Anda di halaman 1dari 8

RESUME

PARADIGMA ASUHAN KEPERAWATAN,

PARADIGMA PENDIDIKAN KEERAWATAN

DAN RESET KEPERAWATAN

UNIVERSITAS DUTA BANGSA SUAKARTA

TAHUN AJARAN 2023/2024

Dosen Pembimbing

Mursudalinah,SKM,M.Kes

Disusun oleh :

Maya Resti Alpiani {230208147}


S1 Keperawatan kelas 23A.4
UNIVERSITAS DUTA BANGSA SUAKARTA

TAHUN AJARAN 2023/2024

1. Paradigma Keperawatan dalam Hubungan Asuhan


Keperawatan:
Paradigma keperawatan adalah kerangka kerja atau
sudut pandang yang digunakan dalam praktek
keperawatan untuk memandu pemahaman,
pengambilan keputusan, dan interaksi antara perawat
dan pasien.
Dalam hubungan asuhan keperawatan, paradigma
keperawatan memainkan peran penting dalam
membentuk interaksi antara perawat dan pasien.
Salah satu paradigma keperawatan yang umum
digunakan adalah paradigma keperawatan holistik.
Selain paradigma holistik, paradigma keperawatan juga
mencakup paradigma keperawatan kritis. Paradigma
ini menekankan pentingnya memahami dan mengkaji.
Paradigma keperawatan dalam hubungan asuhan
keperawatan juga mencakup paradigma keperawatan
berdasarkan bukti. Dalam hubungan asuhan
keperawatan, paradigma keperawatan berdasarkan
bukti ini membantu perawat untuk menyediakan
asuhan yang didukung oleh penelitian dan bukti yang
ada, sehingga meningkatkan kualitas perawatan yang
diberikan.

Dalam kesimpulan, paradigma keperawatan


memainkan peran penting dalam hubungan asuhan
keperawatan. Paradigma ini membantu perawat untuk
memahami dan menghargai kebutuhan individu
pasien, serta memandu mereka dalam menyediakan
asuhan yang efektif dan holistik. Beberapa paradigma
keperawatan yang umum digunakan dalam hubungan
asuhan keperawatan adalah paradigma keperawatan
holistik, paradigma keperawatan kritis, dan paradigma
keperawatan berdasarkan bukti.

2. Paradigma Keperawatan dalam Pendidikan


Kesehatan:
Salah satu paradigma keperawatan yang umum
digunakan dalam pendidikan kesehatan adalah
paradigma keperawatan holistik. Paradigma ini
mengakui bahwa kesehatan adalah hasil dari
keseimbangan yang kompleks antara fisik, emosional,
sosial, dan spiritual individu. Dalam pendidikan
kesehatan, paradigma holistik ini mengharuskan
pendidik untuk mengajarkan mahasiswa untuk melihat
pasien sebagai individu yang utuh dan mengakui
pentingnya memperhatikan semua aspek kehidupan
pasien dalam memberikan asuhan keperawatan yang
optimal.

Selain paradigma holistik, pendidikan kesehatan juga


mencakup paradigma keperawatan berdasarkan bukti.
Paradigma ini menekankan pentingnya penggunaan
bukti ilmiah dalam pengambilan keputusan
keperawatan. Dalam pendidikan kesehatan, paradigma
keperawatan berdasarkan bukti ini mengajarkan
mahasiswa untuk menjadi kritis terhadap penelitian
dan bukti yang ada, serta mengajarkan mereka
bagaimana mengintegrasikan pengetahuan ini ke
dalam praktik keperawatan yang mereka lakukan di
masa depan.
Paradigma keperawatan dalam pendidikan kesehatan
juga mencakup paradigma keperawatan kritis.
Paradigma ini menekankan pentingnya memahami dan
mengkaji faktor-faktor sosial, politik, dan ekonomi yang
mempengaruhi kesehatan pasien. Dalam pendidikan
kesehatan, paradigma keperawatan kritis ini
mengajarkan mahasiswa untuk menjadi advokat pasien
dan memperjuangkan keadilan dalam penyediaan
asuhan keperawatan.

Dalam kesimpulan, paradigma keperawatan


memainkan peran penting dalam pendidikan
kesehatan. Paradigma ini membantu pendidik untuk
mengajarkan konsep-konsep keperawatan kepada
mahasiswa atau peserta pendidikan kesehatan lainnya
dengan pendekatan yang holistik, berdasarkan bukti,
dan kritis. Paradigma keperawatan yang umum
digunakan dalam pendidikan kesehatan adalah
paradigma keperawatan holistik, paradigma
keperawatan berdasarkan bukti, dan paradigma
keperawatan kritis.

3. Riset Keperawatan Menurut Para Ahli:


Riset keperawatan adalah proses sistematis yang
dilakukan oleh para ahli keperawatan untuk
menghasilkan pengetahuan baru, memperbaiki praktik
keperawatan, dan meningkatkan kualitas perawatan
pasien. Para ahli keperawatan berperan dalam
merancang, melaksanakan, dan menganalisis
penelitian yang berfokus pada berbagai aspek
perawatan kesehatan.

Menurut beberapa ahli keperawatan, riset


keperawatan memiliki beberapa tujuan, antara lain:

1. Meningkatkan kualitas perawatan: Riset


keperawatan membantu mengidentifikasi praktik
terbaik dalam perawatan kesehatan dan memperbaiki
standar perawatan yang ada. Hal ini dapat
meningkatkan kualitas hidup pasien dan hasil
perawatan yang lebih baik.

2. Mengembangkan bukti-bukti ilmiah: Riset


keperawatan membantu menghasilkan bukti-bukti
ilmiah yang dapat digunakan sebagai dasar dalam
pengambilan keputusan klinis. Hal ini membantu
meningkatkan keefektifan perawatan dan mengurangi
ketidakpastian dalam praktik keperawatan.

3. Memperbaiki kebijakan kesehatan: Riset


keperawatan dapat memberikan kontribusi dalam
pengembangan kebijakan kesehatan yang berbasis
bukti. Hal ini dapat mempengaruhi kebijakan publik,
perencanaan sumber daya kesehatan, dan pengaturan
praktik keperawatan.

4. Meningkatkan peran keperawatan: Riset


keperawatan dapat membantu menguatkan peran
keperawatan dalam tim perawatan kesehatan. Hal ini
dapat meningkatkan pengakuan dan penghargaan
terhadap peran keperawatan dalam memberikan
perawatan yang aman, efektif, dan berkualitas.

Para ahli keperawatan juga menekankan pentingnya


etika dalam riset keperawatan, termasuk perlindungan
hak-hak pasien, keamanan penelitian, dan integritas
ilmiah. Mereka berpendapat bahwa riset keperawatan
harus dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip
etika dan nilai-nilai keperawatan yang mendasari
praktik keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai