendidikan menjadi lebih relevan
dan efektif bagi siswa di daerah tersebut.
Kesimpulan
Manajemen kurikulum merupakan aspek krusial dalam
pengelolaan sistem pendidikan yang meliputi perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian kurikulum. Konsep,
ruang lingkup, dan karakteristik yang telah dibahas
menunjukkan bahwa manajemen kurikulum tidak hanya
berkaitan dengan administrasi, tetapi juga berkaitan erat
dengan tujuan pendidikan, kebutuhan peserta didik, dan
tuntutan masyarakat.
Dengan demikian, pengelolaan kurikulum yang efektif
memerlukan pemahaman yang mendalam tentang dinamika
pendidikan serta kemampuan untuk menyesuaikan diri
dengan perubahan zaman.
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai