Anda di halaman 1dari 5

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebidanan merupakan profesi dinamis yang sangat responsive terhadap
perubahan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi.
Dengan mengutamakan keterampilan profesioanal denggunakan praktik berbasis
bukti, dalam bentuk evidence based midwifery agar hasil evaluasi terhadap penelitian
pada pelayanan kebidanan sehingga dapat digunakan dalam proses preventif dan
promotif dan sebagai bagian dari pengambilan keputusan keluarga sesuai dengan
kebutuhan ruang lingkup wanita. Dengan pelaksanaan praktik asuhan kebidanan yang
berdasarkan evidence based midwifery baik yang dilaksanakan di Indonesia maupun
akan didadptasi dari Luar Negeri tersebut sebagai media dalam mengurangi risiko-
risiko yang dialami ibu dan anak sehingga mengurangi angka kematian ibu dan anak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan evidence based?
2. Bagaimana tujuan evidence based?
3. Apa Manfaat Evidence Based?
4. Apa Prinsip Evidence based?
5. Bagaimana Peran dan Tanggung jawab Bidan dalam asuhan kebidanan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian evidence based.
2. Untuk mengetahui tujuan evidence based.
3. Untuk mengetahui Manfaat Evidence Based.
4. Untuk mengetahui Prinsip Evidence based.
5. Untuk mengetahui Peran dan Tanggung jawab Bidan dalam asuhan kebidanan.
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Evidence Based


Pengertian evidence Base jika ditinjau dari pemenggalan kata (inggris) maka
evidence base dapat diartikan sebagai berikut : Evidence (bukti, fakta) dan Base
(dasar). Jadi evidence base adalah praktik berdasarkan bukti.
Evidence base adalah proses sistematis untuk mencari, menilai dan
menggunakan hasil penelitian sebagai dasar untuk pengambilan keputusan klinis.
Jadi Evidence Base Midwifery dapat disimpulkan sebagai asuhan kebidanan
berdasarkan bukti penelitian yang telah teruji menurut metodologi ilmiah yang
sistematis.
Pengertian Evidence Based Practice Evidence based practice (EBP) adalah
sebuah proses yang akan membantu tenaga kesehatan agar mampu uptodate atau cara
agar mampu memperoleh informasi terbaru yang dapatmenjadi bahan untuk membuat
keputusan klinis yang efektif dan efisien sehingga dapat memberikan perawatan
terbaik kepada pasien (Macnee, 2011). Sedangkan menurut (Bostwick, 2013)
evidence based practice adalah starategi untuk memperolah pengetahuan dan skill
untuk bisa meningkatkan tingkah laku yang positif sehingga bisa menerapakan EBP
didalam praktik. Dari kedua pengertian EBP tersebut dapat dipahami bahwa evidance
based practice merupakan suatu strategi untuk mendapatkan knowledge atau
pengetahuan terbaru berdasarkan evidence atau bukti yang jelas dan relevan untuk
membuat keputusan klinis yang efektif dan meningkatkan skill dalam praktik klinis
guna meningkatkan kualitas kesehatan pasien.

B. Tujuan Evidence Base


Merupakan kerangka kerja praktik klinik yang dilakukan berdasarkan bukti
ilmiah terbaik yang didapat melalui penelitian,pengalaman klinik perawat serta
pilihan pasien dalam menentukan keputusan klinik dalam pelayanan
kesehatan(Carlos,2010).dimana tujuan dari penerapan evidence based.

C. Manfaat Evidence Based


Manfaat yang dapat diperoleh dari pemanfaatan Evidence Base antara lain:
 Keamanan bagi nakes karena intervensi yang dilakukan berdasarkan bukti
ilmiah. ➢ Meningkatkan kompetensi (kognitif).
 Memenuhi tuntutan dan kewajiban sebagi professional dalam memberikan
asuhan yang bermutu.
 Memenuhi kepuasan pelanggan yang mana dalam asuhan kebidanan klien
mengharapkan asuhan yang benar, seseuai dengan bukti dan teori serta
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
D. Prinsip Evidence Base
Prinsip evidence based adalah bahwa setiap perilaku atau tindakan medis
harus dilandasi suatu bukti ilmiah yang telah diuji kebenaran dan tingkat
kemanfaatannya untuk pasien farmsis, segala tindakan dalam rangka pengobatan dan
pemilihan jenis obat. Prinsipnya filosofi asuhan kehamilan merujuk pada filosofi
bidan, meliputi sebagai berikut:

 Kehamilan dan persalinan merupakan proses alamiah (normal) dan bukan


proses patologis, tetapi kondisi normal dapat menjadi patologi/abnormal.
 Setiap Perempuan berkepribadian unik, di mana terdiri atas biopsikososial
yang berbeda, sehingga dlam memperlakukan klien satu dengan yang lainnya
juga berbeda dan tidak boleh disamakan.
 Mengupayakan kesejahteraan Perempuan dan bayi baru lahir . Ini dapat
dilakukan dengan berbagai upaya baik promosi Kesehatan melalui penyuluhan
atau konseling, maupun dengan upaya preventif misalnya pemberian
imunisasi TT ibu hamil dan tablet tambah darah.
 Perempuan mempunyai hak memilih dan memutuskan tentang kesehatann
siapa dan dimana mendapatkan pelayanan Kesehatan.
 Fokus asuhan kebidanan adalah untuk memberikan upaya preventif
(pencegahan) dan promotive (peningkatan kesehatan).
 Mendukung dan menghargai proses fisiologi, intervensi dan penggunaan
teknologi dilakukan hanya atas indikasi membangun kemitraan dengan
profesi lain untuk memberdayakan Perempuan.
Adapun lingkup asuhan kebidanan pada ibu hamil meliputi :
 Mengumpulkan data riwayat Kesehatan dan kehamilan serta menganalisis
tiap kunjungan/pemeriksaan ibu hamil.
 Melaksanakan pemeriksaan fisik secara sistematis dan lengkap
 Melakukan penilaian pelvik, ukuran dan struktur panggul
 Menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk denyut jantung janin
dengan fetoskop/pinard dan Gerakan janin dengan palpasi.
 Menghitung usia kehamilan dan hari perkiraan lahir (HPL)
 Mengkaji status nutrisi dan hubungan dengan pertumbuhan janin
 Mengkaji kenaikan berat badan ibu dan hubungannya dengan komplikasi
 Memberi penyuluhan tanda-tanda bahaya dan bagaimana menghubungu
bidan.
 Melakukan penatalaksanaan kehamilan dengan ringan, hyperemesis
gravidarum tingkat I, abortus iminen dan preeklamsia ringan.
 Menjelaskan dan mendemonstrasikan cara mengurangi ketidaknyamanan
kehamilan
 Memberi Imunisasi TT bagi bumil

E. Peran dan tanggung jawab bidan dalam asuhan kebidanan


Mengingat dan memahami lingkup peran dan tanggungjawab bidan dalam
menjalankan asuhan kebidanan adalah berikut ini :
a. Care Provider (pemberiasuhankebidanan) Seseorang yang mempunyai
kemampuan memberikan asuhan kebidanan secara efektif, aman dan holistic
dengan memperhatikan aspek budaya terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan
menyusui, bayi baru lahir, balita dan kesehatan reproduksi pada kondisi
normal berdasarkan standar praktek kebidanan dan kode etik profesi.
b. Community Leader (Penggerak masyarakat) dalam bidang kesehatan ibu dan
anak. Seseorang yang mempunyai kemampuan menjadi penggerak dan
pengelola masyarakat dalam upaya peningkatan kesehatan ibu dan anak
dengan menggunakan prinsip partnership dan pemberdayaan masyarakat
sesuai dengan kewewenang dan lingkup praktek bidan.
c. Communicator (komunikator) Seseorang yang mempunyai kemampuan
berkomunikasi secara efektif dengan perempuan, keluarga, masyarakat,
sejawat dan profesi lain dalam upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan
anak. Decision Maker (pengambil keputusan dalam asuhan kebidanan)
Seseorang yang mempunyai kemampuan mengambil keputusan klinik dalam
asuhan kebidanan kepada individu, keluarga dan masyarakat dengan
menggunakan prinsip
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Evidence-based merupakan strategi yang efektif untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kebidanan dari penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi secara
mendalam hambatan implementasi evidence-based dukungan selama persalinan
normal di Praktik Mandiri Bidan (PBM).

B. Saran
Saran Adapun saran dalam pembuatan makalah ini sebagai berikut=Bidan
sebagai tenaga medis terlatih yang ditempatkan ditengah masyarakat seyogyanya
bertindak konservati) artinya tidak terlalu banyak intervensi. selain itu diharapkan
bidan mengikuti perkembangan yang ada sehingga BIDAN dapat memberikan asuhan
sesuai dengan perkembangan yang ada dan bidan dapat melakukan asuhan sayang ibu
saat persalinan.

Anda mungkin juga menyukai